Anda di halaman 1dari 12

Cara Memanen dan

Grooming Ikan Cupang

Di video sebelumnya, kamu sudah belajar bagaimana cara memanen ikan cupang
dan melakukan grooming untuk mengoptimalkan kualitasnya. Materi tersebut
penting untuk kamu kuasai agar ikan cupang yang kamu budi daya mampu menarik
perhatian konsumen sekaligus meningkatkan harga jualnya. Oleh karenanya, untuk
meninjau kembali materi cara memanen dan grooming, baca PDF berikut yang
membahas secara lebih detail mengenai ciri ikan siap panen, grade ikan cupang, dan
teknik grooming. Baca dengan saksama ya!

Ciri-Ciri Ikan Siap Panen


Perlu kamu ketahui arti panen ikan cupang adalah memindahkan ikan cupang yang
sebelumnya di kolam besar menuju tempat soliter. Selain itu, panen juga berarti ikan
tersebut siap untuk dijual. Untuk menentukan apakah seeokor ikan siap dipanen
atau tidak, umumnya ada tiga hal yang perlu kamu perhatikan yaitu karakter, umur,
dan bentuk badan. Berikut adalah penjelasannya:

1. Karakter
Indikator utama untuk menentukan apakah suatu ikan siap panen adalah
karakternya. Maksud karakter disini adalah ikannya cukup tenang atau justru
cenderung aktif hingga menyebabkan situasi menjadi tidak kondusif. Apabila ada
ikan yang bertengkar di kolam besar, maka sudah seharusnya kamu panen dan
pindahkan ke wadah soliter.

2. Umur
Selain karakter, kamu juga bisa menentukan kesiapan panen ikan berdasarkan
umur. Biasanya para pembudi daya memanen ikan cupang pada usia dua hingga

1
tiga setengah bulan. Namun, tidak selamanya kamu harus berpatokan pada usia
tersebut, misalnya sebelum umur dua bulan ternyata ikan sudah bertengkar,
maka bisa saja kamu langsung pindahkan ikan tersebut ke wadah soliter.

3. Bentuk Badan
Biasanya sekitar umur dua bulan, ikan cupang sudah memiliki ciri-ciri sebagai
berikut: panjang badan 3-3,5 cm dan warna full block. Jika kamu menemukan
ikan dengan ciri-ciri demikian, kamu bisa langsung memanennya. Namun, perlu
kamu sadari, kriteria bentuk badan tidak bisa dijadikan indikator utama dalam
menentukan kesiapan panen suatu ikan. Hal ini disebabkan, beberapa ikan
memerlukan grooming agar warnanya full block dan ukuran siripnya maksimal.
Oleh karenanya, jadikan indikator bentuk badan sebagai indikator tambahan jika
karakter dan umurnya sudah memenuhi.

Grade Ikan Cupang


Setelah mengetahui ikan mana saja yang sudah siap panen, kamu perlu
mengidentifikasinya menjadi empat kategori yaitu grade A, grade B, grade C, dan
reject. Untuk mengidentifikasinya, ada empat aspek yang perlu kamu
dipertimbangkan, yaitu warna, bentuk, kesehatan, dan karakter. Simak tabel 1 untuk
mengetahui bagaimana deskripsi perbedaannya. Selain tabel 1, cermati juga tabel 2
yang berisi gambar empat grade ikan cupang plakat kuning supaya kamu mampu
mengidentifikasi perbedaanya.

2
Tabel 1. Grade Ikan Cupang

Kategori

Aspek
Grade A Grade B Grade C Reject

Warna tidak
sesuai dengan
Warna haarapan
Warna
banyak (pucat atau
Warna Warna clear sedikit
bercampur bercampur
bercampur
warna lain dengan
banyak warna
lain)

Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk tidak


Bentuk
proporsional proporsional proporsional proporsional

Kesehatan Sehat Sehat Sehat Sehat

Karakter Karakter pasif


Karakter Karakter tenang atau justru
Karakter
tenang tenang terkadang terlalu
aktif/liar aktif/liar

3
Tabel 2. Grade Ikan Cupang Plakat Kuning dengan Gambar

Kategori Gambar

Grade A

Grade B

Grade C

Reject

4
Teknik Grooming

Langkah berikutnya setelah kamu


memanen dan mengidentifikasi ikan
adalah melakukan grooming. Teknik
grooming adalah kegiatan memelihara
ikan cupang di dalam wadah soliter yang
lebih besar. Berikut adalah tujuan, alat
dan langkah melakukan grooming:

