Anda di halaman 1dari 17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terkait

Penelitian Terkait bertujuan untuk mendapatkan perbandingan dan acuan.

Selain itu, untuk menghindari anggapan kesamaan dengan penelitian ini. Dalam

kajian pustaka ini peneliti mencantumkan hasil-hasil penelitian terdahulu sebagai

berikut :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Rudianto (2013) yang meneliti pembuatan

aplikasi Iqra dan Juz Amma berbasis android, yaitu mengimplementasikan

metode pembelajaran Iqro yang sebelumnya hanya bisa kita lihat dalam

bentuk buku sehingga bisa juga kita lihat dalam bentuk mobile. Persamaan

dari penelitian ini adalah mengenai cara cepat dalam belajar membaca

AlQur’an.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Musyalleh Natsir (2011) yang meneliti

tentang rancangan aplikasi iqra, hanya saja aplikasi yang dibuat digunakan

dalam sebuah PC.

2.2. Al-Qur’an

Gambar 2.1 Al-qur’an

3
Al-Qur’an adalah firman Allah SWT. yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW dan membacanya mendapatkan pahala. Jadi pada prinsipnya

pengertian Al-Qur’an adalah wahyu atau firman Allah SWT. untuk menjadi

petunjuk atau pedoman bagi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah

SWT. Ada dua golongan yang berbeda pendapat dalam mengartikan kata Al-

Qur’an, yaitu:

1. Golongan pertama yang diwakili antara lain oleh Al-Lihyani berpendapat

bahwa Al-Qur’an adalah bentuk masdar mahfudz mengikuti wazan Al-

Ghufran dan ia merupakan mustaq dari kata Qara’a yang mempunyai arti

sama dengan tala.

2. Golongan kedua yang diwakili antara lain oleh Az-Zujaj berpendapat

bahwa al-Qur’an diidentikkan dengan wazan Fu’lan yang merupakan

musytaq dari lafal Al-Qar’u yang mempunyai arti Al-jam’u.

Ibnu Katsir juga berpendapat bahwa disebut Al-Qur’an karena di

dalamnya memuat kumpulan kisah-kisah, Amar ma’ruf nahi munkar, perjanjian,

ancaman, ayat-ayat dan surat-surat lafal Al-Qur’an adalah bentuk masdar seperti

kata Ghufran dan Khufran. Dari beberapa pendapat tersebut mereka sepakat

bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah SWT. yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW, bagi yang membacanya merupakan ibadah dan mendapat

pahala.

4
2.3. Metode Iqro

Gambar 2.2 Iqro


Iqro berasal dari bahasa arab yang berarti “bacalah”. Kalau kata iqro

digabungkan dengan metode, maka memiliki arti “suatu cara belajar Membaca Al-

qur’an yang tersusun rapi (sistematis) untuk mencapai tujuan yang dalam hal ini

adalah mampu membaca al-Qur’an secara fasih dan tartil.

Buku panduan Iqro terdiri dari 6 jilid dimulai dari tingkat yang sederhana,

tahap demi tahap sampai pada tingkatan yang sempurna. Metode Iqro disusun

Oleh Ustad As’ad Human yang berdomisili di Yogyakarta sekitar tahun 1983-

1988. Buku Metode Iqro ada yang tercetak dalam setiap jilid dan ada yang

tercetak dalam enam jilid sekaligus.

Dalam setiap jilid terdapat petunjuk pembelajaranya dengan maksud

memudahkan setiap orang yang belajar maupun yang mengajarkan AlQur’an.

Metode Iqro ini termasuk salah satu metode yang cukup dikenal di kalangan

5
masyarakat karena proses penyebarannya melalui banyak jalan, seperti melalui

jalur (DEPAG) atau melalui cabang-cabang yang menjadi pusat Iqro. Adapun

metode ini dalam prakteknya tidak membutuhkan alat yang bermacam-macam,

karena hanya ditekankan pada bacaannya (membaca huruf Al-Qur‟an dengan

fasih)

2.4. Android

Gambar 2.3 Android


Menurut Juhara (2016), Android adalah sistem operasi berbasis Linux

yang dimodifikasi untuk perangkat bergerak (mobile device) yang terdiri dari

sistem operasi, middleware dan aplikasi- aplikasi utama. Android dikembangkan

oleh Google dimana Android didesain untuk perangkat mobile dengan layar

sentuh. Tidak hanya pada perangkat mobile kini Android juga telah ada pada

televisi yaitu Android TV, pada kendaraan yaitu Android Auto, pada jam tangan

yaitu Android Wear dan Android juga terdapat pada berbagai perangkat elektronik

lainnya seperti pada notebook, konsol game, kamera digital dan lainnya.

