Anda di halaman 1dari 29

TUGAS 2

Oleh kelompok 6 :

1. Fauzan Bin Eylidarson (21034054)


2. Reza Angraini (21034078)
3. Zinedin Dida (21034122)

FUNGSI KEADAAN DAN INTERPRETASINYA

1. Apa pengertian dari beberapa istilah dalam fisika kuantum berikut serta tuliskan
symbol atau bentuk persamaannya :
a. Fungsi keadaan
Dalam fisika kuantum, Keadaan kuantum adalah kondisi di mana sistem fisik
ada, biasanya dijelaskan dengan fungsi gelombang atau sekumpulan bilangan
kuantum. Keadaan kuantum berisi informasi statistik tentang sistem kuantum. Secara
matematis ini diwakili oleh sebuah vektor – vektor keadaan. Keadaan kuantum hanya
mewakili pengetahuan atau informasi tentang beberapa aspek realitas dan hanya
ditentukan oleh vektor di ruang Hilbert.
Sebuah keadaan pada dasarnya adalah probabilitas; dengan demikian ini tidak
secara langsung menggambarkan besaran fisik seperti massa atau kepadatan muatan.
Pilihan ruang Hilbert bergantung pada tujuannya, tetapi dalam teori informasi
kuantum, paling sering adalah ℂn. Suatu keadaan dapat dicirikan oleh penugasan
nilai harapan ke kuantitas fisik. Tugas ini harus linear. Artinya, jika satubesaran fisik
merupakan kombinasi linier dari yang lain, nilai harapan yang sesuai berada dalam
hubungan yang sama. Satu set lengkap nilai ekspektasi tersebut setara dengan
spesifikasi probabilistik untuk hasil dari semua percobaan yang dapat dilakukan pada
sistem. Dua besaran fisik dikatakan kompatibel jika ada satu besaran yang
menghasilkan nilai untuk keduanya; ini terkait dengan operator yang bolak balik,
yaitu operator AA dan BB sehingga AB= BAAB = BA.

b. Probabilitas
Probabilitas klasik bersifat dapat direduksi (pengurangan). Jika kita melempar dadu
dan mengatakan bahwa keluarnya nilai tertentu dari mata dadu bersifat probabilistik
Teori Kuantum bersifat non-determininistik. Probabilitas masuk lewat postulat
dan melibatkan pengamat. Salah satu postulat menyatakan bahwa sebuah sistem
kuantum yang berada dalam keadaan tertentu akan meloncat menuju ke salah satu
keadaan-eigen secara probabilistik dan hal ini terjadi atas aksi pengamat terhadap
sistem. Pengamat tidak bisa dipisahkan dari sistem. Pengamat tidak mungkin lagi
mendapatkan informasi tentang keadaan sistem tanpa pengamat. Keadaan sistem
tanpa pengamat tidak mempunyai arti dalam Teori Kuantum.
Probabilitas dalam Kuantum bersifat fundamental dan tidak bisa direduksi.
Perlu dicatat di sini bahwa ada beberapa interpretasi dalam Teori Kuantum.
Relativitas seperti halnya teori-teori klasik lainnya tidak mempunyai masalah dalam
interpretasi. Relativitas disebut sebagai bagian dari Fisika Modern hanya karena
munculnya adalah pada abad 20, sedangkan pada hakikatnya dia adalahteori
klasik.
c. Nilai harap
Dalam mekanika kuantum , yang nilai ekspektasi adalah probabilistik nilai
yang diharapkan dari hasil (pengukuran) dari sebuah eksperimen. Ini dapat dianggap
sebagai rata-rata dari semua hasil yang mungkin dari suatu pengukuran sebagai
tertimbang oleh kemungkinannya, dan karena itu, ini bukan nilai pengukuran yang
paling mungkin; memang nilai ekspektasi mungkin memilikiprobabilitas nol untuk
terjadi (misalnya pengukuran yang hanya dapat menghasilkan nilai integer mungkin
memiliki mean non-integer). Ini adalah konsepfundamental di semua bidang fisika
kuantum.
Pertimbangkan operator A. nilai harapan kemudian ⟨ A ⟩= ⟨ ψ∣A∣ψ ⟩ Dalam
notasi Dirac dengan∣ψ∣sebuah normalisasi vektor .
d. Ketidakpastian
Ketidakpastian menunjukkan seberapa dekat hasil pengukuran mendekati nilai
sebenarnya. Semakin kecil nilainya maka semakin dekat hasil pengukuran dengan
nilai sebenarnya. Salah satu asas yang dihasilkan fisika kuantum adalah Asas
Ketakpastian Heisenberg. Asas ini menyatakan bahwa pengukuran serempak
terhadap posisi dan momentum linear tidak mungkin dapat dilakukan dengan
ketelitian mutlak. Ketelitian terbaik yang mungkin dicapai adalah Δ x Δ p=ћ/ 2
dengan Δ x dan Δ p berurutan menyatakan ketakpastian posisi dan ketakpastian
momentum linear. Asas ketakpastian ini biasanya dinyatakan dengan ungkapan Δ
x Δ p≥ћ/ 2.
e. Operator
Operator pada dasarnya merupakan perangkat matematika yang digunakan untuk
memanipulasi bilangan dan atau fungsi. Jadi penjumlah (+), pengurang (-), dan
penderivatif (d/dx) merupakan beberapa contoh operator.
ℂontoh operator :
1) Operator identitas ( Ι^ )
^)
2) Operator nol ( Ο

