Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Identitas Nasional merupakan suatu jati diri yang khas yang dimiliki
oleh suatu bangsa dan tidak dimiliki oleh bangsa yang lain. Dalam garis
besar tidak hanya mengacu pada individu saja, tetapi juga berlaku pada
suatu organisasi / kelompok (negara). Identitas itu berasal dari kata
Identitu, yang artinya tanda-tanda, ciri-ciri, jati diri yang ada pada
seseorang atau kelompok yang membedakannya dengan orang dan
kelompok yang lain. Sedangkan kata “nasional” adalah suatu identitas
yang melekat pada kelompok atau organisasi yang lebih besar yang
berkaitan oleh kesamaan-kesamaan fisik, baik itu fisik seperti budaya,
agama serta bahasa ataupun nonfisik seperti contohnya cita-cita,
keinginan serta tujuan.
Dari hal diatas dapat dikatakan bahwa kelompok inilah yang
kemudian disebut sebagai identitas bangsa atau identitas nasional yang
pada akhirnya akan melahirkan suatu tindakan kelompok yang
diwujudkan didalam bentuk organisasi / pergerakan-pergerakan yang
diberi atribut atau kelengkapan nasional.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini ialah:
1. Apa itu identitas nasional?
2. Seperti apakah identitas nasional sebagai karakter bangsa itu?
3. Bagaimana proses berbangsa dan bernegara dalam negara
Indonesia?
4. Seperti apa politik identitas itu?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah pembuatan makalah ini ialah:

1
1. Mengetahui tentang pengertian identitas.
2. Mengetahui makna identitas sebagai karakter bangsa.
3. Mengetahui bagaimana proses berbangsa dan bernegara.
4. Paham mengenai politik identitas terutama dalam bangsa
Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Identitas Nasional
Identitas Nasional merupakan kumpulan dari nilai budaya suatu
bangsa dan menjadi ciri khas bangsa tersebut sehingga dapat dikatakan
sebagai sebuah pembeda dengan bangsa lain yang tumbuh serta
berkembang di dalam macam-macam aspek kehidupan dari ratusan suku
yang ada dan dihimpun dalam satu kesatuan seperti Indonesia yang
beracuan pada pancasila & Bhineka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah
pengembangannya.
Istilah ’identitas’ secara harfiah bisa kita pahami sebagai ciri, tanda
atau jati diri. Kata ’nasional’ mengandung arti bangsa (nation), yang
dalam konteks modern bisa diartikan sebagai negara serta tidak bisa
dipisahkan dari kemunculan konsep nasionalisme.
Identitas secara umum berarti data dan unsur–unsur yang
menerangkan detail pribadi seseorang atau pun benda. Lebih khususnya
dalam nasionalisme, identitas menjelaskan tentang sifat yang
menjelaskan kesesuaian pribadi, kelompok, komunitas dan negara. Jadi,
makna identitas di sini tidak hanya terpaku pada satu individu maupun
golongan. Adapun kata ‘nasional’ berarti sebuah unit yang di dalamnya
tertuang banyak ragam perbedaan yang disatukan dalam kesamaan.
Perbedaan di dalamnya setidaknya meliputi agama, budaya, bahasa, ras
juga adat istiadat dan lain-lain.
Secara lebih sederhana pengertian Identitas Nasional dapat diartikan
sebagai ciri yang dipunyai oleh suatu bangsa. Ciri yang kemudian bisa
menjadi pembeda antara bangsa satu dengan bangsa lainnya di dunia.
Sebagaimana namanya, Identitas Nasional juga tentunya lebih
merujuk pada unsur nasionalisme. Adapun sifat dari Identitas Nasional
ini adalah bisa disebut sebagai barang buatan (sekunder). Karena

3
sebelum adanya Identitas Nasional di suatu bangsa, telah lebih dahulu
mempunyai identitas utama (primer), yaitu suku bangsa.

Disebut ‘buatan’ juga karena Identitas Nasional itu sendiri bisa


disebut merupakan sebuah produk yang dibuat. Melalui serangkaian
musyawarah yang dilakukan, maka kemudian disetujui dan disepakati
sebagai identitas suatu bangsa.

B. Identitas Nasional Sebagai Karakter Bangsa


Karakter berasal dari bahasa latin “kharakter, kharassein atau
kharax”, dalam bahasa Prancis “caractere” dalam bahasa Inggris
“character”. Dalam arti luas karakter berarti sifat kejiwaan, akhlak, budi
pekerti, tabiat, watak yang membedakan seseorang dengan orang lain.
Sehingga karakter bangsa dapat diartikan tabiat atau watak khas sebuah
bangsa yang membedakan bangsa itu dengan bangsa lain.
Identitas dan modernitas sering kali mengalami tarik menarik,
sehingga membuat beberapa orang lebih menutup diri dari modernisasi
untuk melindungi identitasnya, mereka khawatir identitas yang selama
ini dibangun akan hilang karena terhapus terpaan modernitas. Identitas
sendiri dalam perkembangannya tidak hanya suatu hal yang harus
dipertahankan, tetapi juga harus dikembangkan namun masih
mempertahankan hal-hal fundamental yang terdapat di dalamnya.
Contohnya saja Indonesia yang memiliki beribu etnis, Indonesia harus
mampu menyatukan diri membentuk suatu identitas, yaitu Bangsa
Indonesia.
Pada bangsa Indonesia Pancasila digali dari pandangan hidup bangsa,
sehingga dapat dikatakan bahwa Pancasila adalah karakter sesungguhnya
bangsa Indonesia. Dengan demikian Pancasila betul-betul merupakan
nilai dasar sekaligus ideal untuk bangsa Indonesia yang terdiri atas lima
nilai dasar yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan
keadilan yang terkandung dalam pancasila merupakan realitas yang
hidup di Indonesia.

