Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN AKHIR

Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU


Kabupaten Pinrang

BAB II
KAJIAN KEBIJAKAN
PERMUKIMAN LAYAK HUNI DAN
KARAKTERISTIK KAWASAN SERTA PSU

2.1. ISU STRATEGI PERMUKIMAN LAYAK HUNI DAN KARAKTERISTIK


KAWASAN SERTA PSU
Masalah pembangunan pada kawasan permukiman antara lain menurunnya kualitas
suatu lingkungan, karena adanya perilaku negatif masyarakat, yang kemudian berdampak
pada lingkungannya sekitarnya, terbatasnya sarana dan prasarana permukiman akibat dari
bertambahanya jumlah penduduk serta meningktanya arus urbanisasi yang tinggi sehingga
menyebabkan semakin padatnya permukiman, akhirnya masyarakat memilih untuk
bermukim di daerah pinggiran kota dengan lingkungan yang tidak layak dan kurangnnya
sarana dan prasarana penunjang.

Adanya masalah tersebut, pemerintah wajib memberikan akses agar masyarakat


dapat dengan mudah memperoleh permukiman yang layak huni yang berkelanjutan.
Pembangunan suatu permukiman meliputi pengembangan sarana dan prasarana dasar
perkotaan, pembangunan permukiman yang terjangkau khususnya bagi masyarakat dengan
ekonomi yang rendah, penyediaan lahan untuk bermukim serta bangunan yang pasti,
pengembangan ekonomi kota, serta penciptaan sosial budaya di perkotaan.

Di Kabupaten Pinrang, isu startegis pada suatu pembangunan meliputi tiga aspek
utama di antaranya isu Infrastruktur, Sosial dan Ekonimi yang di di jelaskan di Kajian
Kebijakan Tata Ruang (Spatial Plan) yaitu Struktur ryang, Pola ruang, dan tata Guna lahan,
Kajian kebijakan sektoral dan Kajian kebijakan Mitigasi bencana san penanganan dampak
lingkunagan dan dampak sosial.

Di Kabupaten Pinrang, isu strategis pembangunan permukiman melingkupi tiga


aspek utama di antaranya isu infrastruktur, sosial dan ekonomi yang dijabarkan dalam
Kajian kebijakan Tata Ruang/Spatial Plan (yaitu Struktur Ruang, Pola Ruang dan Tata Guna
Lahan), kajian Kebijakan Sektoral dan kajian kebijakan Mitigasi bencana dan Penanganan
dampak lingkungan dan dampak sosial.

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 1
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

2.1.1 INFRASTRUKTUR
suatu perumahan dan permukiman yang baik seharusnya terdapat infrastruktur
dasar yang baik agar tercipta lingkungan yang sehat sebagai penunjang dalam
aktivitas sosial dan ekonomi. Infrastruktur yang dimaksud antara lain air bersih, sanitasi,
jalan, drainase, proteksi kebakaran dan kelayakan kondisi rumah dan lingkungan
permukimannya. Berdasarkan isu infrastruktur permukiman, diurai berdasarkan aspek:

a. Bangunan Gedung
Di tinjau dari bangunan gedung yang mencakup:
1) Ketidakteraturan bangunan:
Masih terdapat bangunan yang tidak teratur seperti:
 Tidak memenuhi ketentuan tata bangunan dalam Rencana Detil Tata Ruang
(RDTR), yang meliputi pengaturan bentuk, besaran, perletakan, dan tampilan
bangunan
 Tidak memenuhi ketentuan tata bangunan dan tata kualitas lingkungan
dalam Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), yang meliputi
pengaturan blok lingkungan, kapling, bangunan, ketinggian dan elevasi lantai,
konsep identitas lingkungan, konsep orientasi lingkungan, dan wajah jalan.
2) Tingkat kepadatan bangunan yang tinggi yang tidak sesuai sesuai dengan ketentuan
recana tata ruang
Masih terdapat bangunan dan gedung pada perumahan dan permukiman yang tidak
sesuai dengan rencana tata bangunan seperti:
 Koefisien Dasar Bangunan (KDB) yang melebihi ketentuan RDTR, dan/atau RTBL
 Koefisien Lantai Bangunan (KLB) yang melebihi ketentuan dalam RDTR, dan/atau
RTBL.
3) Ketidaksesuaian terhadap persyaratan teknis bangunan gedung:
Terdapat bengunan gedung pada perumahan dan permukiman yang bertentangan
dengan persyaratan teknis bangunan gedung:
 Pembangunan bangunan gedung di atas tanah ilegal, di atas dan/atau di tepi
air/sempadan sungai dan di atas prasarana/sarana umum
 Keselamatan bangunan gedung diabaikan akibat konstruksi yang kurang kuat
 Kesehatan bangunan gedung kurang diperhatikan
 Kenyamanan bangunan gedung di tiadakan

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 2
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

 Kemudahan untuk mencapai bangunan gedung akibat tidak adanya akses


 Kurang adanya pengendalian dampak lingkungan saat akan membangun
bangunan gedung

Semua persyaratan dinatas secara prinsip semestinya sudah tercamtum


dalam IMB atau persetujuan sementara mendirikan bangunan, namun masih terdapat
pelanggaran IMB. Olehnya itu penilaian ketidaksesuaian persyaratan teknis bangunan
dapat merujuk pada kedua dokumen perizinan tersebut.

b. Prasarana Jalan
Kriteria jalan berdasarkan Permenpera Nomor 22 Tahun 2008, sebagai berikut:
1) Jalan akses dan jalan poros
 Jalan lokal sekunder I (satu jalur), jalan lokal sekunder I (dua jalur), jalan lokal
sekunder II, dan jalan lokal sekunder III
 Dapat diakses mobil pemadam kebakaran
 Konstruksi trotoar tidak berbahaya bagi pejalan kaki dan penyandang cacat
 Jembatan harus memiliki pagar pengaman
2) Jalan lingkungan
 Jalan lingkungan I dan jalan lingkungan II
 Akses kesemua lingkungan permukiman
 Kecepatan rata-rata 5 sampai 10 km/jam
 Dapat diakses mobil pemadam kebakaran
 Konstruksi trotoar tidak berbahaya bagi pejalan kaki dan penyandang cacat
 Jembatan harus memiliki pagar pengaman
3) Jalan setapak
 Akses kesemua persil rumah sesuai perencanaan
 Lebar 0,8 sampai 2 meter

c. Prasarana Drainase
ketentuan untuk drainase dan pengendalian banjir sesuai Perpempera Nomor 22 Tahun
2008, yaitu:
1) Tinggi genangan rata-rata kurang dari 30 cm
2) Lama genangan kurang dari 1 jam
3) Setiap lingkungan perumahan harus dilengkapi dengan sistem drainase yang
mempunyai kapasitas tampung yang cukup sehingga lingkungan perumahan bebas
dari genangan air
DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT
KABUPATEN PINRANG
II - 3
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

4) Sistem drainase harus dihubungkan dengan badan penerima (saluran kota, sungai,
danau, laut atau kolam yang mempunyai daya tampung cukup) yang dapat
menyalurkan atau menampung air buangan sedemikian rupa sehingga maksud
pengeringan daerah dapat terpenuhi
5) Prasarana drainase tidak menjadi tempat perindukan vektor penyakit

d. Prasarana Air Minum


Ditinjau dari prasarana air minum yaitu:
1) Penanganan air minum di kawasan permukiman
 Pengendalian kualitas air melalui proses pemeriksaan periodeik sesuai ketentuan
teknis yang berlaku
 Pembuatan sumur dalam untuk keperluan persil (cluster)
2) Penyediaan air minum
 Untuk permukiman di kawasan perkotaan sebesar 60-220 lt/orang/hari
 Untuk lingkungan perumahan harus 30-50 lt/orang/hari
 Apabila disediakan melalui kran umum:
- Kran umum disediakan untuk jumlah pemakai 220 jiwa
- Radius pelayanan maksimum 100 meter
- Kapasitas minum 30 lt/orang/hari

e. Prasarana Air Limbah


Dalam Permenpera Nomor 22 Tahun 2008, tercantum ketentuan terkait pengelolaan air
limbah rumah tangga, sebagai berikut:
1) Limbah cair yang berasal dari rumah tangga tidak mencemari sumber air, tidak
menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan tanah
2) Pengosongan lumpur tinja 2 tahun sekali
3) Apabila kemungkinan membuat tankiseptik tidak ada, maka lingkungan perumahan
yang baru harus dilengkapi dengan sistem pembuangan sanitasi lingkungan atau
harus dapat disambung dengan sistem pembuangan sanitasi kota atau dengan cara
pengolahan lain

f. Prasarana Persampahan
Prinsip dan pertimbangan pengelolaan persampahan:

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 4
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

