Step 6 SGD 10 LBM 3
Step 6 SGD 10 LBM 3
(Itsna)
Smart thinking adalah cara untuk mengetahui dan mengungkapkan ide, mengkomunikasikan
ide sehingga dapat dipahami dari lebih awal, dan mengetahui apakah semua topik
penting sudah terbahas.
Sumber:
M. Allen. (2004) Smart Thinking Skills For Critical Understanding and Writing
yaitu dengan menggunakan sebab, bertanya tanya tentang alasan bisa terjadinya suatu hal. Se-
bab merupakan dasar dari segala pemikiran. Digambarkan sebagai proses memikirkan dan memgko-
munikasikan suatu sebab mengapa kita memiliki pandangan atau kesimpulan terhadap suatu hal.
Sumber:
M. Allen. (2004) Smart Thinking Skills For Critical Understanding and Writing
As’ari, dkk. (2017) berpikir kritis merupakan berpikir logis atau masuk akal yang berfokus
pada pengambilan keputusan tentang yang dipercaya dan dilakukan seseorang.
Sumber:
Suryo Widodo, Ika Santia, dan Jatmiko. (2019). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Pen-
didikan Matematika pada Pemecahan Masalah Analisis Real. JPMR 4 (2)
4. Bagaimana cara kita untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis atau critical
thinking? (Shaniya)
2. Selalu bersikap skeptis tentang segala sesuatu!, benar/tidak ?, cocok/tidak dan lainnya.
3. Tanamkan dalam diri kita bahwa tidak ada kebenaran yang mutlak selain yang datang dari
Allah.
5. Yakini bahwa selalu ada kemungkinan kekeliruan atau kesalahan dari suatu pernyataan.
6. Yakini bahwa tidak ada larangan untuk berpikir kritis dan berpendapat lain.
9. Selalu dahului keputusan yang kita ambil sekecil apapun dengan berpikir nalar (menggu-
nakan logika).
Sumber:
Ennis (1989) menyatakan bahwa seseorang yang memiliki kemampuan berpikir kritis maka
akan memenuhi enam karakteristik dasar berpikir kritis yang dikenal dengan FRISCO (Focus,
Reason, Inference, Situation, Clarity, and Overview), meliputi:
1) focus yang dimaksudkan adalah mahasiswa mampu menentukan konsep yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah;
2) reason adalah mahasiswa mampu memberikan alasan tentang jawaban yang diberikan;
3) inference adalah mahasiswa mampu membuat kesimpulan dari informasi yang tersedia
dengan cara membuat langkah-langkah penyelesaian;
4) situation adalah mahasiswa mampu menjawab soal sesuai konteks permasalahan, dapat
mengungkapkan peristiwa atau permasalahan dengan bahasa matematika serta dapat
menyelesaikan soal aplikasi matematika;
5) clarity adalah mahasiswa dapat memberikan kejelasan lebih lanjut baik dari segi definisi
maupun keterkaitan konsep; dan
6) overview adalah mahasiswa mampu mengecek apa yang telah ditemukan, diputuskan,
dipertimbangkan, dipelajari dan disimpulkan.
Sumber:
Suryo Widodo, Ika Santia, dan Jatmiko. (2019). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Pen-
didikan Matematika pada Pemecahan Masalah Analisis Real. JPMR 4 (2)
6. Apa saja metode yang bisa digunakan untuk berpikir kritis? (Afin)
Twelve Essential Critical Thinking Skills (12 keterampilan esensial dalam berpikir kritis), berikut.
d. Merumuskan/memformulasi masalah.
b. Mengecek konsistensi.
c. Mengidentifikasi asumsi.
e. Mengenali kemungkinan bias, emosi, propaganda, salah penafsiran kalimat (semantic slanting).
Sumber:
Zubaidah, S. (2010, January). Berpikir Kritis: kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dapat dikem-
bangkan melalui pembelajaran sains. In Makalah Seminar Nasional Sains dengan Tema Optimalisasi
Sains untuk memberdayakan Manusia. Pascasarjana Unesa (Vol. 16, No. 1, pp. 1-14).
7. Apa manfaat dan hambatan pada critical thinking?
Manfaat
- berpikir kritis berguna dalam melakukan kegiatan membaca, menulis, berbicara, mendengarkan,
berdiskusi, dan sebagainya, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
-kurangnya motivasi pada siswa, siswa malas berpikir, pelajaran yang monoton
- pembelajaran dengan menggunakan metode tradisional atau hanya ceramah saja, karena siswa hanya
mendengarkan tanpa berpartisipasi dalam menemukan pengetahuan selama pembelajaran
Sumber :
Dr. Bhisma Murti, MPH, MSc, PhD – Institute for Health Economic and Policy Studies (IHEPS)/ 1
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret
Repository unpas
8. Apa definisi dari silogisme, opini, asumsi, fakta, dan argument? (Shaniya) (Andika)
Silogisme, dimaknai sebagau susunan pikiran yang logis. Secara luas, silogisme adlah proses
penalaran yang menghubungkan dua proposisi yang berlainan untuk menurunkan sebuah kesimpulan.
Asumsi, merupakan gambaran sangkaan, perkiraan, satu pendapat atau kesimpulan sementara,
atau suatu teori sementara yang belum dibuktikan.
Opini, adalah suatu pernyataan yang dipercaya sebagai sesuatu yang benar namun tidak
berdasar kenyataan maupun bukti yang substantial. Opini bersifat subjektif berdasarkan pemikiran
pribadi yang kebenarannya kadang tidak dapat dibuktikan karena berasal dari pengalaman subjektif
seseorang.
