Anda di halaman 1dari 8

“CRITICAL BOOK REPORT”

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN PROTESTAN


Dosen Pengampu : Pdt. Selfi Sihombing, S.Th, M.Si

Disusun oleh :

NAMA : DEARMA OCTAVIANA SIALLAGAN

NIM : 6203121010

KELAS : PKO/C 2020

M.P : PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN PROTESTAN

PENDIDIKAN KEPLATIHAN

OLAHRAGA UNIVERSITAS NEGRI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Pertama sekali segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kelimpahan nikmat dan Karunia-NYA sehingga saya dapat membuat laporan Critical Book
Report ini dengan tepat waktu sesuai dengan tanggal waktu yang sudah disepakati antara kami
sebagai mahasiswa dan dosen pengampu mata kuliah tersebut.

Didalam proses pengerjaan ini tentunya memiliki campur tangan dari Pihak yang lain, untuk itu
saya mengucapkan rasa terimah kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Pdt. Selfi Sihombing S.Th,
M.Si selaku dosen pengampu pada mata kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan yang telah
memberikan sistematika dalam pengerjaan laporan sekaligus pengerjaan tugas.
Menyangkut akan minimnya reviewer, maka saya meminta maaf kepada pihak Buku
yang saya kritisi, bahwa pengkiritikan Buku ini hanya sebagai sebuah wujud pemenuhan tugas
dari mata kuliah tersebut.

Oleh karena itu saya berharap kepada pembaca memberikan kritik dan saran mengenai
laporan yang saya buat ini, guna untuk meningkatkan kemampuan saya dalam menulis dan untuk
melatih pemikiran kita yang kritis demi maju bersama.

Medan , 11 Desember 2022

Dearma Siallagan
DAFTAR ISI

Kata Pengantar____________________________________________ii
Daftar Isi_________________________________________________iii

Bab I Pendahuluan_________________________________________5
A. Identitas Buku__________________________________________5
B. Latar Belakang__________________________________________5
C. Tujuan CBR____________________________________________6

Bab II Ringkasan Isi Buku___________________________________7


A. Ringkasan Buku ________________________________________7

Bab III Pembahasan Isi Buku________________________________11


A. Kelebihan Buku__________________________________________11
B. Kekurangan Buku____________________________________ 12

Bab IV Penutup____________________________________________13
A. Kesimpulan____________________________________________13
B. Saran_________________________________________________13

Daftar Pustaka_____________________________________________14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Identitas Buku
1. Judul Buku : Menjunjung Iman Melestarikan Adat
2. Nama Pengarang : Pantas Parapat
3. Tahun Terbit : 2020
4. Penerbit : Percetakan CV. Sibundong Grafika Medan
5. Tebal buku : 200 Halaman
6. Ukuran Buku : 12 x 15 cm
7. Cetakan : Pertama

B. Latar Belakang
Agama adalah suatu fenomena yang selalu hadir dalam sejarah umat manusia, bahkan
dapat dikatakan bahwa sejak manusia ada, fenomena agama telah hadir. Ward (1898)
berpendapat bahwa agama adalah suatu substitusi dalam dunia yang rasional terhadap insting
pada dunia yang subrasional. Cooley (1909:372) juga mendefinisikan agama sebagai suatu
kebutuhan bagi hakikat manusia, untuk menjadikan hidup kelihatan lebih rasional dan baik.
Dalam agama, keseluruhan kepribadian manusia terlibat antara lain: segi-segi emosional,
segimoral dan kejiwaan, dan segi intelektual juga. Keprihatinan agama mencakup keseluruhan
“dunia manusia”; tidak hanya dibatasi pada bagian yang bisa diakses oleh indra manusia yang
pada gilirannya dapat dipelajari secara ilmiah tetapi juga yang dapat dimanipulasi oleh teknologi.
Singkatnya, seluruh kemanusiaan kita terlibat di dalam pengalaman beragama manusia.
C. Tujuan CBR
Menambah wawasan pembaca mengenai arti pentingnya Mempelajari Pendidikan Agama
Kristen Protestan Dan Mengkritik buku guna untuk menambah ilmu dalam mata kuliah
Pendidikan Agama Kristen Protestan .
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A. Ringkasan Buku
BAB II Mitologi Sang Pencipta Dan Penciptaan Dalam Agama Batak
Mitos dianggap sebagai kebenaran yang diungkapkan oleh dewa-dewi atau nenek
moyang yang dihormati dan asalnya bersifat hampir ilahi. Mitos biasanya diturunkan secara lisan
dari generasi ke generasi dan tidak pernah disusun secara tertulis, baru di kemudian hari oleh
para gerenasi berikutnya dituliskan.
1. Mitos Sang Pencipta dan Penciptaaan Dalam Pandangan Agama Batak

