Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mohammad Faiz Setio Budi

Tugas : 1.4 Argumentasi Kritis

Menurut pandangan Ki Hadjar Dewantara bahwa sebenarnya bangsa Indonesia sedang


mengalami penjajahan dan keterikatan pada feodalisme. Sehingga, akibat feodalisme bangsa
Indonesia mengalami alienasi( keadaan merasa terasing), terjadi baik dalam bidang politik,
ekonomi, sosial dan budaya. Semua bentuk keterasingan tersebut harus dihilangkan untuk
membentuk manusia Indonesia yang utuh.

Manusia Indonesia yang utuh seperti apa? Yakni manusia yang berbudaya, setiap
manusia Indonesia haruslah memahami akan kebudayaannya sendiri karena jika tidak demikian
maka ia tidak memahami dunianya sendiri. Untuk mengubah manusia yang nature menjadi
manusia culture perlu adanya peran pendidikan. melalui pendidikan manusia dapat
meningkatkan martabatnya sebagai manusia seutuhnya, kemerdekaan bangsa tidak cukup hanya
berupa kemerdekaan politik tetapi harus berarti pula kesanggupan dan kemampuan mewujudkan
kemerdekaan kebudayaan bangsa yakni sifat-sifat yang khas dan kepribadian bangsa Indonesia
(Tilaar, 2009, pp. 105--106). Hal ini sesuai dengan prinsip untuk melakukan perubahan yang
digagas oleh Ki hajar Dewantara yang terkenal dengan asas Trikon:

1. Kontinuitas artinya bahwa untuk melakukan perubahan dalam pendidikan harus melakukan
dialog kritis tentang sejarah, dalam bergerak maju ke depan, kita tidak boleh lupa akan akar-akar
nilai budaya yang hakiki dari masyarakat.

2. Konvergensi bermakna perubahan yang terjadi harus menuju suatu titik yang memperkuat
nilai-nilai kemanusiaan. Pendidikan harus memanusiakan manusia dan memperkuat nilai
kemanusiaan.

3. Konsentris walaupun perubahan tersebut menuju sumbu yang sama, nilai-nilai kemanusiaan
yang sama, tetapi harus menghargai keragaman yng ada. Pendidikan harus menghargai
keragaman dan memerdekakan pebelajar, karena setiap orang berputar dan beredar sesuai
orbitnya.

Sejatinya, manusia yang berpendidikan adalah manusia yang mampu menguasai dirinya, mereka
mampu menentukan sikapnya. Dengan demikian akan tumbuh sikap yang mandiri dan
dewasa. Penguasaan diri merupakan langkah yang harus dituju untuk tercapainya pendidikan
yang memanusiakan manusia. Untuk mencapai visi tersebut, sistem pendidikan dan pengajaran
Indonesia harus disesuaikan dengan kepentingan hidup kebudayaan dan hidup kemasyarakatan
dalam arti yang seluas-luasnya. Adanya perbedaan bakat dan keadaan hidup anak didik
diperlukan diferensiasi untuk memperbesar kebermanfaatan bagi anak didik. Para guru harus
memiliki cinta kasih kepada peserta didik, bukan memaksakan kehendak.

Berdasarkan konsep Ki Hajar Dewantara, anak hidup dan tumbuh menurut kodratnya
sendiri, pendidik hanya dapat merawat dan menuntut tumbuhnya kodrat itu. Pembelajaran
dengan paksaan akan menimbulkan motivasi semu pada anak dan mematikan gairah belajar
(Islam, 2019, pp. 31--32).

Pendidikan di Indonesia dari pada masa penjajahan hingga saat ini dalam
perkembangannya diperlukan perbaikan untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan
amanah pembukaan UUD NRI 1945 yang berbunyi "mencerdaskan kehidupan bangsa." Menjadi
manusia cerdas bukan hanya semata-mata mendapatkan hasil nilai ujian tertinggi, tetapi cerdas
dalam hal cerdas dalam moral dan akhlak, cerdas dalam mengembangkan potensi yang ada di
dalam diri sendiri, dan cerdas dalam beradaptasi di lingkungan masyarakat sehingga berawal dari
pribadi yang unggul dapat mengubah peradaban yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai