Anda di halaman 1dari 40

RANGKUMAN ANFISMAN

I. Endokrin
CTRL+F ppt aja ya akwkkw
II. Kardiovaskular
-Sistem kardiovaskuler terdiri dari 2 organ utama : jantung (memompa darah) dan blood
vessel (mengangkut darah ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung)
-Jantung letaknya condong ke kiri, di atas diafragma, belakang sternum, bagian tengah
toraks/rongga dada, diantara 2 paru-paru
-Jantung dilapisi oleh selaput kantong perikardium which is consist of fibrous pericardium
dan serous pericardium
● Serous pericardium consist : - parietal pericardium : outer, to holds the heart
in place and prevent overfilling with blood
- Visceral Pericardium/epicardium : inner, dinding
jantung
● Serous pericardium terdiri dari sel sel yang mengsekret cairan kaya protein untuk diisi
supaya jantung ada pelincir

Myocardium / muscular middle layer : middle layer (form bagian jaringan jantung, ada erat
bagian penghubung dan kolagen), banyak mengandung otot

Endocardium : dinding jantung, terdiri dari endotelium yang melapisi atrium dan ventrikel
dan katup jantung.

Physiology of cardiovascular sys

Jantung berperan dalam menerima darah yg kekurangan oksigen, lalu didaur ulang melalui
paru-paru, dan menyuplai darah kaya oksigen ke seluruh tubuh.

Mekanisme : Darah yang kekurangan oksigen akan masuk ke bagian kanan jantung melalui
sirkulasi vena kemudian dipompa ke ventrikel/bilik kanan dan diantar ke paru-paru (co2
dilepas, o2 diambil)

Agar bisa memompa harus diklasifikasi bagian dan fungsi jantung:


1. Cardiac Muscle
Karakter/properties :
- RHYTHMICITY/ritmisitas : Kejadian depolarisasi dan repolarisasi secara
spontan dan terjadi berulang dan stabil di dalam otot jantung
- EXCITABILITY : kemampuan jantung untuk memulai terbitnya potensial aksi
dan menghantarkannya
- CONDUCTIVITY : menghantarkan dari yg excitability, untuk menghantarkan
sinyal elektrik atau potensial aksi ke sel jantung tetangga
- CONTRACTIVITY : kemampuan untuk berkontraksi setelah otot jantung
menerima electrical impulse

● Cardiac Myocyte/ set otot jantung


Potensial aksi di jantung ada 5 fase (fase 0-4)
Fase 4 : fase resting potential, tegangan/voltase nya -90mV
Pada fase -90mV kurva flat. Dimana kanal kanal ion Na dan Ca tertutup, Kanal K
terbuka maka ion ion Kalium akan mengalir keluar dari sel menuju bagian
ekstraseluler

Fase 0 : kanal Natrium terbuka pada -70 mV terjadi depolarisasi awal dari -90 ke -50,
ion natrium akan mendepolarisasi tegangan secukupnya untuk kanal natrium terbuka
hingga ke +50 mV setelah itu kanal-kanal natrium akan cepat menutup

Fase 1: Terbukanya kanal kalium sehingga ion kalium keluar dari sel jadi tegangan
turun/terjadi repolarisasi minor

Fase 2 : Kanel kalium terbuka, kanal ion kalsium terbuka, maka ca masuk ke sel

Fase 3: Kanal ion kalsium tertutup, yg tebuka cuman kanal kalium/potasium.


Kembali ke resting potential/phase 4

Depolarisasi : Hilangnya kepolaran, bagian ekstraseluler positif muatannya


sedangkan di dalam sel ion K+ keluar secara pasif maka bagian intraseluler jadi
negatif. Voltage naik dari -90mV ke -70mV (arah yang lebih positif), kanal natrium
mulai terbuka, kanal kalium tertutup maka terjadi influks ion natrium/cepet cepet
masuk kedalam sel rapidly.
Sampai +50mV maka kanal natrium tertutup.

Repolarisasi : kembalinya tegangan sel dari +50 mV ke -90mV, kanal kalium terbuka
ion kalium keluar dari sel. Ion kalsium masuk ke sel, sehingga terjadi nett balance
(kurva flat)

Fase 3 : Kanal kalsium tertutup, kalium terbuka. Repolarisasi mayor/terjadi kutub lagi

3 sifat kanal jantung :


- Selektif : permeabel to a single type of ion
- Sensitif pada perubahan tegangan
- Bergantung pada waktu : kanal ion natrium terbuka/tertutup sebentar
atau cepet
Anatomy of cardiac muscle
● Bergelombang : agar terjadi kontraksi, agar jantung bisa memompa
2 struktur penting intercalated discs (part of sarcolemma) :
- gap junction : kanal antara serat jantung
- Desmosomes : Yang menjembatani serat serat

Tempat penyimpanan ion kalsium: retikulum sarkoplasma

2. Chambers/ruangan jantung
4 ruang jantung : 2 atria dan 2 ventricles
2 sistem : pulmonari dan sistemik
Dalam sistem peredaran darah pulmonal, vena mengangkut darah dari paru-paru
ke atrium kiri jantung, sedangkan dalam sistem sistemik, vena mengangkut darah
dari jaringan tubuh ke atrium kanan jantung.
Step memompa darah :
1. Ventrikel kanan : darah yang kekurangan oksigen dipompa melalui
pulmonary valve masuk ke paru paru, pertukaran gas
2. Atrium kiri : Darah yang kaya akan oksigen diterima, dan dipompa ke
ventrikel kiri melalui mitral valve
3. Ventrikel kiri : memompa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh melalui aortic
valve
1. Valves/katup
Fungsi : untuk mencegah arus balik
2. Sistem konduksi induksi
● Intrinsik :
Sistem konduksi intrinsik
- Bagian :
a. Sinoatrial Node (SA Node)
Fungsi : Menginisiasi potensial aksi sehingga dapat melalui jantung dan
menyebabkan kontraksi
b. Artrioventricular Node (AV Node)
Fungsi : Mengontrol detak jantung dengan menerima impuls elektrik dari SA
Node

- Depolarisasi :
1. SA Node menginisiasi aktivasi elektrik
2. Impuls elektrik merambat melalui jaringan atrium (serambi) menuju AV
Node
3. Setelah melewati AV Node, impuls tersebar ke bundle konduksi cepat His
dan melalui bundle branches menuju serat Purkinje
4. Impuls elektrik terdistribusi melalui bulk dari myosit ventrikular untuk
stimulasi dan kontraksi ventrikel (bilik)

Mekanisme Eksitasi, Kontraksi, dan Relaksasi Cardiac Muscle


1. Potensial aksi masuk
2. Gardu Kanal Voltage Ca2+ terbuka dan Ca2+ memasuki sel
3. Ca2+ yang masuk ke dalam sel merangsang pelepasan Ca2+ dari
Sarcoplasmic Retikulum melalui Ryanodine receptor-channel
4. Pelepasan Ca2+ menyebabkan percikan
5. Percikan Ca2+ yang terjadi menciptakan sinyal dari Ca2+
6. Ion Ca2+ berikatan dengan troponin untuk menginisiasi kontraksi
7. Relaksasi terjadi ketika ion Ca2+ melepas ikatan dengan troponin
8. Beberapa Ca2+ terpompa kembali memasuki sarcoplasmic reticulum untuk
disimpan
9. Beberapa Ca2+ ditukar dengan Na+
10. Na+ gradient diatur oleh enzim Na+-K+-ATPase

