Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

DINAS KESEHATAN DAERAH


Jln. Kesehatan No. 8 Bontosunggu Telp (0419) 21044 kode Pos 92311

KERANGKA ACUAN KERJA


DAK NON FISIK KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2024
BIDANG/BAGIAN : Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit

SUB : Surveilans dan Imunisasi


BIDANG/SEKSI/SUBAG.

PROGRAM : Progaram Imunisasi

KEGIATAN : Pelatihan Pengelola Imunisasi di


Puskesmas

A. LATAR BELAKANG

1. DASAR HUKUM

- Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


- Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741 / MENKES / PER / VII / 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten Kota
- Kepmenkes No. 1121/Menkes/SK/XII/2008 tentang Pedoman Teknis Pengadaan Obat Publik
dan Perbekalan Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan Dasar
- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575 tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Kesehatan
- Permenkes 52 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
- Permenkes Nomor 74 Tahun 2015 tentang upaya Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan
Penyakit
- Permenkes Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi

2. GAMBARAN UMUM

Menurut Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Imunisasi merupakan
salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang merupakan salah satu
kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah
untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya untuk menurunkan angka
kematian pada anak.
Indonesia berkomitmen terhadap mutu pelayanan Imunisasi dengan menetapkan standar
pemberian suntikan yang aman (safe injection practices) bagi penerima suntikan, petugas dan
lingkungan terkait dengan pengelolaan limbah medis tajam yang aman (waste disposal
management).
Cakupan imunisasi harus dipertahankan tinggi dan merata di seluruh wilayah. Hal ini
bertujuan untuk menghindarkan terjadinya daerah kantong yang akan mempermudah terjadinya
kejadian luar biasa (KLB). Untuk mendeteksi dini terjadinya peningkatan kasus penyakit yang
berpotensi menimbulkan KLB, Imunisasi perlu didukung oleh upaya surveilans epidemologi.
Untuk penyelenggaraan imunisasi secara nasional diperlukan kompetensi sumber daya
manusia yang mampu mengelola program imunisasi dengan baik, dapat mengenal dan
menemukan permasalahan program, memberikan solusi, mendiskusikan dengan para pihak dan
mengimplementasikan jalan keluar. Untuk hal tersebut, dipandang perlu dilaksanakan pelatihan
bagi pengelola program Imunisasi di puskesmas dalam bentuk pelatihan bagi pengelola program
Imunisasi di Kabupaten Jeneponto.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu bagi masyarakat untuk penurunan
kematian pada anak balita
2) Meningkatkan kapasitas Pengelola Imunisasi di puskesmas
3) Dengan adanya pelatihan ini Fasyankes sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan sesuai
Permenkes No 52 Tahun 2018.

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


1. Pelaksana
Pelaksana Kegiatan ini adalah Dinas Kesehatan Kab. Jeneponto

2. Metode Pelaksanaan
Kegiatan ini diseleggarakan secara tatap muka di hotel ..................................................................

3. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

a. Persiapan Pelatihan
Rapat persiapan dihadiri oleh Panitia, Fasilitator, BBPK, serta semua pihak yang terlibat dalam
penyelenggaraan pelatihan. Rapat persiapan akan dilaksanakan sebanyak 1 kali dengan
peserta rapat berjumlah 5 orang melalui zoom meeting.

b. Pelaksanaan Pelatihan
Pelaksanaan Pelatihan Secara tatap muka dengan Metode pembelajaran terdiri dari ceramah
tanya jawab (CTJ), curah pendapat, studi kasus, diskusi kelompok, latihan, simulasi dan praktek
lapangan.
1) Peserta
a) Petugas pengelola Imunisasi sebanyak 30 Orang dari 20 Puskesmas yang memenuhii
kriteria:
 Petugas Imunisasi di Puskesmas
 Pendidikan minimal D3 Kesehatan
 Berstatus ASN (lebih diutamakan)
 Surat pernyataan dari atasan bahwa setelah mengikuti pelatihan yang bersangkutan
akan tetap bekerja dan mengaplikasikan hasil pelatihan sebagai petugas Imunisasi di
Puskesmas minimal 3 (Tiga) tahun
 Bersedia mengikuti rangkaian pelatihan sampai selesai
 Hak peserta adalah mendapatkan akomodasi, penggantian uang transport, uang
harian peserta diklat sesuai dengan ketentuan.

2) Fasilitator Pelatihan
a. Fasilitator yang Kompeten dan berpengalaman mendidik, melatih, memfasilitasi dalam
pelatihan dan menguasai substansi/materi pelatihan. Fasilitator berasal dari :
 BBPK Makassar
 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
 Fasilitator akan mendapatkan uang honor mengajar sesuai peraturan yang berlaku.
b. Quality Control (QC), berasal dari BBPK Makassar yang akan membantu kelancaran
pelaksanaan kegiatan. Quality Control akan mendapatkan uang harian dan transport
lokal.
c. Training Officer Cource (TOC), berasal dari BBPK Makassar yang akan membantu
kelancaran pelaksanaan kegiatan.
d. Pengendali Diklat, merupakan Widyaiswara/Staf Teknis yang telah mengikuti pelatihan
Pengendali Pelatihan dari BBPK Makassar. Pengendali pelatihan akan mendapatkan
honor pengendali pelatihan sesuai dengan hari efektif pelatihan.

c. Evaluasi
1) Pencetakan Laporan Penyelenggaraan.
Pencetakan laporan kegiatan sebagai pertanggungjawaban panitia terhadap kegiatan
yang telah dilaksanakan dan sebagai bahan perbaikan pada pelatihan berikutnya.
2) Rapat Evaluasi
Rapat evaluasi dihadiri oleh Panitia, Fasilitator, BBPK, serta semua pihak yang terlibat
dalam penyelenggaraan pelatihan. Rapat evaluasi akan dilaksanakan sebanyak 1 kali
dengan peserta rapat berjumlah 20 orang.

