Konotasi Denotasi Majas
Konotasi Denotasi Majas
1. Fadlan tak ingin sombong, meski berada di kursi empuk di kantornya. (kursi empuk: jabatan
yang bagus)
2. Mukhlis hidup sebatang kara. (sebatang kara: sendirian/tanpa keluarga)
3. Rumah Paijo hangus di lalap si jago merah. (jago merah: Api)
4. Para pedagang tersebut gulung tikar. (gulung tikar: bangkrut)
5. Benny orang yang pandai bersilat lidah. (bersilat lidah: pandai berbicara/pandai mencari
alasan)
6. Dian hanya sebagai sapi perah bagi bosnya. (sapi perah: dimanfaatkan saja)
7. Irfan merupakan keturunan darah biru. (darah biru: bangsawan/terhormat)
8. Anisa menjadi buah bibir semenjak sukses mendirikan toko kue (buah bibir: pembicaraan
orang banyak)
9. Ahmad angkat kaki dari kosnya. (Angkat kaki: pindah/keluar)
10. Kenaikan BBM bukan hanya kabar angin. (kabar angin: isu/tidak pasti kebenarannya)
11. Ternyata dia adalah maling kelas kakap yang sudah insyaf (kelas kakap: hebat/berkuasa)
12. Didin sudah tahu akal bulus Bejo. (akal bulus: licik/ penipu)
13. Dian bisa kerja di kantor tersebut karena ada orang dalam. (orang dalam: kerabat atau kenalan
yang berwenang )
14. Rossi sangat lihai menunggangi kuda besinya. (kuda besi = motor balap)
15. Pengalaman pahit yang aku rasakan, menjadi penyemangat kesuksesanku. (pahit: tidak
menyenangkan hati)
Contoh Kalimat Denotasi
1. Alibaba menyeduh kopi dengan air panas. (panas: suhu air yang tinggi)
2. Kaca itu jatuh dan hancur berkeping-keping. (hancur: rusak menjadi pecahan-pecahan kecil)
3. Padi di sawah bu Yusda masih hijau. (hijau: muda)
4. Sungai yang berada di belakang rumah Anggi meluap akibat hujan tadi malam. (meluap:
melimpah dengan banyak )
5. Adik kecilku sangat suka menggigit jari. (menggigit jari: memasukkan jari ke mulut dan di
gigit)
6. Zakiyan memiliki seekor sapi perah. (sapi perah: sapi yang diambil air susunya)
7. Ibu Andi pergi dini hari tadi ke rumah nenek. (dini: pagi sekali)
8. Tangan Reno terbakar ketika bermain api. (bermain api: melakukan permainan dengan api)
9. Adik duduk di kursi empuk yang terbuat dari busa. (kursi empuk: kursi yang nyaman diduduki)
10. Suasana hari ini terasa sangat panas. (panas: keadaan pada suhu tinggi)
11. Neny sedang menggulung tikar. (tikar: anyaman yang biasanya digunakan untuk tempat
duduk)
12. Warga Jamruj berhasil menangkap pencuri kambing bandot milik Andi. (menangkap:
memegang pencuri dan tidak melepaskan)
13. Ayam itu tenggelam di sungai. (tenggelam: masuk terbenam ke dalam air)
14. Makanan ini terasa pahit di mulut. (pahit: rasa tidak sedap seperti rasa empedu)
15. Anakku Ahmad, jangan banting tulang ayamnya ya! (banting tulang: kegiatan membanting
tulang)
I. MAJAS PERBANDINGAN
A. Majas Simile
Kalimat yang menggunakan majas simile sendiri dapat dilihat dari ciri-cirinya, di antaranya:
Kalimat terdengar berlebihan Pada kalimat yang menggunakan majas simile akan
terdengar seperti berlebihan atau tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
Banyak kata-kata kiasan Majas simile memiliki ciri-ciri berupa banyak terdapat kata-kata
kiasan dalam kalimatnya.
B. Majas Metafora
Majas metafora adalah gaya bahasa yang menggambarkan suatu objek dengan perbandingan
langsung dan tepat atas dasar sifat yang hampir sama atau bahkan sama.
C. Majas Hiperbola
Ciri-ciri majas hiperbola
Beberapa ciri-ciri majas hiperbola, sebagai berikut:
Tidak masuk akal Majas hiperbola menggunakan bahasa yang tidak masuk akal. Ketika
kamu menemukan kata, frasa, atau kalimat yang terasa berlebihan atau bahkan susah
dinalar, bisa dipastikan itu adalah majas hiperbola.
Melebih-lebihkan Majas yang satu ini seringkali melebih-lebihkan sesuatu sehingga
terkesan lebih besar dari kenyataannya.
Dramatis Majas hiperbola sering disampaikan secara dramatis. Dan ini berkaitan erat
dengan karakteristik sebelumnya. Dan jika diperhatikan dengan baik, majas hiperbola
banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Mampu memengaruhi pembaca atau
pendengar
Ciri-ciri yang terakhir dari majas hiperbola adalah mampu memberikan pengaruh yang
besar kepada pembaca atau pendengar. Biasanya, pengaruh ini akan diikuti dengan
efek-efek tertentu. Seperti sedih, marah, kesal, atau yang lainnya. Baca juga: Mengenal
Majas Litotes: Pengertian,
Ciri-Ciri, Fungsi, dan Contohnya Fungsi majas hiperbola Dari pengertian di atas, maka
fungsi majas hiperbola adalah: Untuk memberikan kesan dramatis Majas hiperbola
umumnya dipakai dalam sebuah karya sastra untuk memberikan kesan dramatis.
Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan perhatian dari orang lain serta
mewujudkan kepentingan si pembuat karya sastra. Memperindah kalimat Penulis,
penyair, atau pembicara kerap memanfaatkan majas hiperbola dalam karyanya untuk
memperindah kalimat. Cara ini dianggap efektif dalam memberikan kesan yang baik
pada para penikmat karya sastra. Memberikan penekanan emosi Fungsi yang terakhir
adalah untuk memberikan penekanan emosi pada suatu kalimat. Faktanya, pembaca
atau pendengar cenderung lebih mudah merasakan kalimat yang mempunyai emosi.
Mungkin, bisa juga menampilkan imajinasi dan kesan tertentu. Baca juga: Pengertian
Majas Sarkasme, Ciri, Bentuk dan
Contohnya Contoh majas hiperbola Agar lebih mudah memahaminya, simak contoh
majas hiperbola, berikut ini!
1. Seribu kota akan kulalui untuk mencari kekasih hati
2. Rambutnya terurai halus seperti sutra
3. Kejutan ulang tahun kali ini hampir membuatku terkena serangan jantung
4. Ayah memeras keringat demi memberi nafkah kami sekeluarga
5. Kakak membanting tulang demi menyekolahkan adik-adiknya
6. Dia membacakan pidato sambil berapi-api
7. Pujian ibu guru membuat diriku melayang-layang di udara
8. Sinar matahari membakar kulitku
9. Pencuri itu berlari secepat kilat saat kepergok warga
10. Olahragawan itu memiliki tangan sekuat besi
11. Pesawat itu melaju lebih cepat dari kecepatan cahaya
12. Kamu berjalan lebih lambat dari siput
13. Makanan ini lebih panas dari lava pijar
14. Surat itu butuh waktu ribuan tahun untuk tiba
15. Kecantikan Miss Indonesia mampu mengalihkan dunia
D. Majas Litotes
1. Saya hanyalah anak kemarin sore di bidang marketing ini, belum sepadan jika
dibandingkan dengan para senior.
2. Meskipun gajiku hanya cukup untuk makan, tetapi aku bahagia menjalani profesi ini.
3. Aku membelinya di salah satu toko pusat perbelanjaan kota, semoga kamu suka hadiah
murah dariku ini.
4. Saya hanyalah orang biasa dan berasal dari kampung, apakah pantas bersanding dengan
anda?
5. Aku ini hanyalah buruk pabrik miskin dengan pendapatan dibawah rata-rata.
6. Janganlah kau sebut aku ini sebagai peternak sukses, aku hanya seorang tukang kambing
dari kampung.
7. Kalau ada waktu, mampirlah ke gubuk milik kami di seberang jalan itu.
8. Saya hanya pekerja intelektual yang makan garam dan nasi putih setiap hari.
13. Mungkin Anda tidak akan merasa betah di rumah saya yang hanya beralaskan tikar ini.
14. Orang hebat seperti dia tidak akan mau berteman dengan saya yang biasa-biasa saja.
15. Seperti surga dan bumi, saya tidak pantas dipasangkan dengan yang sempurna Anda.
E. Majas personifikasi
adalah gaya bahasa perbandingan yang mengubah benda mati seolah-olah memiliki sifat atau
bertingkah laku layaknya manusia."
contoh kalimat majas personifikasi adalah:
1. Alam ikut bersorak gembira Suara nyanyian burung mengalun dengan indah
2. Asap menyelinap di balik tirai rumah Ketegangan kembali menyapa semua orang
3. Langit ikut merasakan kemarahannya
4. Angin berembus mengayunkan dedaunan
5. Semburat jingga mulai mengintip sore ini
6. Debur ombak menyahuti kegelisahannya
7. Pelangi melukis indah di balik awan
8. Burung-burung bersahutan pada dinginnya malam
9. Air laut mulai menyapu pasir pantai
10. Layang-layang mulai terbang tanpa meninggalkan jejak
11. Tumpukan batu melihat begitu durhakanya dia kepada ibunya
12. Rumput-rumput bergoyang sore ini
13. Duri menggores membuat ia terluka
14. Hati berbisik berharap semua orang bisa mendengar
15. Uang-uang bersembunyi seperti sedang bermain petak umpet
16. Biarkan hati yang berbicara
17. Sepatu melayang ke arahnya
18. Alam pun mengikhlaskan kepergiannya.
19.
