Tugas Kelompok 6 - Strategi Pemecahan Masalah
Tugas Kelompok 6 - Strategi Pemecahan Masalah
Masalah pada hakikatnya adalah kendala yang merintangi suatu pekerjaan atau
situasi. Masalah butuh diselesaikan agar pekerjaan itu bisa berjalan dengan
baik atau lebih baik.
1. Richard Carlson
2. Istijanto
Istijanto menyebut masalah adalah bagian terpenting dalam suatu proses riset,
karena masalah dapat menghadirkan petunjuk berupa jenis informasi yang
nantinya akan sangat kita butuhkan.
3. Irmansyah Effendi
Menurut Irmasyah Effendi, masalah adalah pelajaran ketika Anda sadar sebagai
kesadaran jiwa, Anda dapat melihat dengan mudah berbagai kelemahan dan
masalah dalam hidup Anda.
4. Hudojo
a. Jenis-jenis Masalah
Masalah ada dalam berbagai bentuk dan jenis. Setiap manusia, setiap riset dan
hal lain memiliki masalah masing-masing yang harus diselesaikan dengan
metode berbeda-beda pula.
Secara umum, masalah dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu masalah
sederhana dan masalah rumit/kompleks.
1. Masalah Sederhana
Masalah sederhana memiliki skala yang kecil, tidak terpaut dengan masalah
lainnya, tidak memiliki konsekuensi yang besar, pemecahannya tidak terlalu
rumit, dan dapat dipecahkan oleh individu.
Jangkauan masalah ini hanya sebatas pada individu saja dan dapat diselesaikan
oleh individu pula.
2. Masalah Rumit/Kompleks
Masalah rumit/kompleks memiliki cakupan skala yang lebih besar, dapat terkait
dengan berbagai masalah lainnya, memiliki konsekuensi yang sangat besar,
dan penyelesaiannya membutuhkan kerja sama kelompok serta analisis yang
mendalam.
Jangkauan masalah ini berkaitan dengan banyak individu dan hanya dapat
diselesaikan oleh banyak individu pula.
Terlepas dari itu ada beberapa langkah yang harus dilakukan sebelum
menentukan metode penyelesaian masalah. Cara ini ampuh untuk
mengidentifikasi dan memecahkan masalah.
1. Identifikasi Masalah
2. Uraikan Masalah
3. Tentukan Target
Komitmen dan fokus menjadi dua poin penting, karena akan berpengaruh
terhadap proses yang sedang dilakukan. Perusahaan harus menetapkan target
yang menantang, tapi jangan melewati batas yang akan membebani organisasi
dan menghambat proses perbaikan.
Ketika Anda memecahkan masalah, anda harus menganalisis sumber atau akar
masalah itu sendiri. Dengan demikian masalah akan lebih mudah diselesaikan
sampai ke akarnya.
5. Kembangkan Solusi
6. Implementasi Solusi
Jika solusi dan semua proses tadi berhasil memecahkan masalah, maka standar
baru di organisasi, individu maupun perusahaan akan muncul. Tidak sampai
sini saja, evaluasi secara flashback semua proses dan hal yang didapat, dan
terapkan kembali untuk masalah yang akan dihadapi di masa mendatang.
Masalah adalah suatu situasi atau kondisi (dapat berupa issu/pertanyaan/soal) yang disadari dan
memerlukan suatu tindakan penyelesaian, serta tidak segera tersedia suatu cara untuk mengatasi situasi
itu. Pengertian tidak segera dalam hal ini adalah bahwa pada saat situasi tersebut muncul, diperlukan
Bell (1981: 310) memberikan defenisi masalah sebagai: situasi yang dapat digolongkan sebagai
masalah bagi seseorang adalah: bahwa keadaan ini disadari, ada kemauan dan merasa perlu melakukan
tindakan untuk mengatasinya dan melakukannya, serta tidak segera dapat ditemukan cara mengatasi
situasi tersebut.
Di dalam matematika, suatu pertanyaan atau soal akan merupakan suatu masalah apabila tidak
terdapat aturan/hukum tertentu yang segera dapat digunakan untuk menjawab atau
menyelesaikannya (Hudojo, 1988). Hal ini berarti bahwa suatu soal matematika akan menjadi masalah
apabila tidak segera ditemukan petunjuk pemecahan masalah berdasarkan data yang terdapat dalam soal.
Sebuah pertanyaan yang merupakan masalah bagi seseorang apabila masalah tersebut bersifat:
1. Relatif, tergantung situasi dan kondisi seseorang yang menghadapinya, 2. Tidak dapat diselesaikan
secara langsung dengan prosedur rutin tetapi masih memungkinkan orang tersebut untuk
menyelesaikannya melalui seleksi data informasi dan organisasi konsep yang dimilikinya, 3. Dapat
dimengerti, artinya suatu pertanyaan pada bidang tertentu akan merupakan masalah hanya bagi mereka
yang mempelajari atau berkecimpung pada bidang tersebut (Cahya, 2006: 201).
Masalah seringkali dinyatakan dalam soal cerita, tetapi tidak berarti semua soal cerita merupakan
masalah. Untuk menyelesaikan sebuah soal cerita seseorang harus mengidentifikasi apa yang diketahui,
apa yang ditanyakan dan merumuskan model matematika serta strategi penyelesaiannya.
Hodgson dan Sullivan (1980) membagi masalah matematika secara hirarkis: a) Very easy
problem-exercise (masalah sederhana-latihan), b)Problems with a clear context (masalah dengan konteks
yang jelas), dan c) Problem without a clear context (masalah tanpa konteks yang jelas).
Penggolongan masalah seperti yang dikemukakan di atas menunjukkan bahwa masalah dalam
matematika cukup beragam, jenis maupun tingkat kompleksitasnya. Masalah yang berkaitan dengan
penerapan matematika kebidang lain bisa muncul dalam ketiga tingkatan masalah tersebut. Masalah
penerapan dengan konteks yang jelas banyak terdapat dalam buku teks matematika pada akhir setiap
topik bahasan. Sebaliknya untuk masalah tanpa konteks yang jelas, banyak muncul dari berbagai bidang
atau situasi. Penyelesaiannya tidak menunjuk pada satu konsep atau prinsip matematika tertentu, dan
mungkin saja harus melibatkan lebih dari satu konsep atau prinsip.