Anda di halaman 1dari 46

Pengabdian Masyarakat Departemen Gizi FIKES UB 2022

Pengukuran
Antropometri
Anak Usia
Prasekolah
Annisa Rizky Maulidiana
Annisa Rizky Maulidiana,
S.Gz, MSc

Bidang Peminatan:
1 Staf Departemen Gizi FIKES Brawijaya
Stunting
(Tim Blok Masyarakat)
Obesitas
Sindroma metabolik

SMAN 3 Malang
2
S1 Ilmu Gizi FK Universitas Brawijaya
S2 Master of Nutrition and Health,
Wageningen University, The Netherlands
0877 5986 8348

annisarizky@ub.ac.id
Hasil Riskesdas Balita
40
36.8 37.2
35
30.8
30
24.4
25
19.6
20 18.4 17.7 17.7

15 13.6
12.1 12.2 11.9
10.2
10 7.1 8

5 3.8

0
Underweight Stunted Wasted Overweight
2007 2013 2018 SSGI 2021
Indikator Pertumbuhan Anak

● BB/U kurang dari normal  Underweight = Gizi Kurang


○ Berat badan anak tidak sesuai dengan standar anak seusianya
● TB/U kurang dari normal  Stunted = Pendek
○ Tinggi badan anak tidak sesuai dengan standar anak seusianya
● BB/TB kurang dari normal  Wasted = Kurus
○ Berat badan anak tidak sesuai dengan standar menurut tinggi
badannya
Dampak Stunting

Diabetes, Obesitas,
Penyakit jantung dan
pembuluh darah,
kanker, stroke,
dan disabilitas lansia

GAGAL GAGAL GAGAL


TUMBUH KEMBANG METABOLISME
PENGUKURAN ANTROPOMETRI
ANAK
ANTROPOMETRI
• Antropometri adalah suatu metode yang digunakan untuk menilai
ukuran, proporsi, dan komposisi tubuh manusia.
• Untuk mencapai pertumbuhan yang optimal pada setiap balita,
diperlukan pemantauan dan penilaian status gizi serta tren
pertumbuhan balita sesuai standar.
• Gangguan pertumbuhan baik risiko kekurangan maupun kelebihan
gizi dapat diketahui lebih dini dengan KMS/Buku KIA  dilakukan
tindakan pencegahan secara lebih cepat dan tepat sebelum
terjadinya masalah gizi yang lebih berat.
Kesalahan
Ketidaktepatan
prosedur
alat/instrumen
pengukuran

Kesalahan analisis
Fakta dan interpretasi
hasil ukur
Status
Gizi
Pengukuran
01 02
Panjang/Tinggi Badan Berat Badan
Kegunaan, alat ukur dan Kegunaan, alat ukur dan
prosedur prosedur

03 04
Lingkar Kepala Kesalahan Pengukuran
Kegunaan, alat ukur dan Cara meminimalisir
prosedur kesalahan
01
PANJANG/TINGGI
BADAN
Apa yang diukur?
● Pengukuran untuk mengetahui pertumbuhan linier dari massa tulang
● Pertambahan tinggi badan atau panjang terjadi dalam waktu yang lama
sehingga menggambarkan status gizi kronis/lampau.
● Panjang Badan: diukur pada anak usia <2 tahun (0-23 bulan) dengan posisi
tidur telentang
● Tinggi Badan: diukur pada anak usia ≥ 2 tahun (≥ 24 bulan) keatas dengan
posisi berdiri dan bisa berdiri sendiri tanpa bantuan
Persiapan Pengukuran