Troponin
Adalah kompleks kimia yang mengandung tiga subunit (protein regulator)
1. Troponin T (TnT) mengikat kompleks troponin dengan molekul aktin dan tropomiosin
2. Troponin I (TnI) menghambat aktivitas enzim ATPase pada interaksi actin-myosin
3. Troponin C (TnC) mengikat ion kalsium yang mengatur proses kontraktil

Fase Siklus Kardio


1. Late Diastole kedua pasang ruang pada jantung relaksasi dan ventrikel terisi secara
pasif (Darah mengisi ruang atrium dan ventrikel karena kondisi jantung dalam
tekanan rendah)
2. Atrial Systole kontraksi atrial menekan sebagian kecil dari darah untuk masuk ke
ventrikel
3. Isovolumic ventricular contraction fase pertama kontraksi ventrikel mendorong AV
valves agar tertutup tapi belum cukup kuat membuka katup semilunar
4. Ventricular Ejection naiknya tekanan dan kontraksi ventrikel menyebabkan katup
semilunar terbuka dan darah keluar
5. Isovolumic Ventricular Relaxation ventrikel relaksasi, tekanan ventrikel turun dan
semilunar tertutup, darah kembali mengalir ke bicuspid dan tricuspid
III. Respirasi
● Pernasafan memiliki 2 komponen penting yaitu ventilasi (Keluar masuknya
udara secara fisik dari paru paru) dan pertukaran gas (proses pertukaran O2
dan CO2).
● 2 bagian penting dalam sistem pernafasan adalah saluran pernafasan atas dan
bawah. Atas terdiri dari hidung dan rongga hidung, sinus dan tekak sedangkan
bawah terdiri dari pangkal tenggorokan, batang tenggorokan, saluran udara
(bronkus dan bronkiokus), serta paru paru.
● Mekanisme : udara bergerak masuk dan keluar dari paru paru karena tekanan
di satu tempat berbeda dengan di tempat lain. Inspirasi : ketika tekanan
atmosfer (tekanan barometrik atau PB) > dari tekanan alveoli di lugs maka
udara mengalir menuruni gradien tekanan gas ini dari atmosfer ke paru-paru
sehingga inspirasi terjadi. Ekspirasi : Ketika tekanan di alveolus paru paru >
tekanan atmosfer maka udara bergerak dengan gradien tekanan gas keluar dari
paru-paru ke atmosfer sehingga terjadi ekspirasi
● rongga hidung dapat dibagi menjadi bagian vestibulum, respiratori dan
olfaktorius fungsinya:
1. membiarkan udara masuk ke sistem repitatori saat bernafas
2. membiarkan penciuman rongga hidung mengatur indera penciuman
3. untuk menyaring kotoran dari udara inspirasi dan untuk melembabkan
udara inspirasi
4. menerima sekresi dari sinus paranasal dan duktus nasolakrimalis
5. ruang beresonansi
● Hidung memiliki 2 fungsi yaitu respirasi dan penciuman.Pada respirasi setiap
lubang hidung berisi empat conchae yang disebut sebagai tulang turbinate atau
lobus dan ditutupi oleh mukosa hidung. Pada penciuman terdapaat kelenjar
bowman yang mensekresi sebagian besar mukus yanhg melapisi saraf sistem
penciuman dan pigen yang memberi wrna kuning pada mukus.
● Sinus paranasal adalah perpanjangan berisi udara dari rongga hidung ke dalam
frontal, etmoid, rahang atas, dan tulang sphenoid dari tengkorak dan wajah.
Fungsi : mengurangi berat tengkorak, menghasilkan lendir, dan mempengaruhi
kualitas suara dengan bertindak sebagai ruang beresonansi.
● Faring (tenggorokan) : tabung fibromuskular setengah lingkaran (4-5 inch)
menghubungkan rongga hidung ke laring dan rongga mulut sampai
kerongkongan. Faring adalah saluran yang memanjang dari dasar tengkorak ke
tingkat vertebra serviks keenam.
Faring dimulai dari dasar tengkorak dan berakhir di batas inferior kartilagi
krikoid. faring terdiri dari 3 bagian (superior ke inferior) yaitu nasofaring,
orofaring dan laringofaring
Anatomy of the pharynx (tabung semisirkular terdiri dari serat otot)
1. Nasopharynx : menghubungkan rongga hidung dengan faring
2. Orofaring : dengan mulut
3. Laringofaring : dengan laring
Dalam sistem pernafasan : mengalirkan udara dari rongga hidung ke laring,
tenggorokan, dan kemudian paru-paru. Kemudian terdapat Epiglotis(terletak
di ujung orofaring) yang menutup saluran ke kerongkongan, sehingga udara
tidak masuk ke sistem pencernaan.
Dalam sistem pencernaan : terjadi kontraksi berturut-turut otot sirkular faring
(membantu makanan yang tertelan masuk ke kerongkongan) dan otot
longitudinal berkontribusi pada pelebaran faring, mengangkat laring selama
proses menelan.

● Laring : terdiri dari kerangka tulang rawan, membran elastis dan ligamen,
sendi, otot, saraf, pembuluh darah, dan rongga interior.
fungsi: mengirimkan udara dari orofaring dan nasofaring ke trakea,
melindungi jalan napas selama menelan, respirasi (yaitu pemeliharaan jalan
napas), dan fonasi. Terdapat 3 kartilago besar yang tidak berpasangan
(cricoid, thyroid, epiglottis), 3 kartilago kecil yang berpasangan (arytenoids,
corniculate, cuneiform), dan sejumlah otot intrinsik.
Laring terdiri dari : cartilaginous-osseous framework, elastic membranes,
ligaments, joints, muscles, nerves, vessels, interior cavity
Laring disebut juga voice box memanjang dari akar lidah
Superiorly : hyoid bone & roof of the tongue
Inferiorly : trakea
Anteriorly : otot - otot leher

