Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian Masalah Secara Umum

Masalah pada hakikatnya adalah kendala yang merintangi suatu pekerjaan atau
situasi. Masalah butuh diselesaikan agar pekerjaan itu bisa berjalan dengan
baik atau lebih baik.

Pengertian masalah sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


adalah sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan); soal; persoalan.

Berikut pengertian masalah menurut para ahli.

1. Richard Carlson

Carson menjabarkan pengertian masalah adalah tempat terbaik untuk melatih


diri sehingga hati menjadi lebih terbuka. Masalah merupakan bagian penting
yang harus ada dalam kehidupan kita.

2. Istijanto

Istijanto menyebut masalah adalah bagian terpenting dalam suatu proses riset,
karena masalah dapat menghadirkan petunjuk berupa jenis informasi yang
nantinya akan sangat kita butuhkan.

3. Irmansyah Effendi

Menurut Irmasyah Effendi, masalah adalah pelajaran ketika Anda sadar sebagai
kesadaran jiwa, Anda dapat melihat dengan mudah berbagai kelemahan dan
masalah dalam hidup Anda.

4. Hudojo

Dan menurut Hudojo, masalah merupakan pertanyaan kepada seseorang yang


mana orang itu tidak memiliki hukum yang dapat digunakan dengan segera
untuk menemukan jawatan dari pertanyaan tersebut.

Dari beberapa pengertian masalah di atas dapat disimpulkan keberadaan


masalah tidak selamanya negatif. Bahkan dengan ada masalah justru manusia
bisa menemukan solusi yang baik bagi kehidupannya.

a. Jenis-jenis Masalah
Masalah ada dalam berbagai bentuk dan jenis. Setiap manusia, setiap riset dan
hal lain memiliki masalah masing-masing yang harus diselesaikan dengan
metode berbeda-beda pula.

Secara umum, masalah dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu masalah
sederhana dan masalah rumit/kompleks.

1. Masalah Sederhana

Masalah sederhana memiliki skala yang kecil, tidak terpaut dengan masalah
lainnya, tidak memiliki konsekuensi yang besar, pemecahannya tidak terlalu
rumit, dan dapat dipecahkan oleh individu.

Jangkauan masalah ini hanya sebatas pada individu saja dan dapat diselesaikan
oleh individu pula.

2. Masalah Rumit/Kompleks

Masalah rumit/kompleks memiliki cakupan skala yang lebih besar, dapat terkait
dengan berbagai masalah lainnya, memiliki konsekuensi yang sangat besar,
dan penyelesaiannya membutuhkan kerja sama kelompok serta analisis yang
mendalam.

Jangkauan masalah ini berkaitan dengan banyak individu dan hanya dapat
diselesaikan oleh banyak individu pula.

b. Metode Penyelesaian Masalah

Metode pemecahan masalah (Problem Solving) biasanya digunakan dalam


pembelajaran yang membutuhkan jawaban atau pemecahan masalah.

Metode pemecahan (Problem Solving) masalah menurut Sudirman, dkk. (1991 :


146) adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah
sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha
mencari pemecahan atau jawaban.

Metode pemecahan masalah (Problem Solving) ini sering dinamakan atau


disebut juga dengan eksperimen method, reflective thinking method, atau
scientific method (Sudirman, dkk., 1991 : 146).
Dengan demikian, metode pemecahan masalah (Problem Solving) adalah
sebuah metode pembelajaran yang berupaya membahas permasalahan untuk
mencari pemecahan atau jawabannya.

Terlepas dari itu ada beberapa langkah yang harus dilakukan sebelum
menentukan metode penyelesaian masalah. Cara ini ampuh untuk
mengidentifikasi dan memecahkan masalah.

Adapun langkah yang perlu dilakukan dalam menyelesaikan masalah adalah:

1. Identifikasi Masalah

Sebelum menyelesaikannya, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah


mengenali, mengidentifikasi dan menentukan masalahnya. Caranya
menggunakan penyimpangan yang muncul dari standar, perbedaan
kesenjangan antara kondisi yang diinginkan dan kondisi aktual, dan kealpaan
yang ditemukan dari kebutuhan pelanggan.

2. Uraikan Masalah

Setelah berhasil mengidentifikasi masalah, langkah berikutnya yang dapat


dilakukan adalah mulai menguraikan masalah tersebut menjadi lebih rinci dan
spesifik.

Jangan lupa, saat menguraikan masalah, tetap harus melihat dan


melakukannya secara langsung, agar bisa lebih mempelajari dan menganalisis
input dan output yang berbeda dari proses sehingga bisa lebih
memprioritaskan upaya yang akan dilakukan.

3. Tentukan Target

Komitmen dan fokus menjadi dua poin penting, karena akan berpengaruh
terhadap proses yang sedang dilakukan. Perusahaan harus menetapkan target
yang menantang, tapi jangan melewati batas yang akan membebani organisasi
dan menghambat proses perbaikan.

