Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rizki Ayu Annisa

NIM : 2023008110
Fakultas : Ekonomi
Prodi : S1 Manajemen

“Mewujudkan Mahasiswa Unggul Berprestasi dan Berkarakter di Era Digital


Berdasarkan Ajaran Tamansiswa”

Ada 3 hal pokok dalam pengembangan pendidikan, yaitu:


1. Prestasi akademik,
Berupa prestasi yang dihasilkan dari lomba atau kompetisi yang dilakukan oleh siswa
ataupun mahasiswa yang berkaitan erat dengan pendidikan formal di sekolah ataupun
kuliahan.
2. Skill/keterampilan
Kemampuan seorang mahasiswa melakukan pekerjaan sesuai dengan minat, bakat,
dan pengetahuan yang dimiliki.
3. Pengembangan karakter
Bertujuan untuk untuk membangun bangsa yang tangguh, dimana masyarakatnya
berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, dan bergotong-royong
Contoh ajaran pendidikan sesuai dengan ajaran Ki Hajar Dewantara berupa:
1. Mahasiswa diharapkan bisa mengembangkan rasa percaya diri
2. Mahasiswa diharapkan tidak memiliki rasa dendam. Dendam menurut Ki Hajar
Dewantara adalah hal yang hanya membuang buang energi
3. Menjadi orang yang memiliki rasa toleransi yang tinggi
Tujuan utama pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, yaitu:
1. Membentuk budi pekerti yang halus
2. Meningkatkan kecerdasan otak
3. Menambah wawasan dan kelapangan dada
Pendidikan pada dasarnya merupakan cara untuk meningkatkan kemampuan sumber daya
manusia supaya memiliki karakter dan dapat hidup mandiri dengan lebih baik. Pendidikan
karakter adalah suatu proses penerapan nilai-nilai moral maupun agama pada peserta didik
melalui ilmu pengetahuan, penerapan nilai-nilai tersebut baik terhadap diri sendiri, sesama
teman, terhadap pendidik dan lingkungan sekitar maupun Tuhan Yang Maha Esa.
Tuntutan pendidikan untuk menghasilkan peserta didik yang berkualitas terus
didengungkan agar memiliki kesadaran kepada seluruh masyarakat bahwa pendidikan itu
penting di era digital ini. Pada dasarnya, semua problematika yang yang terjadi pada jenjang
pendidikan salah satunya adalah dalam segi Religius, Nasionalis, Gotong Royong, Integritas
dan Mandiri pada peserta didik.
Di era digital, keberhasilan seseorang tidak lagi ditentukan oleh kemampuan teknis
semata, tetapi juga oleh kemampuan mereka dalam berinteraksi dengan orang lain secara etis
dan membangun hubungan yang baik. Oleh karena itu, pendidikan karakter sangat penting
untuk membantu mahasiswa mengembangkan nilai-nilai tersebut.

“Pemahaman Hak dan Kewajiban dalam Upaya Bela Negara dan Generasi Milenial
dalam Mencintai Tanah Air”

Wawasan Kebangsaan, adalah Cara pandang bangsa dalam mengelola kehidupan berbangsa
dan bernegara yang dilandasi jati diri bangsa dan kesadaran terhadap sistem nasional yang
bersumber dari Pancasila, UUD 1945, dan NKRI.
Wujud dari toleransi dalam upaya bela negara, yaitu
1. Sebagai umat beragama, beribadah dan mengamalkan ajarannya
2. Saling menghormati dan menghargai, contoh menghargai pendapat mengenai
pemikiran orang lain
3. Sebagai makhluk sosial, tolong menolong tanpa membedakan suku, ras, dan agama
Ideologi wawasan kebangsaan yaitu Pasal 30 UUD 1945 : seluruh rakyat Indonesia memiliki
hak dan kewajiban bela negara.
Wujud mencintai tanah air di dunia pendidikan :
a. Mencintai produk produk lokal
b. Memiliki cita cita dan menggapainya
Mencegah terjadi i-toleransi :
a. Wajib beribadah bagi yang beragama
b. Menghargai pendapat orang lain
c. Menjauhi pergaulan negatif
d. Tidak memaksakan kehendak
Mencegah radikalisme
a. Menolak /tidak menerima pendapat orang lain
“PPKS di Lingkungan Perguruan Tinggi”

