AL-FARUQI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
oleh:
SHILFI MAURINA
2012140098
M. JARKANI
2022140141
Puji dan syukur penulis panjatkan kehdirat Allah SWT, karena atas limpah
rahmat dan karunia-nya, kami dapat menyelesaikan makalah sederhana ini,
meskipun sangat jauh dari kata sempurna. Shalawat serta salam tak lupa pula kami
haturkan kepada keharibaan junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,
keluarga, sahabat, tabi’in, serta kita umat beliau hingga Akhir zaman.
Tujuan dalam pembuatan makalah ini antara lain untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah teologi islam dengan judul “Teologi Fazlurrahman dan
Ismail Faruqy”. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah sederhana ini
berguna bagi pembaca. Kritik dan saran yang membangun selalu penulis harapkan
demiperbaikan makalah ini. Segala sesuatu yang benar itu datangnya dari
Allah, dan yang salah itu berasal dari penulis sendiri. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................1
D. Metode Penulisan...........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
iii
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka untuk mengarahkan pembahasan
sesuai topik permasalahan, maka penulis merumuskan rumusan masalahnya yaitu:
1. Apa Biografi Fazlurrahman dan Ismail Faruqi ?
2. Bagaimana pemikiran teologi Fazlurrahman dan Ismail Faruqi ?
3. Bagaimana relevansi pemikiran teologi Fazlurrahman dan Ismail Faruqi?
C. Tujuan Penulisan
Adapun hal-hal yang menjadi tujuan penulisan dalam pembahasan makalah
ini sebagai berikut :
BAB II
PEMBAHASAN
dan memperoleh gelas M.A yang kedua pada bidang Filsafat pada tahun 1951,
dengan judul thesis Justifying the Good: Metaphysics and Epistemology of Value.
Kemudian ia memutuskan untuk kembali ke Indiana University; Dia
menyelesaikan Thesis pada Fakultas Filsafat dan menerima gelar Doktor pada
bulan September 1952. Bisa dipahami bahwa ia memiliki pemahaman yang
mendalam dengan latar belakang filsafat klasik dan perkembangan pemikiran
tradisional di Barat. Pada awal tahun 1953, Ia dan istrinya berada di Syria.
Kemudian Ia pindah ke Mesir dimana ia belajar di Universitas Al-Azhar (1954-
1958) dan memperoleh gelar doktor yang kedua kalinya.
DR. Al-Faruqi adalah ilmuan yang produktif.Ia berhasil menulis lebih dua
puluh buku dan seratus artikel. Diantara bukunya yang terpenting adalah:
Tauhid :Its Implications for Thought and Life (1982). Buku ini mengupas tentang
tauhid secara lengkap.Tauhid tidak hanya dipandang sebagai ungkapan lisan
bahkan lebih dari itu, tauhid dikaitkan dengan seluruh aspek kehidupan manusia,
baik itu segi politik, sosial, dan budaya. Dari inilah kita dapat melihat titik tolak
pemikiran Al-Faruqi yang berimplikasi pada pemikirannya dalam bidang-bidang
lain.
4
Bukunya yang secara khusus membahas perbandingan agama adalah
“Christian Ethics”, “Trilogue of Abraham Faiths” pada buku ini terdapat tiga
topik utama: Tiga agama saling memandang. Konsep tiga agama tentang negara
dan bangsa, konsep tiga agama tentang keadilan dan perdamaian, masing-masing
7
penyumbang dari Yahudi, Kristen dan Islam menawarkan prespektif yang jelas
mengenai pokok persoalan berdasarkan tiga topik utama tersebut.Serta buku
Historical Atlas of the Region of the World. Dan karyanya yang dianggap
monumental adalah Cultural Atlas Islam, karya ini ditulis bersama istrinya, Louis
Lamya AI-Faruqi, dan diterbitkan tak lama setelah keduanya meninggal.
