Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah sejarah pendidikan islam
Dosen Pengampu :
Disusun oleh
ii
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
A. Riwayat Hidup..............................................................................................6
1. Imam AGhazali.........................................................................................6
2. Pemikiran-Pemikiran Imam Al-Ghazali....................................................9
3. Riwayat Hidup Hasan Al-Basri...............................................................16
4. Pemikiran Tasawuf Hasan Al-Basri........................................................18
5. Corak Pemikiran Tasawuf Hasan Al-Basri.............................................19
6. Ajaran-Ajaran Tasawuf Hasan Al-Basri.................................................19
BAB III..................................................................................................................21
PENUTUP..............................................................................................................21
A. Kesimpulan.................................................................................................21
B. Saran............................................................................................................22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bergulirnya masa ke masa tidak pernah memakan sosok Imam Al-
Ghazali sebagai seorang filosof dan teolog muslim besar yang berpengaruh
diketahui pada zaman sekarang ini yang semakin kompleks sebagai solusi
mungkin untuk membuat makalah ini, sebagai wujud keperdulian kami untuk
masyarakat dan sebagai bukti pengamalan ilmu yang kami dapat. Selain itu, ini
juga sebagai tanggung jawab kami dalam memenuhi tugas pada mata kuliah
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana riwayat hidup Imam Al-Ghazalil ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Riwayat Hidup
1. Imam AGhazali
kecil yang terletak dekat kota Thus, Provinsi Khurasan, Republik Islam Irak
Sultan al-Arsalan pada singgasana Seljuk dan wafat pada tahun 1111 M/14
Jumadil Akhir 505 H (52-53 tahun) di Tabaran, sebuah desa dekat Thus.
Thus adalah salah satu di antara kota-kota yang terkenal di Khurasan pada
zaman dahulu. Saat ini ia sudah bukan lagi sebuah desa, tetapi termasyhur
Beliau adalah seorang filosof dan teolog muslim Persia, yang dikenal
Hamid karena salah seorang anaknya bernama Hamid. Gelar beliau al-
2
Beliau hidup miskin bersama ayahnya. Ayah Ghazali gemar
mempelajari ilmu tasawuf, karena ayah Ghazali hanya mau makan dari
hasil usaha tangannya sendiri dari menenun wol. Ia juga terkenal pecinta
ilmu dan selalu berdo’a agar anaknya kelak menjadi seorang ulama. Amat
masa mudanya ia belajar di Nisyapur juga di Khurasan, yang pada saat itu
merupakan salah satu pusat ilmu pengetahuan yang penting di dunia Islam.
3
Nizhâmiyah Nisyapur. Al-Ghazali belajar teologi, hukum Islam, filsafat,
Imam Al Juwaini meninggal dunia pada tahun 478 H (1085 M). Kemudian
Allah?, Inikah cara hidup yang diridhai Tuhan?’, dengan mereguk madu
4
hati sanubarinya. Keraguan terhadap daya serap indera dan olahan akal
tidak lagi mengandalkan akal semata-mata, tetapi juga kekuatan nûr yang
tanggal 14 Jumâdil Akhir tahun 505 H (1111 M) dalam usia 52-53 tahun
a. Filsafat Al-Ghazali
5
Usaha manusia untuk mengerti tidak hanya berhenti pada objek
Dalam tradisi pemikiran Islam, dunia dan alam semesta ini justru
alam dunia ini mempunyai makna dan berfungsi. Untuk maksud tersebut
bumi.
yang cukup pelik untuk dijawab. Akan tetapi tingkat kesadaran manusia
sinilah manusia selalu terdorong untuk bersikap kreatif dan kritis namun
6
dengan kebenaran ilmiah haruslah berupa suatu proposisi yang
memperoleh dan memahami kebenaran Islam. Oleh karena itu Imam Al-
Hal itu disebabkan hanya roh yang memilki kebebasan sebagai landasan
pendek. Dengan demikian maka hanya roh yang memiliki peluang untuk
berfilsafat.
3
Abdul Munir Mulkhan, Mencari Tuhan dan Tujuan Jalan Kebebasan
(Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hlm. 71-73.
7
b. Tasawuf Al-Ghazali
hulul dan utihad (kesatuan wujud), untuk itu ia menyodorkan paham baru
tentang ma’rifat, yakni pendekatan diri kepada Allah (taqarrub ila Allah)
alat untuk memperoleh ma’rifat bersandar pada sir-qolb dan roh. Pada
saat sir, qalb dan roh yang telah suci dan kosong itu dilimpahi cahaya
8
Sa’adah, ia menjelaskan bahwa As-Sa’adah (kebahagiaan) itu sesuai
merdu.
setelah dia tidak merasa puas dengan ilmu kalam dan filsafat serta
4
Ahmad Mustofa., Filsafat Islam (Bandung: CV Pustaka Setia, 2007), hlm.
224.
Harun Nasution, Filsafat dan Mistisme (Jakarta: Bulan Bintang, 1978),
5
hlm. 31.