● Trakea : tabung dengan panjang 12 cm menghubungkan laring ke bronkus


utama yang menuju ke paru-paru.
fungsi: trakea terdiri dari aliran udara ke paru paru, mukosiliar, pembersihan,
dan pelembapan dan pemanasan udara.
● Bronkus dan bronkiolus : dua bronkus primer ketika trakea membelah sekitar
tingkat T-5
Kanan : lebih lebar, lebih pendek dan lebih vertikal dari bronkus kiri, panjang
2,5 cm, setelah masuk ke paru kanan maka akan bercabang menjadi 3 cabang,
satu untuk masing-masing lobus
Kiri : lebih sempit dari kanan, panjang 5 cm, setelah masuk paru kiri maka
akan membagi 2 cabang, satu untuk setiap lobus.
Struktur : dilapisi oleh epitel kolumnar bersilia.
pembagian bronkus > bronkiolus > bronkiolus terminal > bronkiolus
respiratorik > duktus alveolar > alveoli (nb: tanda > itu pengganti panah).
fungsinya itu untuk kontrol masuknya udara, pemanasan dan pelembab,
dukungan dan patensi, penghapusan partikel, dan refleks batuk.
● Paru paru : berbentuk piramida, organ berpasangan, terhubung ke trakea oleh
bronkus kanan dan kiri, tertutup oleh pleura yang melekat pada meiastinum.
Pada permukaan inferior, paru-paru dibatasi oleh diafragma.
Paru-paru kanan lebih pendek dan lebih lebar dari paru-paru kiri, dan memiliki
tiga lobus yaitu atas/superior, tengah dan lobus bawah/inferior.
Paru-paru kiri menempati volume yang lebih kecil daripada paru-paru kanan
dan hanya memiliki dua lobus, atas/superior dan bawah/inferior.
Pasokan darah ke paru-paru memainkan peran penting dalam pertukaran gas
dan berfungsi sebagai sistem transportasi untuk gas ke seluruh tubuh. Selain
itu, sistem saraf parasimpatis dan simpatis memberikan tingkat kontrol yang
penting melalui pelebaran dan penyempitan jalan napas.
Fisiologi paru paru : untuk melakukan pertukaran gas. Disini darah
mengandung darah terdeoksigenasi dan berjalan ke paru paru dimana eritrosit
mengambil O2 untuk diangkut ke jaringan seluruh tubuh. Setelah darah
teroksigenasi, darah mengalir dari alveoli melalui beberapa vena pulmonalis,
yang keluar dari paru-paru melalui hilus.
Terdapat Arteri pulmonalis dimana adalah arteri yang muncul dari batang paru
dan membawa darah arteri terdeoksigenasi ke alveoli (arteri ini bercabang
beberapa kali mengikuti bronkus, dan setiap cabang menjadi semakin kecil
diameternya).
Arteri pulmonalis akan menjadi jaringan kapiler saat dekat alveoli. Jaringan
kapiler ini terdiri dari pembuluh kecil dengan dinding yang sangat tipis yang
tidak memiliki serat otot polos. Kapiler itu bercabang dan akan mengikuti
bronkiolus dan struktur dari alveoli. Pada saat itulah dinding kapiler akan
bertemu dengan dinding alveolus menciptakan membaran pernafasan.
Pelebaran dan penyempitan dicapai melalui kontrol persarafan
(parasimpatetik (menyebabkan bronchoconstriction) & simpatetik
(menstimulasi pelebaran bronkus))
FUNGSI UTAMA PLURAE :
- Memproduksi cairan plurae
- Membuat rongga yang memisahkan organ-organ.
Cairan plurae disekresikan oleh sel sel mesotelial dari plurae layer untuk
melicinkan permukaan paru-paru. Pelincir ini mengurangi friksi supaya saat
bernapas tidak terjadi trauma Menjaga posisi paru paru

● Patofisiologi Sistem respirasi


Main symptom : napas pendek
- Penyakit yang menyerang jalur udara : difteri (infeksi) :
pembengkakan membran mukosa, edema, asthma, bronkitis kronis,
bronchiolitis
- Penyakit yang menyerang paru-paru : pneumonia, emfisema, kanker,
tuberculosis
- Penyakit yang menyerang Sistem sirkulasi paru-paru
- Penyakit yang menyerang Otot saraf
IV. Ekskresi
Anatomi sistem ekskresi
Sistem ekskresi terdiri dari organ-organ yang fungsinya membuang produk-produk
metabolisme dan toksin-toksin, contohnya urea

Proses pembuangan urea terjadi di ginjal sedangkan buangan padat diekskresikan melalui
usus besar sebagai feses

Organ utama sistem ekskresi di tubuh manusia yaitu ginjal (sepasang), saluran kemih
(sepasang) dan kandung kemih

Fisiologi sistem eksresi


Sistem ekskresi berfungsi:
1. Mengatur kesetimbangan cairan dalam tubuh
2. Menjaga kesetimbangan/kecukupan garam dan air dalam tubuh

Jika dalam tubuh ada air berlebih maka air itu akan dibuang melalui produksi urin yang
hipotonik

Jika kita banyak mengkonsumsi salty food atau banyak kehilangan air melalui olahraga
(berkeringat) maka konsentrasi urin akan meningkat (urinnya lebih kental) untuk menjaga
agar osmolaritas tetap berada dalam rentang normal (normalnya 285-295 mOsm/L)
Osmolaritas adalah konsentrasi zat aktif osmotik atau partikel-partikel aktif osmotik dalam
larutan dan dinyatakan sebagai osmo zat terlarut

Anatomi Ginjal
● Ginjal (sepasang) bentuknya seperti kacang
● Letaknya di retroperitoneal (di belakang peritoneum=membran yang melapisi rongga
perut)
● Di kiri dan kanan tulang belakang, di bawah diafragma
● Ginjal kiri letaknya lebih tinggi daripada ginjal kanan karena ada hati di atas di bagian
kanan
● Bagian konveks ginjal letaknya lateral (menjauhi titik tengah tubuh)
● Bagian concave medial mendekati titik tengah tubuh)
● Daerah concave berdekatan dengan renal hilus
● Hilus menyediakan ruang untuk renal arteri, renal vein, dan ureter untuk masuk ke
ginjal
● Masing-masing ginjal diselubungi oleh lapisan tipis jaringan pengikat yang berserat
membentuk renal capsule

● Di dalam renal capsule, di bagian dalamnya yang lunak, padat, dan banyak pembuluh
darah disebut renal korteks
● Di dalam renal korteks, didalamnya terdapat cone-shaped (kerucut) piramida ginjal
membentuk medula
● Piramida ginjal letaknya berjajar dengan dasarnya mengarah keluar (bagian terlebar)
ke arah kulit ginjal (ke arah renal korteks) dan bagian ujungnya (apex) mengarah ke
arah pusat ginjal
● Setiap apex (ujung piramid) mengarah ke kaliks minor (Kaliks minor adalah suatu
saluran berongga yang berfungsi mengumpulkan urin)
● Kaliks minor bergabung membentuk kaliks major (ada 3 major kaliks)
● 3 major kaliks membentuk renal pelvis (ditengah-tengah ginjal)
● Renal pelvis keluar ginjal dari renal hilus untuk tempat keluarnya urin melalui ureter

● Setiap ginjal mengandung sekitar 1 juta nefron


● Nefron adalah unit fungsional mikroskopik terkecil ginjal
● Nefron fungsinya adalah untuk menyaring darah untuk memproduksi urin
● Nefron terdiri menjadi 2 bagian utama:
- Renal corpuscle
- Renal tubule
● Renal corpuscle yang berperan untuk menyaring darah terbentuk dari kapiler-kapiler
glomerulus dan kapsul glomerulus (kapsul Bowman)
● Di ujung akhir kapsul glomerulus (kapsul Bowman), di seberang glomerulus adalah
mulut renal tubule
● Tubulus ginjal membawa urin dari kapsul glomerulus ke renal pelvis
● Bagian pertama yang melingkar dari tubulus ginjal disebut tubulus proksimal (pct)
● Sel-sel tubulus yang melapisi atau mengelilingi pct berfungsi untuk mereabsorbsi air
dan nutrien yang pertama kali disaring ke dalam urin
● Urin kemudian melewati loop of henle dan akan memasuki tubulus distal ginjal (dct)
● Akhirnya, urin dari dct dari nefron masuk ke collecting duct masuk ke renal medula
kemudian masuk ke renal pelvis
● Dari renal pelvis dari berbagai collecting ducts bergabung dan keluar dari ginjal dan
masuk ke ureter

