Anda di halaman 1dari 1

RANCANG BANGUN PULSE OXIMETER BERBASIS IOT (INTERNET OF

THINGS)
Septia Khairunnisa, Dr. I Dewa Gede Hari Wisana, ST, MT, Ir. Priyambada Cahya Nugraha, MT
Jurusan Teknik Elektromedik

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA

ABSTRAK

Kata Kunci: Pulse Oxymeter, Saturasi, Oksigen, Finger Sensor, ESP8266 Node Mcu, ThingSpeak

I. PENDAHULUAN normal, tetapi pasien akan mengalami


I.1 Latar Belakang Masalah defisiensi intelektual berat yang menetap
Hemoglobin merupakan molekul seperti menimbulkan gejala parkinson serta
protein di dalam darah yang berfungsi untuk defisit intelektual (Maulana, 2008).
mengikat oksigen. Salah satu indikator yang Pengukuran dari denyut jantung dan
sangat penting dalam suplai oksigen di dalam denyut oksimetri merupakan faktor yang
tubuh adalah saturasi oksigen. Karena saturasi sangat penting untuk mengetahui kondisi
oksigen bisa menunjukkan apakah sistem kardiovaskular dari manusia.
hemoglobin dapat mengikat oksigen atau Persentasi dari saturasi darah arteri dengan
tidak. Sehingga kekurangan oksigen yang oksigen membantu untuk menunjukkan
dapat mengakibatkan rusaknya organ-organ keefektifan sistem pernapasan pasien (Jahan,
yang penting dalam tubuh dapat et al., 2014)).
ditanggulangi. Pemantauan saturasi oksigen Dahulu, metode umum yang digunakan
sangat penting bagi pasien yang baru selesai untuk mengukur saturasi oksigen adalah
menjalani operasi, ataupun yang mengalami dengan mengukur kadar oksigen dalam darah.
gangguan pernapasan dan kardiovaskuler Untuk mengukur kadar oksigen dalam darah
(Mallo dkk, 2012). dilakukan dengan menusuk arteri dengan
Hipoksia adalah kondisi kurangnya jarum yang pipih dan syringe dan mengambil
pasokan oksigen didalam tubuh untuk sebagian kecil darah (Jahan, et al., 2014).
menjalankan fungsi organnya dengan normal. Metode ini adalah metode invasif yang mahal,
Hipoksia merupakan kondisi lanjutan dari sulit, menyakitkan dan memiliki resiko yang
hipoksemia, yaitu rendahnya pasokan oksigen besar. Karena itu, Pulse Oximeter
pada pembuluh darah arteri ( (Wiranta, t.thn.). diperkenalkan, yang menggunakan metode
Otak sangat peka terhadap hipoksia, dan non-invasif dan berdasarkan perhitungan dari
sumbatan terhadap pembuluh darah walaupun penyerapan dari cahaya merah dan infra
hanya selama 10 detik dapat menyebabkan merah yang dilewatkan pada jari pasien atau
pingsan. Struktur vegetatif di batang otak lobus telinga dengan menggunakan sensor
lebih resisten terhadap hipoksia daripada cahaya. Batas normal dari Pulse Oximetry
korteks serebrum, contohnya pada pasien adalah dari 95 sampai 100 persen, mereka
henti jantung fungsi vegetatif otaknya akan yang memiliki masalah pada hypoxic drive,

Anda mungkin juga menyukai