Itsna Azzahra SGD 1 LBM 3
Itsna Azzahra SGD 1 LBM 3
Kelompok SGD 10
Becoming Critical Thinker
Step 1
1. Smart Thinking (Amara)
● Berpikir cerdas dengan memanfaatkan ide potensi dan efisiensi (Ajeng)
3. Silogisme (Itsna)
● Penarikan kesimpulan dari dua atau tiga lebih premis (Afin)
4. Ad Hominem (Andika)
● Satu serangan balik secara lisan atau tertulis (Jihan)
Step 2
1. Apa itu smart thinking? Dan mengapa smart thinking itu penting? (Itsna)
2. Apa itu logical fallacy? Beserta berikan contohnya? (Amara)
3. Apa itu creative Thinking? (Aji)
4. Apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya logical fallacy? (Itsna)
5. Bagaimana cara kita untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis atau critical
thinking? (Shaniya)
6. Bagaimana cara menyusun sebuah argument dalam mengkritisi sesuatu? (Jihan)
7. Apa perbedaan fakta opini dan asumsi? (Andika)
8. Bagaimana cara menumbuhkan potensi smart thinking? (Ajeng)
9. Kapan saat yang tepat kita menggunakan berpikir silogisme? (Ara)
10. Apa saja karakteristik dari berpikir kritis? (Amara)
11. Apa definisi dari silogisme? (Shaniya)
12. Bagaimana silogisme bisa mempengaruhi kebenaran suatu argumen? (Ibrahim)
13. Apa yang dimaksud dengan ad hominem dan mengapa seseorang cenderung
melakukan hal tersebut dalam berargumen? (Andika)
14. Apa saja metode yang bisa digunakan untuk berpikir kritis? (Afin)
1. Apa itu smart thinking? Dan mengapa smart thinking itu penting? (Itsna)
2. Bagaimana cara menumbuhkan potensi smart thinking? (Ajeng)
3. Apa pengertian critical thinking?
4. Bagaimana cara kita untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis atau critical
thinking? (Shaniya)
5. Apa saja karakteristik dari berpikir kritis? (Amara)
6. Apa saja metode yang bisa digunakan untuk berpikir kritis? (Afin)
7. Apa manfaat dan hambatan pada critical thinking?
8. Apa definisi dari silogisme, opini, asumsi, fakta, dan argument (Shaniya) (Andika)
9. Kapan saat yang tepat kita menggunakan berpikir silogisme? (Ara)
10. Bagaimana silogisme bisa mempengaruhi kebenaran suatu argumen? (Ibrahim)
11. Apa itu logical fallacy dan berikan contohnya? (Amara)
12. Apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya logical fallacy? (Itsna)
13. Apa yang dimaksud dengan ad hominem dan mengapa seseorang cenderung
melakukan hal tersebut dalam berargumen? (Andika)
14. Apa itu creative thinking? (Aji)
15. Bagaimana cara menyusun sebuah argument dalam mengkritisi sesuatu? (Jihan)
Step 3
1. Apa itu smart thinking? Dan mengapa smart thinking itu penting? (Itsna)
● Kita harus membiasakan diri secara cerdas itu karna agar mampu memahami
apa yang ada di dirinya dan di lingkunganya (Amara)
● Berfikir dengan menganalisis terlebih dahulu dampak serta sebab dari
informasi yang di peroleh dan tidak langsung memutuskan dalam bertindak
dalam meyelesaikan masalah,dengan smart thinking kita bisa merespon
sesuatau dengan lebih akurat (Andika)
● Kemampuan untuk memahami informasi dengan cepat menganalisis situasi
serta menghasilkan solusi yang efektif dan efisien. karena dapat membantu
seseorang mengatasi tantangan kompleks membuat keputusan tepat dan dapat
mencapai tujuan dengan lebih efektif serta dapat meningkatkan efisiensi
(Itsna)
4. .Bagaimana cara kita untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis atau critical
thinking? (Shaniya)
● Berlatih mencoba memahami inti dan konteks dari suatu pembahasan secara
efektif,menumbuhkan rasa penasaran yang dalam saat membahas suatu
topik,mencoba melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang,mencoba
mengimajinasikan perubahan yang akan terjadi ketika melakukan
sesuatu,mencari mentor atau teman diskusi yang sepadan dengan kita (afin)
● Berlatih,banyak bertanya,mencoba apa yang kita tidak ketahui,memahami
proses mental kita sendiri (Amara)
● Membaca banyak dari buku maupun artikel atau sumber lainya yang dapat
membuka wawasan dan dapat memberi berbagai sudut pandang (Itsna)
6. Apa saja metode yang bisa digunakan untuk berpikir kritis? (Afin)
8. Apa definisi dari silogisme, opini, asumsi, fakta, dan argumen? (Shaniya) (Andika)
● Silogisme yaitu metode menarik kesimpulan dari dua permasalahan atau
premis umum dan kasus.(Amara)
● Fakta itu suatu hal yang benar benar terjadi dan kebenarannya tak
terbantahkan serta dapat dibuktikan (Jihan)
● Opini adalah sesuatu yang dikatakan oleh seseorang yang dikatakan sesorang
berdasarkan pendirian atau sikap yang diyakini (Ara)
● Asumsi merupakan tanggapan berupa kesimpulan atau prekdisi terhadap
serangkaian peristiwa yang dikaitkan secara subjektif
● Sehingga masih diperlukan pembuktian kebenaran (Afin)
● Argument merupakan alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat
pemikiran atau gagasan (Amara)
13. Apa yang dimaksud dengan ad hominem dan mengapa seseorang cenderung
melakukan hal tersebut dalam berargumen? (andika)
● Seseorang yang membantah lawan karena kesalahan istilah dan pemilihan kata
(Amara)
● Ketika seseorang membantah argumen seseorang tidak berdasarkan suatu
permasalahan namun menyerang personal,karena dia tidak memiliki
pengetahuan yang cukup ,memiliki emosi yang tidak stabil sehingga tidak
dapat berpikir dengan logis lalu malah menyerang personal lawan . ingin
menutupi kesalahan dengan cara menyalahkan orang lain (Ibrahim) (Afin)
Jawaban
2.yaitu dengan menggunakan sebab, bertanya tanya tentang alasan bisa terjadinya suatu hal.
