Pengaruh Citra Toko Terhadap Kepuasan Pelanggan Dan Niat Beli Ulang Pada Circle K Di Kota Denpasar
Pengaruh Citra Toko Terhadap Kepuasan Pelanggan Dan Niat Beli Ulang Pada Circle K Di Kota Denpasar
1, Februari 2014
(2) (3)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia
Email: diian.rani245@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra toko terhadap kepuasan pelanggan, pengaruh kepuasan
terhadap niat beli ulang pelanggan, dan pengaruh citra toko terhadap niat beli ulang pelanggan. Pengumpulan
data dilakukan melalui survey dengan cara membagikan kuesioner kepada 185 responden. Data diana- lisis
menggunakan SEM dengan aplikasi software AMOS dan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Citra
toko berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. (2) Kepuasan pelanggan memberikan
pengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli ulang pelanggan. (3) Citra toko memberikan pengaruh positif
dan signifikan terhadap niat beli ulang pelanggan.
Kata Kunci: citra toko, kepuasan, dan niat beli ulang
ABSTRACT
This study aimed to determine the effect of store image on customer satisfaction, the influence of satisfaction on
customer repurchase intention, and effect of store image on customer repurchase intention. Data collected through
the survey by distributing questionnaires to 185 respondents. Data were analyzed using SEM with application
software AMOS and SPSS. The results showed that: (1) Store image has a positive and significant impact on
customer satisfaction. (2) Customer satisfaction has a positive and significant impact on customer repurchase
intention. (3) The store image has a positive and significant impact on customer repurchase intention.
Keywords: store image, satisfaction, and repurchase intention
Perkembangan bisnis ritel tidak hanya ditandai sangat jauh berbeda. Circle K sangat selektif dalam
dengan menjamurnya peritel-peritel ritel moderen memilih kota yang akan dikembangkan.
lokal namun juga ditandai dengan masuknya Pada Kota Denpasar, selain merupakan
ritel-ritel moderen luar negeri, baik dengan skala tujuan wisata karena merupakan ibu kota
kecil maupun besar. Namun, jenis ritel moderen Propinsi Bali namun juga memiliki kepadatan
berskala kecil seperti minimarket dan convenience penduduk yang cukup tinggi dan merupakan pusat
store baik itu kepemilikan lokal atau luar perekonomian serta pusat pendidikan, yang tentu
negeri memiliki jumlah terbesar dibandingkan saja menjadikannya target pasar Circle K dalam
supermarket maupun hypermarket. mengembangkan jumlah gerainya. Potensi pasar
Convenience store adalah tempat belanja, makan yang dimiliki Kota Denpasar tidak hanya merupakan
dan minum yang nyaman ditinjau dari segi waktu target pasar utama bagi Circle K saja namun juga
(buka 24 jam) dan tempat yang strategis (Kotler bagi peritel-peritel moderen lainnya. Walaupun
and Keller, 2007). Convenience store menjual Circle K merupakan pelopor di bisnis convenience
produk-produk immediate consumption yaitu store di Indonesia bahkan di Bali yang membuat
barang-barang yang segera dikonsumsi yang sedikit brand image Circle K telah kuat menancap di
membedakannya dengan minimarket. Convenience benak konsumen, namun dengan tingginya tingkat
store juga menjual produk-produk import terutama persaingan bisnis minimarket dan convenience store
makanan dan minuman serta minuman beralkohol saat ini, keefektifan citra toko yang diterapkan oleh
seperti wine, wisky, dan lainnya. Circle K untuk memuaskan pelanggannya harus
Convenience store juga memiliki jam buka ope- dikaji ulang, agar kepuasan pelanggan tetap terjaga
rasional lebih panjang dari minimarket yaitu 24 jam dan tidak berpaling ke gerai pesaing. Bahkan
sehari selama 365 hari setahun demi kenyamanan ada konsep citra toko Circle K yang mulai ditiru,
konsumennya. Memiliki desain moderen yang seperti beberapa minimarket mulai meniru jam
atraktif dengan pewarnaan ruangan dan pencahayaan operasional Circle K yang 24 jam walaupun tidak
yang diatur dengan baik dan pengaturan rak yang di semua gerainya.
