Anda di halaman 1dari 7

TUGAS LITERATURE REVIEW

MATA KULIAH
TEKNOLOGI KESEHATAN DIGITAL

Disusun Oleh :
SOLIKIN
NIM 41020223B2020

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIREBON
TA. 2023

Majalengka, 29 September 2023

Telaah Kajian dan Literature Review Design of Experiment (DOE)

hameddashikain@gmail.com

Abstrak
Autisme adalah gejala yang di dapat pada masa kanak-kanak dengan menggambarkan
kesendirian, keterlambatan dalam perkembangan bahasa, melakukan aktivitas dengan spontan
dan terbatas, srotif, dan menghafalkan sesuatu tanpa berpikir. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peran orang tua terhadap tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus (autism).
Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi literatur. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pemilihan pengasuhan dan penanganan yang tepat untuk anak
usia dini berkebutuhan khusus sangat diperlukan, seperti adanya kerjasama antara lingkungan
keluarga, lingkungan masyarakat, maupun lingkungan sekolah untuk membantu proses
pertumbuhan dan perkembangannya. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak autis, sangat dibutuhkan peran orang tua untuk
memperhatikan theraphy diet gultan untuk membantu menstabilkan fokus anak autis. Anak-
anak berkebutuhan khusus seperti autis ini sering terkucilkan dan diperlakukan tidak layak
seperti anak normal lainnya oleh masyarakat pada umumnya, ini dikarenakan kurangnya
edukasi kepada masyarakat awam tentang kondisi anak berkebutuhan khusus. Apa bila
kondisi yang menghawatirkan ini dibiarkan dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak autis
karena dikucilkan oleh masyarakat maupun lingkungan keluarganya.

Kata Kunci: autis, orang tua, tumbuh kembang

Abstract
Autism is a symptom that can be obtained in childhood by describing loneliness, delays
in language development, doing activities spontaneously and limitedly, being creative, and
memorizing things without thinking. This study aims to determine the role of parents in the
growth and development of children with special needs (autism). The research was
conducted with a qualitative approach with a literature study design. The results of the study
indicate that the selection of appropriate care and treatment for early childhood children
with special needs is very necessary, such as cooperation between the family environment,
community environment, and school environment to assist the process of growth and
development. To get optimal results in the growth and development of autistic children, it is
very necessary for the role of parents to pay attention to gultan diet therapy to help stabilize
the focus of autistic children. Children with special needs such as autism are often isolated
and treated inappropriately like other normal children by society in general, this is due to the
lack of education to the general public about the condition of children with special needs.
What if this worrying condition is allowed to affect the growth and development of autistic
children because they are ostracized by the community and their family environment.

Keywords: utism, parents, growth and development

PENDAHULUAN perkembangan, biasanya orangtua mencari


Ketika anak mendapat diagnosis terapi dan atau intervensi bagi anaknya.
mengalami gangguan atau hambatan Diharapkan setelah mendapatkan terapis