1. Tunjukkan alat ukur kepada subyek yang diukur dan/atau orang


tua/pengasuhnya dan jelaskan bahwa alat ukur tersebut akan digunakan
untuk mengukur panjang/tinggi orang tersebut. Jika mengukur anak, beri
tahu orang tua/pengasuh bahwa bantuannya mungkin diperlukan.
2. Minta subyek yang diukur atau orang tua/pengasuhnya untuk melepaskan
sepatu dan segala sesuatu di kepala atau rambutnya, seperti topi atau
hiasan rambut, yang dapat mengganggu pengukuran panjang/tinggi.
3. Pastikan permukaan alat pengukur bersih sebelum subyek naik di atasnya.
Alat Ukur Panjang Badan

infantometer
Prosedur Pengukuran Panjang Badan

1. Alat pengukur diletakkan pada permukaan keras yang datar dan rata, bisa
diatas meja atau lantai.
2. Dengan bantuan ibu anak, baringkan anak di permukaan keras yang rata
dengan memegang punggung anak dengan satu tangan dan bagian bawah
badan dengan tangan lainnya. Dengan perlahan-lahan turunkan anak ke atas
permukaan keras tersebut, kepala diletakkan hati-hati sampai menyinggung
bagian atas alat pengukur.
3. Garis pandang anak harus tegak lurus dengan tanah (menghadap ke atas). Jika
perlu, minta bantuan asisten pengukur/ibu untuk memegangi kepala anak
dari kedua arah telinganya.
4. Bahu anak harus menyentuh papan dan punggung tidak boleh melengkung.
Prosedur Pengukuran Panjang Badan

5. Posisi pengukur utama ada di sebelah kanan, bagian kaki anak. Tempatkan
tangan kiri di ujung tulang kering anak (sedikit di atas sendi mata kaki) atau
pada lututnya. Tekanlah ke arah permukaan keras dengan posisi kaki lurus.
6. Dengan menggunakan tangan kanan, geser bagian alat pengukur sebelah
bawah kaki sehingga tepat menyinggung telapak kaki anak. Posisi telapak kaki
tegak lurus dengan permukaan.
7. Baca hasil pengukuran dengan ketelitian 0,1 cm, pandangan mata pengukur
sejajar dengan jendela baca.
8. Baca dengan keras hasil pengukuran. Catat hasilnya.
PANJANG BADAN
Alat Ukur Tinggi Badan

Microtoise / mikrotoa Stadiometer


Prosedur Pengukuran Tinggi Badan

1. Jika microtoise telah terpasang pada dinding, pastikan posisinya sudah tepat
dengan cara menarik bagian yang bisa digeser secara vertikal/ lurus ke bawah
hingga dasar bidang / lantai, angka yang terbaca pada jendela baca harus
menunjukkan angka nol.
2. Mintalah subyek yang akan diukur untuk melepaskan alas kaki seperti sepatu dan
kaos kaki, melepas asesoris kepala seperti topi, atau melonggarkan ikatan rambut
(bila ada).
3. Persilakan subyek untuk berdiri tepat di bawah microtoise.
4. Pastikan subyek berdiri tegap, pandangan lurus ke depan (posisi Frankfurt plane),
kedua lengan berada di samping, posisi lutut tegak / tidak menekuk, dan telapak
tangan menghadap ke paha (posisi siap).
Prosedur Pengukuran Tinggi Badan

5. Setelah itu pastikan pula 5 titik menempel pada 5 titik yang harus
bidang vertikal/dinding dan subjek dalam keadaan menempel pada
rileks. dinding
• Anak dengan BB kurang atau normal:
Bagian belakang kepala, tulang belikat, betis, dan tumit Tumit
akan menyentuh bagian belakang papan ukur
• Anak yang gemuk: Betis
Tulang belikat dan betis mungkin tidak akan
menyentuh bagian belakang papan pengukur, dan Pantat
bagian belakang kepala dan tumit juga mungkin tidak
menyentuh. Punggung atas
• Bagi anak yang kesulitan untuk berdiri tegak, tekan
bagian perut dengan lembut untuk membantu posisi Kepala
berdiri tegak.
Prosedur Pengukuran Tinggi Badan

6. Turunkan microtoise hingga menyentuh puncak kepala dan


posisi microtoise tegak lurus. Ulangi sampai menemukan posisi
yang tepat
7. Baca angka skala yang nampak pada jendela baca microtoise
dengan ketelitian 0,1 cm. Posisi mata pengukur harus lurus dengan
posisi angka skala.
8. Baca angka hasil pengukuran dengan keras. Catat hasilnya.
TINGGI BADAN