2. Sehubungan dengan persamaan nilai eigen, tuliskanlah :


a. Bentuk persamaan nilai eigen
^
Η ψ ( x )=Ε ψ ( x )
b. Pengertian dari masing-masing symbol pada persamaan eigen tsb
Huruf H merupakan Hamiltonian dari fungsi ψ
Simbol ψ merupakan fungsi gelombang
Huruf E merupakan nilai eigen dari fungsi ψ
c. Pengertian dari persamaan nilai eigen
Operator Hamiltonian beroperasi pada fungsi gelombang untuk menghasilkan
energi, yang merupakan bilangan, (sejumlah Joule), dikalikan fungsi gelombang.
Persamaan seperti itu, di mana operator, yang mengoperasikan suatu fungsi,
menghasilkan konstanta dikalikan fungsinya, disebut persamaan nilai eigen. Fungsi
tersebut disebut fungsi eigen, dan nilai numerik yang dihasilkan disebut nilai eigen.
Eigen di sini adalah kata dalam bahasa Jerman yang berarti diri atau memiliki. Ini
adalah prinsip umum Mekanika Kuantum bahwa ada operator untuk setiap
pengamatan fisik. Sebuah pengamatan fisik adalah segala sesuatu yang dapat diukur.
Jika fungsi gelombang yang mendeskripsikan sistem adalah fungsi eigen dari suatu
operator, maka nilai observasi terkait diekstraksi dari fungsi eigen
dengan mengoperasikan fungsi eigen dengan operator yang sesuai. Nilai observasi
untuk sistem adalah nilai eigen, dan sistem dikatakan berada dalam status eigen.

3. Dalam fisika kuantum mengukur berarti mengerjakan operator pada suatu


fungsi
a. Kapan suatu system kuantum tidak berubah akibat pengukuran?
Pada umumnya pengukuran akan mengubah keadaan system, tetapi ada suatu
keadaan dimana suatu sistim kuantum tidak berubah akibat pengukuran yaitu
ketika pengukuran menghasilkan fungsi gelombang yang sama. Pengukuran adalah
proses pengerjaan operator terhadap fungsi gelombang.
b. Tuliskanlah bentuk dari operator posisi, operator momentum, dan operator energy!
1. Operator posisi
^X Ψ (r , t )= xΨ (r , t )

Y^ Ψ ( r ,t )= yΨ (r ,t )
^Z Ψ (r , t )= zΨ (r , t )

2. Operator momentum
d
^p =−iħ = h d
x
dx i dx
d hd
^p =−iħ =
y
dy i dy
d hd
^p =−iħ =
z
dz i dz
3. Operator energy
^ −ħ 2
2

H= ∇ +V
2m
c. Untuk fungsi Ψ (x,t) = e-i(kx-ωt) , tentukanlah posisi, momentum sertaenergi
dengan mengerjakan operator pada soal (b) pada fungsi tersebut.
Ψ (x,t) = A cos kx e-iωt
Ψ (x,t) = A e-(ikx-ωt)

Ψ (x,t) = e-i(kx-ωt)