Submitted Accepted Published


30-10-2022 16-11-2022 18-11-2022 :
https://doi.org/10.56248/educativo.v1i2.7
8
atau guru, maka anak yang berkebutuhan Kanner istilah autis berasal dari kata
khusus (autisme) juga akan lebih cepat “autos” yang berarti diri sendiri dan "ismi"
untuk beradaptsi dengan lingkungannya. yang berarti suatu aliran, autis yang berarti
Autis merupakan gangguan perkembangan suatu perilaku seorang anak yang berbuat
yang ditandai dengan gangguan semaunya sendiri baik cara berpikir dan
komunikasi, bahasa, interaksi sosial, serta bertingkahlaku. Biasanya gangguan ini
adanya ketertarikan terhadap hal tertentu terjadi pada anak usia balita yaitu usia 2
dan perilaku berulang (Sukamto, 2018). sampai 3 tahun, karena pada usia ini anak
Karakteristik perilaku anak autis antara sudah mulai belajar berbicara dan
lain, yaitu hiperaktif, perilaku melukai diri berkomunikasi. Anak autisme dapat
sendiri, dan perilaku obsesif (Chodidjah & mencapai pertumbuhan yang optimal jika
Kusumasari, 2018) di dukung dengan penanganan yang baik.
Autisme adalah gejala yang di dapat Penanganan yang baik ini membutuhkan
pada masa kanak-kanak dengan keterbukaan dari orang tua untuk
menggambarkan kesendirian, mengkomunikasikan kondisi anak mereka
keterlambatan dalam perkembangan secara jujur pada dokter jiwa, dokter anak,
bahasa, melakukan aktivitas dengan psikolog, guru di sekolah, termasuk
spontan dan terbatas, srotif, dan saudara-saudara didalam keluarga besar
menghafalkan sesuatu tanpa berpikir (Rieskiana, 2021)
(Rieskiana, 2021). Pada zaman dahulu Dari beberapa teori di atas dapat
anak berkebutuhan khusus akan di kurung disimpulkan bahwa anak autism masih bisa
dalam rumah dan tidak boleh orang lain belajar, namun memerlukan bantuan atau
tahu. Bagi mereka yang memiliki anak kreatifitas guru atau orang tua untuk
yang berkebutuhan khusus, maka akan di memberikan fokus, seperti memebrikan
anggap sebagai aib keluarga, suatu kutukan sebuah media pembelajaran yang disukai
dari Tuhan (Fajra et al., 2020). anak. Untuk mendapatkan hasil yang
Reaksi orangtua juga beragam optimal dalam pertumbuhan dan
menerima keadaan anaknya yang lahir perkembangan anak autis, sangat
tidak sempurna reaksi orang tua yang dibutuhkan peran orang tua untuk
menolak kenyataan, marah, sedih dan memperhatikan theraphy diet gultan untuk
merasa bersalah sebagai reaksi umum saat membantu menstabilkan fokus anak autis.
mengetahui anaknya berbeda dengan anak Anak-anak berkebutuhan khusus seperti
normal lainnya. Orangtua yang memiliki autis ini sering terkucilkan dan
anak berkebutuhan khusus menghadapi diperlakukan tidak layak seperti anak
tantangan yang besar dalam mengasuh dan normal lainnya oleh masyarakat pada
membesarkannya (Rieskiana, 2021). umumnya, ini dikarenakan kurangnya
Keluarga juga merasakan beberapa stressor edukasi kepada masyarakat awam tentang
yang menyebabkan terjadinya akumulasi kondisi anak berkebutuhan kusus. Apabila
dari peristiwa yang menekan. Interaksi kondisi yang menghawatirkan ini dibiarkan
akumulasi dari peristiwa hidup ini dapat mempengaruhi tumbuh kembang
menyebabkan keluarga berada dalam anak autis karena dikucilkan oleh
krisis, sedangkan dari segi fisik keluarga masyarakat maupun lingkungan
akan cenderung rentan terhadap penyakit keluarganya.
akibat kelelahan (Amelasasih, 2016)
Keadaan anak-anak yang mengalami METODE
gangguan autis sangat memprihatinkan
terutama pada masyarakat menengah Metode penelitian ini adalah metode
kebawah. Banyak sekali orang tua yang kualitatif, dengan metode yang digunakan
tidak menyadari bahwa anaknya metode studi literature. Studi literatur
mengalami gangguan autis. Menurut Leo adalah serangkaian kegiatan yang
berkenaan dengan metode pengumpulan
