Ada 3 materi utama, yang dipelajari yakni (1) Sastra Melayu Klasik, (2) Sastra Indonesia
Modern, dan (3) Sastra Indonesia Pascakemerdekaan.
Sastra Melayu Klasik
Kehidupan sastra tidak terlepas dari kehidupan masyarakat. Pemahaman terhadap perkembangan sastra Melayu Klasik harus dihubungkan dengan perkembangan kebudayaan masyarakat pada masa itu. Sejarah cerkan Melayu Klasik berkaitan dengan keberadaan kesusastraan rakyat, meliputi cerita asal-usul, cerita binatang, cerita jenaka, dan cerita pelipur lara.
Sastra Indonesia Modern
Kesusastraan Indonesia modern lahir sekitar tahun 1920. Istilah modern ini dimaksudkan sebagai pengaruh barat yang sangat intens terhadap kesusastraan tanah air ketika itu. Perkembangan cerkan dalam sastra Indonesia ditandai dengan diterbitkannya novel Azab dan Sengsara.
Cerita rekaan Pascakemerdekaan
Pada masa setelah kemerdekaan, secara tematik cerita rekaan mengalami perubahan. Perkembangan tema bergerak dari persoalan yang bersifat kolektif dengan ikatan-ikatan sosial yang lebih terpadu menuju persoalan-persoalan yang lebih bersifat individual. Jumlah cerita rekaan pada masa ini sangat banyak. Beberapa diantaranya Pramoedya Ananta Toer, Mochtar Lubis, Iwan Simatupang, dan lain-lain. Adapun untuk lebih memahami tentang Sejarah Singkat Cerita Rekaan Indonesia (berbentuk ppt) Anda dapat mempelajarinya pada link berikut: https://drive.google.com/file/d/1u6gqzVRTDgfSGuJx5T6c6MpMdtpzVbY3/view?usp=sharing Ada banyak Novel Indonesia terbaik dan Novel sebagai salah satu contoh cerita rekaan dapat memperkuat dan memperkaya pengetahuan dan pengalaman mahasiswa. Beberapa cerita rekaan tersebut seperti cerita rekaan karangan Parmoedya Ananta Toer, Ahmad Tohari, Andrea Hirata, dan lain-lain. Berikut link yang dapat Anda buka untuk lebih memahaminya : https://www.goodreads.com/list/show/67567.Novel_Indonesia_Terbaik