Buku Panduan K3 1691165502
Buku Panduan K3 1691165502
Tempat Kerja
Pakaian kerja
Alat Pelindung Diri
Pencegahan Perilaku Tidak Aman
Rambu-Rambu Keselamatan dan Kesehatan
Tindakan Keselamatan Umum
A. Pencegahan Kebakaran
B. Keamanan Perangkat Listrik
C. Pencegahan Kecelakaan yang Diakibatkan Peralatan Tangan
D. Penggunaan Tangga yang Aman
E. Zat-Zat Berbahaya
F. Bahaya Umum di Tempat Kerja
i. Jatuh dari Ketinggian
ii. Operasi Penanganan Manual
iii. Bekerja di Ruang Tertutup
iv. Larutan Organik
v. Debu / Gas Berbahaya
vi. Suara Bising
2
Peraturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Majikan harus:
1. Menyediakan dan merawat gedung dan sistem kerja yang aman dan
tanpa menimbulkan risiko kesehatan.
2. Membuat pengaturan untuk memastikan keselamatan dan ketiadaan risiko
kesehatan sehubungan dengan penggunaan, penanganan, penyimpanan
atau perpindahan tanaman atau zat kimia.
3. Menyediakan informasi, instruksi, pelatihan dan pengawasan sebagaimana
diperlukan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan di tempat
kerja.
4. Menyediakan dan memelihara sarana yang aman untuk keluar masuk
tempat kerja.
5. Menyediakan dan memelihara lingkungan kerja yang aman dan sehat.
3
Aturan tentang Keselamatan dan Kesehatan
Tempat Kerja
Memiliki tempat kerja yang bersih dan rapih memberikan banyak manfaat,
misalnya:
1. Mengurangi biaya operasional.
2. Mengurangi konsumsi bahan dan komponen.
3. Meningkatkan produktivitas.
4. Meningkatkan manajemen produksi.
5. Menggunakan tempat kerja secara lebih
efektif.
6. Mengurangi angka kecelakaan.
7. Memperkuat semangat kerja staf.
8. Mengurangi potensi bahaya kebakaran.
4
Pakaian Kerja
2. Pakaian kerja harus dijaga agar tetap bersih, jika tidak, pakaian dapat
menimbulkan penyakit kulit.
3. Lengan baju yang longgar, dasi dan syal dapat dengan mudah tersangkut
oleh mesin, sehingga menyebabkan kecelakaan.
7. S e p a t u k e s e l a m a t a n d a p a t
melindungi jari kaki, dan
mencegah alas kaki agar tidak
tertusuk benda tajam. Sepatu
juga dapat mencegah tergelincir
pada lantai yang basah dan licin.
5
Alat Pelindung Diri
A. Jenis
Jika pakaian kerja memerlukan penggunaan alat pelindung diri, semua
karyawan harus mematuhinya.
1. Helm keselamatan.
2. Pelindung mata / tameng wajah
3. Pelindung telinga
4. Respirator
5. Sarung tangan dan pakaian pelindung
6. Sepatu keselamatan
7. Harnes / sabuk keselamatan
8. Rompi / sabuk pantul
B. Cara Penggunaan
Penggunaan alat pelindung diri yang benar
dapat mencegah kecelakaan atau mengurangi
cedera karyawan hingga tingkat minimum,
jika sampai terjadi kecelakaan.
1. Pemilihan dan cara penggunaan harus
sesuai dengan instruksi dari pabrik dan
dari majikan.
2. P e r l e n g k a p a n p e l i n d u n g d i r i y a n g
dibagikan tidak boleh diubah tanpa izin,
misalnya dengan membuat lubang pada
helm keselamatan.
3. P e r h a t i k a n j u g a m a s a b e r l a k u p e r l e n g k a p a n t e r s e b u t . J i k a
perlengkapan pelindung diri cacat, majikan harus diberi tahu agar
dapat diganti.
6
Pencegahan Perilaku Tidak Aman
× Menolak menggunakan
alat perlindung diri, atau
mengenakannya secara salah,
atau mengenakan pakaian kerja
yang tidak sesuai.
7
Rambu-Rambu Keselamatan dan Kesehatan
PERTOLONGAN PEMADAM
PERTAMA PADA
KELUAR
KECELAKAAN API
8
Tindakan Keselamatan Umum
A. Pencegahan kebakaran
Api timbul apabila bahan bakar dipanaskan hingga suhu tertentu, dan
api akan tetap menyala apabila ada pasokan oksigen yang memadai dan
suhunya tetap pada suhu penyalaan. Nyala api akan berlangsung terus
hingga bahan bakar habis.
6. A n d a h a r u s m e n g e n a l
karakteristik dan metode
penggunaan alat pemadam
kebakaran.
9
Tindakan Keselamatan Umum
10
Tindakan Keselamatan Umum
11
Tindakan Keselamatan Umum
E. Zat-Zat Berbahaya
Risiko yang mungkin disebabkan oleh bahan kimia dapat dibagi menjadi
tujuh kategori - mudah meledak, menimbulkan oksidasi, mudah menyala,
beracun, menimbulkan karat, berbahaya dan menimbulkan iritasi.
