Anda di halaman 1dari 9

Filda Febrinita de Fermat: Jurnal Pendidikan Matematika

Vol. 5 | No. 1 Juni 2022

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL TERHADAP HASIL


BELAJAR MATEMATIKA KOMPUTASI PADA MAHASISWA
TEKNIK INFORMATIKA

Filda Febrinita
Universitas Islam Balitar
e-mail: febrinitafilda80@gmal.com

ABSTRAK

Pada pembelajaran matematika komputasi yang dilakukan secara online, mahasiswa


mengalami kendala dalam proses pemahaman materi. Hasil UAS menunjukkan 16 dari 30
mahasiswa atau 53% mahasiswa tidak mencapai ketuntasan belajar minimal yang ditentukan,
yaitu 75. Oleh karena itu, dilakukan pembelajaran dengan menerapkan modul pada matakuliah
matematika komputasi. Melalui modul, mahasiswa mampu mengukur kecepatan dan intensitas
belajarnya serta membiasakan belajar secara efektif dan sistematis. Modul dapat melatih
mahasiswa untuk belajar mandiri sekaligus mengembangkan kemampuan literasi. Berdasarkan
idenfikasi masalah, dilakukan penelitian dengan desain one group pretest postest design untuk
mengetahui dan mengukur efektivitas penggunaan modul terhadap hasil belajar matematika
komputasi pada mahasiswa teknik informatika. Populasi penelitian adalah 30 mahasiswa dengan
teknik sampling jenuh. Hasil N-gain score untuk data pretest dan posttest adalah 0,58 atau
57,99%, yang berarti efektivitas penggunaan modul pada pembelajaran matematika komputasi
berada dalam kategori sedang atau berada pada tafsiran cukup efektif. Hasil nilai signifikansi
untuk uji – t dengan SPSS menjukkan nilai signifikansi adalah 0.000. Karena nilai signifikansi
kurang dari 0,5, maka 𝐻0 ditolak. Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa
pengunaan modul dalam pembelajaran matematika komputasi pada mahasiswa program studi
teknik informatika, FTI Unisba Blitar, teruji efektif dengan kategori kenaikan hasil belajar sedang.

Kata kunci: efektivitas; modul; hasil belajar; matematika komputasi; one group pretest
posttest design

ABSTRACT

In computational mathematics learning which is carried out online, students experience


obstacles in the process of understanding the material. The results of the UAS showed that 16 out
of 30 students or 53% of students did not achieve the minimum specified learning completion,
which was 75. Therefore, learning is carried out by applying modules to computational
mathematics courses. Through modules, students can measure the speed and intensity of their
learning and get used to learning effectively and systematically. Modules can train students to
learn independently while developing literacy skills. Based on the identification of problems,
research was carried out with the design of one group pretest-posttest design to find out and
measure the effectiveness of the use of modules on computational mathematics learning outcomes
in informatics engineering students. The study population was 30 students with saturated
sampling techniques. The 𝑁 − 𝑔𝑎𝑖𝑛 𝑠𝑐𝑜𝑟𝑒 for pretest and posttest data is 0.58 or 57.99%, which
means that the effectiveness of using modules in computational mathematics learning is in the
medium category or is in a fairly effective interpretation. The result of the significance value for
the 𝑡 − 𝑡𝑒𝑠𝑡 with SPSS shows the significance value is 0.000. Since the significance value is less
than 0.5 then 𝐻0 rejected. Based on the results of these tests, it can be concluded that the use of
modules in learning computational mathematics in students of the informatics engineering study
program, FTI Unisba Blitar, has been tested effectively with the category of increasing learning
outcomes being moderate.

1
Filda Febrinita de Fermat: Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 5 | No. 1 Juni 2022

Keywords: effectiveness; module; learning outcomes; computational mathematics; one group