4
C. Proses Berbangsa dan Bernegara
Bangsa adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan
mereka tunduk kepada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan
tertinggi baik keluar maupun kedalam. Negara adalah organisasi
kekuasaan dari persekutuan hidup manusia. Terjadinya negara-bangsa
Indonesia merupakan proses atau rangkaian tahap-tahap yang
berkesinambungan.
1. Masa Sebelum Kemerdekaan
Proses berbangsa dan bernegara pada zaman sebelum
kemerdekaan lebih berorientasi pada perjuangan dalam melawan
penjajah. Dari tinjauan sejarah zaman Sriwijaya pada abad VII dan
Kerajan Majapahit abad XIII telah ada upaya untuk menyatukan
nusantara. Namun pada penguasa belum memiliki kemampuan yang
cukup untuk mempertahankan kejayaan yang telah dicapai yang
menyebabkan kehancuran. Disamping itu kehancuran juga
disebabkan karena kerjaan tradisional tersebut belum memahami
konsep kebangsaan dalam arti luas.
Proses kehidupan berbangsa dan bernegara mulai berkembang
sejak Sumpah Pemuda dikumandangkan ke seluruh nusantara. Dalam
periode selanjutnya secara nyata mulai dipersiapkan kemerdekaan
Indonesia pada masa pendudukan Jepang, yaitu dengan dibentuknya
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) dan puncaknya adalah ketika Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945.

2. Proses Berbangsa dan Bernegara pada Masa Sekarang


Proses berbangsa dan bernegara pada masa sekarang erat
kaitannya dengan hakkat pendidikan kewarganegaraan, yaitu upaya
sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi
warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa
sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara,

5
demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara.
Sehingga dengan mencerdaskan kehidupan bangsa, member ilmu
tentang tata negara, menumbuhkan kepercayaan terhadap jati diri
bangsa serta moral bangsa, maka takkan sulit untuk menjaga
kelangsungan kehidupan dan kejayaan Indonesia dalam proses
berbangsa dan bernegara.
Negara Indonesia merupakan negara yang berkembang dan
negara yang akan melangkah maju membutuhkan daya dukung besar
dari masyarakat, membuthkan tenaga kerja yang lebih berkualitas,
dengan semangat loyalitas yang tinggi. Negara didorong untuk
menggugah masyarakat agar dapat tercipta rasa persatuan dan
kesatuan serta rasa turut memiliki. Masyarakat harus disadarkan
untuk segera mengabdikan dirinya pada negara, bersatu padu dalam
rasa yang sama untuk menghadapi krisis budaya, kepercayaan, moral
dan lain-lain. Negara harus meggambarkan “image” pada masyarakat
agar timbul rasa bangga dan keinginan untuk melindungi serta
mempertahankan negara itu sendiri. Dalam upaya untuk memahami
proses berbangsa dan bernegara, merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dengan perkembangan kehidupan masyarakat. Kesadaran
terhadap sejarah menjadi penting ketika suatu masyarakat mulai
menyadari bagaimana posisinya sekarang dan seperti ada jati diri atau
identitasnya serta apa yang dilakukan kedepan. Penciptaan suatu
identitas bersama berkisar pada perkembangan keyakinan dan nilai-
nilai yang dianut bersama yang dapat member suatu perasaan
solidaritas social pada suatu masyarakat di suatu wilayah tertentu.
Suatu identitas bersama menunjukan individu-individu tersebut atas
pendefinisian diri mereka yang saling diakui, yakni suatu kesadara
mengenai perbedaan dengan orang lain, dan suatu perasaan akan
harga diri.
Dalam proses berbangsa dan bernegara itu juga diperlukan
penciptaan identitas bersama. Identitas sebagai bangsa dan negara
Indonesia dapat dilihat pada :

6
a. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
b. Lambang negara yaitu Garuda Pancasila
c. Slogan/ semboyan yaitu Bhineka Tunggal Ika
d. Sarana Komunikasi/ bahasa yaitu Bahasa Indonesia
e. Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
f. Pahlawan-pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional
(Pattimura, Hasanudin, Pangeran Antasari, dll)