tidak terlalu tinggi agar terkesan luas, sementara Pelanggan yang merasa tidak puas dapat
minimarket dengan desain standar. menimbulkan gangguan yang terjadi pada jalinan
Salah satu peritel convenience store di Indonesia hubungan antara pembeli dengan penjual. Hal tersebut
adalah Circle K. Circle K adalah convenience store dapat berkontribusi kepada munculnya keluhan
pertama serta menjadi pelopor di Indonesia dengan pelanggan, komunikasi WOM (word of mouth) yang
kepemilikan luar negeri yang memiliki brand image negatif dan beralihnya pelanggan (Kau and Loh,
terkuat serta jumlah gerai terbanyak di Indonesia. 2006). Tidak terpenuhinya ekspektasi pelanggan akan
Selain itu, target pasar utama Circle K adalah berakibat pada berkurangnya kepercayaan pelanggan
wisatawan, baik itu lokal maupun asing. Berdasarkan kepada penyedia barang atau jasa layanan.
target pasar Circle K tersebut membuat Bali sebagai Dengan urain diatas, maka permasalahan
tujuan pengembangan gerai yang paling potensial. Di yang diungkapkan pada penelitian ini adalah
Bali sendiri Circle K hanya membuka gerainya pada mengetahui bagaimana : 1) Pengaruh citra toko
Kota Denpasar, Kabupaten Badung, dan Kabupaten terhadap kepuasan pelanggan Circle K di Kota
Gianyar, Circle K juga salah satu convenience store Denpasar; 2) Pengaruh kepuasan terhadap niat
yang telah mendunia. Berasal dari Amerika, dan kini beli ulang pelanggan Circle K di Kota Denpasar
Circle K telah berkembang ke tujuh negara dengan ; 3) Pengaruh citra toko terhadap niat beli ulang
ribuan gerai. Sistem franchise yang dikembangkan pelanggan Circle K di Kota Denpasar.
Circle K memiliki daya tarik tersendiri terhadap Cox and Britain dalam Bloemer and Schroder
investor. Circle K kini telah beroperasi di enam kota (2002) menyatakan bahwa citra toko merupakan
besar, yakni Batam, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, persepsi pelanggan terhadap toko serta atribut-
Surabaya, dan Bali. Circle K sangat selektif dalam atributnya. Masing-masing atribut tersebut akan
memilih kota yang akan dikembangkan tidak membentuk citra yang berbeda di mata konsumen.
seperti minimarket. Kemudian, menurut Levy and Weitz (2009) retail
Target pasar Circle K adalah karyawan dan mix terdiri atas merchandising, pricing, promotion,
mahasiswa middle up yang keperluan konsumsinya location, retail service, dan store atmosphere.
banyak pada malam hari, baik itu karena lembur Pelaku ritel harus memastikan penetapan
di kantor atau lembur mengerjakan tugas kuliah. atribut-atribut bauran pemasaran ritel perusahaannya
Dibandingkan dengan target pasar minimarket yang secara tepat agar sesuai dengan harapan konsumen.
merupakan ibu rumah tangga, target pasar Circle K Pelanggan akan merasa terpuaskan ketika
38 Jurnal Manajemen Strategi Bisnis dan Kewirausahaan Vol.8 No.1, Februari 2014
penawaran yang disediakan oleh ritel tersebut yaitu konsumen puas akan melakukan pembelian
benar-benar sesuai dengan persepsinya atau bahkan ulang di masa mendatang dan menginformasikan
melebihi persepsinya. Pola hubungan antara citra kinerja produk atau jasa yang dirasakannya
toko dan kepuasan ini juga didukung oleh penelitian kepada orang lain.
