Resume Audit Sektor Publik
Resume Audit Sektor Publik
Pertemuan Ke-1
NIM : 2008205064
Audit sector public adalah kegiatan yang ditujukan kepada entitas yang menyediakan
pelayanan dan penyediaan barang yang pembiayaannya berasal dari penerimaan pajak ataupun
penerimaan negara yang lainnya dengan tujuan untuk membandingkan antara kondisi yang
ditemukan dan kriteria yang ditetapkan. Di Indonesia, Audit sector public biasa dikenal sebagai
Audit keuangan negara yang diatur dalam UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. UU ini merupakan pengganti dari
ketentuan dari warisan Belanda, yaitu Indische Comptabiliteitswet (ICW) dan Intructie en
verdure bepalingen voor de Algemene Rekenkamer (IAR), yang mengatur prosedur audit atas
akuntabilitas pengelolaan keuangan oleh pemerintah.
3. Penilaian risiko
Audit sektor publik berbeda dengan audit pada sektor bisnis atau audit sektor swasta.
Audit sektor publik dilakukan pada organisasi pemerintahan yang bersifat nirlaba seperti sektor
pemerintahan daerah (pemda), BUMN, BUMD, dan instansi lain yang berkaitan dengan
pengelolaan aset kekayaan Negara. Sedangkan, audit sektor bisnis dilakukan pada perusahaan
milik swasta yang bersifat mencari laba. Audit sektor publik dan audit sektor bisnis (swasta)
sama-sama terdiri dari audit keuangan (financial audit), audit kinerja (performance audit), dan
audit investigasi (special audit).
Menurut Peraturan BPK RI No. 1 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara, yang dimaksud dengan Pemeriksa adalah orang yang melaksanakan tugas pemeriksaan
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara untuk dan atas nama Badan Pemeriksa
Keuangan. Peran audit sector public memiliki peran yang penting dalam mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance). Melalui audit sector public, dapat dilakukan
tindakan pendeteksian dan pencegahan atas berbagai praktik korupsi, penyelewengan,
pemborosan, dan kesalahan-kesalahan lainnya dalam pengelolaan sumber daya public dan
penyelamatan asset-aset negara. Tetapi audit sector public saja tidak cukup, sebab auditor
memiliki keterbatasan kewenangan dalam melakukan pemeriksaan, memberikan opini,
menyampaikan temuan-temuan audit dalam laporan hasil pemeriksaan, mengawasi perencaan.
Oleh karena itu, audit sector public harus didukung oleh aparat penegak hukum yang lain seperti
kejaksaan, kepolisian, dan kehakiman, juga oleh lembaga-lembaga negara baik eksekutif,
legislative, dan yudikatif. Dalam hubungannya dengan masyarakat, audit sector public berperan
sebagai pemegang fungsi atestasi berupa pemberian opini auditor. Dengan demikian audit sector
public pada dasarnya berperan dalam mewakili dan melindungi kepentingan rakyat dan
pemangku kepentingan lainnya.