Anda di halaman 1dari 6

ATRIUM: JURNAL ARSITEKTUR

ISSN: 2442-7756 E-ISSN: 2684-6918


atrium.ukdw.ac.id

Kajian Penelitian Kualitas Kenyamanan Pencahayaan di Co-Working


Space

| Diterima pada dd-mm-yyyy | Disetujui pada dd-mm-yyyy | Tersedia online dd-mm-yyyy |


| DOI https://doi | bagian ini diisi oleh Tim Redaksi ATRIUM: Jurnal Arsitektur

Fransdito Wicaksono Adhi1, Rudy Richardo2


Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain, Universitas Kristen Duta Wacana,
Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 5 – 25, Yogyakarta
Email: fransdito.adhi@students.ukdw.ac.id
rudy.richardo@students.ukdw.ac.id

Abstrak

Konsep perancangan arsitektur merupakan suatu perancangan yang berkaitan mengenai kebutuhan manusia,
misalnya mengenai kebutuhan ruang yang dibutuhkan manusia. Salah satu faktor yang harus diperhatikan
dalam perancangan ruang yaitu kenyamanan ruang, yang sekaligus menjadi faktor utama dalam perancangan
ruang. Salah satu tujuan dari desain sebuah bangunan adalah memenuhi standar kenyamanan ruang bagi
penggunanya. Kenyaman ruang yang menjadi faktor paling penting adalah dari segi kenyamanan visual.
Secara umum kenyamanan visual ini dipengaruhi oleh tingkat intensitas pencahayaan yang dimana sumber
pencahayaan ini berasal dari pencahayan alami (sinar matahari) dan pencahayaan buatan (lampu). Pada
ruangan seperti Co-Working Space yang dimana para penggunanya kebanyakan bekerja menggunakan
computer sehingga pencahayaan yang berlebih ataupun pencahayaan yang kurang akan membuat mata
menjadi cepat lelah. Penelitiaan ini dilatarbelakangi oleh data-data yang kami kumpulkan dan teori
mengenai standar kualitas kenyamanan ruang di Co-Working Space. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode desktiptif kuantitatif yaitu dengan pengumpulan data-data yang ada di lapangan. Adapun
narasumber kami berjumlah kurang lebih 6-20 orang dengan perincian mahasiswa atau orang yang sering
datang dan bekerja di Internet Learning Café, Timoho, Yogyakarta. Hasilnya adalah pengaruhi tingkat
pencahayaan bagi kenyamanan saat bekerja di Internet Learning Café, diantaranya posisi-posisi mana saja
yang paling tepat dan faktor pencahayaan apa saja yang lebih nyaman saat bekerja.

Kata kunci: Standar kenyamanan visual, Pencahayaan, Co-Working Space, Internet Learning Café

Abstract
Title: Research Study of Comfortable Lighting Quality in Co-Working Space

The concept of architectural design is a design related to human needs, for example regarding the space
requirements needed by humans. One of the factors that must be considered in space design is space comfort,
which is also a major factor in space design. One of the goals of the design of a building is to meet the
comfort standards of space for its users. Space comfort which is the most important factor is in terms of
visual comfort. In general, visual comfort is influenced by the level of lighting intensity, where the lighting
source comes from natural lighting (sunlight) and artificial lighting (lamps). In a room like a Co-Working
Space, where most of the users work on computers, excessive or insufficient lighting will make your eyes
tire quickly. This research is motivated by the data we have collected and theories regarding the quality
standards of space comfort in Co-Working Spaces. The research method used is a quantitative descriptive
method, namely by collecting existing data in the field. As for our sources, there are approximately 6-20
people with details of students or people who often come and work at the Internet Learning Café, Timoho,
Yogyakarta. The result is to influence the level of lighting for comfort when working at the Internet Learning
Café, including which positions are most appropriate and which lighting factors are more comfortable when
working.

Keywords: Standard of visual comfort, Lighting, Co-Working Space, Internet Learning Café

Pendahuluan Tinjauan Pustaka


Konsep perancangan arsitektur
merupakan suatu perancangan yang Manusia pada dasarnya membutuhkan
berkaitan mengenai kebutuhan cahaya untuk melihat objek secara
manusia, misalnya mengenai kebutuhan visual. Cahaya yang dipantulkan oleh
ruang yang dibutuhkan manusia. Salah benda-benda tersebutlah yang
satu faktor yang harus diperhatikan kemudian dapat kita lihat dengan jelas
dalam perancangan ruang yaitu dan enak dipandang mata
kenyamanan ruang, yang sekaligus (Widiyantoro, Hari & Vidiyanti,
menjadi faktor utama dalam Christy, 2017)
perancangan ruang.

