Anda di halaman 1dari 5

SISTEM SENSORI

A. Definisi Sensori dan Persepsi


Sensori adalah stimulus atau rangsang yang datang dari dalam maupun luar tubuh.
Stimulus tersebut masuk ke dalam tubuh melalui organ sensori (pancaindera).

Macam-macam indra
1. Indra penglihatan (mata)
Terjadinya proses pengamatan sebagai berikut :
Sumber cahaya kornea (1) aquos humor pada kamera okuli anterior (2)
pupil (3) aquos humor pada kamera okuli posterior (4) lensa kristalina (5) korpus
vitreum (6) retina (7) nervus optikus (8) otak ( 9) terjadi kesadaran dan kesan-
kesan apa yang telah dilihat.

Ada 3 bentuk pengamatan antara lain :

 Pengamatan warna, terdiri dari warna dasar (merah,kuning,dan biru)


 Pengamatan bentuk, yaitu benda terlihat bulat, lonjong, runcing, kubus,
dan balok.
 Pengamatan ruang, meliputi tempat dan jarak (mis. berada di ruang
kelas, ruang terbuka dan tempat yang berjarak dari satu tempat ke tempat
lain)

2. Indra Pendegaran (Telinga)


Getaran-getaran molekul dapat menimbulkan suatu gelombang yang
merupakan rangsangan bagi pendengaran. Menurut W.F Ganong di dalam telinga
terdapat dua reseptor sensorik untuk pendengaran dan keseimbangan. Proses
pengamatan suara meliputi 3 bagian telinga antara lain :

 Telinga bagian luar (akustikus externus)


Bagian ini menghubungkan saluran pendengaran dengan gendang
telinga. Dimana gendang telinga merupakan bagian yang dapat bergerak
dan aktif bila gelombang suara memasuki telinga sebagai tempat
penerima stimulus yang terdiri dari daun telinga (Auricle) dan saluran
telinga luar ( Meatus Acusticus Estenus ).
 Telinga bagian tengah (Acusticus Medialis)
Berfungsi meneruskan stimulus ke telinga bagian dalam, Pada
bagian ini terdapat tiga tulang kecil yang dinamakan tulang martil, tulang
landasan dan tulang sanggurdi. Tulang martil berhubungan dengan
gendang pendengaran dan tulang sanggurdi dengan selaput yang disebut
jendela ovar.
 Telinga bagian dalam (Acusticus internus )
Pada bagian ini terdapat rumah siput yang menerima gelombang
suara dari jendela oval. Rumah siput menempatkan reseptor berupa sel
rambut yang sangat peka ke dalam alat korti yang dilokalisasikan pada
selaput basiler. Akhirnya gerakan gelombang dalam cairan yang ada di
telinga bagian tengah dapat melengkungkan rambut-rambut sel rambut,
akibatnya sel ini mengaktifkan saraf pendengaran.

3. Indera penciuman (Hidung)


Indra pembau yang terdapat pada mukosa (selaput lendir) hidung hanya
dapat di rangasang oleh gas.
Saraf yang menerima rangsang pembau yaitu :
 Nervus Olfactorius,rangsang wangi-wangian
 Nervus Trigemin
Bau dapat mempengaruhi perilaku seseorang,misalnya dekat orang yang
wangi, menimbulknan keinginan mendekat atau sebaliknya.

4. Indra Pengecap (Lidah)


Reseptor Pengecap terletak pada epigklotis,palatum,faring,papila
fungiformis,dan circum vallate lidah.
Perangsang pada indra pengecap adalah semua benda yang dapat
larut .Lokasi kepekaan pada lidah :
 Pucuk lidah
 Tepi lidah
 Pangkal lidah
 Punggung lidah
Campuran rasa lain terdapat pada palatum ( tekak ),yaitu campuran rasa
asam,pahit,manis,dan asin,dan faring campuran keempat rasa tersebut.

5. Indra Peraba (Kulit)


Kulit merupakan indra untuk stimulus mekanik (raba dan tekan),
panas,dingin,dan nyeri.

