Anda di halaman 1dari 13

1.

Estimasi (Prakiraan produksi) 1 semester :


A. Rumus :

(X+Y)

P = ---------- x a x b x c

X = Jumlah bunga betina

Y = Jumlah tandan

Z = Jumlah pokok sample

a = Rata –rata pokok per hektar

b = Luas areal

c = Berat rata – rata tandan

B. Contoh :

Perhitungan taksasi produksi harian dan kebutuhan tenaga panen

Jumlah Pkk produksi

Taksasi produksi = -------------------------- x Komidel (BRT)

Kerapatan

Mandor ali besok panen di blok 78A, luas 24 hektar dan

jumlah pokok produktif 2,816 Pkk.

Masing-masing kerapatan panennya = 1 : 8

Taksasi produksi =2.816 x 20,2 Kg/Tandan

= 7.110,4 Kg.

Tenaga panen dibutuhkan =Jumlah produksi (Kg)/ kapasitas (kg/US)

Kapasitas pemanen rata – rata 850 Kg atau 40 tandan /hari

Tenaga panen =7.110,4 Kg/850 Kg/US

= 8,3 US
C. Contoh :
Sebuah Divisi dengan luas area TM. 1.148 Ha, dengan estimasi
produksi 25,0 Ton/Ha/Thn, maka untuk pembagian area tersebut
dalam 6 seksi dapat di- hitung sebagai berikut :
Penetapan Luas Area Produksi per Seksi per Rotasi ( Ha / Sek /Rot ) = 191,3 Ha

Luas rata – rata per seksi ( A ) 1 .148 Ha = 136 Ha


6 Seksi

Luas rata – rata per 5 jam kerja ( B ) 5 ×191Ha

Koefesien penambah luas area ( C ) (A–B)

=191 – 136

=55

Luas rata- rata seksi hari biasa ( 7 jam kerja )

= A+C

= 191,3 Ha + 9,1 Ha = ± 200 Ha

– Luas seksi hari jum’ at ( 5 jam kerja )

= B+C

= 136,6 Ha + 9,1 Ha = ± 146 Ha


Penetapan Rencana Produksi perseksi perotasi ( Ton /Ha /Seksi / Rotasi ).
Produksi rata – rata / Rotasi

25,0 Ton / H= 0,52 Ton TBS/Ha/Rotasi

48 Rot / Thn

Estimasi Produksi rata – rata perseksi :

– Hari biasa ( 7 jam kerja ) = 0,52 Ton TBS/Ha X 200 Ha


= 104 Ton

– Hari jum’ at ( 5 jam kerja ) = 0,52 Ton TBS/Ha X 146 Ha

= 75 Ton

 Kesimpulan dari contoh perhitungan tersebut diatas adalah :

– Luas area perseksi ( Seksi hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, & Sabtu ) ada pada
kisaran yang sama yakni ± 200 Ha

– Luas area seksi hari jum’ at berkisar ± 71 % dari luas seksi hari biasa

146 Ha X 100 = ± 71 %

200 Ha

 Produksi yang akan dipanen pada hari biasa ( Senin, Selasa, Rabu, Kamis
& Sabtu ) relatif stabil yakni ± 104 Ton.

 Produksi yang akan dipanen pada hari jum’ at berkisar ± 71 % dari


produksi hari biasa

75,0 X 100 /100 Ha = ± 71 %

D. Secara Double Handling

Yang menjadi dasar penghitungan biaya Double Handling adalah jam kerja traktor.
Dimana dalam 1 jam kerja traktor = Rp 20.000,-

Misal : Dalam 1 bulan terdapat Double Handling sebanyak = 10 Hari.

Dalam 1 hari traktor bekerja selama = 3 jam.


 Double Handling dalam 1 hari sebanyak = 3 jam

 Rp/HM traktor rata-rata= Rp 24,900/HM

 Jumlah tonase yang diangkut = 8 ton

 Maka biaya double handling = Rp 24,900/HMx3 jam

 = Rp 74,700 Rp/Kg Double Handling = Rp 74,700

8.000 kg

= Rp 9.34/Kg.