Metode Penelitian
Faktor kenyamanan manusial
dipengaruhi oleh kenyamanan visual Metode penelitian diawali dengan
(visual confort) yang dimana pemilihan studi kasus yang akan
kenyamanan ini berkaitan dengan menjadi jawaban yang menjadi
penglihatan misalnya cahaya. permasalahan di awal pembahasan.
Pencahayaan suatu ruangan yang Metode yang digunakan adalah survey,
didapatkan secara cukup akan kuisioner dan wawancara kepada
memberikan rasa kenyamanan dana narasumber pengunjung Internet
apabila kurang akan menimbulkan Learning Cafe, dokumentasi dan
ggangguan pada penglihatan sekaligus pengambilan data berupa satuan
menggangu Kesehatan pada mata. Co- besaran cahaya (Lux) menggunakan
Working Space merupakan tempat ponsel pintar. Setelah data yang berasal
dimana manusia akan bekerja, terutama dari hasil wawancara dan pengamatan
bekerja menggunakan computer. berhasil dikumpulkan yang selanjutnya
Pencahayaan yang kurang akan akan dianalisis dan dibandingkan
menimbulkan mata terasa tidak nyaman dengan standar-standar yang telah
dan mengakibatkan mata cepat lelah ditentukan oleh standar internasional,
sehingga kualitas kerja akan menurun. kemudian disimpulkan menjadi sebuah
Pencahayaan yang baik akan saran dan kesimpulan. Analisis yang
memberikan kenyamanan saat digunakan adalah Teknik kuantitatif
berkerja/beraktivitas sehingga dapat dan kualitatif.
lebih produktif dan lancar.
Pencahayaan yang baik pada suatu
ruangan dipengaruhi oleh jumlah, Hasil dan Pembahasan
ukuran, dan letak bukaan pada ruangan
tersebut. Internet Learning Cafe merupakan
tempat yang terletak di daerah Timoho,
tepatnya di Jl. Ipda Tut Harsono, Muja
Muju, Kec. Umbulharjo, Kota berfungsi untuk memasukkan sinar
Yogyakarta. Bangunan ILC ini cahaya alami dari luar bangunan.
menghadap ke arah Timur sehingga Bukaan ini langsung menghadap pada
semua bukaannya langsung menghadap sisi Timur.
ke arah Timur.
Pada sisi Timur hampir semua diibuat
Para pengunjung yang datang ke menggunakan material kaca sehingga
tempat ini bertujuan untuk melakukan sinar matahari paling banyak masuk
pekerjaan baik yang melakukan pada pagi hari sampai menjelang siang.
pekerjaan secara manual maupun yang Posisi yang bpaling banyak
melakukan pekerjaan yang mendapatkan sinar matahari adalah
menggunakan internet atau bekerja posisi yang berada di dekat dengan
menggunkan komputer, Namun, para bukaan. Pada siang dan sore hari,
pengunjung yang datang di tempat ini bangunan ini hanya mendapatkan
70-80 % merupakan pengunjung yang pantulan dari sinar matahari alami dari
datang unutk melakukan pekerjaan luar. Pantulan cahaya yang masuk ke
yang menggunakan komputer. Pada dalam ruangan juga sangat sedikit
saat bekerja menggunakan komputer, sehingga diperlukan cahaya buatan
tingkat pencahayaan sangat penting seperti lampu untuk membantu
bagi penggunanya, Pencahayaan yang penerangan yang ada di dalam
diperlukan tidak terlalu terang sehingga ruangan.
tidak mengganggu penglihatan atau
tampilan dari layar komputer.

Gambar 2. Titik Pengukuran Pencahayaan


Gambar 1. Titik Pengukuran Pencahayaan Sumber : Dokumentasi Penulis, 2022
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2022
Penggunaan jenis lampu dan warna
lampu
Faktor yang mempengaruhi kualitas Pada saat siang dan sore hari, sinar
pencahayaan di Internet Learning matahari yang masuk sangatlah minim
Cafe, Timoho: sehingga diperlukan cahaya buatan
seperti lampu untuk membantu
Banyaknya bukaan dan arah penerangan di dalam ruangan.
bukaan Panggunaan jenis lampu juga sangat
Bukaan menjadi salah satu faktor yang penting karena berpengaruh terhadap
sangat pentiing yang dimana kualitas pencahayaan. Pemilihan
berpengaruh terhadap pengaturan tingkat pencahayaan pada lampu yang
banyaknya pencahayaan alami yang akan digunakan supaya para pengguna
masuk ke dalam ruangan. Internet ruangan ini pada saat bekerja tidak
Learning Cafe ini menggunakan mengalami kesilauan yang dapat
material kaca sebagai bukaan yang
menyebabkan mata cepat lelah dan
ngatuk. 10.30 WIB 01 97 lux

