BUPATI DONGGALA
TENTANG
BUPATI DONGGALA,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 181 Ayat (1) Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
Kepala Daerah mengajukan Rancangan Peraturan Daerah tentang
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah kepada Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah untk memperoleh persetujuan bersama;
b. bahwa Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah yang diajukan merupakan perwujudan dari rencana
kerja Pemerintah Daerah Tahun 2014, sehingga perlu diatur dalam
suatu Peraturan Daerah yang dijabarkan dalam kebijakan umum
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah serta prioritas dan plafon
Anggaran yang telah disepakati bersama antara Pemerintah Daerah
dan Dewan Perwakilan Rakyat pada tanggal 8 Juli Tahun 2013;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b perlu membentuk Peraturan Daerah
Kabupaten Donggala tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Donggala Tahun Anggaran 2014;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DONGGALA TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN
ANGGARAN 2014.
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan;
1. Daerah adalah Kabupaten Donggala.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggaraan
Pemerintah Daerah Kabupaten Donggala.
3. Kepala Daerah adalah Bupati Donggala yang selanjutnya disebut Bupati
4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat
daerah pada Pemerintah Daerah selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang.
5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang selanjutnya disingkat APBD, adalah
rencana keuangan tahunan pemerintahan Daerah yang disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat.
6. Pendapatan Daerah adalah semua penerimaan daerah yang berasal dari penerimaan
Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan lain-lain Pendapatan Daerah yang
Sah.
7. Belanja daerah adalah semua pengeluaran daerah yang digunakan untuk membiayai
belanja Pemerintah Daerah dan transfer dari Pemerintah Pusat.
8. Belanja Pemerintah Daerah menurut fungsi adalah belanja Pemerintah Daerah yang
digunakan untuk menjalankan fungsi pelayanan umum, fungsi pertahanan, fungsi
ketertiban dan keamanan, fungsi ekonomi, fungsi lingkungan hidup, fungsi perumahan
dan fasilitas umum, fungsi kesehatan, fungsi pariwisata dan budaya, fungsi agama,
fungsi pendidikan, dan fungsi perlindungan sosial.
9. Belanja Pemerintah Daerah menurut jenis adalah belanja Pemerintah Daerah yang
digunakan untuk membiayai belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, subsidi,
belanja hibah, bantuan sosial dan belanja lain-lain.
10. Belanja Pegawai adalah belanja Pemerintah Daerah yang digunakan untuk membiayai
kompensasi dalam bentuk uang atau barang yang diberikan kepada pegawai
Pemerintah Daerah, dan Pejabat Negara.
11. Belanja Barang adalah belanja Pemerintah Daerah yang digunakan untuk membiayai
pemebelian barang dan jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang dan jasa,
baik yang dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan, dan pengadaan barang yang
dimaksud untuk diserahkan atau dijual kepada masyarakat, serta belanja perjalanan.
12. Belanja Modal adalah belanja Pemerintah Daerah yang dilakukan dalam rangka
pembentukan modal dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan,
jaringan, serta dalam bentuk fisik lainnya.
13. Subsidi adalah alokasi anggaran yang diberikan kepada sekolah yang bertujuan untuk
membantu siswa-siswa yang kurang mampu.