Menurut versi agama Batak, ada banyak kisah tentang sang pencipta dan penciptaan alam
semesta yang beredar di masyarakat Batak maupun yang ditulis dalam literatur berbahasa batak.
Misalnya, Schreiner berpendapat bahwa mitos adalah cara orang mengungkapkan pengalaman
mereka dalam dunia, pengenalan mereka akan dunia dan penguasaan mereka atas dunia.
1.1. Kisah Sang Pencipta The High God of The Toba-Batak

Menurut versi agama Batak, pencipta alam semesta adalah Mulajadi Na Bolon, yang telah
diakui oleh suku Batak sebagai Allah Yang Esa. Dia tiada awal dan tiada akhir, dia adalah awal
dan sumber berkat bagi manusia yang menaati hukumnya, juga hukuman bagi yang melanggar
hukumnya . Sebagai pencipta, dialah yang menjadikan (create, to create) seluruh alam semesta.
Baik alam materi, seperti bumi dan matahari, maupun alam flora atau segenap tumbuhan.
1.2 Mula Jadi Na Bolon dan Debata Na Tolu : Batara Guru, Soripada, dan Magala Bulan
Debata Na Tolu ('Three Gods) adalah ciptaan Mulajadi Na Bolon melalui Burung
Hulambujati. Hulambujati ini bertelur tiga butir dan menetaskan Debata na Tolu yakni Batara
Guru, Soripada, dan Mangala Bulan. Mengenai fungsi dari Debata na Tolu ini agama Batak
membuat perbedaan yang jelas antara watak dan fungsinya. Batara Guru adalah pandapotan di
adat (He with whom the adat is found) dan panungkunan (He who is always consulted). la adalah
Guru (Teacher) yang memberikan hikmat (wisdom), hukum (law) dan peraturan (rule).
1.3 Debata Na Tolu Dan Masyarakat Batak-Toba
Debata Na Tolu (Batara Guru, Batara Soripada, dan Batara Mangala Bulan) ini diakui
sebagai landasan struktur masyarakat Batak yang disebut Dalihan Na Tolu (the three hearth-
stone) dalam masyarakat Batak-Toba, yang terdiri dari hulahula, dongan tubu, dan boru.
1.4. Dewata-dewata yang Lain (Other Deits)
Selain dewata-dewata yang telah disebutkan di atas, masih ada kuasa- kuasa alami yang
penting dan dapat menjelma, menurut pemahaman agama Batak-Toba, yaitu Boraspati Ni Tano,
dewa yang mengambil bentuk seekor kadal, hidup di bawah tanah demi kesuburan tanah.
2. Kisah Penciptaan Manusia dan Alam Semesta