pretest-posttest design

1. PENDAHULUAN sedikit mahasiswa yang merasa tidak


Matematika Komputasi mampu mengikuti diskusi dengan
merupakan matakuliah dasar, yang wajib maksimal karena kendala sarana dan
ditempuh mahasiswa Program Studi kondisi tempat tinggal. Hal ini sejalan
Teknik Informatika, di Universitas Islam dengan hasil penelitian Febrinita &
Balitar Blitar. Matakuliah ini Puspitasari (2021) yang menyatakan
memberikan pengetahuan dan bahwa pada pembelajaran online yang
keterampilan pada mahasiswa untuk dilakukan di FTI Unisba Blitar di masa
mampu berpikir algoritmis dan pandemi, mahasiswa memberikan
terstuktur sehingga mereka memiliki persepsi positif pada aspek proses
kompetensi dalam perkembangan pembelajaran tetapi memberikan
komputer yang cukup cepat (Costa dkk., persepsi negatif pada sarana
2017). Materi-materi pada matakuliah pembelajaran online (Febrianto dkk.,
merupakan bahan yang tepat untuk 2020). Namun demikian, mahasiswa
melatih dan membentuk pola pikir tetap lebih memilih pembelajaran secara
mahasiswa yang demikian. Akan tetapi, tatap muka karena dirasa lebih mudah
adanya perubahan pada sistem bagi mereka untuk memahami materi
pembelajaran di masa pandemi, ternyata yang diajarkan dosen (Febrinita &
membawa pengaruh pada proses belajar Puspitasari, 2021). Selain itu, melalui
dan hasil belajar mahasiswa. pembelajaran tatap muka, diskusi belajar
Pembelajaran yang pada awalnya antara dosen dan mahasiswa dapat
dilakukan secara tatap muka, harus berjalan lebih maksimal.
beralih secara online, melalui berbagai Adanya kendala dalam memahami
platform pembelajaran (Daniel, 2020; materi tentu berdampak pada hasil
Saragih dkk., 2021). Perubahan cara belajar yang diperoleh. Dari nilai hasil
belajar ini tentunya menuntut mahasiswa ujian akhir semester pada semester ganjil
untuk mampu beradaptasi agar tetap 2020/2021, diperoleh data bahwa 16 dari
mampu mengikuti perkuliahan dan 30 mahasiswa tidak mencapai
mencapai kompetensi belajar dengan ketuntasan belajar minimal yang
maksimal (Schneider & Council, 2021). ditentukan, yaitu 75. Ini artinya banyak
Dalam proses adaptasi tersebut, mahasiswa yang tidak mencapai
terdapat beberapa kendala yang dialami ketuntasan belajar minimal mencapai
mahasiswa, selain kendala pada 53%. Perolehan hasil ini tentunya
pemenuhan kuota internet. Berdasarkan menjadi bahan evaluasi bagi dosen untuk
hasil identifikasi masalah di lapangan, menentukan strategi belajar yang tepat
diperoleh informasi bahwa mahasiswa dan dapat memudahkan mahasiswa
merasa kesulitan dalam memahami dalam memahami dan mempelajari
materi yang diberikan dosen karena materi. Salah satu strategi yang
terbatasnya interaksi dosen dan dilakukan adalah melalui penggunaan
mahasiswa. Diskusi dan tanya jawab Modul sebagai bahan ajar dalam
dilakukan secara online namun tidak perkuliahan.
2
Filda Febrinita de Fermat: Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 5 | No. 1 Juni 2022