Fisiologi Ginjal
1. Untuk mengekskresikan/membuang limbah
● Fungsi utama ginjal adalah untuk membuang produk limbah yang dihasilkan dari
metabolisme protein dan kontraksi otot
● Hati memetabolisme protein yang berasal dari makanan -> memproduksi energi dan
toxic ammonia -> urea dan asam urat -> masuk ke peredaran darah -> masuk ke ginjal
-> urin

● Otot menggunakan creatine sebagai pertukaran energi dan menghasilkan waste


product kreatinin

● Ammonia, asam urat, dan kreatinin harus dikeluarkan dari sistem sirkulasi (aliran
darah) untuk menjaga homeostatis (kesetimbangan)
● Glomerulus menyaring semua waste product keluar dari bloodstream untuk
mengekskresikannya melalui urin
● Sekitar 50% urea darah direabsorbsi oleh sel-sel tubulus di nefron dan dikembalikan
ke blood supply
● Urea di darah fungsinya untuk menjaga kesetimbangan osmotik antara urin dan darah
didalam renal medula

2. Filtrasi, Reabsorpsi, dan Sekresi


● Ginjal menyaring darah melalui kapiler-kapiler di glomerulus, darah yang sudah
disaring disebut sebagai cairan tubular (tubular fluid), begins to flow out the
glomerular capsule ke tubulus proksimal (pct)
● Sel-sel epitel yang melapisi sel tubulus proksimal secara aktif akan mereabsorbsi
glukosa, asam amino, dan ion-ion dari filtrat yang kemudian dikembalikan ke darah.
Sel-sel epitel meabsorbsi limbah-limbah lain yang ada di darah contohnya ammonia
dan kreatinin kemudian mensekresikan limbah ke filtrat
● Dari tubulus proksimal, cairan tubular memasuki loop of henle dimana air dan ion-ion
akan direabsorbsi.
● Bagian descending loop of henle (bagian turun) bersifat permiabel (mudah ditembus)
terhadap air dan mengangkut filtrat ke medula
● Setelah masuk ke medula, melewati ascending limb of the loop of henle (bagian naik).
Filtrat lebih pekat setelah melewati descending (bag. turun) maka ion-ion akan mudah
keluar dari filtrat
● Cairan tubulus akan keluar dari loop of henle melewati tubulus distal (dct) dan
kemudian masuk ke ke collecting duct
● Ketika filtrat mencapai ujung collecting duct hampir semua nutrien yang masih
digunakan oleh tubuh sudah dikembalikan ke sistem peredaran darah sedangkan waste
product dan sedikit air ditinggalkan membentuk urin untuk dibuang. Urin kemudian
dikeluarkan melalui collecting duct akan memasuki bersatu dengan urin-urin dari
collecting duct yang lain memasuki renal pelvis kemudian masuk ke ureter kemudian
dibuang

3. Homeostasis air (kesetimbangan air)


● Ginjal dapat mengendalikan/mengontrol volume air di dalam tubuh dengan cara
menukar reabsorbsi air oleh tubulus-tubulus di nefron. Dalam kondisi normal, sel-sel
tubulus pada nefron mereabsorbsi melalui proses osmosis hampir seluruh air
kemudian disaring oleh glomerulus dan sebagian dibuang melalui urin
● Reabsorbsi air mengakibatkan urin menjadi lebih pekat dan digunakan sebagai
persediaan air di dalam tubuh. Hormon yang bekerja yaitu hormon ADH dan
aldosterone yang fungsinya untuk meningkatkan reabsorbsi air hingga hampir 100%
air disaring oleh nefron dan dikembalikan ke darah
● ADH bekerja menstimulasi pembentukan protein kanal air di collecting duct nefron
sedangkan aldosterone meningkatkan reabsorbsi natrium dan klorida menyebabkan
lebih banyak air masuk ke darah melalui osmosis
● Pada kondisi dimana darah lebih encer (mengandung banyak air) maka jantung akan
mensekresikan hormon ANP untuk meningkatkan eksresi ion-ion natrium dan klorida
● Peningkatan konsentrasi ion-ion natrium dan klorida di dalam urin akan menarik air
ke dalam urin melalui peristiwa osmosis sehingga volume urin menjadi lebih banyak

4. Homeostasis asam-basa
● Ginjal mengatur level keasaman-kebasaan darah dengan cara mengontrol ekskresi
ion-ion hidrogen dan ion-ion bikarbonat
● Ion-ion hidrogen berkumpul/terakumulasi jika pada saat protein dimetabolisme di
dalam hati dan ketika karbon dioksida dalam darah bereaksi dengan air membentuk
asam karbonat
● Asam karbonat merupakan asam lemah sehingga unstable (tidak stabil) jadi akan
mudah terdisosiasi (terurai) dengan air membentuk ion hidrogen.
● Ion-ion akan difilter keluar dari darah di dalam glomerulus. Kemudian sel-sel tubulus
akan secara selektif mereabsorbsi ion-ion bikarbonat sedangkan ion-ion hidrogen
dibiarkan sebagai limbah yang akan dibuang ke urin
● Sel-sel tubulus secara aktif mensekresikan ion-ion hidrogen ketika darah pHnya
turun/sangat asam.
● Ion-ion bikarbonat yang sudah direabsorbsi akan memasuki aliran darah yang
fungsinya untuk menetralkan ion-ion hidrogen dalam darah membentuk asam
karbonat baru. Asam karbonat baru dibawa ke kapiler paru-paru akan terdisosiasi lagi
menjadi CO2 dan H2O kemudian CO2 akan di exhale
5. Elektrolit homeostasis
● Ginjal menjaga kesetimbangan elektrolit-elektrolit penting dengan cara mengontrol
ekskresinya ke dalam urin
- Natrium (Na+) merupakan elektrolit penting untuk fungsi otot, fungsi saraf, mengatur
tekanan darah, dan mengatur volume darah. Ion Natrium hampir 99% melewati ginjal
dan direabsorbsi ke dalam darah dari tubulus proksimal dan ascending loop of henle
- Kalium (K+) fungsinya untuk fungsi otot, fungsi neuron, mengatur volume darah.
Yang direabsorpsi hannya 60-80%. Absorpsi terjadi di tubulus proksimal dan
ascending loop of henle
- Klorida (Cl-) fungsinya mengatur pH dan menyeimbangkan cairan seluler. Reabsorbsi
terjadi di tubulus proksimal dan ascending loop of henle yang direabsorpsi hanya 90%
- Kalsium (Ca2+) berfungsi untuk membentuk tulang dan gigi, elektrolit penting untuk
kontraksi otot, untuk pelepasan neurotransmitter oleh neuron, dan penting untuk
stimulasi otot jantung di jantung. Reabsorbsi di tubulus proksimal dan henle. Hormon
yang berperan yaitu hormon paratiroid meningkatkan reabsorbsi kalsium dalam ginjal
jika kadar kalsium dalam darah rendah (menurun)
- Magnesium (Mg2+) merupakan elektrolit penting yang digunakan untuk fungsi kerja
enzim dengan senyawa-senyawa fosfat seperti ATP, DNA, dan RNA