1) Paradigma lama penanganan sampah secara konvensional yang bertumpu pada


proses pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan akhir perlu diubah dengan
proses pengurangan dan pemanfaatan sampah
2) Pengurangan dan pemanfaatan secara signifikan dapat mengurangi kebutuhan
pengelolaan sehingga sebaiknya dilakukan di semua tahap yang memungkinkan
baik sejak di sumber, TPS, instalasi pengolahan, dan TPA
3) Pengurangan dan pemanfaatan sampah sejak sumber akan memberikan dampak
positif paling menguntungkan yang berarti peran serta masyarakat perlu dijadikan
target utama
4) Sampah B3 rumah tangga perlu mendapat perhatian dalam penanganannya agar
tidak mengganggu lingkungan maupun kualitas sampah dalam pengolahan di
hilirnya
5) Karakteristik sampah dengan kandungan organik tinggi 70 sampai 80%
merupakan potensi sumber bahan baku kompos sebagai soil conditioner dan
energi (gas metan) melalui proses dekomposisi secara anaerob
6) Daur ulang oleh sektor informal sejauh memungkinkan diupayakan menjadi
bagian dari sistem pengelolaan sampah perkotaan
7) Insinerator sebaiknya hanya dilakukan untuk kota-kota yang memiliki tingkat
kesulitan tinggi dalam penyediaan lokasi TPA dan memiliki karakteristik sampah
yang sesuai, serta menerapkan teknologi yang ramah lingkungan
8) Tempat Pembuangan Akhir merupakan alternatif terakhir penanganan sampah
mengingat potensi dampak negatif yang tinggi. Pemanfaatan secara berulang
sebaiknya diupayakan dengan memperhatikan kualitas produk kompos yang
dihasilkan

g. Prasarana Listrik
Beberapa persyaratan, kriteria, dan kebutuhan yang harus dipeuhi, yaitu:
1) Penyediaan Kebutuhan Daya Listrik
 Setiap lingkungan Perumahan harus mendapatkan daya listrik dari PLN atau
dari sumber lain
 Setiap unit rumah tangga harus dapat dilayani daya listrik minimum 450 VA
per jiwa dan untuk sarana lingkungan sebesar 40% dari total kebutuhan
rumah tangga

2) Penyediaan Jaringan Listrik

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 5
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

 Disediakan jaringan listrik lingkungan dengan mengikuti hierarki pelayanan di


mana besar pasokannya telah diprediksikan berdasarkan jumlah unit hunian
yang mengisi blog siap bangun
 Disediakan tiang listrik sebagai penerangan jalan yang ditempatkan pada area
damija (daerah milik jalan) pada sisi jalur hijau yang tidak menghalangi
sirkulasi pejalan kaki di trotoar
 Disediakan gardu listrik untuk setiap 200 KVA daya listrik yang ditempatkan
pada lahan yang bebas dari kegiatan umum
 Adapun penerangan jalan dengan memiliki kuat penerangan 500 lux dengan
tinggi >5 meter dari muka tanah
 Sedangkan untuk daerah di bawah tegangan tinggi sebaiknya tidak
dimanfaatkan untuk tempat tinggal atau kegiatan lain yang bersifat permanen
karena akan membahayakan keselamatan

h. Ruang Terbuka Hijau (RTH)


Ketentuang tentang Ruang Terbuka Hijau adalah sebagai berikut:
1) Kawasan perumahan perlu menyediakan ruang terbuka hijau yang bermanfaat
untuk menjaga kualitas dan keseimbangan lingkungan di sekitar kawasan
2) Ruang terbuka hijau bermanfaat tidak langsung seperti perlindungan tata air, dan
konservasi hayati atau keanekaragaman hayati dan bermanfaat langsung seperti
kenyamanan fisik (teduh, segar) dan mendapatkan bahan untuk dijual (kayu,
daun, bunga) tempat wisata (bermain) serta bangunan umum yang bersifat
terbatas (WC umum, pos polisi, lampu taman, gardu listrik, dan lain-lain)
3) Persyaratan ruang terbuka hijau didasarkan luas wilayah dan berdasarkan jumlah
penduduk
4) Untuk persyaratan luas wilayah, ditentukan bahwa ruang terbuka hijau publik
(milik pemerintah dan terbuka untuk umum) dan privat (perorangan) paling
sedikit 10 (sepuluh) persen dari seluruh luas wilayah kawasan perumahan, atau
mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku
5) Untuk persyaratan jumlah penduduk, ditentukan luas per kapita dalam m 2
misalnya jumlah penduduk 250 jiwa sampai dengan 480.000 jiwa, diperlukan RTH
sebesar 1 m2 sampai dengan 0,3 m2 per kapita

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 6
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

6) Bentuk tipologi ruang terbuka hijau berupa ruang terbuka hijau taman lingkungan
dan taman kota, jalur hijau, jalur hijau sempadan sungai, jalur hijau sempadan rel
kereta api, jalur hijau tegangan tinggi, RTH Pemakaman, dan RTH pekarangan
7) Kriteria penyediaan ruang terbuka hijau adalah pemilihan vegetasi ketentuan
penanaman dan pemeliharaan ruang terbuka hijau
8) ruang terbuka hijau perlu dilakukan pengelolaan secara rutin oleh pemerintah
daerah, dalam pengelolaan RTH ini diperlukan peran serta masyarakat, swasta,
dan organisasi non pemerintah

2.1.2 SOSIAL

Salah satu isu strategis di bidang sosial di Kabupaten Pinrang adalah kondisi sosial
budaya masyarakat di kawasan kumuh perkotaan yang homogen, pola perilaku warga yang
cenderung mengabaikan perilaku hidup bersih dan sehat, norma-norma/adat istiadat lokal
mulai terkikis oleh budaya modern namun sebagian adat istiadat masih terpelihara, jumlah
penduduk yang semakin berkembang, kepadatan penduduk di pusat perkotaan tinggi,
tingkat pendidikan rendah khususnya dikawasan kumuh serta menurunnya kondisi

kesehatan penghuni kawasan kumuh sehingga dipandang perlu mengembangkan sosial


budaya masyarakat dan meningkatkan kapasitas masyarakat dengan memanfaatkan sumber
daya sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan secara berkelanjutan.

2.1.3. EKONOMI

Isu Strategis terkait ekonomi perkotaan terkait kondisi sumber penghidupan yang rata-
rata bersumber dari pertanian, perkebunan, usaha formal dan informal, juga terdapat
potensi kegiatan usaha seperti pedagang rumahan, rumah kontrakan, warung dan industri
rumah tangga namun kegiatan usaha yang ada masih minim sistem pengelolaan yang
berdampak pada jumlah produksi rumah tangga, sistem pemasaran/pendistribusian barang
produksi yang lamban dan strategi pemasaran yang kurang up to date.

Untuk meningkatkan perekonomian/pendapatan masyarakat khususnya MBR maka


perlu dilakukan kajian Livelihood (penghidupan masyarakat) dengan pendekatan
pemberdayaan masyarakat melalui Pemetaan Pentagonal Asset sumber penghidupan
masyarakat (livelihood) KSM/MBR dan kelurahan. Modal yang digali yaitu :
a. Modal Manusia, dengan Meningkatkan kapasitasnya melalui Pendidikan, Pengetahuan,
Ketrampilan, dll

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 7
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

b. Modal Sosial, dengan Menguatkan kerukunan dan hubungan baik kemasyarakatan, rasa
saling percaya, gotong royong, persamaan sosial, dll
c. Modal Infrastruktur, dengan Menyediakan dan mengembangkan infrastruktur dasar (7
Aspek), Jaringan Komunikasi, peralatan untuk usaha/produksi, teknologi dll
d. Modal Finansial, dengan bermitra dengan lembaga keuangan (Koperasi, UPK, Bank, dan
lembaga lainnya) serta Menguatkan potensi keuangan seperti tabungan/simpanan , dana
pensiun, keuntungan usaha, Upah/Gaji, dll
e. Modal Alam, dengan Mengembangkan potensi alam sekitar seperti tanah, air dan sumber
daya air di dalamnya (ikan), pohon dan hasil Hutan, Keanekaragaman hayati, dll

2.2. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN PERKOTAAN KABUPATEN


PINRANG
Dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan RP2KPKP Kabupaten Pinrang, di perlukan
kajian kebijakan perencanaan pembangunan permukiman untuk memahami dan memetakan
kebijakan atau rencana dan struktur/sistem pelayanan eksisting yang relevan dengan lokasi
permukiman kumuh sesuai SK kumuh, maka perlu dikaji Perencanaan Kota/Kabupaten yaitu
RPJPD, RPJMD dan RTRW Kabupaten Pinrang serta dikaji perencanaan Sektoral yaitu
RPI2JM, SPPIP, RKPKP, Rispam, Master Plan Drainase, Master Plan Persampahan dan SSK.