Copyright © 2022 Educativo: Jurnal Pendidikan
P-ISSN (2829-8004) & E-ISSN (2829-6222)
data pustaka, membaca dan mencatat, serta khusus juga termasuk sulit secara emosi.
mengelola bahan penelitian. Teknik orang tua anak berkebutuhan khusus ini
pengumpulan data yang digunakan adalah harus mengelola rasa sedih, bersalah,
kajian teoritis yang informasinya di dapat marah dan mungkin juga ada rasa gagal
melalui buku, website, jurnal dan karya (Saichu & Listiyandini, 2018).
ilmiah dan dari sumber-sumber lainnya. Autisme merupakan suatu kumpulan
sindrom akibat kerusakan saraf. Penyakit
HASIL DAN PEMBAHASAN ini mengganggu perkembangan anak.
Hadirnya anak berkebutuhan khusus Diagnosisnya diketahui dari gejala-gejala
memberikan tekanan dan tanggungjawab yang tampak, ditunjukkan dengan adanya
yang lebih kompleks sehingga membuat penyimpangan perkembangan (Hasnita &
orangtua anak berkebutuhan khusus Hidayati, 2015). Keterlibatan orang tua
mengalami masalah yang lebih besar dalam pendidikan anak bisa mempengaruhi
daripada orang tua dengan anak normal. sikap anak terhadap pelajaran yang
apabila keadaan yang menimbulkan diajarkan, menurut hasil riset disebutkan
tekanan tidak dapat ditangani orang tua bahwa semakin orang tua menunjukkan
dengan baik, maka akan mengganggu sikap positif terhadap ilmu pengetahuan,
aktivitas sehari-hari, orang tua diharapkan semakin baik pula anak akan mendapatkan
dapat beradaptasi dan bertahan dengan ilmu pengetahuan (Ramadani, Redjeki &
tekanan yang dihadapinya sehingga Mutadzakir, 2016)
mereka tetap dapat beraktivitas dengan Anak berkebutuhan khusus atau
baik. Ketahanan orangtua yang biasa di sebut penyandang disabilitas
mempunyai anak berkebutuhan khusus merupakan istilah yang digunakan untuk
sangat diperlukan, agar dapat menghadapi menunjuk individu yang mengalami
tekanan yang dihadapi selama mengasuh hambatan atau gangguan pada kondisi
dan mendampingi tumbuh kembang fisik, mental, emosional yang kemudian
anaknya yang mempunyai kekurangan. berpengaruh pada aktivitas sosialnya. Di
Autisme adalah perkembangan lingkup masyarakat, penyandang
kekacauan otak dan gangguan pervasif disabilitas lebih dikenal dengan istilah
yang ditandai dengan terganggunya penyandang cacat. Adanya gangguan atau
interaksi sosial, keterlambatan dalam hambatan tersebut membuat individu yang
bidang komunikasi, gangguan dalam mengalaminya memiliki berbagai
bermain, bahasa, prilaku, gangguan kebutuhan khusus, baik dalam bentuk
perasaan dan emosi, interaksi sosial, dukungan sosial, bantuan fasilitas,
gangguan dalam perasaan sensoris, serta pendidikan dan latihan tertentu untuk dapat
tingkah laku yang berulang-ulang menjalani kehidupannya seperti orang lain
(Sipahutar & Agustin, 2016). pada umumnya.
Autisme sendiri sering diartikan Keterlibatan orang tua dalam
sebagai gangguan perkembangan pengasuhan sangat membantu
khususnya terjadi padamasa anak-anak perkembangan anak autisme, seperti
yang ditandai dengan ketidakmampuan meluangkan waktu untuk beraktivitas
seseorang dalam mengadakan interaksi dengan anak, banyak kontak dengan anak,
sosial dengan lingkungannya dan seolah- dukungan finansial, mengasuh dan
olah hidup dalam dunianya sendiri bermain dengan anak. Keterlibatan orang
(Andriyani & Amalia, 2021). Keterlibatan tua juga berarti baik pikiran, perencanaan,
orangtua yang masih terbatas pada pemberi perasaan, pengasuhan atau perawatan,
informasi riwayat dan kondisi anak sejak pengawasan, penilaian, doa, energi,
lahir pada proses assessment tampaknya kekhawatiran kepada anak. Pada usia anak,
perlu di lihat pula bahwa secara psikologis, secara alami anak-anak akan
tugas berat mengasuh anak berkebutuhan membandingkan dirinya dengan anak lain

