SYI’AH ZAIDIYAH
Dikerjakan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Madzhahib Mu’ashirah (3B)
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Andika Thamrin
Ananda Alif
Andika Putra
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Ta’ala, karena dengan nikmat dan
hidayah-Nya kami dapat diberikan nikmat kesehatan dan kemampuan untuk menyelesaikan makalah
yang berjudul “Syi’ah Zaidiyah” dengan tepat waktu.
Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad Shollallahu ‘Alaihi Wasallam
berseta keluarga, shabatnya, Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in dan kita selaku umatnya yang mudahan-
mudahan di berikan syafa’atnya nanti di Yaumul Akhir nanti.
Harapan kami makalah ini dapat meningkatkan pemahaman dalam mempelajari ilmu tentang
Madzhahib Mu’asyirah dan memahami sebab-sebab perbedaan umat islam secara benar, apabila
terdapat kesalahan dan kekurangan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja mohon
dimaklumi dan dimaafkan karena kami masih dalam tahap pembelajaran.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna, oleh karena itu kami menerima kritik
dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua. Atas perhatian dan kesempatan serta bimbingan yang telah diberikan Dosen. Kami ucapkan
Jazaakumullahu Khoiron Katsiiron.
Penyusun
2
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sunni dan Syiah adalah dua aliran besar dalam Islam yang lahir setelah Nabi Muhammad wafat
pada 632 M. Penganut Islam Sunni berpendapat bahwa penerus nabi dapat dipilih lewat konsensus.
Hal yang paling penting adalah mereka mengikuti sunah Rasulullah. Sedangkan Islam Syiah
meyakini hanya keturunan Nabi Muhammad yang pantas menjadi khalifah.
Perbedaan pendapat antara dua aliran terbesar dalam Islam ini semakin meluas pasca terbunuhnya
cucu Rasulullah dalam Pertempuran Karbala (680 M). Sejak itu, Sunni dan Syiah resmi mengalami
perpecahan dan terus bersengketa. Konflik yang berujung pada peperangan di antara keduanya
pun masih berlangsung hingga sekarang, terutama di kawasan Timur Tengah.
Perbedaan pandangan terhadap ajaran Islam di antara keduanya sering disebut sebagai sumber
konflik. Namun, perselisihan di antara Sunni dan Syiah di masa kini sebenarnya tidak hanya sebatas
masalah aliran agama, tetapi juga merambah bidang geopolitik.
Lantas, sebenarnya apa perbedaan antara Syiah dan Sunni? Nah pada kesempatan kali ini kelompok
kami akan membawakan tema Syi’ah Zaidiyah, salah satu kelompok Syi’ah yang dianggap paling
dekat dengan sunni atau ahlussunnah.
3
1.2 Rumusan Masalah
a. Sejarah Syi’ah Zaidiyah
b. Dakwah Syi’ah Zaidiyah
c. Penyimpangan Syi’ah Zaidiyah
d. Hikmah mempelajari sekte Syi’ah
4
BAB II : PEMBAHASAN
5
adalah diperoleh dari wahyu dan pelajaran yang langsung dari Tuhan.” Prof. Ali Ash Shalabi dalam
bukunya “Sejarah dan Kebudayaan Islam Jilid 2” menyebutkan bahwa mazhab Zaidiyah adalah
yang terdekat kepada mazhab Ahlusunnah, sebab mereka mengakui dan membolehkan Abu
Bakar, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan sebagai Khalifah.
6
2.2 Dakwah Syi’ah Zaidiyah
Syiah Zaidiyah ditentang oleh golongan Syiah lainnya, bahkan mereka perangi sebab
Syiah Zaidiyah tidak membenci Abu Bakar, Umar bin Khattab, maupun Utsman bin Affan. Zaid bin
Ali juga ditentang oleh Syiah lainnya karena berguru pada Washil ibn Atha' padahal Washil adalah
seorang manusia biasa, bukan turunan suci Imam Ali bin Abi Thalib.
Zaidiyah juga menerima pendapat Muktazilah tentang teori qadar, padahal sangat
bertentangan dengan keyakinan Syiah lainnya. Zaid bin Ali mati terbunuh ditangan golongan Syiah
lainnya akibat ia mengangkat dirinya sebagai “Imam”. Dia digantikan oleh Yahya bin Zaid yang
sempat melarikan diri ke Khurasan. Kedatangannya di Khurasan disambut hangat dan mendapat
dukungan dari masyarakat sekitar.
Syiah Zaidiyah mendapat tekanan berat dari penguasa sampai munculnya di Khurasan,
seseorang bernama Nashir Al-Athrusy yang mengambil alih kepemimpinan golongan Syiah
Zaidiyah. Penganut Syiah Zaidiyah kebanyakan berada di Yaman.
Apakah Syi’ah Zaidiyah ada di Indonesia ? Dikatakan Haidar Abdullah Bawazir, aktivis
dakwah : Perlu diketahui, bahwa Syiah Zaidiyah cuma di Yaman, dan jumlahnya sangat sedikit sekali.
“Yang kita bicarakan adalah Syiah yang berkembang di Indonesia, Syiah Rafidhah, Syiahnya
pemerintah Iran, yang sekarang lagi menyebarkan dakwah dengan mengelontorkan dana besar-
besaran kepada da’i Syiah di Indonesia. Syiah Rafidhah inilah yang kerap melaknat sahabat.