Kode program Android dirilis oleh Google dibawah lisensi open source

sehingga berbagai perusahaan yang memproduksi smartphone dapat merilis

6
sistem operasi Android mereka sendiri tanpa menghilangkan inti dari Android

yang dikembangkan oleh Google. Tidak hanya itu karena sifatnya yang open

source membuat banyak pengembang dan para antusias dapat mengembangkan

Android mereka dengan berbagai fitur – fitur baru dan kemudian dibagikan

kepada orang lain agar dapat digunakan.

2.2.1. Sejarah Perkembangan Android

Awalnya Android dikembangkan oleh perusahaan asal Amerika

Serikat yang berada di Palo Alto, California yang bernama Android Inc.

Android Inc berdiri pada Oktober 2003 yang didirikan oleh Andy Rubin,

Rich Miner, Nick Sears dan Chris White. Pada awalnya mereka

mengembangkan Android untuk digunakan sebagai sistem operasi pada

kamera digital tetapi kemudian mereka menyadari bahwa pasar penjualan

untuk perangkat tersebut tidak terlalu luas sehingga mereka mengubah

tujuan mereka menjadi mengembangkan sistem operasi mobile.

Kemudian pada Juli 2005, Google mengakuisisi Android Inc

dengan jumlah paling sedikit 50 juta US Dollar. Para pendiri dari Android

Inc. juga bergabung dengan Google sebagai bagian dari akuisisi. Pada saat

itu belum banyak yang mengetahui tentang Android. Kemudian pada 5

November 2007, Open Handset Alliance yaitu konsorsium dari berbagai

perusahaan teknologi seperti HTC, Motorola, Samsung, Sprint, T-Mobile,

Qualcomm dan Texas Instruments memperkenalkan diri mereka ke publik

dimana tujuan mereka adalah mengembangkan perangkat mobile pertama

yang benar – benar terbuka ( open source ) serta menjadi platform yang

7
komprehensif. .Akhirnya pada 23 September 2008 tersedia smartphone

komersial pertama yang menggunakan sistem operasi Android yaitu HTC

Dream.

2.2.2. Fitur-Fitur Android

Android memiliki beragam fitur yang dapat digunakan oleh

pengguna. Berikut adalah beberapa fitur yang ada pada Android :

1. Antarmuka

Antarmuka pada Android yang paling utama adalah

manipulasi secara langsung dimana pengguna menggunakan layar

sentuh dan memberikan perintah dengan cara mengetuk,

menggeser dan memberikan arahan lainnya lewat layar sentuh

tersebut dan juga pengguna dapat mengetik lewat virtual keyboard

yang dapat diketik lewat layar sentuh tersebut juga.

Pada perangkat Android juga biasanya dilengkapi dengan

berbagai macam sensor untuk menambah interaksi antarmuka

pengguna dengan Android seperti contohnya yaitu layar dapat

berubah posisi dari potrait menjadi landscape bergantung dengan

pemosisian perangkat tersebut.

2. Aplikasi

Pada Android terdapat berbagai macam aplikasi yang dapat

digunakan oleh pengguna. Sebagian aplikasi tersebut

dikembangkan oleh Google dan dijadikan sebagai aplikasi bawaan

8
pada Android. Selain itu ada juga aplikasi lainnya yang dapat

diunduh oleh pengguna lewat layanan Google Play Store milik

Google. Pada Google Play Store tersebut terdapat berbagai macam

aplikasi yang dikembangkan oleh berbagai pengembang dari

seluruh dunia dimana aplikasi mereka nanti juga dapat diunduh

oleh pengguna.

