Sifat Optis PPL - Compress
Sifat Optis PPL - Compress
Pengamatan mineral dengan metode polarisasi sejajar dapat memperlihatkan beberapa sifat
optis mineral, sehingga dari sifat-sifat tersebut, kita dapat menentukan jenis mineral yang
diamati. Sifat optis di PPL dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Sifat optis yang memiliki hubungan dengan sumbu kristalografik, pada golongan ini,
sifat optis sebenarnya dapat juga diamati pada mikroskop binokuler biasa yang tidak
menggunakan cahaya terpolarisasikan. Sifat optisnya yaitu:
- Bentuk - Ketembusan cahaya
- Belahan - Inklusi
- Pecahan - Ukuran
b. Sifat optis yang memiliki hubungan dengan sumbu optis. Pada golongan ini, sifat optis
hanya dapat diamati oleh mikroskop polarisasi. Sifat optisnya yaitu:
- Indeks bias
- Relief
- Warna
- Pleokroisme
A. Bentuk
Merupakan bentuk dari masing-masing butir mineral yang dilihat dari garis batas pada
mineral. Bentuk mineral dapat member informasi berupa struktur atom dari mineral itu
sendiri dan proses terbentuknya dengan semua pengaruh yang terjadi selama
terbentuknya. Deskripsinya ada 3 yaitu:
a) Euhedral, ketika Kristal itu dibatasi oleh batas Kristal yang jelas, terlihat tepi yang
jelas dan tegas
b) Subhedral, ketika Kristal itu dibatasi oleh batas Kristal yang antara jelas dan tidak
jelas
c) Anhedral, ketika Kristal itu dibatasi oleh batas Kristal yang tidak jelas, terlihat tepi
yang tidak jelas dan tidak tegas
Sumber: www.science.smith.edu
D. Ketembusan cahaya
Sifat mineral yang didasarkan terhadap kenampakannya jika diberi cahaya. Terbagi 3
yaitu:
a) Transparan : tembus cahaya
b) Translusen : agak tembus cahaya
c) Opaque : kedap cahaya
E. Inklusi
Merupakan material (mineral, gas, maupun cairan) yang terperangkap dalam suatu tubuh
Kristal, material yang dimaksud berbeda dengan komposisi utama kristal induk. Adanya
material asing ini disebabkan karena pada saat fase pertumbuhan mineral, material asing
tertangkap oleh Kristal yang sedang berkembang dan terperangkap di dalam mineral.
Kenampakan inklusi di mikroskop
Inklusi kuarsa
Garnet
Sumber: www.esci.umn.edu
F. Ukuran
Merupakan dimensi dari individu Kristal yang teramati di dalam mikroskop. Ukuran
mineral dinyatakan dalam satuan mm atau cm. pengukuran dapat dilakukan dengan lensa
okuler yang memiliki skala pada lensanya atau dengan pengukuran langsung
menggunakan mistar yang diletakkan sedemikan rupa agar dapat dibandingkan dengan
sayatan tipis batuan.
G. Indeks bias
merupakan perbandingan antara kecepatan cahaya dalam ruang hampa udara dengan cepat
rambat cahaya pada suatu medium (mineral). Pada Kristal, indeks bias tergantung dari
panjang sumbu optisnya, sehingga ada kemungkinan tiap sumbu memiliki nilai indeks
bias yang berbeda. Mineral yang memiliki nilai indeks yang sama disebut isotropic,
sedangankan yang memilik indeks bias yang berbeda tiap sumbunya disebut unisotropik.
Indeks bias pada pengamatan PPL dapat ditentukan dengan cara mengamati perubahan
dari garis Becke ketika mikroskop diubah fokusnya.
Positif Negative
Kenampakan di mirkroskop:
Sumber: wwwf.imperial.ac.uk
I. Warna dan Pleokroisme
Warna merupakan penyerapan panjang gelombang tertentu dari suatu mineral. Sehingga
menhasilkan warna yang berbeda-beda. Namun pada pengamatan di mikroskop polarisasi
yang teramati hanya warna dari cahaya yang digetarkan di satu arah saja, sehingga jika
pada mineral unisotropic ada kemungkinan pada satu mineral memancarkan warna yang
berbeda ketika diamati dari arah yang berbeda.
Pleokroisme adalah ketika adanya perubahan daya penyerapan dari suatu mineral karena
memiliki sumbu yang berbeda-beda, sehingga ketika meja preparat diputar menghasilkan
perubahan warna.
Pleokroisme dibagi 2 yaitu:
a) Dwikroik : memiliki 2 warna yang berbeda
b) Trikroik : memiliki 3 warna yang berbeda
Judith, Bean, Soetomo, H., Soekardi, 1981, Diktat Kuliah Mineral Optik, Pusat Penerbitan
Fakultas Teknic, UGM, Yogyakarta.
Kerr, Paul F..1959.Optical Mineralogy, Kogakusha Company, LTD, Tokyo
https://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_bias, diakses pada tanggal 1 Oktober 2015 pukul
22.10 WIB
https://wwwf.imperial.ac.uk/earthscienceandengineering/rocklibrary/identify.php?itype=2
&istep=2&iso=birefringent, diakses pada tanggal 1 Oktober 2015 pukul 22.17 WIB
https://www.esci.umn.edu/orgs/whitney/kyanite.htm, diakses pada tanggal 1 Oktober 2015
pukul 22.25 WIB
https://wserv3.esc.cam.ac.uk/1acollections/items/show/165, diakses pada tanggal 1
Oktober 2015 pukul 22.32 WIB