5. Kesetimbangan tekanan darah


● Ginjal dapat mengontrol atau mengendalikan tekanan darah dalam tubuh dengan cara
mengatur ekskresi ion-ion natrium dan air dan dengan cara memproduksi enzim renin.
Karena darah hampir sebagian besar terdiri dari air dan peningkatan volume air akan
-> peningkatan volume darah di pembuluh darah -> jantung bekerja memompa lebih
keras untuk mengedarkan darah ke pembuluh darah. Peningkatan volume darah akan
dapat meningkatkan tekanan darah
● Ginjal dapat mengontrol tekanan darah dengan cara mereabsorbsi air atau dengan cara
membiarkan air lebih banyak diekskresikan ke urin sehingga tekanan darah dapat
turun. Ion-ion natrium didalam tubuh akan dapat membantu mengatur tekanan
osmotik dalam tubuh dengan cara menarik air ke area yang konsentrasi natriumnya
tinggi. Untuk menurunkan tekanan darah ginjal dapat mengekskresikan ekstra ion-ion
natrium yang menarik air keluar dari tubuh. Sebaliknya ginjal dapat mereabsorpsi
ion-ion natrium tambahan untuk menjaga jumlah air dalam tubuh tetap seimbang
● Jika tekanan darah menjadi rendah (drop) maka sel-sel ginjal akan memproduksi dan
melepaskan enzim renin.
● Enzim renin berfungsi untuk mengubah angiotensinogen di dalam hati menjadi ->
angiotensin I -> mengaktivasi suatu enzim di paru-paru yaitu angiotensin converting
enzyme dan melepaskannya -> angiotensin II -> bekerja ke pembuluh darah untuk
menyempitkan pembuluh darah maka tekanan darah meningkat & bekerja di kelenjar
adrenal untuk menstimulasi pelepasan aldosterone (fungsinya bekerja di ginjal untuk
menstimulasi reabsorbsi garam dan air) untuk menjaga tekanan dan volume darah

6. Hormon
● Ginjal memiliki fungsi endokrin dengan cara memproduksi hormon Calcitriol dan
Erythropoietin (EPO)
● Calcitriol merupakan bentuk aktif vitamin D dalam tubuh. Bagian dalam ginjal yang
memproduksinya yaitu sel-sel tubulus proksimal. Setelah diproduksi akan dikirim
melalui pembuluh darah ke usus
● Calcitriol berfungsi meningkatkan absorpsi kalsium dari makanan didalam usus
● Erythropoietin (EPO) merupakan hormon yang diproduksi oleh sel-sel kapiler
peritubular jika terjadi hypoxia (keadaan dimana kadar oksigen dalam darah rendah).
EPO akan menstimulasi sel-sel darah merah kemudian jika sel-sel darah merah
diproduksi lebih banyak dan matang maka sel darah merah akan masuk ke aliran
darah dan mampu mengangkut oksigen. Jika level oksigen dalam darah sudah kembali
normal maka sel-sel peritubular maka sel-sel peritubular akan berhenti memproduksi
EPO
Anatomi dan fisiologi kandung kemih
● Kandung kemih berbentuk segitiga dan merupakan organ yang berongga terletak di
abdomen bawah
● Letaknya diikat oleh ligamen, terikat juga pada tulang pelvic (tulang panggul)
● Dinding kandung kemih dapat relaksasi dan melebar karena fungsinya untuk
menyimpan urin dan bisa berkontraksi untuk mengosongkan urin
● Pada pria, kandung kemih terletak diantara rektum dan tulang kelamin
● Pada wanita, kandung kemih terletak diantara rektum dan uterus/vagina

● Bagian anterio (depan/atas) dan inferior (kebawah) dan lateral (kiri-kanan menjauhi
titik tengah) disebut sebagai the space of Retzius

Mekanisme penyimpanan urin


● Fase penyimpanan sebelum berkemih dikontrol dibagian otak oleh continence center
of the spinal cord (Pontine Micturation Center)
● Penyimpanan urin membutuhkan otot detrusor (dibagian atas kandung kemih) dalam
kondisi relaksasi sedangkan otot uretra internal (IUS) dan otot uretra eksternal (EUS)
harus dalam keadaan kontraksi
● Kandung kemih dan IUS berada dibawah kontrol sistem saraf otonom sedangkan
yang EUS dikontrol oleh sistem saraf somatik. Artinya hanya EUS yang hanya bisa
terbuka dan tertutup untuk mengontrol proses berkemih sedangkan yang lain otomatis
● Untuk menstimulasi penyimpanan urin, impuls saraf dari korteks cerebral akan
menjalar ke pons. Pons bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan kerja-kerja IUS
dan EUS serta kandung kemih.
● Sinyal akan dikirimkan ke sympathetic nuclei di spinal cord (nerve roots T10-L2) dan
akan mencapai otot detrusor dan IUS
● Impuls akan menjalar dari spinal cord ke kandung kemih melalui saraf hipogastric
(T10-L2). Pada kandung kemih, impuls akan menstimulasi:
- Relaksasi detrusor melalui stimulasi Beta-3 adrenoreceptors di fundus
- Kontraksi IUS melalui stimulasi Alpha-1 adrenoreceptors pada leher kandung
kemih
● Koordinasi relaksasi detrusor dan kontraksi otot-otot uretra akan menyebabkan
kandung kemih terisi dan menyimpan urin

Mekanisme urinasi
● Pada saat kapasitas kandung kemih sudah penuh maka akan terjadi pengaktivasian
pontine-micturition center kemudian akan menyebabkan impuls parasimpatik ke
kandung kemih dan sphincter akan relaksasi, detrusor kontraksi

Patofisiologi sistem ekskresi


● Pada orang normal karena tempat pembuangan kemih diluar dan lembab maka akan
banyak bakteri berkumpul. Mekanisme proteksi tubuh yaitu untuk mencegah agar
bakteri yang berkumpul tidak masuk ke bagian dalam
- Proses urinasi -> membuang bakteri keluar dari uretra
- Sel-sel yang mensekresikan mukus -> menangkap bakteri
- Efek bakterisida -> osmolaritas tinggi dan pH rendah dan uromodulin dan
sel-sel epitel di saluran urin dapat membunuh bakteri
- Ketika kandungan kemih berkontraksi, ureterovesicial junction akan tertutup
sehingga mencegah urin naik ke upper urinary tract
- Di distal urethra, otot-otot uretra mencegah bakteri naik ke atas
● Urinary incontinence adalah keluarnya urin yang tidak sengaja karena lemahnya otot
dan disorder di saraf sehingga bladdernya tidak mampu menyimpan urin. Misalnya
saat batuk, bersin, tertawa, dan olahraga. Terjadi secara tiba-tiba, tidak terkontrol,
urinasi terlalu sering, mengompol.
● Urinary tract infections -> infeksi bakteri yang masuk dari alat kelamin keluar naik ke
sel-sel epitel urinary dapat menyebabkan iritasi dan inflamasi
- Acute cystitis terjadi di kandung kemih
- Pyelonephritis terjadi di salah satu/kedua saluran kemih biasanya dikaitkan
dengan bakteri E. coli, Proteus, Pseudomonas.
V. Kesetimbangan cairan
Kandungan air dalam tubuh
Di tubuh terdapat banyak air, ada reaksi biokimia yang bekerja dalam kondisi banyak air. Air
dapat melewati membran semipermeabel dengan proses osmosis (perpindahan air dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang rendah) sehingga air mampu keluar masuk jaringan

