Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang – undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan
menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada standar Isi
(SI) dan Standar Kompentensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan
yang disusun oleh badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan yang mengacu pada standar
Nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan Nasional yang terdiri atas standar pendidikan dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan dan standar penilaian pendidikan, Dua dari kedelapan standar
nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan standar Kompentensi
Kelulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi Satuan pendidikan dalam
mengembangkan Kurikulum.
Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Tujuan tertentu ini
meliputi tujuan pendidikan nasional serta disesuaikan dengan keikhlasan,
kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. .Oleh sebab
itu, Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program Pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada
didaerah.
Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun antara lain
agar dapat memberikan kesempatan peserta didik untuk : 1) Belajar untuk
beiman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, 2) Belajar untuk
memahami dan menghayati, 3) Belajar untuk mampu melaksanakan dan
berbuat secara efektip. 4) Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk
1
orang lain, 5) Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui
proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Komponen
KTSP terdiri dari : 1) Tujuan Pendidikan Sekolah, 2) Struktur dan muatan
kurikulum, 3) Kalender pendidikan, 4) Silabus, 5) Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
Kurikulum yang disusun dapat memberikan acuan layanan yang optimal
kepada peserta didik dalam peningkatan kompetensi ketrampilan abad 21 yang
diistilahkan 4C yang diintegrasikan dengan PPK (Penguatan Pendidikan
Karakter), untuk penguasaan ketrampilan 4C yang berkarakter sangat penting
khususnya di abad 21, abad dimana dunia berkembang dengan cepat dan
dinamis. Adapun ketrampilan 4C adalah: Communication, collaboration,
Critical Thinking and Problem Solving dan Creativity and Innovation.Dan
karakter yang dimaksud yaitu ada Lima karakter dasar yaitu: religiositas,
nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan integritas serta Gerakan
Literasi Sekolah (GLS) yang tidak hanya sekedar membaca dan menulis
melainkan mencakup ketrampilan berpikir menggunakan berbagai sumber
baik cetak, visual, digital dan auditori.
Dalam pelaksanaan pembelajaran ditekankan penerapan Higher Order of
Thinking Skill (HOTS) yaitu dalam pembelajaran pendidikan dapat
memberikan pelatihan yang mampu berpikir kritis, logis, reflektif,
metakognitf yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi sehingga
peserta didik dapat bersaing dalam kancah dunia. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan yang berkarakter dan berbudi pekerti
luhur, serta sesuai dengan visi
SMP Negeri 5 Bukit Tambun memberikan kesempatan dan layanan yang
sama kepada peserta didik, bertujuan untuk menjadikan pendidikan sebagai
sebuah wahana sosialisasi bagi peserta didik. SMP Negeri 5 Bukit Tambun
memiliki peluang berkembang cukup besar karena letak geografisnya yang
2
strategis. Lokasi sekolah berada di kawasan yang mudah dijangkau dan
keadaan lingkungan yang tenang dan nyaman. Dibalik itu semua ancaman
SMP Negeri 5 Bukit Tambun bersumber dari pergeseran nilai budaya yakni
adanya kecenderungan sikap hidup yang "modern." yang mulai melanda
kehidupan peserta didik dengan berkembangnya gawai dilingkungan
masyarakat sehingga sikap dan perilaku berubah. Oleh karena itu, kegiatan
pembentukan budi pekerti dan melestarikan seni budaya tradisional sangat
dioptimalkan melalui kegiatan pengembangan diri.
SMP Negeri 5 Bukit Tambun juga ikut mendukung upaya pencegahan
korupsi melalaui pendidikan karakter dan budaya anti korupsi untuk
mewujudkan tata kelola pendidikan yang bersih pada satuan pendidikan,
sesuai dengan surat edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
NOMOR 61.420/4048/SJ. Ada pun isinya sebagai berikut : 1) Penguatan
pendidikan karakter merupakan gerakan pendidikan dibawah tanggung jawab
satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui
harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan
dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat sebagai
bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GRMN), 2) Penguatan
pendidikan karakter diintegrasikan disetiap mata pelajaran dan budaya anti
korupsi disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dan
disesuaikan dengan jenjang pendidikannya, dilaksanakan dengan menerapkan
nilai-nilai pancasila dalam bentuk pendidikan karakter utama meliputi nilai-
nilai kejujuran, tanggung jawab, kesederhanaan, kepedulian, kemandirian,
disiplin, keadilan, kerja keras, dan keberanian.
Hal ini diterapkan dalam pendidikan karakter yang disusun kedalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di SMP Negeri 5 Bukit Tambun. Dengan
tujuan agar siswa dapat menerapkan pendidikan karakter anti korupsi ini
kedalam kehidupan sehari-hari dan dapat menjadi contoh dan tauladan bagi
kehidupan di masyarakat.
Dalam pengembangan kurikulum, Tim mengacu pada Standar Nasional
3
Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional dan
menelaah hasil raport mutu tahun pelajaran 2019. Dari hasil kajian tersebut
menunjukkan adanya peningkatan mutu dari tahun 2018 dengan predikat
menuju SNP-4 dengan poin 4.66 menjadi 6.37, peningkatan tersebut masih
jauh dari yang diharapkan, karena belum mencapai SNP. Pencapaian yang
masih harus ditingkatkan secara berurutan dari poin yang terendah: Standar
Sarana dan Prasarana Pendidikan, Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Standar Pengelolaan, Standar Isi, Standar Proses, Standar
Pembiayaan, Standar Penilaian dan Standar Kompetensi lulusan. Pencapaian
mutu yang terendah adalah standar sarana dan prasarana pendidikan di tahun
2019 karena kurangnya fasilitas yang ada di sekolah, untuk itu sekolah telah
menyurati ke Dinas Pendidikan agar membantu melengkapi fasilitas yang ada
di sekolah.
Tabel 1.1 Capian Raport Mutu SMP Negeri 5 Bukit Tambun Tahun
2017, 2018, 2019 dan Tahun 2020
No Satandar Nasional Pendidikan 2017 2018 2019 2020
1 Standar Kompetensi Lulusan 5.44 5.87 6,99 6.02
2 Standar Isi 4.64 4.22 6.99 5.44
3 Standar Proses 5.76 5.49 6.99 5.40
4 Standar Penilaian Pendidikan Dalam
pengembangan kurikulum, Tim mengacu pada
Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan nasional,
melakukan analisa regulasi dan panduan dari
pemerintah berkaitan dengan pelaksanaan
5.47 4.81 6.99 5.67
pembelajaran masa darurat COVID-19, dan
menelaah hasil raport mutu tahun pelajaran
2019. Dari hasil kajian tersebut menunjukkan
adanya peningkatan mutu dari tahun 2018
dengan predikat menuju SNP-4 dengan poin
4.66 menjai 6.37,
5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 2.94 3.14 4.98 5.93
6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 3.91 3.72 4.11 4.52

4
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 5 4.68 6.92 4.18
8 Standar Pembiayaan 4.74 5.42 6.99 5.70
Rata-Rata 4.73 4.66 6.37 5.36

Keterangan:
Kategori Batas Bawah Batas Atas
 Menuju SNP 1 0.00 2.04
 Menuju SNP 2 2.05 3.70
 Menuju SNP 3 3.71 5.06
 Menuju SNP 4 5.07 6.66
 SNP 6.67 7.00
Sumber: Raport Mutu SMP Negeri 5 Bukit Tambun 2017,2018, 2019 dan
Tahun 2020

