....
....
Pengertian :
Melakukan tanya jawab dengan pasien/orang tua-wali pasien mengenai hal yang terkait dengan masalah klinis
pasien
Tujuan :
❖ Dapat bersikap dan berpenampilan memadai untuk berkomunikasi dan membina hubungan dokter –
pasien dan orang tua pasien dengan baik
❖ Dapat melakukan komunikasi secara verbal/nonverbal dengan baik sehingga mendapatkan data-data
yang diperlukan untuk penegakan diagnosis.
❖ Dapat mencatat anamnesis secara lengkap, sistematik dan terinci dalam rekam medis pasien
Pelaksana :
- instruktur
- mahasiswa
- pasien simulasi (orang tua/wali pasien)
Peralatan :
1. Meja dokter
2. Dua kursi
3. Alat tulis (rekam medis pasien, alat tulis)
4. Skenario kasus
Prosedur :
1. Mahasiswa memperkenalkan diri
2. Mahasiswa menanyakan hal-hal berikut ke orang tua/wali pasien:
a. Identitas pasien dan orang tua/wali pasien (nama, jenis kelamin, tanggal lahir, pendidikan, pekerjaan,
alamat)
b. Keluhan Utama dan Keluhan Tambahan
c. Riwayat Penyakit Sekarang: onset, karakteristik gejala, perjalanan penyakit, riwayat pemeriksaan &/
pengobatan sebelumnya
d. Riwayat Penyakit Dahulu (yang pernah diderita)
3. Mahasiswa mencatat anamnesis secara lengkap, sistematik dan terinci dalam rekam medis pasien.
4. Latihan dibimbing oleh instruktur berdasarkan skenario kasus yang disajikan bagian ilmu kesehatan anak
sesuai dengan modulnya
Milestone Perkembangan:
1. 0 – 3 bulan
- Belajar mengangkat kepala
- Belajar mengikui obyek dengan matanya
- Melihat ke muka orang dengan tersenyum
- Bereaksi terhadap suara/bunyi
- Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, dan kontak
- Menahan barang yang dipegangnya
- Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
2. 3-6 bulan
- Mengangkat kepala 900 dan mengangkat dada dengan bertopang tangan
- Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau di luar jangkauannya.
- Menaruh benda-benda di mulutnya
- Berusaha memperluas lapang pandang
- Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
- Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
3. 6-9 bulan
- Dapat duduk tanpa dibantu
- Dapat tengkurap dan berbalik sendiri
- Dapat merangkak, meraih benda atau mendekati seseorang
- Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain.
- Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk.
- Bergembira dengan melempar benda-benda
- Mengeluarkan kata-kata tanpa arti
- Mengenal muka anggota keluarga dan takut kepada orang asing/lain
- Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian
4. 9 – 12 bulan :
- Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu
- Dapat berjalan dengan dituntun
- Menirukan suara
- Mengulang bunyi yang didengarnya
- Belajar menyatakan satu atau dua kata
- Mengerti perintah sederhana atau larangan
- Memperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya, ingin
menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya.
- Berpartisipasi dalam permainan
5. 12-18 bulan
- Berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
- Menyusun 2 atau 3 kotak
- Dapat mengatakan 5-10 kata
- Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing
6. 18-24 bulan
- naik turun tangga
- Menyusun 6 kotak
- Menunjuk mata dan hidungnya
- Menyusun dua kata
- Belajar makan sendiri
- Menggambar garis di kertas atau pasir
- Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil.
- Menaruh minat pada apa yang dikerjakan oleh orang-orang yang lebih besar
- Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka
7. 2-3 tahun
- Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan 1 kaki.
- Membuat jembatan dengan 3 kotak
- Mampu menyusun kalimat
- Mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang ditujukan
kepadanya
- Menggambar lingkaran
- Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar
keluarganya
8. 3-4 tahun
- Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga, berjalan pada jari kaki, belajar
berpakaian dan membuka pakaian sendiri
- Menggambar garis silang
- Menggambar orang hanya kepala dan badan
- Mengenal 2 atau 3 warna
- Bicara dengan baik
- Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya
- Banyak bertanya
- Bertanya bagaimana anak dilahirkan
- Mengenal sisi atas, sisi bawah, sisi muka, sisi belakang
- Mendengarkan cerita-cerita
- Bermain dengan anak lain
- Menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya
- Dapat melakukan tugas-tugas sederhana
9. 4-5 tahun
- Melompat dan menari
- Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan, badan
- Menggambar segi empat dan segi tiga
- Pandai bicara
- Dapat menghitung jari-jarinya
- Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu
- Mendengar dan mengulang hal-hal penting dari cerita
- Minat kepada kata baru dan artinya
- Memprotes bila dilarang apa yang diingininya
- Mengenal 4 warna
- Memperkirakan bentuk dan besarnya benda, membedakan besar dan kecil.
- Menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa.
CHECKLIST ANAMNESIS ANAK
No ITEM
1 Mengucapkan salam dan mengenalkan diri secara baik
2 Menanyakan identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin pasien)
3 Menanyakan keluhan utama ( Ibu mengecek kesehatan anak)
4 Menanyakan keluhan / gejala penyakit
• Adakah demam / teraba hangat
⚫ Saluran napas: adakah batuk, nyeri tenggorok, pilek, sesak napas
⚫ Saluran cerna: adakah anoreksia, muntah, mencret, jarang BAB, kembung
⚫ Saluran urogenital: Adakah nyeri saat BAK, BAK sedikit-sedikit, BAK keruh/
merah
⚫ Telinga: adakah nyeri telinga, keluar cairan dari telinga
⚫ Mata: Adakah kemerahan/ berair
⚫ Bintik-bintik merah / kebiruan di kulit, gatal/eksim pada kulit
5 Menanyakan kemungkinan kontak:
- Riwayat ada/kontak dengan penderita TB Paru/ peny. infeksi dirumah,
lingkungan
- Pergi ke daerah endemis
6 Menanyakan pengobatan yang pernah dilakukan: adakah obat yang diberikan (jenis
dan jumlah)
7 Riwayat penyakit dahulu
• Penyakit infeksi, hepatitis,campak, cacar, diare, cacingan
⚫ Penyakit non infeksi: Alergi, perdarahan, pucat,
8 Riwayat penyakit keluarga
Adakah keluarga menderita penyakit flek paru, alergi dan asma
9 Riwayat Makanan: jenis dan jumlah makanan dan minuman, kebersihan , usia saat
diberikan s/d pola makan saat ini
10 Menanyakan riwayat imunisasi (imunisasi dasar & imunisasi yang dianjurkan terutama
terkait dengan penyakit sekarang, usia pemberian dan boosternya bila ada)
11 Menanyakan riwayat pertumbuhan ( Adakah berat badan (BB) sulit naik, BB kurang,
kurva KMS di zona hijau/kuning/merah)
12 Menanyakan riwayat perkembangan (sesuai milestone)
• Bahasa & sosial
• Motorik kasar & halus
13 Riwayat Kehamilan (kesehatan, perawatan antenatal, imunisasi TT, obat-obatan yang
diminum, kebiasaan merokok, kuantitas & kualitas makanan, riwayat kehamilan
sebelumnya bila ada)
14 Riwayat Persalinan (tempat, penolong, cara persalinan, lahir tunggal/ganda,
cukup/kurang/lewat bulan, berat lahir, panjang lahir, keadaan/morbiditas setelah
lahir)
15 Kondisi Rumah dan Lingkungan (ventilasi, tempat pembuangan limbah keluarga dan
rumah tangga, sumber air minum, kondisi udara, sanitasi dan hygiene, tempat bermain
anak)
SKENARIO KKD ANAMNESIS
(Untuk Mahasiswa)
HARI-1
Seorang anak laki-laki umur 1 tahun dibawa oleh ibunya untuk pemeriksaan kesehatan.
Tugas:
• Lakukan alloanamnesis pada orang tua/wali pasien!
• Catat hasil anamnesis di form status pasien (Form Status terlampir)
• Form status pasien dikumpulkan setelah KKD pemeriksaan fisik hari ke1
HARI-2
Seorang anak laki-laki umur 7 tahun dibawa oleh ibunya karena terlihat kurus.
Tugas:
• Lakukan alloanamnesis pada orang tua/wali pasien!
