Anda di halaman 1dari 10

TUGAS ARTIKEL PERSAINGAN UNIQLO DAN H&M DI INDUSTRI

INDONESIA

Dosen Pengampu:

Syahbandi, SE, M.Si.

Disusun Oleh:

KHUSNUL HAIRUNNISA

NIM : B1021221264

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI BISNIS

UNIVERSITAS TANJUNGPURA
DAFTAR ISI

BAB I ........................................................................................................................................ 3
I. Latar Belakang ................................................................................................................... 3
II. Rumusan masalah ............................................................................................................. 3
III. Tujuan Masalah ................................................................................................................ 3
BAB II....................................................................................................................................... 4
1.1 Referensi hukum ............................................................................................................. 4
1.2 Teori ................................................................................................................................ 4
1.3 Emperis ........................................................................................................................... 4
BAB III ..................................................................................................................................... 5
A. Pembahasan ...................................................................................................................... 5
2.1 Persaingan Global ........................................................................................................... 5
2.2 Stategi ............................................................................................................................. 6
a. Fokus Teknologi ............................................................................................................... 6
b. Inklusivitas ........................................................................................................................ 6
c. Harga target ....................................................................................................................... 6
d. Penawaran yang dikurasi .................................................................................................. 6
e. Keberlanjutan .................................................................................................................... 6
BAB IV ..................................................................................................................................... 8
KESIMPULAN ..................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 10
BAB I

I. Latar Belakang
Persaingan yang semakin ketat akibat dari ancaman bertambahnya produk-produk
yang sejenis di pasar juga menuntut produsen untuk mampu bersaing dan mampu
menonjolkan kualitas produk nya. Di tengah ketatnya persaingan tersebut,
perusahaan berusaha untuk melakukan kebijakan bisnis untuk meraih pangsa pasar
yang ditargetkan. Situasi seperti ini menjadi tantangan bagi perusahaan yang ingin
tetap bertahan dan berkembang, di mana perusahaan harus mampu memahami apa
yang menjadi keinginan dan kebutuhan dari konsumen serta berusaha
memenuhinya.
Nama Uniqlo berasal dari nama toko pertama bernama Unique Clothing
Warehouse yang dibuka Tadashi Yanai di Kota Hiroshima, Prefektur Hiroshima
pada 2 Juni 1984. Konsep tokonya sebagai „sebuah gudang raksasa dengan opsi
konstan‟.
H&M (Hennes & Mauritz AB) merupakan perusahaan retail pakaian Swedia,
mereka terkenal sebagai brand untuk produk pakaian fast-fashion. Mereka menjual
produknya untuk semua kalangan, pria, wanita, remaja, serta anak-anak.

II. Rumusan masalah


1. Bagaimana persaingan masing-masing brand uniqlo dan h&m ?
2. Strategi yang digunakan masing-masing brand uniqlo dan h&m untuk bisa
membuka peluang pasar ?

III. Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui bagimana persaingan brand uniqlo dan h&m di indonesia.
2. Untuk mengetahui strategi dan peluang pasar yang digunakan uniqlo dan
h&m untuk bertahan di indonesia.
BAB II

1.1 Referensi hukum


Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000
Tentang Desain Industri (UUDI), yang dimaksud dengan desain industri adalah
“suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi, garis atau warna, atau garis
dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi
yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau
dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas
industri, atau kerajinan tangan.” Dari ketentuan dalam regulasi desain industri
menyatakan bahwa desain industri mengacu kepada aspek ornamental dan estetika
dari suatu produk dan tidak mempertimbangkan aspek teknis dan fungsionalnya.

1.2 Teori
Seiring perkembangan dunia yang semakin pesat, banyak persaingan bisnis khususnya
industri ritel, ritel modern tumbuh subur di Indonesia, bahkan dalam jarak beberapa
kilometer dapat dijumpai satu hingga dua toko ritel (Hamdani, 2017). Kondisi ekonomi di
Indonesia pada konsumen kelas menengah ke bawah ada pergeseran pola konsumsi ke
leisure. Leisure merupakan pola belanja konsumen yang juga menginginkan hiburan
misalkan, pada saat berbelanja di departement store. Tujuan konsumen tidak hanya untuk
membeli pakaian saja tetapi mereka juga menggunakan ponsel untuk berfoto-foto, retailer
sebaiknya juga memberikan suasana toko seperti ruang fitting room beserta layout yang
bagus, agar konsumen sering berkunjung dan menumbuhkan niat beli khususnya konsumen
di Indonesia (Putera, 2018).