Gambar 1.
Ikan Cupang Hasil Grooming

1. Tujuan Grooming
Ada enam tujuan mengapa grooming penting dilakukan, yaitu melatih mental,
meransang pertumbuhan ekor, mencegah kuncup, mempercepat mutasi warna,
memperbesar ukuran tubuh, dan menjaga kesehatan ikan. Baca penjelasan
lengkapnya berikut ini:

a. Melatih Mental
Ikan cupang memiliki sifat teritorial, yaitu cenderung memiliki daerah sendiri
dan tidak ingin bercampur dengan ikan cupang lainnya. Oleh karenanya,
adanya grooming bisa melatih sifat alamiah ikan cupang untuk terbiasa
hidup dengan daerah kekuasaannya. Hal demikian akan melatih mental ikan
supaya lebih bagus, terutama saat bertemu dengan sesama pejantan. Ia bisa
saja lebih sering ngedok atau mengembangkan ekornya untuk menunjukkan
keindahan sekaligus kesangarannya.

5
b. Merangsang Pertumbuhan Ekor
Seringkali ditemukan ikan cupang yang ekornya belum tumbuh sempurna
padahal sudah dua bulan. Untuk menumbuhkannya, salah satu teknik yang
bisa kamu tempuh adalah menerapkan grooming. Teknik grooming yang
dilakukan secara rutin akan merangsang pertumbuhan ekornya, sehingga
pada saat pejantan ngedok akan terlihat lebih menarik.

c. Mencegah Kuncup
Masalah lainnya yang berkaitan dengan ekor cupang adalah ekor yang
kuncup. Kuncup adalah istilah yang biasa dipakai pecinta ikan cupang
mengenai kondisi ekor yang bermasalah, seperti robek, rusak, keriting atau
tidak mau mekar. Intinya ekor cupang tidak bagus seperti pada umumnya.
Dengan teknik grooming, kamu bisa melatih ikan cupang untuk membuka
ekornya dengan rutin. Hal demikian dilakukan agar ekor ikan cupang bisa
terbuka secara maksimal dan mencegah kuncup.

d. Mempercepat Mutasi Warna


Banyak pembudi daya yang percaya bahwa grooming dapat mempercepat
mutasi warna pada ikan cupang. Teknik ini paling efektif dilakukan apabila
warna ikan cupang belum sempurna terlihat. Misalnya yaitu kamu
memelihara ikan cupang plakat kuning. Meskipun umurnya sudah dua bulan,
ada beberapa ikan yang warnanya masih samar terlihat kuning. Untuk
menghadapi kasus demikian, kamu bisa menerapkan teknik grooming.

e. Memperbesar Ukuran Tubuh


Tujuan grooming yang kelima adalah memperbesar ukuran tubuh cupang.
Setelah melalui proses identifikasi grade ikan cupang, jangan terlalu cepat
kecewa apabila ukuran ikan cupangmu di bawah ukuran rata-rata. Atasi
masalah tersebut dengan menerapkan teknik grooming. Terkhusus masalah
ini, pada saat grooming nanti kamu perlu memperhatikan pemilihan wadah
karena tempat yang luas memiliki pengaruh besar terhadap tumbuh
kembang ikan cupang.

6
f. Menjaga kesehatan ikan cupang
Hal terpenting yang menjadi tujuan grooming adalah menjaga kesehatan
ikan. Dengan teknik grooming, ikan cupang secara tidak langsung bertarung
dengan ikan cupang lainnya. Aktivitas tersebut bisa dianggap sebagai
olahraga dan mencegah stres yang kemungkinan dialami ikan cupang.

2. Peralatan Grooming
Ada enam peralatan yang perlu kamu persiapkan untuk melakukan grooming.
Pastikan kamu mempersiapkannya sesuai dengan deskripsinya berikut ini:
a. Ember
Peralatan pertama untuk melakukan grooming adalah ember. Kamu bisa
menggunakan ember bekas cat yang berukuran 5 kg, 10 kg, maupun 25 kg.
Selain itu, kamu pun bisa menggunakan ember cucian atau wadah lain yang
sekiranya bisa menampung satu cupang dan satu botol air minum berukuran
1,5 liter.