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 8
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

2.2.1 KAJIAN PERENCANAAN KABUPATEN PINRANG


Kajian perencanaan Kabupaten/Kota meliputi tinjauan RPJPD, RPJMD, dan RTRW (Struktur Ruang Kota, Pola Ruang dan Tata Guna
Lahan Kabupaten Pinrang) dalam tabel berikut:
Tabel 2.1 Kajian Perencanaan Kabupaten
Produk Arah Kebijakan
No Hukum Visi dan Misi Pembangunan Permukiman Strategi Pembangunan
Perencanaan Kota/Kabupaten
Visi RPJPD Kabupaten Pinrang
1 2009-2029 adalah:
‘’Terwujudnya Masyarakat
Pinrang yang Maju, Dinamis, dan
Mandiri dengan Pengembangan
Agribisnis dan Agroindustri yang
Berwawasan Lingkungan’’.
Misi RPJPD Provinsi Kabupaten Misi ini mengedepankan  Pengembangan kompetensi SDM aparatur
Pinrang 2009-2029 adalah: perwujudan pelayannan publik sebagai pamong/pelayan terhadap masyarakat
1. Membangun kualitras pada tataran optimal pelyanan  Penyederhanaan tatacara perizinan
RPJPD pelayanan di bidang prima di semua lini dalam  Penerapan sistem layanan informasi dan
2009-2029 pemerintahan, pembangunan kerangka hak dan kewajiban teknologi (IT) secara bertahap dan
dan kemasyarakatan. pemerinta berkelanjutan
 Penyebarluasan hak dan kewajiban masyarakat
dalam ruang publik
2. Mewujudkan optimasi Misi ini pada dasarnya adalah  Optimalisasi infrastruktur jalan pada daerah
layanan sarana dan penyediaan sarana dan pertanian (farm road)
prasarana serta prasarana insfrastruktur, baik  Optimalisasi layanan irigasi
insfrastruktur pendukung kualitas maupun kuantitas yang  Optimalisasi layanan Saprodi dan Saprotan
sektor pertanian cakupan layanannya dapat untuk menjamin kualitas hasil untuk
mempercepat perkembangan mewujudkan sistem Agribisnis dan Agroindustri

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 9
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Produk Arah Kebijakan


No Hukum Visi dan Misi Pembangunan Permukiman Strategi Pembangunan
ekonomi pertanian sebagai motor penggerak perekonomian daerah
dan peningkatan pendapatan masyarakat
3. Membangun kemandirian Misi yang mengedepankan  Meperkuat dan memberdayakan kelembagaan
daerah berbasis agribisnis kemandiriana dan kompetitif dan infrastruktur pendukung produk pertanian
dan agroindustri dalam daerah dengan mendorong  Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat atas
merperkuat kemandirian akselerasi kualitas dan kuantitas potensi daerah yang ada
Ekonomi Lokal yang beragam produk komi=oditi  Memperkuat kualitas otonomi dan disentralisasi
beriorentasi pasar pertanian (unggulan) yang daerah melalui penataan manajemen
beriorentasi pasar pemerintanhan yang berorientasi pada kualitas
RPJPD pelayanan public
2009-2029  Harmonisasi pemanfataan dan pengelolaan
Sumber Daya Alam berkelanjutan
4. Mewujudkan pemerataan Misi yang menekannkan dan  Optimasi kesetaraan penyediaan layanan yang
pembangunan berwawasan mengedepankan pemerataan sama pada masyarakat
lingkungan pembangunan yang beriorentasi
pada keseimbangan antar ruang
dan antar komponen
masyarakat dengan
mempertimbangkan kelestarian
lingkungan
Visi RPJMD Kabupaten Pinrang
adalah:"Terwujudnya
2 RPJMD Masyarakat Sejahtera Secara
2014-2019 Dinamis melalui Harmonisasi
Kehidupan, Akselerasi
Produktivitas Kawasan, dan
Revitalisasi Peran Poros Utama
Pemenuhan Pangan Nasional "

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 10
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Produk Arah Kebijakan


No Hukum Visi dan Misi Pembangunan Permukiman Strategi Pembangunan
 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan (9)
 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan
Meningkatkan akses dan kualitas ibu, anak dan gizi (10)
Misi RPJMD Kabupaten Pinrang pelayanan kesehatan  Terwujudnya pola hidup bersih dan sehat
adalah: dalam masyarakat (11)
Misi 3. Meningkatkan derajat  Meningkatnya jangkauan dan kualitas
kesehatan, kualitas pendidikan penanganan penyakit menular (12)
dan daya saing sumberdaya  Meningkatnya tingkat melek huruf dan minat
manusia baca masyarakat (14)
RPJMD Meningkatkan akses dan kualitas  Meningkatnya akses masyarakat pada seluruh
2014-2019 pelayanan pendidikan jenjang pendidikan (15)
 Meningkatnya kualitas pendidikan pada seluruh
jenjang pendidikan (16)
 Meningkatnya daya saing tenaga kerja dan
keterlibatan tenaga kerja terdidik dalam
kemajuan pedesaan (17)
Meningkatkan daya saing
 Meningkatnya kesetaraan gender dan
sumberdaya manusia
keberdayaan perempuan (18)
 Meningkatnya kesejahteraan keluarga dan
keluarga berencana (19)
Meningkatkan kordinasi
Misi 4. Meningkatkan Berkurangnya penduduk miskin (20)
penanggulangan kemiskinan
kemakmuran ekonomi dan
Mengembangkan daya tarik
kesejahteraan sosial Meningkatnya nilai investasi (21)
investasi
Pengembangan koperasi dan  Meningkatnya daya saing produk koperasi dan
usaha mikro, kecil dan usaha mikro, kecil dan menengan (UMKM) (22)
menengah (UMKM)  Meningkatnya produksi produksi dan nilai

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 11
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Produk Arah Kebijakan


No Hukum Visi dan Misi Pembangunan Permukiman Strategi Pembangunan
tambah produk pertanian (23)
Meningkatkan produksi dan nilai  Meningkatnya produksi dan nilai tambah
tambah komoditas unggulan produk peternakan (24)
 Meningkatnya produksi dan nilai tambah
Meningkatkan penanganan produk perikanan (25)
 Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan
penyandang masalah penyuluhan, perikanan dan kehutanan (26)
kesejahteraan sosial  Meningkatnya kesejahteraan penyandang
masalah kesejahteraan sosial (PMKS) (27)
RPJMD Mengembangkan kawasan
2014-2019 Misi 6. Mengembangkan  Berkembangannya kawasan agropolitan (35)
terpadu dan cepat tumbuh
kawasan andalan dan integrasi  Berkembangnya kawasan minapolitan (36)
Mengembangkan sistem
pembangunan  Meningkatnya koridor perdagangan produk
agribisnis dan agroindustri unggulan (37)
Mengoptimalkan fungsi  Meningkatnya kapasitas infrastruktur
perhubungan (38)
Misi 7. Mengoptimalkan fungsi infrastruktur wilayah
 Meningkatnya kapasitas infrastruktur irigasi
infrastruktur dan lingkungan (39)
 Meningkatnya kapasitas infrastruktur
hidup
transportasi (40)
 Meningkatnya kualitas perumahan dan
permukiman (41)

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 12
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Produk Arah Kebijakan


No Hukum Visi dan Misi Pembangunan Permukiman Strategi Pembangunan

 Terpeliharanya kelestarian hutan dan lahan


(42)
RPJMD Memelihara daya dukung  Meningkatnya kualitas lingkungan hidup (43)
2014-2019  Meningkatnya kapasitas penanganan bencana
lingkungan hidup
(44)
 Meningkatnya kualitas penanganan sampah
dan kebersihan (45)
3 Kebijakan penataan ruang Strategi peningkatan akses pelayanan perkotaan,
wilayah Kabupaten Pinrang, dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang
terdiri atas: merata dan berhirearki, terdiri atas:
a. Peningkatan Akses Pelayanan a. meningkatkan interkoneksi antara kawasan
Perkotaan, Dan Pusat perkotaan yang meliputi Pusat Kegiatan Lokal
Pertumbuhan Ekonomi Wilayah (PKL), Pusat Pelayanan Kawasan (PPK),
Yang Merata Dan Berhirarki; maupun Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL),
antara kawasan perkotaan dengan
pusatpusat kegiatan kawasan perdesaan;
RTRW b. mengembangkan pusat pertumbuhan baru di
kawasan yang potensil dan belum terlayani
2012 -2032
oleh pusat pertumbuhan eksisting;
c. mendorong kawasan perkotaan dan pusat-
pusat pertumbuhan agar lebih kompetitif dan
lebih efektif dalam mendorong
pengembangan wilayah sekitarnya; dan
d. mengendalikan pengembangan kawasan
perkotaan, khususnya daerah pantai dan
daerah irigasi teknis.
e. mengembangkan pelayanan willayah dalam
yang mendukung sektorunggulan berupa

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 13
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Produk Arah Kebijakan