5
Laporan Rapor Pendidikan SMPN 5 BUKIT TAMBUN 69734125 Tahun 2022

Tabel 1.2 Capian Raport Mutu SMP Negeri 5 Bukit Tambun Tahun 2021 dan Tahun 2022

Perbandingan
Nilai
Nomor
Nama Indikator Sekolah Capaian Satuan Pendidikan Nilai Rata-Rata Nilai Rata-Rata Nilai Rata-Rata Rentang Nilai Definisi Indikator Definisi Capaian Waktu Pengkinian Level
Indikator
Anda Serupa di Nasional Kab/kota Provinsi Nasional
A.1 Kemampuan literasi 2.03 Mencapai kompetensi 1.78 1.88 1.95 1.72 1-3 Persentase peserta didik berdasarkan Sebagian besar peserta didik telah mencapai November 2021 1
mininum kemampuan dalam memahami, batas kompetensi minimum untuk literasi
menggunakan, merefleksi, dan membaca namun perlu upaya mendorong
mengevaluasi beragam jenis teks (teks lebih banyak peserta
informasional dan teks fiksi). didik menjadi mahir.
A.1 Proporsi peserta didik dengan 11.76% Mahir 0 - 100 Persentase peserta didik berdasarkan Peserta didik mampu mengintegrasikan November 2021 1
kemampuan literasi Mahir kemampuan dalam memahami, beberapa informasi lintas teks;
menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi isi, kualitas, cara penulisan
mengevaluasi beragam jenis teks (teks suatu teks, dan bersikap
informasional dan teks fiksi). reflektif terhadap isi teks.
A.1 Proporsi peserta didik dengan 76.47% Cakap 0 - 100 Persentase peserta didik berdasarkan Peserta didik mampu membuat interpretasi November 2021 1
kemampuan literasi Cakap kemampuan dalam memahami, dari informasi implisit yang ada dalam teks;
menggunakan, merefleksi, dan mampu membuat simpulan dari hasil
mengevaluasi beragam jenis teks (teks integrasi beberapa
informasional dan teks fiksi). informasi dalam suatu teks.
A.1 Proporsi peserta didik dengan 5.88% Dasar 0 - 100 Persentase peserta didik berdasarkan Peserta didik mampu menemukan dan November 2021 1
kemampuan literasi Dasar kemampuan dalam memahami, mengambil informasi eksplisit yang ada
menggunakan, merefleksi, dan dalam teks serta membuat interpretasi
mengevaluasi beragam jenis teks (teks sederhana.
informasional dan teks fiksi).
A.1 Proporsi peserta didik dengan 5.88% Perlu Intervensi 0 - 100 Persentase peserta didik berdasarkan Peserta didik belum mampu menemukan dan November 2021 1
kemampuan literasi Perlu Intervensi Khusus kemampuan dalam memahami, mengambil informasi eksplisit yang ada
Khusus menggunakan, merefleksi, dan dalam teks ataupun membuat interpretasi
mengevaluasi beragam jenis teks (teks sederhana.
informasional dan teks fiksi).
A.1.1 Kompetensi membaca teks informasi 70.61 Belum Tersedia 57.18 60.66 63 55.27 0 - 100 Rata-rata nilai peserta didik dalam Nilai indikator ini belum memiliki capaian November 2021 2
memahami, menggunakan, merefleksi, dan pengukuran.
mengevaluasi teks informasional
(non-fiksi).
A.1.2 Kompetensi membaca teks sastra 69.05 Belum Tersedia 60.85 65.51 67.24 58.83 0 - 100 Rata-rata nilai peserta didik dalam Nilai indikator ini belum memiliki capaian November 2021 2
memahami, menggunakan, merefleksi, pengukuran.
dan mengevaluasi teks fiksi.
A.1.3 Kompetensi mengakses dan 69.66 Belum Tersedia 61.26 65.32 66.92 59.5 0 - 100 Rata-rata nilai peserta didik pada kemampuan Nilai indikator ini belum memiliki capaian November 2021 2
menemukan isi teks (L1) menemukan, mengidentifikasi, dan pengukuran.
mendeskripsikan suatu ide atau informasi
eksplisit dalam teks informasional (non-fiksi)
dan sastra.

A.1.4 Kompetensi menginterpretasi dan 65.2 Belum Tersedia 54.5 57.87 60.15 52.56 0 - 100 Rata-rata nilai peserta didik pada kemampuan Nilai indikator ini belum memiliki capaian November 2021 2
memahami isi teks (L2) membandingkan dan mengontraskan ide atau pengukuran.
informasi dalam atau antar teks, membuat
kesimpulan, mengelompokkan, serta
mengombinasikan ide dan informasi dalam
teks atau antar teks informasional
(non-fiksi) dan sastra.

A.1.5 Kompetensi mengevaluasi dan 62.28 Belum Tersedia 53.2 56.6 58.59 51.45 0 - 100 Rata-rata nilai peserta didik pada kemampuan Nilai indikator ini belum memiliki capaian November 2021 2
merefleksikan isi teks (L3) menganalisis, memprediksi, dan menilai pengukuran.
konten, bahasa, dan unsur- unsur dalam teks
informasional (non-
fiksi) dan sastra.
A.2 Kemampuan numerasi 1.74 Di bawah kompetensi 1.68 1.68 1.75 1.65 1-3 Persentase peserta didik berdasarkan Kurang dari 50% peserta didik telah November 2021 1
minimum kemampuan dalam berpikir menggunakan mencapai kompetensi minimum untuk
konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika numerasi.
untuk menyelesaikan masalah sehari-hari
pada berbagai jenis konteks yang relevan.

A.2 Proporsi peserta didik dengan 0% Mahir 0 - 100 Persentase peserta didik berdasarkan Peserta didik mampu bernalar untuk November 2021 1
kemampuan numerasi Mahir kemampuan dalam berpikir menggunakan menyelesaikan masalah kompleks serta
konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika nonrutin berdasarkan konsep matematika
untuk menyelesaikan masalah sehari-hari yang dimilikinya.
pada berbagai jenis konteks yang relevan.

A.2 Proporsi peserta didik dengan 52.94% Cakap 0 - 100 Persentase peserta didik berdasarkan Peserta didik mampu mengaplikasikan November 2021 1
kemampuan numerasi Cakap kemampuan dalam berpikir menggunakan pengetahuan matematika yang dimiliki
konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika dalam konteks yang lebih beragam.
untuk menyelesaikan masalah sehari-hari
pada berbagai jenis konteks yang relevan.

A.2 Proporsi peserta didik dengan 41.18% Dasar 0 - 100 Persentase peserta didik berdasarkan Peserta didik memiliki keterampilan dasar November 2021 1
kemampuan numerasi Dasar kemampuan dalam berpikir menggunakan matematika: komputasi dasar dalam bentuk
konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika persamaan langsung, konsep dasar terkait
untuk menyelesaikan masalah sehari-hari geometri dan statistika, serta menyelesaikan
pada berbagai jenis konteks yang relevan. masalah matematika sederhana yang rutin.