Leluhur suku Batak telah bermukim di seputar Danau Toba sejak ribuan tahun yang lalu.
Mereka mendirikan permukiman yang disebut hute (kampung). Awalnya di Sianjurmulamula, di
lembah Sagala-Limbong di kaki gunung legendaris Pusuk Buhit, sisi barat Danau Toba, yang
kemudian meluas ke seluruh wilayah yang belakangan disebut Tanah Batak. Sianjurmulamula
adalah huta (kampung) suku Batak menurut mite agama Batak yang terletak di seberang Pulau
Samosir
2.1. Kisah Asal Mula Suku Batak
Setelah anak kembar Raja That Manisia dan Boru That Manisia menginjak dewasa, Boru
Deang Parujar menyuruh Si Leang-leang Mandi ke Benua Atas mengundang semua sanak
keluarganya, yaitu Mulajadi Na Bolon, Debata Na Tolu (Batara Guru, Batara Soripada, dan
Batara Mangala Bulan), dan para saudara lainnya.
2.2. Pandangan Agama Batak tentang Dunia menurut Mitologi Pen- ciptaan
2.3. Gunung Pusuk Buhit, Asal Mula Suku Batak
2.4. Tondi
Tondi berasal dari dan berada di bawah kekuasaan Mulajadi Na Bolon. Semua tondi yang
hidup, yang mati, dan yang akan lahir berada di bawah kekuasaannya. Dalam agama Batak, tondi
itu telah diterjemahkan sebagal 'zat bernyawa'. Tondi dalam pemahaman agama Batak itu dapat
pula digambarkan sebagai 'zat yang menghidupkan'.
BAB III
PEMBAHASAN ISI BUKU

3.1 KELEBIHAN BUKU


1. Dilihat dari segi aspek tampilan buku, buku ini memiliki tampilan yang menarik pada
cover depannya, dimana buku ini memiliki warna yang menarik, sehingga dapat menarik
minat pembaca untuk membaca buku.
2. Dari segi layout, tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font, juga cukup bagus
sama halnya dengan pemformatan pada umumnya tertata rapi sehingga enak untuk dibaca
oleh mata.
3. Dari aspek isi buku, jika dilihat dari aspek isi buku, materi yang terdapat pada buku ini
sangat bagus dan dilengkapi dengan komptensi-kompetnsi dasar pembelajaran di setiap
BAB nya.
4. Buku ini juga dilengkapi dengan latihan-latihan soal di setiap babnya untuk membantu
pembacanya dalam melatih pemahaman, dan juga dilengkapi dengan rangkuman yang
terdapat pada setiap babnya.
5. Dari segi tata bahasa buku tersebut memiliki tata bahasa yang baik sesuai dengan EYD.
Mulai, dari penulisan kata, tanda baca, penulisan singkat dan akronim, penulisan angka
dan lambang, dan penulisan unsur serapan, sudah sesuai.

3.2 KEKURANGAN BUKU


1. Adanya pengulangan kalimat dibeberapa pembahasan materinya
2. Dalam kata pengantar tidak disertai tanda tangan penulis buku
3. Warna gambar yang monoton dengan satu warna.
4. Buku ini tidak dilengkapi index seperti buku utama
5. Terdapat penggunaan koma dan titik yang kurang tepat
6. Penggunaan bahasa asing tidak dilengkapi dengan arti (Translate) bahasa ke Indonesia
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Mitos dianggap sebagai kebenaran yang diungkapkan oleh dewa-dewi atau nenek
moyang yang dihormati dan asalnya bersifat hampir ilahi. Mitos biasanya diturunkan secara lisan
dari generasi ke generasi dan tidak pernah disusun secara tertulis, baru di kemudian hari oleh
para gerenasi berikutnya dituliskan.
Menurut versi agama Batak, ada banyak kisah tentang sang pencipta dan penciptaan alam
semesta yang beredar di masyarakat Batak maupun yang ditulis dalam literatur berbahasa batak.
Misalnya, Schreiner berpendapat bahwa mitos adalah cara orang mengungkapkan pengalaman
mereka dalam dunia, pengenalan mereka akan dunia dan penguasaan mereka atas dunia.

4.2 Saran
Adapun saran dalam Critical Book Report ini adalah disarankan kepada mahasiswa
akademisi agar dapat membaca dan memiliki buku ini sebagai bahan acuan di bangku
perkuliahaan, serta dapat mengaplikasikan dari beberapa materi yang ada di buku tersebut.

Anda mungkin juga menyukai