MAKALAH
IMAM AL-GHAZALI DAN AJARAN TASAWUFNYA
Disusun Oleh:
Kelompok 9
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentu kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada junjungan tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti saat ini dan
juga yang kita nanti-nantikan syafa’atnya diakhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat-Nya, baik , itu berupa
fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu menyelesaikan pembuatan makalah dari mata
kuliah Akhlak Dan Ilmu Tasawuf “Imam AL-Ghazali Dan Ajaran Tasawufnya”.
Dalam makalah ini kami sebagai penulis sekaligus penyusun menyajikan persoalan sumber
ajaran agama islam. Walaupun sudah berusaha semaksimal mungkin, namun kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna serta masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan penulisan untuk masa yang akan datang. Kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami penulis maupun para pembaca serta dapat menambah wawasan tentang
agama islam mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun penyampaian.
Sekian terima kasih.
Kelompok 9
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pemikiran tokoh sufi dalam kajian tasawuf sangat beragam bentuknya dan masing-masing
sufi memiliki kekhasan yang berbeda- beda walaupun suaranya sama yaitu menuju Al-Haq (Allah
SWT ) Salah satunya adalah Imam Al-Ghazali dia merupakan tokoh sufi yang terkenal pada abad
ke-5. Al-Ghazali menempuh dua masa kehidupan yang berbeda pertama ketika dia dalam kondisi
penuh semangat dalam menimba ilmu, mengajar dengan penuh gairah dalam kedudukan sebagai
guru besar di perguruan Nizamiyah yang senantiasa diliputi oleh harta duniawi. Yang kedua, masa
syakk (ragu) terhadap kebenaran ilmu yang di dapatnya dan terhadap kedudukan yang di
pegangnya. Akhirnya ke raguan itu terobati dengan pengalaman tasawufnya. Hal ini terjadi di akhir
masa pertamanya dan merupakan masa peralihannya. Maka bagian kedua dari kehidupannya di
jalani dengan tentram dan keheningan tasawuf. Pada masa inilah ia banyak menulis tentang
tasawuf.
Dari paparan sekilas diatas, maka makalah ini akan membahas tentang Imam Al-Ghazali
dan ajaran tasawufnya. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sosio-historis pada masa
Imam Al-Ghazali,Ajaran tasawuf Imam Al-Ghazali,Karya-karya Imam Al-Ghazali,dan yang
terakhir bagaimana pengaruh tasawuf Imam Al-Ghazali. Pembahasan ini perlu di kaji karena Al-
Ghazali sebagai salah satu tokoh di bidang tasawuf yang memiliki segala ilmu keislaman. Beliau
dapat menggabungkan antara syariat dan hakikat sehingga pemikirannya dapat di terima oleh
kalangan sunni. Ini adalah salah satu kejeniusannya dan kecerdasan Al-Ghazali dalam bidang
tasawuf.
1
B. Rumusan Masalah
1. Siapakah Imam Al-Ghazali?
2. Bagaimana ajaran tasawuf imam Al-Ghazali?
3. Apa saja karya-karya imam Al-Ghazali?
4. Bagaimana pengaruh tasawuf imam Al-Ghazali?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui siapakah Imam Al-Ghazali.
2. Untuk mengetahui bagaimana ajaran tasawuf Imam Al-Ghazali.
3.Untuk mengetahui karya-karya Imam Al-Ghazali.
4.Untuk mengetahui pengaruh ajaran tasawuf Imam Al-Ghazali.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A .IMAM AL-GHAZALI
Nama lengkap Imam Al-Ghazali adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali
dilahirkan di Thus, salah satu kota di Khurasan ( persia ) pada pertengahan abad ke-5 hijriyah (
450 H/ 1058 M ). Ia adalah salah seorang pemikir besar islam yang di anugrahi gelar Hujjatul
Islam ( bukti kebenaran agama islam ) dan zain ad-din ( perhiasan agama ). Imam Al-Ghazali
meninggal di kota kelahirannya yaitu di Thus pada tanggal 14 jumadil akhir 505 H ( 19 desember
1111 M.) Imam Al-Ghazali pertama-tama belajar agama di kota Thus, kemudian meneruskan di
kota jurjan dan akhirnya di Naisabur pada imam Juwaini sampai yang terkahir ini wafat pada tahun
478H / 1085 M. Ayah Al-Ghazali adalah seorang yang wara’ yang hanya makan di usaha
tangannya sendiri. Pekerjaannya ialah sebagai pemintal dan penjual wol pada waktu- waktu
senggang. Ayahnya selalu mendatangi tokoh-tokoh agama dan para ahli fiqih di berbagai majlis
dan khawalat mereka mereka untuk mendengarkan nasehat-nasehatnya. Ayah imam Al-Ghazali
meninggal ketika al-ghazali dan saudara kandungnya Ahmad masih dalam usia anak-anak.
Sebelum ayah wafat,sang ayah berwasiat kepada temannya yaitu salah seorang sufi untuk
mendidik dan merawat kedua anaknya.
