Anda di halaman 1dari 70

PENDIDIKAN ABAD 21, PEDAGOGIS

MODERN, DAN KAITANNYA DENGAN


KURIKULUM MERDEKA

Tim Kemitraan Dosen LPTK – Sekolah


In Class Training – I – KDS 2023

Ibrohim
Tantangan Pendidikan Abad 21

Silakan menonton video:

https://youtu.be/YDB7b7KlhOU
(tantangan masa depan)

https://www.youtube.com/watch?v=xaWsN07xHKM (apa yang kita bakalkan


bagi bagi anak kita ?)

https://www.youtube.com/watch?v=yFcTRNYV4d4
(tantangan mengelola sumber daya)

Bagaimana membelajarakan siswa untuk massa untuk massa depannya yang


lebih baik ?
Kebijakan MBKM dan Bagimana Pembelajaran di Kelas Kita ?
TANTANGAN DUNIA PENDIDIKAN

Kampus

Bonus Demografi
Karakter Bangsa

Revolusi Indutry 4.0 dan Teknologi Distruptive


10 Skills Yang Dibutuhkan Pekerjaan

C C C C
Communi- Collabora- Critical
tion Creativity
cation Thinking
3 Komponen
Kecakapan Hidup
untuk menghadapi
tantangan abad 21

World Economic Forum (2015)


Pembelajaran yang mengintegrasikan
kemampuan literasi, kecakapan
pengetahuan, keterampilan dan
Definisi sikap, serta penguasaan terhadap
Pembelajaran teknologi.
Abad 21
(Sumber: 2017. Dit. PSMA Ditjen. Pendidikan Dasar dan
Menengah: Implementasi Kecakapan Abad 21 dalam
Penyusunan RPP)
Visi Pedagogi Abad ke-21
• Ajukan pertanyaan strategis, manfaatkan mobile technologies
Sarana Belajar yang Tepat dan media sosial.

• Kontekstualitas pembelajaran penting untuk memotivasi siswa


Aktivitas Belajar Kontekstual belajar

Ajarkan Keterampilan • Metakognisi sangat penting dalam pengaturan proses belajar.


Metakognitif
Bangun Hubungan yang • Proses pembelajaran dan pengajaran yang berkualitas
Baik didasarkan pada hubungan yang kuat.

• Pembelajaran abad ke-21 harus relevan, menarik, efektif dan


Student-Centered berpusat pada siswa

• Lakukan pembelajaran kapanpun dan dimanapun dengan


Pembelajaran Tanpa Batas memanfaatkan teknologi

Lakukan Penilaian • Penilaian seharusnya terkait dengan pembelajaran dan


Mendalam menginspirasi agar siswa belajar lebih mendalam
PEBELAJARAN ..............mereka kerja kelompok, memecahkan
ABAD 21?
masalah, guru/dosen sebagai fasilitator...............
Karakteristik Pembelajaran Abad 21

Mengasyikkan (Engaged):
membuat sipebelajar
Menantang: tidak terlalu Relevan: terkait kebutuhan
senang dan bahagia
mudah atau terlalu sulit sipebelajar sekarang dan di
melakukannya, dengan
bagi sipebelajar masa depan
penuh minat dan
ketertarikan
Karakteristik Pembelajaran Abad 21 (lanjutan)

Inovatif: baru, sesuai dengan perubahan dan tuntutan zaman

Berpusat pada Maha(siswa): (maha)siswa lebih aktif belajar

Interaksi: multi arah

Kegiatan pembelajaran: kolaboratif dan kooperatif


Terintegrasi: Semua Kompetensi (KI-1,KI-2, KI-3, dan
KI-4) dibelajarkan terintegrasi → diramu dalam CP
(KM)

Karakteristik Memperhatikan karakteristik setiap individu


Pembelajaran
Abad 21
Guru memotivasi siswa

Sesuai Karakteristik Pendidikan Abad 21 (perhatikan


PROSES pengemb HOTS/5C)
Apa itu HoTs?