II. MAJAS SINDIRAN
a) Contoh Majas Ironi
1. Sopan sekali pakaian yang kamu kenakan hingga aku merasa malu melihatnya.
2. Wangi sekali bau badanmu. Tak ada satu orang pun yang tahan berada di dekatmu.
3. Dia orang yang sangat tepat waktu. Dia hadir saat acara sudah usai dan semua tamu
undangan telah bubar.
4. Diah adalah anak yang paling cantik di kelasnya hingga tak ada satu pun anak laki-laki
meliriknya.
5. Cahaya lampu itu sangat terang hingga aku tak bisa melihat wajah orang yang ada di
dekatku.
6. Dini seorang kakak yang sangat bertanggung jawab dan penyayang. Sekian lama
adiknya menangis, ia biarkan saja.
7. Kue yang dijual di toko itu sangat murah hingga tak ada satu pun yang laku terjual.
8. Kau benar-benar anak yang sangat berbakti kepada kedua orang tuamu. Tidak ada satu
pun nasihat dan perintah orang tuamu yang kamu patuhi.
9. Air minum isi ulang ini sangat steril dan higienis sehingga membuat tenggorokanku gatal
setelah meminumnya.
10. Suaramu sangat merdu saat bernyanyi, akan tetapi akan jauh lebih baik lagi jika kamu
diam.
11. Kita benar-benar pasangan yang sangat cocok. Tiada hari kita lewati tanpa pertengkaran.
12. Yudi adalah siswa paling teladan di sekolah. Hampir setiap hari orang tuanya mendapat
pengaduan dari pihak sekolah tentang perilaku Yudi.
13. Kejadian itu sungguh membuatku sangat senang hingga aku tak ingin hal itu terulang kembali.
14. Ricky adalah anak yang paling putih di antara teman-temannya hingga ia diberi julukan "si
hitam".
15. Harga handphone itu sangat terjangkau oleh semua kalangan masyarakat hingga aku tidak
sanggup membelinya.
16. Sepatu yang kamu belikan sangat cocok untukku hingga kakiku tidak muat memakainya.
17. Adit sangat pandai dalam pelajaran matematika. Nilai ulangan matematikanya tidak pernah
melebihi angka 5.
18. Kamu sangat menjaga perasaan ibumu. Sering kali ibumu menangis karena ucapanmu yang
menyakiti hatinya.
19. Motor itu memiliki desain yang sangat bagus hingga semua orang melihatnya dengan tatapan
aneh.
20. Kamarmu benar-benar tertata rapi. Keadaannya hampir sama seperti kapal pecah.
b) "Majas sinisme
adalah sindiran yang dinyatakan secara terang-terangan." Sebenarnya makna dari
majas sinisme sendiri mengandung sebuah kekecewaan yang dilakukan oleh sang
obyek.
Berikut merupakan contoh dari majas sinisme:
Contoh:
1. Semua penghuni rusun bergegas turun ke bawah untuk menyelamatkan diri dari gempa
bumi.
Kata "ke bawah" sebenarnya tidak diperlukan dalam kalimat tersebut. Sebab, kata "turun"
sudah pasti ke arah bawah.
2. Mundur ke belakang bukanlah pilihan yang tepat.
Kata "ke belakang" merupakan contoh majas pleonasme. Karena tanpa kata tersebut,
sebenarnya kalimat itu sudah jelas.
3. Hanya perwakilan demonstran saja yang diperkenankan masuk ke dalam.
Sama seperti dua kalimat sebelumnya, kata "ke dalam" merupakan bentuk majas
pleonasme. Karena kata "masuk" sudah pasti ke dalam.
4. Kucing itu naik ke atas meja.
Kata "ke atas" digunakan untuk menegaskan bahwa kucing itu telah naik ke meja.
5. Serentak masyarakat mendongak ke atas untuk melihat gerhana bulan.
Sebenarnya kata "mendongak" sudah mengisyaratkan gerakan kepala ke atas. Namun,
dipertegas lagi dengan kata "ke atas".
