Anda di halaman 1dari 71

[<] |-> DISPLAY PRINT |M| |X|

| home | | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Rem

Komponen Rem Konvensional


Special Tools . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19-2
Indeks Lokasi Komponen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19-3
Pengoperasian Sistem Rem dan
Pemeriksaan Kebocoran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19-4
Penyetelan Brake Pedal dan Brake Pedal
Position Switch . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19-5
Pemeriksaan dan Penyetelan Parking Brake . . . . . . . 19-6
Pembuangan Udara dari Sistem Rem . . . . . . . . . . . . . 19-7
Diagram Sirkuit Brake System Indicator . . . . . . . . . . . 19-9
Pengetesan Parking Brake Switch . . . . . . . . . . . . . . . . 19-10
Pengetesan Brake Fluid Level Switch . . . . . . . . . . . . . 19-10
Penggantian dan Pemeriksaan
Brake Pad Depan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19-11
Pemeriksaan Brake Disc Depan . . . . . . . . . . . . . . . . . 19-13
Overhaul Brake Caliper Depan . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19-14
Pelepasan/Pemasangan MasterCylinder . . . . . . . . . . . 19-15
Pembongkaran Master Cylinder . . . . . . . . . . . . . . . . . 19-16
Perakitan Kembali Master Cylinder . . . . . . . . . . . . . 19-17
Penyetelan Toleransi Brake Booster
Pushrod . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19-19
Pemeriksaan Brake Booster . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19-20
Penggantian Brake Booster . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19-22
Pemeriksaan Drum Brake Belakang . . . . . . . . . . . . . . . 19-23
Penggantian Brake Shoe Belakang . . . . . . . . . . . . . . 19-25
Pembongkaran/Pemeriksaan Wheell Cylinder
Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19-28
Pemeriksaan Brake Hose dan Brake Line ... . . . . . . .. . 19-29
Pemeriksaan Brake Hose dan Brake Line . . . . . . . . . . 19-29
Penggantian Brake Hose . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19-30
Penggantian Parking Brake Cable . . . . . . . . . . . . . . . . 19-32

Komponen ABS
(Anti-lock Brake System) . . . . . . . . . . . . . . . 19-35

| home | | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen Rem Konvensional

Special Tools

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Indeks Lokasi Komponen


CATATAN: Gambar untuk tipe LHD, tipe RHD serupa

Pemeriksaan Brake Booster,


hal. 19-20
Penggantian Brake Booster,
hal. 19-22

Diagram Sirkuit Brake System


Indicator, hal 19-9
Pemeriksaan Brake Hose dan Parking Brake Switch, hal 19-10
Line hal. 19-29 Brake Fluid Level Switch, hal. 19-10
Penggantian Brake Hose, hal
19-30 REM BELAKANG
Pemeriksaan Brake Drum Belakang, hal
19-23
Penggantian Brake Shoe Belakang, hal
19-25
Pembongkaran/Pemeriksaan Cylinder
Wheel Belakang, hal 19-28

Penggantian Parking Brake


Cable, hal. 19-32

Pemeriksaan dan Penyetelan


Parking Brake, hal. 19-6
Pemeriksaan dan Penggantian Brake
Pad Depan, hal. 19-11
Pemeriksaan Brake Disc Depan, hal. Peyetelan Brake Pedal dan Brake Pedal Position
19-13 Switch, hal. 19-5
Overhaul Brake Caliper Depan, hal.
19-14

Pelepasan/Pemasangan Master Cylinder,


hal 19-16
Pembongkaran, hal 19-16
Pemasangan Kembali, Hal 19-17
Penyetelan Toleransi Brake Booster
Pushrod, hal. 19-19
Brake System Bleedng, hal. 19-7

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen Rem Konvensional

Pengoperasian Sistem Rem dan Pemeriksaan Kebocoran


Periksa semua komponen berikut:
Komponen Prosedur
Brake Booster (A) Periksa pengoperasian rem dengan menekan rem selama test drive. Jika rem tidak berfungsi dengan
benar, periksa brake booster. Ganti brake booster sebagai satu rangkaian komponen jika brake boost-
er tidak berfungsi dengan benar atau jika ada tanda-tanda kebocoran.
Pemeriksaan Piston Cup dan • Periksa pengoperasian rem dengan menekan rem. Periksa apakah ada kerusakan atau tanda-
Pressure Cup (B) tanda kebocoran cairan rem. Bongkar dan periksa master cylinder jika pedal tidak berfungsi
dengan benar atau jika ada kerusakan atau tanda-tanda kebocoran cairan rem. Ganti secondary
piston dan primary piston sebagai satu rangkaian komponen setiap kali master cylinder dibongkar.
• Periksa perbedaan brake pedal stroke saat brake pedal ditekan cepat atau perlahan. Bongkar dan
periksa master cylinder jika terdapat perbedaan pada brake stroke. Ganti secondary piston dan pri-
mary piston sebagai satu rangkaian komponen setiap kali master cylinder dibongkar.

Brake Hose (C) Periksa kerusakan atau tanda-tanda kebocoran cairan rem. Ganti brake hose dengan yang baru jika
brake hose rusak atau bocor.
Caliper Piston Seal dan Periksa pengoperasian rem dengan menekan rem. Periksa kerusakan atau tanda-tanda kebocoran
Piston Boot (D) cairan rem. Jika pedal tidak berfungsi dengan benar, rem macet, atau ada kerusakan atau tanda-
tanda kebocoran cairan rem, bongkar dan periksa brake caliper. Ganti boot dan seal dengan yang
baru setiap kali brake caliper dibongkar

Wheel Cylinder Piston Cup Periksa pengoperasian rem dengan menekan rem.
dan Dust Cover (E) Periksa apakah ada kerusakan atau tanda-tanda kebocoran cairan rem. Bongkar dan periksa wheel
cylinder jika pedal tidak berfungsi dengan benar, rem macet, atau jika ada kerusakan atau tanda-
tanda kebocoran cairan rem. Ganti piston cup (model dengan KQ, KU, dab KT: piston assembly) dan
dust cover dengan yang baru setiap kali wheel cylinder dibongkar.

CATATAN: Gambar untuk tipe LHD, tipe RHD serupa.

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Penyetelan Brake Pedal dan Brake Pedal Position Switch


Ketinggian Pedal 4. Tekan brake pedal position switch hingga plunger-nya
tertekan penuh (Ujung berulir (A) menyentuh pad (B)
1. Putar brake pedal position switch (A) berlawanan arah pada pedal arm). Kemudian putar brake pedal position
jarum jam, dan tarik sampai tidak lagi menyentuh brake switch searah jarum jam untuk menguncinya. Celah
pedal. antara brake pedal position switch dan pad secara
otomatis akan disetel ke 0, 7 mm (0,03 in.) dengan
2. Angkat karpet. Pada celah bukaan insulator, ukur mengunci switch. Pastikan brake light mati saat pedal
ketinggian pedal (B) dari bagian tengah dari sisi kiri dilepaskan.
(RHD: sisi kanan) dari pedal pad (C).

Ketinggian pedal standar (dengan karpet


dilepaskan):
CVT: 145 mm (5.71 in)
M/T: 141 mm (5.55 in)

5. Periksa toleransi gerak brake pedal sesuai dengan


uraian berikut ini.

Toleransi Gerak (Free Play) Pedal


1. Dengan mesin dimatikan, periksa toleransi gerak (A)
pada pedal pad (B) dengan menekan pedal mengguna-
kan tangan.

Free Play; 1 – 5 mm (0.04 – 0.2 in.)

3. Kendurkan pushrod locknut (A), dan kencangkan atau


kendurkan dengan tang hingga ketinggian standar pedal
dari lantai tercapai. Setelah penyetelan, kecangkan
locknut. Jangan lakukan penyetelan ketinggian pedal
dengan pushrod tertekan.

Menurunkan pedal

2. Jika toleransi gerak (free play) pedal berada di luar nilai


Menaikkan yang telah ditentukan, setel brake pedal position switch
pedal (C). Jika toleransi gerak pedal kurang tepat, hal ini akan
mengakibatkan rem macet.

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen Rem Konvensional

Pemeriksaan dan Penyetelan Parking Brake


Pemeriksaan Penyetelan

1. Tarik parking brake lever (A) dengan gaya sebesar 196 CATATAN: Setelah melakukan servis pada brake shoe
N (20 kgf, 44 Ibf) untuk mengoperasikan parking brake belakang, kendurkan parking brake adjusting nut; hidupkan
sepenuhnya. Parking brake lever harus terkunci dalam mesin, dan tekan brake pedal beberapa kali agar rem
jumlah "klik" (B) yang telah ditentukan. melakukan penyetelan sendiri (self adjusting) sebelum
melakukan penyetelan parking brake.
Jumlah "klik" penguncian lever: 7 – 10
1. Ganjal roda-roda depan, kemudian angkat bagian bela-
kang kendaraan, dan pastikan tertopang dengan benar.
Ditarik dengan gaya 196 N (20 kgf, 44 lbf)

2. Lepaskan console cover.

3. Tarik parking brake lever ke atas sebanyak satu “klik”.

2. Setel parking brake jika jumlah "klik" lever (tuas rem)


tidak sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan.

4. Kencangkan adjusting nut (A) hingga parking brake


memberi sedikit hambatan saat roda-roda belakang
diputar.

5. Lepaskan parking brake lever sepenuhnya, dan periksa


apakah parking brake tidak memberi hambatan saat
roda-roda belakang diputar. Bila perlu, lakukan penyete-
lan ulang.

6. Pastikan parking brake berfungsi dengan sempurna


pada saat parking brake lever ditarik ke atas sepenuh-
nya.

7. Pasang kembali console cover.

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Pembuangan Udara dari Sistem Rem


CATATAN: 2. Pasang sebuah selang plastik bening pada bleed screw
• Jangan gunakan lagi cairan yang telah dibuang. pertama, dan masukkan ujung selang lainnya
• Gunakan hanya Genuine Honda DOT 3 Brake Fluid. ke penampung cairan rem yang baru.
Penggunaan cairan rem merk lain dapat meyebabkan
korosi dan mempersingkat masa pemakaian sistem. 3. Dengan bantuan orang kedua, pompa brake pedal
• Pastikan cairan rem tidak terkontaminasi oleh debu dan secara perlahan beberapa kali, kemudian berikan
benda-benda lainnya. tekanan yang stabil.
• Jaga agar cairan rem tidak tertumpah pada kendaraan;
dapat merusak cat; jika lapisan cat terkena cairan rem, 4. Kendurkan brake bleed screw kiri depan untuk
bersihkan segera dengan air. melepaskan udara keluar dari sistem. Kemudian
• Reservoir pada master cylinder harus berada pada kencangkan bleed screw dengan benar.
tanda MAX (bagian atas) sebelum prosedur pembuang-
an udara dilakukan dan periksa setelah membuang 5. Ulangi prosedur tersebut untuk tiap roda sesuai dengan
udara pada tiap brake caliper. Tambahkan cairan bila nomor urutan yang telah ditentukan hingga tidak ada
perlu. lagi gelembung udara dalam cairan.

URUTAN PEMBUANGAN UDARA:


Metode Konvensional
Kanan Depan Kanan Belakang
1. Pastikan ketinggian cairan rem di reservoir berada di
garis ketinggian (A) MAX (bagian atas).

Kiri Depan Kiri Belakang

6. Isi kembali reservoir master cylinder ke garis ketinggian


MAX (bagian atas).