Perincian Cost Panen


Total Cost = Rp 33.637.950,-

Cost TBS/kg = Rp 33.637.950 : 443.530,- kg

= Rp 75,84,-/kg

Budget = Rp 47,7,-/Kg (Var. 58,9 %)

Cost TBS/Ha = Rp 33.637.950,- : 628.29 Ha

= Rp 53.539,-/Ha

Cost Labours
• Upah Pokok

= Total HK/Bulan x Upah Pokok/hari

= 620,3 HK x Rp 28.750,-/hari

= Rp 17.833.625,-

• Premi Panen

• = 398 jjg x Rp 315/jjg

= Rp 125.370,-

• Premi Brondolan

= 35.855 kg x Rp 60/kg
= Rp 2.151.300,-

Sub Total = Rp 20.110.915,-

Cost/kg= Rp 20.151.300,- : 443.530 kg

= Rp 45,43,-/kg

Budget = Rp 59,55,-/Kg

Total Cost Labour

= Rp 20.110.915,-

Cost Labour /kg

= Rp 20.151.300,- : 443.530 kg

= Rp 45,43,-/kg

Budget = Rp 59,55,-/Kg

Menghitung Kebutuhan Tukang Panen


= Produksi/thn : Produktivutas Pemanen Ton/HK

Hari Kerja/thn

= 8200 ton/tahun = 18 Hk/hari

300 hari x 1,5 ton/Hk

= Luas Areal 628.29 Ha : 4 Ha/HK

8 Kapveld

= 19,6 HK/hari (20 HK)


Spray Factor
Perbandingan luas yang disemprot dengan luas 1 Ha dinyatakan dalam persentase.

Luas yang disemprot per Ha Kelapa Sawit:


= (Luas Piringan 1 Ha) + (Luas Pasar Pikul 1 Ha) + Luas TPH 1 Ha
= (Luas 1 Piringan x Σ pohon/Ha) + (Luas 1 PP x Σ PP/Ha) + (Luas 1 TPH x Σ TPH/Ha)
= (πr2 x 130) + (100 m2 x 6) + ( 12 m2 x 3)
= [(3,14 x 2 x 2) x 130] + (600 m2) + ( 36 m2)
= (12,56 x 130) + (636 m2 )
= (1632,8 + 636)
= (2268,8)

SF = 2268,8
10.000 x 100 %

= 22,7 %

RUMUS

10.000 ( Ha ) X Curah ( C )

Volume ( V ) = -----------------------------------------------
Lebar semprot ( LS ) X Kec. jalan ( K )

Volume ( V ) : liter / Ha

Lebar semprot ( LS ) : meter

Curah ( C ) : liter / menit

Kecepatan jalan ( K ) : meter /menit

LANGKAH - LANGKAH KALIBRASI


1. Ukur Curah ( liter / menit )

2. Pasang kertas peka sepanjang jalur semprot

3. Hitung kecepatan jalan ( meter / menit )

4. Ukur lebar semprot ( meter )

5. Hitung volume larutan ( liter / Ha )

Masing - masing langkah diulang 3 X , kemudian

diambil rata - ratanya.

6. Hitung droplet ( jumlah butiran semprot ) / Cm2

7. Ambil kesimpulan hasil aplikasi

RUMUS KADASTRAL-1

1. KJ = 10.000 x C

V x LS

KJ = Kecepatan Jalan Waktu menyemprot (meter/menit)

C = Banyaknya Curahan semprot (Liter/menit)


V = Volume semprot yang ditentukan dalam label (Liter/Ha)

LS = Lebar Semprotan pada tinggi semprotan normal (meter)

2. KJ = 10.000 x C

V x LS

KJ = Kecepatan Jalan Waktu menyemprot (meter/menit)

C = Banyaknya Curahan semprot (Liter/menit)

V = Volume semprot yang ditentukan dalam label (Liter/Ha)

LS = Lebar Semprotan pada tinggi semprotan normal (meter)

CONTOH VERIFIKASI

 Semprot piringan dengan menggunakan Gramoxone, dosis 1.5 ltr/ha

 Hasil Verifikasi

 Flowrate = 1.6 ltr/menit (nozle polijet biru ICI)

 Lebar semprot 1.5 m (tekanan 1 bar)

 Kecepatan jalan penymprot = 36 m/menit

 Konsetrsi Gramoxone = 1.5 L : 296 L x 100 % = 0.5 %

 1 Tangki sprayer isi 15 liter:

 maka gramoxone yang dicampurkan dalam setiap sprayer adalah 15 x


0.5 % = 75 cc.