Higher-order thinking skills merupakan


kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan
problem solving

▪ Logis : nalar/masuk akal


▪ Kritis : reflektif-evaluatif
▪ Kreatif : ide baru atau berbeda
▪ Problem solving: menemukan solusi
Alternatif Model/Metode Pembelajaran dalam
Pembelajaran Abad 21

Problem solving

Mahasiswa/siswa diberikan permasalahan lalu mendiskusikan solusi


permasalahan tersebut dalam platform online.
Problem Based Learning

Pembelajaran yang dipicu dengan adanya suatu masalah yang


kontekstual (dunia nyata) dan kompleks (tidak memiliki satu
jawaban yang benar), menuntut siswa/mhs melakukan
penyelidikan (menggali informasi), menganalisis dan
memunculkan gagasan solusi
Project Based Learning

Mahasiswa/siswa diberi tugas berupa proyek → membuat grup kecil di


platform online misal WA/SIPEJAR/Edmodo → setiap diskusi kelompok
kecil dilakukan dalam forum tersebut.
Produk hasil proyek dapat dikumpulkan dalam bentuk video berisi
proses pengerjaan dan presentasi produk yang dihasilkan.
Tidak pernah puas
Sedih jika anak dengan metode yang
didiknya gagal belajar Selalu ingin berkembang
sudah dilakukan
Tantangan Pembelajaran Abad 21

Kami mengajak dosen dan guru memiliki


kapabilitas untuk berpikir mengenai “Bagaimana
membelajarkan diri sendiri untuk “belajar
membelajarkan mahasiswa/siswa” agar kita dan
mereka dapat melaksanakan “Self Progress
Learning” dan memiliki “Learning Ownership” agar
memiliki komitmen dalam belajar
menyadari kemajuan belajar diri sendiri

Mengapa Self
Progress belajar membelajarkan (maha)siswa sesuai
Learning? zaman

meningkatkan layanan kepada (maha)siswa,


agar mereka senang/menikmati kegiatan
belajar (engaged)
agar kendali belajar berada
pada diri sipebelajar (orang
yang belajar)

Mengapa
dosen/guru mendampingi
Learning mahasiswa/siswa untuk
Ownership? “merdeka belajar”

agar sipebelajar punya


komitmen untuk belajar
Memerdekakan Sipebelajar: agar
Tantangan sipebelajar memiliki “learning
Tujuan ownership”
Pembelajaran
Abad 21 Ide: kalau (maha)siswa merasa
bahwa dia adalah “pemilik kegiatan
belajar”, dia akan belajar secara
merdeka dan berkomitmen untuk
belajar
Bagaimana Pembelajaran Abad 21?

Tugas (Maha)siswa:
Tugas Guru: Menyediakan
(maha)siswa meningkatkan
lingkungan belajar yang
kemampuan untuk
memerdekakan sipebelajar:
menentukan apa yang mau
agar sipebelajar memiliki
dipelajari, cara memelajarinya,
“learning ownership”
dan menemukan jawabannya
“If we teach today’s students
as we taught yesterday’s,
We rob them of tomorrow”
John Dewey
Pedagogis
Modern
A Brief Comparison (non-data) Teacher
Activities

Investigate
Curriculum, Modify it,
Determine School
Research Lesson

Doing Lesson Plan by


him/her self

Doing lesson plan collaboratively

Observing Lesson and Discussing


with others

U.S. JAPAN
Menurut Ki Hadjar Dewantara,

pendidikan adalah usaha kebudayaan yang bermaksud memberikan


bimbingan dalam hidup tumbuhnya jiwa raga anak didik agar dalam garis-
garis kodrat pribadinya serta pengaruh-pengaruh lingkungan, mendapat
kemajuan hidup lahir batin (Ki Suratman, 1987: 11)

ini lahir dari kritik terhadap system Pendidikan belanda


yang membedakan Pribumi – Chinese/Arab/Asia- dengan
Eropa

Missing link: Bagaimana Pendidikan Ketika dilaksanakan


dalam keadaan merdeka, memimpin perubahan sosial,
bahkan di masa ICT dan era disruptive ?
Pendahulan:
Pendidikan dan Perubahan Sosial
• Lebih dari seabad yang lalu, Emile Durkheim (sosiolog yang
terkenal tentang struktur masyarakat) menyimpulkan
bahwa pendidikan “hanya dapat direformasi jika
masyarakat sendiri direformasi” (hal.340)