sebelumnya yang meneliti citra toko dan kepuasan
berhubungan positif (Bloemer and Ruyter, 1998). Kerangka Konseptual
Konsumen membeli ulang dari produsen Berdasarkan pembahasan di atas, bahwa
yang sama ketika mereka merasa puas terhadap variabel kepuasan pelanggan dipengaruhi secara
barang dan jasa yang dikonsumsinya (Solomon langsung oleh variabel citra toko, serta variabel
dalam Suhartanto, 2001). Howard and Sheth niat beli ulang dipengaruhi langsung oleh variabel
dalam Kuntjara (2007) menyatakan terdapat kepuasan pelanggan dan citra toko. Kerangka
response variable berupa keputusan pembelian konseptual penelitian ditampilkan pada Gambar 1.
Kepuasan
menyatakan bahwa secara keseluruhan, citra toko Theodoridis and Kalliopi (2009) dan Hsu et al.
memiliki pengaruh yang signifikan dan sangat kuat (2010). Promotion diukur oleh 4 indikator yang
terhadap kepuasan dan loyalitas, namun lebih kuat dikembangkan dari penelitian Preez and Van Der
berpengaruh terhadap loyalitas, dimana pada penelitian Vyver (2010) dan Semeijn et al. (2004). Location
ini niat beli ulang merupakan salah satu indikator diukur oleh 4 indikator yang dikembangkan dari
loyalitas yang paling dipengaruhi. Berdasarkan penelitian Koo (2003). Retail service diukur oleh 5
beberapa pemaparan hasil penelitian tersebut maka indikator yang dikembangkan dari penelitian Hsu et
disusun hipotesis III. al. (2010), Hu and Jasper (2006), dan Giraldi (2007).
H3: Citra toko memiliki pengaruh positif dan Sedangkan store atmosphere diukur oleh 6 indikator
signifikan terhadap niat beli ulang pelanggan Circle K yang dikembangkan dari penelitian Koo (2003)
di Kota Denpasar dan Theodoridis and Kalliopi (2009). Selanjutnya
kepuasan pelanggan diukur oleh 6 indikator
METODE yang dikembangkan dari penelitian Bloemer and
Lokasi penelitian berada di Kota Denpasar Schroder (2002) serta niat beli ulang yang diukur
dengan alasan bahwa gerai-gerai Circle K yang oleh 4 indikator yang dikembangkan dari penelitian
berada di Kota Denpasar memiliki unsur-unsur Bloemer and Schroder (2002), Sondoh Jr et al.,
citra toko yang relatif sama dibandingkan dengan (2007) dan Wu et al. (2011).
gerai-gerai yang ada di Badung dan Gianyar. Objek
penelitian dalam penelitian ini adalah pengaruh citra Alat Analisis
toko terhadap kepuasan pelanggan dan niat beli Sebelum data diolah, maka dilakukan
ulang pada Circle K di Kota Denpasar. pengujian terlebih dahulu dengan uji validitas dan
Metode survei dengan kuesioner digunakan reliabilitas. Pengujian validitas dan reliabilitas
dalam pengumpulan data. Instrumen penelitian instrumen menggunakan komputer dengan SPSS
berupa kuesioner yang berisikan pertanyaan for Windows Release. Validitas adalah uji suatu
tertutup dan terbuka dengan pertanyaan berskala. alat ukur melakukan fungsi ukurannya secara
Jawaban yang terkumpul kemudian disusun dengan tepat dan cermat (Sugiyono, 2013). Batas minimal
skala semantik. validitas instumen ditentukan berdasarkan pada
nilai-nilai kritis koefisien korelasi (r) product
Populasi dan Sampel moment, suatu instrument penelitian dikatakan
Populasi dalam penelitian ini memiliki sifat valid apabila koefisien korelasinya antar butir r
tidak terbatas dimana jumlah dan karakteristik > 0,30 dengan tingkat Kesalahan Alpha 0,05. Uji
dari responden penelitian tidak diketahui secara reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi
pasti, oleh karena itu teknik sampling yang tepat suatu instrumen didalam mengukur gejala yang
digunakan adalah teknik sampling non probabilitas sama. Menurut Umar (2002), yang dipergunakan
yaitu purposive sampling. Responden penelitian untuk penetapan butir-butir instrumen yang andal
adalah pengunjung Circle K di Kota Denpasar yaitu Koefisien Alpha Cronbach di atas 0,70 maka
yang mengunjungi serta berbelanja minimal tiga reliabilitasnya bagus. SEM dengan program AMOS
kali dalam sebulan terakhir dan pendidikan terakhir merupakan teknik analisis data dalam penelitian ini.