Copyright © 2022 Educativo: Jurnal Pendidikan


P-ISSN (2829-8004) & E-ISSN (2829-6222)
dalam capaian akademik ataupun dalam Sependapat dengan Fitri, Saam &
capaian olah raga, sebagai upaya untuk Hamidy (2016), di mana pada
menilai kapasitas dirinya (Wibowo & penelitiannya tentang pengaruh dukungan
Nurlaila, 2017). sosial keluarga terhadap perilaku anak
Penerimaan awal orang tua biasanya autis, di mana sebagian besar dukungan
menunjukkan sikap stres, kecewa, patah emosional keluarga rendah, ada pengaruh
semangat, mencari pengobatan kemana- belaian dan pelukan serta perhatian
mana, serba khawatir terhadap masa depan orangtua ke anak, orangtua yang jarang
anaknya dan lain-lain, untuk dan men- membelai atau kurang perhatian kepada
capai penerimaan harus melewati beberapa anaknya kebanyakan perilaku anak
tahap. Penerimaan diri ini mengandaikan hiperaktif, serta dukungan penghargaan
adanya kemampuan diri dalam psikologis keluarga paling berpengaruh terhadap
seseorang, yang menunjukkan kualitas diri perilaku, ada pengaruh dari orangtua yang
(Drogomyretska, Fox & Colbert, 2020). suka memuji dan memberikan hadiah atau
Setelah orang tua telah mampu penghargaan ke anak, orangtua yang tidak
menerima kondisi anak mereka, perduli dan jarang memuji anaknya saat
dibutuhkan orang tua yang mampu mampu melakukan kegiatan yang positif
memperhatikan kebutuhan anaknya seperti memberikan pengaruh besar terhadap
kebutuhan vitamin anak, obat-obatan, anaknya dan sebagian besar anak
terapi dan masalah diet anak. Jika orang berperilaku hiperaktif. Mengingat bahwa
tua mampu menerima dan mendukung dukungan keluarga dalam merawat anak
tumbuh kembang anak autis maka akan autisme sangat penting, maka perlu di kaji
memacu perkembangan anak yang baik dukungan keluarga yang diterapkan
atau sebaliknya. Pemantauan tumbuh terhadap anak autisme khususnya di
kembang anak meliputi pemantauan dari Denpasar yaitu di Pusat Layanan Autis
aspek fisik, psikologi, dan sosial. (Sipahutar & Agustin, 2016).
Pemantauan tersebut harus dilakukan Keterlibatan orang tua yang masih
secara teratur dan berkesinambungan. terbatas pada pemberi informasi riwayat
Sedini mungkin pemantauan dapat dan kondisi anak sejak lahir pada proses
dilakukan oleh orang tua. Selain itu assessment tampaknya perlu di lihat pula
pemantauan juga dapat dilakukan oleh bahwa secara psikologis, tugas berat
masyarakat melalui kegiatan posyandu dan mengasuh anak berkebutuhan khusus juga
oleh guru di sekolah. Oleh karena itu, termasuk sulit secara emosi. Orang tua
pengetahuan tentang deteksi dini anak berkebutuhan khusus ini harus
pertumbuhan dan perkembangan anak mengelola rasa sedih, bersalah, marah dan
perlu dimiliki oleh orang tua, guru, dan mungkin juga ada rasa gagal (Tahsa &
masyarakat. Ekawati, 2021).
Ketahanan orang tua yang Berbagai jenis terapi telah
mempunyai anak berkebutuhan khusus dikembangkan untuk mengembangkan
sangat diperlukan, agar dapat menghadapi kemampuan anak autisme agar tetap hidup
tekanan yang dihadapi selama mengasuh mendekati normal seperti medikamentosa,
dan mendampingi tumbuh kembang terapi perilaku, terapi wicara, terapi
anaknya yang mempunyai kekurangan. okupasi. Tujuan terapi pada anak autisme
Ketahanan atau kekuatan personal tersebut adalah untuk mengurangi masalah perilaku
dikenal dengan istilah resiliensi serta meningkatkan kemampuan belajar
(ketangguhan). Resiliensi merupakan dan perkembangannya, terutama dalam
kemampuan individu untuk dapat penggunaan bahasa. Tujuan ini dapat
beradaptasi dengan baik meskipun tercapai dengan baik melalui suatu
dihadapkan dengan keadaan yang sulit program terapi yang menyeluruh dan
(Amelasasih, 2016) bersifat individual. Hal yang paling