Macam – macam reseptor pada kulit :

 Corpus cula tactus dari meisner,merupakan rangsangan tactil


 Corpus cula rufini ,terdapat di bawah kulit
 Corpus cula bullo Idea Krauso,terdapat pada corium.
 Corpus cula lamellasa pacceni,terdapat di subkutis.
 Rangasangan Nyeri,terdapat pada ujung saraf.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses sensori :


1. Usia
Bayi tidak mampu membedakan stimulus sensori, jalur sarafnya masih
belum matang.
2. Lingkungan
Stimulus lingkungan yang berlebihan (Peralatan yang bising dan
percakapan staf di dalam unit perawatna intensif) dapat menghasilkan beban
sensori yang berlebihan, ditandai dengan kebingungan disorientasi, dan ketidak
mampuan membuat keputusan.
3. Medikasi
Beberapa antibiotika (Streptomisi, gentamisin) adalah ototoksi dan secara
permanen dapat merusak saraf optik.
4. Tingkat kenyamanan
Nyeri dan kelelahan mengubah cara seseorang berpresepsi dan beraksi
terhadap stimulus.
5. Penyakit yang ada sebelumnya
Penyakit vaskuler perifer dapat menyebebkan penurunan sensasi pada
ekstrimitas dan kerusakan kognisi.
6. Merokok
Penggunan tembakau yang kronik dapat menyebabkan atrofi ujung-ujung
saraf pengecap, mengurangi persepsi rasa.
7. Tingkat kebisingan
Pemaparan yang konstan pada tingkat kebisingan yang tinggi (mis. Lokasi
pada pekerjaan kontruksi) dapat menyebabkan kehilangan pendengaran.

IMPILIKASI KEPERAWATAN

Keseimbangan antara stimulus sensor yang masuk otak dan mencapai kesadaran
seseorang secara actual akan mempertahankan kesehatan seseorang, Jika seorang individu
mencoba bereaksi terhadap setiap stimulus didalam lingkungan atau jika ketidakcukupan ragam
dan kualitas stimulus maka akan terjadi perubahan sensori.

Berikut jenis-jenis perubahan sensori :

 Defisit sensori : suatu kerusakan dalam fungsi normal penerimaan dan pesepsi
sensori. Individu tidak mampu menerima stimulus tertentu.( misalnya kebutaan
atau tuli ), atau stimulus menjadi distorsi ( misalnya penglihatan kabur karena
katarak ).
 Deprivasi sensori : Sistem pengaktivasi reticular dalam batang otak
menyebabkan semua stimulus sensori ke korteks serebral, sehingga meskipun saat
tidur yang nyenyak, klien mampu menerima stimulus. Jika seseorang mengalami
suatu stimulasi yang tidal adekuat kualitas dan kuantitasnya seperti stimulus yang
monoton atau tidakl bermakna maka akan terjadi deprivasi sensori.
 Beban sensori berlebihan : suatu kondisi dimana individu menerima banyak
stimulus sensori dan tidak dapat secara perceptual tidak menghiraukan beberapa
stimulus.

Proses Keperawatan terhadap perubahan sensori :

1. Pengkajian.
 Kaji semua faktor yang mempengaruhi fungsi sensori
 Kaji kebiasaan promosi kesehatan .
 Kaji fungsi sensori pada klien yang beresiko : usia ( lansia ) dan pekerjaan
2. Riwayat
 Tanyakan sifat dan karakteristik perubahan sensori atau setiap masalah yang
berhubungan dengan suatu perubahan
3. Perencanaan Meliputi:
 Tujuan, Hasil yang diharapkan. Intervensi, Rasional
4. Implementasi
 Peningkatan kesehatan
 Peningkatan stimulasi yang bermakna
 Peningkatan perawatan diri
5. Evaluasi

PUSTAKA:https://kkanitha.wordpress.com/2011/07/06/perubahan-sensori-dan-proses-keperawatan-
dan-perubahan-sensori/

DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2013.Alatinderapadamanusia9.1http://www.crayonpedia.org/mw/
Alat_Indra_Pada_Manusia_9.1, (online), diakses tanggal 04 Juni 2010.

https://kkanitha.wordpress.com/2011/07/06/perubahan-sensori-dan-proses-keperawatan-dan-perubahan-
sensori/

http://vevisunarti.wordpress.com/2011/07/05/sensasi-dan-persepsi/ diakses pada tanggal 26


september 2014, pukul 14.47 WIB.

Anda mungkin juga menyukai