(ke halaman selanjutnya)

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen Rem Konvensional

Membuang Udara dari Sistem Rem (lanj.)


Pelepasan Tekanan

1. Pasang power probe pressure bleeder adapter yang


sesuai pada master cylinder.

2. Perhatikan urutan pembuangan udara dalam Metode


Konvensional, dan ikuti petunjuk pembuangan udara
yang terlampir pada pressure bleeder Anda.

Lokasi Bleed Screw


DEPAN:

BELAKANG:

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Diagram Sirkuit Brake System Indicator

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen Rem Konvensional

Pengetesan Parking Brake Switch Pengetesan Brake Fluid Level Switch


1. Lepaskan console cover dan lepaskan konektor (A) dari Periksa kontinuitas antara terminal-terminal (A) dengan
switch (B). pengapung (float) berada di posisi bawah dan atas

 Keluarkan seluruh cairan rem dari reservoir. Dengan float


berada di bawah, seharusnya terdapat kontinuitas.
 Isi reservoir dengan cairan rem hingga level MAX (bagian
atas) (B). Dengan float berada di atas, seharusnya tidak
terdapat kontinuitas.

ATAS
BAWAH

2. Periksa kontinuitas antara terminal positif dan ground


bodi:

 Saat parking brake lever ditarik (C), seharusnya


terdapat kontinuitas.
 Saat parking brake lever dilepaskan (D), seharus-
nya tidak terdapat kontinuitas.

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Pemeriksaan dan Penggatian Brake Pad Depan

Penggantian
HATI-HATI
Sering menghirup debu brake pad, terlepas dari kom- 1. Lepaskan bolt (A), dan buka tangkup caliper (B) agar
posisi kandungan bahannya, dapat membahayakan tidak menghalangi. Periksa apakah hose dan pin boot
kesehatan Anda. rusak atau berubah bentuk.
• Hindari menghirup partikel debu.
• Jangan gunakan selang udara atau sikat untuk mem-
bersihkan unit rem. Gunakan vacuum cleaner yang
sesuai.

Pemeriksaan

1. Angkat bagian depan kendaraan, dan pastikan tertopang


dengan benar. Lepaskan roda-roda depan.

2. Periksa ketebalan pad bagian dalam (A) dan pad bagian


luar (B). Ketebalan backing plate tidak termasuk dalam
perhitungan.

Ketebalan brake pad:


Standar: 8.5 — 9.5 mm (0.33 — 0.37 in.) 2. Lepaskan pad shim (A) dan pad (B).
Batas Servis: 1.6 mm (0.06 in.)

Pad bagian dalam:

Pad bagian luar:

3. Jika ketebalan brake pad kurang dari batas servis,


ganti semua pad sebagai satu kesatuan.

(ke halaman selanjutnya)

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen Rem Konvensional

Memeriksa dan Mengganti Brake Pad Depan (lanj.)


3. Lepaskan pad retainer (A). 10. Dorong piston (A) ke dalam, sehingga caliper akan
terpasang tepat di atas shim. Pastikan piston boot
berada di posisinya, agar piston boot tidak rusak
saat pemutaran caliper ke bawah.

4. Bersihkan caliper dengan teliti, hilangkan semua karat,


dan periksa apakah beralur dan retak.

5. Periksa apakah brake disc rusak dan retak.

6. Oleskan Dow Molykote M77 grease pada retainer, di


area permukaan kontak dengan caliper bracket.

7. Pasang pad retainer. Bersihkan gemuk yang berlebihan


di retainer. Brake disc dan pad yang terkontaminasi 11. Tangkupkan caliper ke bawah ke posisinya. Hati-hati,
akan berkurang daya pengeremannya. Jangan sampai jangan sampai merusak pin boot, pasang bolt (B) dan
gemuk mengenai disc dan pad. kencangkan sesuai torsi yang telah ditentukan.

8. Oleskan Dow Molykote M77 grease atau Daikalub 12. Tekan brake pedal beberapa kali untuk memastikan
528D grease pada kedua sisi pad shim (A), bagian brake dapat beroperasi, kemudian lakukan test drive.
belakang pad (B), dan area lain yang ditunjuk tanda
panah. Bersihkan gemuk yang berlebihan di shim. CATATAN: Pengoperasian rem mungkin membutuhkan
Brake disc dan pad yang terkontaminasi akan berku- pedal stroke yang lebih besar sesaat setelah brake
rang daya pengeremannya. Jangan sampai gemuk pad diganti sebagai satu unit. Setelah beberapa kali
mengenai disc dan pad. penggunaan brake pedal, pedal stroke akan kembali
ke normal.

13. Setelah pemasangan, periksa apakah ada kebocoran


di hose dan line joint atau line connection, dan ken-
cangkan kembali bila perlu.

9. Pasang brake pad dan pad shim dengan tepat. Pasang


pad dengan indikator keausan (C) berada di bagian
dalam.
Jika pad yang lama akan kembali digunakan, Anda
harus memasang kembali brake pad di posisi semula,
untuk mencegah terjadinya kehilangan sementara
efisiensi pengereman.

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Pemeriksaan Brake Disc Depan


Toleransi Ketebalan dan Kesejajaran

1. Angkat bagian depan kendaraan, dan pastikan kendaraan 1. Angkat bagian depan kendaraan, dan dan pastikan ken-
ditopang dengan benar. Lepaskan roda-roda depan. daraan ditopang dengan benar.

2. Lepaskan brake pad (lihat halaman 19-11). 2. Lepaskan brake pad (lihat halaman 19-11).

3. Periksa kerusakan dan keretakan pada permukaan disc. 3. Dengan menggunakan micrometer (A), ukur ketebalan
Bersihkan disc dengan teliti dan hilangkan semua karat. disc pada delapan titik, dengan jarak antar titik sekitar
45O dan 10 mm (0.4 in.) ke dalam dari tepi luar disc.
4. Pasang flat washer yang sesuai (A) dan wheel nut, dan Ganti brake disc jika pengukuran terkecil kurang dari
kencangkan nut sesuai torsi yang telah ditentukan untuk batas refinishing maksimum.
menahan brake disc pada hub.
Ketebalan Brake Disc:
Standar: 20.9 – 21.1 mm (0.82 – 0.83 in.)
Batas refinishing maks.: 19 mm (0.75 in.)

Kesejajaran Brake Disc: 0.015 mm (0.0006 in.) maks.

CATATAN: Nilai ini merupakan perbedaan maksimum


yang diperbolehkan di antara pengukuran ketebalan.

5. Tempatkan dial gauge terhadap brake disc seperti pada


gambar, dan ukur toleransi (runout) pada jarak 10 mm
(0,4 in) dari tepi bagian luar disc.
4. Jika disc melampaui batas servis untuk kesejajaran,
Toleransi (Runout) Brake Disc: lakukan refinishing pada brake disc dengan on-car
Batas Servis: 0.10 mm (0.004 in.) brake lathe. Kwik-Lathe produksi Kwik-way
Manufacturing Co. dan “Front Brake Disc Lathe” yang
6. Jika toleransi disc melampaui batas servis, lakukan ditawarkan oleh Snap-on Tools Co. sangat direkomen-
refinishing pada brake disc. dasikan untuk pengoperasian ini.

Batas refinishing maks: 19 mm (0.75 in.) CATATAN: Jika brake disc melampaui batas servis
untuk refinishing, ganti brake disc (lihat halaman 18-13).
CATATAN:
• Jika brake disc melampaui batas refinishing maksi-
mum, ganti brake disc (lihat halaman 18-13).
• Disc baru harus di-refinishing jika toleransinya lebih
dari 0.10 mm (0.004 in.).

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen Rem Konvensional

Overhaul Brake Caliper Depan

HATI-HATI
Sering menghirup debu brake pad, terlepas dari komposisi kandungan bahannya, dapat membahayakan kesehatan Anda.
 Hindari menghirup partikel debu
 Jangan gunakan selang udara atau sikat untuk membersihkan unit rem. Gunakan vacuum cleaner yang sesuai

Lepaskan, bongkar, periksa, rakit kembali, dan pasang caliper, dan perhatikan hal-hal berikut:
 Jangan biarkan cairan rem mengenai kendaraan; cairan rem dapat merusak lapisan cat; jika cairan rem mengenai lapisan
cat, segera cuci bagian tersebut dengan air.
 Agar cairan rem tidak menetes, tutup hose joint yang terbuka dengan kain atau handuk.
 Rendam dan cuci semua komponen ke dalam cairan rem dan keringkan dengan udara; semprot semua saluran dengan
udara bertekanan.
 Sebelum perakitan kembali, periksa apakah semua bagian tersebut sudah bersih dari debu atau benda asing lainnya.
 Ganti komponen-komponen yang lama dengan yang baru seperti yang telah ditentukan pada gambar
 Saat menggunakan kembali pad, selalu pasang pad pada posisi semula agar efisiensi pengereman tidak hilang.
 Jangan gunakan kembali cairan bekas.
 Selalu gunakan cairan rem Genuine Honda DOT 3. Penggunaan cairan rem merk lain dapat menyebabkan korosi dan
mempersingkat usia pemakaian sistem.
 Jangan mencampur cairan rem merk lain karena mungkin tidak sesuai dengan kendaraan Anda.
 Lumasi piston, piston seal groove, dan caliper bore dengan cairan rem yang bersih.
 Pastikan tidak ada gemuk atau oli pada brake disc atau pad.
 Ganti komponen karet dengan yang baru setiap kali dilepaskan.
 Setelah memasang caliper, periksa apakah brake hose dan line bocor, terhambat, atau terpilin.

Ganti.

Ganti.

INDIKATOR KEAUSAN
Pasang pad bagian dalam (inner pad) dengan
indikator keausan mengarah ke atas.

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Pelepasan/Pemasangan Master Cylinder


CATATAN: Jangan biarkan cairan rem mengenai kendara- 8. Pasang master cylinder dengan urutan terbalik dari pro-
an; cairan rem dapat merusak lapisan cat; jika cairan rem ses pembongkarannya, dan perhatikan hal-hal berikut:
mengenai lapisan cat, segera cuci bagian tersebut dengan
air. • Ganti semua komponen karet dengan komponen baru
setiap kali master cylinder dilepaskan.
1. Kendaraan dengan M/T: lepaskan reservoir bracket (A) • Periksa celah pushrod sebelum pemasangan master
dan xxxxxxxxxxxxxx cylinder, dan setel bila perlu (lihat halaman 19-19).
• Gunakan rod seal baru saat perakitan kembali.
• Lumasi bagian dalam bore lip dan bagian luar di
sekeliling rod seal baru dengan seal grease yang
direkomendasikan dalam master cylinder set.
• Pasang rod seal pada brake booster dengan sisi alur
(G) mengarah ke master cylinder.
• Periksa ketinggian dan toleransi gerak (free play)
brake pedal setelah pemasangan master cylinder, dan
setel bila perlu (lihat halaman 19-5).

2. Lepaskan reservoir cap dan keluarkan cairan rem dari


master cylinder reservoir.

3. Lepaskan brake fluid level sensor connector (A).

4. Lepaskan brake line (B) dari master cylinder (C). Agar


cairan rem tidak tumpah, tutup hose joint dengan kain
atau handuk bengkel.

5. Lepaskan master cylinder mounting nut (D) dan washer.

6. Lepaskan master cylinder dari brake booster (E). Hati-


hati, jangan sampai brake line tertekuk atau rusak saat
master cylinder dilepaskan.

