Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

Terapi Tought Stopping Terhadap Ansietas Pada Pasien HIV/AIDS

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu

Mata Kuliah Keperawatan Paliatif Dan Menjelang Ajal

Dosen Pengampu : Masyita Haerianti, S.Kep., Ns.,M.Kep.

Erviana, S.Kep., Ns., M.Kep.

Disusun Oleh : Putri Tarbiati (B0220316)

Keperawatan B

PRODI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SUALWESI BARAT

2022/2023
KATA PENGANTAR

PujisyukurkehadiratAllah SWT atas segala Rahmat-Nya sehingga makalah“Terapi tought stopping


terhadap ansietas pada pasien HIV AIDS' Dapat terselesaikan dengan baik untuk memenuhi tugas
individu mata kuliah keperawatan paliatif dan menjelang ajal .Harapan kami semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca ,untuk kedepannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi karena keterbatasan pengetahuan
mau pun pengalaman kami,kami yakin masih banyak kekurangan sldalam makalah ini.Oleh karena
itu,kami sangat mengharapkan saran dan krtiik yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makala ini.

Campalagian, 11 September 2022

Putri Tarbiati
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagaimana kita sadari bersam bahwa epidemi HIV dan Aids mengancam kesejahteraan serta
ketentraman masyarakat dunia, karena hingga saat ini belum ditemukan vaksin penyembuhannya
sehingga senantiasa menjadi masalah pembangunan kesehatan yang sangat serius bagi seluruh bangsa
dan negara tidak terkecuali Indonesia.

Menyadari cara penularan penyakit HIV Aids leibh berpangkal dari faktor perilaku, khusunya perilaku
seksual yang tidak sewajarnya ataupun melalui wahana alat suntik, maka upaya pencegahan dan
penanggulangan menjadi masalah sosial yang sangat pelik serta kompleks , termasuk upaya identifikasi
terhadap pengidapnya yang cenderung menunjukkan fenomena gunung es.

Senantiasa diperlukan kebersamaan dan kesinergian yang komprehensif dalam upaya pencegahan serta
penanggulangan, sebab HIV dan Aids merupakan ancaman besar terhadap pembangunan nasional, bagi
dunia usaha, kesetaraan gender dan ancaman bagi peningkatan tenaga kerja. Epidemi ini dapat
mengakibatkan dampak negatif yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi angkatan
kerja,bisnis,serta perkerja dan keluarganya.

B. Rumusan Masalah

a) Apa itu terapi komplementer?


b) Apa itu tought stopping ?
c) Apa pengaruh tought stopping untuk mengatasi Ansietas terhadap pasien HIV AIDS?
C. Tujuan

a) Untuk mengetahui apa itu terapi komplementer


b) Untuk mengetahui apa itu tought stopping
c) Untuk mengetahui pengaruh tought stopping untuk mengatasi Ansietas terhadap pasien HIV AIDS
BAB II

PEMBASAHAN

A. Pengertian Terapi Komplementer

Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam pengobatan modern.
Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam pengobatan modern. Terminologi ini
dikenal sebagai terapi modalitas atau aktivitas yang menambahkan pendekatan ortodoks dalam
pelayanan kesehatan. Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya dengan pengobatan holistik.
Pendapat ini didasari oleh bentuk terapi yang mempengaruhi individu secara menyeluruh yaitu sebuah
keharmonisan individu untuk mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terapi adalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang
yang sedang sakit, pengobatan penyakit, perawatan penyakit. Komplementer adalah bersifat
melengkapi, bersifat menyempurnakan. Pengobatan komplementer dilakukan dengan tujuan
melengkapi pengobatan medis konvensional dan bersifat rasional yang tidak bertentangan dengan nilai
dan hukum kesehatan di Indonesia. Standar praktek pengobatan komplementer telah diatur dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.Terapi komplementer adalah sebuah kelompok dari
macam - macam sistem pengobatan dan perawatan kesehatan, praktik dan produk yang secara umum
tidak menjadi bagian dari pengobatan konvensional.

Terapi komplementer dapat berupa promosikesehat an, pencegahan penyakit ataupun rehabilitasi.
Bentuk promosi kesehatan misalnyamemperbaiki gaya hidup dengan menggunakan terapi nutrisi.
Seseorang yang menerapkan nutrisisehat, seimbang, mengandung berbagai unsur akan meningkatkan
kesehatan tubuh. Intervensi komplementer ini berkembang di tingkat pencegahan primer,
sekunder, tersier dan dapat dilakukan di tingkat individu maupun kelompokmisalnya untuk strategi
stimulasi imajinatif dan kreatif (Hitchcock et al., 1999).