Modul merupakan bahan ajar yang sebagai alternatif cara belajar untuk
memuat unsur-unsur yaitu tujuan mahasiswa sehingga pembelajaran tetap
belajar, materi belajar, serta evaluasi berlangsung sesuai dengan jadwal yang
(Telaumbanua dkk., 2017). Unsur-unsur direncanakan. Melalui penggunaan
ditujukan agar modul dapat digunakan modul, siswa dapat belajar mandiri
mahasiswa untuk belajar secara mandiri, sekaligus mengembangkan kemampuan
walaupun tanpa kehadiran dosen literasinya dalam memahami materi dan
(Perdana dkk., 2017). Melalui modul, soal yang diberikan pada setiap
mahasiswa mampu mengukur kecepatan pertemuan (Aulia & Prahmana, 2022;
dan intensitas belajarnya serta Febrinita dkk., 2019).
membiasakan mereka belajar secara Berdasarkan identifikasi masalah,
efektif dan sistematis (Sadiq & Zamir, kajian teori serta kajian empiris terkait
2014). Cara belajar sistematis akan penggunaan modul dalam pembelajaran
mempermudah mahasiswa dalam matematika, maka perlu dilakukan suatu
mempelajari dan memahami materi penelitian yang bertujuan untuk
perkuliahan sehingga pada akhirnya, mengetahui dan mengukur efektivitas
mahasiswa dapat mencapai hasil belajar penggunaan modul terhadap hasil belajar
dengan maksimal. matematika komputasi pada mahasiswa
Beberapa penelitian telah banyak teknik informatika.
dilakukan terkait tentang penggunaan
modul dalam pembelajaran matematika 2. METODE PENELITIAN
(Achmad & Suparman, 2020; Anives & Penelitian dilakukan terhadap
Ching, 2022; Aquino & Ching, 2022; penggunaan modul dalam mata kuliah
Aulia & Prahmana, 2022; Febrinita dkk., matematika komputasi. Adapun populasi
2019). Achmad & Suparman (2020), pada penelitian ini adalah 30 mahasiswa
menyatakan bahwa perancangan dan Program Studi Teknik Informatika
penggunaan modul dalam pembelajaran Unisba Blitar yang telah menempuh
matematika mampu meningkatkan mata kuliah Matematika Komputasi
kemandirian siswa dalam belajar serta pada semester gasal tahun akademik
meningkatkan kemampuan berpikir 2021/2022. Sampel penelitian diambil
kreatif siswa. Hasil penelitian ini dengan teknik sampel jenuh sehingga 30
bersesuaian dengan hasil penelitian oleh mahasiswa anggota populasi digunakan
Anives & Ching (2022), yang sebagai sampel, Jenis penelitian yang
menyatakan bahwa pemberian tugas digunakan adalah penelitian kuantitatif
yang terintegrasi pada modul, yang dengan desain penelitian one group
dikemas dalam aktivitas pembelajaran, pretest postest design. Desain penelitian
dapat meningkatkan kemampuan ini dipilih karena perlakuan hanya
matematis siswa sehingga hasil belajar dilakukan pada satu kelas, seperti terlihat
siswa pun meningkat (Aquino & Ching, pada gambar berikut.
2022).
Pretest Perlakuan (Treatment) Posttest
Selain itu, pada kondisi pandemi
𝑂1 𝑋 𝑂2
saat ini, dimana pembelajaran harus Gambar 1. Desain Penelitian pada One Group
dilakukan dengan jarak jauh, Pretest Postest
penggunaan modul dapat dijadikan

3
Filda Febrinita de Fermat: Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 5 | No. 1 Juni 2022

Sesuai gambar di atas, mahasiswa pernyataan terkait penilaian terhadap


akan diberikan pretest yang bertujuan pembelajaran matematika komputasi
untuk mengukur kemampuan awal menggunaan modul dan penilaian
mahasiswa pada mata kuliah matematika terhadap modul yang digunakan.
komputasi sebelum diberikan modul Adapun hipotesis yang digunakan
pada proses pembelajarannya. Hasil nilai dalam penelitian ini adalah sebagai
pretest digunakan untuk menentukan berikut.
rata-rata hasil belajar sebelum 𝐻0 : Tidak ada perbedaan
menggunakan modul matematika signifikan antara nilai rata-
komputasi. Selanjutnya, mahasiswa rata sebelum dan sesudah
akan mendapat perlakuan berupa proses penggunaan modul dalam
pembelajaran matematika komputasi pembelajaran matematika
menggunakan bahan ajar modul. Setelah komputasi
implementasi modul dalam 𝐻1 : Ada perbedaan signifikan
pembelajaran selesai, mahasiswa akan antara nilai rata-rata sebelum
diberikan tes hasil belajar atau posttest. dan sesudah penggunaan
Hasil nilai posttest ini akan digunakan modul dalam pembelajaran
untuk menentukan rata-rata hasil belajar matematika komputasi
mahasiswa setelah belajar menggunakan
modul pada matakuliah matematika Sebelum melakukan uji hipotesis,
komputasi. Nilai pretest dan posttest terlebih dahulu dilakukan uji analisis
akan dianalisis dengan N-gain dan Uji-t prasyarat, yang meliputi uji normalitas
untuk menentukan dan mengukur dan uji homogenitas. Pengujian
keefektifan penggunaan modul normalitas dilakukan untuk
matematika komputasi dalam menganalisis apakah data nilai pretest
pembelajaran. dan nilai posttest berdistribusi normal
Berdasarkan desain penelitian ataukah tidak.
yang dilakukan, teknik pengumpulan Uji normalitas akan dilakukan
data dilakukan melalui pemberian tes dengan program SPSS 25, dengan uji
tulis dan angket. Tes tulis digunakan Shaphiro Wilk. Uji Shapiro Wilk
untuk memperoleh data nilai pretest dan digunakan karena banyak sampel yang
posttest, sedangkan angket digunakan digunakan kurang dari 50. Ketentuan uji
untuk memperoleh data respon normalitas yang digunakan adalah data
mahasiswa terhadap pembelajaran berdistribusi normal jika nilai
matematika komputasi menggunakan signifikansi lebih dari 0,05. Sementara,
modul. Instrumen penelitian yang uji homogenitas akan menggunakan
digunakan dalam penelitian ini meliputi: lavene test dengan ketentuan uji
1) lembar soal pretest; 2) lembar soal homogenitas yang digunakna adalah
posttest; dan 3) angket respon apabila nilai signifikansi pada lavene test
mahasiswa. Soal pretest dan posttest kurang dari 0,05 maka kedua data
berupa 5 butir soal uraian. Sementara, bersifat homogen.
angket respon mahasiswa berupa angket Jika data telah memenuhi syarat
checklist dengan pilihan jawaban “ya” normalitas dan homogenitas maka
dan “tidak”, yang terdiri dari 10 dilakukan uji N-gain score untuk