7. Lepaskan seal (F) dari brake booster.

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen Rem Konvensional

Pembongkaran Master Cylinder


1. Lepaskan circlip (A) sambil mendorong secondary 4. Lepaskan secondary piston (A) dan primary piston (B).
piston (B) ke dalam.

5. Lepaskan reservoir seal (A) dari reservoir cap (B).


2. Lepaskan reservoir (A).

3. Lepaskan stop pin (B) sambil mendorong secondary


piston (C) ke dalam.
6. Lepaskan strainer (C) dan grommet (D) dari reservoir
(E).

CATATAN: Jika reservoir dan master cylinder body


dipisahkan, ganti grommet lama dengan yang baru.

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Perakitan Kembali Master Cylinder


CATATAN:
 Jika mengganti primary piston, secondary piston, atau master cylinder body, periksa dan setel celah pushrod (lihat hal.
19-19) sebelum memasang master cylinder.
 Rendam dan cuci semua komponen ke dalam cairan rem dan keringkan dengan udara; semprot semua saluran dengan
udara bertekanan.
 Sebelum perakitan kembali, periksa apakah semua bagian tersebut sudah bersih dari debu atau benda asing lainya.
 Ganti komponen lama dengan komponen baru apabila diperlukan.
 Gunakan hanya ciran rem Genuine Honda DOT 3. Penggunaan ciran rem merk lain dapat menyebabkan korosi dan
mempersingkat masa pemakaian sistem.
 Jangan mencampur ciran rem merk lain karena mungkin tidak sesuai dengan kendaraan Anda.
 Ganti master cylinder jika bore-nya rusak atau aus. Jangan menghaluskan atau melakukan modifikasi pada bore.
 Lumasi piston cup, pressure, cup dan master cylinder bore dengan cairan rem yang bersih.
 Gunakan gemuk yang telah direkomendasikan pada unit master cylinder seal.

1. Pasang reservoir seal di alur reservoir cup.

2. Pasang strainer, reservoir cup yang telah dirakit, dan grommet baru pada reservoir.

Ganti.

(Dengan ABS)

Ganti.

Ganti.
Ganti.

Ganti.

(Tanpa ABS)

(ke halaman selanjutnya)

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen Rem Konvensional

Perakitan Kembali Master Cylinder (lanj.)


3. Lumasi cup (A) primary piston yang baru (B) dengan 6. Pada kendaraan dengan ABS: luruskan slot di primary
cairan rem yang bersih, kemudian pasang primary piston dengan stop pin hole (A) dengan cara mendorong
piston ke master cylinder. secondary piston (B) ke dalam, dan pasang stop pin (C).

CATATAN: Pada kendaraan dengan ABS, periksa


apakah valve stem (C) bergerak dengan lancar dengan
mendorongnya sedikit ke slot di piston. Pasang piston
sehingga slot di piston lurus dengan stop pin hole di
master cylinder.

Dengan ABS:

7. Pasang reservoir (D) ke master cylinder.

8. Pasang circlip (A) yang baru sambil mendorong


secondary piston (B) ke dalam.
Tanpa ABS:

4. Lumasi cup (A) secondary piston yang baru (B) dengan


cairan rem yang bersih.
9. Setel toleransi pushrod (lihat halaman 19-19).

10. Gunakan seal grease yang direkomendasikan di mas-


ter cylinder seal set ke rod seal yang baru, dan pasang
seal tersebut ke brake booster (lihat halaman 19-15).

5. Gunakan seal grease yang direkomendasikan di master


cylinder seal set ke secondary cup (C), kemudian
pasang secondary piston ke master cylinder.

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Peyetelan Toleransi (Clearance) Brake Booster Pushrod


Special Tool yang diperlukan 5. Dengan feeler gauge (A), ukur celah (clearance) antara
• Pushrod adjustment gauge 07JAG-SD40100 gauge body dan adjusting nut (B) seperti yang dita-
• Vacuum gauge 07404-5790301 mpilkan pada gambar di bawah. Jika clearance antara
• Tube joint adapter 07410-5790501 gauge body dan adjusting nut sebesar 0,4 mm (0,02
in.), maka clearance pushrod-ke-piston sebesar 0 mm.
CATATAN: Clearance (celah) master cylinder pushrod ke Namun, jika clearance antara gauge body dan adjust-
piston harus diperiksa dan disetel jika perlu, sebelum ing nut sebesar 0 mm, maka clearance pushrod-ke-pis-
memasang master cylinder. ton sebesar 0,4 (0,02 in.) atau lebih. Oleh karena itu,
penyetelan dan pemeriksaan kembali harus dilakukan.
1. Tempatkan special tool (A) pada master cylinder body
(B), dorong center shaft (C) hingga bagian atasnya (D) Clearance: 0 – 0.4 mm (0 – 0.02 in.)
menyentuh ujung secondary piston (E) dengan memutar
adjusting nut (F).

6. Jika celah (clearance) tidak tepat, kendurkan star lock-


nut (A) dan putar adjuster (B) ke dalam dan ke keluar
2. Tanpa mengubah posisi center shaft, pasang special untuk penyetelan.
tool (A) di belakang booster.  Setel clearance sewaktu booster di-vacuum-kan
sesuai dengan nilai yang ditentukan.
 Tahan clevis (C) sambil melakukan penyetelan.

3. Pasang master cylinder nut (B), dan kencangkan 7. Kencangkan star locknut.
dengan torsi yang telah ditentukan.
8. Lepaskan special tool (D).
4. Hubungkan booster, segaris dengan vacuum gauge (C)
0 – 101 kPa (0 – 760 mmHg, 30 in. Hg) ke engine vac-
uum supply booster, dan pertahankan putaran mesin
yang akan memberikan vacuum sebesar 66kPa (500
mmHg, 20 in.Hg).
(ke halaman selanjutnya)

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen Rem Konvensional

Peyetelan Toleransi (Clearance) Pemeriksaan Brake Booster


Brake Booster Pushrod (lanj.)
Special Tool yang diperlukan:
 Vacuum gauge 07404-5790301
9. Periksa panjang pushrod (A) seperti yang ditampilkan
pada gambar di bawah jika booster telah dilepaskan.  Pressure gauge 07406-5790201

Jika panjangnya tidak tepat, kendurkan pushrod lock-  Attachment 07410-5790101


nut (B) dan putar clevis (C) ke dalam atau ke luar  Tube joint adapter 07410-5790501
untuk penyetelan.  Pressure gauge joint pipe 07510-6340101

Tes Kebocoran

1. Pasang vacuum gauge (A) di antara brake booster dan


periksa valve.

10. Pasang master cylinder.(lihat hal 19-15).

2. Nyalakan mesin, setel putaran mesin dengan menekan


accelerator pedal (pedal gas) sampai vacuum gauge
berada pada 40.0 – 66.7 kPa (300 – 500 mmHg, 11.8 –
19.7 in.Hg), kemudian matikan mesin.

3. Baca vacuum gauge.

Jika vacuum turun 2,7 kPa (20 mmHg, 0,8 in.Hg) atau
lebih setelah 30 detik, periksa kebocoran pada kompo-
nen berikut:
 Check valve
 Vacuum hose, pipe
 Seal
 Brake booster
 Master cylinder

CATATAN: Jangan coba-coba membongkar brake


booster. Ganti brake booster sebagai satu kesatuan unit
dengan brake booster yang baru.

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Tes Fungsi 6. Tekanan berikut harus diperhatikan pada pressure


gauge di setiap vacuum.
1. Pasang vacuum gauge sama seperti pada tes kebocoran.
Dengan model ABS:
2. Hubungkan oil pressure gauge (A) ke master cylinder
dengan menggunakan attachment (special tool) seperti
ditampilkan pada gambar.

3. Kuras udara melalui valve (B).

Tanpa model ABS:

7. Periksa kebocoran pada master cylinder jika tampilan


pressure gauge tidak sesuai dengan batas-batas yang
ditentukan pada tabel di atas.
4. Nyalakan mesin dan biarkan pada putaran idle. Tes Booster Check Valve
5. Dengan bantuan orang kedua, tekan brake pedal
1. Lepaskan brake booster vacuum hose (check valve
pada 98 N (10 kgf, 22 lbf) dan 294 N (30 kgf, 22 lbf.ft),
terpasang) (A) pada sisi booster.
diukur menggunakan pressure gauge (A) yang dijual
bebas.

2. Nyalakan mesin dan biarkan pada putaran idle.


Harus terdapat vacuum . Jika tidak, hal itu berarti
check valve tidak berfungsi dengan benar. Ganti
brake booster vacuum hose dan check valve, dan
lakukan pengetesan kembali.

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen Rem Konvensional

Penggantian Brake Booster


1. Lepaskan master cylinder (lihat halaman 19-15). 5. Lepaskan clip (A) dan joint pin (B), dan lepaskan
penambat (yoke) dari brake pedal.
2. Lepaskan evaporative emission (EVAP) canister (A) dari
holder.

6. Lepaskan brake mounting nut (C).

7. Lepaskan brake booster (A) dari ruang mesin.

CATATAN
3. Lepaskan brake line (B) dari brake line clip.
• Hati-hati, jangan sampai merusak permukaan booster
4. Lepaskan clutch hose (M/T) (C) dari holder. dan alur booster stud bolt.
• Hati-hati, jangan sampai brake line tertekuk atau
5. Lepaskan vacuum hose (D) dari brake boster. rusak.

6. Dari kabin kendaraan, lepaskan instrument panel stay


(A).

8. Pasang brake booster dengan urutan terbalik dari pro-


ses pembongkarannya, dan perhatikan hal-hal berikut:

• Setel toleransi pushrod sebelum memasang brake


booster (lihat halaman 19-19).
• Gunakan clip baru pada setiap pemasangan.
• Setelah pemasangan brake booster dan master
cylinder, isi reservoir dengan cairan rem baru,
kemudian kuras brake system (lihat halaman 19-7),
dan setel ketinggian dan toleransi gerak (free play)
brake pedal (lihat halaman 19-5).

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Pemeriksaan Drum Brake Belakang

HATI-HATI
Sering menghirup debu brake pad, terlepas dari komposisi kandungan bahannya, dapat membahayakan kesehatan Anda.
 Hindari menghirup partikel debu
 Jangan gunakan selang udara atau sikat untuk membersihkan unit brake. Gunakan vacuum cleaner yang sesuai

CATATAN:
• Brake lining atau brake drum yang terkontaminasi akan mengurangi daya pengereman.
• Ganjal roda depan sebelum mendongkrak bagian belakang kendaraan.

1. Angkat bagian belakang kendaraan, dan pastikan kendaraan ditopang dengan benar. Lepaskan roda-roda belakang.

2. Lepaskan parking brake, dan lepaskan brake drum belakang (lihat hal. 18-27).

Periksa apakah bocor.

Ditandai kiri dan kanan.

Periksa apakah ratchet teeth


sudah aus dan rusak.

Ditandai kiri dan kanan.

Periksa apakah kendur


dan rusak.

Ganti.

Pasang dengan kencang


pada tension pin.

Jika brake shoe akan digunakan


kembali, tandai dan pasang kembali
ke posisinya yang semula. Periksa apakah kendur Periksa apakah kendur
dan rusak. dan rusak.
Periksa apakah aus dan rusak
Pasang dengan kencang Pelepasan dan Pemasangan,
pada tension pin. hal 18-27

(ke halaman selanjutnya)

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen Rem Konvensional

Pemeriksaan Drum Brake Belakang (lanj.)