Kekerasan seksual dapat terjadi dimana saja termasuk dalam lingkup pendidikan. Di
antara berbagai jenjang pendidikan, perguruan tinggi menempati urutan pertama dalam hal
terjadinya kasus kekerasan seksual terbanyak. Penyebab kekerasan seksual di kampus
diantaranya seperti kesenjangan kekuasaan antara pelaku dan korban.
Berdasarkan hal tersebut, upaya yang dilakukan oleh perguruan tinggi termasuk UST
berupa membuat unit Pelayanan Pencegahan Kekerasan Seksual. Unit tersebut diharapkan
dapat mengurangi maupun mencegah adanya kekerasan seksual di lingkungan kampus.
Selain itu, upaya yang dapat di lakukan untuk mengurangi tindak kekerasan seksual di
kampus antara lain melalui aturan dan tata kelola yang baik seperti pelarangan konsultasi
mahasiswa dengan dosen di luar kampus hingga pengurangan kuliah malam, melakukan
sosialisasi bagaimana pencegahan kekerasan seksual kepada semua warga kampus.

“Dampak dan Pencegahan Narkotika”

Pernyataan Direktur Eksekutif UNODC


“Laporan UNODC menyatakan bahwa pada tahun 2020, diperkirakan 275 juta orang
menggunakan narkoba, dan lebih dari 36 juta menderita gangguan penggunaan narkoba.”
Terdapat 5 provinsi dengan prevalensi tertinggi kategori pemakaian narkoba 1 tahun terakhir

Provinsi Prevale Jumlah Pengguna

Sumatera Utara 6,50% 1.585.941

Sumatera Selatan 5,00% 326.694

DKI Jakarta 3,30% 132.452

Sulawesi Tengah 2,80% 52.341

Yogyakarta 2,30% 18.082

Jenis Narkoba yang pertama kali dikonsumsi

- Ganja, Hasish (Getah Ganja) : 56,7%

- Shabu, ekstasi, Amphetamine, Dexamphitamine, Adderall : 31,5%

- Nipam, Lexotan, Rohypenol, Mogadon, Valium, Xanax, Camlet (Alprazolam),


Rciona, Pil koplo, mboti, Luminal, Fenobarbital, Dumolid, Rivotri : 6,3%
- Dextro (Dextromethorpan) : 2,6%

- Kecubung, LSD, Jamur kotoran sapi (Posyclocibin), Zat yang sengaja dihisap (Misal :
lem aibon, bensin, spridol, dll) : 0,4%

- Salah satu NPS di Indonesia yaitu tembakau gorila mengandung senyawa synthetic
cannabinoid.

Dampak negatif yang ditimbulkan berupa :


a. Membuat agitasi dan kebingungan
b. Membuat halusinasi ringan
c. Meningkatkan kecemasan dan paranoia
d. Cardiotoxic berupa hipertensi, denyut jantung tidak teratur

 Keterangan lain mengenai tembakau gorila :

a. Sangat sulit mengetahui efek pasti dari NPS karena terus berubah
b. Kemasan obat ini sering menyesatkan dan tidak mencantumkan semua
ingredient atau jumlah yang benar. Hal ini dapat memudahkan untuk
overdosis
c. Sebagian besar kematian akibat obat ini adalah bunuh diri
Deteksi dini penggunaan narkoba :
a. Mata sembab/merah
b. Susah berkonsentrasi
c. Banyak tidur
d. Penurunan performa akademik
e. Perubahan berat badan
f. Kehilangan minat/gairah
g. Sering berkelahi
h. Perubahan teman pergaulan
i. Cenderung menyendiri
j. Moody, mudah marah
“Sejarah Perkembangan dan Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa”