A.2 Proporsi peserta didik dengan kemampuan 5.88% Perlu Intervensi 0 - 100 Persentase peserta didik berdasarkan Peserta didik hanya memiliki pengetahuan November 2021 1
numerasi Perlu Intervensi Khusus Khusus kemampuan dalam berpikir menggunakan matematika yang terbatas (penguasaan
konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika konsep yang parsial dan keterampilan
untuk menyelesaikan masalah sehari-hari komputasi yang terbatas).
pada berbagai jenis konteks yang relevan.

raporpendidikan.kemdikbud.go.id
Dokumen rahasia SMPN 5 BUKIT TAMBUN
1 dari 22
Laporan Rapor Pendidikan SMPN 5 BUKIT TAMBUN 69734125 Tahun 2022

A.2.1 Kompetensi pada domain Bilangan 57.88 Belum Tersedia 54.67 54.93 56.02 54.16 0 - 100 Rata-rata nilai peserta didik dalam berpikir Nilai indikator ini belum memiliki capaian November 2021 2
menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan pengukuran.
alat matematika pada konten bilangan untuk
menyelesaikan masalah
sehari-hari.
A.2.2 Kompetensi pada domain Aljabar 55.32 Belum Tersedia 54.21 54.53 55.44 53.74 0 - 100 Rata-rata nilai peserta didik dalam berpikir Nilai indikator ini belum memiliki capaian November 2021 2
menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan pengukuran.
alat matematika pada konten aljabar untuk
menyelesaikan masalah
sehari-hari.
A.2.3 Kompetensi pada domain Geometri 54.48 Belum Tersedia 54.63 54.75 55.47 54.26 0 - 100 Rata-rata nilai peserta didik dalam berpikir Nilai indikator ini belum memiliki capaian November 2021 2
menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan pengukuran.
alat matematika pada konten geometri untuk
menyelesaikan masalah
sehari-hari.
A.2.4 Kompetensi pada domain Data dan 52.9 Belum Tersedia 52.5 52.85 53.85 51.99 0 - 100 Rata-rata nilai peserta didik dalam berpikir Nilai indikator ini belum memiliki capaian November 2021 2
Ketidakpastian menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan pengukuran.
alat matematika pada konten data dan
ketidakpastian untuk menyelesaikan masalah
sehari-hari.

A.2.5 Kompetensi mengetahui (L1) 55.89 Belum Tersedia 55.11 55.35 56.44 54.63 0 - 100 Rata-rata nilai peserta didik pada Nilai indikator ini belum memiliki capaian November 2021 2
kemampuan memahami fakta, proses, konsep, pengukuran.
dan prosedur.
A.2.6 Kompetensi menerapkan (L2) 53.89 Belum Tersedia 51.41 51.73 52.59 50.87 0 - 100 Rata-rata nilai peserta didik pada Nilai indikator ini belum memiliki capaian November 2021 2
kemampuan menerapkan pengetahuan dan pengukuran.
pemahaman tentang fakta-fakta, relasi,
proses, konsep, prosedur, dan metode pada
konten bilangan dengan konteks situasi
nyata untuk menyelesaikan masalah atau
menjawab
pertanyaan.
A.2.7 Kompetensi menalar (L3) 56.92 Belum Tersedia 55.13 55.2 56.2 54.69 0 - 100 Rata-rata nilai peserta didik pada kemampuan Nilai indikator ini belum memiliki capaian November 2021 2
menganalisis data dan informasi, membuat pengukuran.
kesimpulan, dan memperluas pemahaman
dalam situasi baru, meliputi situasi yang tidak
diketahui sebelumnya atau konteks yang lebih
kompleks.

A.3 Karakter 2.43 Membudaya 2.1 2.22 2.22 2.08 1-3 Rata-rata nilai karakter peserta didik Peserta didik secara proaktif dan konsisten November 2021 1
berdasarkan nilai akhlak pada manusia, menerapkan nilai-nilai karakter pelajar
akhlak pada alam, akhlak bernegara, gotong pancasila yang berakhlak mulia, bergotong
royong, kreativitas, nalar kritis, kebinekaan royong, mandiri, kreatif dan bernalar kritis
global dan kemandirian pada survei karakter. serta berkebinekaan global dalam kehidupan
sehari hari.

A.3.1 Beriman, Bertakwa kepada Tuhan yang 2.77 Membudaya 2.11 2.25 2.25 2.09 1-3 Rata-rata nilai karakter peserta didik yang Peserta didik secara proaktif dan konsisten November 2021 2
Maha Esa, dan Berakhlak Mulia berkaitan akhlak kepada manusia, akhlak telah menerapkan perilaku yang
kepada alam, dan akhlak menunjukkan berakhlak baik pada
bernegara di survei karakter. sesama manusia, alam, dan negara.
A.3.2 Gotong Royong 2.4 Membudaya 2.07 2.21 2.19 2.04 1-3 Kesediaan dan pengalaman berkontribusi Peserta didik telah mengimplementasikan November 2021 2
dalam kegiatan yang bertujuan memperbaiki dan menggerakkan aktivitas terkait kegiatan
kondisi lingkungan fisik dan lingkungan yang bertujuan memperbaiki kondisi
sosial. lingkungan fisik dan lingkungan sosial
secara proaktif serta konsisten.

A.3.3 Kreativitas 2.35 Membudaya 2.17 2.2 2.22 2.15 1-3 Komposit nilai karakter peserta didik Peserta didik telah mengimplementasikan November 2021 2
berdasarkan nilai senang berpikir berbeda, dan menggerakkan aktivitas terkait kegiatan
menerapkan ide baru dalam memecahkan yang menghasilkan pemikiran, gagasan,
masalah, dan membuat karya-karya baru. serta karya yang baru dan berbeda
secara rutin serta konsisten.

A.3.4 Nalar Kritis 2.4 Membudaya 2.06 2.23 2.18 2.05 1-3 Komposit nilai karakter peserta didik Peserta didik secara rutin dan konsisten telah November 2021 2
berdasarkan nilai penelusuran informasi, menelusuri, menganalisis, dan mengevaluasi
analisis dan evaluasi informasi, serta refleksi informasi, serta bertanggung jawab terhadap
etis dalam pengambilan keputusan
keputusan. yang dibuat.
A.3.5 Kebinekaan global 2 Berkembang 2.06 2.15 2.18 2.04 1-3 Komposit nilai karakter peserta didik Peserta didik memiliki ketertarikan terhadap November 2021 2
berdasarkan nilai minat terhadap budaya dari keragaman di berbagai negara serta memiliki
berbagai negara, dan kepedulian pada isu-isu kepedulian terhadap isu- isu global, dan
global. sudah diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
A.3.6 Kemandirian 2 Berkembang 2.08 2.23 2.2 2.06 1-3 Komposit nilai karakter peserta didik Peserta didik terbiasa mengelola pikiran, November 2021 2
berdasarkan nilai melakukan perencanaan perasaan, dan tindakan untuk mencapai tujuan
secara reflektif, dan pengelolaan emosi belajar dalam kehidupan sehari- hari.
dan pengendalian
diri.
C.1 Proporsi GTK bersertifikat 15.38% Kurang 41.61% 24.81% 27.42% 36.47% 0% - 100% Jumlah guru dan tenaga pendidikan di sekolah Satuan Pendidikan dengan proporsi guru Oktober 2021 1
yang memiliki sertifikat dibagi dengan total bersertifikat pendidik kurang.
guru dan tenaga pendidikan
yang ada.
C.2 Proporsi GTK penggerak Indikator Indikator Belum 0.16% 0.23% 0% - 100% Jumlah GTK yang masuk kedalam program Satuan Pendidikan belum menjadi Oktober 2021 1
Belum Relevan guru penggerak dibagi total sasaran program guru penggerak.
Relevan guru.
C.2.1 % guru penggerak Indikator Indikator Belum 0.15 0.13 Jumlah guru yang lulus program guru Satuan Pendidikan belum menjadi Oktober 2021 2
Belum Relevan penggerak dibagi total guru. sasaran program guru penggerak.
Relevan

raporpendidikan.kemdikbud.go.id
Dokumen rahasia SMPN 5 BUKIT TAMBUN
2 dari 22
Laporan Rapor Pendidikan SMPN 5 BUKIT TAMBUN 69734125 Tahun 2022

C.2.2 % KS/wakil KS penggerak Indikator Indikator Belum 0 0 Jumlah lulusan program guru penggerak di Satuan Pendidikan belum menjadi Oktober 2021 2
Belum Relevan daerah yang diangkat menjadi kepala sekolah sasaran program guru penggerak.
Relevan dibagi jumlah lulusan program guru
penggerak di daerah tsb

Provinsi = SMA/SMK/SLB
Kab/Kota = PAUD/SD/SMP.

