Anda di halaman 1dari 44

Program PPKS

Permendikbudristek Nomor 30
Tahun 2021

adalah rujukan utama dan sumber


dalam penyusunan kebijakan
perguruan tinggi
Pendahuluan
Langkah Utama
PPKS
Pokok-pokok utama kebijakan yang perlu
menjadi perhatian Pimpinan PT dalam
menyusun Program PPKS
Pencegahan
Suatu program terstruktur yang dimaksudkan agar tidak terjadi perbuatan
kekerasan seksual di lingkungan Perguruan Tinggi

Melalui
1
Pembelajaran
2 Penguatan
Tata Kelola

3
Penguatan Budaya
Komunitas
Mewajibkan
Mahasiswa, Pendidik, dan
Tenaga Kependidikan
Pencegahan Untuk mempelajari
isu PPKS
1 Melalui Pembelajaran

Bahan:
1. Permendikbud 30 Tahun 2021
2. Modul dan bahan-bahan informasi mengenai Pencegahan
dan Penanganan Kekerasan Seksual dari
Kementerian/LLDIKTI
3. Modul yang dikembangkan sendiri oleh PT (jika
memungkinkan bisa masuk dalam materi kuliah)
Pencegahan
2 Penguatan Tata Kelola

Penyusunan Penyediaan Sosialisasi/ Akomodasi Kebijakan


Peraturan - Kanal Kajian PPKS bagi Pendukung
Pedoman PPKS Laporan (regular&intensif) Disabilitas PPKS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pembentukan Pembatasan Pelatihan warga Tanda Informasi: Kerjasama antar


Satgas pertemuan diluar kampus terkait • Layanan aduan Institusi
jam/area kampus PPKS • PT Anti KS
KOMUNIKASI INFORMASI EDUKASI

Pencegahan
3 Penguatan Budaya Komunitas TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
KEKERASAN SEKSUAL

1. Pada kegiatan pengenalan kehidupan kampus bagi Mahasiswa, Pendidik,


dan Tenaga Kependidikan;
2. Kepada organisasi kemahasiswaan; dan/atau
3. Kepada jaringan komunikasi informal Mahasiswa, Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
Penanganan
Bagaimana tindakan/cara/proses untuk menangani Kekerasan Seksual di Perguruan
Tinggi, fokusnya kepada Korban dan Saksi

1 Pendampingan 3 Sanksi Administratif

2 Perlindungan 4 Pemulihan Korban


Penanganan
1 Pendampingan
Penanganan
2 Perlindungan

diberikan kepada berupa Jaminan


Korban atas Kerahasiaan
& Pendampingan,
& Saksi Perlindungan, dan
Pemulihan
Penanganan
3 Sanksi Administratif
Penanganan
3 Sanksi Administratif RINGAN
Penanganan
3 Sanksi Administratif SEDANG
Penanganan
3 Sanksi Administratif BERAT
Penanganan
3 Sanksi Administratif RINGAN

1. Teguran tertulis
2. Pernyataan maaf, yang dipublikasikan di internal kampus atau media masa
Penanganan
3 Sanksi Administratif SEDANG

1. Pemberhentian Sementara dari Jabatan


(bagi Pendidik atau Tenaga Kependidikan)
2. Pengurangan hak mahasiswa:
a. Skorsing
b. Pencabutan Beasiswa
c. Pengurangan hak lain
Penanganan
3 Sanksi Administratif BERAT

1. Pemberhentian Tetap dari Jabatan


(bagi Pendidik atau Tenaga Kependidikan)
2. Pemberhentian Tetap sebagai mahasiswa
Penanganan
3 Sanksi Administratif

Setelah menyelesaikan sanksi administratif RINGAN & SEDANG


sebagaimana, Pelaku wajib mengikuti program konseling pada lembaga yang
ditunjuk oleh SATGAS dengan biaya yang ditanggung oleh PELAKU
Penanganan
3 Sanksi Administratif

Pengakuan ataupun indikasi bahwa pelaku menunjukkan penyesalan dan


pertobatan, tidak boleh menjadi dasar meringankan
Penanganan
3 Sanksi Administratif