3. Periksa wheel cylinder (A) dari kebocoran. 8. Ukur diameter dalam pada parking brake drum dengan
inside vernier caliper.

Diameter Dalam Parking Brake Drum:


Standar: 179.9 – 180.0 mm (7.083 – 7.087 in.)
Batas servis: 181 mm (7.126 in.)

4. Periksa apakah parking brake lining (B) retak, tipis,


aus, atau terkontaminasi.

5. Ukur ketebalan parking brake lining (C). Ketebalan


brake shoe tidak termasuk dalam perhitungan.
9. Jika diameter dalam brake drum melebihi batas servis,
Ketebalan Parking Brake Lining: ganti brake disc/drum belakang.
Standar: 4.3 mm (0.17 in.)
Batas servis: 1.0 mm (0.04 in.) 10. Periksa apakah brake drum tergores, kasar, berkarat
atau retak.
6. Jika ketebalan brake lining kurang dari batas servis,
ganti parking brake sebagai satu kesatuan.

7. Periksa apakah hub bearing beroperasi dengan lancar.


Jika perlu diperbaiki, ganti (lihat hal 18-27).

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Penggantian Brake Shoe Belakang


4. Lepaskan parking brake cable dari parking brake
HATI-HATI lever, dan lepaskan brake shoe dari backing plate.
Sering menghirup debu brake pad, terlepas dari kom-
posisi kandungan bahannya, dapat membahayakan 5. Lepaskan clevis (A), adjuster bolt (B), dan clevis (C),
kesehatan Anda. dan pisahkan brake shoes (D).
• Hindari menghirup partikel debu
• Jangan gunakan selang udara atau sikat untuk mem-
bersihkan unit brake. Gunakan vacuum cleaner yang
sesuai.

CATATAN:
• Brake lining atau brake drum yang terkontaminasi akan
mengurangi kemampuan pengereman kendaraan.
• Ganjal roda-roda depan, sebelum mengdongkrak bagian
belakang kendaraan.

Pembongkaran
1. Lepaskan brake drum (lihat hal 18-27).

2. Lepaskan lower return spring (A), dan lower return


spring (B).

6. Lepaskan self-adjuster spring (E) dan self-adjuster lever


(F).

7. Lepaskan U-clip (A), dan lepaskan parking brake lever


(B) dari sisi belakang brake shoe (C).

3. Lepaskan tension pin (A) dengan memutarnya, sambil


mendorong retainer spring (B).

(ke halaman selanjutnya)

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen Rem Konvensional

Penggantian Brake Shoe Belakang (lanj.)


Perakitan Kembali 3. Pasang self-adjuster (A) dan self-adjuster spring (B)
pada sisi depan brake shoe (C).
1. Pasang parking brake lever (A) pada brake shoe
belakang (B), dan kencangkan dengan U-clip baru (C).
Jepit U-clip dengan kencang sehingga clip tidak dapat
terlepas.

4. Hubungkan parking breke cable ke sisi belakang brake


2. Gunakan Molykote ke tepi sisi belakang dari brake shoe (D), dan rakit brake shoe dengan clevis (E),
shoe, seperti ditampilkan dalam gambar. Bersihkan sisa adjuster bolt (F), dan clevis (G).
gemuk. Jangan sampai gemuk mengenai brake lining.
5. Pasang shoe pada backing plate dengan menempatkan
Tepi sisi belakang dari brake shoe bagian atas brake shoe ke wheel cylinder piston, dan
bagian bawah shoe ke locating plate.

6. Pasang tension pin (A) dan kencangkan dengan retainer


spring dengan cara memutar pin, sambil mendorong
retainer spring (B).

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

7. Lepaskan lower return spring (A), dan lower return


spring (B).

8. Pasang brake drum.

9. Pasang roda belakang.

10. Jika wheel cylinder telah dilepaskan, lepaskan udara


dari sistem rem (lihat halaman 19-7).

11. Tekan brake pedal beberapa kali agar rem menyetel


sendiri secara otomatis (self-adjusting).

12. Setel parking brake (lihat halaman 19-6).

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen Rem Konvensional

Pembongkaran/Pemeriksaan Wheel Cylinder Belakang


CATATAN:
• Jangan biarkan cairan rem mengenai kendaraan; cairan rem dapat merusak lapisan cat; jika cairan rem mengenai lapisan
cat, segera cuci bagian tersebut dengan air.
• Agar cairan rem tidak menetes, tutup hose joint yang terbuka dengan kain atau handuk.
• Rendam dan cuci semua komponen ke dalam cairan rem dan keringkan dengan udara; semprot semua saluran dengan
udara bertekanan.
• Sebelum perakitan kembali, periksa apakah semua bagian tersebut sudah bersih dari debu atau benda asing lainnya.
• Ganti komponen-komponen yang lama dengan yang baru seperti yang telah ditentukan pada gambar
• Pastikan tidak ada debu atau benda asing lainnya yang dapat menimbulkan kontaminasi pada cairan rem.
• Jangan gunakan cairan rem bekas.
• Selalu gunakan cairan rem Genuine Honda DOT 3. Penggunaan cairan rem merk lain dapat menyebabkan korosi dan
mempersingkat masa pemakaian sistem.
• Jangan mencampur cairan rem yang berbeda merk karena mungkin tidak sesuai untuk kendaraan Anda.
• Lumasi piston, piston cup, dan wheel cylinder dengan cairan rem yang bersih.
• Pastikan tidak ada gemuk atau oli pada brake lining atau brake drum.
• Ganti semua komponen karet dengan yang baru setiap kali komponen dilepaskan.
• Cylinder I.D. 15.87 mm (0.625 in) type (Model KQ,KU dan KT)

Gunakan sealant pada area ini saat


memasang wheel cylinder ke backing
plate
CATATAN: Jangan oleskan sealant
pada ulirnya.

Ganti.

Ganti.
(Model KQ, KU dan KT)

Model KE, KG
dan KR

Periksa apakah lubang (bore)


tergores atau berlubang-lubang
Ganti. Model KQ, KU dan KT:
CATATAN: Pasang Cylinder I.D. 15.87 mm (0.625 in.)
dengan lip meng- Model KE, KG dan KR:
hadap ke dalam Cylinder I.D. 17.46 mm (0.687 in.)

Ganti.
Periksa apakah kendur dan rusak

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Pemeriksaan Brake Hose dan Line


1. Periksa apakah brake shoe rusak, cacat, bocor, terhambat, dan terpilin.

2. Periksa apakah brake line rusak, berkarat, dan bocor. Periksa juga apakah brake line tertekuk.

3. Periksa kebocoran pada hose dan line joint atau titik sambung hose dan line, dan kencangkan kembali jika perlu.

4. Periksa kerusakan dan kebocoran pada master cylinder dan ABS modulator unit (jika dilengkapi)

CATATAN: Ganti brake hose clip setiap kali brake hose diservis.

ke

ke

ke

ke

ke ke

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen Rem Konvensional

Penggantian Brake Hose


CATATAN: 4. Lepaskan brake hose mounting bracket (A) dari body.
• Jangan biarkan cairan rem mengenai kendaraan; cairan
rem dapat merusak lapisan cat; jika cairan rem mengenai
lapisan cat, segera cuci bagian tersebut dengan air.
• Agar cairan rem tidak menetes, tutup sambungan pipa
yang terbuka dengan kain atau handuk bengkel.
• Sebelum perakitan kembali, periksa apakah semua kom-
ponen sudah bersih dari debu atau benda asing lainnya.
• Ganti komponen-komponen yang lama dengan yang baru
sesuai dengan petunjuk yang diberikan.

Pelepasan
1. Ganti brake hose (C) bila brake hose terpilin, retak atau
jika saluran bocor.

5. Lepaskan brake hose mounting bracket dari brake


hose joint (B).

6. Lepaskan banjo bolt (A), dan lepaskan brake hose (B)


dari caliper.

2. Lepaskan cord clip, dan lepaskan wheel sensor cord


(C) dari brake hose mounting bracket (A).

3. Putuskan brake line dari brake hose joint (A) dengan


menggunakan 10 mm flare nut wrench (B).

7. Lepaskan brake hose dari damper bracket (C), kemudian


singkirkan.

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Pemasangan 12. Hubungkan brake line (A) ke brake hose joint (B).
8. Pasang brake hose baru (A) pada damper bracket (B)
dengan flange bolt 8 mm.

13. Pasang wheel sensor cord (B) ke brake hose mounting


bracket (A) dengan clip, seperti ditampilkan dalam
gambar.

9. Hubungkan brake hose ke caliper dengan banjo bolt


(C) dan sealing washer baru (D).

10. Dengan meluruskan pin (C) terhadap lubang (D),


pasang brake hose mounting bracket (A) pada brake
hose joint (B) dengan flange bolt 8 mm.

14. Setelah pemasangan brake hose, lepaskan udara dari


sistem rem (lihat halaman 19-7).

15. Lakukan pemeriksaan berikut:

• Periksa apakah brake hose dan line joint bocor,


kencangkan bila perlu.
• Periksa apakah brake hose tersumbat dan terpilin.

11. Pasang brake hose mounting bracket (A) pada body


dengan flange bolt 6 mm. Jangan sampai brake hose
terpilin.

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen Rem Konvensional

Penggantian Parking Brake Cable


Indeks Gambar

Periksa kelancaran
pengoperasian.

Periksa apakah gerakannya


terganggu.

(Bidang luncur)

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

CATATAN: 7. Pasang cable baru dengan urutan terbalik dari proses


• Parking brake cable tidak boleh tertekuk atau terganggu. pembongkarannya, dan perhatikan hal-hal berikut:
Hal seperti ini akan mengakibatkan pengoperasian men-
jadi tidak lancar dan kerusakan dini. • Hati-hati, jangan sampai kabel tertekuk atau terpilin.
• Lihat Indeks Gambar jika diperlukan selama prosedur ini. • Luruskan proyeksi (E) parking cable holder dengan
celah irisan (F) pada bagian masukan backing plate.
1. Lepaskan parking brake lever sepenuhnya. • Masukkan, hingga alur (G) di cable holder lurus
dengan lubang cutout (H) pada bagian masukan
2. Lepaskan console cover (lihat halaman 20-78). cable.
• Pasang cable clip dengan memasukkan straight end
3. Kendurkan parking brake cable adjusting nut (A). (H) clip ke dalam celah irisan (I) pada bagian masukan
kabel dan kencangkan parking cable holder.

8. Lakukan penyetelan parking brake (lihat halaman 19-6).

4. Lepaskan brake shoe (lihat halaman 19-25) dan


lepaskan parking brake cable (A) dari parking brake
lever pada sisi brake shoe.

5. Lepaskan cable clip (B) dari bagian masukan kabel (C)


di sisi backing plate yang sebaliknya (D).

6. Tarik parking brake cable dan lepaskan dari backing


plate.