• Ia berpendapat bahwa Pendidikan “is only the image and


reflection of society. It imitates and reproduces the latter…it
does not create it” (p.340). (Durkheim, 1897/1951)

• Mengecam kualitas pendidikan yang buruk seperti


menyalahkan cermin karena sebenarnya Kita tengah tidak
menyukai bayangan sendiri (Pezone & Singer: 1997)
• Durkheim, E. (1897/1951). Suicide, A study in sociology. New York: Free Press.
• Pezone M. & Singer, A. (1997). Empowering immigrant students through democratic dialogues. Social Education 61.
Introduction: Cont . .
• Maka upaya merubah masyarakat
sebenarnya berangkat dari ikhtiar
Panjang Sekolah untuk menemukan
Nilai Baru (new Values) bagi
Masyarakat

• Dalam kasus Indonesia– yang sejak 1998


memulai reformasi– dalam berbagai
level, nilai baru bangsa ini adalah
Demokrasi (Matta: 2003).
Matta, A. (2003). Menikmati Demokrasi. (Enjoying Democracy). The
Tarbawi Center: Jakarta.
FAKTANYA: Mengapa
SISWA/Mahasiswa pasif/kurang
aktif dalam belajar
Teachers' Comment of Passive Students1)

5%
12%

83%

students to remain passive /


blaming the teacher blaming the students
silent in learning actually is the
classroom environment
best decision they made when
While Blaming The Teacher1) learning is lacking to facilitate
students' thinking
13%
10%
9%
68%
Less support for Identity of
in learning as continuity 1) Survey on more about 50 School Teachers in
Indonesia while observing passive students in a lesson,
Way of Teaching Lack of motivation series of consciousness 2018
(Locke:1689) Locke, John (1689). “Identity and Diversity” in An
less concern to students lack of creativity Essay Concerning Human Understanding.
Video 1
Pertanyaan untuk Break out room
Bagaimana Inspirasi Hal-hal yang perlu diperbaiki
SISWA belajar dari SISWA Belajar

•1 •1
Left: Pedagogis Modern
• Big Mouth = Speak a lot
• Slanted eyes = less attentive to
students
• Small ears = lack of listen student’s
voices
• Index Finger = ‘threatening’
students oftenly

Right:
• Small mouth= less speech
• Big Eyes = Observing
studets attentively
• Wide ears= listen students’
hidden voices
• Open Hands = ‘welcome’ on
students mistakes in
learning
Siklus Lesson Study adalah bagian esensial
mewujudkan Pedagogis Modern bagi Guru

Plan Do Design Observe

See Reflect

33
Plan
Discussing
lesson
problems
– Collegiality

– Predicting
Students
Learning
Trajectories
and Obstacles

Tim Promosi UM 2020 34


Open lesson (Do)
Focused on
students, less
disturbing

➢How students
learn?
35
Discussion

Post Lesson Discussion

❑Sharing students findings


❑Not commentary on teachers teaching; but students learning
❑Self reflection and awareness for improving teaching
❑Be more sensitive for listening
❑Improving Teacher’s Metacognitive
❑Reducing Teacher’s Arrogancy
Menurut Bapak dan Ibu bagian mana lagi (dari temuan pembelajaran) yang
merupakan transformasi dari Pedagogis Klasik ke Pedagogis Modern?
Pedagogis Klasik Pedagogis Modern
•1 •1
KURIKULUM MERDEKA
APA DAN BAGAIMANA DOSEN LPTK BELAJAR DAN
BERKONTRIBUSI DI SEKOLAH?
Apa itu
kurikulum merdeka ?
CONTENT-BASED
CURRICULUM

KURIKULUM DARURAT

KURIKULUM KTSP KURIKULUM FLEKSIBEL


UU Nomor 20 th 2003 – SISDIKNAS
(Pasal 1, poin 19)

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan


pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 →
atau Permendikbud No 3 th 2020

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan


pengaturan mengenai capaian pembelajaran
lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
program studi

Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) | Tahun 2023 | Eksternal
DIMENSI KURIKULUM