No Hukum Visi dan Misi Pembangunan Permukiman Strategi Pembangunan
agropolitan, minapolitan, wisata, dan maritim
secara berkelanjutan;
f. mengembangkan pusat pertumbuhan kota
maritim secara holistik dan terintegrasi,
inklusif, serta berkelanjutan.;
g. membangun hunian di kota yang layak,
aman, dan nyaman berbasis lingkungan,
sosial dan budaya yang beragam; dan
h. melestarikan dan memanfaatkan warisan dan
nilai budaya di kawasan perkotaan dalam
mempertahankan kearifan lokal dan
karakteristik kawasan
RTRW b. Peningkatan Kualitas Dan Strategi peningkatan kualitas dan jangkauan
Jangkauan Pelayanan Jaringan pelayanan jaringan prasarana transportasi,
2012 -2032
Prasarana Transportasi, telekomunikasi, energi dan sumber daya air
Telekomunikasi, Energi Dan secara terpadu dan merata pada semua wilayah,
Sumber Daya Air Secara terpadu terdiri atas:
Dan Merata Pada Semua a. meningkatkan kualitas jaringan prasarana dan
wilayah; mewujudkan keterpaduan pelayanan
transportasi darat, laut dan udara;
b. mendorong pengembangan prasarana
telekomunikasi terutama di kawasan yang
masih terisolir;
c. meningkatkan jaringan energi dengan lebih
menumbuhkembangkan pemanfaatan sumber
daya terbarukan yang ramah lingkungan
dalam
sistem kemandirian energi area mikro,
dibanding pemanfaatan sumber daya yang

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 14
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Produk Arah Kebijakan


No Hukum Visi dan Misi Pembangunan Permukiman Strategi Pembangunan
tak terbarukan, serta mewujudkan
keterpaduan sistem penyediaan tenaga listrik;
d. meningkatkan kualitas jaringan prasarana
serta mewujudkan keterpaduan sistem
jaringan sumber daya air; dan
e. meningkatkan kualitas jaringan prasarana
pengelolaan lingkungan dan penyediaan air
bersih
c. Pengendalian, Pemulihan Strategi pengendalian, pemulihan dan
RTRW Dan Perwujudan Kelestarian perwujudan kelestarian fungsi lingkungan hidup,
Fungsi Lingkungan Hidup; terdiri atas:
2012 -2032
a. menetapkan kawasan lindung di ruang darat,
ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang
di dalam bumi;
b. mewujudkan kawasan berfungsi lindung,
dalam wilayah kabupaten dengan luas paling
sedikit 30% dari luas Daerah Aliran Sungai
(DAS);
c. merehabilitasi fungsi lindung kawasan yang
menurun akibat dampak pemanfaatan ruang
di dalam dan di sekitar kawasan;
d. menyelesaikan kegiatan budidaya yang
terdapat di dalam kawasan lindung dengan
mendorong kebijakan pelepasan kawasan
hutan lindung dan melalui konversi atau
rehabilitasi lahan, pembatasan kegiatan serta
pemindahan kegiatan pemukiman penduduk
atau kegiatan budidaya terbangun yang
mengganggu, secara bertahap ke luar

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 15
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Produk Arah Kebijakan


No Hukum Visi dan Misi Pembangunan Permukiman Strategi Pembangunan
kawasan lindung;
e. mengembalikan fungsi areal penggunaan lain
untuk ditetapkan menjadi hutan rakyat
dengan fungsi kawasan konservasi, kawasan
lindung dan kawasan produksi;
f. mengembangkan ruang terbuka hijau,
dengan luas paling sedikit 30% dari luas
kawasan perkotaan; dan
g. menyediakan informasi yang bersifat terbuka
RTRW kepada masyarakat mengenai batas-batas
kawasan lindung, kawasan budidaya, serta
2012 -2032
syarat-syarat pelaksanaan kegiatan budidaya
dalam kawasan lindung.
h. mengembalikan dan meningkatkan fungsi
kawasan lindung yang telah menurun akibat
pengembangan kegiatan budidaya, dalam
rangka mewujudkan dan memelihara
keseimbangan ekosistem wilayah, khususnya
DAS kritis
d. Pencegahan Dampak Negatif Strategi Pencegahan Dampak Negatif Kegiatan
Kegiatan Manusia Yang Dapat Manusia Yang Dapat Menimbulkan Kerusakan
Menimbulkan Kerusakan Lingkungan Hidup, terdiri atas ;
Lingkungan Hidup a. menyelenggarakan upaya terpadu untuk
melestarikan fungsi lingkungan hidup;
b. melindungi kemampuan lingkungan hidup
dari tekanan perubahan dan/atau dampak
negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan
agar tetap mampu mendukung perikehidupan
manusia dan lingkungan hidup lainnya.

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 16
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Produk Arah Kebijakan


No Hukum Visi dan Misi Pembangunan Permukiman Strategi Pembangunan
c. melindungi kemampuan lingkungan hidup
untuk menyerap zat, energi, dan/atau
komponen lain yang dibuang ke dalamnya;
d. mencegah terjadinya tindakan yang dapat
secara langsung atau tidak langsung
menimbulkan perubahan sifat fisik lingkungan
yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak
berfungsi dalam menunjang pembangunan
RTRW
yang berkelanjutan;
2012 -2032 e. mengendalikan pemanfaatan sumber daya
alam secara bijaksana untuk menjamin
kepentingan generasi masa kini dan generasi
masa depan
f. mengembangkan kegiatan budidaya yang
mempunyai daya adaptasi bencana di
kawasan rawan bencana dan kawasan risiko
perubahan iklim
e. Pengembangan Kawasan Strategi pengembangan kawasan budidaya
Budidaya Secara Berkelanjutan secara berkelanjutan dan pelestarian lingkungan
Dan Pelestarian Lingkungan dalam tatanan kondisi spasial geografis wilayah,
Dalam Tatanan Kondisi Spasial termasuk wilayah kelautan dan pulau-pulau kecil,
Geografis Wilayah terdiri atas:
a. mengembangkan kegiatan budi daya
unggulan di dalam kawasan beserta
prasarana secara sinergis dan berkelanjutan
untuk mendorong pengembangan
perekonomian kawasan dan wilayah
sekitarnya
b. mengembangkan kegiatan budidaya untuk

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 17
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Produk Arah Kebijakan


No Hukum Visi dan Misi Pembangunan Permukiman Strategi Pembangunan
menunjang aspek sosial budaya serta ilmu
pengetahuan dan teknologi;
c. menetapkan, memanfaatkan,
mengembangkan dan mempertahankan
kawasan pertanian pangan berkelanjutan
untuk mewujudkan kemandirian, ketahanan
dan kedaulatan pangan.
d. menetapkan kawasan budidaya yang memiliki
RTRW
nilai strategis kabupaten untuk pemanfaatan
2012 -2032 sumber daya alam di ruang darat, ruang laut,
dan ruang udara, termasuk ruang di dalam
bumi secara sinergis untuk mewujudkan
keseimbangan pemanfaatan ruang wilayah.
e. mengembangkan kegiatan budi daya untuk
menunjang aspek politik, pertahanan dan
keamanan, sosial budaya, serta ilmu
pengetahuan dan teknologi
f. menetapkan, memanfaatkan,
mengembangkan dan mempertahankan
kawasan pertanian pangan berkelanjutan
untuk mewujudkan kemandirian, ketahanan
dan kedaulatan pangan.
g. menumbuh-kembangkan agropolitan yang
memadukan agroindustri, agrobisnis,
agroedukasi, agrowisata serta model rumah
kebun di klaster sentra-sentra produksi
komoditi pertanian unggulan;
h. mengembangkan kegiatan budidaya kelautan
yang dapat mempertahankan keberadaan

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 18
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Produk Arah Kebijakan


No Hukum Visi dan Misi Pembangunan Permukiman Strategi Pembangunan
terumbu karang dan pulau-pulau kecil
Strategi Pengendalian Perkembangan Kegiatan
Budidaya Agar Tidak Melampaui Daya Dukung
Dan Daya Tampung Lingkungan Serta Aman Bagi
Manusia, terdiri atas;
RTRW
a. mengembangkan kegiatan budidaya laut
2012 -2032 secara lestari demi mempertahankan
keberadaan ekosistem wilayah laut, pesisir
dan pulaupulau kecil.
b. membatasi dan mengendalikan
f. Pengendalian Perkembangan perkembangan kegiatan budi daya terbangun
Kegiatan Budidaya Agar Tidak di kawasan rawan bencana dan risiko tinggi
Melampaui Daya Dukung Dan bencana serta dampak perubahan iklim untuk
Daya Tampung Lingkungan meminimalkan potensi kejadian bencana dan
Serta Aman Bagi Manusia potensi kerugian akibat bencana dan
perubahan iklim
c. mengendalikan keseimbangan daya dukung
dan daya tampung lingkungan di kota sedang
sebagai kawasan perkotaan penyangga arus
urbanisasi desa ke kota;
d. mengembangkan kegiatan budidaya dengan
memperhatikan bioekoregion yang
merupakan bentang alam yang berada di
dalam satu atau lebih daerah aliran sungai.
g. peningkatan pengelolaan Strategi peningkatan pengelolaan kawasan yang
kawasan yang berpengaruh berpengaruh positif terhadap kegiatan ekonomi,
positif terhadap kegiatan sosial, budaya, pelestarian lingkungan hidup dan
ekonomi, sosial, budaya, pengembangan ilmu pengetahuan, sebagaimana
pelestarian lingkungan hidup dimaksud dalam Pasal 7 huruf g terdiri atas:

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 19
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Produk Arah Kebijakan


