Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Jagad Samodera Wardoyo

NIM : B200220438
Kelas :K
Matkul : Akuntansi Sektor Publik
Dosen Pengampu : Mahameru Rosy Rochmatullah , S.E.,M.si., Ph.D,

Neraca dan Realisasi Anggaran Kota Batam

1. Neraca Kota Batam per 31 Desember 2022

Didalam Neraca Kota Batam terdapat Aset tetap, Aset lancar, Aset lainnya,Investasi
Jangka Panjang, Ekuitas, Kewajiban Jangka pendek dan kewajiban jangka Panjang,
berikut adalah ringkasan penjumalahan dari akun – akun tersebut :

Aset Lancar total : Rp 429.388.686.972,00, Terdiri dari akun kas, Piutang Pajak, Belanja
diayar dimuka, persediaan

Aset Tetap total : Rp10.361.790.537.850,00, Terdiri dari akun Tanah, Peralatan dan Mesin,
Gedung dan Bangunan, jalan irigasi dan jaringan, asset tettap lainnya, konstruksi dalam
pengerjaan, akumulasi penyusutan

Investasi Jangka Panjang total : Rp78.956.186.221,44,

Aset Lainnya total : Rp144.005.220.118,81, Terdiri dari akun tuntutan ganti rugi daerah,
kemitraan pihak ketiga, asset tak berwujud, asset lain, kas dibatasi, dana bagi hasil
treasury deposit facility(TDF)

Kewajiban Jangka Pendek total : Rp39.449.236.069,98, terdiri dari akun pendapatan


diterima dimuka, utang belanja, utang jangka pendek lainnya

2. Realisasi Anggaran kota batam


Didalam Realisasi Anggaran kota Batam terdapat Pendapatan, Belanja, Pembiayaan,
berikut adalah ringkasan penjumlahan dari akun akun tersebut
Pendapatan daerah Total : Rp3.090.764.805 .038,00 , terdiri dari akun pendapatan asli
daerah, pendapatan transfer, lain lain pendapatan daerah yang sah
Belanja Daerah total : Rp3.245.915.140.778,00 , terdiri dari akun Belanja operasi, Belanja
modal, Belanja tidak terduga, belanja transfer
Pembiayaan Netto total : Rp155.150 335.740,00 , terdiri dari akun Penerimaan
pembiayaan, pengeluaran pembiayaan
Identifikasi Neraca daerah

Neraca daerah adalah bagian dari laporan keuangan yang memberikan gambaran
tentang posisi keuangan pemerintah daerah pada suatu titik waktu tertentu. Ini
mencakup dua komponen utama: aktiva dan kewajiban. Berikut adalah komponen-
komponen utama yang biasanya ada dalam neraca daerah:

1. Aktiva:
Kas dan Setara Kas: Menunjukkan jumlah uang tunai dan setara kas yang dimiliki oleh
pemerintah daerah. Ini termasuk uang di bank, investasi jangka pendek, dan kas di
tangan.
Piutang Pajak: Mencatat pajak yang belum terbayar yang wajib dibayar kepada
pemerintah daerah oleh warga atau perusahaan.
Aset Tetap: Ini mencakup properti, tanah, gedung, infrastruktur, kendaraan, dan aset
lainnya yang dimiliki oleh pemerintah daerah.
Aset Lainnya: Akun ini mencakup aset yang tidak termasuk dalam kategori di atas,
seperti inventaris atau aset tak berwujud (misalnya, hak paten).

2. Kewajiban:
Utang: Menunjukkan jumlah utang yang harus dibayar oleh pemerintah daerah kepada
pihak ketiga, termasuk utang jangka pendek dan jangka panjang.
Kewajiban Lainnya: Ini mencakup kewajiban selain utang, seperti kewajiban imbalan
pensiun yang belum terbayarkan, atau kewajiban lainnya.

Identifikasi raelisasi anggaran daerah

Laporan realisasi daerah adalah dokumen penting yang memberikan gambaran tentang
pendapatan yang diterima dan pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah daerah
selama periode tertentu. Laporan ini umumnya disusun secara berkala, seperti bulanan,
triwulanan, atau tahunan, dan digunakan untuk memantau kinerja keuangan
pemerintah daerah serta memberikan informasi yang transparan kepada pemangku
kepentingan. Berikut adalah komponen-komponen utama yang biasanya ada dalam
laporan realisasi daerah:

1. Pendapatan:

Pendapatan Pajak: Menyajikan pendapatan yang diterima dari berbagai jenis pajak
seperti pajak properti, pajak penjualan, pajak restoran, dan lain sebagainya.
Pendapatan Retribusi: Menunjukkan pendapatan yang dihasilkan dari biaya atau
retribusi yang dibayarkan oleh masyarakat dalam rangka pemanfaatan layanan atau
fasilitas pemerintah daerah, seperti biaya parkir atau retribusi izin.
Pendapatan Hasil Usaha Milik Daerah: Mencatat pendapatan yang diterima dari bisnis
atau aset yang dimiliki oleh pemerintah daerah, seperti pendapatan dari perusahaan air
minum, PLN daerah, atau properti sewaan.
Pendapatan Transfer: Menyajikan pendapatan yang diterima dari pemerintah pusat atau
entitas lain dalam bentuk transfer dana, hibah, atau alokasi dana khusus.
Pendapatan Lainnya: Ini mencakup pendapatan yang tidak masuk ke dalam kategori di
atas, seperti pendapatan dari penjualan aset yang tidak terpakai, pendapatan bunga,
atau pendapatan lainnya.
Pengeluaran:

2. Belanja Operasional:
Ini mencakup pengeluaran yang terkait dengan operasional pemerintah daerah,
termasuk gaji pegawai, biaya operasional, dan perawatan fasilitas.
Belanja Modal: Mencatat pengeluaran yang terkait dengan investasi jangka panjang,
seperti pembangunan infrastruktur atau pembelian aset tetap.
Belanja Hibah dan Bantuan: Ini mencakup pengeluaran dalam bentuk hibah atau
bantuan kepada organisasi atau proyek tertentu.
Belanja Lainnya: Ini mencakup pengeluaran yang tidak termasuk dalam kategori di
atas, seperti biaya pemeliharaan, pembelian barang dan jasa, dan belanja lainnya yang
tidak termasuk dalam belanja operasional atau modal.
Surplus atau Defisit: Laporan realisasi juga mencantumkan apakah terdapat surplus
(kelebihan pendapatan) atau defisit (kekurangan pendapatan) selama periode tertentu.
Ini adalah selisih antara total pendapatan dan total pengeluaran.

Anda mungkin juga menyukai