Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tahap Penelitian

Gambar 3.1 Tahapan Penelitian


Tahap pertama adalah tinjauan pustaka. Pada tahap ini dilakukan dengan

tiga cara, yaitu observasi dan studi literatur. Observasi dilakukan dengan

mendatangi langsung pada ke tempat yang dijadikan objek penyusunan projek

akhir. Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan referensi dan sumber yang

berkaitan dengan perangkat lunak membaca Al-qur’an dengan metode Iqro.

Tahap kedua adalah perancangan sistem. Pada tahap ini dilakukan analisis

perangkat lunak yang berjalan, membuatan perancangan serta komponen-

13
komponen permodelan perangkat lunak yang digunakan dalam membuat

perangkat lunak membaca Al-qur’an dengan metode Iqro.

Tahap ketiga adalah metodologi penelitian. Pada tahap ini menentukan

metode yang akan digunakan dalam pemecahan masalah seperti pengumpulan

data dan melakukan perancangan perangkat lunak.

Tahap keempat adalah penerapan. Pada tahap dilakukan analisa rancangan,

desain dan pengkodean program.

Tahap kelima adalah Pengujian. Pada tahap pengujian bertujuan jika

terjadi kesalahan dalam aplikasi maka sistem akan diperbaiki atau dari pihak

pengguna ingin dilakukan penambahan fitur terentu.

Tahap terakhir adalah kesimpulan dan saran. Dari semua tahapan yang

telah dilakukan akan disimpulkan dan diberi saran pada bab 5.

3.2 Tempat Pengambilan Data

Pengambilan data akan dilakukan di masjid Al-iitifaq Tanjung barangan.

3.3 Metode Pengumpulan data

a) Observasi

Onservasi dilakukan untuk mengumpulkan data kepada objek yang

diteliti untuk mendapatkan data yang tepat dan akurat. Selanjutnya hasil

observasi akan disusun dan dianalisis untuk dikembangakan pada

perangkat unak yang ingin dibangun.

b) Pengamatan

14
Pengamatan dilakukan dengan terjun langsung dalam pekerjaan

atau kegiatan sehari-hari untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya dan

bagaimana cara kerja suatu Aplikasi.

3.4. Perancangan Perangkat Luna

Menurut Yurindra (2017:47), model prototype adalah “suatu proses yang

memungkinkan developer membuat sebuah model software, metode ini baik

digunakan apabila client tidak bisa memberikan informasi yang maksimal

mengenai kebutuhan yang diinginkannya”.

Setiap metode pengembangan yang ada, terkadang tidak terlepas dari

kelebihan dan kekurangan. Begitu juga dengan metode pengembangan model

Prototype ini, yaitu:

Tabel 3.1 Kelebihan dan Kekurangan


Metode pengembangan Prototype
Kelebihan Kekurangan
1. Menghemat waktu 1. Proses perencangan dan
dalam pengembangan analisis yang terlalu
sistem. singkat.
2. Penentuan kebutuhan 2. Biasanya Kurang
lebih mudah fleksibel dalam
diwujudkan. menghadapi sebuah
3. Komunikasi yang baik perubahan.
antaral pelanggan dan 3. Pengembang kadang-
pengembang. kadang membuat
4. Pengembang dapat kompromi
lebih mudah dalam implementasi dengan
menentukan kebutuhan menggunakan sistem
pelanggan. operasi yang tidak
relevan dan algoritma
yang tidak efisien.

15
Adapun Proses - Proses dalam merancang dan mengembangkan aplikasi

dengan model Prototype untuk mendefinisikan masalah antara lain Pengumpulan

data Kebutuhan, Perancangan dan Evaluasi.

1. Pengumpulan data Kebutuhan

Dalam Proses ini, Developer dan Client akan bertemu dan

kemudian menentukan tujuan umum. Hal ini terbuatlah suatu gambaran-

gambaran kebutuhan yang akan menghasilkan data yang terstruktur dan

memiliki tahap-tahap yang akan dilalui.

2. Perancangan

Proses desain menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah

perancangan perangkat lunak yang mewakili semua aspek perangkat lunak

yang diketahui dan tentunya dapat diperkirakan sebelum dibuat code.

Proses ini berfokus pada: struktur data, arsitektur perangkat lunak,

representasi antarmuka, dan detail algoritma prosedural.

Tahap desain Perangkat Lunak mempunyai beberapa maksud atau

tujuan utama yaitu sebagai berikut:

1. Untuk memenuhi kebutuhan dan kenyamanan kepada pemakai

perangkat lunak.

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun

yang lengkap kepada pemogram komputer dan ahli-ahli teknik

lainnya yang terlibat.

16
Tujuan Kedua Ini lebih condong pada desain perangkat lunak yang

terinci yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap untuk

nantinya akan digunakan untuk pembuatan programnya. Untuk mencapai

tujuan ini, analisis perangkat lunak harus dapat mencapai sasaran-sasaran

berikut ini:

1. Desain perangkat lunak harus berguna, mudah dipahami dan

nantinya mudah digunakan.

2. Desain perangkat lunak harus dapat mendukung tujuan utama

sesuai dengan yang telah didefinisikan pada tahap perancangan

sistem yang dilanjutkan pada tahap analisis system

3. Evaluasi

Proses ini dikatakan final dalam pembuatan sebuah Perangkat

Lunak. Setelah melakukan Pengumpulan data, dan perancangan perangkat

lunak maka Client akan Mengevaluasi Kebutuhan perangkat lunak yang

ingin digunakan.

17

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen39 halaman
    Bab Iv
    Muhammad Arif budiman
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen17 halaman
    Bab Ii
    Muhammad Arif budiman
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    Muhammad Arif budiman
    Belum ada peringkat
  • 4 Abstrak
    4 Abstrak
    Dokumen2 halaman
    4 Abstrak
    Muhammad Arif budiman
    Belum ada peringkat
  • Dokumentasi Selama Kegiatan KP
    Dokumentasi Selama Kegiatan KP
    Dokumen1 halaman
    Dokumentasi Selama Kegiatan KP
    Muhammad Arif budiman
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen10 halaman
    Bab Iii
    Muhammad Arif budiman
    Belum ada peringkat
  • 4 Abstrak
    4 Abstrak
    Dokumen1 halaman
    4 Abstrak
    Muhammad Arif budiman
    Belum ada peringkat