No Hukum Visi dan Misi Pembangunan Permukiman Strategi Pembangunan
dan pengembangan ilmu a. meningkatkan interkoneksi antara kawasan
pengetahuan, perkotaan yang meliputi Pusat Kegiatan Lokal
(PKL), Pusat mengembangkan kawasan
RTRW agropolitan yang memadukan
b. agrobisnis, agroindustri, agroedukasi,
2012-2032
agrowisata pada sentra-sentra produksi
komoditas pertanian unggulan;
c. menumbuhkembangkan kawasan minapolitan
sebagai sentra produksi, pengolahan,
pelayanan jasa, serta pemasaran komoditas
perikanan pada klaster yang memiliki
komoditas perikanan unggulan;
d. mencegah atau membatasi pemanfaatan
ruang di kawasan strategis yang berpotensi
mengurangi daya lindung kawasan
e. mengendalikan pengembangan prasarana
dan sarana di dalam dan di sekitar kawasan
strategis yang dapat memicu perkembangan
kegiatan budidaya;
f. mengembangkan kegiatan budidaya tidak
terbangun di sekitar kawasan strategis yang
berfungsi sebagai zona penyangga yang
memisahkan kawasan lindung dengan
kawasan budidaya terbangun;
g. merehabilitasi fungsi lindung kawasan yang
menurun akibat dampak pemanfaatan ruang
yang berkembang di dalam dan di sekitar
kawasan strategis;
h. mengendalikan pemanfaatan sumber daya

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 20
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Produk Arah Kebijakan


No Hukum Visi dan Misi Pembangunan Permukiman Strategi Pembangunan
alam dan energi secara bijaksana untuk
menjamin kepentingan generasi masa kini
RTRW
dan generasi masa depan; dan
2012-2032 i. mendorong kegiatan pengelolaan kawasan
hutan yang dimanfaatkan untuk koleksi jenis
tumbuhan dan satwa untuk pengembangan
ilmu pengetahuan, kebudayaan dan
pariwisata
Strategi Pengembangan kawasan tertinggal
untuk mengurangi kesenjangan tingkat
perkembangan antarkawasan, terdiri atas;
a. memanfaatkan sumber daya alam secara
optimal dan berkelanjutan;
b. membuka akses dan meningkatkan
h. Pengembangan kawasan
aksesibilitas antara kawasan tertinggal dan
tertinggal untuk mengurangi
pusat dan pusat pertumbuhan wilayah
kesenjangan tingkat
c. mengembangkan prasarana dan sarana
perkembangan antarkawasan.
penunjang kegiatan ekonomi masyarakat;
d. meningkatkan akses masyarakat ke sumber
pembiayaan; dan
e. meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber
daya manusia dalam pengelolaan kegiatan
ekonomi
Strategi Pengembangkan Kawasan Strategis
Kabupaten (KSK), terdiri atas:
i. Pengembangkan Kawasan a. pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya
Strategis Kabupaten (KSK) dukung lingkungan untuk mempertahankan
dan meningkatkan keseimbangan ekosistem,
melestarikan keanekaragaman hayati,

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 21
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Produk Arah Kebijakan


No Hukum Visi dan Misi Pembangunan Permukiman Strategi Pembangunan
RTRW mempertahankan dan meningkatkan fungsi
perlindungan kawasan, melestarikan keunikan
2012-2032
rona alam, dan melestarikan warisan ragam
budaya lokal;
b. pengembangan dan peningkatan fungsi
kawasan dalam pengembangan
perekonomian Provinsi yang produktif,
efisien, dan mampu bersaing dalam
perekonomian Nasional atau internasional;
c. pemanfaatan sumberdaya alam dan atau
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek) secara optimal untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
d. pelestarian dan peningkatan kualitas sosial
dan budaya lokal yang beragam.
e. pelestarian dan peningkatan nilai kawasan
lindung yang ditetapkan sebagai warisan
dunia, cagar biosfer, ramsar; dan
f. pengembangan kawasan tertinggal untuk
mengurangi kesenjangan sosial ekonomi
budaya antar kawasan
Pusat-pusat kegiatan yang ada
di Kabupaten Pinrang terdiri
atas:
a. Pusat Kegiatan Lokal
(PKL); merupakan Kawasan
Perkotaan Pinrang yang meliputi
RTRW sebagian wilayah Kecamatan
Watang Sawitto, sebagian

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 22
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Produk Arah Kebijakan


No Hukum Visi dan Misi Pembangunan Permukiman Strategi Pembangunan
2012-2032 wilayah Kecamatan Paleteang,
dan sebagian wilayah
Kecamatan Tiroang;
b. Pusat Pelayanan
Kawasan (PPK); terdiri atas
 Kawasan Kota Baru Manarang
di Kecamatan Mattiro Bulu;
 Kawasan Perkotaan Alitta di
Kecamatan Mattiro Bulu;
 Kawasan Perkotaan Cempa di
Kecamatan Cempa;
 Kawasan Perkotaan Kassa di
Kecamatan Batulappa;
 Kawasan Perkotaan Lampa
Pekkabatta di Kecamatan
Duampanua;
 Kawasan Perkotaan Lanrisang
di Kecamatan Lanrisang;
 Kawasan Perkotaan Suppa di
Kecamatan Suppa;
 Kawasan Perkotaan
Tadokkong di Kecamatan
Lembang;
 Kawasan Perkotaan Teppo di
Kecamatan Patampanua;
RTRW  Kawasan Perkotaan Langnga
di Kecamatan Mattiro Sompe
2012-2032 c. Pusat Pelayanan
Lingkungan (PPL). meliputi

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 23
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Produk Arah Kebijakan


No Hukum Visi dan Misi Pembangunan Permukiman Strategi Pembangunan
pusat-pusat permukiman yang
berfungsi untuk melayani
kegiatan skala antar desa, terdiri
atas:
 Pusat permukiman perdesaan
Lero di Kecamatan Suppa;
 Pusat Permukiman perdesaan
Langnga di Kecamatan
Mattiro Sompe;
 Pusat Permukiman perdesaan
Waetuoe di Kecamatan
Lanrisang;
 Pusat Permukiman perdesaan
Tadang Palie di Kecamatan
Cempa;
 Pusat Permukiman perdesaan
Bungi di Kecamatan
Duampanua;
 Pusat Permukiman perdesaan
Lembang Mesakada di
Kecamatan Lembang;
 Pusat permukiman perdesaan
Sali-Sali di Kecamatan
Lembang; dan
RTRW  Pusat permukiman perdesaan
2012-2032 Basseang di Kecamatan
Lembang.
Sistem jaringan prasarana

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 24
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Produk Arah Kebijakan


No Hukum Visi dan Misi Pembangunan Permukiman Strategi Pembangunan
utama sebagaimana di
Kabupaten Pinrang terdiri atas:
a. jaringan transportasi darat;
(Sistem jaringan jalan dan
Sistem jaringan
perkeretaapian) Sistem
jaringan jalan terdiri atas: 1.
Jaringan jalan arteri primer
(JAP); 2. Jaringan jalan
kolektor primer (JKP-3); 3.
Jaringan jalan kolektor
Sekunder (JKS-4); dan 4.
Jaringan jalan lokal
b. jaringan transportasi laut;
(kepelabuhanan; dan
pelayaran)
c. jaringan transportasi udara.
(kebandarudaraan dan udara
untuk penerbangan).
jaringan prasarana lainnya di
Kabupaten Pinrang terdiri atas:
RTRW a. jaringan energi (pembangkit
tenaga listrik dan jaringan
2012-2032
transmisi tenaga listrik)
b. jaringan telekomunikasi
(jaringan teresterial dan
jaringan satelit)
c. jaringan sumber daya air
(sumber air dan prasarana

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 25
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Produk Arah Kebijakan


No Hukum Visi dan Misi Pembangunan Permukiman Strategi Pembangunan
sumber daya air)
d. prasarana pengelolaan
lingkungan. Sistem prasarana
pengelolaan lingkungan terdiri
atas:
- Sistem pengelolaan
persampahan;
- Sistem penyediaan air
minum (SPAM);
- Sistem jaringan drainase;
- Sistem jaringan air limbah;
e. Jalur evakuasi bencana
ditetapkan dalam skala kota,
skala kawasan, dan skala
lingkungan berupa jalur
evakuasi bencana (escape
way) dan ruang evakuasi
bencana (melting point)
Kawasan lindung sebagaimana
terdiri atas:
a. yang memberikan
RTRW perlindungan terhadap
kawasan bawahannya (hutan
2012-2032
lindung; dan resapan air
tanah)
b. perlindungan setempat
(Kawasan sempadan sungai,
Kawasan sempadan pantai,
kawasan sekitar danau atau

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 26
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Produk Arah Kebijakan


No Hukum Visi dan Misi Pembangunan Permukiman Strategi Pembangunan
waduk dan ruang terbuka
hijau kawasan perkotaan)
c. rawan bencana alam
(Kawasan rawan banjir,
Kawasan rawan gelombang,
pasang; dan Kawasan rawan
tanah longsor.
d. lindung geologi (kawasan
rawan bencana alam geologi
berupa kawasan rawan
gempa bumi, kawasan rawan
tsunami, dan kawasan rawan
abrasi; dan kawasan yang
memberikan perlindungan
terhadap air tanah berupa
kaw. imbuhan air tanah dan
kaw. sekitar mata air.
e. lindung lainnya (kawasan
konservasi wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil)
Kawasan budidaya terdiri atas:
RTRW a. kawasan peruntukan hutan
produksi;
2012-2032
b. kawasan peruntukan hutan
rakyat;
c. kawasan peruntukan
pertanian;
d. kawasan peruntukan
perikanan;

