Makalah Kelompok 3 Skenario 2
Makalah Kelompok 3 Skenario 2
SKENARIO 2 BLOK VI
MATERIAL CETAK, MALAM, dan GIPSUM
Fasilitator
Sawitri Dwi Indah Pertami, drg., M.Si.
` Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia–Nya dan setelah mengalami berbagai prosedur kelompok 3 telah menyelesaikan penulisan
makalah tugas tutorial pada Blok 6 Skenario 2 tentang ” MATERIAL CETAK, MALAM, dan GIPSUM”.
Dalam penyajiannya, kelompok 3 telah menyusun tiap bab dengan uraian singkat dan pembahasan
serta kesimpulan akhir.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu
terselesaikannya tulisan ini, antara lain:
1. Sawitri Dwi Indah Pertami, drg.,M.Si selaku pembimbing/fasilitator yang dengan sabar
membimbing kami dalam proses Tutorial Blok 6 Skenario 2.
2. Teman – teman yang membantu dalam penyusunan makalah ini Kelompok 3 menyadari
makalah yang dibuat masih terdapat kekurangan.
Kami mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun agar penyusunan makalah ini menjadi
lebih baik dan lebih berguna bagi semua pihak. Semoga apa yang kami sajikan dalam tulisan ini dapat
menjadi tambahan wacana dan pengetahuan mahasiswa IIK Bhakti Wiyata serta dapat memperluas
cakrawala keilmuan khususnya di dunia kedokteran gigi.
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................... 1
1.3 TUJUAN........................................................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN....................................................................................................................................... .2
2.1.1 Definisi...........................................................................................................................................2
2.1.2 Macam dan Fungsi ...............................................................................………….............................2
2.1.3 Struktur ……………………………………..................................................................................................2
2.1.4 Sifat – Sifat ………..……….................................................................................................................2
2.1.5 macam-macam dan kegunaan disenfeksi cetakan …………………………………………………………………..2
BAB III
KERANGKA KONSEP………………………………………………………………………………………………………………………….3
3.1 Peta Konsep ……………………………………………………………………………………………………………………………….3
BAB IV
PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………………………………………4
4.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………………………………………….4
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Menjelaskan macam-macam bahan cetak dan malam yang dipakai di kedokteran gigi
2. Menjelaskan macam-macam gips yang dipakai di kedokteran gigi
3. Menjelaskan struktur, sifat mekanis, fisis, biologis bahan cetak, dan malam yang
dipakai di kedokteran gigi.
4. Menjelaskan struktur, sifat mekanis, fisis, biologis gips yang dipakai di kedokteran
gigi
5. Menjelaskan pemakaian dan pengaplikasian bahan cetak, malam, dan gips yang
dipakai di kedokteran gigi
6. Menjelaskan macam-macam dan kegunaan dari disinfeksi cetakan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Definisi
Bahan cetak adalah suatu bahan yang digunakan dalam prosedur kedokteran gigi untuk
menghasilkan replika negatif dari gigi, jaringan sekitarnya, dan lengkung gigi pasien dengan
tepat. Replika positif terbentuk dari gips yang dihasilkan ke dalam replika negatif atau
cetakan . Terdapat berbagai macam bahan cetak yang dapat digunakan dalam bidang
kedokteran gigi dan secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu bahan
cetak non-elastis dan elastis. Bahan cetak non-elastis tidak dapat digunakan untuk perawatan
dengan gigi tiruan cekat karena ketidak mampuan bahan cetak tersebut untuk merekam area
margin dan undercut secara akurat. Oleh karena itu, bahan cetak yang digunakan untuk
perawatan dengan gigi tiruan cekat harus merupakan bahan cetak yang elastis .
(Poltekkes Tanjungkarang,2021)
Gypsum
1. Impression Plaster (Tipe I)
Gips tipe I memiliki kalsium sulfat
hemihidrat terkalsinasi sebagai bahan
utamanya dan ditambahkan zat
tambahan untuk mengatur waktu
pengerasan dan ekspansi pengerasan.