4
Muhammad Taqi, Misbah,.Monoteisme Tauhid sebagai sistem Nilai dan
Akidah Islam. Terjemahan oleh M.Hashem dari At Tauhid or Monotheisme: asin the
ideological and the value Systems of Islam. Jakarta: Lenterabastitama, 1996, hlm.34
Al-Faruqi, Tauhid: Its Implementations for thought and life. Wynccote USA: The International
Institute of Islamic Thought, 1982, hlm.17
a.Tuhan
berwujud empiris fisik dari uraian-uraian ayat-ayat al-Qur’an. 8 Dalam tema ini,
Rahman menguraikan mengenai ayat-ayat yang mencakup dasar penciptaan.
Beberapa kata kunci yang dipakainya adalah sulalah min tin, hama masnun,
5
QS. Al-Baqarah/2: 185.
6
QS. Al-Baqarah/2: 3, QS. Al-Maidah/5: 94, QS. al-Anbiya’/21: 49, QS. Fatir/ 35: 18,
QS. Yasin/36: 11, QS. Al-Hadid/57: 25, QS. Qaf/50: 33, QS. Al-Mulk/67: 12.
7
Merenungi eksistensi Tuhan hingga menghasilkan pemahaman merupakan bentuk
pelaksanaan respon terhadap Tuhan melalui wahyu-Nya sehingga mampu mengantarkan seseorang
beriman sampai pda tujuan. Sebagai bagian ekspresi pemikiran, merenung dengan penghayatan
bertuhan memiliki sifat yang terkait antara unsur-unsur “penghayatan bertuhan” yang
menghasilkan potensi iman. Lihat Sa’dullah Assa’idi, Pemahaman Tematik Al-Quran Menurut
Fazlur Rahman, hal. 176.
8
QS. Al-Hijr/15: 26,28,33; QS. Al-An’am/6: 2, QS. Al-A’raf/7: 12.
salsal, nutfah, turab sebagai dasar penciptaan yang harus masuk ke dalam
keyakinan dan kesadaran manusia terhadap Tuhan.9
Kemudian semua mengenai tema-tema yang telah disebutkan diatas itu
adalah saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya tidak pisah dipisahkan,
karena pehamaman Rahman adalah harus memahami keseluruhan di dalam tema-
tema yang rinci dan begitupun sebaliknya harus memahami rincian di dalam tema-
tema keseluruhan. Jadi pemikrian Rahman yang mengenai hermeneutik tematik
ini adalah harus dikaitkan satu sama lain karena berada di dalam satu kesatuan.10
c. Alam Semesta
Masalah yang terpenting dan menjadi tema sentral pemikiran Islam adalah
pemurnian tauhid, karena nilai dari keislaman seseorang itu adalah peng-Esa-an
terhadap Allah SWT yang terangkum dalam syahadat. Upaya pemurnian Tauhid
ini pun telah banyak dilakukan oleh para ulama terdahulu, diantaranya dikenal
adanya gerakan wahabiyah yang dipimpin oleh Muhammad bin abdul Wahab.
9
Lihat Sa’dullah Assa’idi, Pemahaman Tematik Al-Quran Menurut Fazlur Rahman, hal.
180-182.
10
Ibid., hal. 170.
Menurutnya kalimat "tauhid" tersebut mengandung dua arti yang pertama
"nafi"(negatif) dan kedua itsbat (positif) laa ilaaha (tiada Tuhan yang berhak
diibadahi) berarti tidak ada apapun; illallahi (melainkan Allah) berarti yang benar
dan berhak diibadahi hanyalah Allah Yang Maha Esa yang tidak ada sekutu bagi-
Nya dan secara tegas di dalam bukunya Kitab At-Tauhid beliau menyebutkan
setiap tahyul, setiap bentuk sihir, melibatkan pelaku atau pemanfaatannya dalam
syirik adalah pelanggaran tauhid.