Hal ini dapat dilakukan karena Google memberikan

software development kit secara gratis yang dapat diunduh oleh

para pengembang agar mereka dapat mengembangkan aplikasi

Android mereka. Tidak hanya itu Google juga merilis software

integrated development environment (IDE) yaitu perangkat lunak

yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi Android yaitu

Android Studio. Pada Android Studio juga telah termasuk dengan

software development kit tersebut dan berbagai tools lainnya untuk

membantu para developer untuk mengembangkan aplikasi

Android.

3. Manajemen Memory

Android di desain untuk mengatur berbagai macam proses

untuk menjaga konsumsi daya tetap pada tingkat yang paling

sedikit. Saat suatu aplikasi tidak digunakan, sistem akan

mematikan sementara proses aplikasi tersebut tetapi tidak

menghentikan prosesnya untuk mematikan penggunaan baterai dan

9
penggunaan CPU agar nantinya jika pengguna ingin memakai

aplikasi tersebut aplikasi tersebut akan menampilkan hal terakhir

yang dibuka oleh pengguna.

Android mengatur penggunaan memory aplikasi secara

otomatis. Saat kondisi memory rendah maka sistem di latar

belakang akan secara otomatis menutup proses yang tidak aktif

dimulai dengan proses yang paling lama tidak aktif.

2.2.3. Arsitektur Android

Gambar 2.4 Arsitektur Android


Android merupakan sistem operasi yang open source

dikembangkan berdasarkan kernel Linux. Android dikembangkan untuk

bekerja dengan membuat stack software (tumpukan perangkat lunak) agar

dapat berjalan dengan baik pada berbagai perangkat. Berikut adalah

10
diagram software stack yang menggambarkan komponen utama dari

platform Android :

1. Kernel Linux

Kernel Linux merupakan fondasi dari platform Android.

Sebagai contoh, Android Runtime bergantung pada kernel Linux

untuk menyediakan fungsionalitas seperti threading dan low-level

memory management. Dengan menggunakan kernel Linux,

Android akan mendapatkan keuntungan dari fitur kunci keamanan

dan memperbolehkan manufaktur perangkat untuk

mengembangkan driver hardware untuk Hardware Abstraction

Layer ( HAL ).

2. Hardware Abstraction Layer (HAL)

Hardware Absctraction Layer (HAL) menyediakan standar

antarmuka yang membuka kapabilitas perangkat keras dari suatu

perangkat Android ke tingkat Java API Framework yang lebih

tinggi. HAL terdiri dari berbagai macam library module yang di

implementasikan kepada antarmuka untuk setiap komponen

perangkat keras yang spesifik seperti kamera atau Bluetooth

module.

Ketika framework API memutuskan untuk mengakses

perangkat keras dari suatu perangkat Android maka sistem akan

11
mengambil library module untuk perangkat keras tersebut dari

Hardware Abstraction Layer.

3. Android Runtime

Untuk perangkat Android yang menjalankan versi 5.0 (API

level 21) atau yang lebih tinggi, setiap aplikasi berjalan pada

prosesnya sendiri dan juga dengan instance Android Runtime

(ART) mereka masing - masing. ART dibuat untuk menjalankan

berbagai virtual machine pada perangkat dengan memory rendah

dengan mengeksekusi DEX file yaitu kode byte yang didesain

secara khusus untuk Android yang telah dioptimisasi untuk

kapasitas memory yang minim. Beberapa fitur utama dari ART

adalah sebagai berikut :

1) Kompilasi Ahead-of-time (AOT) dan Just-in-time(JIT)

2) Optimisasi garbage collection (GC)

3) Dukungan debugging yang lebih baik yang termasuk sampling

profiler, diagnosa yang lebih rinci dan juga laporan crash.

Pada perangkat Android yang menjalankan versi dibawah

5.0 (API level 21), Android Runtime masih belum digunakan tetapi

yang digunakan adalah Dalvik Virtual Machine. Jika suatu aplikasi

berjalan lancar pada Android Runtime maka aplikasi tersebut pasti

akan berjalan lancar pada Dalvik Virtual Machine tetapi belum

tentu sebaliknya. Android juga menyediakan berbagai core runtime

12
libraries untuk menjalankan berbagai fungsionalitas terhadap

bahasa pemrograman Java.