Untuk ukuran embernya sebenarnya bebas. Hanya saja, ada tiga keuntungan
yang kamu peroleh jika menggunakan ember yang besar. Pertama, semakin
besar ukuran ember maka semakin bebas pula ikan cupang bergerak. Kedua,
tujuan pemilihan ember besar yaitu ikan cupang bisa tumbuh lebih cepat
dan lebih besar. Ketiga, semakin besar ember tentunya air yang kamu
gunakan juga semakin banyak. Hal demikian berpengaruh terhadap kualitas
air yang senantiasa terjaga, sehingga kamu tidak perlu sering menggantinya.

b. Botol kecil
Peralatan grooming selanjutnya yaitu botol bekas kecil. Kamu bisa
menggunakan botol bekas air minum berukuran 1,5 liter. Nantinya botol
tersebut kamu gunakan untuk menaruh ikan cupang betina yang berfungsi
sebagai pemancing ikan cupang jantan untuk bermutasi. Oleh karenanya,
pastikan kamu gunakan botol yang bersih dan transparan. Jika memang

7
kamu memakai botol bekas air minum, pastikan untuk mencopot merek
yang biasanya menutupi kemasan botol.

c. Air bersih
Seperti halnya proses pemijahan dan perawatan ikan cupang, kamu pun
membutuhkan air bersih untuk proses grooming. Pastikan air yang
digunakan sudah diendapkan selama satu hingga dua malam. Selain
kebersihan, pengendapan air juga bermanfaat untuk menjaga pH air. Jika
kamu sudah mengendapkannya selama dua malam, namun masih ada
kotoran yang berada di permukaan, kamu bisa mengendapkannya lebih
lama lagi atau mencari sumber air bersih lainnya.

d. Ketapang
Peralatan keempat yang penting untuk dipersiapkan adalah daun ketapang.
Kamu bisa menggunakan daun ketapang kering ataupun olahan cairan
ketapang. Selain mempercepat mutasi warna ikan cupang, daun ketapang
juga memiliki fungsi yang mirip dengan air bersih yaitu menjaga kestabilan
pH air dan tentunya membuat ikan cupang lebih nyaman saat proses
grooming.

e. Obat biru
Salah satu hal yang perlu diantisipasi dalam proses grooming adalah
penyakit yang bisa saja menyerang ikan cupang kapanpun. Beberapa
penyakit yang dikhawatirkan di antaranya adalah jamur dan ichthyopthirius
(white spot). Oleh karenanya, kamu perlu mempersiapkan obat biru untuk
mencegah penyakit tersebut, sehingga ikan cupang senantiasa sehat dalam
proses grooming.

f. Garam Ikan
Bahan sepele yang sering dilupakan dalam proses grooming adalah garam
ikan. Setidaknya ada tiga fungsi mengapa garam penting untuk dipersiapkan,
yaitu menyeimbangkan osmosis di dalam tubuh, menyehatkan fisik ikan, dan

8
menjaga kestabilan kondisi air. Maka dari itu, pastikan kamu menggunakan
garam saat proses grooming ikan.

g. Sekat
Sekat berupa tripleks, kertas karton, atau benda berwarna gelap berguna
untuk menutupi botol kaca tempat ikan berada, sehingga ikan tidak sering
memekarkan siripnya. Penjelasan lebih lengkapnya akan kamu temui pada
materi langkah-langkah grooming.

Itulah ketujuh alat atau bahan yang dipersiapkan untuk melakukan grooming
ikan cupang. Usahakan kamu telah memperkirakan seberapa banyak peralatan
yang kamu butuhkan sesuai dengan jumlah ikan yang akan kamu pakai. Jika
sudah, simak pembahasan berikutnya mengenai langkah-langkah melakukan
grooming.

3. Langkah-Langkah Grooming
Ada dua cara grooming yang bisa kamu terapkan. Cara pertama menggunakan
ikan betina sebagai pemancing, sedangkan cara kedua lebih sederhana hanya
dengan menata botol soliter ikan. Baca penjelasan keduanya berikut ini:
a. Grooming dengan Ikan Betina
Teknik grooming ini banyak dipercaya pembudi daya sebagai teknik paling
cepat dan efektif untuk meningkatkan kecepatan mutasi ikan cupang. Untuk
menerapkannya, ada empat langkah yang perlu kamu lakukan meliputi
mempersiapkan peralatan, mempersiapkan wadah, menaruh ikan cupang
betina, dan memasukkan ikan cupang jantan. Berikut adalah langkah-
langkahnya:

1) Mempersiapkan Peralatan
Sebelum memulai grooming, jangan lupa untuk mempersiapkan keenam
peralatan yang terdiri atas ember/wadah, botol kecil, air bersih yang
sudah diendapkan, daun ketapang kering atau cairan ketapang, obat
biru, dan garam ikan. Selain itu, teknik ini juga membutuhkan ikan

9
cupang betina. Oleh karenanya, pilih ikan cupang terbaik yang kamu
miliki untuk memancing ikan cupang jantan. Kamu bisa memilih ikan
cupang betina yang ukurannya proporsional, sehat, dan memiliki
karakter tenang.