Di masa kanak² Imam Al-Ghazali belajar kepada Ahmad bin Muhammad Ar- Ridzikani di
Thus kemudian belajar kepada Abi Nashr Al-Ismaili di Jurjani dan akhirnya kembali lagi ke kota
asalnya yaitu di Thus.Imam Al-Ghazali lahir pada saat terjadinya perseteruan di antara ulama fiqih
dan ulama tasawuf yang pertama lebih menekankan aspek eksoterik ibadah, dan memaknai fiqih
sebagai seperangkat aturan formal, terlepas dari teologi dan tasawuf, sementara yang kedua adalah
lebih menekankan eksoterik ibadah dan melupakan aspek lahiriah, bahkan mengklaim aspek batin
jauh lebih penting dari aspek zahiriah Al-Ghazali mengkritik keduanya.Itulah sebabnya imam Al-
Ghazali dengan tegas menentang orang-orang yang berkutat dalam tasawuf, tetapi meremehkan
ritual-ritual formal agama. Ia mengingatkan bahwa pelaksanan ritual² itu tidak boleh terjatuh pada
formalitas pengguguran kewajiban semata, melainkan harus disertai dengan penghayatan akan
makna²-makna batin dan rahasianya.
3
Para pengaji tasawuf sering menempatkan Al-Ghazali sebagai tokoh utama dalam
perkembangan tasawuf sunni. Al-Ghazali tampil sebagai penyelamat tasawuf dari kehancuran.
Beliau menyelematkan tasawuf dengan cara mengintegrasikannya dengan fiqih dan ilmu kalam
menjadi suatu ajaran islam yang utuh.
5
Ketiga, kelompok kitab yang dapat dipastikan bukan karyanya, terdiri atas 31 buah kitab.Kitab-
kitab yang ditulis oleh al-Ghazali tersebut meliputi berbagai bidang ilmu yang populer pada
zamannya, di antaranya tentang tafsir alQuran,ilmu kalam, ushul ikih, tawasuf, mantiq, falsafah,
dan lain-lain.Berbeda dengan pernyataan di atas, Badawi mengatakan bahwa jumlah karangan al-
Ghazali ada 47 buah. Di antara judul-judul buku tersebut adalah:
a. Ihya Ulum ad-Din (membahas ilmu-ilmu agama).
b. Tahafut Al-Falasifah (menerangkan pendapat para filsuf ditinjau dari segi agama).
c. Al-Iqtishad fi Al-‘Itiqad (inti ilmu ahli kalam).
d. Al-Munqidz min adh-Dhalal (menerangkan tujuan dan rahasia-rahasia ilmu).
e. Jawahir al-Qur’an (rahasia-rahasia yang terkandung dalam al-Quran).
f. Mizan al-‘Amal (tentang falsafah keagamaan).
g. Al-Maqashid al-Asna i Ma’ani Asma’illah al-Husna (tentang arti nama-nama Tuhan)
h. Faishal at-Tafriq Baina al-Islam wa al-Zindiqah (perbedaan antara Islam dan Zindiq).
i. Al-Qisthas al-Mustaqim (jalan untuk mengatasi perselisihan pendapat).
7
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Nama lengkap Imam Al-Ghazali adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali
dilahirkan di Thus, salah satu kota di Khurasan ( persia ) pada pertengahan abad ke-5 hijriyah (
450 H/ 1058 M ). Ia adalah salah seorang pemikir besar islam yang di anugrahi gelar Hujjatul
Islam ( bukti kebenaran agama islam ) dan zain ad-din ( perhiasan agama ).
Tasawuf itu berarti pembersihan qalbu dari pergaulan makhluk.Tasawuf itu mengandung dua
unsur. Pertama,hubungan manusia dengan Allah dan hubungan sesama manusia.Kedua, hubungan
tersebut didasarkan pada akhlak. Hubugan kepada Allah didasarkan kepada ketulusan (keikhlasan
niat) yang ditandai dengan menghilangkan kepentingan diri untuk melaksanakan perintah Allah.
Sedangkan hubungan dengan manusia didasarkan atas etika pergaulan.
Kitab yang ditulis oleh Al-Ghazali tersebut meliputi berbagai bidang ilmu yang populer pada
zamannya, di antaranya tentang tafsir alQuran,ilmu kalam, ushul ikih, tawasuf, mantiq, falsafah,
dan lain-lain. luas dan kuatnya pengaruh tasawuf Al-Ghazali di dunia ini di sebabkan karena
beberapa hal.Tasawuf Al-Ghazali berpengaruh untuk menjauhkan semua kecenderungan gnostis
yang yang mempengaruhi para filosof Islam, sekte Isma’iliyyah dan alirah Syiah, Ikhwanus Safa,
dan lain-lainnya
B.SARAN
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan baru bagi pembacanya dalam
memahami aspek ibadah, latihan spiritual dan ajaran moral dalam Islam, serta kami berharap agar
makalah ini bisa sesuai dengan topik pembahasan yang diberikan.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Maka oleh karena itu, kami meminta kritik dan saran serta arahan yang sifatnya
membangun, agar pada pembuatan makalah selanjutnya akan lebih jauh lebih baik lagi, sehingga
makalah ini menjadi karya tulis yang bermanfaat bagi kita semua.
8
DAFTAR PUSTAKA
Deswita,"Konsep Al-Ghazali tentang Fiqih dan Tasawuf".Jurnis Volume 13, Nomor 1(Juni
2014)