• Catat hasil anamnesis di form status pasien
• Form status pasien dikumpulkan setelah KKD pemeriksaan fisik hari ke2
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
Pengertian :
Melakukan pemeriksaan fisik sesuai dengan masalah klinik pasien dengan menerapkan prinsip menggunakan tehnik
pemeriksaan yang benar dan sistematik/runut
Tujuan :
❖ Bersikap baik dan dapat melakukan pendekatan kepada pasien dan orang tua/keluarga pasien dengan baik
sehingga pasien dan keluarganya merasa nyaman.
❖ Dapat melakukan pemeriksaan fisik secara benar dengan memperhatikan kenyamanan pasien selama
pemeriksaan sehingga dapat memperoleh data yang akurat.
❖ Dapat mencatat hasil pemeriksaan fisik secara lengkap, sistematik dan terinci dalam rekam medis pasien.
Pelaksana :
- instruktur
- mahasiswa
A. Prosedur Umum
❖ Memperkenalkan diri dan meminta ijin secara lisan ke orang tua pasien untuk melakukan pemeriksaan pada
pasien
❖ Mencuci tangan sebelum memeriksa pasien
❖ Melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien
❖ Memperhatikan kenyamanan pasien
❖ Melakukan tindakan sesuai prioritas
❖ Menunjukkan rasa hormat kepada pasien
Pendekatan Umum pada Anak:
1. Dapatkan data sebanyak mungkin dengan observasi lebih dahulu
2. Posisi anak: dipangkuan orang tua atau meja periksa
3. Sebisa mungkin posisi pemeriksa sejajar dengan anak. Jangan lebih tinggi.
4. Urutan pemeriksaan: mulai dari yang kurang menyebabkan anak takut
5. Dekati anak: berikan penjelasan sesuai taraf kemampuan anak
6. Daerah yang sakit diperiksa terakhir
7. Jujur pada anak. Bila ada tindakan menyakitkan, sampaikan ke anak bahwa akan dilakukan dengan
perlahan-lahan.
8. Pahami dampak tahap perkembangan pada respon anak. Contoh, rasa takut adalah tahap perkembangan
yang normal, akan menyebabkan pemeriksaan lebih sulit.
9. Tanda vital: Nilai normal berbeda dengan dewasa dan bervariasi menurut usia ➔ lihat panduan nilai
berdasarkan usia
Prosedur :
a. Pemeriksaan tekanan darah mulai rutin dilakukan pada usia 3 tahun.
b. Pengukuran tekanan darah sebaiknya dalam suasana tenang, usahakan agar anak jangan sampai
menangis karena akan mempengaruhi hasil pengukuran.
c. Anak berbaring terlentang dengan lengan lurus di samping badan (untuk anak yang lebih kecil) atau
duduk dengan lengan bawah diletakkan di atas meja, dengan demikian lengan atas akan berada
setinggi jantung.
d. Tekanan darah diukur pada kedua lengan atas dan paha untuk mendeteksi ada tidaknya koarktasio
aorta.
e. Gunakan manset yang sesuai, yaitu lebar manset mencakup ½ - ⅔ panjang lengan atas atau panjang
tungkai atas, dan panjang manset sedapat mungkin menutupi seluruh lingkaran lengan atas atau
tungkai atas.
f. Pasang manset melingkari lengan atas atau tungkai atas, dengan batas bawah ± 3 cm dari siku atau
lipat lutut.
g. Tentukan posisi arteri brakhialis dengan cara palpasi pada fossa cubiti atau arteri poplitea pada fossa
poplitea.
h. Pompa manset dengan cepat sampai denyut a. radialis atau a. dorsalis pedis tidak teraba, kemudian
pompa lagi sampai melebihi 20 – 30 mmHg.
i. Sambil mendengarkan dengan stetoskop pada a. brakhialis (di fossa kubiti) atau a.poplitea (di fossa
poplitea), kosongkan manometer perlahan-lahan dengan kecepatan 2 – 3 mmHg tiap detik.
j. Bunyi suara lembut yang terdengar disebut fase Korotkoff 1 dan merupakan petunjuk tekanan darah
sistolik. Fase 1 kemudian disusul fase 2, yang ditandai dengan suara bising (murmur), lalu disusul
fase 3 berupa suara yang keras, setelah itu suara mulai melemah (fase 4) dan akhirnya menghilang
(fase 5). Pada anak, jika fase 5 sulit didengar, maka fase 4 digunakan sebagai petunjuk tekanan
diastolik. The Second task Force on Blood Pressure Control in Children menganjurkan untuk
Prosedur :
a. Pengukuran paling baik saat anak tidur atau tenang.
b. Denyut jantung dapat diperiksa dengan auskultasi atau palpasi. Usia < 2 tahun, dihitung dengan
meraba a. brakhialis atau a. Femoralis. Pada anak ≥ 2 tahun, dengan meraba a. radialis. Denyut nadi
juga dapat diraba pada a. dorsalis pedis, a. temporalis dan a. karotis.