Kurikulum sebagai ide Kurikulum sebagai dokumen


(gagasan) adalah pernyataan yang merupakan seperangkat rencana tertulis yang memuat seluruh rencana dan
berkaitan dengan tujuan dan pengaturan pelaksanaan pendidikan. Dalam jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah berbentuk PP dan Permendikbud (tingkat nasional), serta Dok
landasan yang menentukan arah KTSP/KOSP, silabus/ATP, RPP/Modul Ajar. Kalau di PT → dok Kurikulum Prodi, RPS,
pendidikan. SAP, Modul Ajar, dll

Kurikulum sebagai hasil belajar Kurikulum sebagai pengalaman belajar


adalah serangkai perubahan perilaku, yang (implementasi)
berkaitan dengan pengusaan sejumlah
merupakan serangkaian kegiatan atau aktivitas belajar yang
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dialami siswa untuk mencapai tujuan pendidikan (capaian
diwujudkan dalam pola berpikir, bersikap dan pembelajaran).
bertindak.

Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) | Tahun 2023 | Eksternal
Apa yang berubah pada
Kurikulum Merdeka…?
KURIKULUM 2013: KURIKULUM MERDEKA (2022)
PP – 32 th 2013 + PP 13 th 2015 PP – 57 th 2021 + PP 4 th 2022 →
→ SNP SNP
LANDASAN HUKUM PERMENDIKBUD: PERMENDIKBUDRISTEK:
• No 20 th 2016 – ttg SKL • No 5 th 2022 – ttg SKL – PAUD
Standar acuan dan DIKDASMEN
• No 21 th 2016 – ttg STANDAR
pengembangan ISI • No 7 th 2022 – ttg STANDAR ISI -
PAUD dan DIKDASMEN
kurikulum satuan • No 22 th 2016 – ttg STANDAR
PROSES • No 16 th 2022 – ttg STANDAR
PROSES - PAUD dan DIKDASMEN
Pendidikan • No 23 th 2016 – ttg STANDAR • No 21 th 2022 – ttg STANDAR
PENILAIAN PENILAIAN - PAUD dan
• No 24 th 2016 – ttg KI dan KD DIKDASMEN
• Keputusan Kepala Badan Standar,
Kurikulum dan Asesmen
Pendidikan No 033 th 2022
mengatur tentang CAPAIAN
PEMBELAJARAN
MEMAHAMI LANDASAN HUKUM
KURIKULUM MERDEKA SEBAGAI DASAR
IMPLEMENTASI DALAM PEMBELAJARAN
Studi kasus pada MAPEL IPA
UUD 1945 + UU SISDIKNAS 2003 (Pasal 3):

Fungsi Pendidikan nasional: mengembangkan kemampuan


TUJUAN dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
PENDIDIKAN bangsa,

NASIONAL Tujuan Pendidikan Nasional: untuk berkembangnya


potensi peserta didik agar menjadi Marusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Standar Nasional Pendidikan
(PP No 57 th 2021)
Pasal 1, poin 1:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Permendikbudristek no 5 th 2022 – SKL
(TUJUAN INSTITUSIONAL)