2π h
k= p=
λ
λ

k = 2 πp
h

p
= h/ 2 π

p
= ћ

ω = 2πν E = hν

2 πE
ω=
h
E
= h
p E
Ψ (x,t) = e-i ( x - t)
ћ h

Â Ψ (x,t) = a Ψ (x,t)

 = operator eigen

Ψ (x,t) = fungsi eigen a

= nilai eigen

Operator momentum ( ^P)


^P Ψ (x,t) = p Ψ (x,t)

^P e-i ( p x - E t) p E
= p e-i ( x - t)
ћ h ћ h
ћ d -i ( p x - E t) p E
e = p e-i ( x - t)
i dx ћ h ћ h
ћ p -i ( p x - E t ) p E
e = p e-i ( x - t)
i ћ ћ h ћ h
^P ћ i d
= - x
i i dx

^P = -iћ d ^P x = -iћ d ^P y= -I ћ d ^P z= -I ћ d
dx dx dy dz

^)
OPERATOR ENERGY (E
^E Ψ (x,t) = E Ψ (x,t)

p E p E
e-i ( x - t) = E e-i ( x - t)
ћ h ћ h
ћ d -i ( p x - E t)
e =E
i dt ћ h

d
^E= ћ d = ^E= -iћ

i dt dt

OPERATOR POSISI ( ^X )
X n ≡x
4. Berdasarkan operator posisi dan operator momentum tentukanlah bentuk
a. Operator energi kinetik
Operator Momentum
Tinjau fungsi gelombang bagi partikel beban dengan V(x) = 0;

φ ( x ,t )= A e i(kx−ωt )
∂φ
= i k A e i (kx−ωt )
∂x
∂φ
= i k φ ............................... (1) , k = Bilangan gelombang
∂x

Note :

h k=
P= λ
λ
hk
h

P = 2π = = ħk , ħ=Tetapan Planck tereduksi



k

p
k=
ħ

substitusikan ke persamaan (1)


∂φ i p ħ
= φ ………………….. (dikali )
∂x ħ i
ħ ∂φ
= pφ
i ∂x
∂φ
−iħ = pφ
∂x

p=¿ −iħ …………………(2) Momentum
∂x

Operasi Energi Kinetik


1 p2
T = mv2 =
2 2m
1 ∂ 2
T = −ih
2m ( ∂ x2 )
1 2 ∂

T = −ħ ∂ x2 )
2m (

−ħ2
T = ∂2
2m ∂ x2
b. Operator energi potensial pegas

^ =V^ (⃗
V P)

^P = - iħ V́
Energi potensial yang diturunkan dari hukum hooke untuk pegas tersebut adalah

V (x) = - ∫ F dx
1 2
V (x) = k X
2 f
1
V (x) = m w 2 X 2
2 o

Energi total kita hanya tinggal menambahkan operator energi kinetik dengan
operator energi potensial ( Helmitian) yaitu dengan :

H = T^ + V (x)
−ħ2 ∂2 1 2 2

= 2 + 2 m wo X
2m ∂ x

c. Operator momentum sudut. Tunjukanlah bahwa operator komponen ^Lx dari


^ x = ( ^y ^p z - z^ ^p y ), sedangkan operator komponen lainnya ^Ly
operator L adalah L
dan ^Lz dapat diperoleh dengan permutasi siklis
^Lx = ^y ^p z - ^z ^py
^Ly = ^Z ^px - x^ p^ z
^Lz = ^x p^ y - ^y ^p x
Hermition : (L ^ x)+ = (^pz)+ (^y )+ - (^py)+ ( ^Z)+
= ^pz ^y - ^py ^z
= ^y ^p z - ^z ^p y = ^Lx
[ ^Lx, ^Ly ] = [ ypz – Zpy , Zpx - Xpz ]
= [ (ypz), ZPx ] + [ (Zpy), XPz ] [A,Bℂ] = ..........
= [ ypz, Z ] Px + X [ (Zpy), Pz ] [AB, ℂ] = ..........
= y [Pz, Z] Px + X[Z1Pz] Py
= i ħ (^x ^py - ^y ^p x )
[ ^Lx, ^Ly ] = i ħ ^Lz
[ ^LX , ^L y ]=iħ

^Lz [ ^L y , ^Lz

]=iħ ^Lx [ ^Lz , L^

x ]=iħ ^L y

Operator ^L z
^ z dapat ditetapkan seperti berikut. Misalnya
Nilai eigen dan fungsi eigen operator L

