Anda di halaman 1dari 27

JARINGAN

PENANGKAL PETIR
DEFINISI

Pengertian penangkal petir adalah suatu perangkat


instalasi berupa kabel penghantar yang fungsinya untuk
menyalurkan petir yang menyambar menuju ke tanah atau
permukaan bumi tanpa merusak peralatan listrik yang
dilewatinya sehingga tidak membahayakan infrastruktur
maupun penghuni rumah/ bangunan anti petir dipasang

sebuah bangunan struktur yang tinggi harus memiliki


suatu proteksi petir agar dapat melindungi semua bagian
pada bangunan tersebut,

Fungsi Penangkal Petir sebenarnya bukan untuk mencegah


datangnya petir yang menyambar benda-benda di bawah
awan. Alat ini justru menangkap daya tarik-menarik
muatan listrik yang berasal dari petir tersebut untuk
disalurkan ke dalam tanah.
PROSES Terjadinya Petir
KRITERIA
KRITERIA PENILAIAN BANGUNAN TERHADAP
PENTINGNYA PENANGKAL PETIR
Kebutuhan Penangkal Petir pada suatu bangunan,
-
dilakukan dengan penilaian 5 kriteria dasar, yaitu :
1. Macam/ Jenis Bangunan (Index A)
2. Bahan Konstruksi (Index B)
3. Tinggi Bangunan (Index C)
4. Situasi Letak Bangunan (Index D)
5. Jumlah hari Guruh (thunder day) (Index E)
KRITERIA

Index nilai E untuk DIY 70 -150


MATRIKS TINGKAT PENTINGNYA PEMASANGAN
PENANGKAL PETIR

Secara matematis dengan menjumlahkan nilai / Indeks


yang didapatkan akan timbul suatu Nilai Indeks Total R,
dengan persamaan d tulis sebagai berikut :

R= A+B+C+D+E

Nilai R ditentukan dalam Tabel Berikut :


TIPE
Secara Prinsip kerja ada 2 jenis tipe Pelindung Penangkal Petir, yaitu :

1. Pasif/ Konvensional (System Franklyn & Sangkar Faraday)


2. Aktif (Elektro static, radio Active)
1. Sistem Franklin
KOMPONEN:
• LIGHTNING ROD / AIR
TERMINAL  Alat penerima
logam tembaga ( logam bulat
panjang runcing )
• DOWN CONDUCTOR:  Kawat
penyalur dari tembaga
telanjang (bare copper)
• GROUND ROD  Pertanahan
kawat penyalur sampai pada
bagian tanah basah. Batang
elektroda pentanahan dibuat
bak kontrol untuk memudahkan
pemeriksaan dan pengetesan.
1. Sistem Franklin
PERLINDUNGAN :
• Sistem perlindungan dengan bentuk
sudut 45 derajat.
• Batang yang runcing ( bahan copper
spit )  dipasang paling atas 
batang tembaga  elektroda yang
ditanamkan.
+ Sistem ini cukup praktis
+ biayanya murah
- Jangkauannya terbatas.
2. Sistem Sangkar Faraday
Sistem pemasangan dibuat memanjang
+ Jangkauannya lebih luas dari sistem Franklin
- biaya sedikit mahal dan
- menggangu keindahan.
PERLINDUNGAN:
• Perlindungan bangunan dengan memasang jala konduktor untuk menutupi
permukaan bangunan
• Jarak antar kawat mendatar tidak melebihi 20 m, pada titik-titik yang tertentu
diberi ujung vertikal ½ m
2. Sistem
Sangkar Faraday
KOMPONEN :
• Alat penerima kawat
mendatar
• Kawat tembaga (bare
copper)
• Pertanahan kawat
penyalur sampai pada
bagian tanah yang basah
(down conductor + ground
rod)
3. Sistem Radio active
• Keberadaan penangkal petir
jenis ini sudah dilarang
pemakaiannya, berdasarkan
kesepakatan internasional
dengan pertimbangan
mengurangi pemakaian zat
beradiasi dimasyarakat
3. Sistem Radio active
KOMPONEN:
• Elektrode  Udara di sekeliling elektrode akan di ionisasi, akibat pancaran
partikel alpa dari isotop (americum 241 ). Elektrode akan terus menerus
menciptakan arus ion ( Min. 10 8 ion/det).
• Coaxial cabel  Untuk
menghindari kerusakan benda-
benda akibat muatan listrik
petir yang menuju tanah maka
coaxial cabel dibungkus pipa
isolasi. Metode tahanan
langsung dari muatan listrik
petir ke dalam tanah
menyebabkan seluruh unit
mempunyai potensial yang
sama dengan bumi. Sehingga
benda-benda yang berada
disekitar sistem akan aman.
• Pentanahan  Perlu tes lokasi
geografis dari pentanahan
dimana untuk tahanan tanah
maksimal 5 ohm.
4. Sistem Elektrostatis
• Prinsip kerja penangkal petir Elektrostatik mengadopsi
sebagian system penangkal petir Radio Aktif , yakni
menambah muatan pada ujung finial / splitzer agar
petir selalu memilih ujung ini untuk disambar.
• Grounding system harus dibuat sebaik mungkin dengan
tahanan tanah yang serendah mungkin.
• Bahan yang digunakan sebuah penangkal petir
elektrostatis juga harus baik dan tahan terhadap karat,
karena karat akan menyebabkan penurunan fungsi dan
kualitas.
• Sistem ini baik untuk bagunan tinggi dan besar,
Pemasangan tidak perlu dibuat tinggi karena sistem
payung yang digunakan dapat melindungi nya,
• Bentangan Perlindungan Cukup Besar sehingga dalam
satu atap bangunan cukup menggunakan 1- 2 tempat
penangkal petir.
4. Sistem Elektrostatis
CARA KERJA :
1. sebelum terjadi sambaran petir, awan
petir melepaskan sejumlah ion – ion negatif
yang dikenal dengan istilah down tracers
atau leaders. Ion – ion negatif tersebut akan
secara cepat akan menuju ke tanah /
bangunan, dimana sifat ion – ion pada
tanah / bangunan lebih positif.

