Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nathaniel Atra Pratama

Kelas : 3D-D4MP
No Presensi : 21

STUDI KASUS 1
PEMASARAN INTERNASIONAL

1. L'oreal adalah perusahaan kosmetik dan produk kecantikan terbesar di dunia. Pada perusahaan
ini berbasis di Perancis dan berkantor pusat di Paris. Perusahaan ini focus bergerak dalam bidang
produksi dan pemasaran yang berkonsentrasi pada pewarna rambut, perawatan kulit, parfum dan
wewangian, produk tata rias dan penataan rambut. Produk L’oreal juga berbasis pada bidang
dermatologi dan farmasi. Produk L’oreal dibuat untuk pelanggan individu dan profesional.
L’oreal beroperasi di lebih dari 130 negara seperti Asia, Amerika, Eropa Timur dan Barat melalui
25 merek internasional. Strategi pemasaran internasional L’Oreal terkonsentrasi pada arena lintas
budaya yang mencakup empat tujuan pasar. Yaitu, 1.) Pasar Asia, 2.) Pasar Eropa, 3.) Pasar
Amerika Utara dan 4.) Kawasan Afrika, Timur dan Pasifik. Identifikasikan poin – poin
keberhasilan strategi pemasaran L’oreal khususnya diwilayah pasar Asia!

2. Pemasaran sebuah produk tidak selalu menghasilkan kesuksesan, namun juga tidak sedikit
produk – produk yang harus gagal dipasaran dengan berbagai alas an penyebabnya. Carilah
sebuah contoh cerita produk atau merek produk (nama merek) yang pernah gagal dipasaran suatu
negara (diutamakan selain negara Indonesia) dan kemukakan penyebab kegagalan tersebut!

Jawaban
1. Studi Kasus 1: Keberhasilan Strategi Pemasaran L'oreal di Pasar Asia
 Pengenalan Produk yang Sesuai dengan Kebutuhan Pasar: L'oreal telah berhasil
di pasar Asia karena kemampuannya untuk memahami dan memenuhi kebutuhan dan
preferensi konsumen Asia. Mereka mengembangkan produk-produk yang sesuai
dengan tipe kulit dan rambut yang umum di Asia, serta mengikuti tren kecantikan
lokal.
 Inovasi dan Riset Pasar yang Kuat: L'oreal terkenal dengan investasi besar dalam
penelitian dan inovasi produk. Mereka beradaptasi dengan cepat terhadap tren dan
teknologi terbaru di dunia kecantikan, yang memungkinkan mereka untuk
memasukkan produk-produk yang sesuai dengan pasar Asia.
 Pemasaran yang Tepat Sasaran: L'oreal memiliki pemahaman yang mendalam
tentang budaya dan nilai-nilai di berbagai negara Asia. Mereka mengelola pemasaran
mereka secara lokal dengan menggunakan selebriti dan influencer yang relevan di
setiap pasar, serta berpartisipasi dalam perayaan dan festival lokal.
 Diversifikasi Merek: L'oreal tidak hanya fokus pada satu merek, tetapi mereka
memiliki beberapa merek internasional yang mengakomodasi berbagai segmen pasar
di Asia. Misalnya, mereka memiliki merek seperti L'oreal Paris, Maybelline,
Lancôme, dan Kiehl's yang melayani berbagai preferensi konsumen.
 Kemitraan Lokal: L'oreal juga menjalin kemitraan dengan merek lokal yang sudah
mapan di beberapa negara Asia. Ini memungkinkan mereka untuk memahami lebih
baik pasar lokal dan memiliki akses yang lebih baik ke saluran distribusi.
 Komitmen terhadap Keberlanjutan: Di beberapa pasar Asia yang semakin peduli
terhadap keberlanjutan, L'oreal memiliki program-program keberlanjutan yang
memungkinkan mereka berkontribusi positif pada masyarakat dan lingkungan, yang
sesuai dengan nilai-nilai lokal.
 Kualitas Produk yang Konsisten: L'oreal dikenal karena kualitas produk-
produknya yang konsisten. Ini telah memenangkan kepercayaan konsumen di Asia
dan di seluruh dunia.

2. Contoh Produk yang Gagal di Pasar Internasional


 Salah satu contoh produk yang gagal di pasar internasional adalah "Google
Glass". Google Glass adalah produk wearable yang dikembangkan oleh Google.
Ini adalah kacamata pintar yang memiliki kemampuan untuk menampilkan
informasi seperti peta, cuaca, pesan teks, dan lainnya dalam pandangan pengguna.

Penyebab kegagalan Google Glass di pasar internasional termasuk:


 Harga yang Tinggi: Google Glass dijual dengan harga yang sangat tinggi,
membuatnya tidak terjangkau bagi sebagian besar konsumen. Harga yang tinggi ini
menjadi hambatan besar untuk adopsi massal.
 Masalah Privasi: Google Glass memunculkan banyak kekhawatiran tentang privasi,
karena penggunaannya dapat merekam video dan audio tanpa sepengetahuan orang
lain. Ini mengakibatkan larangan penggunaan di berbagai tempat, seperti restoran dan
kasino.
 Desain yang Kontroversial: Desain yang futuristik dan mencolok dari Google Glass
membuatnya terlihat aneh bagi sebagian orang. Ini menghambat penerimaan dari
segmen konsumen yang lebih luas.
 Keterbatasan Fungsionalitas: Pada awalnya, Google Glass memiliki keterbatasan
dalam hal fungsi dan aplikasi yang tersedia, membuatnya kurang berguna dalam
kehidupan sehari-hari.
 Kurangnya Dukungan Pengembangan Aplikasi: Developer tidak memiliki
insentif yang cukup untuk mengembangkan aplikasi untuk Google Glass, karena
ukuran pasar yang terbatas.

Anda mungkin juga menyukai