Φ (φ) adalah fungsi eigen ^Lz sehingga :


^L z Φ=L z Φ (5.2.1)

Atau
∂Φ
−iħ =L Φ
∂φ z

Sehingga
i Lz φ
ħ
Φ=Φ 0 e
Karena sifat Φ (φ )=Φ (φ+ 2 π ), maka

exp ( i Lz φ)
ħ =exp ¿¿

φ π
¿ exp ( i Lz ) exp ( z ħ)
ħ i2 L

φ π π
Jadi, exp ( i L z )
=cos ( i 2 L )+ i sin ( i 2 L ) =1 , artinya:
ħ z
ħ z
ħ
π
2 L =0 ,± 2 π , ± 4 π ,…

Srhingga harga eigen operator ^L z adalah:
Lz=mι ħ; mι=0 ,± 1 ,± 2 ,… (5.2.2)
Dengan fungsi eigen bersangkutan:

Φ m (φ )=C e ℑ ι φ (5.2 .3)


ι

5. Hubungan antar operator dapat dalam bentuk komutator


a. Apa pengertian dari istilah komutator dan komutasi.
Jawab :
1) Komutator
Perkalian antara dua operator mekanika kuantum yang sering muncul,
karena sifat kedua operator tersebut adalah komutator. Komutator antara dua
operator ^A dan ^B didefinisikan sebagai :
⌊^ ^ ⌋= ^A ^B−B
A ,B ^ ^A
Dari defenisi di atas maka dapat diturunkan identitas-identitas berikut:
⌊^ ^ ⌋=−⌊ ^
A ,B B , ^A ⌋
^, B
⌊A ^C^ ⌋=⌊ A
^, B^ ⌋C ^+B
^ ⌊A ^⌋
^,C
⌊ ^A B
^, C ^ ⌋=⌊ ^ A,C^ ⌋B ^ + ^A ⌊ B
^,C ^⌋
⌊ ^A , ⌊ ^ ^ ⌋ ⌋ + ⌊B
B ,C ^ , ^A ⌋ ⌋ + ⌊ C
^, ⌊ C ^ , ⌊^
A , ^B ⌋ ⌋ =0
Apabila ⌊ ^
A ,B ^ ⌋=0 maka dikatakan bahwa A ^ dan B ^ bersifat komut. Nilai
observabelnya dapat diukur secara serentak dan pasti serta mempunyai swafungsi
simultan (klasik). Sedangkan apabila ⌊ ^ ^ ⌋ ≠ 0 dikatakan ^A dan ^B tidak komut,
A ,B
dan pengukuran observabelnya tidak bisa dilakukan secara
serentak dan pasti
2) Komutasi
Hubungan komutasi adalah kuantisasi dari selisih akibat pembalikan urutan
operasi dari dua buah operator kuantum.

b. Buktikanlah identitas komutator yang terdapat pd buku sutopo halaman 118


1) [ ^ ^, ^A ]=0
^ ]−[ B
A,B
[^ ^ ]=AB −BA
A,B
¿−( BA −AB )
[^ ^, ^A ]
^ ]=−[ B
A,B
[^ ^, ^A ]=0(terbukti )
^ ]−[ B
A,B

2) [ ^A , ^A ]=0
[ ^A , ^A ]= AA −AA
[ ^A , ^A ]=0
[ ^A , ^A ]=0 (terbukti)

3) [ ^ ^ ]=[ ^
^+C
A,B A , ^B] +[ ^ ^]
A ,C
[^ ^ ]= A ( B+C )−( B+C ) A
^+C
A,B
¿ AB+ AC −BA−CA
¿ AB−BA + AC−CA
¿[^ ^ ]+[ ^
A ,B ^]
A,C
[^ ^ ]=[ ^
^+C
A,B ^ ] +[ ^
A,B ^ ] (terbukti)
A ,C

4) [ ^A+ ^ ^ ]=[ ^
B,C ^ ]+ [ B
A,C ^]
^, C

[ ^A+ ^ ^ ]=( A+ B )C −C ( A+ B)
B,C
¿ AC + BC−CA −CB
¿ AC−CA + BC −CB
¿[^ ^ ] +[ ^
A,C ^]
B ,C
[ ^A+ ^ ^ ]=[ ^
B,C ^ ]+[ B
A,C ^ ](Terbukti )
^, C