D. INDIKASI KEBUTUHAN DANA


Biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan Pelatihan Pengelola Imunisasi Puskesmas adalah sebesar Rp.
123.910.000 dengan rincian sebagai berikut :

Indikasi Kebutuhan Anggaran


Uraian Belanja Harga Sumber Dana
(kelompok/Jenis/Rincian Belanja Volume Satuan Satuan Jumlah
(Rp.)

atk 1 paket 500.000 500.000 DAK Non Fisik

Spanduk kegiatan Pelatihan 3 meter 100.000 300.000 DAK Non Fisik

Kit Peserta Pelatihan 35 orang 100.000 100.000 DAK Non Fisik

Penggandaan Modul Pelatihan 30 orang 150.000 4.500.000 DAK Non Fisik

Computer Suply 1 paket 500.000 500.000 DAK Non Fisik


Bus/ DAK Non Fisik
Biaya Akomodasi Praktek Lapangan 1 3.500.000 3.500.000
hari
Biaya akreditasi Peltihan 1 paket 2.200.000 2.200.000 DAK Non Fisik

Cetak Sertefikat 35 Lembar 5.000.000 5.000.000 DAK Non Fisik


orang/ DAK Non Fisik
Honor Pengajar/narasumber 36 300.000 10.800.000
jam
Orang/ DAK Non Fisik
Honor MOT 4 300.000 1.200.000
hari
Orang/ DAK Non Fisik
Honor Quality Control 4 300.000 1.200.000
hari
30 x 3 Orang/ DAK Non Fisik
Paket Meeting Fullboard Peserta 650.000 58.500.000
hari hari
Transport Peserta 30 Orang 250.000 7.500.000 DAK Non Fisik
30 x 4 DAK Non Fisik
Uang Harian Peserta Orang 130.000 15.600.000
hari
Orang/ DAK Non Fisik
Paket meeting fullboard Peserta 3 x 3 Hari 650.000 5.850.000
hari
paket meting fulbord Quality DAK Non Fisik
1 x 3 hari orang 650.000 1.950.000
Control
Transport Panitia 3 x 1 kali orang 250.000 750.000 DAK Non Fisik

Uang Harian Panitia 3 x 4 hari orang 130.000 1.560.000 DAK Non Fisik
Orang/ DAK Non Fisik
Paket meeting fullboard mot 1 x 4 hari 650.000 2.600.000
hari
Total 123.910.000

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir.

E. DESAIN PELATIHAN
Pelatihan di rancang secara Tatap Muka dan Kegiatan Praktek Lapangan sebanyak 24 JP. Tujuan dari
pelaksanaan pelatihan adalah setelah pemberian materi pelatihan secara interaktif, peserta mampu:

 Menjelaskan Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)


 Membuat Perencanaan Sasaran dan Kebutuhan Logistik Imunisasi (Mikroplanning)
 Melakukan komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dalam pemberdayaan Masyarakat
mendukung Penyelenggaraan Imunisasi
 Melakukan Pengelolaan Vaksin dan Rantai Dingin Vaksin
 Melakukan Pelaksanaan Imunisasi sesuai Standar
 Melakukan Pencatatan dan Pelaporan Penyelenggaraan Imunisasi
 Melakukan monitoring dan evaluasi Penyelenggaraan Imunisasi
 Melakukan surveilans Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)

Kegiatan Praktek Lapangan akan dilaksanakan selama 1 hari di 2 Puskesmas dengan jumlah jam
pelajaran sebanyak 6 JP. Kegiatan Praktek Lapangan akan dilaksanakan setelah peserta
mendapatkan materi di kelas.

F. TIM PELAKSANA
Instansi pelaksana kegiatan ini adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto Provinsi
Sulawesi Selatan. Penanggung jawab kegiatan adalah Kepala Bidang Bina Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto.

G. WAKTU DAN TEMPAT


Pelaksanaan kegiatan Pelatihan Pengelolaan Imunisasi Puskesmas ini adalah selama 4 hari
dalam kurun waktu ..................... s/d ....................... 2024.

H. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan ini dibuat sebagai bahan pertimbangan dalam
pengalokasian anggaran. Besar harapan kami, kiranya usulan yang kami ajukan dapat direalisasikan
untuk kelancaran program Imunisasi di Kabupaten Jeneponto.

Jeneponto,
Provinsi Sulawesi Selatan
Kabupaten Jeneponto
Kepala Bidang P2P

Suryaningrat M., SKM., M.H.


NIP. 19810911 200312 1 007

Anda mungkin juga menyukai