Gips ini digunakan untuk mencetak
daerah edentulus, tetapi gips tipe ini
jarang digunakan untuk mencetak
dalam bidang kedokteran gigi karena
telah digantikan oleh bahan yang tidak
terlalu kaku seperti hidrokoloid dan elastomer.
1. Mineral, Wax yang berasal dari bahan mineral diantaranya adalah paraffin wax
dan microcrystallin wax yang diperoleh dari hasil residu petroleum melalui proses
destilasi. Contoh : Paraffin wax akan mencair pada suhu 48-70°C dan memiliki
rantai hidrokarbon yang lurus, sedangkan microcrystallin wax akan mencair pada
suhu 65-90°C dan memiliki rantai hidrokarbon yang bercabang. contoh :Paraffin
wax memiliki sifat mudah pecah dan microcrystallin wax memiliki sifat yang
Iebih fleksibel dan kuat.
2. Wax yang berasal dari serangga (hewani) adalah beeswax.
Contoh : Beeswax akan mencair pada suhu 84-91°C dan memiliki sifat yang
mudah pecah pada temperatur kamar, tetapi mudah dibentuk pada temperatur
tubuh.
3. Wax yang berasal dari sayur-sayuran (tumbuh-tumbuhan) adalah carnauba wax,
candelilla wax, resin, dan getah. Carnauba wax akan mencair pada suhu 84-91°C.
Candelilla wax akan mencair pada suhu 68-75°C. Candelilla wax digunakan
terutama untuk memperkeras paraffin wax dengan jalan menambahkannya ke
dalam parrafin wax.
2.1.3 STRUKTUR
Wax atau malam adalah suatu campuran dari beberapa macam bahan organik
dengan berat molekul dan kekuatan rendah serta mempunyai sifat thermoplastik.
Pertama kali digunakan di bidang KG sekitar abad 18 untuk pencatatan cetakan
rahang tak bergigi. Konstitusi dasar malam yang dipergunakan di kedokteran Gigi
berasal dari tiga sumber utama, yaitu :
Paraffin wax
• Tipe : mineral
• Struktur : rantai lurus hidrokarbon dengan kristal
berbentuk plat jarum, lunak pada suhu 37-55C, cair pada suhu 48-70C,
• Tidak memperlihatkan permukaan yang licin dan mengkilap
Microcrystalline wax
• Tipe : mineral
• Struktur: rantai polykristal hydrocarbon yang bercabang
ngan kristal yang lebih halus
Carnauba wax
• Tipe : tumbuhan
• Struktur: lunak pada suhu 80C, cair pada suhu 84C Berwarna hijau atau kuning,
keras dan kuat.
Candellila wax
• Tipe : tumbuhan
• Struktur : lunak pada suhu 63-68C, lebih keras dari arnauba
wax, berwarna coklat muda
Bee’s wax
• Tipe : serangga
• Struktur : terdiri dari sebagian kristalin natural
polyester
Sifat Fisis
Malam dental / dental wax memiliki *Sifat fisis* yaitu :
4. Tekanan interna
Wax memiliki sifat termal konduksi yang rendah sehingga sulit untuk mencapai
panas yang
seragam. Jika wax dibentuk atau diadaptasikan ke suatu bentuk tanpa panas yang
cukup
sampai temperatur peralihan ke solid, maka wax akan mengalami tekanan yang
sangat kuat.
sifat mekanis
Sifat mekanis wax (malam)
Memiliki kekuatan tekanan kompresi, memiliki batas yang proporsional
karena dari beberapa macam malam kedokteran gigi ini tidak semua tekanan
kompresinya sama Modulus elastisitasnya rendah Tergantung (dipengaruhi) oleh
suhu atau temperature, seiring dengan penambahan temperature pada saat
terkena panas maka sifat mekaniknya akan menurun. Ibaratnya malam yang tadi
keras dipanasi dengan api akan melting sifat mekanisnya turun, yang tadinya saat
beku memiliki sifat mekanik berupa compressive strenght pada saat cair jadi
berkurang tidak memiliki sifat tersebut.