5) [ ^
A,B^C^ ]=[ ^ ^+B
^ ]C
A,B ^ [^ ^ ][ ^
A,C A
,B^C^ ]= ABC−BCA
¿ ABC−BCA+ BAC −BAC
¿ ABC−BAC +BAC −BCA
¿ ( AB−BA )C + B ( AC −CA )
¿[^ ^+B
^ ]C
A ,B ^ [^ ^]
A,C
[^ ^C
A,B ^ ]=[ ^ ^ +B
^ ]C
A,B ^ [^ ^ ](terbukti )
A,C

6) [ ^A B
^,C^ ]=[ ^ ^ ]B
A,C ^ + ^A [ B ^ ] [ ^A
^, C
B^,C ^ ]= ABC−CAB
¿ ABC−CAB+ ACB− ACB
¿ ACB−CAB+ ABC− ACB
¿ ( AC−CA ) B+ A( BC −CB)
¿[^ ^]B
A,C ^ + ^A [ B ^]
^, C

[ ^A B ^ ]=[ ^
^,C ^ ]B
A,C ^ + ^A [ B ^ ]( terbukti)
^, C

7) [ ^A , [ B
^, C
^ ] ]+ [B
^, [ C
^ , ^A] ]+[C
^ ,[ ^
A , ^B] ]=0

[ ^A , [ B
^, C
^ ] ]+ [B
^, [ C
^ , ^A ] ]+[C A , ^B ] ]=[ ^A ,( BC −CB)] + [ B
^ ,[ ^ ^,(CA −AC ) ]+ [ C
^ ,( AB −BA )]

¿ ( A( BC −CB)) −( (BC −CB ) A ) + ( B (CA− AC ) ) −( (CA− AC ) B

¿ ( ABC− ACB)−(BCA −CBA )+(BCA −BAC )−(CAB−ACB


¿ ABC− ACB−BCA +CBA + BCA−BAC−CAB + ACB+CA
¿ ABC− ABC− ACB+ ACB−BCA +BCA +CBA −CBA−BA
¿0
[ ^A , [ B
^, C
^ ] ]+ [B
^, [ C
^ , ^A] ]+[C
^ ,[ ^ ^ ] ]=0 (terbukti)
A,B

c. Hitunglah nilai dari [ ^z , p^Z ]

[ ^z , ^ p Z −^
p Z ] =( z^ , ^ pZ ^z ) φ

∂ ∂
¿ Z (−i h ) − −i h zφ
{ ( ) }
∂ ∂
z z
∂φ ∂
¿−ih Z ( )− (zφ )

{ ∂z ∂z }

∂φ ∂φ

z
¿−ih
( )+

ih z
∂z

∂φ
¿−ih z +i h ∂ z ∂φ ( z φ)
φ+ z
( ∂z ) ( ∂z ∂z )
∂ ∂φ
¿−ih z ∂φ ∂z (φ )+ x
+i h φ+i h

( ∂z ) ( ∂z ∂z )

z

∂φ ∂z ∂φ

z
¿−ih z
( )
∂ ∂
z
+i h φ+i h z
∂z

∂z ) φ=i h φ
z
¿−ih
(∂

Hitunglah nilai dari [ ^y , ^


px ]

p x ] φ=[ ^y , ^
[ ^y , ^ px ] φ

p x − p^x y^ ) φ
¿ ( ^y , ^

}
∂ ∂
( )
¿ y (−i h) − −i h
{
∂ ∂x
x
∂φ ∂
¿−ih y ( )− ( yφ)

{ ∂x ∂x }
∂φ ∂
¿−ih y− +i h ( y φ)
∂x ∂x

∂φ ∂y ∂φ
¿−ih y +i h φ+ih y
∂x ∂x ∂x
∂y
¿−ih φ=i h (0 )φ=0
( ∂x )

d. Hitunglah nilai dari [Lx,Lx] ; [Lx,Ly] ; [Lx,Lz]

[Lx,Ly] = [LxLy – LyLx]

Lx = y pz – z py

Ly = z px– x pz

Lz = x py – y px
= [(y pz – z py) (z px – x pz) - (z px – x pz) (y pz – z py)]

= [(y pz z px - y pz x pz - z py z px + z py x pz) – (z px x pz - z px z py –

x pz y pz - x pz z py)]