Majas Repetisi
Majas repetisi merupakan gaya bahasa yang menunjukkan pengulangan pada kata, frasa,
atau klausa yang sama. Pengulangan tersebut untuk menegaskan makna dari kalimat.
Contoh Majas Repetisi
1. Wajahmu cantik dan sangat, sangat, sangat manis.
2. Di dalam diri yang bersih ada jiwa yang beriman, di dalam diri orang yang beriman ada
jiwa yang tulus.
3. Semua orang tidak akan menyukai sifat arogan dan sifat yang selalu berbohong.
6. Bingung, bingung, dan bingung. Isi hatiku saat ini bisa diwakili dengan kata itu. Masalah
hati memang benar-benar di luar logika.
9. Terbentur, terbentur, dan terbentur. Akhirnya, kamu akan terbentuk juga suatu saat
nanti.
10. Ibu pernah bilang, "Menabung, menabung, dan menabung, Nak. Kamu tidak tahu kapan
susah datang".
11. Engkau adalah belahan jiwaku, engkau adalah cinta pertamaku dan engkau adalah cinta
terakhirku.
13. Hilangnya budaya, hilangnya kebiasaan, hilangnya kebiasaan di masyarakat adalah efek
dari globalisasi.
14. Rajin, rajin dan rajin belajar, itulah yang seharusnya menjadi aktivitas Anda menjelang
ujian nanti.
16. Aku adalah kau, kau adalah aku, aku dan kau adalah sama.
17. Pekerjaanku adalah penulis, pekerjaanmu adalah penulis, aku dan kamu sama-sama
penulis.
19. Bajuku baru, baju adik baru, bajuku dan baju adik baru.
Majas oksimoron menggunakan kata yang berlawanan dalam satu kata yang sama.
1. Mereka semua berjanji akan melewati semua ini dalam keadaan suka maupun duka.
2. Setelah hampir satu tahun menjalani tugas Negara di luar negeri, pertemuan semua tentara
dengan keluarganya dipenuhi dengan isak tangis bahagia.
3. Demi keluarganya sang Ayah harus selalu tersenyum di atas kepedihannya sendiri.
4. Berdoalah pada Tuhan supaya kamu diberi kemudahan dalam semua kesulitan yang sedang
menimpamu.
5. Pasti akan ada jalan keluar dari semua masalah mu, jika kamu mau berusaha lebih keras lagi.
6. Tetaplah bersyukur kepada-Nya, baik saat senang ataupun sedih.
7. Hal yang paling dibenci Andi adalah ketika ada orang yang tertawa di atas penderitaan orang
lain.
8. Para prajurit itu sudah mengucapkan sumpah bahwa hidup matinya akan mereka korbankan
untuk membela negara yang mereka cintai ini.
9. Hubungan mereka unik tidak pernah terlihat akur tapi selalu saling tolong, seperti saling
membenci tapi cinta.
10. Tuhan pasti akan selalu memberikan solusi dari semua masalah yang kamu hadapi, asalkan
kamu mau berdoa dan terus berusaha.
11. Sejak kedua orangtuanya meninggal dunia, kakak – adik itu menjalani susah senang
kehidupan bersama – sama.
12. Setelah berlatih dan berjuang dengan keras pada akhiranya Aldi gagal dalam pertandingan
kemarin, tapi dia yakin kegagalan adalah sukses yang tertunda.
13. Semua koruptor itu pantas diberi hukuman berat, karena mereka bersenang – senang diatas
penderitaan orang lain.
14. Sampai dengan saat ini Korea selatan dan Korea utara masih terlibat perang saudara.
15. Dengan usianya yang hampir lima puluh tahun dia sudah banyak merasakan pahit manisnya
kehidupan.
16. Sejak beberapa tahun belakangan ini karirnya di dunia hiburan mulai naik tenggelam.
17. Ibu dan Ayah sudah menikah lebih dari tiga puluh tahun, susah dan senang selalu mereka
lewati bersama.
18. Semua solusi dari masalah yang kita hadapi akan muncul jika kita terus mencoba dan
berusaha.
19. Semua kesulitan pasti ada kemudahan, jangan menyerah.
20. Setelah kegagalan kemarin, pilihan Ilham hanyalah bangkit atau menyerah.
21. Orang tua pasti tahu apa yang baik dan buruk untuk anaknya.
22. Dia mendedikasikan hidup matinya demi meraih cita – cita yang dia impikan sejak lama.
23. Saking lamanya mereka berteman, Anto sudah hapal semua sifat baik dan buruk dari Sandi.
24. Kami sudah tidak tahu, kanan apa kiri jalan yang harus kami lalui.
25. Tak peduli besar atau kecil, yang penting hasil yang dapatkan itu halal.