G. Kepala
a. ukuran (lihat SOP Antropometri EMTK) dan bentuk (normosefali, kraniosinostosis)
H. Leher:
• Limfonodi: cara, lokasi dan hasil pemeriksaan (ukuran, konsistensi, mobile/tidak, nyeri, perubahan
warna)
• Jugular venous pressure (JVP): lihat SOP Modul Kardiovaskular
• Tiroid: lihat SOP Pemeriksaan Tiroid (bagian Bedah) Modul EMTK
I. Thorak
• Paru
a. Inspeksi:
- bentuk dinding thorak (barrel chest, funnel chest, pigeon chest, kyposkoliosis)
- gerakan thorak saat statis dan dinamis
- pola napas (pernapasan abdominal normal pada bayi, periode napas normal pada bayi berhenti
< 15 detik)
- pemakaian otot bantu napas/retraksi dan lokasinya
J. Abdomen
• Inspeksi: bentuk (bayi abdomen lebih menonjol, makin bertambah usia makin skapoid), umbilikus
(tanda infeksi, hernia), integritas otot (diastesis recti), gerakan peristaltik usus
• Auskultasi peristaltik usus:di seluruh kuadran abdomen, selama ± 15 – 20 detik/kuadran (Normal
terdengar tiap 2 – 5 detik)
• Palpasi: rasa sakit (daerah yang sakit diperiksa terakhir); palpasi umum, hepar, lien, ginjal (normal
teraba pada bayi), vesika urinaria, turgor.
• Perkusi: perkusi umum, pemeriksaan asites
K. Pemeriksaan Turgor
Peralatan :
1. Manekin bayi
Prosedur :
a. Letakkan anak dalam posisi berbaring di tempat tidur atau dalam pangkuan ibu.
b. Lakukan cubitan dengan menggunakan jempol dan jari telunjuk pada perut anak, diantara pusat dan
sisi perut. Lakukan cubitan kulit perut anak sehingga lipatan kulit berada pada garis horizontal (sesuai
garis Langer kulit), bukan vertikal.
c. Tariklah semua lapisan kulit dan jaringan di bawahnya selama 1 detik, kemudian lepaskan.
d. Saat melepas cubitan, perhatikan apakah cubitan kulit kembali:
- Segera kembali: normal
- Lambat, lipatan kulit bekas cubitan terlihat < 2 detik: dehidrasi ringan/sedang
- Sangat lambat, lipatan kulit bekas cubitan terlihat ≥ 2 detik: dehidrasi berat.
M. Muskuloskeletal
Punggung (lekukan pada sacrum, kiposis, lordisis atau skoliosis), sendi (gerakan, stabilitas, pembengkakan,
rasa sakit), otot (eutrofi/hipotrofi, hipertrofi), ekstremitas (deformitas, simetris, edema, jari tabuh, koilonikia)
O. Neurologis
Lihat SOP Modul Neurologi
https://drive.google.com/file/d/1Wt0kXnQJDkvS6QgBdqXyBl-Vmw86csC_/view?usp=sharing
Skenario 1
Seorang anak laki-laki usia 1 tahun datang untuk pemeriksaan dan imunisasi. Saat ini
anak dalam keadaan sehat.
Tugas :
• Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien tersebut (Manekin)!
• Catat hasil pemeriksaan fisik di form status pasien (Form Status terlampir)
• Form status pasien dikumpulkan setelah KKD
Skenario 2
Seorang anak laki-laki umur 7 tahun dibawa oleh ibunya karena terlihat kurus.
Tugas:
• Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien tersebut (Manekin)!