14. Dana Perimbangan adalah dana yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai
kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi yang terdiri atas dana bagi
hasil, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus, sebagaimana dimaksud dalam
8
Pasal 2
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 sebagai berikut :
1. Pendapatan Daerah Rp. 825.781.602.000,00
2. Belanja Daerah Rp. 845.240.563.000,00
Defisit (Rp 19.458.961.000,00)
3. Pembiayaan Daerah
a. Penerimaan Rp. 23.822.797.000,00
b. Pengeluaran Rp. 4.363.836.000,00
Pembiayaan Netto Rp. 19.458.961.000,00
Sisa lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan : Rp. 0,00
9
Pasal 3
(3) Dana Perimbangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b terdiri dari jenis
pendapatan :
a. Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak sejumlah Rp. 21.717.128.000,00
b. Dana Alokasi Umum sejumlah Rp. 573.670.220.000,00
c. Dana Alokasi Khusus sejumlah Rp. 66.606.620.000,00
(4) Lain-lain pendapatan Daerah yang sah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c
terdiri dari jenis pendapatan :
a. Hibah sejumlah Rp. 3.906.472.000,00
b. Dana Darurat sejumlah Rp. 0,00
c. Dana bagi hasil pajak dari Propinsi sejumlah Rp. 20.987.321.000,00
d. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus sejumlah Rp. 84.043.233.000,00
e. Bantuan Keuangan dari provinsi atau dari pemerintahan -
daerah lainnya sejumlah Rp. 8.800.000.000,00
Pasal 4
(1) Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 terdiri dari :
a. Belanja Tidak Langsung sejumlah Rp. 448.373.455.000,00
b. Belanja Langsung sejumlah Rp. 396.867.108.000,00
(2) Belanja Tidak Langsung sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a terdiri dari
jenis belanja :
a. Belanja Pegawai sejumlah Rp. 401.803.437.000,00
b. Belanja Bunga sejumlah Rp. 0,00
c. Belanja subsidi sejumlah Rp. 0,00
d. Belanja Hibah sejumlah Rp. 14.854.710.000,00
e. Belanja bantuan sosial sejumlah Rp. 6.130.300.000,00
f. Belanja bagi hasil sejumlah Rp. 1.500.000.000,00
g. Belanja bantuan keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/
Kota Dan Pemerintah Desa dan Partai Politik sejumlah Rp 22.585.008.000,00
h. Belanja tidak terduga sejumlah Rp. 1.500.000.000,00
i. Belanja Bantuan Keuangan sejumlah Rp. 0,00
(3) Belanja Langsung sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b terdiri dari jenis
belanja :
a. Belanja pegawai sejumlah Rp. 39.076.462.000,00
b. Belanja barang dan jasa sejumlah Rp. 174.648.034.000,00
c. Belanja modal sejumlah a Rp. 183.142.612.000,00
10
Pasal 5
(2) Penerimaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a terdiri dari jenis
pembiayaan :
a. SiLPA tahun anggaran sebelumnya Rp. 23.822.797.000,00
b. Pencairan dana cadangan sejumlah Rp. 00,00
c. Hasil Penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan sejumlah Rp. 00,00
d. Penerimaan pinjaman daerah sejumlah Rp. 00,00
e. Penerimaan kembali pemberian pinjaman sejumlah Rp. 00,00
f. Penerimaan piutang daerah sejumlah Rp. 00,00
(3) Pengeluaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b terdiri dari jenis
pembiayaan :
a. Pembentukan dana cadangan sejumlah Rp. 00,00
b. Penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah sejumlah Rp. 4.363.836.000,00
c. Pembayaran pokok utang sejumlah Rp. 00,00
d. Pemberian pinjaman daerah sejumlah Rp. 00,00
e. Pembayaran Hutang kepada Pihak Ketiga Rp. 00,00
Pasal 6
Uraian lebih lanjut Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2, tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Daerah ini, terdiri dari :
7. Lampiran VII Daftar kegiatan - kegiatan tahun anggaran sebelumnya yang belum
diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam anggaran ini;
Pasal 7
Pasal 8
Ditetapkan di Donggala
pada tanggal 17 Desember 2013
BUPATI DONGGALA,
HABIR PONULELE
12
Pasal 7
Pasal 8
Ditetapkan di Donggala
pada tanggal 17 Desember 2013
BUPATI DONGGALA,
ttd
HABIR PONULELE
Diundangkan di Donggala
pada tanggal 17 Desember 2013
AIDIL NUR,SH,M.Si
Pembina Utama Muda(IV/c)
NIP. 19600511 198603 1 019
Pasal 7
Pasal 8
Ditetapkan di Donggala
pada tanggal 17 Desember 2013
BUPATI DONGGALA,
ttd
HABIR PONULELE
Diundangkan di Donggala
pada tanggal 17 Desember 2013
ttd
AIDIL NUR,SH,M.Si
Pembina Utama Muda(IV/c)
NIP. 19600511 198603 1 019