B. Pengertian Tought Stopping

Thought Stopping adalah terapi yang efektif dalam membantu klien yang memiliki pemikiran negative
setiap harinya. Klien dapat belajar untuk mengatasi situasi saat timbulnya cemas, dengan cara
mempelajari apa yang akan mereka katakan saat cemas timbul. Metode yang sederhana dengan
melakukan perlawanan saat pikiran negative muncul dan mengganggu pikiran adalah dengan bertenak
"STOP". Klien diperintahkan untuk membayangkan dirinya dalam keadaan yang tidak logis (contoh:
"saya saat bersama bos. Di kantor dengan ide baru untuk di tampilkan, tapi dia tidak memberi
kesempatan, ia berfikir saya sangat bodoh").

Terapi penghentian pikiran (thought stopping) merupakan salah satu jenis psikoterapi yang menekankan
dan meningkatkan kemampuan berfikir. Terapi ini merupakan bagian dari terapi perilaku behavior yang
dapat digunakan untuk membantu klien mengubah proses berpikir (Videbeck, 2008). Laraia (2009)
menjelaskan bahwa terapi penghentian pikiran sebagai suatu proses menghentikan pikiran yang
mengganggu. Terapi penghentian pikiran merupakan teknik yang digunakan untuk meminimalkan
distress akibat pikiran yang tidak diinginkan (O’Neill & Whittal, 2002). Disimpulkan bahwa terapi
penghentian pikiran merupakan suatu cara yang dapat dilatih untuk menghentikan pikiran yang
mengganggu atau tidak diinginkan.

C. Pengaruh Thought Stopping

Pengaruh tought stopping untuk Mengatasi Ansietas Banyak orang percaya bahwa rasa sakit disebabkan
oleh kenangan yang tidak terlupakan semasa kecil dan cara untuk menghilangkan rasa sakit adalah
dengan berfikir yang lebih lama, ada beberapa hubungan antara kenangan dimasa lalu dan rasa sakit
yang dialami saat ini. Terapis kognitif behavior modern telah menemukan cara yang cepat dan mudah
yang bersumber dari emosi yang terjadi pada pikiran pada saat ini. Terapi ini sudah dibuktikan oleh
beberapa peneliti bahwa emosi yang paling menyakitkan adalah dengan segera menghentikan beberapa
fikiran yang dapat memicu kecemasan pasien Cara sederhana adalah dengan terapi kognitif behavior.
Klien dapat mengubah perasaan dengan cara mengubah pikirannya. (McKay, Davis, & Fanning, 2007)

Menurut Hidayati & Riwayati (2015), pemberian penerapan thought stopping efektif untuk menurunkan
ansietas pada pasien HIV-AIDS. Sebelum dilakukan prosedur Thought Stopping tingkat kecemasan klien
setelah dilakukan prosedur Thought Stopping terdapat perbedaan rerata 6,58. Penurunan ansietas
berdasarkan pada respon klien tentang penerimaan terhadap penyakit klien.

Menurut Agustarika (2009), terdapat penurunan yang signifikan dari pemberian terapi thought stopping
pada ansietas yang didasarkan pada respon fisiologis, kognitif, perilaku, dan emosi. Skor rata-rata
ansietas sebelum dan sesudah diberikan terapi thought stopping adalah 14,51, yaitu pada rentang
ansietas sedang sedangkan skor setelah terapi adalah 9,35.

Menurut Malfasari & Erlin (2017)Terapi Thought Stopping dapat menurunan ansictas terbukti dengan
hasil rerata perbedaan sebelum diberikan terapi dan setelah diberikan terapi. Sebelum diberikan terapi
Rerata ansietas adalah 20 dengan standar deviasi 7,524. Sedangkan setelah dilakukan Thought stopping
nilai rerata ansietas mahasiswa tunin menjadi 9,30 dengan standar deviasi 4,648. Terlihat perbedaan
rerata sebesar 10,703 antara sebelum dan sesudah di berikan thought stopping.

Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa thought stopping merupakan sebuah upaya yang dilakukan
seseorang untuk membuang pikiran negatif dengan cam membuat kata "Stop!" dan menutupnya
dengan pikiran positif. Sehingga kata stop dapat di sugestikan sebagai upaya untuk menghentikan
pikiran negatif, dan kata-katapositif akan menggantikan pikiran positif yang ada sebelumnya
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Thought Stopping adalah terapi yang efektif dalam membantu klien yang memiliki pemikiran negative
setiap harinya. Klien dapat belajar untuk mengatasi situasi saat timbulnya cemas, dengan cara
mempelajari apa yang akan mereka katakan saat cemas timbul.

B. Saran

Terapi Tought Stopping ini sudah sangat bagus untuk di laukan pada kecemasan pasien HIV Aids harus
tetap di laksanakan karena berdasarkan penelitian memang memiliki pengaruh yang baik bagi penderita
kecemasan terhadap pasien HIV AIDS
DAFTAR PUSTAKA

https://ejournal.stikesmajapahit.ac.id/index.php/EBook/article/download/309/293/

https://id.scribd.com/document/506845509/BAB-II-1-tought-stopping-dikonversi

http://eprints.ukh.ac.id/id/eprint/1743/1/naspub.pdf

http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/200/311

Anda mungkin juga menyukai