• Catat hasil pemeriksaan fisik di form status pasien (Form Status terlampir)
• Form status pasien dikumpulkan setelah KKD
Kurva Nellhaus
- Berat Badan: saat lahir, usia 1 minggu, 1, 2, 4, 6, 9, 12, 18 bulan, 2, 3, 4 dan 5 tahun.
- Tinggi Badan diperiksa berkala. Jadwal pemeriksaan dan pemantauan sebagai berikut:
◼ < 1 tahun, saat lahir, usia 1, 2, 4, 6, 9, 12 bulan
◼ 1-2 tahun setiap 3 bulan
◼ > 3-21 tahun setiap tahun
- Lingkar Kepala: lahir, 1 minggu, 1, 2, 4, 6, 9, 12, dan 15 bulan.
IDENTITAS MAHASISWA
KETERANGAN SKOR:
0 = tidak dilakukan 1 = ± 25% dikerjakan dengan benar 2 = ± 50% dikerjakan dengan benar 3 = ≥ 75% dikerjakan dengan benar
Pengertian :
Melakukan penilaian gizi anak berdasarkan kriteria CDC 2000 dan WHO 2006. Penilaian gizi pada anak
memerlukan beberapa cara untuk dapat menilai keadaan gizi saat ini dan masa lampau, yaitu dengan
menilai:
- Berat Badan (BB) menurut usia (BB//U): yaitu BB anak dibandingkan dengan BB ideal yang
sesuai usianya saat ini. BB//U menunjukkan keadaan gizi jangka pendek.
- Tinggi Badan (TB) atau Panjang Badan (PB) menurut usia (TB//U atau PB//U): yaitu TB atau PB
anak dibandingkan dengan TB atau PB ideal menurut usianya saat ini. TB//U atau PB//U
menunjukkan keadaan gizi jangka panjang yang berlangsung dari masa lampau.
- BB menurut TB atau PB (BB//TB atau BB//PB): yaitu BB anak dibandingkan dengan BB yang
ideal menurut TB atau PB anak saat ini. BB//TB atau BB//PB menunjukkan status gizi anak saat
ini.
- Indeks Massa Tubuh (IMT): yaitu dengan cara membagi BB anak dengan TB atau PB yang telah
dikuadratkan. IMT dipergunakan untuk menghitung proporsi lemak tubuh bila status gizi anak
masuk ke dalam kategori gizi lebih ataupun obesitas.
- Lingkar Lengan Atas (LLA) (LLA//U): yaitu LLA anak dibandingkan dengan LLA yang ideal
sesuai usianya saat ini. LLA//U dipergunakan untuk membantu menentukan status gizi pada
kondisi dimana pengukuran BB akan memberikan hasil yang meragukan, contohnya ada edema,
tidak lengkapnya anggota badan dll.
Tujuan :
Mahasiswa dapat melakukan penilaian gizi anak dengan benar, memakai parameter B//U, PB//U atau
TB//U, BB//TB atau BB//PB, IMT dan LLA//U.
Peralatan :
1. Kurva pertumbuhan CDC 2000 (persentil 3 – 97)
2. Kurva pertumbuhan WHO 2006
3. Skenario kasus
4. Alat tulis
5. Penggaris
6. Kalkulator
Prosedur :
Usia lebih dari 5 tahun memakai Kurva Pertumbuhan CDC 2000 (persentil 3 – 97)
a. Penilaian Berat Badan terhadap Berat Badan Ideal menurut Usia (BB//U)
– Pilih kurva berat badan menurut usia dan jenis kelamin pada kurva CDC yang sesuai identitas
pasien
– Tentukan letak berat badan pasien pada kurva berat badan sesuai usia pasien saat ini.
– Tentukan berapa berat badan yang ideal untuk pasien dengan melihat perpotongan garis
vertikal dari usia pasien dengan garis kurva di persentil 50 berat badan.
– Lakukan perhitungan proporsi berat badan pasien saat ini terhadap berat badan ideal sesuai
usia pasien tersebut. Kemudian kalikan dengan 100%.
– Tentukan BB//U pasien dengan melihat klasifikasi pada tabel 1
Contoh: anak perempuan usia 7 tahun dengan berat badan 30 kg. Tentukan penilaian
BB//U.