C.2.3 % pengawas penggerak Indikator Indikator Belum Jumlah lulusan program guru penggerak di Satuan Pendidikan belum menjadi Oktober 2021 2
Belum Relevan daerah yang diangkat menjadi pengawas sasaran program guru penggerak.
Relevan sekolah dibagi jumlah lulusan program guru
penggerak di daerah tsb

Provinsi = SMA/SMK/SLB
Kab/Kota = PAUD/SD/SMP.

C.3 Pengalaman pelatihan GTK 30 Berkembang 16.35 20.99 16.49 15.61 0 - 100 Nilai guru yang pernah mengikuti pelatihan Satuan Pendidikan berkembang dalam Oktober 2021 1
pengetahuan bidang studi, pedagogi, keikutsertaan guru dalam pelatihan.
manajerial, atau pelatihan lain dikali bobot
masing-masing pelatihan.

C.3.1 Pengetahuan bidang studi (termasuk 60% Berkembang 21.91% 28.52% 20.28% 20.89% 0% - 100% Rata-rata persentase guru yang mengikuti Satuan Pendidikan berkembang dalam Oktober 2021 2
magang untuk SMK) pelatihan terkait pengetahuan keikutsertaan guri dalam pelatihan
bidang studi di seluruh sekolah. pengetahuan bidang studi.
C.3.2 Pedagogi 30% Merintis 20.5% 32.96% 24.51% 19.59% 0% - 100% Rata-rata persentase guru yang Satuan Pendidikan sedang merintis Oktober 2021 2
mengikuti pelatihan terkait pedagogi di dalam keikutsertaan guru dalam
seluruh sekolah. pelatihan pengetahuan pedagogik.
C.3.3 Manajerial 0% Merintis 6.65% 1.48% 4.68% 6.36% 0% - 100% Rata-rata persentase guru yang Satuan Pendidikan sedang merintis Oktober 2021 2
mengikuti pelatihan terkait pengetahuan dalam keikutsertaan guru dalam
manajerial di seluruh sekolah. pelatihan penguatan manajerial.
C.5 Nilai uji kompetensi guru 41.8 Kurang 46.18 42.92 43.02 44.2 0 - 100 Rata-rata nilai uji kompetensi guru dalam Satuan Pendidikan dengan rata-rata nilai UKG Desember 2015 1
hal kompetensi pedagogik dan masih kurang.
profesional.
C.5.1 Kompetensi pedagogik 41.41 Kurang 45.35 43.41 41.86 43.65 0 - 100 Total nilai uji kompetensi guru dalam hal Satuan Pendidikan dengan rata-rata nilai Desember 2015 2
kompetensi pedagogik dibagi total guru. UKG Pedadogik masih kurang.
C.5.2 Kompetensi profesional 42.2 Kurang 47.01 42.43 44.17 44.76 0 - 100 Total nilai uji kompetensi guru dalam hal Satuan Pendidikan dengan rata-rata nilai UKG Desember 2015 2
kompetensi profesional dibagi total guru. Profesional masih kurang.

C.6 Kehadiran guru di kelas Data Terbaru Data Terbaru Belum Rata-rata jumlah jam pelajaran kosong Nilai indikator ini belum tersedia. November 2021 1
Belum Tersedia berdasarkan laporan kepala sekolah dan
Tersedia laporan peserta didik.
C.6.1 Kehadiran guru menurut laporan murid Data Terbaru Data Terbaru Belum Nilai kehadiran guru berdasarkan laporan Nilai indikator ini belum tersedia. November 2021 2
Belum Tersedia peserta didik dalam satuan waktu di survei
Tersedia lingkungan belajar.
C.6.2 Kehadiran guru menurut laporan Data Terbaru Data Terbaru Belum Nilai kehadiran guru berdasarkan laporan Nilai indikator ini belum tersedia. November 2021 2
kepala sekolah Belum Tersedia kepala sekolah dalam satuan waktu di survei
Tersedia lingkungan belajar.
C.8 Pemenuhan kebutuhan Guru 85.71% Baik 49.03% 93.29% 82.05% 53.31% 0% - 100% Jumlah formasi guru ASN yang diajukan Satuan Pendidikan yang mampu dalam Oktober 2021 1
dibagi jumlah formasi guru ASN yang melakukan pemenuhan guru.
dibutuhkan berdasarkan data dari
Kemendikbud.
D.1 Kualitas pembelajaran 2.11 Terarah 1.91 1.95 2 1.89 1-3 Rata-rata nilai untuk kualitas pembelajaran Pembelajaran mengarah pada peningkatan Juli 2022 1
manajemen kelas, dukungan afektif, kualitas yang ditunjukkan dengan suasana
aktvitasi kognitif, Pembelajaran praktik vs kelas yang mulai kondusif dan adanya
teori, dan pembelajaran Jarak Jauh di dukungan afektif serta aktivasi kognitif dari
survei guru.
lingkungan belajar.
D.1.1 Manajemen kelas 2 Menerapkan 1.93 1.94 1.96 1.91 1-3 Rata-rata nilai untuk keteraturan suasana kelas
Sebagian kelas suasananya kondusif untuk Juli 2022 2
dan disiplin positif di survei lingkungan melangsungkan pembelajaran dan sejumlah
belajar. guru berupaya aktif untuk melibatkan peserta
didik dalam
pengelolaan kelas.
D.1.2 Dukungan afektif 2.45 Konstruktif 2.06 2.14 2.22 2.02 1-3 Rata-rata nilai untuk dukungan afektif, Dukungan afektif berupa perhatian, Juli 2022 2
perhatian dan kepedulian guru, dan umpan kepedulian dan umpan balik untuk
balik konstruktif di survei lingkungan meningkatkan ekspektasi akademik secara
belajar. konstruktif telah diberikan oleh
guru.
D.1.3 Aktivasi kognitif 1.87 Responsif 1.76 1.77 1.81 1.75 1-3 Rata-rata nilai untuk instruksi yang adaptif, Aktivasi kognitif dalam proses pembelajaran Juli 2022 2
panduan guru, aktivitas interaktif, berupa menciptakan iklim pembelajaran
pembelajaran literasi, pembelajaran numerasi, terbuka dengan memberikan instruksi,
skor iklim pembelajaran terbuka di survei panduan dan aktivitas yang interaktif pada
lingkungan belajar. pembelajaran literasi dan numerasi yang
dipraktekkan oleh guru bersifat terbatas.