4
Filda Febrinita de Fermat: Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 5 | No. 1 Juni 2022

mengukur efektivitas penggunaan modul signifikansi dari uji – 𝑡 kurang dari 0,05
pada pembelajaran matematika maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima.
komputasi. N-gain score akan dihitung
menggunakan rumus Hake (1998), yaitu 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
sebagai berikut. Penelitian dilakukan pada 30
𝑥2 − 𝑥1
𝑁 − 𝑔𝑎𝑖𝑛(𝑔) = mahasiswa Prodi Teknik Informatika,
𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑥1
Keterangan:
Fakultas Teknologi Informasi, Unisba
𝑥1 = nilai pretest Blitar, yang telah menempuh matakuliah
𝑥2 = nilai posttest Matematika Komputasi pada semester
𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠 = nilai maksimal
gasal tahun akademik 2021/2022. Hasil
pemberian perlakuan, yaitu penggunaan
Selanjutnya, kategorisasi
modul pada pembelajaran matematika
perolehan nilai N-gain score untuk
komputasi, adalah nilai pretest dan
mengukur tingkat keefektifan modul
posttest dengan deskripsi data sebagai
yang diterapkan, dapat dilihat pada tabel
berikut.
berikut.
Tabel 3. Deskripsi Nilai Pretest dan Posttest
Tabel 1. Kategori N-gain score
N-gain score Kategori
𝑔 > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ 𝑔 ≤ 0,7 Sedang
𝑔 < 0,3 Rendah
Sumber: (Hake, 1998) Berdasarkan data pada Tabel 3,
diketahui rata-rata nilai pretest adalah
Untuk ketegorisasi perolehan N- 66,00 dengan besarnya simpangan 7,84
gain score dalam bentuk persen (%) sedangkan rata-rata nilai posttest adalah
menurut Arikunto (1999) adalah sebagai 84,93 dengan besarnya simpangan 7,02.
berikut. Selanjutnya dilakukan uji normalitas dan
Tabel 2. Kategori Tafsiran uji homogenitas pada data nilai pretest
Efektivitas N-gain score dan posttest. Untuk menguji normalitas
Persentase (%) Kategori
< 40 Tidak Efektif kedua data, digunakan uji Shapiro Wilk
40 − 55 Kurang Efektif dengan SPSS 25, dengan hasil pengujian
56 − 75 Cukup Efektif sebagai berikut.
> 76 Efektif
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Data Nilai
Sumber: (Arikunto, 1999)
Pretest dan Posttest

Langkah berikutnya, untuk


menganalisis apakah terdapat perbedaan
antara rata-rata nilai sebelum dan
sesudah penggunaan modul dalam Berdasarkan Tabel 4, diperoleh
pembelajaran matematika komputasi, hasil nilai signifikansi pada uji shapiro
dilakukan 𝑢𝑗𝑖 − 𝑡 (paired sample t-test). wilk untuk data pretest adalah 0,14 dan
Uji – 𝑡 digunakan karena banyak data nilai signifikansi untuk data posttest
kurang dari sama dengan 30 (≤ 30). adalah 0,071. Karena nilai signifikansi
Proses uji hipotesis dilakukan dengan pada dua data kurang dari 0,05 maka
SPSS 25 dengan ketentuan pengujian dapat disimpulkan bahwa data nilai
yang digunakan adalah apabila nilai pretest dan posttest berdistribusi normal.