Jawab:
BB anak saat ini berada di titik A. Sedangkan BB yang ideal untuk usia 7 tahun pada anak
perempuan adalah di titik B yaitu 23kg. Sehingga penilaian BB//U untuk anak ini adalah (A :
B) x 100%= (30 : 23)x100%= 130,4%.
Berdasarkan tabel 1, BB//U anak perempuan ini termasuk BB lebih.
b. Penilaian Tinggi Badan terhadap Tinggi Badan Ideal menurut Usia (TB//U)
• Pilih kurva tinggi badan menurut usia dan jenis kelamin pada kurva CDC yang sesuai identitas
pasien
• Tentukan letak tinggi badan pasien pada kurva tinggi badan sesuai usia pasien saat ini.
• Tentukan berapa tinggi badan yang ideal untuk pasien dengan melihat perpotongan garis
vertikal dari usia pasien dengan garis kurva di persentil 50 tinggi badan.
• Lakukan perhitungan proporsi tinggi badan pasien saat ini terhadap tinggi badan ideal sesuai
usia pasien tersebut. Kemudian kalikan dengan 100%.
• Tentukan TB//U pasien dengan melihat klasifikasi pada tabel 1.
Contoh: anak laki-laki usia 12,5 tahun dengan tinggi badan 143cm. Tentukan penilaian
TB//U.
Jawab:
TB anak saat ini berada di titik A. Sedangkan TB yang ideal untuk usia 12,5 tahun pada anak
laki-laki adalah di titik B yaitu 152,5cm. Sehingga penilaian TB//U untuk anak ini adalah (A :
B) x 100%= (143 : 152,5)x100%= 93,8%.
Berdasarkan tabel 1, TB//U anak laki-laki ini termasuk TB normal (perawakan normal).
Contoh: Anak perempuan usia 6 tahun, berat badan 20 kg, tinggi badan 125 cm.
Tentukan status gizinya.
Jawab:
TB anak saat ini berada di persentil 97, ideal untuk anak perempuan usia 7,5 tahun (titik A).
Sedangkan BB yang ideal untuk usia 7,5 tahun dengan tinggi 125cm tersebut adalah 24kg
(titik B). Sehingga penilaian BB//TB untuk anak ini adalah (berat anak saat ini : berat ideal
sesuai tinggi badan) x 100%= (20:24) x 100%= 83,3%.
Berdasarkan tabel 2, status gizi anak perempuan ini dengan penilaian BB//TB adalah Gizi
Kurang.
Contoh: anak laki-laki usia 3 tahun 3 bulan dengan berat badan 14 kg. Tentukan
penilaian BB//U.
Jawab:
Pertemukan BB anak dengan usianya saat ini. Pada kurva didapatkan BB anak berada antara
0 dan – 2SD. Berdasarkan tabel 1, BB//U anak ini termasuk BB normal menurut usianya
(antara -2SD dan +2SD).
Contoh: anak perempuan usia 1 tahun 6 bulan dengan panjang badan 73cm. Tentukan
penilaian PB//U.
Jawab:
Pertemukan PB anak dengan usia saat ini. Pada kurva didapatkan PB anak berada antara < -2
SD dan – 3SD. Berdasarkan tabel 1, PB//U anak ini termasuk PB pendek (perawakan pendek)
menurut usianya (antara <-2SD dan -3SD).
Contoh: Anak laki-laki usia 18 bulan, berat badan 13,5 kg, panjang badan 82 cm.
Tentukan status gizinya.
Jawab:
Pertemukan PB anak dengan BB anak usia saat ini ( kurva untuk usia 0 – 2 tahun). Pada kurva
didapatkan BB//PB anak berada antara >+2 SD dan +3SD. Berdasarkan tabel 2, BB//PB anak
ini termasuk gizi lebih (antara >+2SD dan +3SD).
IMT dipergunakan bila status gizi anak masuk ke dalam kategori gizi lebih ataupun obesitas
dengan menggunakan parameter BB//TB atau BB//PB > +1SD.. IMT merupakan cara termudah
memperkirakan obesitas serta berkorelasi tinggi dengan massa lemak tubuh dan penting untuk
mengidentifikasi pasien obesitas yang berrisiko mendapat komplikasi medis.
IMT dihitung dengan cara membagi berat badan anak dengan panjang/tinggi badan yang telah
dikuadratkan. Lalu plot hasilnya pada kurva IMT. Bila usia anak kurang dari 2 tahun, nilai IMT anak
dengan kurva WHO 2006. Bila usia 2 – 5 tahun gunakan kurva IMT dari CDC 2000.