Sebab merupakan dasar dari segala pemikiran. Digambarkan sebagai proses memikirkan dan
memgkomunikasikan suatu sebab mengapa kita memiliki pandangan atau kesimpulan
terhadap suatu hal.
Smart Thinking: Skills for Critical Understanding and Writing | Perpustakaan Universitas
Subang https://lib.unsub.ac.id/index.php?p=show_detail&id=4982
M. Allen. (2004) Smart Thinking Skills For Critical Understanding and Writing
3. Berdasarkan jurnal yang saya baca, berpikir kritis adalah berpikir secara wajar dan efektif
dengan penekanan dalam membuat keputusan tentang apa yang harus diyakini atau
dilakukan. atau bisa juga berarti kemampuan berfikir kritis merupakan dasar untuk
menganalisis argumen dan dapat mengembangkan pola fikir secara logis. (Fardani dan
Surya, 2017)
https://www.researchgate.net/profile/Zuhur-Fardani/publication/
321780441_MENINGKATKAN_KEMAMPUAN_BERPIKIR_KRITIS_DALAM_PEMBE
LAJARAN_MATEMATIKA_UNTUK_MEMBANGUN_KARAKTER_BANGSA/links/
5a316d00458515afb65abf5c/MENINGKATKAN-KEMAMPUAN-BERPIKIR-KRITIS-
DALAM-PEMBELAJARAN-MATEMATIKA-UNTUK-MEMBANGUN-KARAKTER-
BANGSA.pdf
Zuhur Fardani, E. S. (2017). Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran
matematika untuk membangun karakter bangsa. No. December.
6. Twelve Essential Critical Thinking Skills (12 keterampilan esensial dalam berpikir kritis),
berikut.
1. Mengenali masalah (defining and clarifying problem)
a. Mengidentifikasi isu-isu atau permasalahan pokok.
b. Membandingkan kesamaan dan perbedaan-perbedaan.
c. Memilih informasi yang relevan.
d. Merumuskan/memformulasi masalah.
2. Menilai informasi yang relevan
a. Menyeleksi fakta, opini, hasil nalar/judgment.
b. Mengecek konsistensi.
c. Mengidentifikasi asumsi.
d. Mengenali kemungkinan faktor stereotip.
e. Mengenali kemungkinan bias, emosi, propaganda, salah penafsiran kalimat (semantic
slanting).
f. Mengenali kemungkinan perbedaan orientasi nilai dan ideologi.
3. Pemecahan Masalah/ Penarikan kesimpulan
a. Mengenali data-data yang diperlukan dan cukup tidaknya data.
b. Meramalkan konsekuensi yang mungkin terjadi dari keputusan/pemecahan
masalah/kesimpulan yang diambil. Zubaidah, S. (2010, January). Berpikir Kritis: kemampuan
berpikir tingkat tinggi yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran sains. In Makalah
Seminar Nasional Sains dengan Tema Optimalisasi Sains untuk memberdayakan Manusia.
Pascasarjana Unesa (Vol. 16, No. 1, pp. 1-14).
8.●Penalaran deduktif (Silogisme) Adalah suatu cara berpikir yang dimulai dari sesuatu yang
bersifat umum ke pernyataan yang bersifat khusus dengan menggunakan kaidah logika.
(Puger dan Redana, 2019)
https://core.ac.uk/download/pdf/322463048.pdf
Puger, I. G. N., & Redana, D. N. (2019). Penerapan Kemampuan Berfikir Mantik Dalam
Pembelajaran Sain. DAIWI WIDYA Jurnal Pendidikan, 6(2), 1-15.
●Opini (pernyataan atau ekspresi) keluar dari diri seseorang. (Indrawan dkk, 2021)
https://ejournal.pskp.or.id/index.php/jpm/article/view/12
Indrawan, J., Krisnando Nathanael, G. ., Ilmar, A., Akbar, M. C., & Kirana Lutfi, A. P.