Sumber:
Silogisme adalah argumen yang mempunyai dua premis dan satu kesimpulan. Jadi argumen adalah
hasil dari silogisme atau kesimpulan dari dua pernyataan yang bersifat valid dan dapat diterima oleh
akal.
Sumber:
https://translate.google.com/translate?u=https://bookdown.org/rlridenour/ct-text/categorical-
logic.html&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp&prev=search
Logical fallacy adalah kesesatan logika berpikir yang timbul karena terjadi ketidaksesuaian
antara apa yang dipikirkan dan bahasa yang digunakan untuk merumuskan pokok pikiran. Pe-
nalaran yang sesat ini dapat terjadi apabila susunan premis yang ada tidak menghasilkan suatu
kesimpulan yang benar. Dalam artian kesesatan atau fallacy muncul ketika suatu argumen ter-
bentuk dari premis-premis yang tidak berkaitan dengan argumen yang ada(LaBoissiere,
2010:1).
Contoh:
a. ad hominem
isi argumennya adalah menyerang karakter lawan bicara dengan tujuan untuk menyangkal
atau mempertahankan diri.
b. false cause
suatu hal yang bukan menjadi penyebab suatu kesimpulan namun seolah olah menjadi penye-
bab utama.
c. black or white
argument yang memposisikan lawan bicara pada posisi hitam atau putih yang dapat membuat
lawan bicara bimbang.
argument disusun dengan membuat susunan lemah dan menghubungkan dengan lawan bicara
sehingga terlihat kuat dengan tujuan untuk menjatuhkan lawan bicara.
e. appeal to authority
berargumen dengan merujuk suatu tokoh atau seseorang yang dianggap terpandang, dengan
menggunakan pernyataan tokoh tersebut sebagai konklusi tanpa mencari alasan rasional.
f. complex question
Sumber:
11. Apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya logical fallacy? (Itsna)
- keterbatasan memori
Sumber:
Lutfiyah, Nur Ulfi (2018) Logical fallacy dan cyberbullying pada media sosial facebook:
Studi Analisa wacana pada kasus Demonstrasi 212. Undergraduate thesis, Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim.
12. Apa yang dimaksud dengan ad hominem dan mengapa seseorang cenderung melakukan
hal tersebut dalam berargumen? (Andika)
ad hominem digambarkan sebagai kekeliruan argumentasi ketika isu karakter lawan tidak rel-
evan dengan isu yang sedang dibicarakan.
Faktor:
- keterbatasan memori
Sumber :
Engel SM. Dengan Alasan yang Baik . edisi ke -6 Boston: Bedford/St. milik Martin; 2000. [ Google Cen-
dekia ]
Walton D. Argumen ad hominem . Tuscaloosa: Pers Universitas Alabama; 1998. [ Google Cendekia ]
Lutfiyah, Nur Ulfi (2018) Logical fallacy dan cyberbullying pada media sosial facebook: Studi Anal-
isa wacana pada kasus Demonstrasi 212. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim.
Ketrampilan bepikir kreatif ini akan melibatkan imajinasi, kecerdasan, wawasan, dan ide - ide
ketika menghadapi situasi tertentu (Birgili, 2015).
Sumber:
Meitiyani, M., Nadhiro, N., & Syaban, A. (2019). Membangun Kemampuan Berpikir Kreatif untuk
Mengatasi Masalah Lingkungan dengan Menggunakan Pembelajaran Otentik. EDUSAINS, 11(2),
297-302.
14. Bagaimana cara menyusun sebuah argument dalam mengkritisi sesuatu? (Jihan)
Menunjukkan posisi anda ketika memberikan suatu argument dengan alasan yang
menyertainya. Dalam overall argument ini memiliki alasan penyerta yang terdiri dari
2. Contributing Argument
4. Usaha untuk meyakinkan orang lain untuk menerima sudut pandang yang diajukan
Sumber:
Cottrell Stella. Critical thinking skills : developing effective analysis and argument. Palgrave Macmil-
lan; 2005. 250.
15. Apa perbedaan antara berpikir kreatif dan berpikir kritis, dan jika saling
berhubungan, apa hubungannya?
Ketrampilan bepikir kreatif ini akan melibatkan imajinasi, kecerdasan, wawasan, dan ide -
ide ketika menghadapi situasi tertentu (Birgili, 2015).
As’ari, dkk. (2017) berpikir kritis merupakan berpikir logis atau masuk akal yang berfokus
pada pengambilan keputusan tentang yang dipercaya dan dilakukan seseorang.
Berpikir kreatif merupakan komponen berpikir kritis, dalam berpikir kita memerlukan untuk
berpikir kreatif, dengan berpikir kreatif kita dapat mengaitkan imajinasi, kecerdasan, wawasan, dan
ide ide dalam memahami suatu hal, agar pemikiran kita lebih kritis dalam menganalisis hal tersebut.
Sumber:
Meitiyani, M., Nadhiro, N., & Syaban, A. (2019). Membangun Kemampuan Berpikir Kreatif untuk
Mengatasi Masalah Lingkungan dengan Menggunakan Pembelajaran Otentik. EDUSAINS, 11(2),
297-302.
Suryo Widodo, Ika Santia, dan Jatmiko. (2019). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Pen-
didikan Matematika pada Pemecahan Masalah Analisis Real. JPMR 4 (2)
Opini