Kandungan organik pada malam (kandungan utama) yaitu hidrokarbonat dan
bee's wax (terdapat dari serangga)
Ada beberapa malam yang tidak mengandung alkohol atau asam
sifat biologis
1. tidak menyebabkan iritasi atau kerusakan jaringan saat digunakan dalam kontak
langsung dengan gigi atau jaringan mulut.
2. Potensi Reaksi Alergi,, ada kemungkinan potensi reaksi alergi terhadap gipsum.
Penting bagi dokter gigi untuk menanyakan tentang riwayat alergi pasien sebelum
menggunakan gipsum.
3. Gipsum tidak menyebabkan iritasi atau luka pada jaringan lunak seperti gusi atau
bibir. Namun, pemilihan jenis gipsum sangat penting untuk meminimalkan risiko
iritasi.
( DENTAL WAX )
Dental wax (lilin gigi) digunakan dalam berbagai aplikasi dalam kedokteran gigi. Berikut ini
adalah beberapa pemakaian dan pengaplikasian dental wax dalam kedokteran gigi:
( Gypsum )
2. Pembuatan Model Gigi: Gipsum digunakan untuk membuat model gigi yang
merupakan replika presisi dari struktur gigi pasien. Model gigi ini digunakan dalam
perencanaan perawatan ortodontik, perawatan restorasi gigi, atau untuk tujuan
pendidikan. Model gigi dapat dibuat dengan menggunakan cetakan yang diambil dari
mulut pasien dan kemudian dituangkan dengan gipsum. Model ini memungkinkan
dokter gigi untuk mengkaji struktur gigi, mengukur ruang antar gigi, dan
merencanakan prosedur perawatan yang lebih baik.
KERANGKA KONSEP
1. Mixing time
2. Working time
3. Setting time
4.1 KESIMPULAN
Setiap tipe gypsum memiliki karakteritik dan tingkat expansi yang berbeda
beda. Setiap macam tipenya memiliki fungsi yang berbeda beda pula, sebagai dokter
gigi kita harus mengetahui masing masing fungsi gypsum tersebut agar dapat
menampilkan detail gigi secara akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Anusavice KJ. Phillip’s buku ajar ilmu bahan kedokteran gigi. ed 10. Alih bahasa : Budiman JA, Purwoko S.
Jakarta: EGC; 2004.
Desak Nyoman. 2020. DENTAL WAX MACAM DAN PENGGUNAANNYA DALAM BIDANG
KEDOKTERAN GIGI. junal universitas udayana.
(Naini, A., & Rachmawati, D. (2010). Composition analysis of calcium and sulfur on gypsum at the Puger District
Jember Regency as an alternative gypsum dental material. Dentika Dental Journal, 15(2), 179–183.
jurnal yang berjudul DENTAL WAX MACAM DAN PENGGUNAANNYA DALAM BIDANG KEDOKTERAN GIGI.
pada tahun 2018. oleh Drg. Desak Nyoman Ari Susant. FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
BALI
Manurung, M. E., & Dahar, E. (2019). PENGARUH PERENDAMAN MODEL GIPSUM TIPE III DALAM LARUTAN
DESINFEKTAN TERHADAP JUMLAH Pseudomonas aeruginosa. Journal of Syiah Kuala Dentistry Society, 4(2), 6-11.
Winandari, N.P., Octarina., Budiman, J.A. (2020). Perbandingan Kekuatan Tekan Gipsum Bangunan,Dental
Plaster Dan Orthodontic Plaster. JKGT VOL.2, NOMOR 1, JULY (2020) 5-7
Anusavice KJ, Shen C, Rawls HR. Phillips' Science of Dental Materials. 12th ed. St Louis: Saunders, 2013; 166,
171-5
Dokumentasi