Proposal Bahasa Indonesia
Proposal Bahasa Indonesia
DISUSUN OLEH:
1. Armiani Naura
2. Baiq Heni Rahma
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Karya Tulis
“Manfaat Alpukat Untuk Kesehatan”
Disahkan oleh:
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
KEPALA SEKOLAH
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan proposal ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga Proposal penelitian tentang “Manfaat Alpukat Untuk Kesehatan” ini
dapat digunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga hasil penelitian ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi proposal ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.
Proposal ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang.
Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
membangun kesempurnaan makalah ini.
Penyusun:
1.Armiani Naura
2.Baiq Heni Rahma
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh suhu dan konsentrasi kitosan terhadap perubahan
fisiologis dan biokimia buah selama penyimpanan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap
dengan 2 faktor yaitu variasi suhu penyimpanan (5oC, 15°C, 25°C) dan variasi konsentrasi kitosan (0%, 2%,
3%, 4%) dengan tiga ulangan. Buah alpukat setelah diberi pengobatan diamati selama 1 bulan. Data
perubahan karakter fisiologis dan fisiologis yang diamati yaitu susut, laju respirasi, dan penerimaan
konsumen diamati setiap minggu selama 1 bulan. Kadar etilen, pigmen buah, kandungan gizi, dan
kandungan vitamin C buah telah dilakukan pengamatan pada minggu pertama (hari ke-7) penelitian. Data
yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Varian (Anava) dan jika ada beda nyata antar perlakuan
dilanjutkan dengan uji Duncan's Multiple Range Test (DMRT) pada taraf uji 95%. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan konsentrasi kitosan dan variasi suhu penyimpanan menunjukkan
pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap masa simpan buah alpukat. Perlakuan suhu 15°C dan 5 °C
merupakan perlakuan yang paling efektif dalam memperpanjang masa simpan buah alpukat. Perlakuan
tersebut mampu mengurangi kadar susut berat buah, menurunkan kadar etilen dan laju respirasi,
mempertahankan kadar klorofil dan karotenoid tetap tinggi, mempertahankan kandungan gizi buah,
mempertahankan kadar vitamin C tetap tinggi, dan dapat diterima konsumen sampai minggu ke-4 HSP. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan konsentrasi kitosan dan variasi suhu penyimpanan
menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap masa simpan buah alpukat. Perlakuan suhu 15°C
dan 5 °C merupakan perlakuan yang paling efektif dalam memperpanjang masa simpan buah alpukat.
Perlakuan tersebut mampu mengurangi kadar susut berat buah, menurunkan kadar etilen dan laju respirasi,
mempertahankan kadar klorofil dan karotenoid tetap tinggi, mempertahankan kandungan gizi buah,
mempertahankan kadar vitamin C tetap tinggi, dan dapat diterima konsumen sampai minggu ke-4 HSP. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan konsentrasi kitosan dan variasi suhu penyimpanan
menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap masa simpan buah alpukat. Perlakuan suhu 15°C
dan 5 °C merupakan perlakuan yang paling efektif dalam memperpanjang masa simpan buah alpukat.
Perlakuan tersebut mampu mengurangi kadar susut berat buah, menurunkan kadar etilen dan laju respirasi,
mempertahankan kadar klorofil dan karotenoid tetap tinggi, mempertahankan kandungan gizi buah,
mempertahankan kadar vitamin C tetap tinggi, dan dapat diterima konsumen sampai minggu ke-4 HSP.
Daftar isi
HALAMAN JUDUL …………………………………………….......... i
KATA PENGANTAR .................................................................... ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………….. iii
BAB I
Pendahuluan
1.3 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai manfaat alpukat baik untuk
Kesehatan maupun manfaat yang lainnya.
1.4 Manfaat
Dari penelitian ini diharapkan dapat:
BAB II
KAJIAN TEORI
Tanaman alpukat (persea americana mill) berasal dari Amerika Tengah yang
beriklim tropis dan telah menyebar hampir ke seluruh negara sub-tropis dan
tropis termasuk Indonesia. Hampir semua orang mengenal dan menyukai buah
alpukat, buah alpukat mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Di samping
daging buahnya, biji alpukat juga memiliki potensi karena proteinnya tinggi
(Prasetyowati dkk, 2010).
Bagian tanaman alpukat yang banyak dimanfaatkan adalah buahnya, yaitu
sebagai bahan dasar kosmetik. Buah alpukat dapat dimanfaatkan sebagai masker
untuk wajah karena mengandung vitamin A dan E yang sangat bagus untuk
mmenghaluskan kulit, menghilangkan kerutan, serta membuat kulit kenyal,
terlihat muda dan segar (Paramawati, 2016).
Buah alpukat juga dimanfaatkan untuk mengatasi sariawan dan antibakteri
karena mengandung zat antibakteri seperti flovonoid, saponin, alkaloid, dan tanin
(Lenny. 2016).