Kompartemen
1. Cairan intraseluler (di dalam sel) ICF
⅔ bagian dalam sel
2. Cairan ekstraseluler (di luar sel) ECF
a. IF (interstitial fluid atau cairan antar sel) ± 12 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
b. Plasma (dalam darah) ± 3 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟

Intracellular Fluid (ICF)


Komponen utama sitosol/sitoplasma
Pada laki laki dewasa 66%
Jika jumlah air dalam sel sedikit, sitosol akan pekat. Jika jumlah air dalam sel banyak, sel
bisa pecah atau rusak

Extracellular Fluid (ECF)


30% dari cairan tubuh, 20% nya merupakan plasma yang mengelilingi tubuh lewat pembuluh
darah mengangkut banyak senyawa dan makanan
Selain interstitial fluid dan plasma, ada juga beberapa cairan ekstrasel lain, yaitu
a. Cairan di otak = cerebrospinal fluid
b. Cairan limfa
c. Cairan di paru paru
d. Cairan dalam cardiac
e. Cairan dalam persendian

Komposisi Cairan Tubuh


1. ECF
a. Plasma darah = Na, Cl, Bikarbonat, Protein
b. Interstitial Fluid = Na, Cl, Bikarbonat, Protein sedikit
2. ICF
Kalium, fosfat, magnesium, protein
Kebanyakan cairan tubuh bersifat netral
Sodium-Potassium pumps
Menggunakan energi berupa ATP untuk memompa sodium (Na) keluar dan potassium (K)
masuk ke dalam sel (sitoplasma)

Perpindahan Cairan antar Kompartemen


- Plasma dan Nutrien keluar dari kapiler jika tekanan hidrostatis lebih tinggi daripada
tekanan osmotik darah pada ujung arteri
- Cairan dan sisa sel masuk ke kapiler jika tekanan hidrostatis lebih rendah daripada
tekanan osmotik darah pada ujung vena
a. Isotonik = air di luar dan dalam sel sama konsentrasinya sehingga tidak terjadi
perpindahan cairan
b. Hipotonik = air di luar sel memiliki konsentrasi lebih tinggi daripada yang di dalam sel
sehingga air masuk dan memenuhi sel (Sel membengkak)
c. Hipertonik = air di dalam sel memiliki konsentrasi lebih tinggi daripada yang di luar
sel sehingga air keluar meninggalkan sel (Sel mengkerut/menciut)

Perpindahan Cairan saat Dehidrasi


Keringat → dari pembuluh darah, air diambil dan keluar berupa keringan, ketika darahnya
kurang cairan maka diambil dari interstitial fluid

Perpindahan Solute/Partikel antarkompartemen


Proses transpor aktif → sel memindahkan ion melawan konsentrasi gradient sehingga butuh
ATP untuk membantu pump yang bekerja (konsentrasi rendah ke tinggi)
Proses transfer pasif → terjadi tanpa energi dan searah konsentrasi gradient, difusi pasif
tanpa bantuan (konsentrasi tinggi ke rendah)

Kesetimbangan air
Kekurangan cairan menyebabkan dehidrasi, pasien yang muntah terus dan diare dapat
mengalami dehidrasi
Kurang air dapat menyebabkan :
a. Penurunan volume darah → tekanan darah turun → angiotensinogen II naik →
menstimulasi pusat haus di hipotalamus → haus → minum → asmotalitas darah
turun
b. Meningkatkan osmotabilitas darah → mulut menjadi kering (reseptor hipotalamus
aktif) → menstimulasi pusat haus di hipotalamus → haus → minum → asmotalitas
darah turun.
c.

Regulasi Output air


a. Utamanya di ginjal
b. Rata rata 1,5 liter/hari
c. Ginjal mensekresi 100-1200 mOsm solute/hari
d. Minimum level produksi urin 0,47 L/hari
e. Diuresis terjadi karena produksi urin berlebihan (lebih dari 1,5 L)
Hormon Antidiuretic Hormone
Efek utama : menyempitkan arteriol di sirkulasi peripheral dan sel sel epitel di tubulus
memindahkan aquaporin dari sel epitel ke tepi sehingga air bisa lewat saat plasma darah
sudah tidak pekat ADH akan turun

Kesemimbangan elektrolit
● Hiponatremia : air + sodium encer dan hilang sehingga terjadi diabetes dan acidosis
banyak (sodium encer dan hilang disebabkan oleh muntah, berkeringan dan diare)
● Hipernatremia : banyak kehilangan air dan darah
● Hipokalemia : kehilangan absolut, kurangnya nutrisi
● Hiperkalemia : banyak potassium, berkiatan dengan fungsi otot dan syarat parsial
depolarisasi membran. (hiperkalemia menyebabkan jantung tidak bisa memompa
darah)
● Hipokloremia : adanya disfungsi absorpsi tubular ginjal
● Hiperkloremia : banyak makan asin, gagal jantung, paru-paru kronis, level klorida
naik di keringat
● Bikarbonat : anion terpenting ke-2 dalam tubuh (yg ke-1 Cl), bikarbonat juga
menjaga kesetimbangan asam basa dalam tubuh sebagai larutan buffer. Carbonat
anhydrase dapat mengubah CO2e ke bikarbonat (CO2 tidak bisa larut dalam cairan
tubuh sehingga diubah jadi ion bikarbonat)
● Hipocalcemia : Ca2+ lebih rendah dari normal( Hypoparathyroidism)
● Hipercalcemia : Hyperparathyrodism
● Hipofosfatemia : fosfat kurang, malnutrisi, ginjal menyimpan fosfat saat kelaparan
fosfat akan difungsi
● hiperfastemia
Kesetimbangan Asam Basa (sistem buffer/dapar)
1. Dapar bikarbonat carbonic asam
2. Dapar fosfat
3. Dapat protein
4. Dapat hemogoblin

Sistem kelenjar endokrin (beberapa tentang patofisiologinya)


1. Penyakit tiroid : hipertiroidisme kalau T3 T4 naik, T SH turun (ada di endokrin 1)
2. Penyakit hipoglikemia : insulin naik, glukosa darah turun (ada di endokrin 1)
3. Penyakit hiperglikemia : insulin turun, glukosa darah naik (ada di endokrin 1)
4. haid (amenorea ovarium) : estrogen meningkat, FSH menurun (endokrin 2)
5. Menopause :FSH & LH naik, tekanan paru-paru turun (endokrin 2)
VI. Indra (Mata telinga dll)
MATA