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 27
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Produk Arah Kebijakan


No Hukum Visi dan Misi Pembangunan Permukiman Strategi Pembangunan
e. kawasan peruntukan
pertambangan;
f. kawasan peruntukan industri;
g. kawasan peruntukan
pariwisata;
h. kawasan peruntukan
permukiman; dan
i. kawasan peruntukan lainnya.
Ketentuan umum peraturan
zonasi kawasan permukiman
perkotaan terdiri atas:
a. kegiatan yang diperbolehkan
sesuai peruntukan meliputi
kegiatan perumahan
kepadatan tinggi, kegiatan
perumahan kepadatan
sedang, dankegiatan
pembangunan prasarana dan
sarana lingkungan perumahan
sesuai dengan penetapan
RTRW
amplop bangunan, penetapan
2012-2032 tema arsitektur bangunan,
penetapan kelengkapan
bangunan lingkungan dan
penetapan jenis dan syarat
penggunaan bangunan yang
diizinkan,;
b. kegiatan selain yang
dimaksud pada huruf a

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 28
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Produk Arah Kebijakan


No Hukum Visi dan Misi Pembangunan Permukiman Strategi Pembangunan
diperbolehkan dengan syarat
meliputi kegiatan meliputi
pemanfaatan ruang secara
terbatas untuk mendukung
kegiatan permukiman beserta
prasarana dan sarana
lingkungan;
c. kegiatan yang tidak
diperbolehkan meliputi
kegiatan yang menghalangi
dan/atau menutup lokasi dan
jalur evakuasi bencana serta
kegiatan yang mengganggu
fungsi kawasan;
d. penerapan intensitas
pemanfaatan ruang meliputi:
1. penerapan ketentuan tata
bangunan dan lingkungan
yang meliputi ketentuan
KDB, KLB, KDH, KTB,
RTRW
ketinggian bangunan, dan
2012-2032 GSB terhadap jalan;
2. penerapan ketentuan tata
bangunan dan
lingkunganyang berbasis
mitigasi bencana;
3. pengembangan pusat
permukiman ke arah
intensitas tinggi dengan

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 29
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Produk Arah Kebijakan


No Hukum Visi dan Misi Pembangunan Permukiman Strategi Pembangunan
KWT paling tinggi 70%
(tujuh puluh persen); dan
4. penyediaan RTH paling
sedikit 30% (tiga puluh
persen) dari luas kawasan
perkotaan; dan
e. penyediaan prasarana dan
sarana minimum meliputi:
1. fasilitas dan infrastruktur
RTRW pendukung kawasan
permukiman;
2012-2032
2. prasarana dan sarana
pejalan kaki, angkutan
umum, kegiatan sektor
informal; dan
3. lokasi dan jalur evakuasi
bencana. (3) Ketentuan
umum peraturan zonasi
kawasan permukiman
perkotaan

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 30
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

2.2.2 KAJIAN PERENCANAAN SEKTORAL KABUPATEN

Kajian Perencanaan Sektoral meliputi tinjauan RPIJM, Master Plan Drainase, Master Plan Persampahan, Rispam, SSK dan RKPKP tertuang
dalam tabel berikut:

Tabel 2.2 Kajian Perencanaan Sektoral

Arah Kebijakan Pembangunan


No Produk Hukum Visi dan Misi Strategi Pembangunan
Permukiman
Perencanaan Sektoral Kabupaten
Kawasan Strategis Kabupaten Pembinaan dan Pengembangan
Pinrang: Kawasan Perkotaan:
1. Kawasan strategis dari sudut – SPAM di Rusunawa
kepentingan ekonomi terdiri atas : – SPAM di Kawasan Kumuh
 Kawasan Strategis Kota Pinrang – SPAM di Pelabuhan Perikanan
sebagai pusat pemerintahan, Kawasan Perkotaan
– Air Limbah Setempat/Komunal

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 31
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Arah Kebijakan Pembangunan


No Produk Hukum Visi dan Misi Strategi Pembangunan
Permukiman
1. RPI2JM pelayanan kesehatan, pendidikan – Rusunawa
dan perdagangan/jasa; – RPKPP
 Kawasan Strategis Agropolitan – Infrastruktur permukiman kumuh
Dataran Tinggi, meliputi kawasan – Infrastruktur di Rusunawa
Bakaru dan sekitarnya yang – PNPM Perkotaan Plus
berbasis agrobisnis kopi robusta, – Infrastruktur Rawan Bencana
kakao, jagung dan holtikulutura Kawasan Perkotaan
serta diintegrasikan dengan – RTBL
konservasi tangkapan air di daerah – RTH
hulu DAS. – PSD Permukiman
 Kawasan Agropolitan Dataran tradisional/bersejarah
Rendah, meliputi : – Bangunan dan Lingkungan Strategis
- Kawasan SIPUNDANG (Sipatuo,
Malimpung, Padang Loang) di
Kecamatan Patampanua yang
berbasis agrobisnis kelapa,
kakao, dengan penunjang
holtikultura dan palawija, ikan
air tawar, sapi dan unggas;
- Kawasan WALIMA (Watang
Pulu, Alitta, Makkawaru) di
Kecamatan Suppa dan Mattiro
Bulu yang berbasis agrobisnis
peternakan sapi dan unggas
RPI2JM dengan penunjang holtikultura
dan buah-buahan;
- Kawasan Batulappa di
Kecamatan Batulappa yang
berbasis agrobisnis kakao,

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 32
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Arah Kebijakan Pembangunan


No Produk Hukum Visi dan Misi Strategi Pembangunan
Permukiman
jagung dan sapi;
- Kawasan Tiroang Paleteang
yang berbasis agrobisnis padi
dan holtikultura;
- Kawasan Cempa Sawitto yang
berbasis agrobisnis padi sawah
dan sapi.
- Kawasan Strategis Minapolitan
meliputi : Kawasan PADABIMA
(Paria, Data, Bittoeng,
Maroneng ) di Kecamatan
Duampanua berbasis agrobisnis
budidaya udang dan bandeng,
ditunjang Tempat Pendaratan
Ikan Kajuangin;
- Kawasan Wiring Tasi di
Kecamatan Suppa berbasis
agrobisnis budidaya udang dan
bandeng, rumput laut tambak,
ditunjang Tempat Pendaratan
Ikan Pelabuhan Ujung Lero;
dan
- Kawasan MALACE (Mattiro
RPI2JM Sompe, Lanrisang, dan Cempa)
berbasis agrobisnis udang,
bandeng, rumput laut,
ditunjang Tempat Pendaratan
Ikan Pelabuhan Langnga.
 Kawasan Strategis peruntukan

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 33
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Arah Kebijakan Pembangunan


No Produk Hukum Visi dan Misi Strategi Pembangunan
Permukiman
industri besar dan menengah di
Kecamatan Suppa dan Kecamatan
Mattiro Bulu.
 Kawasan Strategis Parawisata,
meliputi : Kawasan Pariwisata di
Kecamatan Lembang meliputi
pariwisata Pantai Kanipang, Gua
Panniki, sungai-sungai, Air Terjun
Karawa, Kali Jodoh, Lamero, Air
Panas Lemosusu, Lembah Tirasa,
gunung dan wanawisata,
Agrowisata Benteng Paremba dan
budaya; dan Kawasan Strategis
Pariwisata Alam air panas Sulili di
Kecamatan Paleteang.
 Kawasan Kota Terpadu Mandiri
(KTM), meliputi Desa Buttu Sawe
dan sekitarnya.
2. Kawasan strategis dari sudut
kepentingan sosial budaya terdiri
atas:
a. Istana Addatuang Sawitto di
RPI2JM Kecamatan Watang Sawitto,
yang merupakan tempat
pelestarian dan pengembangan
adat istiadat atau budaya, dan
perlindungan peninggalan
budaya; dan
b. Monumen dan Makam Raja

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 34
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Arah Kebijakan Pembangunan


No Produk Hukum Visi dan Misi Strategi Pembangunan
Permukiman
Lasinrang, yang merupakan aset
nasional yang harus dilindungi
dan dilestarikan.
3. Kawasan Strategis dari sudut
kepentingan pendayagunaan
sumber daya alam dan/atau
teknologi tinggi yaitu : Kawasan
Bendungan Benteng Kecamatan
Patampanua
4. Kawasan strategis dari sudut fungsi
dan daya dukung lingkungan hidup
terdiri atas :
a. kawasan jalur hijau hutan
mangrove pesisir pantai di
Kecamatan Suppa, Kecamatan
Lanrisang, Kecamatan Mattiro
Sompe, Kecamatan Cempa,
RPI2JM Kecamatan Duampanua dan
Kecamatan Lembang;
b. kawasan DAS Saddang;
c. kawasan Hutan Kota Bulu
Paleteang di Kecamatan
Paleteang; dan
d. kawasan rawan banjir di
Kecamatan Suppa, Mattiro
Sompe, Cempa, Duampanua
dan Lembang.
Visi sanitasi : a.Pembangunan MCK Umum
"Terwujudnya b. Penyuluhan dan kampanye