Setiap jenis risiko harus ditandai oleh simbol pada label. Wadah bahan
kimia harus diberi label dengan simbol kategori yang sesuai, sehingga
menunjukkan secara langsung sifat bahaya yang dapat ditimbulkannya.
12
Tindakan Keselamatan Umum
13
3. Perkirakan bobot dan ukuran objek tersebut. Jika bentuk atau ukurannya
terlalu berat atau sulit dipegang, mintalah bantuan orang lain.
4. Periksa objek untuk memastikan tidak ada paku atau ujung tajam yang
dapat menyebabkan cedera.
5. Perjelas rute yang harus dilalui dan singkirkan penghalang sejauh
mungkin.
14
Hal-hal yang harus diperhatikan:
1. Waspadalah apabila menangani objek pada platform kerja, area yang
miring, tangga atau tempat-tempat di mana Anda mudah kehilangan
keseimbangan. Apabila memindahkan objek melalui pintu, pastikan lebar
pintu cukup memadai sehingga tidak melukai telapak tangan atau jari.
2. Apabila menangani objek yang relatif ringan, jangan menyepelekannya,
karena memutar pinggang secara mendadak juga dapat menyebabkan
cedera pinggang.
3. Saat memindahkan objek yang panjang, bagian depan harus sedikit
diangkat agar tidak mencederai orang-orang di sekitarnya.
4. Apabila menyerahkan objek ke orang lain, terlebih dahulu Anda harus
memastikan bahwa ia telah memegang objek dengan kuat sebelum
Anda melepaskan objek tersebut.
5. Apabila dua orang atau lebih menangani objek yang sama, yang satu
harus memberi komando untuk memastikan langkah-langkah mereka
berbarengan dan bahwa semua orang mengangkat dan menurunkan
objek pada saat yang sama.
15
3. Berdasarkan rekomendasi dari penilaian risiko, dikeluarkan "izin
kerja" untuk membuktikan bahwa semua tindakan keselamatan yang
diperlukan telah dilakukan, dan untuk menetapkan berapa lama
pekerja dapat berada dalam ruang tertutup tersebut.
4. Pastikan bahwa hanya pekerja yang kompeten saja yang dapat
memasuki ruang tertutup tersebut, dan sediakan sarana keluar masuk
yang aman.
5. Selama periode kerja, aturlah agar sedikitnya ada satu orang yang
berada di luar ruang tertutup yang tetap berkomunikasi dengan
pekerja di dalam ruang.
6. Berikan sarana penyelamatan yang sesuai, termasuk alat pernapasan
resmi (bersertifikat), harnes keselamatan, lifeline, alat bantu resusitasi,
penerangan darurat, kotak P3K, tandu usungan (stretcher), tripod
dan kerekan, dan tetapkan prosedur darurat serta pengaturan
penyelamatan yang sesuai.
7. Jika ada pekerja yang sakit atau menghadapi situasi yang tidak biasa
ketika bekerja dalam ruang tertutup, segera evakuasi dan beri tahu
atasan.
8. Jika ada orang yang pingsan
dalam ruang tertutup, segera Ass Risk
essm
ent
16
IV. Larutan Organik
Kebanyakan larutan organik mudah menyala, dan jika keracunan larutan ini,
korban akan mengalami sakit kepala, pening, mual dan kehilangan kekuatan.
Ciri-ciri:
1. Mudah menyala atau mudah 3. Menimbulkan iritasi pada kulit
meledak. atau mata.
2. Bersifat membius. 4. Merusak hati dan ginjal.
Tindakan pencegahan:
1. Wadahnya harus ditutup.
2. Jangan sekali-kali digunakan untuk mencuci tangan. THINNER
THINNER
3. Jangan sekali-kali menempatkannya di dekat sistem ventilasi. - Highly flammable
- Irritant to skin and
respiratory track
- Wear goggles, face
shield, chemical
Tindakan pencegahan:
1. Cobalah mengontrol sumber debu dan gas
berbahaya.
2. Aktifkan sistem pembuangan lokal untuk
menyingkirkan debu dan gas berbahaya.
3. Apabila sistem ventilasi gagal mengontrol debu atau gas berbahaya
secara efektif, pekerja harus mengenakan respirator yang memadai.
4. Respirator dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis - jenis penyaring
dan alat pernapasan yang dilengkapi pasokan udara.
17
5. Saat menggunakan alat pernapasan, pastikan pasokan udara tidak
terkontaminasi.
6. Secara teratur pelihara kebersihan dan fungsionalitas respirator.
18
Pengoperasian Mesin yang Aman
C. Sinyal kontak
Di lingkungan kerja yang penuh orang atau bising, sering kali digunakan
sinyal manual untuk berkomunikasi. Karyawan harus paham sepenuhnya
arti sinyal-sinyal tersebut, dan menggunakannya pada saat yang tepat.