Pasal 4 (ayat 1)
Standar Kompetensi Lulusan merupakan
kriteria minimal tentang kesatuan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang
menunjukkan capaian kemampuan
Peserta Didik dari hasil pembelajarannya
pada akhir Jenjang Pendidikan.
Dirumuskan dlm bentuk deskripsi kompetensi:
a. mencintai Tuhan Yang Maha Esa dan memahami
kehadiran Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan
Pasal 7 - seharihari, memahami ajaran agama, melaksanakan
ibadah secara rutin dan mandiri sesuai dengan tuntunan
Standar agama/kepercayaan, berani menyatakan kebenaran,
Kompetensi menyayangi dirinya, menyadari pentingnya keseimbangan
kesehatan jasmani, mental dan rohani, menghargai
Lulusan – sesama manusia, berinisiatif menjaga alam, serta
memahami kewajiban dan hak sebagai warga negara;
SMP/MTs (KM) b. mengekspresikan dan bangga terhadap identitas diri dan
budayanya, menghargai keragaman masyarakat dan
budaya nasional, terbiasa melakukan interaksi antar
budaya, menolak stereotip dan diskriminasi, serta
berpartisipasi aktif untuk menjaga Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
c. menunjukkan perilaku terbiasa peduli dan berbagi, serta
Tujuan Institusional kemampuan berkolaborasi lintas kalangan di lingkungan
terdekat dan lingkungan sekitar;
d. terbiasa bertanggung jawab, melakukan refleksi, berinisiatif dan merancang strategi
untuk pembelajaran dan pengembangan diri, serta mampu beradaptasi dan menjaga
komitmen untuk meraih tujuan;
e. menunjukkan kemampuan menyampaikan gagasan orisinal, membuat tindakan atau
karya kreatif sesuai kapasitasnya, dan terbiasa mencari alternatif tindakan dalam
menghadapi tantangan;
f. menunjukkan kemampuan mengidentifikasi informasi yang relevan atau masalah
yang dihadapi, menganalisis, memprioritaskan informasi yang paling relevan atau
alternatif solusi yang paling tepat;
g. menunjukkan kemampuan dan kegemaran berliterasi berupa menginterpretasikan
dan mengintegrasikan teks, untuk menghasilkan inferensi sederhana, menyampaikan
tanggapan atas informasi, dan mampu menulis pengalaman dan pemikiran dengan
konsep sederhana; dan
h. menunjukkan kemampuan numerasi dalam bernalar menggunakan konsep,
prosedur, fakta dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan diri, lingkungan terdekat, dan masyarakat sekitar.
CAPAIAN PEMBELAJARAN IPA – SMP
Keputusan Ka BSKAP – No 33 – th 2022)
• LAMPIRAN II KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI NOMOR 033/H/KR/2022
TENTANG CAPAIAN PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN
DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH PADA KURIKULUM MERDEKA
INTISARI (Rasional Mapel IPA):
• Ilmu pengetahuan alam atau sains diartikan sebagai pengetahuan sistematis yang
diperoleh dari suatu observasi, penelitian, dan uji coba yang mengarah pada penentuan
sifat dasar atau prinsip sesuatu yang sedang diselidiki, dipelajari, dan sebagainya (KBBI,
2016).
• Ilmu pengetahuan alam adalah aktivitas intelektual dan praktis yang di dalamnya
meliputi studi sistematis tentang struktur dan perilaku alam semesta melalui kerja
ilmiah.
• Pemahaman tentang sains ini dapat mendorong peserta didik untuk memecahkan
berbagai permasalahan sains yang pada akhirnya terkait dengan sosial, ekonomi, dan
kemanusiaan.
• Ilmu pengetahuan alam (IPA) berperan sangat besar dalam kehidupan peserta didik
sehingga mereka dapat menjaga keselamatan diri, orang lain, dan alam, mencari
potensi-potensi yang terpendam dari alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak
terbarukan serta membantu manusia mengambil keputusan dalam menyelesaikan
masalah.
• Prinsip-prinsip dasar metodologi ilmiah dalam pembelajaran IPA akan
melatih sikap ilmiah diharapkan akan melahirkan kebijaksanaan dalam diri
peserta didik.
• Sikap ilmiah tersebut antara lain keingintahuan yang tinggi, berpikir kritis,
analitis, terbuka, jujur, bertanggungjawab, objektif, tidak mudah putus asa,
tekun, solutif, sistematis, dan mampu mengambil kesimpulan yang tepat.