(2021). Sosialisasi Dampak Opini Publik Yang Dihasilkan Media Massa Terhadap Tenaga
Pengajar Paud Srikandi, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2),
44-50.
●Asumsi
●Fakta
●Kata“argumen”memiliki dua pengertian yang berbeda:argumen dapat merujuk
pada"deretan penalaran"atau dapat pula merujuk pada "perselisihan pendapat".Dalam
pengertian pertama,argumen adalah suatu pernyataan posisi yang disertai alasan yang
bersifat kuat atau
lemah,bisa di percaya ataupun tidak,logis atau tidak masuk akal,serta
singkat ataupun rumit.Lalu,dalam pengertian kedua,argumen adalah
sesuatu di mana seseorang mengemukakan dan mempertahankan
pendapatnyadihadapanoranglain.Daripendapatdiatas,dapatdisimpulkan
bahwa argumen adalah pernyataan posisiyang disertai alasan yang
mencerminkan penalaran seseorang untuk memperkuat,menantang,atau
mendukung suatu pendapat yang berupa rangkaian fakta-fakta dan bukti agar
pendapatnya sulit dibantahkan.
9.
10. ●Logical fallacy adalah kesesatan berpikir yang muncul karena proses penalaran yang
salah sehingga argumen yang dikemukakan juga salah ketidaksesuaian antara apa yang
dipikirkan dan bahasa yang digunakan untuk merumuskan pokok pikiran. (Lutfiyah, 2018)
http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/13553
Lutfiyah, N. U. (2018). Logical fallacy dan cyberbullying pada media sosial facebook
(Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
●Contoh sesat logika (logical fallacy) Ad hominem tipe I (abusif)
1. Carl Sagan adalah seorang pemakai ganja, maka karya-karyanya ngawur.
2. Jimi Hendrix meninggal karena overdosis, jadi musiknya jelek.
3. Karena dia hanya murid, maka semua pernyataannya pasti salah.
4. Mengurus rumah tangga aja nggak becus, apalagi mengurus negara.
5. Mendidik anak sendiri aja tidak mampu, mau mendidik orang lain.
6. Badannya kurus, klemar-klemer, plonga-plongo, mana bisa memimpin negara.
(Pandey, 2023)
https://fhandypandey.com/pengertian-dan-jenis-jenis-sesat-logika-logical-fallacy-yang-
sering-terjadi-saat-berargumen-1524/
Pandey, F. Pengertian Dan Jenis-Jenis Sesat Logika (Logical Fallacy) Yang Sering Terjadi
Saat Berargumen.
11. Ada 3 faktor yang berpengaruh dalam proses penalaran sehingga menyebabkan Logical
Fallacy. Faktor tersebut adalah pengetahuan sebelumnya, konsistensi terhadsp sesuatu yang
diyakini, dan emosi.(Lutfiyah, 2018)
http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/13553
Lutfiyah, N. U. (2018). Logical fallacy dan cyberbullying pada media sosial facebook
(Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
12. ●Ad hominem adalah jenis sesat pikir dengan cara memberikan argumen balasan dengan
menunjuk sifat negatif seseorang yang mengarah pada fisik, karakteristik, dan keadaan
tertentu.
●Karena argumen Ad hominem ini berguna untuk menyerang kebenaran suatu klaim dengan
menunjuk sifat negatif orang yang mendukung klaim tersebut.
(Adi, 2022)
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/jbsp/article/view/10942
Adhi, Y. T. SESAT PIKIR DALAM TUTURAN WARGANET DI FACEBOOK (LOGICAL
FALLACIES IN INTERNET CITIZEN SPEECH ON FACEBOOK). JURNAL BAHASA,
SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA, 12(2), 264-275.
15.Ketrampilan bepikir kreatif ini akan melibatkan imajinasi, kecerdasan, wawasan, dan ide -
ide ketika menghadapi situasi tertentu (Birgili, 2015).
As'ari, dkk. (2017) berpikir kritis merupakan berpikir logis atau masuk akal yang berfokus
pada pengambilan keputusan tentang yang dipercaya dan dilakukan seseorang.
Berpikir kreatif merupakan komponen berpikir kritis, dalam berpikir kita memerlukan untuk
berpikir kreatif, dengan berpikir kreatif kita dapat mengaitkan imajinasi, kecerdasan,
wawasan, dan ide ide dalam memahami suatu hal, agar pemikiran kita lebih kritis dalam
menganalisis hal tersebut.
Meitiyani, M., Nadhiro, N., & Syaban, A. (2019). Membangun Kemampuan Berpikir Kreatif
untuk Mengatasi Masalah Lingkungan dengan Menggunakan Pembelajaran Otentik.
EDUSAINS, 11(2), 297-302.
Suryo Widodo, Ika Santia, dan Jatmiko. (2019). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis
Mahasiswa Pendidikan Matematika pada Pemecahan Masalah Analisis Real. JPMR 4
(2)Opini