5
Filda Febrinita de Fermat: Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 5 | No. 1 Juni 2022

Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas Data Nilai


Pretest dan Posttest
Berdasarkan hasil uji N-gain score
pada Tabel 6, dapat diketahui bahwa
tidak ada mahasiswa yang berada pada
kategori gain rendah. Sebanyak 23
mahasiswa atau 76,67% mahasiswa,
berada pada kategori gain sedang.
Berdasarkan Tabel 5, diperoleh
Sementara 7 orang lainnya atau 23,33%
nilai pada based on mean untuk nilai
mahasiswa, berada pada kategori gain
pretest dan posttestadalah 0,012. Karena
tinggi. Selanjutnya, untuk melihat
nilai signifikansi lebih dari 0,05, ini
efektivitas penggunaan modul dapat
artinya data nilai pretest dan posttest
dilihat hasil uji N-gain score pada Tabel
bersifat homogen.
7. Nilai rata-rata untuk data pretest dan
Setelah data nilai pretest dan
posttest adalah 0,58 atau 57,99%. Ini
posttest memenuhi syarat normalitas dan
artinya efektivitas penggunaan modul
homogenitas, maka dilakukan uji N-gain
pada pembelajaran matematika
score untuk melihat besarnya
komputasi berada dalam kategori sedang
keefektifan penggunaan modul pada
atau berada pada kategori tafsiran cukup
pembelajaran matematika komputasi.
efektif.
Hasil kategorisasi gain dengan
Untuk mendukung hasil analisis
didasarkan pada nilai pretest dan posttest
dari uji N-gain score, serta dengan telah
adalah sebagai berikut.
terpenuhinya uji analisis prasyarat, maka
Tabel 6. Persentase Kategori Gain
Kategori Gain % Mahasiswa dilakukan 𝑢𝑗𝑖 − 𝑡 (paired sample t-test),
Rendah 0,00% untuk menganalisis apakah ada
Sedang 76,67%
Tinggi 23,33%
perbedaan signifikan antara rata-rata
nilai sebelum dan sesudah penggunaan
Tabel 7. Hasil Uji N-gain Score Data Nilai modul dalam pembelajaran matematika
Pretest dan Posttest komputasi. Hasil 𝑢𝑗𝑖 − 𝑡 yang dilakukan
Rata-rata
Data N
gain % gain
adalah sebagai berikut.
Nilai Pretest &
30 0,58 57,99%
Posttest

Tabel 8. Hasil Uji Hipotesis Data Nilai Pretest dan Posttest

𝐻0 yang menyatakan bahwa, “tidak ada


Berdasarkan data pada Tabel 8, perbedaan antara nilai rata-rata sebelum
dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dan sesudah penggunaan modul
untuk uji – t adalah 0.000. Karena nilai matematika komputasi,” ditolak.
signifikansi kurang dari 0,5 ini artinya, Ditolaknya 𝐻0 berakibat pada

6
Filda Febrinita de Fermat: Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 5 | No. 1 Juni 2022

diterimanya 𝐻1 yang menyatakan bahwa dalam pembelajatan matematika dapat


terdapat perbedaan antara nilai rata-rata meningkatkan hasil belajar siswa.
sebelum dan sesudah penggunaan modul Adanya peningkatan hasil belajar
dalam pembelajaran matematika yang ditujukkan oleh rata-rata nilai
komputasi. Penerimaan hipotesis ini posttest yang lebih tinggi dari nilai
dibuktikan dengan adanya perbedaan pretest, didukung oleh hasil respon yang
rata-rata antara nilai pretest dan nilai positif dari mahasiswa terkait
posttest, dimana rata-rata nilai posttest penggunaan modul pada pembelajaran
lebih tinggi daripada rata-rata nilai matematika komputasi. Hasil respon
pretest. Hasil peneltian ini sejalan mahasiswa secara lengkap dapat dilihat
dengan hasil penelitian yang dilakukan pada Tabel 9 berikut.
oleh Anives & Ching (2022) yang
menyatakan bahwa penggunaan modul

