Dosen Pengampu :
Cover .......................................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 3
BAB I ........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................................ 4
C. TUJUAN ....................................................................................................................................... 4
BAB II ....................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 5
A. BIOGRAFI AL-GHAZALI................................................................................................................. 5
PENUTUP ............................................................................................................................................... 10
A. KESIMPULAN ......................................................................................................................... 10
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT atas
segala limpahan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah
Perkembangan Tasawuf.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun dalam memperbaiki penulisan
selanjutnya.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Abdullah Safik, M.Fil.I. selaku
dosen pengampu mata kuliah Kajian Kitab Ihya’ Ulumuddin yang telah memberikan
bimbingan kepada kami sehinggga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktu yang
telah di tentukan. Atas segala keterbatasan yang penulis miliki, apabila terdapat kekurangan
dan kesalahan mohon maaf. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
menjadi bekal pengetahuan bagi penulis dikemudian hari.
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan peradaban islam hari ini merupakan buah hasil kontribusi para
pendahulu kita. Dengan berpedoman kepada Al-Quran dan As-Sunnah yang telah
disampaikan Nabi Muhammad SAW. Membawa perubahan besar pada sejarah. Hal
ini dibuktikan dengan sepeninggal beliau banyak muncul khalifah hingga dinasti-
dinasti islam untuk meneruskan tongkat estafet agama islam. Munculnya berbagai
pengembangan ilmu pengetahuan dan keagamaan yang terjadi menuai banyak
pendapat diantara para cendekiawan islam. Namun ada salah satu cendekia islam yang
pemikirannya sangat berpengaruh besar dalam pelurusan kembali terhadap banyaknya
persoalan itu, beliau bernama Al-Ghazali yang tidak asing ditelinga kita hari ini,
bahkan karya-karyanya menjadi kritik serta pelopor kembalinya kebenaran dan
banyak menjadi rujukan ulama modern saat ini.
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini ada beberapa masalah yang akan dibahas, agar pembahasan
dalam makalah ini tidak jauh dari judul, sebaiknya kita merumuskan masalah yang
akan dibahas, antara lain:
C. TUJUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. BIOGRAFI AL-GHAZALI
Al Ghazali figur yang tidak asing dalam perkembangan pemikiran Islam yang
menjadi konsep pada awal periode klasik.
Nama lengkap al-Ghozali adalah Abu Hamid Bin Muhammad Bin Muhammad
Bin Ahmad al-Ghozali ath-Thusi an-Naysaburi al-Faqih ashShufi, asy-Syafi‟I al-
Asyari. Imam al-Ghazali di lahirkan di Thusi (baigian dari wilayah Khurasan/Iran)
pada tahun 450 H, bertetapan pada tahun 1058 M. Dalam penyandaran nama Al-
ghazali, para ulama memiliki perbedaan penafsiran. Ada yang berpendapat berasal
dari kata Ghazzal yang maknanya tukang pintal benang yang di dasarkan dari
pekerjaan ayahnya terdahulu yaitu memintal benang wol. Dan ada yang berpendapat
berasal dari kata Ghazalah yang merupakan nama kampung kelahiran seorang Al-
ghazal.
5
karena merasa kasihan para perampok itu mengembalikan tas Al Ghazali dan setelah
peristiwa itu Al Ghazali semakin rajin mempelajari dan memahami ilmu-ilomu dan
berusaha mengamalkannya, bahkan kitab-kitab yang beliau peroleh selalu
ditempatkan ditempat yang aman. Sepulang beliau dari Jurjan ke Thus Al Ghazali
menetap selama tiga tahun untuk menghafal, merenung dan berpikir tentang ilmu-
ilmu yang telah dia peroleh. Al Ghazali kembali mengembara ke berbagai negeri
untuk menuntut ilmu pengetahuan dan sampai kepada Imam al-Haramain al-Junaunu
di Naisabur kemudian menetap disana untuk mempelajari hikamh filsafat dan
beberapa metode pembelajaran salah satunya khilariah, diskusi dan dialektika yang
menjadi awal Al Ghazali mengarang banyak kitab dalam kajian dan karangan yang
baik.
6
B. KARYA-KARYA AL GHAZALI
a. Ilmu Agama
7
Al-Mustasfa fi 'Ilm al-Isul (The Clarified in Legal Theory)
Asas al-Qiyas (Foundation of Analogical reasoning)
Posisi al-Gazali dalam alur sejarah pemikiran Ekonomi Islam i masuk kepada
fase II. Dimana pada fase ini banyak dilatarbelakangi olehnya menjamurnya
korupsi dan dekadensi moral, serta melebarnya kesenjangan miskin dan kaya,
meskipun secara umum kondisi perekonomian masyarakat Islam berada pada taraf
kemakmuran, Pemikiran-pemikiran ekonomi al-Gazali didasarkan pada pendekatan
tasawuf, karena masa hidupnya, orang-orang kaya, berkuasa, dan sarat prestise
sulit menerima pendekatan fiqih dan filosofis dalam mempercayai Yaum- al-Hisab.
Berkaitan dengan hal ini, al-Gazali memfokuskan perhatiannya pada perilaku
individu yang dibahasnya menurut perspektif al-Qur‟an, Sunnah, fatwa-fatwa
sahabat dan tabi‟in serta petuah para sufi terkemuka masa sebelumnya.
8
sederhana sekali.Kedua, kaum pilihan (khawas; elect) yang akalnya tajam dan
berikir secara mendalam.Ketiga, kaum ahli debat (ahl al-jadl).
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
al-Gazali adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin at-Tusi al-Gazali,
digelar Hujjah al-Islam, lahir di Ghazaleh suatu desa dekat Thus, bagian dari kota
Khurasan, Iran pada tahun 450 H/1056 M. Dalam perjalanan keilmuannya Al Ghazali
menyerap dan mengembangkan ilmu yang telah beliau dapat dengan merenung,
mengamalkan dan menghafalnya. Kehidupan Al Ghazali kecil memang sangat
sederhana memiliki seorang ayah penganut sufi yang bekerja sebagai penenun wol.
Ketika beranjak usia Al Ghazali menempuh pengembaraan panjang untuk menimba
ilmu hingga pemikiran dan karya-karyanya dijadikan banyak rujukan sebagai rujukan
penyelesaian keterbelakangan peradaban islam saat itu. Namun ditengah naiknya
nama Al Ghazali, timbul keraguan tentang kebenaran ilmu yang telah ia kejar sampai
saat ini yang membuat Al Ghazali menuju Damaskus untuk menempuh jalan sufi dan
beribadah.
10
Daftar Pustaka
Perpustakaan RI., Ensiklopedi Hukum Islam (Jakarta: PT.Ichtiar Baru van Hoeve, 2001), h.
Harun Nasution, Falsafat dan Mistisme dalam Islam (Cet. IX; Jakarta: Bulan Bintang, 1995),
11