adalah SMA atau sederajat.
Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran HASIL DAN PEMBAHASAN
sampel terbaik untuk penelitian multivariate Karakteristik Responden
adalah 5-10 observasi untuk setiap parameter yang Hasil analisis terungkap bahwa responden
diestimasi. Terdapat 37 indikator, dan jumlah sampel berjenis kelamin laki-laki (65,40%) lebih banyak
yang ditetapkan adalah 5 observasi setiap indikator, dari responden perempuan (34,60%). Karakteristik
sehingga totalnya adalah 185 responden. responden berdasarkan pekerjaan lebih didominasi
oleh pelajar/mahasiswa yaitu sebesar 44,87%. Pelajar/
Variabel Penelitian dan Pengukurannya mahasiswa kurang menyukai tempat berbelanja yang
Citra toko terdiri atas 6 dimensi yaitu susah akan parkir atau terlalu banyak produk yang
merchandising, pricing, promotion, location, retail ditawarkan. Mereka juga kurang menyukai tempat
service, dan store atmosphere. Merchandising berbelanja yang jauh dari rumah atau sekolahnya
diukur oleh 4 indikator yang dikembangkan atau kampusnya, sehingga mereka cenderung akan
dari penelitian Preez and Van Der Vyver (2010) mendatangi Circle K karena Circle K memenuhi
dan Semeijn et al. (2004). Pricing diukur oleh kriteria tempat berbelanja mereka. Berdasarkan
4 indikator yang dikembangkan dari penelitian kategori usia, responden yang paling banyak berada
40 Jurnal Manajemen Strategi Bisnis dan Kewirausahaan Vol.8 No.1, Februari 2014
antara 17– 26 tahun di mana rentang usia ini adalah menunjukkan jumlah responden yang hampir
pelajar/mahasiswa dan pekerja. Tingkat pendidikan berimbang antara SMU dan sarjana.
Gambar 2 Model Persamaan Struktural Citra Toko terhadap Kepuasan Pelanggan dan Niat Beli Ulang
Sumber: Hasil pengolahan data penelitian
Hasil uji validitas indikator (analisis konfirmatori konfirmatori tersebut, maka model penelitian ini
first order) dan hasil uji validitas dimensi (se- cond dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
order) menunjukkan bahwa model pengukuran Hasil perhitungan reliabilitas konstruk pada Tabel
memenuhi kriteria model fit. Factor loading 2 menunjukkan bahwa construct – reliability untuk
menunjukkan nilai > 0,50. Hasil analisis konfirmatori masing-masing konstruk nilainya lebih besar dari 0,70
untuk konstruk eksogen telah menunjukkan bahwa dengan demikian dapat dinyatakan bahwa masing-
indikator-indikator pembentuk masing-masing dari masing konstruk dalam model penelitian adalah
keenam dimensi citra toko sebagai indikator yang reliabel. Hasil perhitungan variance extracted juga
valid dalam pengukuran konstruk. Hasil analisis menunjukkan bahwa semua konstruk memenuhi syarat
konfirmatori second order menunjukkan bahwa ke cut-off value minimal 0,50, menunjukkan adanya
enam dimensi citra toko telah mampu menjelaskan konsistensi di setiap indikator dalam mengidentifikasi
konstruk citra toko. Berdasarkan analisis faktor masing-masing konstruk yang diteliti.