2) Mempersiapkan Wadah
Ada dua wadah yang akan kita gunakan yaitu ember dan botol kecil.
Tuang air secukupnya pada dua wadah tersebut menggunakan air bersih
yang sudah diendapkan. Kemudian, masukkan daun ketapang kering
atau cairan ketapang, obat biru, dan garam ikan secukupnya, sesuai
dengan luas wadah dan kapasitas air.

3) Menaruh Ikan Cupang Betina


Jika kamu sudah memilih ikan cupang betina yang terbaik dan
mempersiapkan wadahnya, masukkan ikan tersebut pada wadah botol
minum kecil berukuran 1,5 liter. Adanya ikan cupang betina ini akan
membuat ikan cupang jantan lebih sering ngedok atau mekar saat
disatukan dalam satu wadah. Oleh karena itu, masukkan botol kecil
tersebut ke dalam ember/wadah yang lebih besar.

4) Memasukkan Ikan Cupang Jantan


Setelah kamu memasukkan botol kecil yang berisi ikan betina ke dalam
ember, langkah selanjutnya adalah memasukkan ikan cupang jantan.
Masukkan ikan jantan pada ember yang besar bukan ke dalam botol
kecil bersama ikan betina. Dengan demikian, ikan jantan akan
memamerkan siripnya kepada ikan betina dan terjadilah proses
grooming. Kamu bisa membiarkan proses tersebut selama 15-30 menit
pada pagi atau sore hari.

b. Grooming dengan Botol Kecil


Teknik grooming yang kedua sebenarnya adalah lanjutan dari teknik
grooming yang pertama. Namun, banyak pembudi daya yang melewatkan

10
teknik grooming yang pertama karena keefektifan dan sumber daya yang
dimiliki. Misalkan kamu seorang pembudi daya yang kekurangan ember
besar atau tidak memiliki banyak waktu karena harus bekerja. Oleh
karenanya, sesuaikan kembali dengan kondisimu. Jika kamu mempunyai
banyak waktu dan peralatan yang mencukupi, kamu bisa mulai dengan
teknik grooming yang pertama kemudian lanjutkan dengan teknik grooming
yang kedua.

Teknik grooming yang kedua dipilih karena prosesnya yang lebih sederhana
daripada teknik yang pertama. Teknik ini menempuh empat langkah yaitu
mempersiapkan peralatan, mempersiapkan wadah, menaruh ikan, dan
memberikan sekat. Berikut adalah langkah-langkahnya:

1) Mempersiapkan Peralatan
Sama halnya dengan teknik pertama, hal awal yang harus kamu lakukan
adalah mempersiapkan peralatan. Ada enam peralatan yang akan kamu
gunakan yaitu botol kecil, air bersih yang sudah diendapkan, daun
ketapang kering atau cairan ketapang, obat biru, sekat, dan garam ikan.

2) Mempersiapkan Wadah
Jika kamu sudah mempersiapkan semua alatnya, langkah selanjutnya
adalah mempersiapkan wadah. Tuang air bersih yang sudah diendapkan
ke dalam botol kecil. Kalau sudah, teteskan cairan ketapang dan obat
biru, serta taburkan garam ikan secukupnya pada wadah tersebut. Aduk
hingga kandungannya merata.

3) Menaruh Ikan
Setelah wadahnya sudah siap, taruh ikan jantan ataupun betina ke
dalam wadahnya. Pastikan kamu menaruhnya dengan hati-hati agar
ikannya tidak mengalami stres.

11
4) Memberikan Sekat
Langkah terakhir adalah memberikan sekat. Kamu bisa menaruh sekat
berupa tripleks di antara dua botol ikan tujuannya agar ikannya tidak
terlalu sering memekarkan ekornya. Kamu bisa menjadwalkan
pembukaan sekat selama satu jam per hari. Selain membuka sekat,
pastikan kamu rutin memberi pakan ikannya. Kamu bisa memberikan
pakan berupa jentik nyamuk sebanyak satu hingga dua kali sehari.
Jangan sampai lupa hingga menyebabkan proses grooming-nya menjadi
gagal.

Kesimpulan
Demikian pembahasan mengenai ciri ikan siap panen, grade ikan cupang, dan teknik
grooming. Cobalah untuk mempraktikkan materi tersebut pada proses budi daya
yang sedang atau akan kamu lakukan supaya potensi keuntungan yang kamu peroleh
bisa optimal. Berbicara mengenai keuntungan, tentunya kamu harus mengetahui
bagaimana trik menentukan harga jual ikan cupang. Oleh karenanya, simak
pembahasan lengkapnya di video berikutnya.

12

Anda mungkin juga menyukai