• Pencapaian pembelajaran IPA diukur dari seberapa kompeten peserta didik


dalam menggunakan pemahaman sains dan keterampilan proses (inkuiri;
yakni mengamati, mengajukan pertanyaan, mengajukan hipotesis, memilih
dan mengelola informasi, merencanakan dan melaksanakan kegiatan aksi
serta melakukan refleksi diri), serta mempunyai sikap dan perilaku sehingga
peserta didik dapat berkontribusi positif terhadap pengembangan dan
kelestarian lingkungannya.
Tujuan UMUM Mapel Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) – SMP/MTs
1. Mengembangkan ketertarikan dan rasa ingin tahu sehingga peserta didik terpacu untuk
mengkaji fenomena yang ada di sekitar manusia, memahami bagaimana sistem alam semesta
bekerja dan memberikan dampak timbal-balik bagi kehidupan manusia;
2. Berperan aktif dalam memelihara, menjaga, melestarikan lingkungan alam, mengelola sumber
daya alam dan lingkungan dengan bijak;
3. Mengembangkan keterampilan proses inkuiri untuk mengidentifikasi, merumuskan hingga
menyelesaikan masalah melalui aksi nyata;
4. Memahami persyaratan-persyaratan yang diperlukan peserta didik untuk menjadi anggota
suatu kelompok masyarakat dan bangsa serta memahami arti menjadi anggota masyarakat
bangsa dan dunia, sehingga dia dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan yang
berkaitan dengan dirinya dan lingkungan di sekitarnya; dan
5. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep di dalam IPA serta
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) - SMP/MTs
• Pendidikan IPA secara terpadu berfokus pada kompetensi penerapan kaidah penelitian ilmiah
dalam proses belajar
• Dalam pengajaran sains, terdapat dua pendekatan pedagogis: pendekatan deduktif dan induktif
(Constantinou et.al, 2018). Peran guru dalam pendekatan deduktif adalah menyajikan suatu
konsep dengan logika terkait dan memberikan contoh penerapannya → siswa menjadi
pembelajar pasif.
• Dalam pendekatan proses inkuiri (yang merupakan pendekatan induktif), peserta didik diberikan
kesempatan yang luas untuk melakukan observasi, melakukan eksperimen dan dibimbing oleh
guru untuk membangun konsep berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya (Rocard, et.al., 2007).
• Ada dua elemen utama dalam pendidikan IPA yakni pemahaman IPA dan keterampilan proses
(inkuiri) untuk menerapkan sains dalam kehidupan sehari-hari (+sikap ilmiah)
• Setiap elemen berlaku untuk empat cakupan konten yaitu makhluk hidup, zat dan sifatnya, energi
dan perubahannya, serta bumi dan antariksa.
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) SMP/MTs
• SNP – 57 (2021) – Pasal 11, ayat 1 (a) capaian pembelajaran
yang menjadi tujuan belajar dari suatu unit pembelajaran;
• Capaian pebelajaran merupakan sekumpulan materi dan
lingkup materi pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum
Satuan Pendidikan
• CP dirumuskan per fase dalam jenjang pendidikan
• CP dibagi menjadi elemen Pemahaman IPA dan Keterampilan
Proses
Elemen CP: Pemahaman IPA (fase d – SMP/MTs)

Pada akhir fase D,


1) Peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik
yang diamati, mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat, membedakan perubahan fisik dan
kimia serta memisahkan campuran sederhana.
2) Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi
serta sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup, mengidentifikasi sistem organisasi
kehidupan serta melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan
fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tertentu (sistem
pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernafasan dan sistem reproduksi).
3) Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya, serta dapat
merancang upayaupaya mencegah dan mengatasi pencemaran dan perubahan iklim.
4) Peserta didik mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan bioteknologi dalam kehidupan
sehari-hari.
5) Peserta mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan
memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), memahami hubungan konsep usaha dan energi,
mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat
membedakan isolator dan konduktor kalor
6) Peserta didik memahami gerak, gaya dan tekanan, termasuk pesawat sederhana.
7) Peserta didik memahami getaran dan gelombang, pemantulan dan pembiasan cahaya termasuk
alat- alat optic sederhana yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
8) Peserta didik dapat membuat rangkaian listrik sederhana, memahami gejala kemagnetan dan
kelistrikan untuk menyelesaikan tantangan atau masalah yang dihadapi dalam kehidupan
seharihari.
9) Peserta didik mengelaborasikan pemahamannya tentang posisi relatif bumi-bulan-matahari dalam
sistem tata surya dan memahami struktur lapisan bumi untuk menjelaskan fenomena alam yang
terjadi dalam rangka mitigasi bencana.
10) Peserta didik mengenal pH sebagai ukuran sifat keasaman suatu zat serta menggunakannya untuk
mengelompokkan materi (asam-basa berdasarkan pH nya). Dengan pemahaman ini peserta didik
mengenali sifat fisika dan kimia tanah serta hubungannya dengan organisme serta pelestarian
lingkungan.
11) Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan yang benar untuk menghindari zat
aditif dan adiktif yang membahayakan dirinya dan lingkungan
Elemen CP: Keterampilan Proses
1. Mengamati menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan pengukuran dan pengamatan
dengan memperhatikan detail yang relevan dari objek yang diamati.
2. Mempertanyakan dan memprediksi secara mandiri, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan
lebih lanjut untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat prediksi tentang penyelidikan
ilmiah.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan dengan langkah-langkah operasional berdasarkan
referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi → menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, dan
model serta menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data secara digital atau
non digital.
5. Mengevaluasi dan refleksi → kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada.
Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan dan efeknya pada data.
6. Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang dengan argumen, bahasa serta
konvensi sains yang sesuai konteks penyelidikan → dengan pola berpikir sistematis.
STANDAR ISI
PERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 7 TAHUN 2022
TENTANG
STANDAR ISI PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG
PENDIDIKANDASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