Tabel 9. Persentase Hasil Respon Mahasiswa


Respon
No Pernyataan Tidak
%
Ya
Pengunaan modul dalam pembelajaran membuat saya lebih
1. 26 4 87% 13%
semangat dalam belajar matematika komputasi
Penggunaan modul dalam pembelajaran membuat saya tidak
2. 25 5 83% 17%
tegang ketika belajar matematika komputasi
Pengunaan modul dalam pembelajaran membuat saya lebih
3. 22 2 73% 7%
mandiri ketika belajar matematika komputasi
Penggunaan modul dalam pembelajaran matematika komputasi
4. memudahkan saya untuk mengukur pemahaman materi karena 23 7 77% 23%
pada setiap soal latihan disertai kunci jawaban dan pembahasan
Pengunaan modul dalam pembelajaran matematika komputasi
5. membuat saya lebih mudah dalam melakukan refleksi 22 8 73% 27%
pembelajaran karena umpan balik di akhir materi
Penyajian soal-soal latihan membuat saya lebih termotivasi
6. 26 4 87% 13%
untuk memperkuat pemahaman materi
Penyajian materi pada modul mudah dipahami karena disertai
7. 26 4 87% 13%
contoh-contoh yang bersesuain dengan materi
Penyajian modul sistematis sehingga proses pemahaman materi
8. 25 5 83% 17%
menjadi lebih mudah
9. Kalimat yang digunakan pada modul jelas dan mudah dipahami 25 5 83% 17%
Bahasa yang digunakan dalam modul sederhana dan mudah
10. 24 6 80% 20%
dimengerti
Rata-Rata Keseluruhan 81% 17%

Berdasarkan Tabel 9, diperoleh Penyajian modul dengan


informasi bahwa 81% mahasiswa komponen-komponen yang meliputi: 1)
memberikan respon “ya” dan 17% uraian materi; 2) contoh-contoh soal; 3)
mahasiswa memberikan respon “tidak”. rangkuman; 4) latihan; 5) tes formatis; 6)
Ini artinya lebih dari sebagian umpan balik; dan 7) kunci jawaban,
mahasiswa berpendapat bahwa membuat mahasiswa lebih mudah dalam
penggunaan modul dalam pembelajaran proses pemahaman materi serta
matematika komputasi membuat pengukuran tingkat pemahamannya
mahasiswa lebih termotivasi dan mandiri (Achmad & Suparman, 2020). Hal ini
dalam belajar matematika komputasi. terlihat dari respon mahasiswa yang