IMT = BB (kg)
[TB]2 (m2)
Contoh: anak perempuan usia 1 tahun 8 bulan dengan berat badan 19kg dan tinggi badan
100cm. Tentukan penilaian IMT.
Jawab:
- Ditentukan dahulu BB//PB anak tersebut pada kurva BB/PB untuk usia 0 – 2 tahun. BB//PB
anak berada pada >+2SD, sehingga perlu menilai IMT.
- IMT = 19 = 19. ➔ Plot hasil ini ke dalam kurva IMT sesuai jenis kelamin dan usia.
2
(1)
- Didapatkan hasil IMT anak ini berada pada >+2SD dan +3SD . Berdasarkan tabel 2 status gizi
anak dengan IMT tersebut tergolong gizi lebih.
Lingkar lengan atas (LLA) digunakan sebagai tambahan pemeriksaan pada kasus dimana
pengukuran berat badan tidak sepenuhnya bisa menggambarkan berat badan sesungguhnya. Contoh
pada pasien oedem anasarka atau gizi buruk tipe kwashiorkor dimana terdapat edema karena
kekurangan protein.
Cara interpretasi hasil pengukuran:
- Hasil pengukuran LLA (dalam millimeter) di plot ke tabel LLA menurut usia dan jenis
kelamin (tabel 3)
- Bandingkan hasil pengukuran dengan nilai LLA pada persentil 50 pada usia yang sama
dengan pasien, kemudian dikalikan 100%
- Buat kesimpulan status gizi pasien berdasarkan nilai LLA//U pada tabel 2..
Contoh: Seorang anak perempuan usia 4 tahun 2 bulan dengan keluhan edema
anasarka. LLA 15cm. Tentukan penilaian status gizinya dengan parameter LLA//U.
Jawab: pilih tabel LLA untuk anak perempuan. Lihat nilai LLA untuk kelompok usia 4 tahun
pada persentil 50, yaitu 16,9cm. Bagilah LLA anak saat ini dengan LLA di p50 kemudian
kalikan 100% (15 : 16,9) x 100% = 88,7%. Berdasarkan tabel 2, status gizi anak ini tergolong
gizi baik.
Laki-laki
Kelompok umur Persentil (mm)
(tahun) 5 10 25 50 75 90 95
1 – 1,9 142 146 150 159 170 176 183
2 – 2,9 141 145 153 162 170 178 185
3 – 3,9 150 153 160 167 175 184 190
4 – 4,9 149 154 162 171 180 186 192
5 – 5,9 153 160 167 175 185 195 204
6 – 6,9 155 159 167 179 188 209 228
7 – 7,9 162 167 177 187 201 223 230
8 – 8,9 162 170 177 190 202 220 245
9 – 9,9 175 178 187 200 217 249 257
10 – 10,9 181 184 196 210 231 262 274
11 – 11,9 186 190 202 223 244 261 280
12 – 12,9 193 200 214 232 254 282 303
13 – 13,9 194 211 228 247 263 286 301
14 – 14,9 220 226 237 253 283 303 322
15 – 15,9 222 229 244 264 284 311 320
16 – 16,9 244 248 262 278 303 324 343
17 – 17,9 246 253 267 285 308 336 347
18 – 18,9 245 260 276 297 321 353 379
Perempuan
Kelompok umur Persentil (mm)
(tahun) 5 10 25 50 75 90 95
1 – 1,9 138 142 148 156 164 172 177
2 – 2,9 142 145 152 160 167 176 184
3 – 3,9 143 150 158 167 175 183 189
4 – 4,9 149 154 1160 169 177 184 191
5 – 5,9 153 157 165 175 185 203 211
6 – 6,9 156 162 170 176 187 204 211
7 – 7,9 164 167 174 183 199 216 231
8 – 8,9 168 172 183 195 214 247 261
9 – 9,9 178 182 194 211 224 251 260
10 – 10,9 174 182 193 210 228 251 265
11 – 11,9 185 194 208 224 248 276 303
12 – 12,9 194 203 216 237 256 282 294
13 – 13,9 202 211 223 243 271 301 338
14 – 14,9 214 223 237 252 272 304 322
15 – 15,9 208 221 239 254 279 300 322
16 – 16,9 218 224 241 258 283 318 334
17 – 17,9 220 227 241 264 295 324 350
18 – 18,9 222 227 241 258 281 312 325
Sumber: Frisancho A.R.: New norms of upper limb fat and muscle areas for assessment of nutritional status. Am J Clin Nutr 34:2540
(1981)
1. Seorang anak laki-laki umur 1 tahun dibawa oleh ibunya ke poliklinik anak RS C untuk pemeriksaan
kesehatan. Pemeriksaan antropometri: Berat Badan 10kg, Panjang Badan 76cm, Lingkar Kepala
46cm, Lingkar Lengan Atas 14,5cm. Buatlah interpretasi hasil antropometri pasien tersebut!