UNICEF, 2002
INTERPRETASI
Catatan:
• Jika seorang anak berumur kurang dari 2 tahun diukur tinggi badannya
(berdiri), maka ditambahkan 0,7 cm untuk mengkonversi menjadi panjang
badan

• Jika seorang anak berumur 2 tahun atau lebih dan diukur panjang
badannya (tidur telentang) maka dikurangi 0,7 cm untuk mengkonversi
menjadi tinggi badan

• Catat hasil pengukuran asli  hasil konversi di buku KIA


02
BERAT BADAN
Apa yang diukur?

● Jumlah massa otot, lemak, air, dan tulang dalam tubuh secara keseluruhan
● Perubahan berat badan mudah terlihat dalam waktu singkat dan
menggambarkan status gizi saat ini.
● Pengukuran berat badan mudah dilakukan dan alat ukur untuk menimbang
berat badan mudah diperoleh.
● Pengukuran berat badan sebaiknya dilakukan di pagi hari, sebelum makan
dan setelah BAK/BAB
Persiapan untuk Menimbang
Tunjukkan alat pada subyek yang akan ditimbang dan/atau orang tua/pengasuh
dan jelaskan bahwa timbangan tsb akan digunakan untuk menimbang. Untuk anak
kecil, beri tahu orang tua / pengasuh bahwa bantuannya mungkin diperlukan.

Tempatkan timbangan pada permukaan yang keras, dan rata.

Pastikan ada cukup cahaya untuk membaca tampilan pada skala, jangan
letakkan di bawah panas langsung, yang dapat merusak timbangan.

Jika timbangan gantung digunakan, pastikan timbangan aman melekat


pada objek yang stabil dan digantung setinggi mata.

Mintalah subyek yang ditimbang untuk melepas kaus kaki, sepatu, dan
pakaian yang berat.
Timbangan Injak (standing scale) untuk anak yang
belum bisa berdiri
1. Letakkan timbangan pada lantai yang datar dan rata. Tekan ujung-ujung
timbangan untuk memastikan permukaan lantai datar dan rata
2. Berdiri di depan timbangan, pastikan angka tepat menunjukkan angka 0
3. Minta ibu untuk naik ke timbangan, pastikan posisi tepat di tengah
timbangan
4. Baca dan catat hasil pengukuran hingga 0,1 cm terdekat
5. Minta ibu untuk menggendong anak (berpakaian seminimal mungkin) dan
usahakan anak tenang
6. Baca hasil penimbangan setelah jarum menunjukkan angka dengan
ketelitian 0,1 kg dan sudah tidak berubah-ubah
7. Persilahkan subyek untuk turun dari timbangan
8. Catat hasil penimbangan

Berat badan anak = berat badan ibu dan anak – berat badan ibu
Timbangan Injak (standing scale) untuk anak
yang bisa berdiri/orang dewasa