Perhitungan Kebutuhan Herbisida Dalam 1 HA


 ROUND-UP + STARANE dipakai apabila dominasi gulma pada piringan/jalan pikul dan
TPH:

 Mikania sp

 Kacangan

 Rumput Lunak Kering

 Luas piringan (radius 2m) = 3,14 x 2² x 136 = 1708,16 m2

1 ha blangket Equivalen dengan 5.85 Ha piringan

 Dosis umum/Ha blangket = 1,5 liter Round-up + 0,375 liter Starane, Volume semprot
450 liter

 Dosis & V/Ha piringan = 1/5.85 x Dosis & V/Ha blangket

 Dosis 256,41 CC Round-UP + 64 CC Starane

 Volume semprot = 77 liter air

CONTOH PERHITUNGAN RATA-RATA POPULASI PER HA

POPULASI/HA = 136 POKOK

1 HA = 10.000 M2

136 PK

LUAS PER POKOK ADALAH = 73,53 M2

BILA JARAK RERATA ANTAR TERAS

= 8,25 M

MAKA JARAK POKOK DALAM TERAS

= 73,53 M2

8,25 M

= 8,91 M
CONTOH PERHITUNGAN JARAK TANAM

TERAS PALING ATAS / PERTAMA


POPULASI/HA = 136 POKOK

1 HA = 10.000 M2

136 PK

= 73,53 M2

JIKA JARAK BASE LINE ANTAR TERAS = 9,0 M

MAKA JARAK ANTAR POKOK DALAM TERAS

= 73,53 M2

9,0 M

= 8,16 M

= 8,2 M

Beberapa Cara Mendapatkan Kerapatan Panen :


1. Kerapatan Panen (KP) = {M / (L x Ph)} x 100 %

M = Jumlah pohon matang panen dalam blok yang diperiksa.

L = Luas Blok dalam Ha.

P = Jumlah Pohon per Ha.


1. Mengambil Contoh Panen hari sebelumnya yang dapat mewakili esok hari berikutnya

Misalnya ada 5 Pemanen dengan ancak yang dapat mewakili memperoleh 155 tandan.
Diketahui jumlah pohon per pasar pikul = 62, jadi jumlah pokok : 62 x 5 = 310 pokok.

Maka angka Kerapatan Panen adlah 155 :310 = 1 : 2 atau ½.

1. Cara Telling, yaitu dengan Perhitungan Sample setiap Blok

Misalnya Ambil Sample selang 5 baris dan tiap baris dengan selang 5 pokok. Bila 1 blok
luasnya 25 ha, maka jumlah pokok yang harus diamati sekitar 120 pokok. Bila dari 120 pokok
tanaman diketahui TBS yang dapt dipanen besok adalah 80 tandan, maka Kerapatan Panen
adalah 80 : 120 = 2 : 3

MUTU KEMATANGAN TBS


Brondolan Brondolan Brondolan

Dikuti Tak Dikutip Tdk Dikutip

100% 100% 10%

Matang 0,8 x 25% 20,00 19,42 19,94

Terlalu matang 0,1 x 25% 2,50 0,61 2,48

% Kandungan Minyak 22,50 20,03 22,42

Mentah 0,05x 21,5 1,08 1,08 1,08

0,05x 17,0 0,85 0,85 0,85

% Kandungan Minyak 24,43 21,96 24,35

Tangkai Panjang 0,03 x 0,51 -0,02 -0,02 -0,02

Janjang Kosong 0,02 x 0,06 -0,12 -0,12 -0,12

==== ====== ======

% Total Kandungan Minyak di TBS 24,29 21,82 24,21

Effisiensi Mutu 97,20% 87,30% 96,80%


HASIL YANG DIDAPAT DENGAN PENEKANAN LOSSES DI PABRIK OER
Contoh:

Diasumsikan suatu Pabrik dengan Target

OER Pertahun 24%, TBS yang dioleh per tahun 200.000 Ton, dan Pabrik bisa menekan losses
0,2%.

Harga CPO/ton = Rp. 3,500,000,- maka

Keuntungan di dapat = Rp. 1,4 Milyar

KIRICO Irrigation Time

• Oil palm seedling needs 6-8mm of rain per day

• 6mm of rain = 60,000 lit per ha

 1 tube = 60lit per min

 30tubes x 60lit/min x 33min = 60,000lit per ha

Anda mungkin juga menyukai