E. Masalah khusus
Jika muncul masalah khusus sewaktu bekerja, misalnya mesin perlu
diperbaiki, diperiksa atau dites, Anda perlu memberi tahu atasan,
yang akan meminta bantuan dari personel yang kompeten.
19
Pengaman Mesin
20
Peralatan Layar Display
A. Baris pertama di layar berada pada atau G. Sandaran kaki kokoh jika diperlukan
sedikit di bawah ketinggian mata H. Jarak kelonggaran kaki memadai
B. Jarak pandang yang nyaman (350-650 mm) I. Penyokong pergelangan tangan memadai
C. Lengan atas dan lengan bawah kurang lebih J. Posisi layar membentuk sudut siku-siku dengan
membentuk sudut siku-siku garis pandang
D. K e t i n g g i a n d a n k e m i r i n g a n s a n d a r a n K. Pemegang dokumen yang dapat disesuaikan
punggung dapat disesuaikan
L. Pergelangan tangan dijaga agar tetap sedikit
E. Ketinggian kursi dapat disesuaikan sehingga miring
pengguna dapat menumpukan pahanya pada
bantalan kursi dan kaki bertumpu di lantai M. Penyokong layar dapat dirotasikan dan dimiringkan
N. Tepi bantalan kursi berbentuk bulat atau digulung
F. Alas kursi kokoh dengan roda yang lancar
sehingga mudah digerakkan O. Tinggi meja dapat disesuaikan, jika mungkin
21
Bahaya Biologis
22
2. Hindari kontak dengan mata, hidung atau mulut selama bekerja.
3. Hindari kontak fisik dengan pasien kecuali jika perlu.
4. Alat pelindung diri harus dibuang dengan benar
atau dibersihkan dan disterilkan (jika bukan jenis
sekali-pakai) setelah digunakan.
5. Setelah bekerja, gunakan metode cuci tangan
yang benar untuk membersihkan tangan dengan
saksama.
6. Jika muncul gejala infeksi, beri tahu atasan dan
carilah bantuan medis.
Jika pekerja perlu bekerja di luar ruang untuk jangka waktu yang lama, ia
harus melakukan tindakan untuk mencegah sengatan panas dalam cuaca
yang sangat terik.
1. Ubah prosedur kerja: pertimbangkan kemungkinan untuk mengubah
lingkungan kerja, seperti bekerja di dalam ruang atau di tempat yang
sejuk dan terlindung dari sinar matahari, untuk mencegah terkena sinar
matahari yang berkepanjangan.
3. Ubah giliran kerja atau jenis pekerjaan: hindari bekerja saat matahari
sedang panas-panasnya atau sedang terang-terangnya. Atau, ubah jenis
pekerjaan pekerja untuk mencegah ia bekerja di luar ruang dalam waktu
yang lama.
23
5. Minumlah lebih banyak air.
Jika muncul cuaca buruk (seperti angin kencang dan hujan badai)
sewaktu bekerja, pekerja harus mengikuti panduan yang sesuai dengan
yang dikeluarkan pemerintah atau perusahaan, atau tanyakan kepada
atasan untuk menentukan apakah akan melanjutkan pekerjaan atau
tidak. Jika ditentukan bahwa pekerjaan akan dihentikan sementara,
segera berlindung di tempat aman, dan pastikan bawah sebelum
meninggalkan area kerja, tindakan pengamanan telah dilakukan
(misalnya, mengamankan rak bergerak, menurunkan benda berat yang
masih tergantung, dll.). Jangan sekali-kali mengambil risiko melanjutkan
pekerjaan dalam lingkungan berbahaya walaupun pekerjaan mendesak
untuk diselesaikan.
24
Kekerasan di Tempat Kerja
25
Stres Akibat Pekerjaan
dalam diri, hilang nafsu makan / makan tak terkendali, perilaku kasar,
berikut:
3. Jagalah suasana hati (mood) yang bahagia, dan jangan buang waktu
26
4. Sampaikan pendapat Anda kepada manajemen, hilangkan atau
kurangi sumber tekanan, dan bahas bersama atasan serta rekan kerja
6. Relaks, tenang dan luangkan waktu untuk rehat sejenak jika mungkin.
7. Bina hubungan yang baik dengan rekan kerja, anggota keluarga dan
9. Jika Anda memiliki gejala kecemasan dan depresi, segera cari bantuan
medis.
27
Tanggap terhadap Situasi Darurat
Perhatikan:
JANGAN menggunakan lift.
JANGAN berkeliaran untuk mengumpulkan barang-barang Anda
JANGAN memasuki lagi bangunan hingga pihak berwenang mengumumkan bahwa
bangunan sudah dapat dimasuki dengan aman.
Unit Darurat Kebakaran – petugas yang bertanggung jawab: XXX
Anggota: XXX XX
Alamat: XX XXXX XX
28