Anda di halaman 1dari 13

Perancangan Sistem Kontrol Pemanas Berbasis Arduino

untuk Thermogravimetric Analyzer TG50

PROPOSAL
MS4091 Tugas Sarjana 1

Oleh:
Prima Adiya Septianugraha (13117019)

Dosen Pembimbing :
Pandji Prawisudha, Dr.Eng.

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Tugas Sarjana

Perancangan Sistem Kontrol Pemanas Berbasis Arduino


untuk Thermogravimetric Analyzer TG50

Oleh
Prima Adiya Septianugraha
13117019

Program Studi Teknik Mesin


Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Institut Teknologi Bandung

Disetujui pada Tanggal 27 Desember 2020

Pembimbing

Pandji Prawisudha, Dr.Eng.


NIP. 19790101 201212 1 004

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .................................................................................................................iii
1. Bab 1 : Pendahuluan .............................................................................................. 1
1.1. Latar belakang ........................................................................................................ 1
1.2. Identifikasi masalah ................................................................................................. 3
1.3. Tujuan ..................................................................................................................... 3
1.4. Batasan Masalah...................................................................................................... 3
1.5. Manfaat ................................................................................................................... 3
2. Bab 2 : Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 5
3. Bab 3 : Metodologi ................................................................................................. 7
3.1 Alur penelitian ......................................................................................................... 7
3.2 Proses perancangan sistem ...................................................................................... 7
3.3 Pengujian sistem ...................................................................................................... 8
4. Jadwal Pengerjaan Tugas Akhir ............................................................................. 9
5. Daftar Pustaka...................................................................................................... 10

iii
1. Bab 1 : Pendahuluan
1.1. Latar belakang
Saat ini, penelitian tentang analisis termogravimetri sudah banyak dilakukan.
Berdasarkan situs ScienceDirect, terdapat 157.169 artikel yang berkaitan dengan analisis
termogravimetri dimana tiap tahunnya ada belasan ribu penelitian baru dengan
menggunakan analisi termogravimetri.

Thermogravimetric Analyzer adalah teknik analisis termal dengan mencatat


perubahan massa sebuah sampel terhadap berubahan temperature yang diberikan.
Thermogravimetric Analyzer banyak digunakan untuk mempelajari dekomposisi termal
dan kestabilan termal. Thermogravimetric Analyzer dapat digunakan untuk menguji suatu
sampel organic, anorganik hingga komposit. Dengan kemampuannya untuk menguji
dekomposisi termal suatu sampel, Thermogravimetric Analyzer juga digunakan pada
metode reverse engineering sebagai alat untuk mengidentifikasi suatu material. Pada
pengujian dengan thermogravimetric, dihasilkan suatu grafik yang menunjukkan
hubungan antara massa sampel dengan temperature/waktu dan grafik perubahan massa
sampel terhadap temperatur.

Gambar 1 TGA dari poly(vinyl methyl ether) pada nitrogen (garis sambung)
dan udara (garis putus-putus)

Thermogravimetric analyzer terdiri dari perangkat pemanas dan timbangan.


Timbangan digunakan untuk mengukur massa sampel dengan periode sampling tertentu
sedangkan heater digunakan untuk menaikkan temperature sample dengan nilai heating
rate tertentu hingga nilai yang ditentukan. Thermogravimetric analyzer biasanya juga
memiliki saluran gas yang dapat digunakan untuk memvariasikan gas apa yang digunakan
pada eksperimen.

1
Gambar 2 (a) setting komponen pada thermobalance [dari Gallagher (1993)];
(b) penempatan thermokopel : konfigurasi (a) top loading, konfigurasi (b)
side-loading, dan konfigurasi (c) bottom-loading [dari Gallagher (1993)]

Thermogravimetric Analyzer TG50 yang dikeluarkan Mettler Toledo dikontrol


menggunakan controller TC11. Controller tersebut memiliki kemampuan untuk mengatur
laju pemanasan (heating rate) hingga melakukan plotter grafik secara langsung
menggunakan printer.

Beberapa laboratorium saat ini masih menggunakan Thermogravimetric Analyzer


yang diproduksi sebelum tahun 2000 seperti Laboratorium Termodinamika ITB yang
menggunakan TG50 dengan controller TC11 yang sudah dihentikan produksinya dari
tahun 1991 oleh Mettler Toledo. Dengan begitu tersedia solusi agar alat tetap dapat
digunakan yaitu mengupgrade kontrolernya agar dapat digunakan dengan OS personal
computer terbaru atau mengganti sistem kontrolernya.

2
Gambar 3 Contoh thermobalance komersial oleh Netzsch Instrument,Mettler-Toledo dan TA
Instrument : (a) top loading, (b) side-loading (c) bottom loading

1.2. Identifikasi masalah


Thermogravimetric analyzer TG50 merek Mettler Toledo merupakan jenis
thermogravimetric yang dikeluarkan pada tahun 1990-an. TG50 menggunakan TC11
sebagai controller-nya dimana kedua alat tsb memerlukan modifikasi agar dapat
digunakan dan mampu menyajikan data dalam bentuk Excel.