D. Politik Identitas
Politik identitas secara pengertian berawal dari dua kata yaitu politik
dan identitas. Secara etimologi politik berasal dari bahasa Yunani yaitu
Politeia, atau polis yang artinya adalah negara atau kota. Kemudian
menurut Miriam Budiardjo (2002:8), “politik (politics) adalah bermacam-
macam kegiatan dalam suatu sistem politik (atau nagara) yang
menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistim itu dan
melaksanakan tujuan-tujuan itu”. Kemudian yang kedua adalah
pengertian identitas, secara etimologi identitas berasal dari kata identity
yang artinya sebuah ciri yang melekat pada seseorang atau kelompok
misalanya suku, etnis, agama dan yang membedakan dengan yang
lainnya.
Menurut Sri Astuti Buchari (2014:20). ”Politik identitas merupakan
suatu alat perjuangan politik suatu etnis untuk mencapai tujuan tertentu,
dimana kemunculannya lebih banyak disebabkan oleh adanya faktor-
faktor tertentu yang dipandang oleh suatu etnis sebagai adanya suatu
tekanan berupa ketidakadilan politik yang dirasakan oleh mereka”.
Pernyataan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa politik identitas
merupakan alat perjuangan yang dipakai suatu kelompok untuk
memperjuangkan apa yang menjadi keingininan kelompok tersebut.
Politik identitas pada dasarnya sering muncul ketika terjadi adanya
ketidakadilan atau biasanya hal tersebut juga muncul akibat adanya
konflik yang melibatkan kelompok satu dengan kelompok yang lain. Hal

7
tersebut terjadi karena merasa adanya kesamaan karakteristik atau etnis
serta kesukuan suatu kelompok tersebut.
Dalam pembangunan arah identitas, maka diperlukan sebuah cara
untuk membentuk identitas tersebut, menurut Castells (dalam Sri Astuti
Buchari, 2014:23), ada tiga pembentukan dalam membangun sebuah
identitas:
1. Identitas Legitimasi (legitimizing identity), yaitu identitas yang
diperkenalkan oleh sebuah institusi yang mendominasi suatu
masyarakat yang merasionalisasikan dan melanjutkan
dominasinya terhadap aktor-aktor sosial, seperti misalnya suatu
institusi negara yang mencoba meningkatkan identitas
kebangsaan anggota masyarakat. Institusi tersebut memang telah
mendapatkan legitimasi untuk melakukan hal tersebut.
2. Identitas Resisten (resistance identity) yaitu sebuah proses
pembentukan identitas oleh aktor-aktor sosial yang dalam kondisi
tertekan dengan adanya dominasi dan stereotipe oleh pihak-pihak
lain sehingga membentuk resistensi dan pemunculan identitas
yang berbeda dari pihak yang mendominasi, dengan tujuan untuk
kelangsungan hidup kelompok atau golongannya. Sebuah
terminologi yang disebutkan ketika Calhoun mengidentifikasi
munculnya politik identitas.
3. Identitas Proyek (project Identity) yaitu suatu identitas dimana
aktor-aktor sosial membentuk suatu identitas baru yang dapat
menentukan posisi-posisi baru dalam masyarakat sekaligus
mentransformasi struktur masyarakat secara keseluruhan. Hal ini
misalnya, terjadi ketika sekelompok aktivis feminisme berusaha
membentuk identitas baru perempuan, menegosiasikan posisi
perempuan dalam masyarakat, dan akhirnya merubah struktur
masyarakat secara keseluruhan dalam memandang peranan
perempuan.
Tiga pembangunan identitas tersebut yang membentuk politik
identitas. Politik identitas muncul sebagai alat suatu kelompok untuk

8
menunjukan jatidirinya serta sebagai proses perjuangan suatu kelompok
tersebut. mulai dari perjuangan untuk legitimasi identitas suatu
kelompok, memperjuangkan ketidakadilan dalam kondisi tertekan oleh
kelompok yang lainnya, serta alat perjuangan untuk proyek identitas
yang bertujuan untuk membentuk suatu identitas yang baru.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Identitas nasional merupakan nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu bangsa. Sehingga
dapat dikatakan bahwa identitas nasional Indonesia adalah Pancasila
yang isinya tercermin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam
artian luas.
Di sini kita bisa memahami bahwa sebagai warga negara, kita punya
identitas yang banyak sekali. Tak hanya identitas diri, tapi juga identitas
kesukuan, etnisitas, sampai identitas nasional yang merupakan identitas
’tertinggi’ dalam konteks kehidupan bernegara.

B. Saran
Sebagai warga negara harus mengetahui dan tetap melestarikan apa
saja yang menjadi identitas nasional. Identitas nasional merupakan suatu
ciri yang dimiliki bangsa kita untuk dapat membedakannya dengan
bangsa lain. Selain itu, sebagai warga Negara juga harus menerapkan
nilai-nilai yang terkandung dalam identitas nasional. Contohnya nilai-nilai
yang terdapat pada Pancasila dan UUD 1945.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://mifdal.wordpress.com/2015/04/16/nasionalisme-politik-
identitas-serta-solidaritas/

http://oulaafalahiyah.blogspot.com/2015/12/proses-berbangsa-dan-
bernegara.html

http://agengwahyudi.blogspot.com/2015/10/proses-berbangsa-dan-
bernegara.html

http://makalahinola.blogspot.com/2018/03/makalah-identitas-nasional-
indonesia.html

11

Anda mungkin juga menyukai