1.3 emperis
uniqlo dan h&m menggunakan data empiris dalam bisnis mengambil keputusan
strategis. uniqlo dan h&m perusahaan ini memiliki strategi yang mencari pangsa
pasar baru yang lebih besar untuk meningkatkan penjualan produk. Mereka terus
mengghasilkan produk yang kreatif untuk menarik konsumen serta meningkat kan
kualitas produk.
BAB III

A. Pembahasan

2.1 Persaingan Global


Persaingan dalam industri fashion saat ini sangat kompetitif dalam berbagai hal,
baik itu dari segi kualitas, model fashion, ataupun merek produk tersebut, kondisi ini
mewajibkan pelaku usaha untuk merancang ide yang kreatif dan inovatif yang
menjadi keunggulan untuk bersaing didalam pasar.

Uniqlo berada di urutan ketiga secara global sebagai fast fashion retailer pada
tahun lalu dengan dengan penjualan USD 22 miliar.pertumbuhan cepat Uniqlo dalam
beberapa tahun terakhir telah melampaui America‟s Gap (penjualan USD 16,4
miliar), yang telah lama dominan dalam basic wear. Strategi persaingan brand dari
Uniqlo menjadi sesuatu yang sangat penting. Strategi pemasaran Uniqlo telah
membantu identitas brand lokal yang kuat dan citra global yang terus berkembang.

Toko pakaian kasual Uniqlo pertama dibuka di Kota Hiroshima pada tahun 1984
dan beroperasi dengan nama Unique Clothing Warehouse. Pada September 1991,
nama perusahaan induk Uniqlo diubah dari Ogori Shoji menjadi Fast Retailing, dan
pada April 1994 perusahaan berhasil mencapai lebih dari 100 toko Uniqlo yang
beroperasi di seluruh Jepang. Sejak diluncurkan, Uniqlo dianggap telah
mendefinisikan ulang konsep pakaian kasual. Ekspansi dengan sejumlah toko di
pinggiran kota membawa pertumbuhan yang cepat, yang berpuncak pada kampanye
pakaian berbahan fleece pada tahun 1998 yang memicu popularitas Uniqlo di seluruh
Jepang. Pada tahun 2018, analis ritel Edited mengumpulkan rincian strategi
kesuksesan Uniqlo. Menurut temuan Edited, Uniqlo adalah pengecer terbesar ketiga
di dunia, setelah Zara dan H&M. Namun kini peringkat tersebut sudah berubah. Dari
segi model bisnis, Uniqlo tidak cocok dengan model fast fashion seperti Zara dan
H&M. Sebaliknya, Uniqlo berfokus pada keberlanjutan dan penawaran produk yang
moderat. Dalam penelitiannya, Edited berusaha memahami strategi Uniqlo dengan
lebih baik, dan membagi strategi ini menjadi beberapa elemen kunci: teknologi,
inklusivitas, titik harga, pilihan moderat, dan keberlanjutan.
2.2 Stategi

a. Fokus Teknologi
CEO Fast Retailing, Tadashi Yanai, menyebut Uniqlo sebagai perusahaan ritel
konsumen digital, bukan perusahaan pakaian jadi. Uniqlo menciptakan kain dengan
teknologi canggih seperti HeatTech untuk menjaga pemakainya tetap hangat dan
Airism untuk membantu pemakainya tetap nyaman di cuaca panas. Teknologi
membantu misi Uniqlo untuk memproduksi barang-barang dasar berkualitas tinggi.

b. Inklusivitas
Slogan Uniqlo, “Made for All,” tergambar jelas di basis konsumennya. Pembeli
berasal dari semua demografi, tingkat pendapatan, dan rentang usia. Edited juga
menggarisbawahi kesederhanaan penawaran produk Uniqlo yang menunjukkan
sedikit pola dan tren serta inklusivitas pada pilihan ukurannya.

c. Harga target
Edited juga mencatat bahwa 35 persen dari penawaran Uniqlo termasuk dalam
kisaran harga di bawah US$10 dan 7 persen di atas US$50. Ini memungkinkan
Uniqlo menjual produknya pada kisaran harga antara US$10 hingga US$40 dan pada
saat yang sama brand tetap bisa menekankan kualitas serta keterjangkauan.