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Rem

Komponen ABS (Anti-lock Brake System)


Special Tools . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19-28
Informasi Troubleshooting Umum . . . . . . . . . . . . . . . . 19-29
Indeks Troubleshooting DTC . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19-30
Indeks Troubleshooting Gejala Komponen . . . . . . . . . 19-36
Uraian Sistem . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19-37
Diagram Sirkuit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19-38
Troubleshooting DTC . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19-46
Troubleshooting ABS Indicator Circuit . . . . . . . . . . . . 19-48
Pembongkaran dan Pemasangan
ABS Modulator-Control Unit . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19-61
Pemeriksaan Wheel Sensor . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19-62
Penggantian Wheel Sensor . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19-63

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen ABS
Special Tools

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Indeks Lokasi Komponen

FUSE/RELAY BOX DI BAWAH DASHBOARD

FUSE/RELAY BOX DI RUANG MESIN

Pemeriksaan, hal. 19-70


Penggantian, hal. 19-71

Pemeriksaan, hal. 19-70


Pemeriksaan, hal. 19-70 Penggantian, hal. 19-71
Penggantian, hal. 19-71

Pemeriksaan, hal. 19-70


Pelepasan dan Pemasangan, hal. 19-69 Penggantian, hal. 19-71

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen ABS

Informasi Troubleshooting Umum


ABS Indicator Diagnostic Trouble Code (DTC)

 Jika sistem OK, ABS indicator akan mati 2 detik setelah  Memori dapat menyimpan berapapun DTC. Namun, jika
ignition switch diputar ke ON (II) tanpa menghidupkan DTC yang sama terdeteksi lebih dari sekali, maka DTC
mesin. yang terakhir yang akan ditulis, bukan DTC yang
 ABS indicator akan terus menyala jika ABS control unit sebelumnya. Karena itu, meski permasalahan yang sama
mendeteksi adanya masalah pada sistem. Namun, terdeteksi berulang-ulang, sistem akan menyimpannya
meskipun sistem beroperasi dengan benar, ABS indica- sebagai DTC tunggal.
tor akan menyala dalam kondisi-kondisi berikut:  DTC diindikasikan sesuai dengan urutan terjadinya,
– Hanya roda-roda penggerak (drive wheel) yang dimulai dari yang terakhir terjadi.
berputar  DTC disimpan di EEPROM (non-volatile memory). Karena
– Satu roda penggerak terkunci itu, DTC yang tersimpan tidak akan dihapus meski baterai
– Roda-roda kendaraan selip diputuskan, ignition switch dimatikan, atau sistem kembali
– ABS tetap beroperasi dalam jangka waktu yang lama ke normal. Lakukan prosedur yang telah ditentukan untuk
– Kendaraan terkena gangguan sinyal listrik menghapus DTC.

Untuk menentukan sumber penyebab masalah, ajukan Self-diagnosis


pertanyaan tentang masalah tersebut kepada pelanggan
serta pertimbangkan kondisi-kondisi di atas.
 Self-diagnosis dapat dikelompokkan ke dalam 2
kategori:
 Jika terdeteksi adanya masalah dan ABS indicator
– Initial diagnosis (diagnosis awal).
menyala, terdapat kasus-kasus ketika indikator tetap
Dilakukan tepat setelah ignition switch ON (II) dan
menyala sampai ignition switch diputar ke OFF, dan
berlangsung hingga ABS Indicator mati
kasus-kasus ketika indikator mati secara otomatis saat
– Regular diagnosis (diagnosis reguler):
sistem kembali ke normal.
– DTC 61: ABS Indicator akan mati secara otomatis jika Dilakukan tepat setelah diagnosis awal sampai ignition
sistem kembali ke normal switch diputar ke OFF.
– DTC 11, 13, 15, 17, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 54,  Jika terdeteksi adanya masalah melalui self-diagnosis,
atau 81: ABS Indicator tetap menyala sampai ignition maka sistem akan:
switch diputar ke OFF, terlepas dari apakah sistem – Menyalakan ABS Indicator ON.
kembali ke normal atau tidak. – Menyimpan DTC
– DTC 12, 14, 16, 18, 21, 22, 23, 24, 51, atau 52: ABS – Menghentikan pengoperasian ABS
Indicator mati jika kendaraan dikemudikan lagi dan
sistem OK setelah ignition switch diputar dari OFF ke
ON (II). Kickback

Pump motor akan beroperasi jika ABS berfungsi dan fluid di


reservoir dipaksa keluar menuju master cylinder sehingga
menyebabkan kickback di brake pedal.

Pump Motor
 Pump motor akan beroperasi jika ABS berfungsi.
 ABS control unit akan memeriksa pengoperasian pump
motor jika kendaraan dikemudikan untuk pertama kalinya
setelah ignition switch diputar ke ON (II). Anda akan
mendengar motor beroperasi, dimana kondisi tersebut
normal.

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Bagaimana Melakukan Troubleshooting DTC Metode SCS Short Connector (Kecuali model
ABS dengan KH, KD, KK):
Prosedur flowchart untuk troubleshooting mengasumsikan 1. Dengan ignition switch OFF, hubungkan SCS short con-
bahwa penyebab masalah masih ada dan ABS indicator nector (A) ke service check connector (2P)(B), di bawah
masih menyala. Jika Anda mengikuti flowchart, sedangkan dashboard di sisi pengemudi.
indikator tidak menyala, hal ini dapat mengakibatkan kesala-
han diagnosis.
Ilustrasi konektor menunjukkan konektor terminal perem-
puan dengan garis tepi tunggal dan konektor terminal laki-
laki dengan garis tepi ganda.

1. Ajukan pertanyaan tentang kondisi ini kepada pelanggan


jika terjadi masalah, dan cobalah menciptakan kondisi
yang sama untuk troubleshooting. Perhatikan kapan ABS
indicator menyala, seperti: selama kontrol ABS, setelah
kontrol ABS, dan saat kendaraan berada pada
kecepatan tertentu, dsb.

2. Jika ABS indicator tidak menyala selama test-drive,


tetapi troubleshooting dilakukan berdasarkan pada DTC,
periksa apakah konektor kendur, kontak terminal buruk,
dsb., sebelum Anda memulai troubleshooting.
2. Putar ignition switch ke ON (II) tanpa menginjak brake
3. Setelah troubleshooting, hapus DTC dan lakukan test- pedal.
drive.Pastikan ABS indicator tidak menyala.
CATATAN: Jika pedal brake diinjak saat ignition switch
diputar ke ON(II), sistem akan beralih ke DTC clearing
Bagaimana Memunculkan DTC ABS
mode.

Metode Honda PGM Tester:


1. Dengan ignition switch OFF, hubungkan Honda PGM
Tester atau HDS (A) ke 16P Data Link Connector (DLC)
(B), di bawah dashboard di sisi pengemudi.

2. Putar ignition switch ke ON (II), dan ikuti instruksi pada


PGM Tester untuk menampilkan DTC pada layar. Setelah
menentukan DTC, lihat Indeks Troubleshooting DTC.

CATATAN: Lihat buku manual Honda PGM Tester untuk (ke halaman selanjutnya)
instruksi yang lebih spesifik.

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen ABS

Informasi Troubleshooting Umum (lanj.)


3. Frekuensi kedipan mengindikasikan DTC. DTC Metode DLC Terminal Box (Model dengan KH, KD, KK):
diindikasikan oleh sejumlah kedipan panjang dan 1. Dengan ignition switch diputar ke OFF, hubungkan DLC
singkat. Satu kedipan panjang setara dengan 10 kedi- terminal box (A) ke 16P Data Link Connector (DLC) (B)
pan singkat. Jumlahkan kedipan panjang dan singkat di bawah dashboard sisi pengemudi.
untuk menentukan DTC. Setelah menentukan DTC,
lihat Indeks Troubleshooting DTC.

CATATAN:
• Jika DTC tidak disimpan, indikator ABS akan mati
selama 3,6 detik, dan kemudian menyala kembali.
• Jika indikator tetap menyala, lakukan troubleshooting
untuk "Indikator ABS tidak mati" (lihat hal. 19-66).

Sistem tidak akan mengindikasikan DTC jika kondisi-


kondisi berikut tidak terpenuhi:
• Ignition switch diputar ke ON (II).
• SCS circuit terhubung singkat ke body ground
sebelum ignition switch diputar ke ON (II).

2. Masukkan plug kabel jumper (C) ke plug hole no.4 dan


no.9 pada DLC terminal box, kemudian tekan switch.
Contoh DTC15
Kedipan singkat
Kedipan panjang (lima kali)
3. Putar ignition switch ke ON (II) tanpa menginjak brake
pedal.

CATATAN: Jika pedal brake diinjak saat ignition switch


diputar ke ON(II), sistem akan beralih ke DTC clearing
mode.
Contoh DTC22
Kedipan singkat
Kedipan panjang (dua kali) (dua kali)

4. Putar ignition switch ke OFF.

5. Cabut SCS short connector dari service check


connector.

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

4. Frekuensi kedipan mengindikasikan DTC. DTC Bagaimana Menghapus DTC ABS


diindikasikan oleh sejumlah kedipan panjang dan
singkat. Satu kedipan panjang setara dengan 10 kedi- Metode Honda PGM Tester:
pan singkat. Jumlahkan kedipan panjang dan singkat 1. Dengan ignition switch diputar ke OFF, hubungkan
untuk menentukan DTC. Setelah menentukan DTC, Honda PGM Tester (A) ke 16P Data Link Connector (B)
lihat Indeks Troubleshooting DTC. di bawah dashboard di sisi pengemudi.

CATATAN:
• Jika DTC tidak disimpan, indikator ABS akan mati
selama 3.6 detik, dan kemudian menyala kembali.
• Jika indikator tetap menyala, lakukan troubleshooting
untuk "Indikator ABS tidak mati".

Sistem tidak akan mengindikasikan DTC jika kondisi-


kondisi berikut tidak terpenuhi:
• Brake pedal tidak diinjak.
• Ignition switch diputar ke ON (II).
• SCS circuit terhubung singkat ke body ground,
sebelum ignition switch diputar ke ON (II).

Contoh DTC15 2. Putar ignition switch ke ON (II), dan hapus DTC dengan
Kedipan singkat
Kedipan panjang (lima kali) mengikuti instruksi pada layar di PGM Tester.

CATATAN: Lihat buku manual Honda PGM Tester untuk


instruksi yang lebih spesifik.

Contoh DTC22
Kedipan singkat
Kedipan panjang (dua kali) (dua kali)

5. Putar ignition switch ke OFF.

6. Lepaskan DLC terminal box dari DLC.

(ke halaman selanjutnya)

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen ABS

Informasi Troubleshooting Umum (lanj.)


Metode SCS Short Connector (Kecuali model dengan 7. Setelah beberapa detik, indikator ABS akan berkedip 2
KH, KD, KK): kali dan DTC dihapus. Jika indikator tidak berkedip dua
1. Dengan ignition switch diputar ke OFF, hubungkan SCS kali, ulangi butir 1 – 6. Jika indikator ABS tetap
short connector (A) ke service check connector (2P) (B) menyala setelah berkedip 2 kali, periksa DTC, karena
di bawah dashboard di sisi pengemudi. sebelumnya terdeteksi masalah selama initial diagno-
sis, sebelum beralih ke DTC clearing mode.

8. Putar ignition switch ke OFF.

9. Lepaskan SCS short connector dan service check


connector.

2. Injak brake pedal.

3. Putar ignition switch ke ON (II) sambil tetap menginjak


brake pedal.

4. Setelah indikator ABS mati, lepaskan brake pedal.

5. Setelah indikator ABS menyala, injak kembali brake


pedal.

6. Setelah indikator ABS mati, lepaskan brake pedal.

DTC tidak dapat dihapus jika kondisi-kondisi berikut


tidak terpenuhi:
• Kecepatan kendaraan 6 mph (10 km/jam) atau
kurang.
• SCS circuit dihubungkan singkat ke body ground
sebelum ignition switch diputar ke ON (II).
• Brake pedal diinjak sebelum ignition switch diputar ke
ON (II).