= [y pz z px - x pz z py]

dz dz
= [y (-iħ) p - x(-iħ) p]
x y
dz dz

= [y (-iħ) px - x(-iħ) py]

= (-iħ) (y px - x py)

= iħ (x py – y px)

= iħ Lz

dengan hal serupa berlaku untuk komponen lain. Menggunakan cara yang sama,
dapat ditemukan

LxLy–LyLx = iħLz,

LyLz–LzLy = iħLx,

LzLx–LxLz = iħLy

6. Tinjau partikel yang berada dalam kotak potensial pejal tak hingga satu
dimensi yang panjangnya L
a. Tentukan persamaan umum ψ (x,t), untuk n = 1 dan n = 2

Solusi :

Diketahui suatu pertikel dengan suatu potensial V dalam sumur potensial tak
hingga (kotak satu dimensi), yang memenuhi persamaan Schrodinger dengan
fungsi gelombang ψ (x,t), maka persamaan fungsi gelombangnya adalah :

H́ =T́ +V́

H́ ψ ( x ,t )=T́ ψ ( x ,t )+V́ ψ ( x ,t )

dψ ( x , t ) p2
ιħ = ψ ( x ,t ) +Vψ ( x , t )
dt 2m
2
Iħd
dψ ( x , t ) ( dx)
ιħ = ψ ( x ,t )+Vψ ( x , t )
dt 2m
dψ ( x , t ) 2 d 2 ψ ( x ,t )
ιħ =−ħ +Vψ ( x , t )
dt 2 mdx2

d ( X ,T ) 2 d2 ( X , T )
ιħ =−ħ +Vψ ( x , t )
dt 2 m dx2

d (T ) 2d2( X )
ιħX =−ħ T +Vψ ( x , t )
dt 2 m dx2

2
d (T ) 2 d (X)
ιħ =−ħ +V
T dt 2mX dx2

2
d (T ) 2 d (X)
ιħ =−ħ +V = E
T dt 2mX dx2

Penyelesaian terhadap waktu adalah

d (T ) T
iħ =E
dt

d (T )
=−iET / ħ
dt

iE
( D+ )T =0
ħ

𝑇 = 𝜓 (𝑡) = 𝑒𝑥𝑝 (−𝑖𝐸𝑡/ħ)

Sehingga penyelesaian umumnya adalah

𝜓 (𝑥, 𝑡) = 𝑋 (𝑥) 𝑒𝑥𝑝(


−iEt
ħ )
Penyelesaian fungsi gelombang terhadap posisi adalah

2 d2( X )
−ħ +V =E
2mX dx2
2 d2( X )
−ħ =E
2mX dx 2

d2( X )
= −2 mE X
2
dx ħ2

d 2 ( X ) 2 mE
+ X=0
dx2 ħ2

( )
2
D2 + X =0
mE 2
ħ


2mE
D 1, D 2=±i
ħ2

) ( √ )
2 mE 2mE
x + Bexp −i x
ψ (x )=Aexp ( i 2 ħ 2
ħ

2 mE
ħ2 2mE
ħ2x
ψ ( x)=A cos x + Bsin
√ √
Pemasukkan syarat batas

Syarat pertama adalah : Tidak ada partikel saat batas x=0, karena tidak ada
partikel yang dapat menembus dinding

2 mE 2 mE
ψ (x =0)=0= A cos x+ B sin x
√ √
ħ2
ħ2

0=A +0

Dari rumusan ini akan didapatkan bahwa nilai A akan = 0, agar penyelesaiannya
memenuhi syarat batas.

Syarat kedua adalah: Tidak ada partikel saat batas x=L, karena tidak ada partikel
yang dapat menembus dinding
2 mE 2mE
ψ (x =L)=0=A cos x +B sin x
√ √
ħ2 ħ2


2 mE
0=0+ B sin L
ħ2

Dari rumusan diatas, maka diharuskan nilai dari sinus adalah suatu nilai yang
harus bernilai nol

√ 2 mE

ħ2
L=nπ ; n=1,2,3

n2 π2
E=
ħ22 2m
L

Didapatkan E, yaitu besar Energi partikel tersebut.