4. Native C/C++ Libraries

Berbagai macam komponen dan layanan pada Android

seperti ART dan HAL dibangun dengan native code yang

membutuhkan native libraries yang ditulis dengan bahasa

pemrograman C dan C++. Platform Android menyediakan Java

framework API untuk membuka fungsi dari beberapa native

libraries tersebut kepada aplikasi. Sebagai contoh, pengembang

dapat mengakses layanan OpenGL ES lewat framework Android

yaitu Java OpenGL API untuk menambahkan dukungan untuk

menggambar dan memanipulasi grafik 2 dimensi dan 3 dimensi

pada aplikasi yang mereka kembangkan.

5. Java API Framework

Seluruh fitur dari sistem operasi Android tersedia dengan

menggunakan API yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman

Java. API tersebut menyediakan berbagai fungsi yang dibutuhkan

pengembang untuk membuat aplikasi Android dengan

menyediakan komponen dan layanan sistem yang modular dan

juga termasuk :

1) View System yang dapat digunakan untuk membangun user

interface (UI) aplikasi yang didalamnya termasuk grid, lists, text

13
box, buttons, dan juga web browser yang dapat disematkan pada

aplikasi tersebut.

2) Resource Manager yang menyediakan akses kepada non-code

resources seperti localized strings, grafik dan layout files.

3) Notification Manager yang dapat menampilkan peringatan dan

pemberitahuan suatu aplikasi pada status bar.

4) Activity Manager yang mengatur siklus hidup dari suatu

aplikasi dan menyediakan back stack navigasi yang umum.

5) Content Providers yang memperbolehkan suatu aplikasi untuk

mengakses data dari aplikasi lain seperti aplikasi kontak atau

membagikan data aplikasi tersebut kepada aplikasi lainnya.

6. Aplikasi Sistem

Android menyediakan berbagai macam aplikasi bawaan

seperti aplikasi email, kontak, kalender, internet browser dan lain

sebagainya. Aplikasi bawaan ini tidak diatur sebagai aplikasi

utama dari perangkat Android tersebut sehingga sebagai contoh

pengguna dapat mengunduh aplikasi internet browser yang lain

lewat Google Play Store dan menjadi aplikasi internet browser

tersebut sebagai aplikasi utama.

Aplikasi sistem selain sebagai aplikasi bawaan dari

Android juga berfungsi sebagai penyedia kapabilitas untuk dapat

14
digunakan pengembang pada aplikasi yang ia kembangkan.

Sebagai contoh jika seorang pengembang ingin aplikasi yang

dikembangkannya dapat mengirimkan pesan SMS, pengembang

tersebut tidak perlu untuk membangun layanan pengiriman pesan

SMS tersebut sendiri tetapi cukup dengan meminta aplikasi

pengirim pesan SMS yang tersedia pada perangkat Android

tersebut untuk mengirimkan pesan SMS yang diinginkan.

2.5. Android Studio

Gambar 2.5 Android Studio


Android Studio merupakan software integrated development environment

( IDE ) yang resmi untuk membangun aplikasi Android. Android Studio dibangun

berdasarkan IntelliJ IDEA yang merupakan software integrated development

enviroment untuk membangun aplikasi atau software dengan bahasa

pemrograman Java/ Seluruh fitur yang ada pada InteliJ IDEA juga terdapat pada

Android Studio yang kemudian ditambahkan lagi fitur-fitur lainnya agar dapat

meningkatkan produktivitas para pengembang aplikasi Android yaitu seperti :

1. System build Gradle yang fleksibel.

15
2. Emulator Android yang kaya dengan fitur.

3. Dukungan untuk membangun aplikasi Android untuk perangkat apapun

baik itu pada smartphone, Android TV, Android Wear dan perangkat

Android lainnya.

4. Instant Run yang dapat melakukan perubahan pada aplikasi tanpa harus

melakukan instalasi ulang aplikasi.

5. Code templates dan integrasi GitHub untuk membantu para pengembang

membangun aplikasi umum dan melakukan import kode sample.