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Metode DLC Terminal Box (Kecuali model dengan KH, 8. Setelah beberapa detik, indikator ABS akan berkedip 2
KD, KK): kali dan DTC dihapus. Jika indikator tidak berkedip dua
1. Dengan ignition switch diputar ke OFF, hubungkan DLC kali, ulangi butir 1 – 7. Jika indikator ABS tetap menyala
terminal box (A) ke 16P Data Link Connector (DLC) (B) setelah berkedip 2 kali, periksa DTC, karena sebelum-
di bawah dashboard di sisi pengemudi. nya terdeteksi masalah selama initial diagnosis,
sebelum beralih ke DTC clearing mode.

9. Putar ignition switch ke OFF.

10. Lepaskan DLC terminal box dari DLC.

2. Masukkan plug kabel jumper (C) ke plug hole no.4 dan


no.9 pada DLC terminal box, kemudian tekan switch.

3. Injak brake pedal.

4. Putar ignition switch ke ON (II) sambil tetap menginjak


brake pedal.

5. Setelah indikator ABS mati, lepaskan brake pedal.

6. Setelah indikator ABS menyala, injak kembali brake


pedal.

7. Setelah indikator ABS mati, lepaskan brake pedal.

DTC tidak dapat dihapus jika kondisi-kondisi berikut


tidak terpenuhi:
• Kecepatan kendaraan 6 mph (10 km/jam) atau
kurang.
• SCS circuit dihubungkan singkat ke body ground
sebelum ignition switch diputar ke ON (II).
• Brake pedal diinjak sebelum ignition switch diputar ke
ON (II).

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen ABS

Indeks Troubleshooting DTC


Butir Deteksi Catatan
Wheel sensor kanan depan (rangk.terbuka/hub.singkat ke body ground/hub.singkat ke power) (lihat hal. 19-56)
Wheel sensor kanan depan (bunyi bising elektris/gangguan intermitten) (lihat hal. 19-59)
Wheel sensor kiri depan (rangk.terbuka/hub.singkat ke body ground/hub.singkat ke power) (lihat hal. 19-56)
Wheel sensor kiri depan (bunyi bising elektris/gangguan intermitten) (lihat. hal. 19-59)
Wheel sensor kanan belakang (rangk.terbuka/hub.singkat ke body ground/hub.singkat ke power) (lihat hal. 19-56)
Wheel sensor kanan belakang (bunyi bising elektris/gangguan intermitten) (lihat. hal. 19-59)
Wheel sensor kiri belakang (rangk.terbuka/hub.singkat ke body ground/hub.singkat ke power) (lihat hal. 19-56)
Wheel sensor kiri belakang (bunyi bising elektris/gangguan intermitten) (lihat. hal. 19-59)
Magnetic encoder kanan depan (lihat hal. 19-60)
Magnetic encoder kiri depan (lihat hal. 19-60)
Magnetic encoder kanan belakang (lihat hal. 19-60)
Magnetic encoder kiri belakang (lihat hal. 19-60)
Solenoid (lihat hal. 19-60)
Solenoid (lihat hal. 19-60)
Solenoid (lihat hal. 19-60)
Solenoid (lihat hal. 19-60)
Solenoid (lihat hal. 19-60)
Solenoid (lihat hal. 19-60)
Solenoid (lihat hal. 19-60)
Solenoid (lihat hal. 19-60)
Motor terkunci (lihat hal. 19-61)
Motor macet dalam keadaan OFF (lihat hal. 19-61)
Motor macet dalam keadaan ON (lihat hal. 19-62)
ABS fail-safe relay (lihat hal. 19-62)
Tegangan High/Low (lihat hal. 19-63)
Central Processing Unit (CPU) diagnosis, dan ROM/RAM diagnosis (lihat hal. 19-63)

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Indeks Troubleshooting Gejala Komponen


Gejala Prosedur Diagnosis Periksa juga
Indikator ABS tidak menyala Troubleshooting ABS Indicator Circuit (lihat hal.
19-64)
Indikator ABS tidak padam dan DTC tidak disimpan Troubleshooting ABS Indicator Circuit (lihat butir 1
pada hal. 19-65)
Brake system indicator tidak menyala Troubleshooting Brake Sytem Indicator Circuit (lihat
hal. 19-66)
Brake system indicator tidak padam Troubleshooting Brake Sytem Indicator Circuit (lihat
butir 1 pada hal. 19-67)

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen ABS

Uraian Sistem
Input dan Output ABS Control Unit untuk 25P Connector

Sisi kabel dari terminal perempuan

Nomor Warna Kode Terminal Deskripsi Pengukuran (Cabut ABS control unit 25P connector)
Terminal kabel (Nama
Terminal) Terminal Kondisi Tegangan
Mendeteksi wheel sensor
signal kiri depan

Sumber power untuk men- Ignition switch ON (II) Tegangan


gaktifkan sistem Baterai
Mendeteksi wheel sensor
signal kiri belakang

Menggerakkan ABS indi- ABS indicator Sekitar 6V


cator (Ignition switch Di bawah
ON (II)) 0.3 V
Ground
Sumber power untuk ABS Setiap saat Tegangan
fail-safe relay baterai
Berkomunikasi dengan
Honda PGM Tester

Penggunaan untuk
indikasi DTC dan pengha-
pusan DTC
Output untuk wheel speed
signal
Menggerakkan brake sys- Rem parkir Di bawah
tem indicator 0,3 V
Tegangan
baterai

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Nomor Warna Kode terminal Deskripsi Pengukuran (Cabut ABS control unit 25P connector)
Terminal kabel (Nama termi-
nal) Terminal Kondisi Tegangan
Mendeteksi brake switch Brake pedal Ditekan Tegangan
signal Baterai
Dilepaskan Di bawah
0,3V
Mendeteksi wheel sensor
signal kanan depan

Mendeteksi wheel sensor


signal kanan depan

Ground
Sumber power untuk Setiap saat Tegangan
motor relay baterai

(ke halaman selanjutnya)

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen ABS

Uraian Sistem (lanj.)


Fitur

Jika brake pedal ditekan selama berkendara, roda-roda dapat terkunci sebelum kendaraan berhenti. Dalam kondisi ini,
kemampuan manuver kendaraan berkurang jika roda-roda depan terkunci, dan stabilitas kendaraan berkurang jika roda-
roda belakang terkunci, sehingga menciptakan kondisi yang sangat tidak stabil. ABS akan mengontrol dengan tepat slip
rate pada roda-roda untuk memastikan daya cengkeram ban tetap maksimal sehingga kemampuan kendaraan bermanuver
dan stabilitas kendaraan tetap dapat dipertahankan.
ABS menghitung slip rate roda-roda berdasarkan pada kecepatan kendaraan dan putaran roda, kemudian mengontrol
tekanan cairan rem untuk mencapai target slip rate.

Daya Cengkeram Ban dan Permukaan Jalan

ARAH
ROTASI

KOEFISIEN
FRIKSI

ARAH RADIAL
DARI ARAH
ROTASI

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

KOMPONEN FUNGSI UTAMA


Wheel sensor (sensor roda) Wheel sensor mengirimkan sinyal kecepatan ke ABS control unit sesuai dengan
kecepatan rotasi pulser.
Modulator-control ABS control unit ABS control unit memproses sinyal dari wheel sensor, kemudian mengirimkan
unit ABS control sinyal ke modulator unit.
Modulator unit Modulator unit menerima control signal, kemudian mengontrol tekanan cairan
rem untuk setiap roda.
Motor relay (di dalam ABS control unit) Motor relay menggerakkan ABS pump motor.

ABS fail-safe relay (di dalam ABS control ABS fail-safe relay memutuskan power ke solenoid valve saat terdeteksi adanya
unit) masalah.

(ke halaman selanjutnya)

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen ABS

Uraian Sistem (lanj.)


ABS Control Unit

Kontrol Utama
ABS control unit mendeteksi kecepatan roda berdasarkan pada sinyal wheel sensor yang diterima, kemudian ABS akan
menghitung kecepatan kendaraan (vehicle speed) berdasarkan pada kecepatan roda (wheel speed) yang terdeteksi.
Control unit akan mendeeteksi kecepatan kendaraan selama deselerasi berdasarkan pada nilai deselerasi.

ABS control unit akan menghitung slip rate setiap roda dan mengirimkan sinyal kontrol ke modulator unit solenoid valve jika
slip rate tinggi.

Kontrol pengurangan tekanan memiliki 3 mode: mengurangi tekanan, mempertahankan tekanan, dan meningkatkan
tekanan.

Electronic Brake Distribution (EBD) Control

Fungsi electronic brake distribution (EBD) membantu mengontrol pengereman kendaraan dengan menyetel daya pengere-
man belakang sebelum ABS beroperasi. Berdasarkan pada sinyal wheel sensor, ABS control unit menggunakan modulator
untuk mengontrol setiap rem belakang. Jika kecepatan roda belakang lebih rendah dari kecepatan roda depan, maka ABS
control unit akan mempertahankan tekanan aktual cairan rem belakang dengan menutup inlet valve di modulator. Saat
kecepatan roda belakang meningkat dan mendekati kecepatan kecepatan roda depan, control unit akan meningkatkan
cairan rem belakang dengan membuka sementara inlet valve. Keseluruhan proses ini akan diulangi dengan sangat cepat.
Selama hal ini berlangsung, terjadi kick-back di brake pedal.

Selama self-diagnosis, jika ABS control unit mendeteksi adanya masalah yang akan mempengaruhi EBD, control unit akan
menyalakan indiaktor sistem rem dan indikator ABS.

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Fungsi Self Diagnosis (Diagnosis Otomatis)


1. ABS control unit dilengkapi dengan CPU dan sub-CPU. Kedua CPU saling memeriksa terhadap adanya masalah.
2. CPU akan memeriksa sirkuit-sirkuit sistem.
3. ABS control unit akan menyalakan ABS indicator, dan, besar kemungkinan, brake bystem indicator juga ketika unit men-
deteksi adanya masalah, dan unit akan menghentikan kerja ABS.
4. Self-diagnosis dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori:
• Diagnosis Inisial
• Diagnosis Reguler

Fungsi On-board Diagnosis


ABS dapat didiagnosis dengan Honda PGM Tester atau HDS.
ALB checker tidak bisa digunakan dengan sistem ini. Untuk pembuangan udara, dan pemeriksaan sinyal sensor roda,
gunakan Honda PGM Tester. Lihat manual Honda PGM Tester jika Anda memerlukan petunjuk pengoperasian yang spesifik.

(ke halaman selanjutnya)

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen ABS

Uraian Sistem (lanj.)


ABS Modulator

ABS modulator terdiri dari inlet solenoid valve, outlet solenoid valve, reservoir, pump, dan motor pump. Modulator mengu-
rangi tekanan cairan di caliper secara langsung. ABS modulator ini merupakan modulator tipe sirkulasi, karena cairan rem
disirkulasikan ke caliper, reservoir, dan master cylinder. Hydraulic control mempunyai tiga mode: meningkatkan tekanan,
mempertahankan tekanan, dan mengurangi tekanan. Sirkuit hidraulik-nya bertipe empat saluran terpisah, dengan satu
saluran untuk setiap roda.

IN: INLET VALVE (KONDISI NORMAL: DIBUKA)


OUT: OUTLET VALVE (KONDISI NORMAL: DITUTUP)

Mode pengereman normal: Inlet valve dibuka, outlet valve ditutup


Master cylinder fluid dipompakan ke caliper.