- Kornea : jendela mata, mentransmisikan dan memfokuskan cahaya ke mata


- Konjungtifa : di kelopak mata atas dan bawah, selaput tipis yang melapisi bagian dalam
kelopak mata yang atas maupun bawah dan menutupi bagian luar sklera
- Iris : bola mata yang berwarna, mengatur jumlah cahaya yang memasuki mata
- Pupil : pengatur bagian gelap iris yang menentukan seberapa banyak cahaya yang boleh
masuk ke mata
- Lensa : struktur transparan di dalam mata, memfokuskan cahaya ke retina
- Retina : lapisan saraf yang terletak di bagian belakang mata, mengatur / sbg indra untuk
cahaya membuat sinyal listrik yang merambat melalui saraf optik ke otak
- Makula : area kecil di dalam retina, mengandung sel yang sensitive thd cahaya. Membuat
kita agar bisa melihat dengan jelas
- Opticnerve : menguhubngkan mata dan otak, membawa sinyal listrik yang dibentuk oleh
retina ke dalam otak
- Fitrius : cairan di dalam mata

DISORDER MATA
1. Konjungtivitis : radang pada konjungtiva
2. Keratitis : radang kornea
3. Glaucoma

KONJUNGTIVITIS : ada inflamasi pada konjungtiva.


PENYEBAB : infeksi oleh virus atau bakteri
Konjungtiva banyak mengandung pembuluh darah yang kecil
Viral Conjunctivitis
- Patofisiologi : pink eye, herpes simplex virus (HSV), varicella zoster virus (VZV),
picornavirus (enterovirus 70, coxsackie A24), poxyvirus (Molluscum contagiosum,
vaccinia), human immunodeficiency virus (HIV)
- Epidemiologi
Sangat menular, sembuhnya 2-4 minggu
Penularan terjadi : Orang yang sakit ngucek mata terus salaman dan orang yang sehat ngucek
mata bisa tertular ATAU dengan cara bersentuhan dengan droplets nya

- Symptoms
1. Primary ocular HSV dan VZV : mata merah, gatal, watery eye, demam, bintil/
popular lessions nya ada di sekitar mata
2. Picornaviruses infection : pembuluh darah yang dimata merah, umumnya anak-anak
pada lower socioeconomic classes.
PENDERITA : sering keluar belek yang berair, burning, kalau terkena sinar lampu jadi
perih dalam waktu 24 jam seteleh penularan terjadi
3. Molluscum conragiosum : single atau multiple (bintil nya di sekeliling kelopak mata),
mata nya merah dan ada kotoran matanya (belek)

Bacterial Conjunctivitis
Beda dengan infeksi yang disebabkan virus, biasanya hanya menyerah satu mata.
Jumlah discharge nya dan pembengkakan kelopak matanya lebih besar
- Symptoms : iritasi pada mata, gatal, kelilipan (debu yg masuk ke mata), kelopak mat ajika
pagi rapat dan susah dibuka karena discharge nya kering
(-) : tidak disertai oleh pecahnya pembuluh darah

KERATIS ATAU INFLAMASI PADA KORNEA


- Bengkak, matanya merah dan nyeri
- Classified into : viral bacterial and fungal
- Symptoms : mata merah, nyeri pada mata (air mata nya keluar kelebihan, bisa juga
discharge yang lain belek), kelopak matanya sulit dibuka karena radang/ iritasi,
pandangannya kabur, sensitive sama cahaya (fotofobia), ada benda yang masuk ke mata

Viral Keratitis
(Herpes simplex virus infection)
- Bisa menyebabkan migrasi antigen presenting cell
- HSV-1 : meninfeksi pada kornea mata, Antigen presenting cell nya migrasi ke DLN
(draining lymph nodes)
APC sdi dalam DLN nya menginduksi aktivati IFN-y- memproduksi CD4 + Th1 cells, lalu
migrasi ke kornea untuk mempromote / menginfiltrasi sel- sel imun ke kornea dan
menyebabkan kerusakan pada kornea (yang bisa ditemukan pada HSK)

Mekanisme Hespes Simplex Virus menginfeksi daerah kornea


Bacterial Keratitis
- Biasanya terjadi pada pengguna softlens
- Akan menyebabkan bakteri nya masuk ke epitel -> Menyebabkan kerusakan pada kornea
- Kalau softlens ga dilepas pada tidur bisa menyebabkan kekurangan oksigen pada
pembuluh mata, menginduksi pembengkakan (merusak sel epitel)
- Kerusakan sel epitel : memudahkan masuknya bakteri dan menyebabkan kerusakankornea

Fungal Keratitis (Jamur)


- Yang menyebabkan :
1. Filamentous
a. Hyaline : Aspergillus, Penicillum, Fusarium
b. Dematiacious : Culvularia, Cladosporium
2. Yeast
Candida albicans
- Pathogenesis
Defect epithel -> Fungi masuk ke storma nya kornea -> Terjadi multiplikasi (funginya) ->
Menyebabkan nekrosis jaringan & reaksi inflamasi

GLAUCOMA
Penyakit mata yang merusak saraf optic

Pressure di dalam bola mata nya terlalu besar


Patofisiologi
: Karena terjadinya tekanan tinggi di dalam mata (IOP) intra ocular pressure
- Menyebabkan : pecahnya jaringan saraf optic dan kebutaan / kehilangan penglihatan yang
sementara
- Pathogenesis nya tidak diketahui dengan pasti, di belakang mata biasanya membentuk
cairan mata secara continue, cairan mata akan mengisi depan mata dan meninggalkan
mata melalui channel di kornea dan iris, kalau channel nya terhambat maka tekanan di
bola mata akan meningkat (normal nya 12-22mm Hg) kalau lebih berarti dikatakan
glaucoma
Symptoms :
1. nyeri pada mata sampai menyebabkan mual muntah
2. Mata merah
3. Gangguan penglihatan (kabur)
4. Kalau lihat lampu atau cahaya, nanti ada lingkaran berwarna

TELINGA

- Eksternal ear
- Middle ear
- Internal ear

DISORDER
Bagian luar (Otitis Externa)
- Menyerang dari daun telinga sampai saluran pendengaran
- Infeksi pada telinga bagian luar (kanal) dari eardrum sampai daun telinga
- DISEBABKAN : karena adanya air yang masuk ke telinga (swimmers ears infection). Air
yang masuk menyebabkan lembab dan sangat disukai untuk perkembangan bakteri dan
jamur

Patofisiologi
- Karena infeksi mikroba (bakteri)
- Contoh bakteri : Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Streptococcus
pyogenes
- Kolonisasi bakteri pada kanal pendengaran bisa mencegah mekanisme imun dan
mekanisme anatomi
- Penyebab OE :
1. Jamur (Aspergillus niger, Pityrosporum, Candida albicans)
2. proses hyperkeratotic ( pengelupasan yang berlebihan ) / (Eczema, psoriasis,
seborrheic or contact dermatitis

