Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muh Sayyid Taqiy

Nim : 5220911107

Kelas :B

Matkul : Fisika Bangunan

JAWAB :

1. Pengertian Iklim : Iklim dapat didefinisikan sebagai kondisi rata-rata cuaca yang diharapkan
selama periode waktu yang lama di suatu daerah atau wilayah tertentu. Faktor-faktor yang
mempengaruhi iklim meliputi posisi geografis, elevasi, dan faktor-faktor lainnya seperti pola
angin, jumlah hujan, dan suhu.

Macam-macam Iklim :

• Iklim tropis
terjadi di kawasan sekitar ekuator atau garis khatulistiwa seperti Indonesia. Pada
iklim tropis, cuaca hangat sepanjang hari dan tidak ada musim dingin. Sebagian iklim
tropis merupakan hutan hujan tropis di kawasan-kawasan pada garis khatulistiwa.
Sementara agak jauh dari garis khatulistiwa, daerahnya agak kering hingga padang
pasir.
• Iklim subtropis
Jenis iklim subtropis ada di daerah dengan lintang 20 hingga 40 derajat. Daerah
dengan iklim subtropis punya suhu harian dan musiman yang lebih beragam dari
daerah tropis. Di kawasan Mediterania seperti Yunani dan Italia, iklimnya hangat.
Musim panasnya kering sementara musim dinginnya basah. Iklim subtropis punya
curah hujan yang sedang sepanjang tahun.
• Iklim sedang
Iklim sedang atau iklim siklon dapat dijumpai di bumi belahan Utara atau Utara garis
khatulistiwa. Di kawasan ini, kutub yang dingin bertemu dengan udara yang hangat.
Hasilnya, hujan dan salju kerap ditemui di kawasan beriklim sedang. Iklim subtropis
menghasilkan suhu musiman yang beragam. Umumnya ada empat musim, yakni
musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi.
• Iklim dingin
Iklim dingin ada di kutub bumi yakni kutub utara dan kutub selatan. Di kedua
wilayah ini, musim dingin terjadi sepanjang tahun. Di beberapa area bahkan suhu
yang selalu di bawah nol derajat celcius atau membeku. Sebagian tempat memiliki
salju dan es. Di tempat lain, lapisan tanah bawahnya membeku.

2.

A. IKLIM TROPIS
Berikut ini beberapa hal yang menjadi karakteristik bangunan arsitektur
tropis:
• Teras beratap untuk mencegah paparan matahari langsung
• Atap yang miring (biasanya > 30 derajat)
• Jendela yang lebar untuk pencahayaan alami ditambah kanopi
• Banyak ventilasi udara untuk sirkulasi
• Luas permukaan menghadap timur atau barat yang lebih kecil
• Rumah biasanya menghadap utara atau selatan
• Ada banyak vegetasi di sekitar rumah
• Material umumnya menggunakan lapisan weather shield.
• Banyak menggunakan warna terang
• Saluran air hujan dari atap ke halaman

B. IKLIM SUBTROPIS

Karena memiliki 4 musim, konstruksi serta material yang digunakan sudah


tentu lebih kompleks dan harus
lebih kokoh. Jika ingin menghadirkan nuansa alam di dalam rumah, akan
lebih baik jika unsur–unsur
tersebut disematkan di bagian dalam rumah, bukan bagian luar. Hal yang
paling penting adalah, arsitektur subropis umumnya menggunakan dinding
yang tebal dan masif, atap kokoh dengan sudut kemiringan yang tinggi, tidak
memiliki banyak bukaan atau lubang ventilasi, serta
tidak menggunakan ovestek. Hal ini terkait dengan suhu ekstrim saat musim
dingin. Karena jika atap tidak kokoh, salju yang menumpuk
di atap akan mampu merobohkan rumah.

C. IKLIM SEDANG
Ciri arsitektur bangunan iklim sedang :
1.Ruangan di dalam bangunan di beri pemanas listrik atau perapian
2.Orientasi bangunan adalah selatan untuk menangkap sinar matahari.

Ciri Iklim Sedang :

• Iklim sedang, terletak antara 400-66½º baik di belahan bumi utara mapun
belahan bumi selatan.
• memiliki empat musim, yaitu musim panas, gugur, dingin, dan semi.
• tekanan udara yang sering berubah-ubah
• sering terjadi badai secara tiba-tiba
• Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil
dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.
• Iklim sedang, terletak antara 400-66½º baik di belahan bumi utara mapun
belahan bumi selatan
• Contoh Negara : Inggris, Irlandia

D. IKLIM DINGIN

Ciri arsitektur bangunan iklim dingin :

• Menggunakan material alam yang sumbernya bisa di dapat di sekitarnya


• Masa masa bangunan cenderung di susun kompak menjadi satu dan padat
• Bangunan cenderung membulat untuk mencegah pengeluaran panas
• Bukaan bukaan tersembunyi dan kecil
• Bentuk bangunan rendah agar tahan angin
KESIMPULAN: IKLIM dapat memberikan pengaruh terhadap bentuk, perletakkan dan orientasi
bangunan. Yang akan mempengaruhi respon dalam membentuk kenyamanan beraktifitas pengguna.
Bentuk bangunan bergantung dari beberapa faktor, diantaranya:
1. Aktivitas/karakter manusia
2. Lokasi/wilayah
3. Orientasi bangunan terhadap cuaca / iklim
4. Posisi pergerakan matahari
5. Arah pergerakan angin / udara
6. Orientasi bangunan terhadap alam
7. Posisi lahan/ketinggian lahan
8. Kemajuan teknologi
9. Kenyamanan thermal
10. Perubahan era kehidupan man

Anda mungkin juga menyukai