Ni Made Dhian Rani Yulianti, Pengaruh Citra Toko Terhadap Kepuasan... 41
Hipotesis 1 yang menyatakan tentang citra toko membentuk citra toko yang harus disikapi oleh
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pihak manajemen Circle K.
pelanggan terdukung dengan nilai probability
0,005 (<0,05) dan nilai koefisien 0,255; Hipotesis Pengaruh kepuasan pelanggan terhadap niat beli
2 yang menyatakan tentang kepuasan pelanggan ulang
berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa
beli ulang terdukung dengan nilai probability 0,002 kepuasan pelanggan memiliki pengaruh positif dan
(<0,05) dan nilai koefisien 0,261;Hipotesis 3 yang signifikan terhadap niat beli ulang. Semakin tinggi
menyatakan tentang citra toko berpengaruh positif tingkat kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan,
dan signifikan terhadap niat beli ulang terdukung maka akan semakin tinggi pula niat membeli
dengan nilai probability 0,044 (<0,05) dan nilai ko- kembali ke gerai Circle K. Hasil penelitian ini sejalan
efisien 0,166. dengan hasil penelitian Solvang (2007), Chung and
Lee (2003), Yang (2009) yang menyatakan bahwa
Pengaruh konstruk citra toko terhadap kepuasan kepuasan berpengaruh sangat kuat terhadap niat beli
pelanggan ulang. Factor loading hasil penelitian menunjukkan
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai 0,269 menunjukkan nilai yang signifikan
konstruk citra toko memiliki pengaruh positif dan untuk hubungan kepuasan pelanggan dengan niat
signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Hasil beli ulang. Ini berarti sebesar 26,9% niat beli ulang
tersebut menyatakan bahwa semakin baik citra toko dipengaruhi oleh kepuasan dan sisanya dipengaruhi
yang ditawarkan, maka akan semakin tinggi tingkat oleh faktor lain. Kepuasan pelanggan adalah sangat
kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan Circle K penting, namun tidak lagi cukup sebagai tujuan utama
di kota Denpasar. Berdasarkan hasil standardized pemasaran. Kembalinya pelanggan untuk berbelanja
regression weights besar pengaruh langsung citra adalah hal yang sangat penting bagi kelangsu- ngan
toko terhadap kepuasan adalah 0,240 atau sebesar suatu ritel. Jika dilihat dari pemetaan distribusi
24%. Ini berarti sebesar 24% kepuasan pelanggan frekuensi, skor terbesar pada niat beli ulang adalah
dipengaruhi oleh bauran citra toko dan sisanya setuju untuk melakukan pembelian ulang.
dipengaruhi oleh faktor lain. Jika dilihat nilai factor
loading dimensinya, dimensi yang memiliki nilai Pengaruh citra toko terhadap niat beli ulang
factor loading tertinggi dalam membentuk konstruk Ketika pelanggan mendapatkan persepsi
citra toko adalah dimensi pricing (X2), sedangkan yang positif akan suatu ritel melalui citra tokonya,
dimensi store atmosphere (X6) memiliki nilai factor maka pelanggan tidak akan ragu untuk berkunjung
loading yang paling kecil. Harga yang lebih tinggi kembali dan berniat melakukan pembelian ulang.
