Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM

“Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah


Pemikiran Ekonomi Imam Al-Ghazali (450-505 H)”

Dosen Pengampu: Moh Mabruri Faozi.MA

Disusun oleh : Kelompok 3

1. Resa Uni Natulisiya (2008204058)

2.Vivi Amalia Vidiyaningsih (2008204055)

3. Yuni khiyaroh (2008204066)

EKONOMI SYARIAH 3/B

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Tahun 2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan dalam jenis makalah ini yang berjudul Pemikiran Ekonomi Imam Al –
Ghazali (450-505 H).

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
kelompok dari mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Selain itu, makalah
ini jga bertujuan untuk menambah pengetahuan terhadap pemikiran ekonomi
imam al-ghazali.

Kami menyadari,bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak sekali


kesalahan dan ketidak sempurnaan. Baik dalam segi bahasa, penulisan, kosakata,
dan sebagainya. Oleh itu Sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
kepada pembaca agar kedepannya menjadi acuan dan lebih baik lagi.

Semoga laporan dalam bentuk makalah ini bisa menambah wawasan pengetahuan
bagi kami yang membuat dan para pembacanya. Aamiin.

Wassalamualaikum wr.wb

Cirebon, September 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................
.............................................................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1........................................................................................................................................Latar Belaka
1.2........................................................................................................................................Rumusan M

BAB II PEMBAHASAN

2.1.Biogafi Imam Al-Ghazali..............................................................................................

2.2.Fungsi Keejahteraan Sosial...........................................................................................

2.3.Evolusi Pasar.................................................................................................................

2.4.Permintaan, Penawaran, Harga harga dan Laba............................................................

2.5.Evolusi Uang,Fungsi Uang,Penimbunnan dan Peleburan Uang Riba Al-Fadhl...........

BAB III PENUTUP

Kesimpulan..........................................................................................................................

Daftar Pustaka......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

Pemikiran ekonomi islam sendiri terlahir dari kenyataan bahwa islam adalah
sistem yang diturunkan Allah kepada seluruh manusia untuk menata seluruh aspek
kehidupannya dalam seluruh ruang dan waktu.1 Pada hakikatnya ekonomi
membahas hubungan antar manusia. Pemikiran ekonomi muncul sejak zaman
Rasulullah, khulafa‟urrosyidin, bani Umayah, Abasiyah, serta pemikiran klasik
para tokoh ekonomi salah satunya adalah pemikiran al-Ghazali. Di kalangan umat
Islam, al-Ghazali lebih dikenal sebagai tokoh tasawuf dan filsafat. Namun, beliau
juga mempunyai pemikiran mengenai fiqih muamalah. al-Ghazali memiliki
pemikiran yang luas dalam berbagai bidang. Pemikiran al-Ghazali tidak hanya
berlaku pada zamannya, tetapi dalam konteks tertentu mampu menembus dan
menjawab berbagai persoalan kemanusiaan kontemporer. Karya al-Ghazali
tentang ekonomi adalah Ihya„ Ulum al-Din. Bahasan ekonomi al-Ghazali dapat
dikelompokkan menjadi: pertukaran dan evolusi pasar, produksi, barter dan
evolusi uang, serta peranan Negara dan keuangan publik

1.2.RUMUSAN MASALAH
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Biografi Imam Al-Ghazali

Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Tusi al-Ghazali lahir di Tus sebuah
kota kecil di Khurasan Iran pada tahun 450H (1058M). Karena ayahnya penjual
benang, ia diberi nama panggilan Ghazali yang dalam bahasa Arab berarti
“pembuat benang”2. Sejak kecil, imam Ghazali hidup dalam dunia tasawuf.
Beliau tumbuh dan berkembang dalam asuhan seorang sufi, setelah ayahnya yang
juga seorang sufi menggal dunia.