D.2 Refleksi dan perbaikan pembelajaran 1.17 Pasif 1.88 1.78 1.96 1.85 1-3 Nilai komposit guru terhadap tingkat aktivitas Upaya peningkatan kualitas pembelajarannya Juli 2022 1
oleh guru refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh sporadis hanya untuk sekedar menyelesaikan
guru. tugas. Guru menggunakan cara berulang
untuk melakukan pembelajaran dan tidak
nampak adanya proses reflektif.

D.2.1 Belajar tentang pembelajaran 48.74 Aktif 46.33 45.21 48.16 45.64 0 - 100 Nilai komposit guru dan kepala sekolah Guru belum secara intensif mencari Juli 2022 2
terhadap aktivitas belajar yang bertujuan referensi pengajaran melalui buku, seminar,
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan diskusi, praktik baik guru lain, dll untuk
mengajar. meningkatkan kualitas pengajaran, namun
masih perlu
ditingkatkan intensitasnya.

raporpendidikan.kemdikbud.go.id
Dokumen rahasia SMPN 5 BUKIT TAMBUN
3 dari 22
Laporan Rapor Pendidikan SMPN 5 BUKIT TAMBUN 69734125 Tahun 2022

D.2.2 Refleksi atas praktik mengajar 48.08 Pasif 48.55 47.75 50.74 47.86 0 - 100 Nilai komposit guru dan kepala sekolah Proses refleksi dilakukan hanya ketika Juli 2022 2
terhadap tingkat refleksi dan perbaikan menghadapi permasalahan dalam proses
pembelajaran oleh guru atas praktik mengajar. pembelajaran. Peningkatan kualitas melalui
proses refleksi belum dilakukan
secara konsisten.
D.2.3 Penerapan praktik inovatif 52.35 Pasif 51.54 52.2 54.34 50.87 0 - 100 Nilai komposit guru dan kepala sekolah Guru pasif mencari cara, sumber, dan strategi Juli 2022 2
terhadap praktik pengajaran guru yang pengajaran baru dalam rangka melakukan
inovatif untuk meningkatkan kualitas inovasi pembelajaran untuk meningkatkan
pengajaran. ketertarikan, keterlibatan, dan pemahaman
peserta didik terhadap
materi pembelajaran.
D.3 Kepemimpinan instruksional 1.67 Terbatas 1.69 1.59 1.74 1.66 1-3 Nilai komposit guru dan kepala sekolah Kepemimpinan instruksional belum mengacu Juli 2022 1
terhadap tingkat kepemimpinan instruksional pada visi misi sekolah, belum mendorong
sekolah yang mendukung perbaikan kualitas perencanaan, praktik dan asesmen
pembelajaran. pembelajaran yang berorientasi pada
peningkatan hasil belajar peserta didik dan
belum mengembangkan program, sistem
insentif dan sumber daya yang mendukung
guru melakukan refleksi dan perbaikan
pembelajaran.

D.3.1 Visi-misi sekolah 53.44 Terarah 47.74 47.65 50.4 46.9 0 - 100 Nilai komposit guru dan kepala sekolah Visi-misi sekolah menjadi acuan dalam Juli 2022 2
terhadap penyampaian dan penerapan visi- perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
misi sekolah yang berpusat pada perbaikan program kerja sekolah serta
pembelajaran. dikomunikasikan kepada warga sekolah.

D.3.2 Pengelolaan kurikulum sekolah 48.96 Disorientasi 45.33 45.04 47.58 44.73 0 - 100 Nilai komposit guru dan kepala sekolah Perencanaan pembelajaran, praktik Juli 2022 2
terhadap pengelolaan pengembangan pembelajaran, dan praktik asesmen di
kurikulum sekolah dengan berorientasi pada satuan pendidikan belum berorientasi pada
peningkatan hasil belajar peserta peningkatan hasil belajar peserta
didik. didik.
D.3.3 Dukungan untuk refleksi guru 48.96 Tersedia 44.97 44.62 46.86 44.4 0 - 100 Nilai komposit guru dan kepala sekolah Sekolah sudah memiliki program, sistem Juli 2022 2
terhadap program, sistem insentif, dan sumber insentif, dan sumber daya yang mulai
daya yang mendukung refleksi guru dan mendukung guru untuk melakukan refleksi
perbaikan pembelajaran. dan perbaikan pembelajaran.

D.4 Iklim keamanan sekolah 2.48 Aman 2.3 2.33 2.42 2.26 1-3 Nilai komposit nilai indeks rasa aman, Satuan pendidikan memiliki lingkungan Juli 2022 1
perundungan, hukuman fisik, kekerasan sekolah yang aman, terlihat dari kesejahteraan
seksual, dan narkoba. psikologis yang baik dan rendahnya kasus
perundungan, hukuman fisik, kekerasan
seksual, dan penyalahgunaan narkoba. Satuan
pendidikan dapat mempertahankan kualitas
warga sekolah dalam mencegah dan
menangani kasus untuk menciptakan iklim
keamanan di
lingkungan sekolah.

D.4.1 Kesejahteraan psikologis murid 2 Berkembang 1.95 1.99 1.99 1.94 1-3 Nilai rata-rata peserta didik terhadap Peserta didik merasa aman dan nyaman ketika Juli 2022 2
kesejahteraan psikologis dan perasaan berada di lingkungan sekolah pada situasi-
aman yang dirasakan di sekolah. situasi tertentu saja.

D.4.2 Kesejahteraan psikologis guru 2 Berkembang 2.01 1.97 2.08 2.02 1-3 Nilai rata-rata kesejahteraan psikologis Guru masih belum sepenuhnya merasa Juli 2022 2
guru yang melingkupi perasaan terhubung sebagai bagian dari satuan pendidikan
dan perasaan senang mengajar di sekolah. sehingga mereka menikmati perannya
sebagai seorang pendidik hanya pada
situasi tertentu saja.
D.4.3 Perundungan 2.75 Aman 2.64 2.7 2.76 2.61 1-3 Nilai komposit nilai dari pengalaman Satuan pendidikan aman dari kasus Juli 2022 2
perundungan peserta didik, konsepsi perundungan. Kepala sekolah dan guru
perundungan guru, efikasi diri perundungan, telah memiliki konsepsi yang tepat dan
dan program dan kebijakan sekolah tentang yakin dengan pengetahuan dan
perundungan. kemampuannya terkait perundungan.

D.4.4 Hukuman fisik 2.63 Aman 2.33 2.29 2.43 2.29 1-3 Nilai komposit nilai dari pengalaman Satuan pendidikan aman dari kasus Juli 2022 2
hukuman fisik peserta didik, konsepsi hukuman fisik. Kepala sekolah dan guru
hukuman fisik peserta didik, dan program dan telah memiliki konsepsi yang tepat dan
kebijakan sekolah tentang hukuman yakin dengan pengetahuan dan
fisik. kemampuannya terkait hukuman fisik.
D.4.5 Kekerasan seksual 2.19 Waspada 2.06 2.14 2.2 2.01 1-3 Nilai komposit nilai dari pengalaman Di satuan pendidikan jarang terjadi kasus Juli 2022 2
kekerasan seksual peserta didik, konsepsi pelecehan seksual. Kepala sekolah dan guru
kekerasan seksual guru, efikasi diri kekerasan sudah memahami konsep, definisi dan
seksual, pengetahuan dan definisi bentuk bentuk-bentuk pelecehan seksual, namun
kekerasan seksual, dan program dan belum cukup yakin dengan kemampuannya
kebijakan sekolah tentang kekerasan seksual. dalam mencegah dan menangani kasus
pelecehan seksual.