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 35
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Arah Kebijakan Pembangunan


No Produk Hukum Visi dan Misi Strategi Pembangunan
Permukiman
amasyarakat Kabupaten Tercapainya SPM mendorong partisipasi masyarakat
Pinrang yang bersih dan dalam pengolahan air limbah
sehat tahun 2020 melalui domestik (pada daerah berpotensi
program pembangunan dibangun IPAL Komunal/tangki
sanitasi permukiman yang septik)
efektif dan c. Sosialisasi remcana pembangunan
berkesinambungan" IPAL
Misi sanitasi : d. Pelatihan bagi pengurus KSM
Misi Air Limbah e. Pembangunan IPLT
2. SSK Domestik: f. Stop Buang Air Besar Sembarangan
1. Meningkatkan Pembangunan MCK
prasarana dan sarana
pengelolaan air limbah
domes
2. Mengembangkan
sistem pengelolaan air
limbah permukiman yang
efektif,efesien dan
berkelanjutan untuk
meningkatkan kualitas
sumber daya air dan
lingkungan
3. Meningkatkan peran
serta masyarakat,swasta
dan pemerintah daerah
dalam pengelolaan air
limbah demi kesehatan
lingkungan
4. Membuat regulasi

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 36
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Arah Kebijakan Pembangunan


No Produk Hukum Visi dan Misi Strategi Pembangunan
Permukiman
tentang penyelenggaraan
sistem pengelolaan air
limbah domestik
5. Mengoptimalkan
kapasitas kelembagaan
pemerintah daerah untuk
mendorong peningkatan
kemampuan pembiyaan di
sub sektor air limbah
SSK domestik
Misi Persampahan: Meningkatnya pelayanan pengelolaan g. Mengurangi timbulan sampah 5 %
1. Meningkatkan sampah guna terciptanya lingkungan dari total sampah per tahun 14 %
prasarana dan sarana bersih dan sehat h. Pengadaan alat pengangkut
pengeloaan sampah sampah
2. Mengurangi timbulan Meningkatnya cakupan layanan i. Pengadaan truk pemilah sampah
sampah dalam rangka pengangkutan sampah dari 21% j. Pemeliharaan container
pengelolaan persampahan menjadi 61 % tahun 2020 k. Pengadaan dump truck
yang berkelanjutan l. Pengadaan compactor
3. Meningkatkan Volume sampah yang terangkut 140 m. Pengadaan Amroll Truck
jangkauan dan kualitas m3 /hari dari 1,262 m3/hari n. Pengadaan alat pengangkut
pelayanan pengelolaan sampah
sampah o. Alat angkut stasiun antara dan TPA
4. Mengoptimalkan peran p. Pembangunan TPS 3R
aktif masyarakat dan Peningkatan TPA
dunia usaha/swasta dalm
pengelolaaan sampah
5. Meningkatkan
kemampuan manajemen
dan kelembagaan dalam

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 37
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Arah Kebijakan Pembangunan


No Produk Hukum Visi dan Misi Strategi Pembangunan
Permukiman
pengelolaan sampah
6. Mengoptimalkan
kapasitas kelembagaan
SSK pemerintah daerah untuk
memdorong peningkatan
pembiyaan di sub sektor
persampahan

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 38
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Arah Kebijakan Pembangunan


No Produk Hukum Visi dan Misi Strategi Pembangunan
Permukiman
Misi Drainase Perkotaan: Mengurangi genangan 80 % dari luas a. Genangan wilayah perkotaan
1. Meningkatkan genangan 121 luas20,50 Ha dengan penduduk
pembangunan prasarana 7,656 kk
drainase untuk mencapai b. Pembangunan saluran primer
kualitas permukiman yang c. Penyusunan database sistem
sehat drainase kota
2. Meningkatkan cakupan d. Pembebasan lahan
pelayanan drainase di
lingkungan permukiman
baik di perkotaan maupun
di perdesaan dengan
membuat struktur
penataan sistem drainase
lingkungan yang baik
3. Mengoptimalkan
SSK kapasitas kelembagaan
pememrintahan daerah
untuk mendorong
peningkatan kemampuan
pembiyaan di sub sektor
drainase
4. Meningkatkan peran
aktif masyarakat dalam
pembangunan dan
pemeliharaan prasarana
drainase
5. Mengoptimalkan
dukungan media dalam
publikasi dan sosialisasi
sitem drainase lingkungan
DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT
KABUPATEN PINRANG
II - 39
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Arah Kebijakan Pembangunan


No Produk Hukum Visi dan Misi Strategi Pembangunan
Permukiman
Berdasarkan pengamatan Kebijakan pemerintah dalam program sistem drainase di Kota Pinrang
di lapangan, daerah drainase perkotaan meliputi: dibagi menjadi 3 (tiga) zone wilayah :
genangan terjadi pada * Bahwa pembangunan sarana a. Zone wilayah I, meliputi wilayah
beberapa lokasi : drainase merupakan tanggung jawab kecamatan watang sawitto, mencakup
- Genangan di sekitar masyarakat dan pemerintah daerah. daerah di sekitar pasar sentral dimana
pasar Sentral. Bantuan Pemerintah Pusat diberikan terdapat beberapa jalan didalamnya
- Genangan di sekitar Jl. untuk daerah yang membutuhkan dan salah satunya Jalan Cakalang, Jalan
Wahidin belum memiliki kemampuan, baik dari Baronang, Jalan Andi Makkasau, Jalan
- Genangan di sekitar Jl. segi sumber daya manusia maupun Andi Abdullah, Jalan W.Sudirohusodo
Rumah Sakit. manajemen; dan beberapa jalan lainnya, termasuk
- Genangan di sekitar Jl. * Pembangunan prasarana dan juga BTN Timur Rama. Memiliki
Lingkar Terminal. sarana drainase ditujukan untuk kemiringan lahan antara 3 – 4 %.
3. MASTER PLAN - Genangan di Jalan mengatasi masalah genangan pada Direncanakan untuk mereview desain
Jampu. kawasan permukiman di perkotaan saluran sekunder yang melintas di
DRAINASE
- Genangan di yang disebabkan oleh hujan setempat lokasi rawan genangan meliputi jalan
kec.Paleteang Poros maupun banjir kiriman; A. Makkasau,jalan Abdullah, BTN
Malimpung (lingkungan I * Prioritas penanganan pembangunan Pinrang Permai dan Jalan W.
dan lingkungan II) saluran drainase ditujukan pada Sudirohusodo. Pengaliran drainase
kawasan permukiman dengan dalam zone 1 umumnya mengarah
pertumbuhan cepat dan rawan saluran primer, dan seterusnya
genangan; bermuara kelaut.
* Kegiatan yang menumbuhkan b. Zone wilayah II, meliputi wilayah
prakarsa dan swadaya masyarakat pada kecamatan watang sitto
dalam mengatasi masalah genangan termasuk kawasan pemukiman dan
setempat di kawasan permukiman perkantoran. Jalan yang berada dalam
dengan penduduk berpenghasilan zone II yaitu Jl.Jend Sudirman,
menengah keatas secara cepat dan Jl.H.Juanda, Jl. Gatot Subroto, Jl.
efisien; Sukowati, Jl.Letjen Hertasning dan
* Pembangunan sarana drainase perlu beberapa jalan lainnya. Kemiringan

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 40
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Arah Kebijakan Pembangunan


No Produk Hukum Visi dan Misi Strategi Pembangunan
Permukiman
topografi Zone II antara 2 - 4%.
Direncanakan untuk membangun
saluran sekunder baru dan
rekonstruksi. Pengaliran drainase
dalam zone II
umumnya mengarah ke Jalan
dikaitkan dengan upayaupaya
Jend.Sudirman dan akhirnya ke Sungai
pengamanan dan konservasi sumber
Ulu Tedong
daya air (misalnya: penggelontoran,
c. Zone wilayah III, meliputi antara
waduk tunggu, dan lain-lain);
MASTER PLAN lain wilayah Kecamatan Paletteang.
* Meningkatkan kemampuan
Sebagai
DRAINASE penyelenggaraan manajemen
kawasan yang masih kurang
operasional dan pemeliharaan.
pemukiman, diperlukan perbaikan
drainase karena sebagian telah rusak
dan dimensi saluran tidak mencukupi.
Pengaliran drainase dalam zone III
umumnya mengarah ke pembuang
alam (Sp 1 dan Sp 2)
Visi dan Misi Pengelolaan Kebijakan dan Strategi Kabupaten/ Rencana induk / Master Plan
Sampah : Kota Persampahan memuat :
1. Membangun peran (Berpedoman pada Kebijakan & 1. Pembatasan Timbulan Sampah
4. MASTER PLAN serta masyarakat untuk Strategi Nasional), Yaitu : 2. Pendauran Ulang Sampah
bersikap dan berperilaku 1. Pemerintah Menetapkan Kebijakan 3. Pemanfaatan Kembali Sampah
PERSAMPAHAN
bersih, dan mereduksi dan Strategi Nasional Dalam 4. Pemilahan Sampah
sampah. Pengelolaan Sampah 5. Pengumpulan Sampah
2. Menertibkan dan 2. Pemerintah Provinsi Menyusun dan 6. Pengangkutan Sampah
menerapkan peraturan Menetapkan Kebijakan dan Strategi 7. Pengolahan Sampah
hukum yang dapat Provinsi Dalam Pengelolaan Sampah 8. Pemrosesan Akhir Sampah
menjamin 3. Pemerintah Kabupaten/ Kota 9. Pendanaan