9
Baghdad tahun 1095 M dan pergi bertapa di salah satu menara Masjid
Umawi di Damaskus.
yang ada pada dunia ini, semuanya itu bermula dari ulahnya manusia
Ghazali, Ibn Maskawaih dan Tusi, bahwa akhlâq harus dimulai dengan
10
Berbicara masalah jiwa, sebagaimana Tusi dan filosof lainnya,
dari ruh Tuhan yang tidak akan hancur. Al-Ghazali juga membuat
ini merupakan jalan tengah dari ketiga jenis jiwa tadi. Dan untuk
mencapai jalan tengah ini, diperlukan akal yang berfungsi efektif bagi
lebih tajam daripada mata pisau. Kesempurnaan jalan ini akan dapat
11
Akhlâq merupakan keseimbangan antara daya ilmu dan daya
amal. Adapun tujuan dari akhlâq luhur adalah menahan diri dari
Nama asli dari Hasan Al-Basri adalah Abu Sa’id Al Hasan bin
dan beliau adalah anak dari Yasaar, budak Zaid bin Tsabit. tepatnya pada
tahun 21 H di kota Madinah setahun setelah perang shiffin, ada sumber lain
yang menyatakan bahwa beliau lahir dua tahun sebelum berakhirnya masa
6
Magniz Franz Suseno, Dua Belas Tokoh Etika Abad Ke-20 (Yogyakarta:
Kanisius, 2000), hlm. 33.
12
pemerintahan Khalifah Umar bin Al- Khattab. Khoiroh adalah bekas
pembantu dari Ummu Salamah yang bernama asli Hindi Binti Suhail yaitu
istri Rosullullah SAW. Sejak kecil Hasan Al-Basri sudah dalam naungan
Basrah ( Iraq ). Disinilah kemudian beliau mulai dengan sebutan Hasan Al-
Basri. Kota Basrah terkenal dengan kota ilmu dalam daulah Islamiyyah.
Banyak dari kalangan sahabat dan tabi’in yang singgah di kota ini. Banyak
13
4. Pemikiran Tasawuf Hasan Al-Basri
Huzaifah bin Al-Yaman, sehinggan ajaran itu melekat pada dirinya sikap
sebagai Ulama Sufi dan juga Zuhud. Dengan gigih dan gayanya
yang retorik, beliau mampu membawa kaum muslim pada garis agama dan
kalau disentuh tangan, tetapi racunnya dapat mematikan. Oleh sebab itu,
dunia ini harus dijauhi dan kemegahan serta kenikmatan dunia harus
ditolak. Karena dunia bisa membuat kita berpaling dari kebenaran dan
Prinsip kedua ajaran Hasan Al basri adalah Khauf dan Raja’, dengan
pengertian merasa takut kepada siksa Allah karena berbuat dosa dan sering
kepada Allah, timbullah rasa was was dan takut, khawatir mendapat murka
dari Allah. Dengan adanya rasa takut itu pula menjadi motivasi tersendiri
Allah dan sikap daja’ ini adalah mengharap akan ampunan Allah dan
14
mengandung sikap kesiapan untuk melakukan muhasabah agar selalu
sangat takwa, wara’ dan zuhud pada kehidupan dunia yang mana dikala
ajarannya dari para ulama-ulama lainnya pada masa sahabat. Yang mana
ajran beliau masih kental ataupun berdasarkan Al Qur’an dan Hadist nabi,
untuk senantiasa bersedih hati dan takut kalau tidak mampu melaksanakan
rindu dan hatinya bertambal dengan dunia, ia akan sengsara dan akan
15
berhadapan dengan penderitaan yang tidak akan ditanggungnya.”
Waspadalah terhadap negeri yang cepat ating dan pergi serta penuh tipuan.”
“dunia ini adalah seorang janda tua yang telah bungkuk dan beberapa
“orang yang beriman akan senantiasa berduka cita pada pagi dan sore
hari karena berada diantara dua perasaan takut ; takut mengenang dosa yang
telah lampau dan takut memikirkan ajal yang masih tinggal serta bahaya
berbunyi:
adalah laksana yang orang duduk di bawah sebuah gunung besar yang
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang terletak dekat kota Thus, Provinsi Khurasan, Republik Islam Irak pada
Arsalan pada singgasana Seljuk dan wafat pada tahun 1111 M/14 Jumadil
Akhir 505 H (52-53 tahun) di Tabaran, sebuah desa dekat Thus. Thus adalah
salah satu di antara kota-kota yang terkenal di Khurasan pada zaman dahulu.
Saat ini ia sudah bukan lagi sebuah desa, tetapi termasyhur karena
tahun 1020 M.
ayahnya meninggal, namun dalam hal ini ada dua versi: ayahnya sempat
duniawi. Di masa inilah dia banyak menulis buku-buku ilmiah dan filsafat.
Damaskus dan tinggal disana sambil mengisolir diri untuk beribadah dan
17
mengambil jalan sufi. Ia wafat pada tanggal 14 Jumâdil Akhir tahun 505 H
kaum bâthiniyyah dan kaum filosof. Dia seorang ulama, pendidik, ahli pikir
Falâsifah, Mi’yâr Al ‘Ilm, Ihyâ` ‘Ulûm Ad Dîn, Al Munqidz Min Adl Dlalâl,
B. Saran
suplement untuk mengapai ketenangan diri. Hal tersebut dapat kita capai salah
18
19
DAFTAR PUSTAKA
http://ruruls4y.wordpress.com/2012/03/14/makalah-tentang-imam-al-
Mulkhan, Abdul Munir. 1991. Mencari Tuhan dan Tujuh Jalan Kebebasan.
http://guzzaairulhaq.wordpress.com/samudera-tasawuf/ajaran-ajaran-
www.santrijagad.org/2014/09/reformasi-ala-imam-ghazali.html?m=1
Bumi Aksara.
Suseno, Magniz Franz. 2000. Dua Belas Tokoh Etika Abad Ke-20. Yogyakarta:
Kanisius
Mandiri.
20