1.3. Tujuan
Tujuan penulisan tugas sarjana peremajaan thermogravimetric analyzer adalah :

1. Memperbaiki thermogravimetric analyzer TGA50 dan controller TC11 yang sudah ada.
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan microcontroller pada
thermogravimetric analyzer.
3. Membuat TG50 dapat dikendalikan dan dimonitor dengan PC windows 10 saat ini.
4. Membuat program sederhana untuk mengendalikan dan monitoring proses analisi
thermogravimetric melalui PC.

1.4. Batasan Masalah


Batasan dalam penyusunan tugas sarjana perancangan sistem control
thermogravimetric analyzer berbasis Arduino adalah :

1. Peremajaan alat Thermogravimetric analyzer akan dilakukan dengan menambahkan


Arduino tanpa mengubah elemen timbangan dan heater.
2. Peremajaan tidak mengubah bentuk dari Thermogravimetric analyzer.
3. Perubahan hanya dilakukan pada controller

1.5. Manfaat
Manfaat dari pengerjaan tugas akhir ini bagi pengguna TG50 yaitu :

1. Memudahkan pengguna TG50 dalam mengoperasikan TG50.


2. Memudahkan pengambilan data TG50.

3
Manfaat dari pengerjaan tugas akhir ini bagi Lab Termodinamika ITB yaitu :

1. Dapat digunakannya kembali alat TG50 dan TC11 yang sudah ada.
2. Mempercepat proses pengolahan data hasil eksperimen

4
2. Bab 2 : Tinjauan Pustaka
1. Analisis thermal
Analisis termal pertama kali diperkenalkan oleh Le Chatelier pada tahun 1887. Selama
periode yang sama, ilmuwan lain, Tammann, juga melakukan pekerjaan termoanalitik
serupa. Teknik termal yang lebih maju, analisis termal diferensial, ditemukan pada
tahun 1899. Teknik ini melibatkan pengukuran perbedaan suhu antara sampel dan
bahan referensi (bahan lembam termal). Pengukuran perubahan massa menggunakan
thermogravimetry (TG) ditemukan oleh Honda, fisikawan dari Jepang. Penggunaan
analisis termal untuk tujuan kinetik ditemukan oleh insinyur listrik Jepang, Kujirai dan
Akahira. Selama masa itu, teknik otomatis untuk analisis termal masih belum diketahui.
(Abraham, et al., 2018)

2. Analisis thermogravimetric atau thermogravimetry


Thermogravimetry adalah sebuah teknik dimana massa sebuah polimer diukur sebagai
fungsi dari temperature atau waktu sembari pada lingkungan dan temperature yang
dikontrol (Earnest, 1988). Kisaran temperature untuk analisis thermogravimetric
komersial berkisar hingga 1000˚C atau lebih, batas atas yang cukup untuk aplikasi
polimer. Pada analisis thermogravimetric, juga terdapat purge gas yang mengalir
melalui timbangan untuk menciptakan lingkungan yang diinginkan misalnya gas inert
dengan mengalirkan gas nitrogen, argon atau helium; pengoksidasi, seperti udara atau
oksigen; atau pereduksi dengan membentuk gas 8-10% hydrogen dalam nitrogen.
Kelembapan pada surge gas juga dapat bervariasi dari kering hingga januh.

3. Factor yang mempengaruhi analisis thermogravimetric


Factor terbesar yang mempengaruhi hasil TGA terbagi menjadi 2 berdasarkan
pengaruhnya terhadap massa sample dan temperature sample. (Prime, et al., n.d.)
Factor yang mempengaruhi massa sample saat pengukuran :
a. Buoyancy dan ekspansi thermal
b. Turbulensi
c. Kondensasi
d. Electrostatic dan gaya magnet
e. Electronic drift

Factor yang mempengaruhi pengukuran temperature :

a. Heating rate
b. Konduktivitas termal
c. Enthalpy dari proses TGA
d. Proses penyiapan Sample-furnace-sensor
e. Electronic drift.

4. Dekomposisi termal atau termolisis


Termolisis atau dekomposisi termal adalah dekomposisi kimia yang terjadi akibat
proses pemanasan. Jika suatu reaksi adalah endotermik, maka kalor diperlukan agar
reaksi terjadi. Jika reaksinya eksotermik maka reaksi akan terjadi secara spontan
setelah terjadinya inisiasi yang kadang dapat menyebabkan ledakan. Pyrolysis kadang

5
digunakan untuk menggantikan makna thermolysis saat senyawa organic
terdekomposisi pada temperature tinggi. (Kobayashi, 2011)