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 41
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Arah Kebijakan Pembangunan


No Produk Hukum Visi dan Misi Strategi Pembangunan
Permukiman
penyelenggaraan sistem Menyusun dan Menetapkan Kebijakan
pengelolaan sampah dan Strategi Kabupaten/ Kota Dalam RENCANA DAN ARAHAN PENANGANAN
secara optimal, jelas Pengelolaan Sampah 1. Melakukan studi tentang timbulan
pemeran dan perannya. sampah, komposisi timbulan.
3. Membangun 2. Studi mendalam mengenai jumlah
kapasitas kelembagaan sampah yang tidak terangkut ke TPA,
yang antisipatif dan pengelolaan sampah yang dilakukan
profesional, baik penduduk diluar wilayah pelayanan
MASTER PLAN
pemerintah dan swasta. dan perlakuan/ budaya masyarakat
PERSAMPAHAN 4. Meningkatkan terhadap sampah.
kemampuan pembiayaan 3. Kampanye pemeliharaan
menuju ke arah kebersihan (Gerakan Pinrang Bersih)
kemandirian. untuk Tiap RT/RW/kelurahan.
5. Teknik operasional 4. Program pembentukan kelompok
pelayanan pengelolaan warga dan kader peduli lingkungan di
sampah masyarakat di setiap RT/RW/kelurahan.
perkotaan, 5. Kampanye (tata cara pengelolaan
sehingga tercapai kondisi sampah/ 3R) di sekolah, rumah sakit,
lingkungan yang bersih kantor instansi pemerintah, sarana
dan sistem pembuangan umum (Lapangan Lasinrang,) dan di
atau pengolahan yang setiap RT/RW/ kelurahan.
saniter. 6. Kampanye dan gerakan
pemisahan sampah basah dan kering
dari sumbernya di setiap RT/RW/
kelurahan.
7. Kampanye dan percontohan tata
cara memilah sampah B3 dari sampah
rumah tangga di setiap
RT/RW/kelurahan.

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 42
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Arah Kebijakan Pembangunan


No Produk Hukum Visi dan Misi Strategi Pembangunan
Permukiman
8. Pengadaan percontohan pembuatan
kompos, baik secara individual/
komunal dan pengadaan percontohan
manfaat kompos untuk tanaman
herbal, boga dan tanaman hias di
setiap RT/RW/ kelurahan.
MASTER PLAN 9. Studi penelitian tentang kualitas
kompos dan kuantitas kompos pada
PERSAMPAHAN
setiap kelurahan atau melalui cakupan
wilayah TPS (berdasar zona pelayanan
sampah).
10.
Lomba kebersihan lingkungan di tiap R
T/RW/kelurahan.
11. Insentif dari Pemerintah Daerah
(Pemda) misalnya ada jaminan
pembelian kompos dan bantuan alat
di setiap kelurahan. secara khusus
1. Tersusunnya perencanaan sistim Untuk Pengembangan Air Bersih di
jaringan pipa distribusi pelayanan Kabupaten Pinrang telah dilakukan
(pipa service) secara terintegrasi yang penyusunan Master Plan
merupakan suatu kesatuan sitem Pengembangan Air Bersih yang terbagi
2. Tersusunnya rekomendasi secara dalam 3 zone masing-masing terdiri
umum mengenai lokasi yang dari:
mendesak untuk segera dilakukan 1. Zone I meliputi: Kota
perbaikan. Pembangunan sarana dan Pinrang/Kecamatan Watang Sawitto,
prasarana Air Bersih mulai dari intake Kecamatan Paleteang, Kecamatan
5. RISPAM sampai pipa pelayanan. Patampanua, Kecamatan Tiroang,
3. Tersusunnya rekomendasi Kecamatan Cempa dan Kecamatan

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 43
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Arah Kebijakan Pembangunan


No Produk Hukum Visi dan Misi Strategi Pembangunan
Permukiman
Batu Lappa .
2. Zone II meliputi: Kecamatan
Suppa,Kecamatan Lanrisang,
Kecamatan Mattirobulu,& Kecamatan
Mattiro Sompe.
mengenai sistem pemeliharaan dan
3. Zone III meliputi: Kecamatan
pegembangan jaringan pipa air bersih
Lembang, Kecamatan
Duampanua,Kecamatan Cempa dan
Kota Pinrang yang meliputi Kecamatan
Sawitto Dan Sebagian Kecamatan
Paleteang
Kebijakan dan strategi dalam Program Infrastruktur :
penanganan kawasan permukiman 1. Program Pengembangan Kawasan
6. RKPKP
kumuh perkotaan Kabupaten Pinrang Permukiman dan Penataan Lingkungan
meliputi ; Permukiman. Dengan kegiatan;
1. Penanganan Secara Fisik - Peningkatan kualitas badan jalan
a. Peningkatan daya dukung - Pembangunan Jalan Lingkungan
prasarana dan sarana dasar/utilitas - Pembangunan Jalan Inspeksi Sungai
lingkungan permukiman. - Penyediaan hydrant kebakaran
b. Peningkatan Prasarana - Pembangunan Ruang Terbuka Hijau
permukiman dan penataan bangunan (Jalur Hijau Sungai)
dan lingkungan perkotaan. - Pembangunan Talut Sungai
c. Meningkatnya kualitas perumahan 2. Program Penyehatan Lingkungan
dan permukiman. dan Pengembangan Air Minum.
d. meningkatkan pembangunan Dengan Kegiatan;
drainase di wilayah padat hunian di - Pembangunan Drainase sekunder
perkotaan. dan tersier
e. Optimalisasi lahan resapan yang - Normalisasi saluran drainase
berkelanjutan. - Pembangunan MCK Keluarga

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 44
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Arah Kebijakan Pembangunan


No Produk Hukum Visi dan Misi Strategi Pembangunan
Permukiman
RKPKP f. Meningkatkan kapasitas sarana - Penyediaan Sarana Persampahan
persampahan sesuai sasaran - Penyediaan Pipa distribusi (SR)
pelayanan.
g. Meningkatnya kualitas penanganan
sampah dan kebersihan
h. Meningkatkan akses layanan air Program sosial ekonomi :
limbah komunal bagi masyarakat 1. Program Peningkatan Organisasi
berpenghasilan rendah perkotaan. Kelembagaan Masyarkat. Dengan
i. Meningkatkan akses layanan air kegiatan;
limbah domestik berbasis rumah - Sosialisasi Peran BKS & KSM Dalam
tangga dan komunal bagi masyarakat Pengelolaan Kawasan Permukiman
miskin yang berkelanjutan. Kumuh
j. Mengembangkan paradigma - Sosialisasi Kesehatan Lingkungan
perencanaan pengelolaan air limbah - Pelatihan Kewirausahawan
secara terpadu di daerah CBD melalui 2. Program Peningkatan Ekonomi
sistem terpusat. Masyarakat. Dengan kegiatan
k. Meningkatnya kapasitas - Bantuan Modal Usaha Kecil
infrastruktur transportasi Menengah
l. Pengembangan sarana/prasarana - Bantuan Modal Pengelolaan Bank
perkotaan Sampah
2. Penanganan Secara Non Fisik
a. Meningkatan pemahaman
masyarakat terhadap pengelolaan
sampah melalui sosialisasi.
b. Meningkatkan kualitas SDM
pengelolahan sampah.
c. Optimalisasi peran media dalam
memotivasi pertisipasi masyarakat
dalam pengelolaan saluran drainase.

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 45
LAPORAN AKHIR
Rasio Permukiman Layak Huni dan Karakteristik Kawasan serta PSU
Kabupaten Pinrang

Arah Kebijakan Pembangunan


No Produk Hukum Visi dan Misi Strategi Pembangunan
Permukiman
RKPKP d. Sosialisasi dan promosi dengan
mengembangkan sarana dan
prasarana yang tepat sasaran dan
meningkatkan peran seluruh
stakeholder (pemangku kepentingan)
dalam perencanaan dan pelaksanaan
personal higiene/PHBS bagi
masyarakat di perkotaan dan
pedesaan.
e. mengembangkan paradigma
perencanaan pengelolaan air limbah
secara terpadu di daerah CBD melalui
sistem terpusat.

DINAS PEKERJAAN UMUM & PERUMAHAN RAKYAT


KABUPATEN PINRANG
II - 46

Anda mungkin juga menyukai