D.4.6 Narkoba 3 Aman 2.55 2.6 2.75 2.47 1-3 Nilai komposit nilai dari pengalaman Satuan pendidikan aman dari kasus Juli 2022 2
peserta didik terkait narkoba di sekolah, penyalahgunaan narkoba.Kepala sekolah dan
pengetahuan guru tentang narkoba, dan guru memahami pengertian narkoba dan
program dan kebijakan sekolah tentang contoh penyalahgunaan narkoba.
narkoba.
D.6 Iklim Kesetaraan Gender 3 Membudaya 2.21 2.4 2.29 2.19 1-3 Nilai rata-rata terkait dukungan atas Satuan pendidikan secara aktif Juli 2022 1
kesetaraan gender guru dan pimpinan mensosialisasikan dan menyuarakan
sekolah. dukungan akan pentingnya mewujudkan
kesetaraan hak-hak sipil antar kelompok
gender dengan dasar prinsip keadilan.
D.6.1 Dukungan atas kesetaraan gender Data Terbaru Data Terbaru Belum Nilai rata-rata terkait dukungan atas Nilai indikator ini belum tersedia. November 2021 2
Belum Tersedia kesetaraan gender guru dan pimpinan
Tersedia sekolah.

raporpendidikan.kemdikbud.go.id
Dokumen rahasia SMPN 5 BUKIT TAMBUN
4 dari 22
Laporan Rapor Pendidikan SMPN 5 BUKIT TAMBUN 69734125 Tahun 2022

D.8 Iklim Kebinekaan 2.38 Membudaya 2.24 2.29 2.33 2.22 1-3 Nilai rata-rata guru, kepala sekolah, dan Satuan pendidikan sudah mampu Juli 2022 1
peserta didik terhadap iklim kebinekaan di menghadirkan suasana proses pembelajaran
sekolah. yang menjunjung tinggi toleransi
agama/kepercayaan dan budaya;
mendapatkan pengalaman belajar yang
berkualitas; mendukung kesetaraan
agama/kepercayaan, dan budaya; serta
memperkuat nasionalisme.

D.8.1 Toleransi agama dan budaya 2 Merintis 2.01 2.03 2.07 2 1-3 Nilai rata-rata pimpinan sekolah dan guru Satuan pendidikan mengakui adanya Juli 2022 2
terhadap toleransi agama dan budaya di keragaman agama/kepercayaan dan
sekolah. budaya, tetapi tidak sepenuhnya
menerima keragaman tersebut.
D.8.2 Sikap Inklusif 2.5 Membudaya 2.2 2.37 2.37 2.17 1-3 Nilai rata-rata sikap inklusif peserta didik dan Satuan pendidikan mendukung dan Juli 2022 2
guru. mengakomodir semua peserta didik untuk
mendapatkan pengalaman belajar
yang berkualitas.
D.8.3 Dukungan atas kesetaraan agama dan 2 Merintis 1.89 1.93 1.94 1.88 1-3 Nilai rata-rata terkait dukungan atas Satuan pendidikan mendukung kesetaraan Juli 2022 2
budaya kesetaraan agama dan budaya guru dan hak-hak sipil antara kelompok
pimpinan sekolah. agama/kepercayaan dan budaya mayoritas
dan minoritas. Akan tetapi, dukungan tersebut
sering kali didasari alasan pragmatis dan
cenderung
bersikap pasif.
D.8.4 Komitmen kebangsaan 3 Membudaya 2.84 2.83 2.93 2.82 1-3 Nilai rata-rata terkait komitmen kebangsaan Satuan Pendidikan mengetahui lemahnya Juli 2022 2
pimpinan sekolah dan guru. komitmen kebangsaan dan menindak
pelanggaran tersebut dengan cara-cara yang
demokratis, seperti
bertukar pikiran satu sama lain.
D.10 Iklim Inklusivitas 2.4 Membudaya 1.95 2.04 2.04 1.94 1-3 Nilai rata-rata layanan disabilitas, CBI, Satuan pendidikan sudah mampu Juli 2022 1
sikap terhadap disabilitas, dan fasilitas menghadirkan suasana proses pembelajaran
sekolah disabilitas di sekolah. yang menyediakan layanan yang ramah bagi
peserta didik dengan disabilitas dan cerdas
berbakat
istimewa.
D.10.1 Layanan disabilitas 2.1 Berkembang 1.92 1.96 2.03 1.91 1-3 Nilai rata-rata layanan sekolah yang Satuan pendidikan mulai memiliki Juli 2022 2
melingkupi pengetahuan dan sikap tentang pengetahuan, sikap yang tepat, dan
peserta didik dengan disabilitas. kemampuan untuk melaksanakan praktik
pembelajaran khusus bagi peserta didik
dengan disabilitas.
D.10.2 Layanan sekolah untuk murid cerdas dan 2.1 Berkembang 1.75 1.82 1.86 1.74 1-3 Nilai rata-rata terhadap layanan sekolah yang Satuan pendidikan mulai memiliki Juli 2022 2
bakat istimewa melingkupi pengetahuan dan sikap tentang pengetahuan, sikap yang tepat, dan
peserta didik cerdas dan berbakat istimewa. kemampuan untuk melaksanakan praktik
pembelajaran khusus bagi peserta didik
dengan kecerdasan dan bakat istimewa.

D.10.3 Sikap terhadap disabilitas 3 Menerima 2.17 2.32 2.24 2.17 1-3 Nilai rata-rata sikap guru terhadap disabilitas Peserta didik sudah menerima keberadaan Juli 2022 2
berdasarkan aspek afektif, kognitif, dan peserta didik disabilitas, sehingga merasa
perilaku di survei karakter. nyaman dan bisa
berteman akrab.
D.10.4 Fasilitas dan Layanan Sekolah untuk Siswa Data Terbaru Data Terbaru Belum Komposit indeks atas tingkat Nilai indikator ini belum tersedia. November 2021 2
Disabilitas dan Cerdas Berbakat Istimewa Belum Tersedia pengetahuan, sikap dan layanan
Tersedia pengajaran untuk anak CIBI di survei
lingkungan belajar.
E.1 Partisipasi warga sekolah 1.5 Restriktif 1.79 1.65 1.8 1.76 1-3 Nilai rata-rata partisipasi orang tua dan Satuan pendidikan sangat terbatas melibatkan Juli 2022 1
partisipasi peserta didik dalam pengelolaan orang tua dan peserta didik dalam berbagai
sekolah. kegiatan di satuan
pendidikan.
E.1.1 Partisipasi orang tua 57.65 Restriktif 56.19 53.09 58.48 55.23 0 - 100 Nilai komposit guru dan kepala sekolah Satuan pendidikan masih sangat terbatas Juli 2022 2
terhadap Tingkat keterlibatan orang tua dalam melibatkan orang tua dalam berbagai kegiatan
proses perencanaan, pengembangan, dan di satuan pendidikan.
pelaksanaan
aktivitas di sekolah.
E.1.2 Partisipasi murid 66.06 Selektif 65.83 58.65 68.45 64.14 0 - 100 Nilai komposit guru dan kepala sekolah Satuan pendidikan melibatkan peserta didik Juli 2022 2
terhadap Tingkat keterlibatan peserta didik dalam beberapa kegiatan di satuan pendidikan
dalam proses perencanaan, pengembangan, khususnya berupa kegiatan akademik dan atau
dan pelaksanaan non-akademik.
aktivitas di sekolah.
E.2 Proporsi pemanfaatan sumber daya 34.15% Belum Tersedia 47.13% 28.29% 37.19% 47.46% 0% - 100% Jumlah persentase nilai pembelanjaan non Nilai indikator ini belum memiliki capaian November 2020 1
sekolah untuk peningkatan mutu personil untuk peningkatan mutu pengukuran.
pembelajaran dan GTK di satuan
pendidikan per jenjang.
E.2.1 Proporsi pembelanjaan peningkatan 2.96% Belum Tersedia 3.05% 0.78% 3.14% 3.12% 0% - 100% Persentase pembelanjaan sekolah untuk Nilai indikator ini belum memiliki capaian November 2020 2
mutu guru dan tenaga kependidikan peningkatan mutu guru dan tenaga pengukuran.
kependidikan dibagi total anggaran sekolah
dalam satu tahun di bos salur.

