Anda di halaman 1dari 2

Nama : FANNYTA PUTRI HAZRA

NIM : 190304261
Prodi : MANAJEMEN
Mata Kuliah : AL-ISLAM III

RESUME MUHAMMADIYAH SEBAGAI


GERAKAN EKONOMI

Untuk mencapai visi ini, Muhammadiyah menegaskan misi utamanya sebagai gerakan dakwah
Islam amar makruf nahi mungkar yang dilandaskan pada teologi al-Ma’un. Sangat wajar bila
sejak awal kelahirannya, Muhammadiyah lebih banyak bergerak dalam bidang
pendidikan, sosial, dan kesehatan dalam mengimplementasikan misi dakwahnya, dan ini
berlangsung selama satu abad.
Maka, tidaklah mengherankan bila saat ini Muhammadiyah telah memiliki amal usaha yang
demikian banyak, antara lain, 3.370 taman kanak-kanak, 2.899 SD dan MI, 1.761 SMP dan
MTs, 941 SMK dan SMA, 67 pondok pesantren, 174 perguruan tinggi, 389 rumah sakit dan balai
pengobatan, serta 330 panti asuhan. Lebih dari 100 lembaga ZIS .
Dengan amal usaha yang sedemikian banyak, Muhammadiyah merupakan bagian penting dari
pembangunan bangsa. Padahal, bila dikaji dan dipahami komprehensif, teologi al-Ma’un
mengajarkan kepada umat pada dua dimensi ibadah sekaligus, yaitu ibadah mahdhah dan ibadah
muamalah , ibadah untuk menyejahterakan dan menghilangkan kemiskinan umat.
Ketika membahas kemiskinan dan kesejahteraan, di situ kita mesti membicarakan aktivitas dan
gerakan ekonomi dan perekonomian. Aktivitas ekonomi atau perekonomian adalah sebagai salah
satu alat untuk mengukur tingkat pertumbuhan atau pembangunan suatu masyarakat atau
negara. Dan saat ini, bangsa-bangsa di dunia sedang dalam kondisi globalisasi ekonomi.
Globalisasi ekonomi mengubah tatanan kehidupan masyarakat yang menghilangkan batas-batas
kultural, geografis, dan ekologis, termasuk aktivitas ekonomi dan
perekonomian. Muhammadiyah mempunyai syarat yang kuat bagi tersedianya instrumen
pertumbuhan sebagaimana yang dinyatakan Kenichi Ohmahe.
Pada sektor finansial, Muhammadiyah memiliki cash flow/ dan aset yang luar biasa
besar. Diperkirakan cash flow Muhammadiyah mencapai Rp 15 triliun dan aset tidak
bergeraknya Rp 80 triliun–Rp 85 triliun. Sumber daya finansial dan aset ini dapat
dikonsolidasikan, diintegrasikan dengan sumber daya lain, seperti dengan 174 perguruan
tinggi, baitut tamwil Muhammadiyah atau BPRS milik Muhammadiyah untuk
penciptaan, peningkatan, dan pengembangan industri dan teknologi informasi. Sumber daya
anggota, kader, dan simpatisannya yang mencapai 30 juta orang merupakan individual
consumers sebagai market table-nya.
Bila tidak ingin tergulung arus globalisasi ekonomi, dengan segala potensi ekonomi yang
dimiliki, Muhammadiyah harus berani dan mampu menggerakkan aktivitas amal usaha dan
organisasinya melalui pemupukan investasi, pembangunan industri sebagai penunjang amal
usaha di bidang pendidikan maupun kesehatan, serta membangun sistem ekonomi jamaah
sebagai bentuk konsolidasi warga, anggota, kader, dan simpatisan Muhammadiyah.

Anda mungkin juga menyukai