• Pasal 1, Poin 1:
Standar Isi adalah kriteria minimal yang mencakup ruang
lingkup materi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
PASAL 2
Ayat (1): Standar Isi dikembangkan melalui perumusan ruang lingkup materi yang sesuai dengan
kompetensi lulusan.
Ayat (2): Ruang lingkup materi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bahan kajian dalam
muatan pembelajaran.
Ayat (4): Muatan wajib sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) huruf a merupakan muatan wajib yang dimuat dalam kurikulum Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah yang meliputi:
a. pendidikan agama;
b. pendidikan Pancasila;
c. pendidikan kewarganegaraan;
d. bahasa;
e. matematika
f. ilmu pengetahuan alam;
g. ilmu pengetahuan sosial;
h. seni dan budaya;
i. pendidikan jasmani dan olahraga;
j. keterampilan/kejuruan; dan
k. muatan lokal.
RUANG LINKUP MATERI – IPA (SMP/MTS)
a. Perancangan dan pelaksanaan penyelidikan dan/atau pemecahan masalah terkait zat, energi, makhluk hidup, dan
lingkungan sekitar;
b. Ciri, keragaman, struktur dan fungsi, perkembangbiakan dan hereditas makhluk hidup, interaksi antarmakhluk hidup
dan dengan lingkungannya, pelestarian makhluk hidup serta pemanfaatan bioteknologi sederhana dalam kehidupan
seharihari;
c. Pendeskripsian gerak, gaya dan pengaruhnya terhadap gerak benda, gaya-gaya pada fluida serta pemanfaatannya
dalam kehidupan sehari-hari;
d. Wujud zat dan proses perubahan wujud zat dikaitkan dengan suhu, kalor, dan perpindahan kalor serta
pemanfaatannya oleh makhluk hidup dan dalam kehidupan sehari-hari;
e. Sumber dan bentuk energi, pemanfaatan proses perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari,
penghematan energi, dan sumber energi alternatif;
f. Sifat-sifat gelombang, pemanfaatannya oleh makhluk hidup dan dalam kehidupan sehari-hari serta teknologi terkait;
g. Pemanfaatan zat aditif secara bijaksana serta upaya mencegah penggunaan yang tidak semestinya pada zat adiktif
dan psikotropika;
h. Gejala kelistrikan dan kemagnetan, pemanfaatannya oleh makhluk hidup dan dalam kehidupan sehari-hari,
penyusunan rangkaian listrik dikaitkan dengan sifat-sifat fisis dan pemanfaatannya;
i. Struktur bumi, perubahan kondisi alam di permukaan bumi yang terjadi akibat faktor alam maupun perbuatan
manusia, upaya mengurangi risiko bencana; dan –
j. Tata surya, pengaruh gerak rotasi dan revolusi bumi serta pengaruh keberadaan bulan terhadap kehidupan di bumi
STANDAR PROSES
PERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 16 TAHUN 2022
TENTANG
STANDAR PROSES PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN
MENENGAH
• Pasal 1, Poin 1:
Standar Proses adalah kriteria minimal proses pembelajaran
berdasarkan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan.
Silahkan melanjutkan sendiri belajar
KURIKULUM MERDEKA pada saat on
the training di sekolah…
Berikut link gdrive kumpulan peraturan KM:
https://drive.google.com/drive/folders/1EDJEx-VW6lL-lhM0bKMMpzg_a3dafQcU?usp=share_link
Tugas break out room:
Analisis kasus pembelajaran lampau dan kemungkinan
perbaikan dengan pedagogi modern
Pedagogi kuno/Konvensional: Pedagogi Modern (dlm KM):
1) ……………….. 1) ………………..

Anda mungkin juga menyukai