Di muka umum, mereka tidak terang-terangan mencela sahabat. Tapi, secara taqiyah
mereka memiliki dendam kepada Abubakar ra, Umar ra dan Utsman ra, serta Aisyah,”
7
2.3 Penyimpangan Syi’ah Zaidiyah
Aqidah Islam yang paling shahih adalah aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah. Hal ini telah
menjadi kesepakatan ulama di Timur dan di Barat, baik masa salaf maupun masa khalaf. Sehingga
siapa saja yang memiliki aqidah yang bertentangan dengan aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah adalah
pemilik aqidah sesat.
Demikian pula yang dikatakan sebagai aliran Syiah Zaidiyah. Aliran ini adalah aliran ahli
bid’ah yang dalam aqidahnya banyak dipengaruhi oleh pemikiran sesat Mu’tazilah. Suatu pemikiran
bid’ah yang manhaj aqidahnya didasarkan pada dalil akal daripada menggunakan dalil nash.
Penyebab utama Syiah Zaidiyah ini terpengaruh aliran Mu’tazilah adalah dikarenakan
pemimpin aliran Zaidiyah, Zaid bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali, adalah seorang murid Washil
bin Atha’, dedengkot Mu’tazilah.
Banyak pihak mengatakan bahwa Zaidiyah adalah aliran Syiah yang paling dekat dengan
Ahlus Sunnah, ini benar jika yang dimaksud adalah dalam pandangan fiqihnya, bukan pandangan
aqidahnya yang sesat. Diantara kesesatannya adalah :
8
2. Allah tidak menciptakan kemaksiatan
Kaum Zaidiyah berkeyakinan bahwa Allah tidak menciptakan maksiat. Mereka juga
beranggapan bahwa maksiat yang dilakukan manusia bukan bagian dari qadar Allah. Keyakinan ini
sama seperti keyakinan kelompok Mu’tazilah.
Sementara Ahlus Sunnah beri’tiqad bahwa Allah adalah pencipta bagi setiap sesuatu. Tidak
ada benda yang wujud, dan tidak ada kejadian yang terjadi kecuali diciptakan oleh Allah ta’ala.
Perbuatan maksiatpun diciptakan Allah subhanahu wa ta’ala.
9
Dalilnya, Allah berfirman,
َ ْ
أصدق ومن حديثا هللا من
“Siapakah orang yang lebih benar perkataannya dari pada Allah.” (An-Nisaa’ : 87)
1
0
7. Imamah lebih berhak diambil dari keturunan Ali bin Abi Thalib
Dalam masalah Imamah, kaum Zaidiyah beri’tikad bahwa orang yang lebih berhak setelah
kepemimpinan Rasulullah adalah Ali. Beliau dianggap sebagai pemegang wasiat Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam. Setelah Ali, imamah dilanjutkan oleh putra-putra Fatimah, seperti Al-
Hasan dan Al-Husein, sesuai dengan pedoman mereka dalam hal ini.
Dengan dasar ini, kelompok Zaidiyah menganggap apa yang dilakukan oleh para sahabat
ketika mengangkat Abu Bakar As-Shidiq dan khalifah sesudahnya adalah sebuah kesalahan. Namun
demikian, kelompok Zaidiyah tidak sampai mengkafirkan para sahabat akibat “kesalahan” ini.
Dalam masalah ini Zaidiyah terbagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama ridha dengan
kepemimpinan Abu Bakar dan Umar, sementara kelompok yang lain memilih diam tanpa ada
pernyataan ridho dan tanpa ada penghujatan.
Sementara Ahlus Sunnah wal Jamaah berpendapat bahwa imamah tidak berdasarkan
warisan akan tetapi syura dan kesepakatan ahlul hali wal aqdi.
1
1
2.4 Hikmah Mempelajari Syi’ah Zaidiyah
Setelah mempelajari tentang sejarah syi’ah zaidiyah, dakwah dan
penyimpangannya, kita dapat menyimpulkan bahwa syia’ah zaidiyah tetaplah bukan bagian dari
Islam, kendati dikatakan bahwa mereka merupakan syi’ah yang paling dekat dengan ahlussunnah,
namun tetaplah ada perbedaan dalam hal yang bersifat pokok, sebagaimana yang telah kami
terangkan sebelumnya.
Dan juga, setelah ini harusnya kita mendapatkan pelajaran untuk lebih selektif lagi
dalam mempelajari agama, jangan sampai tercampuri hal-hal yang sesat dan tidak sesuai dengan
ajaran Islam yang lurus.
Semoga Allah senantiasa membimbing kita di jalan Islam yang benar.
Barakallaahu fiikum.
1
2
DAFTAR PUSTAKA
https://islami.co/mengenal-syiah-zaidiyah/
https://www.kuliahalislam.com/2021/12/sejarah-singkat-syiah-zaidiyah-yang-mendekati-
ahlussunnah.html
https://www.alislamu.com/3667/syiah-zaidiyah-yang-tidak-menghujat-sahabat-hanya-ada-di-
yaman/#:~:text=Perlu%20diketahui%2C%20bahwa%20Syiah%20Zaidiyah%20cuma%20di%20Yaman%2C,m
engelontorkan%20dana%20besar-besaran%20kepada%20da%E2%80%99i%20Syiah%20di%20Indonesia.
1
3
20