E.2.2 Proporsi pembelanjaan non personil mutu 31.19% Belum Tersedia 44.08% 27.5% 34.05% 44.35% 0% - 100% Persentase pembelanjaan sekolah untuk non Nilai indikator ini belum memiliki capaian November 2020 2
pembelajaran personil kegiatan pembelajaran dibagi total pengukuran.
anggaran sekolah dalam satu
tahun di bos salur.
E.3 Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan 0 Rendah 6.48 31.95 12.31 10 0 - 100 Nilai komposit dari pembelanjaan BOS secaraSatuan pendidikan memiliki proporsi November 2020 1
anggaran daring dan penggunaan SDS. pembelanjaan dana BOS secara daring
yang rendah.
E.3.1 Proporsi pembelanjaan dana BOS 0% Rendah 6.48% 31.95% 12.31% 10% 0% - 100% Jumlah pembelanjaan dana BOS melalui Satuan pendidikan memiliki proporsi November 2020 2
secara daring SIPLah dibagi total anggaran dana BOS yang pembelanjaan dana BOS secara daring yang
diterima dalam satu tahun rendah.
anggaran.

raporpendidikan.kemdikbud.go.id
Dokumen rahasia SMPN 5 BUKIT TAMBUN
5 dari 22
Laporan Rapor Pendidikan SMPN 5 BUKIT TAMBUN 69734125 Tahun 2022

E.3.2 Indeks penggunaan platform SDS Data Terbaru Data Terbaru Belum Jumlah sekolah yang membuat laporan tepat Nilai indikator ini belum tersedia. November 2020 2
sumber daya sekolah - ketepatan Belum Tersedia waktu di platform SDS dan
waktu dan kelengkapan pelaporan Tersedia lengkap.

raporpendidikan.kemdikbud.go.id
Laporan Rapor Pendidikan SMPN 5 BUKIT TAMBUN 69734125 Tahun 2022

Pendidikan lingkungan hidup merupakan hal yang penting untuk menjadi


perhatian di lingkungan pendidikan. Hal yang terpenting dalam pendidikan
lingkungan hidup adalah menumbuhkan kesadaran pribadi peserta didik
tentang pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan hidup dan
pemahaman tentang akibat kerusakan lingkungan bagi kehidupan manusia. Di
samping itu, juga perlu di tumbuhkan pemahaman dan kesadaran pribadi
peserta didik tentang pentingnya pemanfaatan dan pengolahan barang maupun
sumber daya yang dianggap sebagai sampah atau limbah untuk menjadi
sesuatu yang bermanfaat dan bernilai guna misalnya membuat kerajinan dari
bahan bekas. Selain itu, peserta didik diberikan motivasi untuk membuat
apotek sehat dengan menmanfaatkan lingkungan yang ada dengan menanam
tumbuhan yang bermanfaat seperti jahe, kunyit, serai, dan lain lain.
SMP Negeri 5 Bukit Tambun juga memiliki potensi yang menonjol di
bidang olahraga yaitu melalui berbagai kejuaraan seperti Atletik, Tenis Meja,
Badminton dan juga menjuarai Gerak jalan di tingkat kecamatan dan dibidang
agama yaitu melalui berbagai kejuaraan Tahfidz Quran. Prestasi tersebut di
raih melalui berbagai upaya yaitu pembinaan ekstrakurikuler olahraga dan
agama. Yang tidak kalah pentingnya juga pembinaan ekstrakurikuler pramuka
dan kesenian juga rutin dilaksanakan, Pembinaan ekstrakurikuler dapat
berjalan dengan efektif karena didukung oleh beberapa faktor antara lain,
sarana yang memadai , motivasi peserta didik yang tinggi , dan guru
ekstrakurikuler yang aktif.
Dokumen rahasia SMPN 5 BUKIT TAMBUN
Kurikulum SMP Negeri 5 Bukit Tambun disusun agar dapat digunakan
raporpendidikan.kemdikbud.go.id

sebagai acuan sekolah dalam penyusunan dan pengembangan program


pendidikan yang akan dilaksanakan, agar sesuai dengan karakteristik,
potensi, dan kebutuhan peserta didik. Oleh karena itu, dalam pengembangan
kurikulum ini, SMP Negeri 5 Bulit Tambun melibatkan seluruh warga sekolah
dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan (stakeholders).Mengacu
pada uraian landasan tersebut Tim Penjaminan Mutu Satuan pendidikan
(TPMPS) SMP Negeri 5 Bukit Tambun melakukan tupoksinya dengan
Laporan Rapor Pendidikan SMPN 5 BUKIT TAMBUN 69734125 Tahun 2022

menyesuaikan program penjaminan mutu sekolah.

B. LANDASAN HUKUM KURIKULUM TINGKAT SATUAN


PENDIDIKAN (KTSP)
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum,
proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar,
hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di
sekitarnya. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang
memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik
menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan
pendidikan nasional.Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan
yang dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum
yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal
tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai
berikut:
Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia
yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan
untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa
Dokumen rahasia SMPN 5 BUKIT TAMBUN depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu
raporpendidikan.kemdikbud.go.id

menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa


kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan
generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi
muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk
mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
Laporan Rapor Pendidikan SMPN 5 BUKIT TAMBUN 69734125 Tahun 2022

diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris
budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat
dan bangsa masa kini.
a. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di
masa lampau adalahsesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum
untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses
yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional
dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa
yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya
berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai
dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta
didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan
cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan
keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa
bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi,
dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan
berbangsa masa kini.
b. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual
dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu.
Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan
Dokumen rahasia SMPN 5 BUKIT TAMBUN raporpendidikan.kemdikbud.go.id

pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).


