Sop Asfeksi
Sop Asfeksi
Revisi Ke :
Berlaku Tgl :
Ditetapkan Oleh :
Kepala Puskesmas Karangasem
Jl. Raya Karangasem Kec. Petarukan Kode Pos. 52362 Telp.(0284) 3291555
Email: karangasempuskesmas@gmail.com
PENATALAKSANAAN ASFIKSIA
PADA BAYI BARU LAHIR
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl. Terbit :
PEMERINTAH Halaman :
PUSKESMAS
KAB. PEMALANG KARANGASEM
Tanda Tangan
Ditetapkan Oleh : dr. M.Yusriadi Hartoyo
Kepala Puskesmas Penata Tingkat I
Karangasem NIP.19691201 200701 1 010
5. Prosedur : a. Sapa ibu dan keluarga dengan ramah dan SPOan serta
menjelaskan tindakan / prosedur yang akan dilakukan.
b. Mencuci tangan.
c. Melakukan langkah awal resusitasi
Jaga bayi tetap hangat
- Letakkan bayi diatas kain yang ada diatas perut ibu
- Selimuti bayi, dada dan perut tetap terbuka, potong tali
pusat
- Pindahkan bayi keatas kain ditempat resusitasi yang datar,
rata, keras, bersih, kering dan hangat
- Jaga bayi tetap diselimuti dan dibawah pemancar panas
Atur posisi bayi
- Baringkan bayi terlentang dengan kepala didekat penolong
- Posisikan kepala bayi pada posisi menghidu dengan
menempatkan ganjal bahu sehingga kepala sedikit ekstensi
Isap lendir
- Isap lendir melai dari mulut dulu kemudian dari hidung
- Lakukan pengisapan saat alat penghisap ditarik keluar, tidak
pada waktu memasukkan
- Jangan melakukan penghisapan terlalu dalam ( jangan lebih
dari 5 cm kedalam mulut atau lebih dari 3 cm kedalam
hidung ), hal ini dapat menyebabkan denyut jantung bayi
menjadi lambat atau bayi tiba- tiba berhenti bernafas
- Bila dengan balon karet lakukan dengan cara sbb :
1. Tekan bola diluar mulut
2. Masukkan ujung penghisap dirongga mulut dan lepaskan
( lendir akan terhisap )
3. Untuk hidung masukkan dilubang hidung
Keringkan dan rangsang bayi
- Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
lainnya dengan sedikit tekanan. Rangsangan ini dapat
membantu BBL mulai bernafas.
- Lakukan ransangan taktil dengan beberapa cara dibawah ini:
1. Menepuk/ menyentil telapak kaki atau
2. Menggosok punggung/ perut/ dada/ tungkai bayi dengan
telapak tangan
Atur kembali posisi kepala bayi dan selimuti bayi
- Ganti kain yang telah basah dengan kain kering dibawahnya
- Selimuti bayi dengan kain kering tersebut, jangan menutupi
muka dan dada agar bisa memantau pernafasan bayi
- Atur kembali posisi kepala bayi sehingga kepala sedikit
ekstensi
Lakukan penilaian
- Lakukan penilaian apakah bayi bernafas normal, tidak
bernafas atau megap- megap
- Bila bayi bernafas normal : lakukan asuhan pasca resusitasi
- Bila bayi megap- megap atau tidak bernafas : mulai lakukan
ventilasi bayi
d. Melakukan ventilasi
a. Pasang sungkup
Pasang dan pegang sungkup agar menutupi dagu, mulut dan
hidung
b. Ventilasi 2 kali
- Lakukan tiupan/ pemompaan dengan tekanan 30 cm
air.
Tiupan awal tabung- sungkup/ pemompaan awal balon-
sungkup sangat penting untuk membuka alveoli paru agar
bayi bisa mulai bernafas dan menguji apakah jalan nafas
bayi terbuka.
- Lihat apakah dada bayi mengembang.
Saat melakukan tiupan/ pemompaan perhatikan apakah
dada bayi mengembang.
Bila tidak mengembang :
Periksa posisi sungkup dan pastikan tidak ada udara
yang bocor
Periksa posisi kepala, pastikan posisi sudah menghidu
Periksa cairan atau lendir dimulut. Bila ada lendir atau
cairan lakukan penghisapan
Lakukan tiupan 2 kali dengan tekanan 30 cm air
( ulangan ), bila dada mengembang lakukan tahap
berikutnya
c. Ventilasi 20 kali dalam 30 detik
- Lakukan tiupan dengan tabung dan sungkup tau
pemompaan dengan balon dan sungkup sebanyak 20 kali
dalam 30 detik dengan tekanan 20 cm air sampai bayi
mulai menangis dan bernafas spontan.
- Pastikan dada mengembang saat dilakukan tiupan atau
pemompaan, setelah 30 detik lakukan penilaian ulang
nafas.
jika bayi mulai bernafas spontan atau menangis ,
hentikan ventilasi bertahap.
Lihat dada apakah ada retraksi dinding dada bawah
Hitung frekuensi nafas permenit
Jika bernafas > 40 permenit dan tidak ada retraksi
berat :
Jangan ventilasi lagi
Letakkan bayi dengan kontak kulit ke kulit pada
dada ibu dan lanjutkan asuhan BBL
Pantau setiap 15 menit untuk pernafasan dan
kehangatan
Katakan kepada ibu bahwa bayinya
kemungkinan besar akan membaik, jangan
tinggalkan bayi sendiri.
Lanjutkan asuhan pasca resusitasi
f. Mencuci tangan.