Fungsi gelombang terhadap posisi secara umum dituliskan sebagai

2 mE 2mE 2 mE
ψ (x )=A cos x +B sin x=B sin x
√ √ √
ħ2 ħ2 ħ2

𝜓(x) = B sin
n2 π2


2
2m ħ
2 m L2 x
ħ

n2 π2


𝜓(x) = B sin 2 x = B sin kx
2m ħ
2 m L2
ħ

2 π2 Dengan nilai k adalah k 2 = n


L2
n2 π2
Indeks k = menandakan keadaan kuantum partikel. Jika n = 1,dikatakan
√ L2
dalam keadaan dasar (ground state), dan jika n > m dikatakan dalam keadaan
tereksitasi tingkat m.
Untuk mencari nilai B, maka dilakukan normalisasi, yaitu dengan cara

⟨ψ 𝗏ψ ⟩=1

Yang bermakna probabilitas menemukan partikel dengan kebolehjadian terbesar

⟨ x^ ⟩= ⟨ ψ∣^x∣ψ ⟩ =∫ d3 r ψ (r )+ x^ ψ (r ); x^ =1

⟨ ψ∣ψ ⟩=1 , normalisasi/probabilitas menemukan partikel dengan kebolehjadian terbesar

⟨ ψ∣ψ ⟩=∫ d3 r ψ (r )+ x^ ψ (r )=1

⟨ ψ∣ψ ⟩=∫ dx ( Bsin kx )+B sin kx=1

⟨ ψ∣ψ ⟩=B2∫ dx ¿ ¿

L
B2∫ dx ¿¿
0

L
∫ dx ¿¿
0

Masih ingatkah anda dengan rumus – rumus dasar trigonometri

ℂos 2x = cos2x - sin2x

cos2x + sin2x = 1

Maka

ℂos 2x = 1 - sin2x - sin2x = 1 - 2sin2x

Atau dengan kata lain

sin2 x=¿¿
L
∫ ¿¿¿
0
L L
1 1
∫ dx −∫ cos 2 kx dx= 2
0 0 2 B
L
L 2 nπx 1
−∫cos dx=
0 2 L B2

L 1
−0=
2 B2

Maka nilai B adalah

B=
√ 2
L

Oleh karena itu, fungsi gelombang partikel yang dinormalisasi

2 nπ x
ψ (x , t)= sin ; n=1,2,3 , …

L L

Untuk n = 1

2 nπx
ψ (x , t )= sin ; n=1

L L
ψ (x , t)= (1) πx
2
sin ; n=1
√L L

L L
2 πx
ψ (x , t )= sin ; n=1

Untuk n = 2
L L
2 nπx
ψ ( x , t ) = sin ; n=2

2 2 πx
ψ (x , t )= sin ; n=2

L L

Gambar fungsi gelombang dan kerapatan probabilitas partikel tak terbatas pada
kotak dengan dinding kaku

Fungsi gelombang yang ditunjukan pada gambar diatas menyerupai


kemungkinan getaran string diperbaiki di kedua ujugnya. Ini membuktikan
bahwa geombang dalam string yang diregangkan dan gelombang yang mewakili
partikel bergerak dijelaskan oleh persamaan dengan bentuk yang sama, sehingga
ketika pembatasan identik ditempatkan pada setiap jenis gelombang, hasil
formalnya adalah identik.

b. Tentukan ketidakpastian heisenberg untuk n = 1 (kelompok 6)

Ψ ( x )=¿

L=lebar sumur

n=bilangan asli (1,2,3,…)

Persamaannya adalah


⟨ x ⟩= ∫ Ψ ¿ x Ψ dx
−∞

∞ L ∞
⟨ x ⟩= ∫ Ψ x Ψ dx+∫ Ψ x Ψ dx +∫ Ψ ¿ x Ψ dx
¿ ¿
−∞ 0 L

L
⟨ x ⟩=0+∫ ( √2 / L sin ( nπx / L)) x (√2/ Lsin (nπx / L)) dx +0
0

2 L
⟨ x ⟩= ∫ xsi n2(nπx / L) dx
L0

2 L2 L
⟨ x ⟩= x
L =
4 2
Dan


⟨ x ⟩= ∫ Ψ ¿ x 2 Ψ dx
2
−∞


⟨ x 2 ⟩= 2 ∫ x2sin2( nπx / L) dx
L −∞
1 1
⟨ x 2 ⟩=L2 −
( 3 )
2 n2 π2

Sehingga diperoleh

∆ x= √ ⟨ x 2 ⟩−⟨ x ⟩

1 1
∆ x=L −
√ 12
2 n2 π2

Ketidakpastian momentum yaitu


d ) Ψ dx
−∞ (
⟨ p ⟩= ∫ Ψ ¿ −iħ
dx

⟨ p ⟩= −iħnπ 2 ∫ sin ( 2 nπx ) dx


L L 0 L

⟨ p ⟩=0

Dan


d2 Ψ dx
⟨ p2 ⟩ =∫ Ψ ¿ ( −ħ2
−∞ d x2 )