Warna lampu yang digunakan juga


mempengaruhi kualitas pencahayaan. 02 56 lux
Warna cahaya buatan yang dipakai 80
% menggunakan cahaya yang berwarna
kuning sisanya menggunakan cahaya 03 44 lux
yang berwarna putih. Penggunaan sinar
lampu yang berwarna kuning akan 04 40 lux
membuat mata tidak akan mudah lelah
saat bekerja menggunakan komputer.
05 40 lux

Peletakkan titik lampu 06 19 lux


Titik pemasangan lampu berpengaruh
terhadap tingakat pencahayaan dalam
ruangan ini. Lampu yang dipasang
berderet tentu akan mendapatkan sinar
cahaya yang berlebih sehingga akan Jam Posisi Data Pencahayaan (lux)
terasa lebih silau saat melakukan
perkerjaan. Sinar pencahayaan yang
13.00 WIB 01 61 lux
berlebih akan menyebabkan mmata
terasa cepat lelah dan cepat jenuh saat
bekerja. 02 43 lux

Analisis tingkat kenyamanan


pencahayaan: 03 32 lux

Pada proses penelitian pada Internet


Learning Cafe ini, kami melakukan 04 32 lux
pembagian ruangan ini menjadi 6 titik.

05 33 lux

06 16 lux

Gambar 3. Titik Pengukuran Pencahayaan


Sumber : Dokumentasi Penulis, 2022

Jam Posisi Data Pencahayaan (lux)


Data Pencahayaan:

Tabel 1. Data Lux Cahaya 15.30 WIB 01 24 lux

02 22 lux
Jam Posisi Data Pencahayaan (lux)
dari lampu sehingga pencahayaan pada
03 22 lux titik ini paling sedikit. Namun, pada
titik ini lampu yang digunakan sinarnya
berwarna kuning, sehingga terkesan
04 24 lux tidak terlalu gelap.

05 21 lux

06 11 lux

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2022

Faktor yang sangat mempengaruhi


kualitas kenyamanan dari segi visual
adalah dari segi bukaan. Bukaan yang
dibuat langsung menghadap sisi Timur
sehingga matahari yang masuk hanya
pada saat pagi hari sampai menjelang
siang. Titik yang memiliki pencahayaan
paling terang adalah posisi 1 dan posisi
2 karena posisi ini berada dekat dengan
bukaan yang mendapatkan sinar cahaya
matahari paling banyak secara
langsung. Titik ini juga mencapatkan
cahaya lampu sehingga titik ini menjadi
titik yang paling terang.
Pada posisi 3 dan 4, titik ini
sedikit mendapatkan cahaya alami,
namun lebih memanfaatkan cahaya dari
lampu. Titik ini menjadi titik yang
paling disukai oleh pengunjung untuk
melakukan pekerjaan dari konputer
karena titik ini mempunyai sinar Gambar 4. Pengukuran Intensitas Cahaya
pencahayaan yang sangat pas. Selain itu Menggunakan aplikasi Lux Meter.
juga, pada posisi ini lampu yang
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2022
digunakan berwarna kuning sehingga
sangat nyaman bagi penggunanya.
Warna lampu yang berwarna kuning Kesimpulan
tidak akan membuat mata cepat lelah
dan capek. Berdasarkan hasil Dari hasil analisis yang kami lakukan,
wawancara dan dari hasil kuisioner, berupa analisis kenyamanan manusia
posisi 3 dan 4 ini menjadi posisi yang dari segi kenyamanan visual dapat
paling banyak disukai oleh para disimpulkan bahwa Internet Learning
pengunjung. Cafe ini mempunyai pencahyaan yang
Pada posisi 5 dan 6, posisi ini baik. Pencahayaan pada bangunan ini
hanya mengandalkan sinar prncahayaan dibuat atau dirancang sesuai dengan
kebutuhan para pengunjung yang
datang untuk melakukan pekerjaan
menggunakan komputer. Pencahyaan
yang masuk dimaksimalkan sehingga
para oengunjung yang datang untuk
elakukan pekerjaan terasa nyaman.
Internet Learning Cafe ini juga
menggunakan sinar lampu yang
berwarna kuning untuk membuat para
pengunjung yang datang dan bekerja di
tempat ini tidak akan merasa cepat
lelah. Lampu yang berwarna kuning
juga tidak akan membuat mata
merasakan silau sehingga pantulan
cahaya dari laptop dapat ternetralisir.

Daftar Pustaka

Fleta, A. (2021). Analisis Pencahayaan


Alami dan Buatan pada Ruang
Kamtor terhadap Kenyamanan
Visual Pengguna. JURNAL
PATRA, 33-42.
Widiyantoro, H., Muladi, E., &
Vidiyanti, C. (2017). Analisis
Pencahayaan Terhadap
Kenyamanan Visual Pada
Pengguna Kantor. Jurnal
Arsitektur, Bangunan, &
Lingkungan , 65-70.

Anda mungkin juga menyukai