Taksonomi buah alpukat (Persea americana Mill) Menurut (Herawati,
2014) sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Laurales
Famili : Lauraceae
Spesies : Persea americana mill
Flavonoid merupakan golongan terbesar dari senyawa fenol yang efektif
BAB III
METODE PENELITIAN
deskriptif suatu metode penelitian yang menggambarkan karakteristik atau fenomena yang sedang
diteliti. Sehingga metode penelitian satu ini fokus utamanya adalah menjelaskan objek
penelitiannya. Sehingga menjawab apa peristiwa atau apa fenomena yang terjadi.
Metode penelitian ini kemudian berbeda dengan metode lain yang cenderung lebih fokus pada
pembahasan suatu peristiwa atau fenomena yang terjadi. Dimana peristiwa dan fenomena yang disini
adalah objek penelitian. Hasil penelitiannya tentu saja akan menggambarkan objek penelitian dengan
detail. Masih bingung untuk memahaminya? Mungkin bisa lebih jelas sedikit dengan mendengarkan
pendapat para ahli mengenai definisi atau pengertian dari metode penelitian tersebut. beberapa
diantaranya adalah:
Etna juga menambahkan, bahwa dalam penelitian yang dilakukan secara deskriptif pihak peneliti tidak
perlu mengajukan hipotesis. Mengapa? Sebab kegiatan yang dilakukan untuk proses pengujian dan
penulisan hasilnya baru dilakukan setelah terjun langsung di lapangan.
2. Hidayat
Pendapat berikutnya datang dari Hidayat (2010) yang menjelaskan bahwa metode deskriptif adalah
sebuah penelitian yang lebih luas dalam penggunaan data-datanya. Maksud “luas” dalam hal ini artinya
lebih condong pada analisa yang panjang dari ujung awal sampai akhir.
Peneliti yang memutuskan untuk melakukan penelitian dengan metode deskriptif kemudian untuk
memiliki komitmen yang kuat. Yaitu dari segi teori maupun ketika sudah terjun langsung di
lapangan. Sebab seperti yang dijelaskan di awal, menurut Hidayat metode penelitian ini butuh analisa
yang panjang.
3. Punaji
Punaji juga menyampaikan pendapatnya dalam mendefinisikan metode deskriptif. Menurutnya
penelitian deskriptif adalah metode riset yang bertujuan untuk menjelaskan secara spesifik peristiwa
sosial dan alam. Penjelasan secara spesifik ini kemudian membuat penjelasan hasil penelitian lebih
kompleks.
Data di dalam metode deskriptif ini lebih variatif, yakni bisa berupa angka dan juga bisa berupa kata-
kata. Sehingga jenis data yang bisa digunakan untuk memakai angka yang umum digunakan dalam
penelitian kuantitatif dan kata-kata pada penelitian kualitatif.
4. Sukmadinata
Melalui bukunya, Sukmadinata (2006) menjelaskan bahwa definisi dari penelitian dengan metode
deskriptif adalah karakteristik penelitian yang mengungkapkan secara spesifik berbagai fenomena sosial
dan alam yang ada dalam kehidupan masyarakat.
Kata spesifik dalam definisinya, download untuk menyebutkan pada aspek hubungan, dampak, dan
penyelesaian dari kegiatan penelitian. Sehingga peneliti bisa memilih salah satu untuk dijadikan fokus
dan kemudian dijelaskan secara spesifik dalam laporan penelitian.
5. Sugiyono
Selanjutnya ada pendapat dari Sugiyono yang menyatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan
penelitian dengan metode untuk menggambarkan suatu hasil penelitian. Namun oleh SUgiyono juga
dijelaskan, bahwa penggambaran ini tidak digunakan untuk menyusun kesimpulan penelitian secara
umum.
Sedangkan jika melihat definisi deskriptif dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) maka perlu
mengartikan dua kata, yakni kata “penelitian” dan kata “deskriptif”.
Sesuai KBBI, kata penelitian diartikan sebagai pengumpulan, analisis, dan juga penyajian data yang
dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu masalah atau menguji hipotesis untuk
mengembangkan prinsip-prinsip umum.
Sedangkan kata deskriptif sendiri di dalam KBBI diartikan sebagai sifat deskripsi dan tanpa adanya
apapun. Sehingga ketika digabungkan maka metode deskriptif dalam penelitian bisa diartikan sebagai
metode penelitian yang dilakukan dengan cara menggambarkan objek penelitian apa adanya.
Perlu dikaji dulu apakah rumusan masalah tersebut memang layak untuk diangkat atau tidak. Selain itu
rumusan masalah tersebut juga mengandung nilai ilmiah. Sehingga tidak semua topik nantinya dapat
diangkat menjadi penelitian yang bersifat deskriptif. Sebab bisa jadi topik tertentu untuk peneliti
menjelaskannya.
Karakter khas dari penelitian dengan metode penelitian ini dimulai dengan pertanyaan “apa”. Adapun
beberapa contohnya adalah:
2 Apa yang menjadi motivasi anak muda di era sekarang untuk menjangkau keluar kota dan keluar
negeri?