5. Microcontroller
Microcontroller adalah sebuah computer kecil yang terdiri dari sebuah integrated
circuit (IC) metal-oxide-semiconductor. Sebuah microcontroller memiliki satu atau
lebih CPU dilengkapi dengan memory dan perangkat I/O (Mittal, 2019). Perangkat
memory dapat berupa RAM, NOR flash atau OTP ROM. Microcontroller dirancang
untuk aplikasi embedded dimana program terinstall secara permanen pada
microcontroller. Microcontroller dapat ditemukan pada alat alat sehari hari seperti
oven microwave, Powerbank hingga keyboard computer.
6. Arduino
Arduino merupakan open-source programmable circuit board yang dapat digunakan
dalam banyak project. Terdapat beberapa jenis Arduino yang dibedakan dari besar
memory hingga jumlah I/O. Arduino dapat deprogram secara langsung dari computer
dengan menggunakan software Arduino IDE. Arduino banyak digunakan karena
memiliki banyak sensor yang compatible dan mudah deprogram untuk keperluan
proyek sederhana hingga rumit sekalipun. (Hodgson, 2021)

6
3. Bab 3 : Metodologi
3.1 Alur penelitian
Alur dari tugas sarjana ini telah disajikan dalam diagram alir yang dapat dilihat pada Gambar
di bawah ini. Pertama penulis akan melakukan studi literatur seperti mempelajari analisis
thermogravimetric, microcontroller, dan data acquisition. Kedua akan dikumpulkan data
penunjang seperti data flow pada TG50, datasheet microcontroller dan persyaratan
perancangan. Ketiga penulis akan menganalisis sistem Thermogravimetrci analyzer TG50
yang sudah ada. Keempat penulis akan merubah sistem pada TG50 untuk dapat digunakan
Kembali. Kelima, rancangan sistem akan dianalisis dengan melakukan pengujian
thermogravimetri. Terakhir hasil pengujian akan dibandingkan dengan alat yang sudah ada.

Gambar 4 Alur penelitian

3.2 Proses perancangan sistem


Alur dari perancangan sistem thermogravimetric telah disajikan dalam diagram alir yang
dapat dilihat pada Gambar 5. Pertama akan dilakukan analisis sistem dari TGA yang sudah
ada. Kedua akan dilakukan pembuatan circuit dan penulisan kode program. Ketiga akan
dilakukan uji coba untuk mengetahui apakah sistem dapat diintegrasikan dengan TG50, jika
tidak maka akan dibuat sistem peng-integrasi dengan TG50, jika iya maka akan didapat
sistem thermogravimetric berbasis Arduino. keempat akan dilakukan analisis terhadap hasil
pengujian alat TGA dengan membandingkan hasil pengujian dengan pengujian terdahulu.

7
Gambar 5 Alur perancangan

3.3 Pengujian sistem


Pengujian sistem dilakukan dengan membandingkan hasil eksperimen thermogravimetry
sistem rancangan dengan eksperimen sistem TG50 yang sudah dilakukan sebelumnya.
Parameter yang akan dibandingkan :
1. Grafik perubahan massa sample terhadap temperature
2. Heating rate yang diinginkan dengan heating rate yang terjadi
3. Kecermatan sistem
4. Ketepatan sistem

8
4. Jadwal Pengerjaan Tugas Akhir

Tugas Sarjana ini akan dilakukan berdasarkan jadwal di bawah ini.

Tabel 1 Jadwal penelitian

9
5. Daftar Pustaka

Mittal, S., 2019. A Survey on Optimized Implementation of Deep Learning Models on the NVIDIA
Jetson Platform. Journal of Systems Architecture.

Prime, B. et al., n.d. Thernogravimetric Analysis. In: J. Menczel & B. Prime, eds. thermal analysis of
Polymers: Fundamentas and Applications. s.l.:John Wiley & Sons, Inc, pp. 241-317.

Abraham, J. et al., 2018. Thermoanalytical Techniques of Nanomaterials. In: Characterization of


Nanomaterials. s.l.:Woodhead Publishing, pp. 213-236.

Kobayashi, K., 2011. Thermolysis. Encyclopedia of Astrobiology ed. Berlin: Springer-Verlag Berlin
Heidelberg.

Devaraju, J., Suresha, P., R. & Radhakrishna, M., 2011. Development of microcontroller based
thermogravimetric analyzer. Elsevier, 31 August.

Saunders, M. & Gabbott, P., 2011. Thermal Analysis - Conventional Techniques. In: R. A. Storey &
I. Ymèn, eds. Solid State Characterization of Pharmaceuticals. First Edition ed. s.l.:Blackwell
Publishing Ltd.

Saadatkhah, N. et al., 2019. Experimental methods in chemical engineering : Thermogravimetric


analysis -TGA. The Canadian Journal Of Chemical Engineering.

Hodgson, D., 2021. Mechatronics and Physical Computing. In: Exploring Engineering. s.l.:Elsevier,
pp. 453-477.

Earnest, C. M., 1988. Compositional Analysis by Thermogravimetry. Philadelphia, ASTM.

10

Anda mungkin juga menyukai