Sejak kecil, imam Ghazali hidup dalam dunia tasawuf. Beliau tumbuh dan
berkembang dalam asuhan seorang sufi. Orang tuannya gemar mempelajari ilmu
tasawuf, karena mereka hanya mau makan dari hasil usaha tanganya sendiri dan
menenun wol. Dan ia juga terkenal pecinta ilmu dan selalu berdoa agar anaknya
kelak menjadi seorang ulama. Amat disayangkan ajarannya tidak memberikan
kesempatan padanya untuk memvaksikan keberhasilan anaknya sesuai doannya..

Sejak muda al-Ghazali sangat antusias terhadap ilmu pengetahuan. Ia pertama-


tama belajar bahasa arab dan fiqih di kota Tus, kemudian pergi ke kota Jurjan
untuk belajar dasar-dasar Ushul Fiqh. Setelah kembali ke kota Tus selama
beberapa waktu, ia pergi ke Naisabur untuk melanjutkan rihlah ilmiahnya. al-
Ghazali belajar kepada Imam al-Haramain Abu alMa‟ali al-Juwaini. Setelah itu ia
berkunjung ke kota Baghdad, ibu kota Daulah Abbasyah, dan bertemu dengan
Wazir Nizham Al-Mulk. Darinya al-Ghazali mendapat penghormatan dan
penghargaan yang besar. Pada tahun 483 H (1090 M), ia diangkat menjadi guru di
madrasah Nizhamiyah. Pekerjaan ini dilaksanakan dengan sangat berhasil,
sehingga para ilmuan pada masanya itu menjadikannya sebagai referensi utama

Al-Ghazali juga melakukan bantahan-bantahan terhadap berbagai pemikiran


batiniyah, ismailiyah, filosof, dan lain-lain. Pada masa ini, sekalipun telah
menjadi guru besar, ia masih merasakan kehampaan dan keresahan dalam dirinya.
Akhirnya, setelah merasakan bahwa hanya kehidupan Sufistik yang mampu
memenuhi kebutuhan rohaninya, alGhazali memutuskan untuk menempuh
tasawuf sebagai jalan hidupnya. Pada tahun 488 H (1050 M), atas desakan
penguasa pada masa itu, yaitu Wazir Fakhr Al-Mulk, al-Ghazali kembali
mengajar di madrasah Nizhamiyah di Naisabur. Akan tetapi, pekerjaanya itu
hanya berlangsung selama dua tahun. Ia kembali lagi ke kota Tus untuk
mendirikan sebuah madrasah bagi para Fuqaha dan Mutashawwifin. Al-Ghazali
memilih kota ini sebagai tempat menghabiskan waktu dan energinya untuk
menyebarkan ilmu pengetahuan, hingga meninggal dunia pada 14 Jumadil Akhir
H (Desember 1111 M).

Karya-karya Al-Ghazali

Selain dikenal sebagai ulama sufi, al-Ghazali juga banyak memikirkan fiqih
berbagai bidang termasuk diantaranya fiqih muamalah.4 Beliau merupakan sosok
ilmuan dan penulis yang sangat produktif. Berbagai tulisannya banyak menarik
perhatian dunia, baik dari kalangan muslim maupun non muslim. al-Ghazali
diperkirakan telah menghasilkan 300 buah karya yang meliputi berbagai disiplin
ilmu seperti logika, filsafat, moral, tafsir, fiqih, ilmu-ilmu al-Qur‟an, tasawuf,
politik, administrasi, dan pelaku ekonomi. Namun demikian, yang ada hingga kini
hanya 84 buah. Diantaranya adalah Ihya’ Ulum al-Din, al-Munqidz min al-Dhalal,
Tahafut al-Falasifah, Minhaj Al-‘Abidin, Qawa’id Al-‘Aqaid, alMushtasfamin
‘Ilm al-Ushul, Mizan al-‘Amal, Misykat al-Anwar, Kimia alSa’adah, al-Wajiz,
Syifa al-Ghalil, dan al-Tibr al-Masbuk fi Nasihat al-Muluk.

Anda mungkin juga menyukai