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) berdiri tahun 1955 di Provinsi Daerah


Istimewa Yogyakarta. Universitas ini memiliki komitmen dalam pengembangan Catur
Dharmya Perguruan Tinggi dan mengembangkan ajaran Kemandirian, Kemerdekaan dan
Kebangsaan sesuai cita-cita pendiri UST yaitu Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hadjar
Dewantara.
Berbagai fasilitas yang terdapat di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST), yaitu:
1. Ruang Auditorium
Auditorium yang berkapasitas kurang lebih 1000 orang ini digunakan untuk
penyelenggaraan wisuda, seminar/ workshop, pameran, ataupun kegiatan pertemuan/
rapat. Ruang ini dilengkapi dengan AC, sound system, serta ruang kendali sebagai
sarana penunjang.
2. Laboratorium Terpadu
Laboratorium Terpadu merupakan salah satu sarana yang sangat mendukung di UST
sebagai penunjang pelaksanaan Catur Dharma.
3. Asrama Mahasiswa Dewantara
Asrama Mahasiswa Dewantara atau lebih dikenal dengan ASMADEWA merupakan
asrama mahasiswa yang dimiliki oleh Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST).
Asrama yang selesai dibangun tahun 2009 ini merupakan hibah dari Kementerian
Perumahan Rakyat.
4. Masjid Al-Amin
Bangunan masjid yang megah dan luas didirikan di kampus Universitas Sarjanawiyata
Tamansiswa
5. UPT Perpustakaan
Perpustakaan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa adalah Perpustakaan Perguruan
Tinggi yang menyediakan berbagai koleksi untuk memberikan layanan kepada
segenap civitas akademika dalam membantu proses belajar khususnya dan juga
melayani masyarakat luas yang membutuhkan informasi.
6. UST Medika
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta memberikan pelayanan di bidang
kesehatan bagi seluruh civitas akademika UST dengan adanya UST Medika. Unit
layanan yang berada di sebelah timur gedung pusat UST memberikan pelayan
kesehatan secara umum, pemeriksaan gigi, dan kebidanan. Tak terpusat kepada para
civitas akademika UST saja, UST Medika juga memberikan pelayanan kepada
masyarakat umum.

Kegiatan kemahasiswaan yang terdapat di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa yaitu


MMU-KBMUST (BEM Universitas), MMF-FKIP (BEM Fakultas), IMPS JPMIPA, UKM
Menwa, UKM Pramuka, UKM Paduan Suara (Gita Swara), UKM Sanggar Pamong, UKM
Musik Dewantara, UKM Majalah Pendapa, UK PIK-M, UKM Bulutangkis, UKM Dewantara
Lens, UKM Dewantara Anti Narkoba, Boxer/Tarung Derajat, Taekwondo.

“Dewantara Muda To Be Smart Generation”


Smart Generation
Smart generation memiliki lima unsur ciri yakni, konsep ketuhanan yang utuh, pemahaman
mendalam terhadap permasalahan yang dihadapi, pola fikir solutif bukan mencari siapa yang
salah, orientasi kekinian dan masa depan yang baik, sikap moderat dan toleran.
Untuk mencapai tujuan hidup dari smart geneeration kita harus memiliki minat dan inovasi
yang dapat dikembangkan. Cara menciptakannya sendiri melalui pendidikan kita bisa
menciptakan kesuksesan dengan bekerja dan berbisnis. Sukses itu ketika anda mampu
menyelesaikan masalah anda sehingga anda dapat mencapai tujuan.
Enterpreneur generation terbentuk dari Garbage (sampah yang ibarat dia tidak bermanfaat
tapi dapat diubah menjadi hal yang berharga), Pemanfaatan teknologi, Need (kebutuhan),
Bakat dan Minat.

Anda mungkin juga menyukai