4. Analisis Akar Masalah

Ketika Anda memecahkan masalah, anda harus menganalisis sumber atau akar
masalah itu sendiri. Dengan demikian masalah akan lebih mudah diselesaikan
sampai ke akarnya.
5. Kembangkan Solusi

Informasi hasil analisis akar masalah selanjutnya menjadi pedoman dan


pendukung untuk mengembangkan solusi untuk menyelesaikan masalah
tersebut. Solusi yang ada haruslah sebanyak mungkin dan berasal dari
pemikiran semua anggota tim, karena satu solusi dari satu pemikiran saja tidak
akan menjadi pemecah masalah terbaik.

6. Implementasi Solusi

Untuk dapat mengimplementasikan solusi yang telah disepakati dalam proses


pemecahan masalah, komunikasi menjadi penentu utama, karena ide-ide dan
inovasi dari semua anggota tim masih akan dibutuhkan.

7. Pantau Proses dan Hasilnya

Nah, di atas telah dijelaskan akan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam


solusi pemecahan masalah. Untuk mengantisipasi hal itu, sebaiknya tinjau dan
modifikasi solusi tadi agar memberikan hasil sesuai yang diinginkan. Dari
sistem tersebut dapat juga diidentifikasi apakah solusi yang digunakan berasal
dari hasil analisis ataukah hanya ide saja.

8. Standarisasi dan Saling Berbagi Kesuksesan

Jika solusi dan semua proses tadi berhasil memecahkan masalah, maka standar
baru di organisasi, individu maupun perusahaan akan muncul. Tidak sampai
sini saja, evaluasi secara flashback semua proses dan hal yang didapat, dan
terapkan kembali untuk masalah yang akan dihadapi di masa mendatang.

Demikian ulasan mengenai masalah, pengertian, jenis dan metode


penyelesaiannya. Semoga bermanfaat.
B. Pengertian Masalah Dalam Matematika

Masalah adalah suatu situasi atau kondisi (dapat berupa issu/pertanyaan/soal) yang disadari dan

memerlukan suatu tindakan penyelesaian, serta tidak segera tersedia suatu cara untuk mengatasi situasi

itu. Pengertian tidak segera dalam hal ini adalah bahwa pada saat situasi tersebut muncul, diperlukan

suatu usaha untuk mendapatkan cara yang dapat digunakan semestinya.

Bell (1981: 310) memberikan defenisi masalah sebagai: situasi yang dapat digolongkan sebagai

masalah bagi seseorang adalah: bahwa keadaan ini disadari, ada kemauan dan merasa perlu melakukan

tindakan untuk mengatasinya dan melakukannya, serta tidak segera dapat ditemukan cara mengatasi

situasi tersebut.

Di dalam matematika, suatu pertanyaan atau soal akan merupakan suatu masalah apabila tidak

terdapat aturan/hukum tertentu yang segera dapat digunakan untuk menjawab atau

menyelesaikannya (Hudojo, 1988). Hal ini berarti bahwa suatu soal matematika akan menjadi masalah

apabila tidak segera ditemukan petunjuk pemecahan masalah berdasarkan data yang terdapat dalam soal.

Sebuah pertanyaan yang merupakan masalah bagi seseorang apabila masalah tersebut bersifat:

1. Relatif, tergantung situasi dan kondisi seseorang yang menghadapinya, 2. Tidak dapat diselesaikan

secara langsung dengan prosedur rutin tetapi masih memungkinkan orang tersebut untuk

menyelesaikannya melalui seleksi data informasi dan organisasi konsep yang dimilikinya, 3. Dapat

dimengerti, artinya suatu pertanyaan pada bidang tertentu akan merupakan masalah hanya bagi mereka

yang mempelajari atau berkecimpung pada bidang tersebut (Cahya, 2006: 201).

Masalah seringkali dinyatakan dalam soal cerita, tetapi tidak berarti semua soal cerita merupakan

masalah. Untuk menyelesaikan sebuah soal cerita seseorang harus mengidentifikasi apa yang diketahui,

apa yang ditanyakan dan merumuskan model matematika serta strategi penyelesaiannya.

Hodgson dan Sullivan (1980) membagi masalah matematika secara hirarkis: a) Very easy

problem-exercise (masalah sederhana-latihan), b)Problems with a clear context (masalah dengan konteks

yang jelas), dan c) Problem without a clear context (masalah tanpa konteks yang jelas).

Penggolongan masalah seperti yang dikemukakan di atas menunjukkan bahwa masalah dalam

matematika cukup beragam, jenis maupun tingkat kompleksitasnya. Masalah yang berkaitan dengan

penerapan matematika kebidang lain bisa muncul dalam ketiga tingkatan masalah tersebut. Masalah

penerapan dengan konteks yang jelas banyak terdapat dalam buku teks matematika pada akhir setiap

topik bahasan. Sebaliknya untuk masalah tanpa konteks yang jelas, banyak muncul dari berbagai bidang

atau situasi. Penyelesaiannya tidak menunjuk pada satu konsep atau prinsip matematika tertentu, dan

mungkin saja harus melibatkan lebih dari satu konsep atau prinsip.

Anda mungkin juga menyukai