Filosofi ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual
dan kecemerlangan akademik.
c. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan
yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan
intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan
berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa
Laporan Rapor Pendidikan SMPN 5 BUKIT TAMBUN 69734125 Tahun 2022

yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan


filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan
potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi
penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun
kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi
sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu
peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai
dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang
peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.
2. Landasan Sosiologis
Landasan Sosiologis. Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar
adanya kebutuhan akan perubahan rancangan dan proses pendidikan
dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan
negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikannasional.
Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa
dilepaskan dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru
dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang
berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus menerus.
Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat menjawab tuntutan
perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian keluaran
pendidikan akan mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam
raporpendidikan.kemdikbud.go.id
Dokumen rahasia SMPN 5 BUKIT TAMBUN

upaya membangun masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-


based society).
3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan
konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik
beserta konteks kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi
pedagogik transformatif. Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum
Laporan Rapor Pendidikan SMPN 5 BUKIT TAMBUN 69734125 Tahun 2022

harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai


dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan
pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya.
Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum
untuk jenjang pendidikan menengah khususnya SMP. Oleh karena itu
implementasi pendidikan di SMP yang selama ini lebih menekankan
pada pengetahuan, perlu dikembangkan menjadi kurikulum yang
menekankan pada proses pembangunan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan peserta didik melalui berbagai pendekatan yang
mencerdaskan dan mendidik. Penguasaan substansi mata pelajaran
tidak lagi ditekankan pada pemahaman konsep yang steril dari
kehidupan masyarakat melainkan pembangunan pengetahuan melalui
pembelajaran otentik. Dengan demikian kurikulum dan pembelajaran
selain mencerminkan muatan pengetahuan sebagai bagian dari
peradaban manusia, juga mewujudkan proses pembudayaan peserta
didik sepanjang hayat.
4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan
standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal
warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
Dokumen rahasia SMPN 5 BUKIT TAMBUN raporpendidikan.kemdikbud.go.id

sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan


standar penilaianpendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi
peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,
berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.Kurikulum 2013
menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum)
dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan
pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman
Laporan Rapor Pendidikan SMPN 5 BUKIT TAMBUN 69734125 Tahun 2022

belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar


belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.
Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil
belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik
menjadi hasil kurikulum.
5. Landasan Yuridis
- Undang-undang No. 20 Tahun 2003
- PP No 19 Tahun 2005 diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2015
- Permendiknas No 22, 23, dan 24 thn 2006
- Permendikbud No.58 Tahun 2014
- Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 Tentang KTSP Pendidikan
Dasar dan Menengah
- Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler
- Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 Tentang Pendidikan
Kepramukaan
- Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal
- Permendikbud Nomor 159 Tahun 2014 Tentang Evaluasi
Kurikulum
- Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Penilaian Hasil
Belajar

Dokumen rahasia SMPN 5 BUKIT TAMBUN - Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang
raporpendidikan.kemdikbud.go.id Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
- Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang standar isi pendidikan
dasar dan menengah
- Permendikbud Nomor 22 Tahun 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses
- Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
- Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang kompetensi inti dan
Laporan Rapor Pendidikan SMPN 5 BUKIT TAMBUN 69734125 Tahun 2022

kompetensi dasar pada kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan


pendidikan menengah sebagaimana telah diubah dengan peraturan
menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 37 Tahun 2018 tentang
perubahan atas peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor
24 Tahun 2016 tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar pada
kurikulum 2013 pada pendidikan dasaar dan menengah; (semester 1
TP.2020/2021)
- Permendikbud Nomor 20 tahun 2018 tentang penguatan
pendidikan karakter
- Keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 719/P/2020 tentang pedoman kurikulum pada
satuan pendidikan dalam kondisi khusus
- Keputusan bersama menteri pendidikan dan kebudayaan, menteri
agama, menteri kesehatan, dan menteri dalam negeri republik
Indonesia Nomor 03/KB/2020, Nomor 612 Tahun 2020, Nomor
HK.03.01/Menkes/502/2020, nomor 119/4536/SJ Tentang perubahan
atas keputusan bersama menteri pendidikan dan kebudayaan, menteri
agama, menteri kesehatan, dan menteri dalam negeri Nomor
03/KB/2021,Nomor 384 Tahun 2021,
- Keputusan badan penelitian dan pengembangan dan perbukuan
Nomor 018/H/KR2020 Tentang kompetensi inti dan kompetensi
dasar pelajaran pada kurikulum 2013 pada pendidikan anak usia dini,

Dokumen rahasia SMPN 5 BUKIT TAMBUN


pendidikan dasar dan pendidikan menengah berbentuk sekolah
raporpendidikan.kemdikbud.go.id

menengah atas untuk kondisi khusus


- Permendikbudristek No.5 Tahun 2022
- Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022
- Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022
- Permendikbudristek No. 21 Tahun 2022
- Permendikbudristek No. 9 Tahun 2022
Laporan Rapor Pendidikan SMPN 5 BUKIT TAMBUN 69734125 Tahun 2022

- Permendikbudristek No. 262/M/ 2022


- Permendikbudristek No. 033/ KR/ 2022
-

C. TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT KTSP


Secara umum tujuan diterapkan Kurikulum adalah untuk memandirikan
dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan
(otonomi), dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan
secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum. Sedangkan secara khusus
tujuannya adalah:

1. Menyamakan persepsi kepala satuan pendidikan, pendidik, tenaga


kependidikan, peserta didik dan Komite sekolah tentang berbagai
peraturan dan perundang-undangan yang mendasari implementasi
kurikulum 2013.
2. Sebagai acuan tekhnis atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran
Dengan harapan agar pembelajaran di SMP Negeri 5 Bukit Tambun dapat
terlaksana dengan baik dan efektif.
3. Sebagai panduan implementasi kurikulum 2013 untuk mempersiapkan
manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta
mampu berkontribusi padakehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia.
Dokumen rahasia SMPN 5 BUKIT TAMBUN raporpendidikan.kemdikbud.go.id

4. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah


dalam mengembangkan kurikulum.
5. Memberdayakan sumber daya yang tersedia.

6. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dalam mengembangkan


kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama untuk mewujudkan
keunggulan sekolah.
7. Untuk memastikan hak anak untuk tetap mendapatkan layanan
Laporan Rapor Pendidikan SMPN 5 BUKIT TAMBUN 69734125 Tahun 2022

Pendidikan, melindungi warga satuan pendidikan dan memastikan


pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, pesertadidik dan orang
tua.

D. PRINSIP PENGEMBANGAN DAN PELAKSANAAN


Dalam kondisi normal prinsip yang dijadikan pertimbangan adalah:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya. Kurikulum SMP Negeri 5 Bukit Tambun
dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan
tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan
potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta
tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran
berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu. Kurikulum SMP Negeri 5 Bukit Tambun
dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan
tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat,
status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum SMP Negeri 5 Bukit
Dokumen rahasia SMPN 5 BUKIT TAMBUN Tambun meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan
raporpendidikan.kemdikbud.go.id

lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam


keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,
semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan,
Laporan Rapor Pendidikan SMPN 5 BUKIT TAMBUN 69734125 Tahun 2022

teknologi, dan seni.


4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pengembangan kurikulum SMP
Negeri 5 Bukit Tambun dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan
pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan
akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan. Substansi kurikulum SMP Negeri 5
Bukit Tambun mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan kepada proses
pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat. Sehingga mencerminkan keterkaitan antara
unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang
serta arah pengembangan manusia seutuhnya. Seimbang antara
kepentingan nasional dan kepentingan daerah.Pengembangan kurikulum
senantiasa memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah
untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam
raporpendidikan.kemdikbud.go.id
Dokumen rahasia SMPN 5 BUKIT TAMBUN

kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


Pengembangan Kurikulum SMP Negeri 5 Bukit Tambun dilakukan oleh Tim
Pengembang Kurikulum Sekolah, dilaksanakan di bawah koordinasi dan
supervisi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan
Anambas. Pelaksanaan kurikulum merupakan tanggung jawab satuan
pendidikan SMP Negeri 5 Bukit Tambun.

Anda mungkin juga menyukai