6. Berbagai macam testing tools dan frameworks.

7. Dukungan untuk bahasa pemrograman C dan C++.

Android Studio pertama kali diumumkan oleh Google pada 16 Mei 2013

pada Google I/O Conference dan menggantikan Eclipse sebagai software IDE

resmi untuk platform Android. Saat ini Android Studio telah mencapai versi 2.3.1

yang dirilis pada 2 April 2017 dan tersedia untuk diunduh secara gratis untuk

sistem operasi Windows, macOS dan Linux. Berikut adalah kebutuhan sistem

untuk menjalankan Android Studio :

Tabel 2.1 Kebutuhan Sistem untuk menjalankan android


studio
No. Kriteria Deskripsi
1. Sistem Operasi Windows 7 atau lebih tinggi
Mac OS X 10.9.5 atau lebih
tinggi Linux
2. RAM Minimal RAM 3GB
Rekomendasi RAM 8GB
ditambah dengan RAM 1GB
untuk Android Emulator.
3. Kapasitas Penyimpanan Minimal kapasitas

16
penyimpanan 500MB untuk
Android Studio dan minimal
1,5GB untuk Android SDK,
Emulator, System Images dan
Caches.
4. Versi Java Java Development Kit (JDK)
8.
5. Resolusi Layar Minimal resolusi layar
1280x800.

2.6. Java

Gambar 2.6 Java


Java adalah bahasa pemrograman komputer yang bersifat concurrent,

classbased, dan object-oriented yang di desain agar mempunyai kebergantungan

implementasi serendah mungkin. Java dikembangkan agar para pengembang

aplikasi dapat write once, run anywhere (WORA) yang maksudnya setelah kode

pemrograman software tersebut ditulis dan di-compile, software tersebut dapat

dijalankan di berbagai platform yang mendukung bahasa pemrograman Java.

Software dan aplikasi yang dibangun dengan bahasa pemrograman Java akan di

compile ke dalam kode byte yang akan dapat berjalan di setiap Java Virtual

Machine manapun tanpa bergantung pada arsitektur komputernya. Pada tahun

17
2016 tercatat bahwa Java merupakan salah satu bahasa pemrograman yang paling

populer digunakan.

Awal dari perkembangan bahasa pemrograman Java dimulai dari bulan

Juni 1991 dimana James Gosling, Mike Sheridan dan Patrick Naughton

menginisiasi untuk mengembangkan Java. Tujuan awal dari perkembangan bahasa

pemrograman Java yaitu untuk televisi interaktif tapi pada masa itu masih tidak

memungkinkan. Penamaan awal dari bahasa pemrograman Java adalah Oak yang

diambil namanya dari pohon Oak yang ada diluar kantornya Gosling. Kemudian

nama tersebut diganti menjadi Green dan pada akhirnya dinamakan Java yang

diambil dari kopi Jawa ( Jawa yang dalam bahasa inggris adalah Java ). Gosling

mendesain Java agar syntax-nya mirip dengan bahasa pemrograman C/C++

sehingga para programmer akan familiar dengan Java. Ada 5 tujuan prinsip saat

dikembangkannya bahasa pemrograman Java yaitu :

1. Java harus simple, object-oriented dan familiar.

2. Java harus robust dan secure.

3. Java harus architecture neutral dan portable.

4. Java harus dieksekusi dengan high performance.

5. Java harus interpreted, threaded dan dynamic.

3.6. Unified Modeling Language (UML)

Menurut Mulyani (2016), “UML adalah sebuah teknik pengembangan

sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian

dan melakukan spesifikasi pada sistem”.

18
Dari beberapa penjelasan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa UML

(Unified Modeling Language) adalah bahasa yang sering digunakan untuk

membangun sebuah sistem perangkat lunak dengan melakukan penganalisaan

desain dan spesifikasi dalam pemrograman berorintasi objek. UML (Unified

Modeling Language) memiliki diagram-diagram yang digunakan dalam

pembuatan aplikasi berorintasi objek, diantaranya :

1. Usecase Diagram

Menurut Muslihudin (2016), Diagram Use Case bersifat statis.

Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktoraktor (suatu

jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk

mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan

serta diharapkan pengguna. Menurut Mulyani (2016), ”Use case diagram,

yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara

sistem dengan aktor”.

2. Activity Diagram

Menurut Muslihudin (2016), Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status

yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam

suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam suatu sistem serta

pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran

kendali antar objek.

19

Anda mungkin juga menyukai