7
Filda Febrinita de Fermat: Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 5 | No. 1 Juni 2022

setuju bahwa: 1) pemaparan materi International Journal of


sistematis serta menggunakan bahasa Educational Management and
yang mudah dipahami; 2) penggunaan Development Studies, 3(1).
https://doi.org/10.53378/352865
contoh soal pada setiap uraian materi
Aquino, H. I., & Ching, D. A. (2022).
memudahkan mahasiswa memahami Effects of Reflective Learning
materi pembelajaran; 3) pemaparan Resource Material on Achievement
kunci jawaban latihan dan tes fomatif of Mathematics Learning Outcome.
serta umpan balik memudahkan International Journal of
mahasiswa untuk mengukur tingkat Educational Management and
pemahamannya terhadap materi yang Development Studies, 3(1), 132–
148.
telah dipelajari
https://doi.org/10.53378/352866
Arikunto, S. (1999). Dasar-Dasar
4. KESIMPULAN Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Bumi
Pengunaan modul dalam Aksara.
pembelajaran matematika komputasi Aulia, E. T., & Prahmana, R. C. I.
pada mahasiswa program studi teknik (2022). Developing Interactive E-
informatika, FTI Unisba Blitar, teruji Module Based on Realistic
Mathematics Education Approach
efektif dengan kategori kenaikan hasil and Mathematical Literacy Ability.
belajar sedang. Hal ini dibuktikan dari Jurnal Elemen, 8(1), 231–249.
rata-rata nilai matematika komputasi https://doi.org/10.29408/jel.v8i1.45
setelah menggunakan modul lebih tinggi 69
dari rata-rata nilai sebelum Costa, E. J. F., Campos, L. M. R. S., &
menggunakan modul. Guerrero, D. D. S. (2017).
Computational Thinking in
Selain itu, 81% mahasiswa
Mathematics Education: A Joint
memberikan respon positif terhadap Approach to Encourage Problem-
penggunaan modul dalam pembelajaran Solving Ability. Proceedings -
matematika komputasi. Hasil respon Frontiers in Education Conference,
mahasiswa merupakan data pendukung FIE, 1–8.
yang memperkuat hasil penelitian bahwa https://doi.org/10.1109/FIE.2017.8
penggunaan modul dalam pembelajaran 190655
Daniel, S. J. (2020). Education and The
matematika komputasi memang cukup
Covid-19 Pandemic. Prospects, 49,
efektif. 91–96.
https://doi.org/10.1007/s11125-
5. DAFTAR RUJUKAN 020-09464-3
Febrianto, P. T., Mas’udah, S., &
Achmad, S. R., & Suparman. (2020). Megasari, L. A. (2020).
Design of E-Module with RME Implementation of Online Learning
Approach to Improve the Creative During The Covid-19 Pandemic on
Thinking Ability of Students. Madura Island, Indonesia.
International Journal of Scientific International Journal of Learning,
and Technology Research, 9(3), Teaching and Educational
5228–5233. Research, 19(8), 233–254.
Anives, J. B., & Ching, D. A. (2022). https://doi.org/10.26803/ijlter.19.8.
Application of Task-Based 13
Learning Module in Mathematics V. Febrinita, F., & Puspitasari, W. D.

8
Filda Febrinita de Fermat: Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 5 | No. 1 Juni 2022

(2021). The Perceptions of Series, 1(1), 45–54.


Information Technology Faculty https://doi.org/10.20961/ijsascs.v1i
Students on Online Laerning of 1.5112
Computational Mathematics During Sadiq, S., & Zamir, S. (2014).
The Covid-19 Pandemic. Jurnal Effectiveness of Modular Approach
Math Educator Nusantara, 7(2), in Teaching at University Level.
172–186. Journal of Education and Practice,
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/ 5(17), 103–109.
matematika/article/download/235/1 Saragih, S., Markus, T., Rhian, P., &
50 Setiawan, S. (2021). Eksplorasi
Febrinita, F., Puspitasari, W. D., & Kesiapan Dosen Dan Mahasiswa
Kirom, S. (2019). Pengembangan Menjalani Pembelajaran Jarak Jauh
Modul Matakuliah Statistika yang Di Masa Pandemi Covid-19.
Terintegrasi dengan Microsoft Kwangsan: Jurnal Teknologi
Excel dan SPSS Menggunakan Pendidikan, 9(1), 124.
Pendekatan Kecerdasan Linguistik. https://doi.org/10.31800/jtp.kw.v9n
Pi: Mathematics Education Journal, 1.p124--141
2(2), 88–97. Schneider, S. L., & Council, M. L.
Hake, R. R. (1998). Interactive- (2021). Distance Learning in The
Engagement Versus Traditional Era of Covid-19. Archives of
Methods: A Six-Thousand-Student Dermatological Research, 313,
Survey of Mechanics Test Data for 389–390.
Introductory Physics Courses. https://doi.org/10.1007/s00403-
American Journal of Physics, 66(1), 020-02088-9
64–74. Telaumbanua, Y. N., Sinaga, B.,
https://doi.org/10.1119/1.18809 Mukhtar, & Surya, E. (2017).
Perdana, F. A., Sarwanto, S., Sukarmin, Development of Mathematics
S., & Sujadi, I. (2017). Module Based on Metacognitive
Development of e-Module Strategy inImproving Students’
Combining Science Process Skills Mathematical Problem Solving
and Dynamics Motion Material to Ability at High School. Journal of
Increasing Critical Thinking Skills Education and Practice, 8(19), 73–
and Improve Student Learning 80.
Motivation Senior High School. https://www.researchgate.net/public
International Journal of Science ation/318983738
and Applied Science: Conference

Anda mungkin juga menyukai