Mode mempertahankan tekanan: Inlet valve ditutup, output valve ditutup


Cairan di caliper dipertahankan oleh inlet valve dan outlet valve

Mode mengurangi tekanan: Inlet valve ditutup, outlet valve dibuka


Cairan di caliper mengalir melalui outlet valve ke reservoir.

Mode pengoperasian motor Saat berada pada mode pengurangan tekanan, motor pompa ON.
Ketika menghentikan kerja ABS, motor pompa OFF.
Reservoir fluid dipompa oleh pompa, melalui damping chamber, ke master cylinder.

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Wheel Sensor (Sensor Roda)

Wheel sensor merupakan sensor bertipe magnet nirkontak (contactless magnetic).

(KECEPATAN TINGGI)

(TEGANGAN)
VOLTAGE
(KECEPATAN
REDAH)

(KECEPETAN KENDARAAN)
SPEED
(KECEPATAN) (KECEPATAN KENDARAAN RUJUKAN )

(PUTARAN RODA)

(WAKTU)
PRESSURE
(TEKANAN)

Jika putaran roda turun secara drastis, di bawah kecepatan kendaraan, outlet valve akan dibuka sementara untuk
mengurangi tekanan cairan di caliper. Pump motor akan mulai beroperasi saat ini. Saat kecepatan roda sudah kembali
normal, inlet valve akan dibuka sementara untuk meningkatkan tekanan cairan di caliper.

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen ABS

Digram Sirkuit

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen ABS

Troubleshooting DTC
DTC 11, 13, 15, 17: Wheel Sensor 7. Periksa kontinuitas antara ground bodi dan terminal
(Rangkaian Terbuka/Hubung Singkat ke Ground terkait wheel sensor + B dan terminal terkait GND pada
ABS control unit 25P connector (lihat tabel).
Bodi/Hubung Singkat ke Power)

1. Lepaskan kabel negative dari baterai.


Terminal Terkait
2. Lepaskan ABS control unit 25P connector.
11 (Kanan – depan)
3. Hubungkan kembali kabel baterai.
13 (Kiri – depan)
4. Hidupkan mesin.
15 (Kanan – belakang)

5. Ukur tegangan antara ground bodi dan terminal terkait


wheel sensor + B dan terminal terkait GND pada ABS 17 (Kiri – belakang)
control unit 25P connector (lihat tabel).

Terminal Terkait

11 (Kanan – depan)

13 (Kiri – depan)

15 (Kanan – belakang)

17 (Kiri – belakang)

Sisi kabel terminal perempuan

Apakah ada kontinuitas?

YA — Ke langkah 8.

TIDAK — Ke langkah 10.

Sisi kabel terminal perempuan

Apakah ada tegangan baterai?

YA — Perbaiki hubung singkat ke power di kabel antara


ABS modulator-control unit dan wheel sensor terkait. 

TIDAK — Ke langkah 6.

6. Putar ignition switch ke OFF.

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

8. Lepaskan wire harness 2P connector dari wheel sensor 10. Ukur tahanan antara terminal terkait wheel sensor +B
yang terkait. dan terminal terkait GND pada ABS control unit 25P
connector xxxxxx (lihat tabel), kemudian ukur tahanan
9. Periksa kontinuitas antara ground bodi dan terminal antara terminal yang sama setelah pertukarkan tester
terkait wheel sensor +B dan terminal terkait GND pada probe positif dan negatif.
ABS control unit 25P connector (lihat tabel).

Terminal Terkait
Terminal Terkait
11 (Kanan – depan)
11 (Kanan – depan)
13 (Kiri – depan)
13 (Kiri – depan)
15 (Kanan – belakang)
15 (Kanan – belakang)
17 (Kiri – belakang)
17 (Kiri – belakang)

Sisi kabel terminal perempuan


Sisi kabel terminal perempuan

Apakah ada tahanan tak hingga di kedua sisi?


Sisi kabel dari terminal perempuan
YA — Ke langkah 11.
Apakah ada kontinuitas?
TIDAK — Ke langkah 13.
YA — Perbaiki hubung singkat ke ground bodi di kabel
antara ABS modulator-control unit dan wheel sensor.

TIDAK — Ganti wheel sensor. 

(ke halaman selanjutnya)

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen ABS

Troubleshooting DTC (lanj.)


11. Lepaskan wire harness 2P connector dari wheel sensor 13. Periksa kontinuitas antara terminal terkait wheel sensor
yang terkait. +B dan terminal terkait GND pada ABS control unit 25P
connector (lihat tabel), kemudian periksa kontinuitas
12. Ukur tahanan antara terminal terkait wheel sensor +B antara terminal-terminal tersebut setelah pertukarkan
dan terminal terkait GND pada ABS control unit 25P tester probe positif dan negatif.
connector (lihat tabel), kemudian ukur tahanan antara
terminal yang sama setelah pertukarkan tester probe
positif dan negatif. Terminal Terkait

11 (Kanan – depan)
Terminal Terkait
13 (Kiri – depan)
11 (Kanan – depan)
15 (Kanan – belakang)
13 (Kiri – depan)
17 (Kiri – belakang)
15 (Kanan – belakang)

17 (Kiri – belakang)

Sisi kabel terminal perempuan

Sisi kabel terminal perempuan Apakah terdapat kontinuitas di kedua sisi?

YA — Perbaiki hubung singkat di kabel antara ABS


Apakah ada tahanan tak hingga di kedua sisi? modulator control unit dan wheel sensor. 

TIDAK — Perbaiki rangkaian terbuka di kabel antara TIDAK — Periksa apakah ada koneksi yang longgar
ABS modulator control unit dan wheel sensor.  pada ABS control unit 25P connector. Jika perlu, ganti
dengan ABS modulator-control unit berkualitas bagus,
YA — Ganti wheel sensor.  dan periksa kembali. 

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

DTC 12, 14, 16, 18: Wheel Sensor (Bunyi 4. Periksa kontinuitas antara terminal terkait wheel sensor
Bising Elektris/Interupsi Intermittent) GND dan terminal wheel sensor GND lainnya (lihat
tabel)
CATATAN: Jika ABS indicator menyala karena adanya
bunyi bising yang muncul dari komponen elektris, indikator Terminal Terminal lainnya
akan padam saat pengetesan kendaraan dioperasikan Terkait
pada kecepatan 19 mph (30 km/jam).

1. Periksa wheel sensor dan magnetic encoder yang


terkait (lihat halaman 19–70).
Wheel Sensor Terkait
Kanan – depan
Kiri – depan
Kanan – belakang
Kiri – belakang

Apakah wheel sensor OK?

YA — Ke langkah 2.

TIDAK — Pasang kembali atau ganti wheel sensor atau


magnetic encoder yang terkait. 

2. Lepaskan kabel negative dari baterai.

3. Lepaskan ABS control unit 25P connector.


Sisi kabel terminal perempuan

Sisi kabel dari terminal perempuan

Apakah ada kontinuitas?

YA — Perbaiki hubung singkat di kabel antara wheel


sensor yang terkait dan wheel sensor lainnya. 

TIDAK — Hapus DTC dan lakukan test-drive kenda-


raan. Jika ABS indicator menyala dan DTC yang
sama kembali diindikasikan, ganti ABS
modulator control unit. 

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen ABS

Troubleshooting DTC (lanj.)


DTC 21, 22, 23, 24: Magnetic Encoder DTC 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38: Solenoid

1. Hapus DTC (lihat halaman 19-41). 1. Hapus DTC (lihat halaman 19-40).

2. Lakukan test-drive kendaraan pada kecepatan 19 mph 2. Putar ignition switch ke ON (II).
(30 km/jam) atau lebih.
3. Verifikasikan DTC.
Apakah ABS indicator menyala dan apakah DTC 21,
22, 23, 24 terindikasi? Apakah ABS indicator menyala dan apakah DTC 31,
32, 33, 34, 35, 36, 37, 38 terindikasi?
YA — Ke langkah 3.
YA — Periksa apakah ada terminal yang kendur di ABS
TIDAK — Sistem OK pada saat ini. n control unit 25P connector. Jika perlu, ganti dengan ABS
modulator-control unit berkualitas bagus, dan periksa
3. Periksa wheel sensor terkait (lihat tabel) (lihat halaman kembali. 
19-70)
TIDAK — Sistem OK pada saat ini. 
Wheel Sensor Terkait
Kanan – depan
Kiri – depan
Kanan – belakang
Kiri – belakang

Apakah encorder OK?

YA — Periksa apakah ada terminal yang kendur di ABS


control unit 25P connector. Jika perlu, ganti dengan
ABS modulator-control unit berkualitas bagus, dan
periksa kembali. 

TIDAK — Ganti magnetic encorder. 

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

DTC 51: Motor Terkunci DTC 51: Motor Macet dalam keadaan OFF
1. Periksa fuse No. 4 (30A) pada fuse/relay box di ruang 1. Periksa fuse No. 4 (30A) pada fuse/relay box di ruang
mesin, dan pasang kembali fuse jika OK. mesin, dan pasang kembali fuse jika OK.

Apakah fuse OK? Apakah fuse OK?

YA — Lanjutkan ke langkah 2. YA — Lanjutkan ke langkah 2.

TIDAK — Ganti fuse, dan periksa kembali.  TIDAK — Ganti fuse, dan periksa kembali. 

2. Lepaskan ABS control unit 25P connector. 2. Lepaskan ABS control unit 25P connector.

3. Ukur tegangan antara terminal ABS control unit 25P 3. Ukur tegangan antara terminal ABS control unit 25P
connector No. 25 dan ground bodi. connector No. 25 dan ground bodi.

Sisi kabel terminal perempuan Sisi kabel terminal perempuan

Apakah ada tegangan baterai? Apakah ada tegangan baterai?

YA — Ke langkah 4. YA — Periksa apakah ada terminal yang kendur di ABS


control unit 25P connector. Jika perlu, ganti
TIDAK — Perbaiki rangkaian terbuka di kabel antara dengan ABS modulator-control unit berkualitas bagus,
fuse No. 4 (40A) dan ABS control unit.  dan periksa kembali. 

4. Hubungkan ABS control unit 25P connector. TIDAK — Perbaiki rangkaian terbuka di kabel antara
fuse No. 4 (40A) dan ABS control unit. 
5. Hapus DTC (lihat langkah 1 pada halaman 19-41).

6. Lakukan test-drive kendaraan pada kecepatan 6 mph


(10 km/jam) atau lebih.

Apakah ABS indicator menyala dan apakah DTC 51


terindikasi?

YA — Ganti ABS modulator control unit. 

TIDAK — Sistem OK pada saat ini. 

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen ABS

Troubleshooting DTC (lanj.)


DTC 53: Motor Macet dalam keadaan ON DTC 54: ABS Fail-safe Relay

1. Hapus DTC (lihat langkah 1 pada halaman 19-41). 1. Hapus DTC (lihat langkah 1 pada halaman 19-41).

2. Lakukan test-drive kendaraan. 2. Lakukan test-drive kendaraan.

Apakah ABS indicator menyala dan apakah DTC 53 Apakah ABS indicator menyala dan apakah DTC 53
terindikasi? terindikasi?

YA — Ganti ABS modulator-control unit.  YA — Ganti ABS modulator-control unit. 

TIDAK — Sistem OK pada saat ini.  TIDAK — Gangguan intermitten. Kendaraan OK pada
saat ini. 