Tetapi tauhid bukan sekedar diakui dengan lidah dan ikrar akan keesaan
Allah serta kenabian Muhammad SAW. Walaupun ikrar dan syahadat oleh
seorang muslim mengkonsekuensikan sejumlah aturan hukum di dunia ini, namun
tauhid yang merupakan sumber kebahagiaan abadi manusia dan kesempurnaanya,
tidak berhenti pada kata-kata dan lisan. Lebih dari itu tauhid juga harus
merupakan suatu realitas batin dan keimanan yang berkembang di dalam
hati11.Tauhid juga merupakan prinsip mendasar dari seluruh aspek hidup manusia
sebagaimana yang dikemukakan bahwa pernyataan tentang kebenaran universal
10
tentang pencipta dan pelindung alam semesta.Tauhid sebagai pelengkap bagi
manusia dengan pandangan baru tentang kosmos, kemanusiaan, pengetahuan dan
moral serta memberikan dimensi dan arti baru dalam kehidupan manusia
tujuannya obyektif dan mengatur manusia sampai kepada hak spesifik untuk
mencapai perdamaian global, keadilan, persamaan dan kebebasan.
Bagi AI-Faruqi sendiri esensi peradaban Islam adalah Islam itu sendiri dan
esensi Islam adalah Tauhid atau pengesaan terhadap Tuhan, tindakan yang
menegaskan Allah sebagai yang Esa, pencipta mutlak dan transenden, penguasa
segala yang ada12. Tauhid adalah memberikan identitas peradaban Islam yang
mengikat semua unsur-unsurnya bersama-bersama dan menjadikan unsur-unsur
11
Muhammad Taqi, Misbah,.Monoteisme Tauhid sebagai sistem Nilai dan
Akidah Islam. Terjemahan oleh M.Hashem dari At Tauhid or Monotheisme: asin the
ideological and the value Systems of Islam. Jakarta: Lenterabastitama, 1996, hlm.34
12
Al-Faruqi, Tauhid: Its Implementations for thought and life. Wynccote USA:
The International Institute of Islamic Thought, 1982, hlm.17
tesebut suatu kesatuan yang integral dan organis yang disebut peradaban. Yang
dimaksud dengan Tauhid ini mengandung pengertian dari 4 prinsip dasar, yaitu:
Prinsip pertama tauhid adalah kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah,
itu berarti bahwa realitas bersifat handa yaitu terdiri dari tingkatan alamiah atau
ciptaan dan tingkat trasenden atau pencipta.
Prinsip kedua, adalah kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah, itu berarti
bahwa Allah adalah Tuhan dari segala sesuatu yang bukan Tuhan.Ia adalah
pencipta atau sebab sesuatu yang bukan Tuhan. Ia pencipta atau sebab terawal dan
tujuan terakhir dari segala sesuatu yang bukan Tuhan.
Prinsip ketiga tauhid adalah, bahwa Allah adalah tujuan terakhir alam
semeta, berarti bahwa manusia mempunyai kesanggupan untuk berbuat, bahwa
alam semesta dapat ditundukkan atau dapat menerima manusia dan bahwa
perbuatan manusia terhadap alam yang dapat ditundukkan perbuatan yang
membungkam alam, yang berbeda adalah tujuan susila dari agama.
BAB III
PENUTUP
a. KESIMPULAN
Fazlur Rahman dan Ismail Raji Al-Faruqi dapat dikategorikan
sebakai seorang pemikir modern yang serius dan produktif dan juga sebagai
tokoh pintar dan intelektual Muslim yang sampai sekarang dikenal akan
pemikiran-pemikirannya yang hebat tentang Islam. Walaupun mereka
berdua memiliki pemikirannya masing-masing(Berbeda) tentang Tuhan
namun pada kesimpulannya sama yakni bahwa kemampuan apapun akan
sia-sia pada diri manusia kecuali atas ijin Allah Tuhan Maha segalanya
sesuai kehendaknya.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
B. Internet
http://diyaasaviella.blogspot.com/2012/02/ilmu-kalam-ismail-al-
faruqi.html (Diunduh pada tanggal 09 Maret 2021)