Symptoms
- Otalgia (nyeri pada telinga) bisa secara tiba tiba
- Nyeri nya makin buruk di malam hari
- Jika telinga ditarik, (earlobe nya) semakin nyeri
- Mengunyah makanan juga akan terasa nyeri
- Kotoran telinga nya bernanah
- Pada OE yang kronis, telinga bisa terasa kering dan hijau. (Keluar discharge yang kering)

Bagian tengah (Otitis Media)


- Dapat terjadi dengan effusion (ada nanah). Pembuluh darah bagian tengah bisa keluar
plasma cairan darahnya.
- MENYEBABKAN : Adanya cairan kronik (menyumbat) di bagian telinga tengah

Symptoms
- Pada saat ditekan, akan tenderness
- Pemeriksaan otoscopic (pake cahaya) kanal nya membengkak dan kemerahan. Pada saat
cairan nya diambil ada positif pertambahan bakteri
- Bakteri :
1. Pseudomonas: exudate nya hijau
2. Staphylococcal : exudate nya cairan putih tapi ada serpihan kuning dan nanah
3. Fungal infections : kotoran telinga nya fluffy bisa putih bisa hitam, sangat bau

Epidemilogi
- Lebih umum menyerang anak pada suhu dingin
- Kontributing factor / pemicu : alergi, radang rongga hidung, radang pada faring karena
adanya pembengkakan di saluran pernapasan bagian atas
- Most common factor : infeksi pada saluran pernapasan bagian atas karena pilek. Caused
by virus influenza, pneumovirus, adenovirus
Bagian Dalam (Tinnitus)
- Telinga berdengung, ringing, buzzing, hissing, chirping, dll
- Suaranya bisa hilang dan bisa timbul lagi atau terus menerus
- Bisa pelan bisa keras suaranya
- DISEBABKAN : adanya rambut2 di rumah siput

HIDUNG

DISORDER
Rhinitis
- Inflamasi pada rongga hidung diikuti dengan hidung tersumbat, bersin, gatal, ingusan
- DISEBABKAN :
1. Allergic Rhinitis
: Proses inflamasi pada mukosa hidung yang diinduksi oleh immunoglobulin E (IgE) setelah
adanya paparan allergen
Symptoms :
a. Ingusnya meler (watery rhino-rrhea)
b. Nasal obstruction (hidung tersumbat)
c. Bersin
d. Itchy nose (gatal)
Patofisiologi
- Alergi : Partikel di udara. Yang terbang di udara (Pollen, tungau, bulu kucing)
- Bisa menyerang menganai mata, sinus, hidung, throat, bronchi
- Antibodi terikat pada eosinophils dan basophils pada darah dan sel mucosal
- Leukosit nya tergredasi melepaskan chemo inflamasi (histamin, leukotrienes, dll) ->
Menyebabkan meningkatnya vasodilatasi (oembuluh darah nya melebar), capillary
permeability, kontraksi otot polos, muscus permeabiity, eosinophilia

2. Infectious Rhinitis

3. Nonallergic/ noninfectious rhinitis/ rhinopathy


Karena :
a. Induksi estrogen (kehamilan, mens, kontrasepsi)
b. Rhinitis oleh obat (topical a-adrenergic agonists, vasodilators)
c. Gustatory rhinitiss (karena makanan pedas)
d. Cold air (skier’s nose)
MULUT
Kelenjar parotid (serous type)
- Kelenjar utama (terbesar), kelenjar ludah
- Mensekresikan saliva 20-25%
- Mengsekresikan enzim alpha amilase
- Alpha amilase menghidrolisis pati karbohidrat
Kelenjar Submandibular
- Menyumbangkan produksi dan sekresi saliva (65-70%)
Kelenjar sublingual
- Menyumbangkan produksi dan sekresi saliva 5%

Fisiologi Mulut
1. Mencerna secara mekanik (mengunyah)
- Memecahkan makanan menjadi potongan kecil -> dicampur saliva -> membentuk bolus
2. Chemical digestion
- Alpha amilase (ptyalin) memecah starch para pH 6.5 atau 7
- Lipase yang diproduksi dan disekresikan oleh von ebner di lidah. Lipase : memecah
lemak menjadi asam lemak dan gliserol
3. Menelan
- Lidah merupakan organ yang berotot di dalam mulut
- Jaringan berwarna pink yang lembab disebut mucosa
- Tiny bumps yang disebut papillae menyebabkan lidah bertekstur kasar
- Thousands of taste buds (sekelompok sel saraf yang menghubungkan saraf ke otak)
- Lidah penting mengunyah, menelan makanan serta berbicara

DISORDER
Oral ulcerative lesion (oral ulcer) SARIAWAN
- Lesi pada kulit pada membrane mucosa (bisa dibibir atau lidah)
- Biasanya diikuti dengan pembentukan nanah, necrosis jaringan, biasanya menyebabkan
inflamasi
- 2018 (Indo) _: 956.993 pasien mengalami sariawan yang kambuh sekitar 8%
Yang ga sembuh2 0.9%
- 2015 (Luar) : yang paling sering penyakit dimulut itu sariawan
- Recurrent aphthous ulcer (RAU) : Ulcer nya nyeri, ukuran berbeda menyerang mukosa
dan rongga mulut
- Etiologi dan pathogenesis nya tidak diketahui dengan pasti
- Diagnosis ditegakan berd gambaran klinis
- Ulcers : sariawan pada rongga mulut, kalau ukurannya besar bisa menyebabkan orang
tidak bisa berbicara, makan. Dan kualitas org tsb akan turun
Faktor etiologi
- Bisa ada trauma, stress psikologi, tumbuh sariawan, penyakit gangguan sistemik, nutrisi
kurang, infeksi, dll.
- YANG MUNGKIN : karena obat, kekurangan asam folic, vitamin b12, besi dan factor
diet. Stress, perubahan hormonal, penyakit metabolic, infeksi, dll.
Patogenesis
- Early phase, pasien kebal sebelum ulcer terbentuk dengan sempurna
- Makula -> papula -> Necrotic -> pembentukan ulcer

- Di RAU,
1. lesi nya bundar atau oval.
2. Lapisan nya kuning / putih
3. Pinggirmnya ada lingkaran
4. Ada batasnya
5. Keparahan nyeri nya meningkat hingga process ulcerative nya berakhir
6. Kalau ulcer nya kecil, sembuh nya 4-7 hari tanpa ada bekas
7. Kalau lesi nya besar (major aphtous ulcers) bisa membentuk bekas
8. RAU dikaitkan dengan human lecosit antigen (HLA-51)

KERONGKONGAN
Terdiri dari
1. Tonsils dan adenoids
Tonsils : di belakang dan kiri kanan mulut
Adenoids : di belakang hidung
2. Pharynx
3. Larynx
4. Epiglotis : melipaat kebawah untuk mencegah makanan dan irritants masuk ke paru-paru
5. Subglotic space : located below the vocal cords (paling sempit di saluran udara/atas)

DISORDER
Pharyngitis dan Tonsillitus
- Proses inflamasi atau radang, bisa karena infeksi atau bukan
- Most cases : infeksi virus
- Most cases of pharyngitis : menular
- Ciri : exudates dan tonsils nya lebih besar disbanding yang normal

Anda mungkin juga menyukai