L
⟨ p2 ⟩ = ħ2n2 π2 2 ∫sin2(nππ / L) dx

L2 L 0

⟨ p2 ⟩ =
ħ2 n2 π2
L2

Nilai ketidakpastian momentum adalah

2
∆ p=√ ⟨ p2 ⟩−⟨ p ⟩

nπħ
∆ p=
L
Maka ∆ x ∆ p adalah

∆ x ∆ p=( L 1 1
− ) nπħ
2n π L )
(
2 2
√ 12

1 1
∆ x ∆ p=nπħ −
12 √ 2 n2 π 2

n2 π 2 1
∆ x ∆ p=ħ −
√ 12 2

Untuk n=1

n2 π 2 1
∆ x ∆ p=ħ √ −
12 2

∆ x ∆ p=ħ −
π2
1212 21


π2 1
∆ x ∆ p=ħ −
12 2

Jika dimasukkan nilai

ħ=6,634 ×10−34 J . s

π=3,14 ; π2=9,85

Maka,

9,85 1
∆ x ∆ p=6,634 ×10−34 −

12 2

∆ x ∆ p=3,75 x 10−34

Ketidakpastian heisenberg untuk n = 1 adalah



π2 1
∆ x ∆ p=ħ −
12 2

∆ x ∆ p=0,566 ħ≈ 0,57 ħ; ∆ x∆ p=3,75 x 10−34

c. Tentukan ketidak pastian heisenberg untuk n = 2


Jawab:
Fungsi gelombang yang menyajikan keadaan partikel terikat di kotak potensial
pejal tak hingga berbentuk:

2
Ψ ( x )=f ( x )= √ Lsin (nπ / L),𝖠0 ≤ x ≤ L
{ 0 ,𝖠x ≤0 atau x≥ L
Untuk menghitung nilai harap, maka:

⟨ x ⟩= ∫ Ψ ¿ xΨdx
−∞
0 a ∞
¿ ∫ Ψ xΨdx +∫ Ψ xΨdx +∫Ψ ¿ xΨdx
¿ ¿
−∞ 0 a
L
2 nπx 2 nπx
¿ 0+∫ ( sin ( )) x ( sin ( ) dx +0
√ √ L L L L
0
L 2
2 2 L L
¿ ∫ x sin (nπx / L )dx= x =
2
L 0 L 4 2
dan


2 ∞
( )
1 1
⟨ x 2 ⟩=
∫ Ψ Ψdx=
¿ 2
x ∫ x 2 sin 2 (nπx / L) dx=L2 −
−∞ L −∞ 3 2 n2 π2

sehingga diperoleh:
2 1 1
Δx =√ ⟨ x 2 ⟩ −⟨ x ⟩ =L −
√ 12 2n 2 π2
Untuk ketidakpastian momentum <p>, persamaannya:
∞ d L
⟨ p ⟩= ∫ Ψ ¿ (−iħ Ψdx= −iħnπ 2 ∫sin 2 nπx dx=0
) ( )

−∞ dx L L0 L
Untuk <p2> maka:
⟨ p2 ⟩ =∫∞Ψ ¿ −ħ2 L
−ħ π
2 2 2
nππ ) dx= ħ2 n2 π2
)
( d 2 n 2
2
−∞
2
d x Ψdx=
2 a L ∫0sin ( L2
L

Sehingga didapatkanlah ketidakpastian momentum:

√ 2 nπħ
∆ p= ⟨ p2 ⟩ −⟨ p ⟩ =
L
Sehingga Δx Δp adalah:
1 1 n2 π 2 1
∆ x ∆ p=nπħ √ − =ħ √ −
12 2 n2 π 2 12 2
Untuk n = 2, maka:
n2 π 2 1


12 2
∆ x ∆ p=ħ 34 ( 2)2 (3.14)2 1
¿ (6.634 x 10− ) √ −
12 2
−33
¿ 1.1 x 10

Anda mungkin juga menyukai