dibandingkan dengan ritel moderen lainnya adalah Ini sesuai dengan penelitian oleh Hu (2011),
salah satu strategi pemasaran yang dilakukan oleh Darley and Lim (1999), Koo (2003). Hasil uji
Circle K untuk menimbulkan kesan eksklusifisme hipotesis mengemukakan bahwa citra toko memiliki
dan sesuai dengan target pasarnya. Harga yang pengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli
lebih tinggi tidak menurunkan kepuasan pelanggan ulang. Citra toko mampu mempengaruhi frekuensi
Circle K namun mampu membentuk citra diri belanja konsumen pada suatu toko. Nilai factor
pelanggan- nya sebagai pelanggan yang eksklusif. loading pengaruh citra toko terhadap niat beli
Ini didukung dengan pemetaan distribusi frekuensi ulang adalah sebesar 0,161 yang berarti 16,1% niat
pada dimensi pricing yang memiliki jumlah skor beli ulang dipengaruhi oleh citra toko dan sisanya
terbesar adalah pernyataan setuju dan kemudian dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai ini lebih kecil jika
diikuti dengan pernyataan sangat setuju. Namun dibandingkan dengan kepuasan yang mempengaruhi
pada store atmosphere yang sebenarnya merupakan niat beli ulang. Bahkan nilai pengaruh total citra
salah satu kekuatan dari sebuah convenience store toko kepada niat beli ulang juga lebih besar. Jadi,
memiliki factor loading yang paling kecil dalam kepuasan pelanggan harus menjadi target utama.
Ni Made Dhian Rani Yulianti, Pengaruh Citra Toko Terhadap Kepuasan... 43
Semeijn, Janjaap., Allard C.R. van Riel, A. Beatriz An empirical assessment of the multi-attributes of
Ambrosini. 2004. Consumer Evaluations of store image, Journal of Retailing and Consumer
Store Brands: Effects of Store Image and Product Services, Vol.10 No.4, pp. 193-200.
Attributes, Journal of Retailing and Consumer Theodoridis, Prokopis K. and Kalliopi C.
Services, Vol 11 Issue 4. pp. 247-258. Chatzipanagioutou. 2009. Store Image Attributes
Solvang, Bernt Krohn. 2007. Satisfaction, Loyalty, and Customer Satisfaction Across Different
and Repurchase: A Study of Norwegian Customer Profiles Within The Supermarket
Customers of Furniture and Grocery Sector in Greece, European Journal of
Stores, Journal of Consumer Satisfaction, Marketing,Vol 43 No 5/6. pp. 708-734.
Dissatisfaction and Complaining Behaviour,Vol Umar (2003), Hussein. 2002. Metode Penelitian
20. pp. 110-122. untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Cetakan Kelima.
Sondoh Jr., Stephen L., Maznah Wan Omar, Nabsiah Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Abdul Wahid Ishak Ismail, Amran Harun. Wang, Chiu-Han and Sejin Ha. 2011. Store
2007. The Effect of Brand Image on Overall attributes influencing relationship marketing: a
Satisfaction and Loyalty Intention in the study of department stores, Journal of Fashion
Context of Color Cosmetic, Asian Academy of Marketing and Management, Vol 15 Issue 3. pp.
Management Journal,Vol 12 No 1. pp. 83-107. 326 – 344.
Sopiah dan Syihabudhin. 2008. Manajemen Bisnis Wu, Paul C.S., Gary Yeong-Yuh Yeh, Chieh-
Ritel. Yogyakarta: ANDI. Ru Hsiao. 2011. The Effect of Store Image
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, and Service Quality on Brand Image and
Kualitatif dan R&D. Cetakan Kedelapan belas. Purchase Intention for Private Label Brands,
Bandung: Alfabeta. Australasian Marketing Journal, Vol 19 Issue
Suhartanto, D. 2001. Kepuasan Pelanggan: 1. pp. 30-39.
Pengaruhnya terhadap Perilaku Pelanggan di Yang, Chih-Yun. 2009. The Study of Repurchase
Industri Perhotelan. Usahawan No. 7 Tahun Intentions in Experiential Marketing- An
XXX. Empirical Study of The Franchise Restaurant,
Thang, D.C.L. and Tan, B.L.B. 2003. Linking The International Journal of Organizational
consumer perception to preference of retail stores: Innovation,Vol 2 No 2. pp. 245-261.