Penjatuhan sanksi didasarkan pada Pedoman PPKS, untuk itu peraturan


pimpinan PT tentang pedoman PPKS harus disegerakan setelah satgas
terbentuk. Dalam hal Pedoman PPKS belum ada dan sanksi harus segera
dijatuhkan, maka Satgas menetapkan rekomendasi sanksi dengan
mengupayakan dahulu penyelesaian pedoman PPKS dengan memperhatikan
kepentingan korban atas penyelesaian laporan yang cepat (sesuai ketentuan
adalah 30 hari sejak satgas menerima laporan).
Penanganan
3 Sanksi Administratif

Bila pedoman tidak memungkinkan diselesaikan dalam jangka waktu yang


ditentukan, maka Satgas merekomendasikan sanksi dengan
mempertimbangkan:

1. tuntutan korban
2. obyektifitas hasil pemeriksaan
3. rasa keadilan bagi korban
Penanganan
3 Sanksi Administratif

Pimpinan bisa menjatuhkan sanksi yang lebih berat dari rekomendasi satgas,
dalam hal terdapat pertimbangan atas:

1. Korban adalah penyandang disabilitas


2. Dampak KS terhadap korban
3. Pelaku adalah anggota satgas atau pimpinan PT pada level di bawahnya
Penanganan
3 Sanksi Administratif

Dalam hal pelaku adalah Pemimpin Perguruan Tinggi swasta


(Rektor/Ketua/Direktur) maka sanksi dijatuhkan oleh Pejabat yang berwenang
dalam menjatuhkan sanksi berdasarkan ketentuan internal masing-masing
perguruan tinggi swasta menyesuaikan jenis sanksi yang diterima.
Perlindungan
1. Keberlanjutan Pendidikan/pekerjaan
2. Ancaman fisik maupun non fisik → dampingi dan bantu laporkan ke
LPSK/Polisi jika ada
3. Perlindungan atas kerahasiaan identitas
4. Penyediaan informasi yang lengkap ttg hak dan fasilitas PPKS
5. Akses atas informasi dan layanan perlindungan
Perlindungan
6. Perlindungan atas sikap aparat
7. Perlindungan atas tuntutan pidana
8. Perlindungan atas gugatan perdata
9. Rumah aman
10. Perlindungan atas kesaksian/keterangan
Penanganan
4 Pemulihan Korban Melibatkan

a. dokter/tenaga kesehatan lain;


BENTUK
b. konselor;
c. psikolog;
d. tokoh masyarakat;
a. tindakan medis; e. pemuka agama; dan/atau
b. terapi fisik; f. pendamping lain sesuai
c. terapi psikologis; dan/atau kebutuhan termasuk kebutuhan
d. bimbingan sosial dan rohani Korban penyandang disabilitas
g. dinas terkait/lembaga penyedia
layanan penanganan KS
Keseluruhan kebijakan tadi
adalah program yang wajib
dijalankan dan di-inisiasi oleh
Pimpinan Perguruan Tinggi
LLDIKTI Wilayah VII
Satgas
dibentuk untuk
membantu
Satgas bukan
hanya
menerima laporan
dan melakukan
pemeriksaan
Tugas SATGAS
- PPKS
1. Membantu menyusun pedoman Pencegahan dan Penanganan Kekerasan
Seksual di Perguruan Tinggi
2. Melakukan survey Kekerasan Seksual → minimal 6 bulan sekali
3. Menyampaikan hasil survey kepada Pimpinan PT
4. Melakukan sosialisasi PPKS dan tema2 terkait
Tugas SATGAS
- PPKS
5. Menerima dan menangani laporan KS
6. Berkoordinasi dengan unit layanan terkait disabilitas
7. Berkoordinasi dengan unit layanan terkait perlindungan saksi dan korban
8. Memantau pelaksanaan rekomendasi satgas oleh Pimpinan PTS
9. Membuat laporan Program PPKS 6 bulan sekali
Ketentuan
• Bersifat AdHoc • Masa kerja minimal 2 tahun,
dapat diperpanjang 1 tahun
• Terdiri dari unsur Pendidik,
1 Komposisi dan Jumlah Pansel Tendik, dan Mahasiswa • Terdiri dari unsur Pendidik,
Tendik, dan Mahasiswa
• Berjumlah minimal 3 maksimal 7
• Berjumlah minimal 5
2 Komposisi dan Jumlah Satgas • 2/3 adalah perempuan
• 2/3 adalah perempuan