d. Penawaran yang dikurasi


Uniqlo secara berkala menurunkan jumlah koleksi, setidaknya pada 2018 brand
tersebut menurunkan koleksinya 4,4 persen dalam 12 bulan. Hal ini menunjukkan
bahwa Uniqlo sangat memperhatikan tren dan desain. Sebagian besar produk Uniqlo
juga tidak terpaku dengan musim sehingga pilihan untuk konsumen jadi lebih
beragam.

e. Keberlanjutan
Pembeli saat ini membuat keputusan pembelian berdasarkan apakah suatu merek
memenuhi nilai-nilai ideal yang mereka anut sehingga kepedulian Uniqlo terhadap
keberlanjutan selaras dengan basis konsumennya. Strategi ini merupakan upaya brand
untuk menjaga hubungan jangka panjang antara brand dan konsumen.
BAB IV

KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai
perbandingan Brand Equity Apparel H&M dan Uniqlo di Indonesia adalah Brand
equity H&M menurut persepsi konsumen berada pada kategori baik. Dari empat
dimensi brand equity yang diteliti, dimensi skor paling tinggi adalah dimensi brand
association. Sedangkan dimensi dengan skor paling rendah adalah dimensi brand
awareness.

Brand equity Uniqlo menurut persepsi konsumen berada pada kategori baik. Dari
empat dimensi brand equity yang diteliti, dimensi skor paling tinggi adalah dimensi
brand association. Sedangkan dimensi dengan skor paling rendah adalah dimensi
brand awareness.

Berdasarkan uji hipotesis Mann Whitney mengenai pendapat responden terhadap


perbandingan dimensi masing -masing Brand Equity pada Apparel H&M dan Uniqlo
di Indonesia didapatkan hasil bahwa H&M memiliki peringkat rata-rata lebih rendah
dibandingkan Uniqlo.

Berdasarkan uji hipotesis Mann Whitney mengenai pendapat responden terhadap


Brand Equity Apparel H&M dan Uniqlo didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan
Brand Equity Apparel H&M dan Uniqlo di Indonesia. Perbedaan dimensi terkecil
pada Apparel H&M dan Uniqlo terdapat pada dimensi brand awareness dan
perbedaan dimensi terbesar H&M dan Uniqlo terdapat pada dimensi Brand
Association. B. Saran

Pengenalan merek perlu dilakukan oleh H&M dengan cara dan karakter yang
sesuai dengan konsumen yang ada di Indonesia. Karena konsumen cenderung
memilih brand yang sesuai dengan gaya dan musim yang ada di Indonesia, sehingga
dari segi manfaat, inovasi, dan keunggulan yang ditawarkan, H&M dapat diterima
oleh konsumen di Indonesia.
H&M dapat melakukan peningkatan dengan membentuk ekuitas merek agar
menjadi pembeda dengan apparel pesaing lainnya. Selain itu H&M dapat
memfokuskan pada penciptaan desain yang unik, dan sesuai dengan gaya dan musim
yang ada di Indonesia sehingga menciptakan kebanggan tersendiri bagi konsumen
yang menggunakan serta mengurangi tingkat kemungkinan konsumen untuk berganti
brand apparel akan lebih rendah.

Dengan brand equity yang unggul, Uniqlo perlu memperhatikan kualitas produk
agar dapat memberikan kesan yang bermanfaat bagi konsumennya, menjaga
keunikan dan kualitas produknya, sehingga konsumen akan merasa nyaman dan
bangga menggunakan apparel produk Uniqlo dan mendorong konsumen untuk tidak
memilih brand lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/GC/Downloads/17510061%20(1).pdf
file:///C:/Users/GC/Downloads/21160043%2520-%2520IYAN%2520-
%2520bab%25201.pdf
file:///C:/Users/GC/Downloads/apsarihadii%252C+24.+262-277+Yudi+Kornelis.pdf
https://hypeabis.id/read/9505/strategi-uniqlo-bangun-brand-untuk-jadi-retail-fashion-
top-dunia
https://www.selera.id/pilih-mana-uniqlo-atau-hm/

Anda mungkin juga menyukai