Copyright © 2022 Educativo: Jurnal Pendidikan


P-ISSN (2829-8004) & E-ISSN (2829-6222)
ditakuti jika anak di terapi adalah optimal. Seorang anak yang
ketidakmampuan anak melakukan segala keberadaannya tidak dikehendaki oleh
sesuatunya sendiri dengan kata lain ana orang tua atau yang selalu merasa tertekan
tidak akan bisa mandiri seperti makan, akan mengalami hambatan di dalam
minum, toileting, gosok gigi, dan kegiatan- pertumbuhan dan perkembangan.
kegiatan lain. Bahkan literature
mengatakan 75% anak autisme yang tidak KESIMPULAN
tertangani, akhirnya menjadi tunagrahita Peran orang tua dalam hal ini sangat
(Hasnita & Hidayati, 2015). dibutuhkan maka orang tua harus
Makna keberadaan anak autisme bekerjasama untuk anaknya yang memiliki
menjadikan orang tua lebih sabar, saling gangguan autis, dalam hal ini peran orang
memahami dan mampu mencari solusi tua sangat berpengaruh besar atas
terhadap permasalahan seputar autisme. perkembangan anaknya. Baik itu bekerja
Adanya kerjasama yang baik antara ayah sama dengan terapis atau pengasuh tentang
dan ibu dalam pelaksanaan terapi, akan asupan gizi maupun therapy gultan untuk
membantu tumbuh kembang anak menjadi perkembangan otak maupun konsentrasi
lebih optimal. Rutinitas menjadi suatu anak. Orang tua perlu memahami bahwa
yang sangat penting dalam aktivitas anak anak autis dapat mencapai pertumbuhan
autis. Melakukan kegiatan dalam urutan yang baik dan optimal harus di dukung
membuat anak mampu memprediksi dengan penanganan yang baik dan
lingkungannya dan mengembangkan terencana secara sistematis dan
kepercayaan dirinya untuk menghadapi kepercayaan diri orang tua untuk
dunianya (Farida, 2015). mengkonsultasikan keadaan anaknya
Dukungan orang tua yang dilakukan kepada dokter tumbuh kembang anak,
individu memiliki lima bagian pokok terapis, maupun psikolog anak, serta orang
sebagai berikut: tua harus melakukan pemantauan atas
1. Dukungan penghargaan dukungan ini perkembangan anaknya dalam hal apapun,
dapat berupa penghargaan positif orang tua yang memiliki harus tetap
kepada orang lain. mengawasi asupan makan yang diberikan
2. Dukungan emosional dukungan untuk anaknya.
emosional merupakan dukungan yang Keberhasilan pertumbuhan dan
berhubungan dengan hal yang bersifat perkembangan anak tidak lepas dari peran
emosional. orang tua, orang tua lah yang berperan
3. Dukungan instrumental dukungan ini penting dalam membantu proses tumbuh
merupakan pemberian sesuatu berupa kembang anak kembang anak, dikarenakan
bantuan. orang tua sebagai sumber belajar pertama
4. Dukungan informasi dukungan yang dapat membantu sekolah dan guru
informasi berarti memberi solusi pada karena orang tua yang memahami kondisi
suatu masalah. anaknya. Kehadiran anak autis dengan
5. Dukungan jaringan merupakan perasaan berbagai permasalahannya menyebabkan
individu sebagai bagian dari kelompok pengasuhan anak menjadi berat dan penuh
Dari pembahasan di atas maka dapat tantangan. Dampak yang ditimbulkan tidak
disimpulkan bahwa perkembangan anak saja kepada orang tua, khususnya sang ibu.
juga dipengaruhi oleh stimulasi dan DAFTAR PUSTAKA
psikologis. Rangsangan atau stimulasi
khususnya dalam keluarga, misalnya Amelasasih, P. (2016). Resiliensi Orangtua
dengan penyediaan alat mainan, sosialisasi Yang Mempunyai Anak
anak, keterlibatan ibu dan anggota Berkebutuhan Khusus. Psikosains,
keluarga lain akan mempengaruhi anak 11(2), 72–81.
dlam mencapai perkembangan yang