• 50% adalah Mahasiswa


Disarankan
Tetap membuat kajian mengenai
Kekerasan Seksual:

• Jika ada hasil penelitian lebih baik


• Bisa berupa sertifikat konferensi,
pelatihan, seminar, dsb
• Penulisan esai atau proposal ide
Uji Publik
Dilakukan untuk memperkenalkan kepada masyarakat
calon anggota panitia seleksi yang telah mengikuti
pelatihan dan seleksi dan diharapkan terdapat
masukan atau informasi dari masyarakat mengenai
calon pansel.

Informasikan kepada publik seluas-luasnya melalui:


• Media masa
• Media sosial
• Papan Pengumuman di kampus, atau
• Rapat atau forum diskusi
Penetapan
Calon pansel ditetapkan menjadi pansel oleh
Pimpinan PT dengan SK sesuai ketentuan jumlah dan
komposisi pansel setelah mempertimbangkan hasil
uji public

Pansel juga dibubarkan dengan penetapan/SK


Pimpinan PT setelah satgas terbentuk
Dalam Hal
Tidak ada respon dari email Kemendikbud, maka
pelatihan bagi (minimal) 10 calon PANSEL serta
mekanisme kelulusannya ditetapkan dengan
mekanisme yang diatur secara internal.

Format surat kepada kementerian ada


pada folder materi sosialisasi ini
Dalam Hal
Satgas PTS belum memiliki akses kepada LMS,
pimpinan PT memprogramkna pelatihan internal yang
dilakukan secara reguler untuk pengembangan
kompetensi satgas.

Atau satgas juga dapat diprogramkan untuk belajar


mandiri namun terstruktur dan termonitor dengan
memanfaatkan bahan-bahan yang telah disiapkan
Kemdikbudristek
2
1
LLDIKTI Wilayah VII akan
melakukan monitoring dan
Diharapkan semua
pemetaan pembentukan
Perguruan Tinggi dapat
SATGAS mulai awal Oktober
membentuk satgas pada
2022
akhir September 2022

3 Monev PPKS 4

PTS akan diberikan akses dan


Dari hasil monitoring dan kesempatan untuk melaporkan
pemetaan, akan diputuskan progress PPKS yang telah
kebijakan bagi PTS yang memiliki dijalankan secara mandiri kepada
keterbatasan Sumber Daya LLDIKTI
Wajib
dilaksanakan
✓ Agar Perguruan tinggi memiliki kesiapan jika sewaktu-waktu terdapat
permasalahan KS

✓ PT yang tidak melakukan program PPKS dapat dikenakan sanksi pada


pengehentian bantuan bagi PT dan/atau penurunan akreditasi

✓ LLDIKTI akan melakukan pemantauan, mengedepankan pembinaan, evaluasi,


dan penghargaan

✓ LLDIKTI akan mendampingi proses ini, akan diagendakan program-program


terkait PPKS (best practices, FGD, sosialisasi, pelatihan, dan monitoring)
Bahan dan
Informasi
Untuk pendalaman wawasan dan informasi mengenai bagaimana dan
apa itu PPKS, bisa disimak pada bahan-bahan menarik di bawah ini

Portal PPKS:
• https://merdekadarikekerasan.kemdikbud.go.id

Video Serial Edukasi :


• http://ringkas.kemdikbud.go.id/lldikti7filmppks

Buku Pedoman:
• http://ringkas.kemdikbud.go.id/lldikti7pedomanppks

Paparan Mas Menteri tentang PPKS:


• http://ringkas.kemdikbud.go.id/lldikti7eps14

Materi Sosialisasi ini:


• http://ringkas.kemdikbud.go.id/lldikti7materippks
Ayo kita mulai!
Terima kasih!

Agung Yundi Bahuda S, S.H., M.H I 2022

Anda mungkin juga menyukai