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

DTC 61,62: High/Low Voltage DTC 81: Central Processing Unit (CPU)
Diagnosis dan ROM/RAM Diagnosis
1. Hapus DTC (lihat langkah 1 pada halaman 19-41).
1. Periksa DTC lain.
2. Lakukan test-drive kendaraan pada kecepatan 6 mph
(10 km/jam) atau lebih. Apakah ada DTC lainnya?

Apakah ABS indicator menyala? YA — Lakukan troubleshooting yang sesuai untuk DTC
lainnya. 
YA — Ke langkah 3.
TIDAK— Ke langkah 2.
TIDAK — Sistem OK pada saat ini. 
2. Hapus DTC (lihat halaman 19-41).
3. Verifikasikan DTC.
3. Lakukan test-drive kendaraan.
Apakah DTC 61 atau 62 terindikasi?
Apakah ABS indicator menyala dan apakah DTC 81
YA — Periksa charging system (sistem pengisian terindikasi?
arus). 
YA — Ganti ABS modulator-control unit. 
TIDAK — Lakukan troubleshooting yang sesuai untuk
DTC.  TIDAK — Gangguan intermittent; kendaraan OK pada
saat ini. 

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen ABS

Troubleshooting ABS Indicator Circuit


ABS indicator tidak menyala 8. Periksa kontinuitas antara terminal gauge assembly
connector C (30P) No. 28 dan ground bodi.
1. Putar ignition switch ke OFF, dan kemudian ke ON (II)
lagi.

Apakah brake system indicator menyala?

YA — Lanjutkan ke langkah 2.

TIDAK — Perbaiki rangkaian terbuka di sirkuit sumber


power untuk indicator. 
• Fuse No. 16 (7,5A) putus.
• Rangkaian terbuka di kabel antara fuse No. 16 (7,5A)
dan gauge assembly.
• Sirkuit terbuka di dalam kotak fuse. Sisi kabel terminal perempuan

2. Putar ignition switch ke OFF.


Apakah ada kontinuitas?
3. Cabut ABS control unit 25P connector.
YA — Perbaiki hubung singkat ke ground bodi di kabel
4. Putar ignition switch ke ON (II). antara gauge assembly dan ABS control unit. 

Apakah ABS indicator menyala? TIDAK — Lanjutkan ke langkah 9.

YA — Periksa apakah ada terminal yang kendur di ABS


control unit 25P connector. Jika perlu, ganti dengan ABS 9. Hubungkan gauge assembly connector C (30P) dan
modulator-control unit berkualitas bagus, dan periksa cabut gauge assembly connector A (20P).
kembali. 
10. Periksa kontinuitas antara terminal gauge assembly
TIDAK — Lanjutkan ke langkah 5. connector A (20P) No. 19 dan ground bodi.

5. Putar ignition switch ke OFF.

6. Lepaskan gauge assembly (lihat hal. 22 – 78).

7. Cabut gauge assembly connector C (30P).

Sisi kabel terminal perempuan

Apakah ada kontinuitas?

YA — Periksa apakah ada terminal yang kendur di


gauge assembly connector. Jika connector OK, ganti
gauge assembly. 

TIDAK — Perbaiki rangkaian terbuka di kabel antara


gauge assembly dan body ground (G502). 

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

ABS indicator tidak padam 7. Periksa kontinuitas antara terminal ABS control unit 25P
connector No. 8 dan ground bodi.
1. Putuskan kabel negatif dari baterai.

2. Cabut ABS control unit 25P connector.

3. Hubungkan kembali kabel baterai.

4. Putar ignition switch ke ON (II).

5. Ukur tegangan antara terminal ABS control unit 25P


connector No. 4 dan ground bodi.

Sisi kabel terminal perempuan

Apakah ada kontinuitas?

YA — Lanjutkan ke langkah 8.

TIDAK — Perbaiki rangkaian terbuka di kabel antara


ABS control unit dan ground bodi (G202). 

8. Putar ignition switch ke OFF.


Sisi kabel terminal perempuan
9. Hubungkan kembali terminal ABS control unit 25P
Apakah ada tegangan baterai? connector No. 7 dan ground bodi dengan kabel
jumper.
YA — Lanjutkan ke langkah 6.

TIDAK — Perbaiki rangkaian terbuka di kabel antara


fuse No. 16 (7,5A) dan ABS control unit. 

6. Putar ignition switch ke OFF.

Sisi kabel terminal perempuan

Apakah ABS indicator padam?

YA — Periksa apakah ada terminal yang kendur di


ABS control unit 25P connector. Jika perlu, ganti
dengan ABS modulator-control unit berkualitas bagus,
dan periksa kembali. 

TIDAK — Lanjutkan ke langkah 10.

(ke halaman selanjutnya)

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen ABS

Troubleshooting ABS Troubleshooting Brake System


Indicator Circuit (lanj.) Indicator Circuit
10. Lepaskan kabel jumper dari ABS control unit 25P Brake system indicator tidak menyala
connector.
1. Putar ignition switch ke ON (II).
11. Lepaskan gauge assembly (lihat hal. 22 – 78).
Apakah ABS indicator menyala?
12. Hubungkan terminal gauge assembly connector C
(30P) No. 28 dan ground bodi. YA — Lanjutkan ke langkah 2.

TIDAK — Perbaiki rangkaian terbuka di sirkuit sumber


power untuk indicator. 
• Fuse No. 16 (7,5A) di kotak fuse/relay di bawah
dashboard putus.
• Rangkaian terbuka di kabel antara fuse No. 16
(7,5A) dan gauge assembly.
• Sirkuit terbuka di dalam kotak fuse.

2. Putar ignition switch ke OFF.

3. Lepaskan kabel negatif dari baterai.


Sisi kabel terminal perempuan
4. Cabut ABS control unit 25P connector.

Apakah ABS indicator padam? 5. Hubungkan kembali kabel baterai.

YA — Perbaiki rangkaian terbuka antara gauge 6. Hubungkan terminal ABS control unit 25P connector
assembly dan ABS control unit.  No. 16 dan body ground dengan kabel jumper.

TIDAK — Periksa apakah ada terminal yang kendur 7. Putar ignition switch ke ON (II).
di gauge assembly connector. Jika connector OK,
ganti gauge assembly. 

Sisi kabel terminal perempuan

Apakah brake system indicator menyala?

YA — Periksa apakah ada terminal yang kendur di ABS


control unit 25P connector. Jika perlu, ganti dengan ABS
modulator-control unit berkualitas bagus, dan periksa
kembali. 

TIDAK — Lanjutkan ke langkah 8.

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

8. Pasang parking brake. Brake system indicator tidak padam


Apakah brake system indicator menyala? 1. Lepaskan parking brake.

YA — Sistem OK pada saat ini.  Apakah brake system indicator padam?

TIDAK — Lanjutkan ke langkah 9. YA — Sistem OK pada saat ini. 

9. Periksa parking brake switch. TIDAK — Lanjutkan ke langkah 3.

Apakah switch OK? 2. Periksa parking brake switch.

YA — Lanjutkan ke langkah 10. Apakah switch OK?

TIDAK — Ganti parking brake switch.  YA — Lanjutkan ke langkah 3.

10. Lepaskan gauge assembly (lihat halaman 22–67). TIDAK — Isi brake fluid level switch. 

11. Hubungkan terminal gauge assembly connector C 3. Periksa brake fluid level.
(30P) No. 7 dan ground bodi dengan kabel jumper.
Apakah level OK?

YA — Lanjutkan ke langkah 4.

TIDAK — Ganti parking brake switch. 

4. Periksa brake fluid level switch.

Apakah switch OK?

YA — Lanjutkan ke langkah 5.

TIDAK — Ganti brake fluid level switch. 

Sisi kabel terminal perempuan 5. Putar ignition switch ke OFF.

6. Putuskan kabel negatif dari baterai.


12. Putar ignition switch ke ON (II).
7. Cabut ABS control unit 25P connector.
Apakah brake system indicator menyala?
8. Hubungkan kembali kabel baterai.
YA — Perbaiki rangkaian terbuka antara parking brake
switch dan gauge assembly.  9. Putar ignition switch ke OFF.

TIDAK — Ganti gauge assembly.  Apakah brake system indicator padam?

YA — Ganti ABS modulator-control unit. 

TIDAK — Lanjutkan ke langkah 10.

10. Putar ignition switch ke OFF.

(ke halaman selanjutnya)

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen ABS
Troubleshooting Brake System Indicator Circuit (lanj.)
11. Putar ignition switch ke OFF.

12. Putuskan kabel negatif dari baterai.

13. Lepaskan gauge assembly (lihat halaman 22–78).

14. Cabut gauge assembly connector C (30P).

15. Periksa kontinuitas antara terminal gauge assembly


connector C (30P) No. 6 dan ground bodi

Sisi kabel terminal perempuan

Apakah ada kontinuitas?

YA — Perbaiki hubung singkat ke ground bodi di kabel


antara gauge assembly dan ABS control unit. 

TIDAK — Perbaiki hubung singkat ke ground bodi di


kabel antara brake system indicator dan parking brake
switch atau antara brake system indicator dan brake
fluid level switch. 

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Pembongkaran dan Pemasangan ABS Modulator-Control Unit


CATATAN:
• Jangan menumpahkan cairan rem pada kendaraan, karena dapat merusak lapisan cat kendaraan. Jika cairan rem
mengenai lapisan cat, segera bersihkan dengan air.
• Hati-hati, jangan sampai merusak atau mengubah bentuk brake line saat proses pembongkaran dan pemasangan.
• Untuk mencegah cairan rem mengalir keluar, sumbat dan tutup ujung hose dan joint dengan handuk atau bahan yang
sejenis.

Pelepasan
1. Tarik pengunci (A) ABS control unit 25P connector (B), dan connector akan terlepas dengan sendirinya.

Ke kanan depan Ke kanan belakang

Ke kiri depan

Ke kiri belakang

2. Lepaskan keenam brake line.

3. Lepaskan kedua bolt 6 mm.

4. Lepaskan ABS modulator-control unit (C).

Pemasangan

1. Pasang ABS modulator-control unit, kemudian kencangkan kedua bolt 6 mm.

2. Hubungkan kembali keenam brake line, kemudian kencangkan nut.

3. Luruskan bidang kontak ABS control unit 25P connector.

4. Dorong ke dalam pengunci (A) ABS control unit 25P connector hingga terdengar terpasang ke tempatnya (klik), kemudian
hubungkan connector.

5. Lepaskan udara dari sistem rem, mulai dari roda-roda depan (lihat halaman 19-7).

6. Hidupkan mesin, dan periksa apakah ABS indikator dalam keadaan OFF.

7. Lakukan test-drive kendaraan, dan periksa pengoperasian ABS dan periksa apakah ABS indicator tidak menyala.

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| |-> DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | next | | full | width | | document | | chapter | close |

Komponen ABS

Pemeriksaan Wheel Sensor


1. Periksa magnetic encoder setelah membersihkan 2. Saat memutar encoder, ukur celah udara antara wheel
encoder. Jika perlu, ganti encoder. sensor dan magnetic encoder di sekeliling encoder.
Depan Standar:
Depan/Belakang: 0.5 — 1.5 mm (0.02 — 0.06 in.)

Belakang

| home | previous | next | | full | width | | document | | close |


[<] <-| DISPLAY PRINT |M| |X|
| home | previous | | full | width | | document | | chapter | close |

Penggantian Wheel Sensor


CATATAN: Pasang sensor dengan hati-hati untuk menghindari terpilinnya kabel.

Depan

Belakang

| home | previous | | full | width | | document | | close |

Anda mungkin juga menyukai