Copyright © 2022 Educativo: Jurnal Pendidikan


P-ISSN (2829-8004) & E-ISSN (2829-6222)
Andriyani, S., & Amalia, L. (2021). Ramadani, A., Redjeki, E. S., &
Pelaksanaan Toilet Training Pada Mutadzakir, A. (2016). Kemitraan
Anak Autism Spectrum Disorder Orangtua Dan Lembaga Pendidikan
Melalui Dukungan Keluarga Di Kota Khusus. Jurnal Pendidikan
Bandung. Dunia Keperawatan: Nonformal, 11(1), 20–28.
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan,
9(2): 476-486. Rieskiana, F. (2021). Peran Sekolah
Inklusi Terhadap Tumbuh Kembang
Chodidjah, S., & Kusumasari, A. P. Anak Autisme. JEA (Jurnal Edukasi
(2018). Pengalaman Ibu Merawat AUD), 7(2), 61-71.
Anak Usia Sekolah Dengan Autis. https://doi.org/10.18592/jea.v7i2.462
Jurnal Keperawatan Indonesia, 5
21(2), 94–100.
https://doi.org/10.7454/jki.v21i2.54 Wibowo, S. B., & Nurlaila, S. (2017). Self
Esteem Pada Anak Berkebutuhan
Drogomyretska, K., Fox, R., & Colbert, D. Khusus Di Sekolah Inklusi. Intuisi:
(2020). Brief Report: Stress and Jurnal Psikologi Ilmiah, 8(1), 30–34.
Perceived Social Support in Parents
of Children with ASD. Journal of Saichu, A. C., & Listiyandini, R. A.
Autism and Developmental (2018). Pengaruh Dukungan
Disorders, 50(2020), 4176–4182. Keluarga Dan Pasangan Terhadap
Resiliensi Ibu Yang Memiliki Anak
Fajra, M., Jalinus, N., Jama, J., & Dakhi, Dengan Spektrum Autism.
O. (2020). Model Pengembangan Psikodimensia, 17(1), 1-9.
Kurikulum Sekolah Inklusi
Berdasarkan Kebutuhan Sipahutar, I. E., & Agustin, N. P. M. E.
Perseorangan Mahasiswa Didik. (2016). Dukungan Keluarga Dalam
Jurnal Pendidikan, 21(1), 51- Merawat Anak Autis. Jurnal Gema
63.https://doi.org/10.33830/jp.v21i1. Keperawatan, 9(2), 156–161.
746.2020
Sukamto, A. (2018). Interaksi Sosial
Farida, F. (2015). Bimbingan Keluarga terhadap Pembentukan Identitas
Dalam Membantu Anak Autis Sosial. Studi Pustaka, 6(4), 65-74.
(Kehebatan Motif Keibuan).
Konseling Religi: Jurnal Bimbingan Tahsa, O. A., & Ekawati, Y. N. (2021).
Konseling Islam, 6(1), 63-88. Dukungan Sosial Keluarga Terhadap
Anak Autis Dalam Menjalani
Fitri, A., Saam, Z., & Hamidy, Y. (2016). Program Terapi Di Pusat Layanan
Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Autis Provinsi Jambi. Jurnal
Terhadap Perilaku Anak Autis Di Psikologi Jambi, 06(02), 41-51.
Kota Pekanbaru. Jurnal Ilmu
Lingkungan, 10(1), 47-57.

Hasnita, E., & Hidayati, T. (2015). Terapi


Okupasi Perkembangan Motorik
Halus Anak Autisme. Jurnal
Ipteks Terapan, 9(1),
20–27.
https://doi.org/10.22216/jit.2015.v9i
1.25

Copyright © 2022 Educativo: Jurnal Pendidikan


P-ISSN (2829-8004) & E-ISSN (2829-6222)

Anda mungkin juga menyukai