2. Seorang anak perempuan, usia 8 tahun, dibawa oleh ibunya ke poliklinik RS F karena pucat dan
tampak lesu. Pemeriksaan antropometri: Berat Badan 23kg, Tinggi Badan 135cm, Lingkar Kepala
52cm, Lingkar Lengan Atas 17cm. Buatlah interpretasi hasil antropometri pasien tersebut!
3. Seorang anak laki-laki berumur 9 tahun, berat badan 34 kg, tinggi badan 140 cm. Tentukan penilaian
gizi anak tersebut !
4. Seorang anak perempuan, umur 3,5 tahun, berat badan 9,5 kg, tinggi badan 90 cm menderita kesulitan
makan. Berat badannya semakin lama menurun. Ia sering menderita demam dan batuk pilek.
Bagaimana penilaian gizi anak tersebut?
5. Seorang anak laki-laki, usia 7 tahun, berat badan 30 kg, TB 120cm. Tentukan status gizinya!
6. Seorang ibu mengeluhkan anak perempuannya terlihat lebih pendek dan kurus dibandingkan teman
sebayanya. Saat ini anak berusia 6 tahun, tinggi badan 105cm, berat badan 15kg, LLA 14cm. Pada
pemeriksaan ditemukan edema di kelopak mata dan kedua tungkai. Nilailah keadaan gizi anak
tersebut.
IDENTITAS PASIEN
Usia : Pendidikan :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Keluhan Utama:
1
Riwayat Penyakit Sekarang : (lengkap, rinci, kronologis, jelas dan terarah)
A. Corak Reproduksi
No. Tanggal Lahir Jenis Hidup Lahir Abortus Mati Keterangan
(Umur) Kelamin Mati (Sebab) Kematian
1
2
3
4
5
B. Riwayat pernikahan
Ayah / Wali Ibu / Wali
Nama
Perkawinan ke
Umur saat menikah
Pendidikan terakhir ( Tamat ->
Kelas / Tingkat )
Agama
Suku Bangsa
Keadaan Kesehatan
Kosanguinitas
Penyakit, bila ada
3
Cara persalinan Spontan
Penyulit , Kelainan
Tindakan
Masa gestasi Lebih bulan / Cukup bulan / Kurang bulan
Keadaan bayi Berat lahir
Panjang
Lingkar kepala
Langsung menangis
o Pucat
o Biru
o Kuning
o Kejang
Nilai apgar
Kelainan bawaan
Riwayat imunisasi
BCG
DPT / DT
POLIO
CAMPAK
HEPATITIS B
HiB
MMR
TIPA
Riwayat nutrisi
Umur (bulan) ASI / PASI Buah / Biskuit Bubur / Susu Nasi Tim
0–2
2–4
4–6
6–8
10 – 12
............................................................................................................................................................
Riwayat perkembangan
Psikomotor
Tengkurap :..........bulan
Duduk :..........bulan
Berdiri :..........bulan
Berjalan :..........bulan
Bicara :..........bulan
Baca & Tulis :..........bulan
Pertumbuhan gigi I :..........bulan
Perkembangan pubertas
PEMERIKSAAN FISIS
Keadaan umum:
Tanda vital
Kesadaran :
BB = kg TB = cm
Kesan gizi:
Sistem Deskripsi
Kulit
Kepala
Rambut
Wajah
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Tenggorok
Leher
Dada
Paru
Jantung
6
Abdomen
Punggung
Bokong
Genitalia