3 Apa yang menjadi faktor pendorong munculnya wirausaha di kalangan pelajar dan mahasiswa
4 Apa yang menjadi faktor penentu ketika seseorang memutuskan untuk menjadi seorang
vegetarian?
9 Apa saja dampak sosial dari penerapan kebijakan work from home ?
14 Pahami dulu masalah yang akan diteliti, misalnya dengan mengkaji studi pustaka dan banyak
dengan orang lebih ahli.
15 kerangka berpikir, agar lebih mudah disesuaikan dengan pertanyaan yang menjadi dasar
penelitian.
16 Terjun langsung ke lapangan atau lokasi untuk mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis
data agar sesuai dengan fakta.
1. Metode Pengawasan
Metode pertama adalah metode survei dimana peneliti akan berinteraksi langsung dengan subjek
penelitian atau subjek uji. Misalnya dengan menggunakan teknik kuesioner yang wajib diisi subjek dan
juga melakukan jajak pendapat.
6. Penelitian Perpustakaan
Sedangkan untuk metode penelitian perpustakaan adalah pengumpulan dan analisis data dengan cara
melakukan pengamatan terhadap hasil-hasil yang berhubungan dengan masalah yang diteliti atau
berhubungan dengan objek penelitian.
7. Penelitian Komparatif
Metode berikutnya di dalam penelitian deskriptif adalah metode penelitian komparatif. Sesuai dengan
namanya, pada metode ini peneliti akan melakukan perbandingan dari setiap data yang diperoleh di
lapangan.
Secara umum penelitian secara deskriptif memiliki kelebihan yang cukup beragam dan menarik,
seperti:
20 Sangat sesuai untuk topik penelitian yang tidak mendukung untuk dijelaskan dengan bentuk
angka, sehingga hasil analisisnya tetap maksimal dan mudah dijangkau.
21 Metode ini mampu memudahkan peneliti melakukan pengamatan pada kondisi apa adanya dan
tidak sesuka hati oleh peneliti.
Sebagaimana yang dijelaskan sekilas tadi, bahwa penelitian dengan metode deskriptif juga punya
kekurangan. Antara lain:
2 Rentan terhadap bias sebagai proses penelitian sendiri sifatnya cenderung subyektif.
3 Sulit untuk melakukan pengujian ulang, karena pengamatan langsung dan waktu tertentu yang
tentu saja kondisi dan situasinya tidak dapat diulang.
Sebenarnya penelitian deskriptif sama seperti metode penelitian lain, tetap punya kelebihan dan
kekurangan. Sehingga sebagai peneliti kamu harus cermat menentukan metode terbaik sesuai karakter
topik dan tingkat kesulitannya.
BAB IV
PEMBAHASAN
Banyaknya nutrisi yang terkandung dalam buah alpukat tentunya mampu membantu memenuhi
kebutuhan nutrisi harian tubuh. Bahkan, buah dengan rasa unik ini juga punya beragam manfaat untuk
kesehatan lho, berikut ini beberapa di antaranya:
Meski begitu, kamu tetap dianjurkan untuk tidak mengonsumsi buah alpukat secara berlebihan. Ini
karena kandungan kalori dalam buah alpukat yang bisa dikatakan cukup tinggi, antara 150 sampai 200
kalori pada satu buahnya. Tak hanya itu, guna membantu mendapatkan berat badan ideal, kamu juga
disarankan untuk berolahraga secara rutin selain mengonsumsi buah alpukat.
Mencegah Sembelit
Sembelit atau konstipasi terjadi karena kamu kurang asupan serat atau tidak terpenuhinya
asupan cairan harian tubuh. Jadi, guna mengatasi kondisi tersebut, kamu bisa memenuhi asupan serat
dan minum setidaknya dua liter setiap hari. Nah, asupan serat ini bisa kamu dapatkan dari buah
alpukat.
Selain serat dan lemak yang baik, buah alpukat juga kaya akan kandungan kaliumnya. Jenis
mineral satu ini sangat bermanfaat untuk membantu mengendalikan tekanan darah dan mencegah
terjadinya tekanan darah tinggi. Tak hanya itu, kalium juga sangat baik untuk membantu mengatur
detak jantung agar tetap normal.
Manfaat buah alpukat lainnya adalah membantu menjaga kesehatan mata. Ini karena
kandungan kandungan antioksidan jenis zeaxanthin dan lutein di dalamnya. Berdasarkan
sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Investigative Ophthalmology and Visual
Science, kedua jenis antioksidan tersebut sangat penting untuk menunjang kesehatan mata.
artinya, rutin mengonsumsi buah alpukat dalam jumlah yang tidak berlebihan bisa membantu
menurunkan risiko masalah kesehatan penglihatan pada usia senja. Studi tersebut menyebutkan
bahwa, baik zeaxanthin maupun lutein bisa membantu mencegah mata mengalami degenerasi
makula dan katarak.