2. Penangkal petir elektrostatic akan


membuat kondisi lebih positif dari
sekitarnya.
dengan cara mengumpulkan seluruh ion –
ion positif pada ujung rod penangkal
petirnya.

3. Kondisi yang lebih positif dari penangkal


petir akan menarik ion – ion negatif agar
menyambar ke arah penangkal petir dan
menariknya menuju tanah / grounding.
SECARA PRINSIP BAGIAN INTALASI PENANGKAL PETIR DI BAGI MENJADI :

1. Bagian Batang Penangkal Petir / AIR TERMINATIONS (ujung penangkal)

2. Bagian Kabel / DOWN CONDUCTORS (penghantar turun)

3. Grounding System / EARTH TERMINATIONS (ujung pengetanahan)


1. Bagian Batang Penangkal Petir / AIR TERMINATIONS (ujung penangkal)
Batang penangkal petir berupa batang tembaga
yang ujungnya runcing.
dipasang pada bagian puncak suatu bangunan.
Ujung Penangkal atau yang lebih sering disebut
finial adalah perangkat utama yang akan
melakukan kontak langsung terhadap sambaran
petir di udara.
alat penerima sambaran petir ini berbasis kerja ESE
(Early Streamer Emission Lightning Conductor).
Oleh sebab itu, ujung finial sebagai ujung tombak
penangkap muatan di letakkan di tempat tertinggi
pada bangunan-bangunan stasiun pemancar dan
bangunan lainnya.
Material yang di pakai :
· Tembaga
· Bronze
· Stailess steel
2. Bagian Kabel / DOWN CONDUCTORS (penghantar turun)

Penghubung antara ujung penangkal dengan


Grounding adalah penghantar turun.
Kabel konduktor terbuat dari jalinan kawat
tembaga berdiamater 1-2cm.
Dipasang pada dinding di bagian luar bangunan.
Pada umumnya untuk kabel penghubung ini
dipakai kawat konduktor jenis bare copper
(tembaga telanjang) BC-60, BC-50 atau yang lebih
besar
3. Grounding System / EARTH
TERMINATIONS (ujung pengetanahan)

Ujung pengetanahan adalah:


Suatu elektroda yang tertanam ke tanah dengan metoda
tertentu untuk menyalurkan muatan listrik di atas
sehingga arus yang turun dari konduktor dapat mengalir
ke tanah dengan sebaik mungkin.

Tempat pembumian (grounding) berfungsi mengalirkan


muatan listrik dari kabel konduktor ke batang pembumian
(ground rod) yang tertanam di tanah.

Material :
Terbuat dari bahan tembaga berlapis baja dengan
diameter 1,5 cm dan panjang sekitar 1,8 - 3 m.
Penentuan Ketinggian Batang Penangkal Petir dengan system ESSE
(Early Streamer Emission)
Perhatikan h1 = Ketinggian Penangkal Petir
h2 = Ketinggian Puncak Bangunan
h3 = Ketinggian Bangunan yang lebih rendah terhadap puncak penangkal
Lihat Tabel Perbandingan antara r = radius r
proteksi dengan h tinggi ujung Penangkal

h
Terima Kasih
TUGAS INDIVIDU
Dari Studi Kasus Project Stupa 4
Tentukan & Gambarkan:
1. Ketinggian & Peletakan Penangkal Petir (dari gambar
Tampak)
2. Penempatan Serta Radius Jangkauan Proteksi (dari
Gambar Situasi, Berdasarkan tabel pada teori)

Submit E-learning
7 Juni 2023 pukul 10.00

Anda mungkin juga menyukai