1. Letakkan timbangan pada lantai yang datar dan rata. Tekan ujung-ujung
timbangan untuk memastikan permukaan lantai datar dan rata
2. Berdiri di depan timbangan, pastikan angka tepat menunjukkan angka 0
3. Minta subyek untuk melepas alas kaki, jaket, topi, dan pakaian seminimal
mungkin
4. Persilahkan subyek naik ke atas timbangan, tepat di tengah-tengah
timbangan
5. Pastikan subyek tidak menyentuh dan/atau disentuh atau tersentuh
sebelum pembacaan hasil penimbangan
6. Baca hasil penimbangan setelah timbangan menunjukkan angka dengan
ketelitian 0,1 kg dan sudah tidak berubah-ubah
7. Persilahkan subyek untuk turun dari timbangan
8. Catat hasil penimbangan
• Posisi pengukur di depan • Posisi pengukur di
subyek samping subyek
• Mata pengukur sejajar • Pastikan ada cukup
dengan jendela baca cahaya di ruangan
03
LINGKAR KEPALA
Apa yang diukur?
● Bayi dan anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang sangat
cepat
● Untuk mengetahui pertumbuhan otak digunakan lingkar kepala 
mencerminkan volume intrakranial
● Ukuran otak, lapisan tulang kepala dan tengkorak dapat bervariasi sesuai
dengan keadaan gizi
● Pengukuran lingkar kepala dilakukan pada bayi sampai umur 3 tahun
Lingkar Kepala
1. Duduk di sebelah anak (atau orang
tua/pengasuhnya, jika anak digendong).
Karena beberapa anak (terutama anak yang
lebih besar) merasa tidak nyaman dengan
pengukuran ini, orang tua/pengasuh harus
menggendong anak atau berlutut di
sampingnya untuk membantu menjaga anak
tetap tenang dan aman.
2. Sesuaikan pita lingkar kepala agar mudah
dipasang di sekitar kepala anak dan terbaca
dengan benar saat melakukan pengukuran.
3. Tempatkan pita di sekitar kepala anak dengan lokasi mengelilingi kepala,
diatas telinga, sedikit di atas alis dan di bagian belakang kepala yang paling
menonjol/besar.
4. Geser pita ke atas dan ke bawah di bagian belakang kepala untuk
menemukan lingkar maksimum, lalu kencangkan pita untuk menekan
rambut dan kulit kepala dengan lembut, pastikan pita pengukurnya pas
tetapi tidak cukup kencang untuk menekan kulit.
5. Baca dengan lantang pengukuran lingkar kepala hingga 0,1 cm (1 mm)
terdekat.
6. Asisten mencatat lingkar kepala anak hingga 0,1 cm (1 mm) terdekat
dengan jelas dan akurat. Jika tidak ada asisten terlatih, catat sendiri lingkar
kepala.
Grafik Lingkar Kepala Anak Perempuan

Di atas zona Hijau :


Macrocephal (Lingkar
kepala lebih dari normal)

Zona Hijau : Normal

Di bawah zona hijau:


Microcephal (lingkar kepala
kurang dari normal)
Grafik Lingkar Kepala Anak Laki-laki

Di atas zona Hijau :


Macrocephal (Lingkar
kepala lebih dari normal)

Zona Hijau : Normal

Di bawah
zona hijau: Microcephal
(lingkar kepala kurang dari
normal)
PENGULANGAN PENGUKURAN

• Pengulangan pengukuran harus dilakukan dalam semua prosedur. Jika


hasil dua pengukuran berbeda, perbedaan antara dua pengukuran pada
subyek yang sama harus dihitung dengan mengurangi nilai yang lebih
kecil dari yang lebih besar.

• Maksimal perbedaan antara 2 pengukuran = 0,5 cm dan 0,5 kg

• Jika hasil perbedaan ≤0.5 cm/kg, maka hasil pengukuran adalah rerata
dari pengukuran 1 dan 2

• Jika hasil perbedaan >0.5 cm/kg, maka perlu dilakukan pengukuran ke-3
04
KESALAHAN
PENGUKURAN
Kesalahan Pengukuran
● Posisi responden saat diukur tinggi/panjang badan kurang tepat (bagian
tubuh yang harus menempel dinding, alas kaki masih dipakai, hiasan di
kepala belum dilepas dll)
● Skala pada timbangan belum menunjukkan titik nol, dacin belum dalam
keadaan seimbang dll
● Kesalahan yang disebabkan oleh petugas pengukur kurang hati-hati saat
melakukan pengukuran atau belum mendapat pelatihan yang memadai,
contoh: posisi mata tidak sejajar jendela baca, posisi pengukur kurang
tepat
● Peralatan yang digunakan tidak sesuai, contoh: ketelitian timbangan tidak
0.1 kg
Cara Meminimalisir Kesalahan
Pengukuran
● Menggunakan metode dan alat yang sesuai dengan parameter yang ingin
diukur
● Melakukan pelatihan/training pada petugas pengukur secara berkala
● Menetapkan dan memasang SOP untuk setiap metode pengukuran yang
digunakan
● Alat dikalibrasi secara berkala, apabila ada yang rusak segera diganti/tidak
digunakan kembali
Terima Kasih
CREDITS: Diese Präsentationsvorlage wurde von
Slidesgo erstellt, inklusive Icons von Flaticon und
Infografiken & Bilder von Freepik

Anda mungkin juga menyukai